Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan ini berisi tentang hal-hal yang

mendasari dilakukannya penelitian tugas akhir. Komponenkomponen

yang terdapat dalam bab pendahuluan meliputi latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang

lingkup penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Revenue management pertama kali diaplikasikan tahun

1977 pada sebuah industri penerbangan bernama American

Airlines. Revenue management dijadikan sebagai sebuah metode

untuk bisa meningkatkan pendapatan dari hasil penjualan kursi

penumpang. Ide dari revenue management pada industri

penerbangan adalah dengan membebankan harga yang tepat

untuk orang yang tepat sehingga bisa memaksimalkan

pendapatan. Keberhasilan pengaplikasian metode tersebut pada

industri penerbangan membuat pengimplementasian revenue

management mulai diperluas pada bidang lain seperti pada hotel,

persewaan mobil dan juga pada kargo.

Globalisasi yang cepat dan persaingan yang ketat telah

menghasilkan peningkatan yang stabil pada lalu lintas kargo

udara dalam beberapa tahun terakhir. Menurut peramalan dari

Boeing (2009), lalu lintas kargo udara akan meningkat sebesar

5,9% per tahun untuk 20 tahun berikutnya, meningkat dari

166.800.000.000 RTKs (Pendapatan Ton-Kilometer) pada tahun

2007 menjadi lebih dari 526.500.000.000 RTKs pada tahun 2027

mendatang. Grafik kenaikan pertumbuhan pengangkutan kargo


udara ini ditunjukkan oleh Gambar 1.1. Dengan meningkatnya

pertumbuhan dari pengiriman kargo udara, maka manajemen

yang efektif dari ruang kargo dalam hal pengangkutan kargo

udara menjadi sangat penting. 2

Gambar 1.1 Kenaikan pengangkutan kargo udara di dunia

Pengangkutan kargo udara merupakan permasalahan yang

cukup kompleks sehingga tidak mudah mengaplikasikan konsep

revenue management pada permasalahan pengangkutan kargo

udara seperti pada pengelolaan pendapatan penumpang. Hal ini

disebabkan adanya beberapa hal yang membedakan antara

pengelolaan pendapatan pengangkutan kargo udara dengan

pengelolaan pendapatan penumpang. Perbedaan paling mendasar

adalah pada produk itu sendiri. Pada permasalahan pengelolaan

pendapatan penumpang, produk bisa didefinisikan dengan jelas

yaitu kursi penumpang yang pasokan dan permintaannya bisa

diketahui dengan pasti. Sedangkan pada permasalahan

pengangkutan kargo udara, kapasitas dari space yang tersedia

untuk pengangkutan kargo udara sulit diketahui secara pasti oleh

pihak carrier. Ini karena pemesanan space memperhitungkan

dimensi berat dan juga volume kargo yang nilai sebenarnya dari

berat dan volume kargo itu baru diketahui sesaat sebelum

kedatangan pesawat. Jika ternyata berat dan volume pengiriman

kargo yang diterima itu melebihi kapasitas yang tersedia maka

akan ada kargo yang harus unloaded dan ini menyebabkan 3

timbulnya over-sale penalty bagi carrier yang pada akhirnya akan

mengurangi pendapatan carrier.

Selain permasalahan dimensi kargo, perbedaan yang


menyebabkan pengelolaan pendapatan pengangkutan kargo udara

menjadi lebih kompleks dibandingkan pengelolaan pendapatan

penumpang adalah struktur pasar dari industri kargo yang terbagi

menjadi dua yaitu contract market dan spot market. Keduanya ini

memiliki berbagai jenis pelanggan berbeda, tetapi kedua jenis

pasar ini saling berkolerasi. Forwarders bisa menjadi pelanggan

atau pemasok di spot market. Permintaan dan penawaran di

contract marketdapat mempengaruhi spot market. Pengelolaan

pendapatan kargo udara harus mampu mengambil karakteristik ini

sebagai pertimbangan dan bersama-sama mengalokasikan

kapasitas di dua jenis pasar tersebut.

Karakteristik yang kompleks dari permasalahan kargo ini

menyebabkan pengelolaan pendapatan pada pengangkutan kargo

udara sangat penting dilakukan oleh carrier agar bisa

memaksimumkan pendapatan yang diterima. Terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi pendapatan carrier agar bisa menjadi

maksimum yaitu probabilitas kedatangan order, kuantitas order

yang diterima, dan rate yang dibebankan oleh carrier. Dari ketiga

hal tersebut, yang bisa dikendalikan oleh carrier untuk bisa

memaksimukan pendapatannya adalah rate atau tarif yang

dibebankan oleh carrier dari suatu booking request. Kenaikan

rate tentunya akan menyebabkan pendapatan yang diterima

menjadi lebih besar.

Penelitian tentang pengontrolan ruang kargo dua dimensi

(yaitu dengan pertimbangan berat dan volume kargo) dilakukan

oleh Amaruchkul, dkk (2007). Mereka yang pertama kali

membuat model matematis untuk memformulasikana


permasalahna tersebut. Berat dan volume dari bermacam-macam

tipe pengiriman kargo adalah stokastik, diasumsikan mengikuti

sebuah distribusi tertentu yang direpresentasikan oleh variabel

acak. Solusi eksak dari formulasi masalah ini sangat sulit karena 4

terlalu kompleks, sehingga diselesaikan dengan sebuah heuristik

yang mereka bangun, yang disebut dengan HD Method. Metode

ini memisahkan permasalahan dua dimensi (menghitung expected

revenue berdasarkan berat dan volume kargo) menjadi

permasalahan satu dimensi yang saling terpisah, yaitu

menghitung total expected revenue dari expected revenue

berdasarkan berat kargo dan ditambahkan dengan expected

revenue berdasarkan volume kargo.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Huang dan Chang

(2010) yang merupakan lanjutan dari penelitian Amaruchkul, dkk.

(2007). Menurut Huang dan Chang, berat dan volume kargo

adalah dua dimensi yang sama penting dan harus sama-sama

dipertimbangkan dengan penekanan yang sama, sehingga

perhitungan expected revenue dari volume dan dari berat

seharusnya tidak dilakukan terpisah melainkan dihitung

bersamaan. Penelitian ini menghasilkan heuristik yang dikenal

dengan Joint Approximation Heuristic yang menggunakan konsep

sampling untuk memperkirakan expected revenue dari berat dan

volume kargo secara bersamaan.

Penelitian ini fokus pada pengelolaan pendapatan yang

dilakukan oleh pihak carrier kargo yaitu maskapai penerbangan

yang mengangkut kargo dari freight forwarder maupun dari

shipper. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Hang


dan Chang (2010). Pada penelitian ini, penulis akan melakukan

pengembangan model pengelolaan pendapatan pengangkutan

kargo udara yang memperhitungkan multidimensionality dari

kargo, yaitu berat dan volume kargo, serta dengan

mempertimbangkan adanya variabilitas rate ruang kargo

(kenaikan rate) berbasis akumulasi beban yang telah diterima

oleh carrier. Dalam penelitian ini juga dirancang sebuah alat

bantu pengambilan keputusan untuk permasalahan tersebut. 5

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian ini mengembangkan model pada penelitian

Huang dan Chang (2010) dengan menambahkan aspek

variabilitas rate ruang kargo berbasis akumulasi beban ke dalam

formulasi masalah. Permasalahan yang akan diselesaikan oleh

penulis dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan

model pengelolaan pendapatan pengangkutan kargo udara dengan

mempertimbangkan aspek variabilitas rate berbasis akumulasi

beban.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai

berikut :

1. Menghasilkan model pengelolaan pendapatan

pengangkutan kargo udara dengan memperhitungkan

berat dan volume kargo yang diterima serta dengan

mempertimbangkan aspek variabilitas rate ruang kargo

berbasis akumulasi beban.

2. Mengetahui pengaruh adanya perubahan rate ruang

kargo dalam pengelolaan pendapatan pengangkutan


kargo udara terhadap total expected revenue yang

didapatkan.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Batasan dan asumsi yang digunakan pada penelitian ini

adalah :

1. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian teoritis dan

tidak mengacu pada studi kasus tertentu.

2. Penelitiann ini hanya fokus pada pengelolaan

pendapatan kargo yang dilakukan oleh carrier

3. Model yang dikembangkan pada penelitian ini berlaku

pada kasus single flight. 6

4. Tidak mempertimbangkan adanya cancellation dan noshow

didalam formulasi masalah. Cancellation adalah

kondisi ketika booking request dibatalkan menjelang

keberangkatan pesawat, sedangkan no show adalah

kondisi ketika suatu order tidak ada pada saat

keberangkatan.

5. Shipment yang direject mungkin akan diterima untuk

dikirim pada periode lain atau dikirim dengan

penerbangan lain. Situasi ini tidak dimasukkan kedalam

formulasi masalah.

6. Over-sale penalty dari berat dan dari volume

diasumsikan terpisah, yang dimodelkan oleh fungsi dari

akumulasi berat/volume accepted bookings dan

kapasitas berat/volume yang disediakan. Over-sale

penalty merupakan penalty yang dibebankan dari

shipment yang off-loaded. Ini terjadi pada periode t=0


atau pada saat pesawat take-off, dimana pada saat itu

baru diketahui total accepted booking mungkin melebihi

kapasitas sehingga akan ada shipment yang harus offloaded.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Dapat membuat model pengelolaan pendapatan

pengangkutan kargo udara dengan mempertimbangkan

adanya variabilitas rate ruang kargo berbasis akumulasi

beban, serta software untuk menghitung maksimum

expected revenue yang didapatkan.

2. Dapat memberi masukan bagi akademisi yang akan

belajar tentang penerapan logistik udara.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini tersusun atas lima bab sebagai

berikut :7

Bab I Pendahuluan

Pada bab pendahuluan ini dikemukakan hal-hal yang

mendorong pentingnya dilakukan penelitian. Dalam pendahuluan

diuraikan proses dalam mengidentifikasi masalah penelitian.

Komponen-komponen dalam bab ini diantaranya adalah : (1)

Latar belakang masalah ; (2) Perumusan masalah ; (3) Tujuan

Tugas Akhir ; (4) Ruang lingkup penelitian ; (5) Relevansi atau

manfaat kegiatan Tugas Akhir dan (6) Sistematika penulisan

laporan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan


penelitian lain yang diperoleh dari acuan yang dijadikan landasan

untuk melakukan kegiatan penellitian. Teori-teori yang digunakan

pada penelitian tugas akhir bersumber dari berbagai literatur,

penelitian-penelitian sebelumnya, jurnal dan artikel.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini memaparkan tentang metodologi yang digunakan

dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir. Metodologi

menggambarkan alur kegiatan dan kerangka berpikir yang

digunakan oleh peneliti selama melakukan penelitian.

Bab IV Pengembangan Model

Bab ini meliputi pembahasan mengenai pengembangan

model yang dilakukan. Model dasar yang digunakan adalah

model pada penelitian Huang dan Chang (2010) dengan

menambahkan aspek variabilitas rate berbasis akumulasi beban

ke dalam formulasi masalah.

Bab V Percobaan Numerik

Dalam bab ini dilakukan percobaan numerik terhadap

model yang telah dibuat untuk mengetahui perilaku performansi

model terhadap perubahan parameter input yang diberikan.

Sebelumnya dilakukan perancangan perangkat lunak untuk 8

memudahkan percobaan numerik. Perangkat lunak ini dibuat

menggunakan software Visual Basic Application (VBA) yang

terintegrasi dengan Excell. Percobaan numerik dilakukan dalam

beberapa skenario kemudian dijelaskan analisa dan pembahasan

dari hasil percobaan numerik yang telah dilakukan.

Bab VI Penarikan Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat penulis ambil dari


penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diambil

mengacu kepada tujuan penelitian yang sudah ditetapkan di awal.

Selain itu dalam bab ini juga dikemukakan saran yang bisa

dilakukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

DASAR-DASAR KARGO
6 JUNI 2011 BY ALVIMARTIRA

57

Kasih Jempol Dong

Nama : Tajimula Wiraguna

NIM : 234110003

*Perdagangan sebagai awal aktifitas usaha penanganan Cargo

Dengan adanya perbedaan kondisi suatu wilayah atau suatu negara dengan
wilayah negara yang lain dalam hal sumber daya alam yang dimiliki, iklim, letak
geografis, penduduk, struktur ekonomi dan sosialnya, sehingga mengakibatkan
perbedaan dalam hal hasil alamnya atau hasil produksi barang yang akan
dikonsumsi oleh dalam negeri itu sendiri atau yang juga dapat dikonsumsi oleh
negara lain yang tidak menghasilkan atau memproduksi barang tersebut.

Hal inilah yang mendorong terjadinya suatu perdagangan antar negara yang
sangat membutuhkan sarana angkutan baik melalui darat, laut atau udara.
Adapun kegiatan perdagangan tersebut lebih dikenal dengan dua kegiatan yaitu
EKSPOR ( kegiatan menjual) dan kegiatan IMPOR ( kegiatan membeli).

*Definisi dan Dokumen Kargo


Kargo adalah Semua barang yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut
(kapal) atau darat (truk kontainer) untuk diperdagangkan, baik antar wilayah atau
kota di dalam negeri maupun antar negara (internasional) yang dikenal dengan
istilah ekspor-impor.

Apapun jenisnya, semua barang kiriman – kecuali benda – benda pos dan bagasi
penumpang baik yang diperdagangkan (ekspor-impor) maupun untuk keperluan
lainnya (non komersial) dikategorikan sebagai kargo. Lalu, pengertian kargo
menurut IATA (2005) adalah semua barang yang diangkut atau yang akan
diangkut dengan pesawat udara dengan menggunakan Air Way Bill / SMU tetapi
tidak termasuk pos atau barang lain yang dimuat dalam perjanjian konvensi pos
internasional dan bagasi yang disertai tiket penumpang atau check baggage.

Perkembangan pengiriman barang via udara ataupun laut yang lebih dikenal
dengan sebutan kargo, pada saat ini mengindikasikan perkembangan yang
menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya perusahaan kargo yang
worldwide. Federal express, UPS, DHL adalah perusahaan kargo kelas dunia. Di
tingkat lokal TIKI JNE, MSA, Megacitra adalah nama perusahaan kargo yang telah
lama berkecimpung di bidang ini. Tidak ketinggalan maskapai penerbangan
seperti Garuda, Singapore Airlines dan maskapai penerbangan lainpun ikut
membuka dunia usaha kargo.

Pada saat ini dunia penerbangan terbagi menjadi dua bagian :

Penerbangan untuk penumpang (passenger aircraft) yaitu pesawat yang khusus


untuk mengangkut penumpang, bagasi dan kargo (surat dan dokumen).

Penerbangan khusus kargo (cargo aircraft) yaitu pesawat yang khusus untuk
mengangkut kargo saja.

Kargo melalui udara adalah barang yang dikirim tanpa disertai oleh penumpang.
Pengiriman bisa melalui maskapai penerbangan ataupun agen kargo (freight
forwarder). Kemasan yang dilakukan melalui laut disebut container dan kemasan
melalui udara disebut pallet.

*Dokumen yang diperlukan dalam pengiriman barang/kargo ini ada dua :

1. SMU (Surat Muatan Udara) khusus untuk penerbangan domestic

2. AWB (Air Way Bill) khusus untuk penerbangan internasional.

Proses pengiriman cargo dapat langsung menghubungi perusahaan penerbangan


sebagai pengangkut melalui agen cargo untuk mengurus pengiriman barang.
Setelah persyaratan dipenuhi, pengirim akan mendapatkan dokumen yang
diperlukan sesuai dengan tujuan pengiriman barang. Setelah itu dilakukan
reservasi kargo melalui “booking procedure”. Sebelum nya barang dicheck oleh
pihak pabean, apakah barang tersebut layak untuk dikirim, dalam arti tidak
menyalahi peraturan kepabeanan. Setelah reservasi kargo, barang tersebut akan
disimpan di dalam gudang untuk menunggu pengiriman sesuai dengan reservasi
kargo.

Berikut beberapa terminologi kargo :

Air Way Bill adalah dokumen yang dibuat atas perjanjian


antara shipper atau cargo agentdengan airlines yang merupakan bukti kontrak
kerjasama untuk pengangkutan barang melalui udara melalui rute yang
dilewati airlines tersebut.

Master Air Waybill adalah dokumen yang meng-cover pengiriman individu


sebagai consol cargo.

Cargo Aircraft adalah setiap pesawat selain pesawat penumpang yang hanya
mengangkut kargo dan pos.

Cargo Transfer adalah kargo yang datang dari satu penerbangan dan melanjutkan
dengan pesawat lain.

Cargo Transit adalah kargo yang datang dan singgah sebentar sebelum
melanjutkan pengiriman dengan pesawat yang sama.

Selanjutnya, tambahan terminologi kargo menurut Standard Operation Procedure


Cargo Handling PT JAS (2004: 27) antara lain :

Storage adalah proses penempatan kargo di dalam gudang sesuai dengan sifat
dan jenis dan masing-masing barang tersebut menunggu proses build up untuk
diberangkatkan.

Rebuild Up adalah proses penempatan kargo di dalam ULD (pallet, kontainer)


atau gerobak atau cart sesuai dengan SOP masing-masing.

ULD (Unit Lod Device) adalah semua tipe pallet, kontainer yang digunakan
sebagai alat untuk mempermudah pengiriman barang walaupun tidak semua
pesawat bisa dimuati oleh kontainer.

Cargo delivery atau Cargo Movement adalah proses pemindahan kargo


dari warehouse ataustorage ke area shipside atau antar rampside.

Unloading adalah proses menurunkan atau membongkar kargo dari pesawat


untuk selanjutnya ditaruh di ramp side atau dibawa ke gudang sebagai transit
cargo atau inbound cargo.

Cargo Manifest adalah daftar muatan angkutan yang berisi jumlah koli, berat,
jenis komoditi dan tujuan sesuai dengan yang tertera di SMU atau AWB.

B.C 1.2 adalah dokumen Bea dan Cukai yang digunakan sebagai pelindung barang
import atau transit yang diangkut lanjut melaui daerah pabean (domestik).
Break Down adalah proses pembongkaran atau penurunan kargo dari ULD
atau cart yang disesuaikan dengan manifest atau AWB atau SMU untuk mengecek
kesesuaian jumlah koli, berat, jenis isi.

PEB ( Pemberitahuan Ekspor Barang) adalah dokumen pabean yang digunakan


untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor yang dibuat sesuai BC 3.0 yang dapat
berupa tulisan di atas formulir atau pesan elektronik (EDI).

Daftar Pemberitahuan Barang Ekspor (DPEB) adalah daftar muatan barang ekspor
yang digunakan untuk memberitahukan barang ekspor yang diangkut lanjut atau
barang ekspor yang diangkut terus pada saat kedatangan sarana pengangkut.
Istilah-Istilah Pada Penanganan Muatan Dan Transportasi Laut
Despatch adalah pengiriman; lamanya kapal singgah di pelabuhan;
penyelesaian pemuatan atau pembongkaran lebih cepat dari waktu
yang disetujui
Despatch Money adalah uang kompensasi despatch
Deviation Clause adalah keterlambatan kapal yang disebabkan oleh
perubahan track atau haluan kapal untuk menghindari bahaya
navigasi yang mengancam. Keterlambatan karena perubahan haluan
kapal tersebut ditanggung oleh kedua belah pihak (shipper dan
carrier)
Direct B/L adalah B/L mengenai muatan yang ditujukan ke
pelabuhan tertentu
Displacement = Berat benaman adalah adalah berat zat cair yang
dipindahkan oleh kapal itu, atau hasil penjumlahan dari berat kapal
kosong (light displacemen) dan Dead Weight
Disponent Owners adalah pencharter yang menyewakan kembali
kapal yang dicharternya dari ship's owner
Dock Water Allowance (DWA) adalah perubahan draft rata-rata jika
kapal berlayar dari air payau ke air laut, atau sebaliknya.
Down adalah suatu keadaan dimana kapal dimuati hingga
mencapaai sarat maksimum yang diijinkan.
Draught adalah draft; benaman; jarak dari lunas sampai garis air
Dry Container adalah (peti kemas untuk barang kering dalam bentuk
umum). Peti kemas dari jenis ini digunakan antara lain untuk
membawa barang-barang campuran atau "general cargo" dimana
tidak diperlukan sesuatu perlakuan khusus seperti udara dan
peranginan lantai, dinding dan pintunya dibuat sedemikian rupa
sehingga cukup menjamin keamanan barang itu sendiri

Istilah-Istilah Penanganan Muatan & Transportasi Laut


Despatch adalah pengiriman; lamanya kapal singgah di pelabuhan;
penyelesaian pemuatan atau pembongkaran lebih cepat dari waktu
yang disetujui
Despatch Money adalah uang kompensasi despatch
Deviation Clause adalah keterlambatan kapal yang disebabkan oleh
perubahan track atau haluan kapal untuk menghindari bahaya
navigasi yang mengancam. Keterlambatan karena perubahan haluan
kapal tersebut ditanggung oleh kedua belah pihak (shipper dan
carrier)
Direct B/L adalah B/L mengenai muatan yang ditujukan ke
pelabuhan tertentu
Displacement = Berat benaman adalah adalah berat zat cair yang
dipindahkan oleh kapal itu, atau hasil penjumlahan dari berat kapal
kosong (light displacemen) dan Dead Weight
Disponent Owners adalah pencharter yang menyewakan kembali
kapal yang dicharternya dari ship's owner
Dock Water Allowance (DWA) adalah perubahan draft rata-rata jika
kapal berlayar dari air payau ke air laut, atau sebaliknya.
Down adalah suatu keadaan dimana kapal dimuati hingga
mencapaai sarat maksimum yang diijinkan.
Draught adalah draft; benaman; jarak dari lunas sampai garis air
Dry Container adalah (peti kemas untuk barang kering dalam bentuk
umum). Peti kemas dari jenis ini digunakan antara lain untuk
membawa barang-barang campuran atau "general cargo" dimana
tidak diperlukan sesuatu perlakuan khusus seperti udara dan
peranginan lantai, dinding dan pintunya dibuat sedemikian rupa
sehingga cukup menjamin keamanan barang itu sendiri
Due diligence adalah klausul dalam The Huge Rules article III yang
menyatakan tentang kewajiban carrier sebelum dilakukan
pemuatan wajib menyiapkan ruang muatan (dilakukan pembersihan
palka), kapalnya di buat layak laut (melengkapi alat-alat
keselamatan, melengkapi certifikat dan dokumen kapal,
menyediakan perbekalan yang cukup,dll)
Dunnage adalah
1. sesuatu yang ditempatkan antar muatan, atau antara muatan dan
lantai/dinding palka kapal, yang berfungsi sebagai penopang muatan
untuk melindungi muatan.
2. terapan; ganjal; bahan-bahan pemisah muatan supaya jangan
beradu/bersentuhan satu sama lain
Dunnage Tetap adalah Dunnage yang sudah dipasang diatas kapal
sejak kapal dibangun, dan dunnage ini sifatnya tetap tidak boleh
dilepas dari posisinya. Biasanya dipasang pada gading-gading, pada
sekat kedap air, pada lantai ruang palka, pada rangka kayu yang
menutupi pilar-pilar dan pipa-pipa dalam ruang palka (wooden
cashing)
Dunnage Tidak Tetap adalah dunnage yang disiapkan dikapal sesuai
dengan jenis dan sifat muatan yang akan dimuat, pada umunya
berupa papan kayu, sasak, kepang, plastik, kayu balok, net nylon,
kertas dll.
Dwelling Time adalah rata-rata tiap ton atau meter kubik atau peti
kemas yang ditumpuk selama satu bulan.
Ekspeditur (Perusahan Ekspedisi Muatan Kapal Laut = EMKL,
FORWARDING, dll) adalah perusahaan yang menyelenggarakan
usaha melayani pengurusan dokumen-dokumen serta system
prosedur yang diperlukan untuk mengirim/mengeluarkan barang ke
dan dari kapal/gudang/lapangan penumpukan container di
pelabuhan.
Elevator adalah
1. alat muat bongkar untuk muatan curah.
2. mesin penghisap untuk memuat/membong-kar muatan curah
seperti beras, gandum, tepung, semen, dll
Embarkation adalah naiknya penumpang ke dalam kapal
Employment adalah pemakaian kapal dalam dinas pelayaran
tertentu
Endorsee adalah orang; kepada siapa pemegang Order B/L
memindahkan haknya atas B/L yang bersangkutan
Endorser adalah orang yang memindahkan haknya atas Bill of
Lading, endorsant.
Endorsment adalah pemindaan hak atas Order B/L
Except Bewijs adalah tanda bukti kekurangan; Non Delivery Report
Expenses adalah biaya-biaya kapal selama dipelabuhan
Explosimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar gas
hidrokarbon, atau disebut juga Combustion Gas Indicator (petunjuk
gas yang dapat terbakar)
Fair Wear and Tear adalah kerusakan atau kemunduran kondisi
benda-benda sebagai akibat pemakaian/keausan normal
Faktur Penjualan Barang adalah dokumen yang membenarkan
bahwa eksportir secara sah tidak memberi barang yang diluar
kepada si pembeli.
FCL (Full Container Load) adalah container yang berisi muatan milik
satu shipper.
FCL/FCL, FCL/LCL, LCL/LCL, adalah salah satu system pemuatan dan
pembongkaran barang dari dan kedalam container.
Feeder Service adalah satu pelayaran yang melayani angkutan
antara pelabuhan pedalaman dengan pelabuhan pengumpul (Induk);
kapal yang melayani pengangkutan muatan barang-barang impor
yang dibongkar kapal-kapal samudera di pelabuhan induk untuk
diangkut ke pelabuhan-pelabuhan di sekitar pelabuhan induk.
Fighting Ship adalah kapal cargo yang dioperasikan untuk
membayangi kapal saingan dengan tarif angkutan sangat rendah;
tujuannya mematikan saingan tersebut. Di banyak negara praktek
Fighting Ship tidak diijinkan.
Filler Cargo adalah muatan berukuran kecil yang dipakai untuk
mengisi ruangan yang tidak bisa dipakai untuk muatan-muatan
besar, yang bertujuan untuk memperkecil Broken Stowage.
Final Stowage Plan adalah bagan pemadatan muatan didalam palka
kapal setelah muatan selesai dimuat di kapal.
First Carrier adalah pengangkut pertama, yang mengangkut dari
pelabuhan pemuatan sampai pelabuhan transhipment
Fixture Memo adalah ringkasan (extract) charter party, dibuat
sebelum penandatanganan Charter Party yang bersangkutan.
Fixture Note
Flag of Convenience adalah bendera pemerintah yang dapat dipakai
kapal (dengan persyaratan safety yang ringan); maksudnya adalah
mendaftarkan kapal di negara lain (yang mengenakan tarif dan
syarat pendaftaran lebih ringan) dengan maksud untuk menekan
biaya eksploitasi kapal
Flammable solid adalah zat yang padat (muatan berbahaya class 4)
yang mudah menyala dan menyebar jika berhubungan dengan nyala
(ignition) seperti korek api.
Flat Rack Container adalah jenis container yang berupa container
terbuka yang berfungsi untuk memuat barang-barang yang tidak
dipack.
Flenzen adalah muatan yang datangnya terlambat pada saat kapal
akan berangkat sehingga belum ditempatkan di palka dengan baik
(temporary stowage).
Float, a adalah terapung
Force Majeur adalah keadaan/situasi yang tidak dapat dikuasai
dengan tindakan manusia
Forklift adalah alat yang digunakan untuk mengatur muatan di
gudang; pesawat garpu angkat besar untuk memindahkan peti
kemas
Foul Bill of Lading adalah Bill of Lading yang di dalamnya terdapat
catatan tentang kerusakan muatan.
Free Board adalah jarak tegak antara sisi atas deck line sampai
dengan permukaan air saat itu.
Free from Particular Average (FPA) adalah bebas dari particular
average
Free in (FI) adalah syarat pengapalan yang menetapkan bahwa
biaya pemuatan dibayar oleh pengiriman/pencharter/charterer
Free In and Out Stowed (FIOS) adalah biaya-biaya pemutan,
pembongkaran dan pemadatan muatan ditanggung oleh pemilik
muatan atau pencharter
Free Moisture adalah upaya melindungi muatan terhadap cairan
yang terdapat di palka, yang disebabkan oleh adanya kebocoran
lambung, tangki atau tutup palka tidak kedap air, cairan yang
mengalir dari deck, kebocoran pada pipa-pipa sanitari, pipa
pengisian air tawar, dll.
Free of Capture and Seizure (FC & S) adalah bebas dari kerugian
akibat penangkapan dan penahanan barang pertanggungan oleh
penguasa/pemerintah
Free on Board (FOB) adalah syarat penjualan yang menetapkan
bahwa penjual menanggung biaya-biaya sampai barang dimuat di
atas kapal
Free Out (FO) adalah syarat pengapalan yang menetapkan bahwa
biaya pembongkaran dibayar oleh consignee/charterer
Freight adalah uang tambang; muatan; uang sewa charter (khusus
dalam Trip Charter)
Freight Conference adalah persekutuan perusahaan-perusahaan
liner service antar benua dalam wilayah operasi tertentu, untuk
mengatur tarif angkutan, alokasi muatan dan syarat-syarat
pengangkutan
Freight Prepaid adalah uang tambang dibayar tunai ketika muatan
dikapalkan/dimuat
Freight, Back adalah tambahan uang tambang atas pengembalian
muatan kapal yang tidak dapat diserahkan di pelabuhan tujuannya
(misalnya ditolak oleh consignee)
Freight, Distance adalah uang tambang ekstra/ tambahan yang
harus dibayar kalau kapal terpakasa membongkar muatan di tempat
lain yang jauh dari tempat tujuan yang disebut dalam B/L (karena
pelabuhan tujuan tak dapat dimasuki sebab ada pemogokan, wabah
penyakit, dan lain-lain)
Fresh Water Allowance (FWA) adalah perubahan draft rata-rata jika
kapal berlayar dari air tawar ke air laut atau sebaliknya.
Full adalah suatu keadaan dimana kapal dimuati hingga seluruh
ruang muat penuh.
Full and Down adalah suatu keadaan dimana kapal dimuati hingga
seluruh ruang muat penuh dan mencapaai sarat maksimum yang
diijinkan.
G = Gravity = Centre Of Gravity = tititk berat kapal adalah titik
tangkap dari semua gaya yang bekerja ke bawah. Letak titik G
tergantung dari pembagian bobot di kapal. Titik G bekerja gaya ke
bawah yang besarnya sama dengan berat benaman atau berat zat
cair yang dipindahkan oleh kapal atau berat seluruh kapal termasuk
muatan, dll.
Gang Hour adalah kemampuan buruh dalam muat bongkar barang
dalam setiap jamnya.
Gas adalah suatu zat (muatan berbahaya dalam bentuk gas) yang
mempunyai tekanan uap lebih besar dari 300 K Pa pada suhu 500 C
atau akan menjadi gas dengan suhu 200 C pada tekanan atmosfir.
Gas ada yang berbahaya dan ada yang tidak berbahaya
Gas Free adalah pemeriksaan tangki atau ruang muat dengan
menggunakan alat tertentu (gas detector) yang menyatakan bahwa
tangki atau ruang muat telah aman dari gas beracun atau resiko
meledak.
Gas Freeing (pembebasan gas) adalah pembersihan toxid (racun),
flammable atau inert gas (uap) dari ruangan tangki atau container
yang diikuti oleh pemasukan udara segar kedalam tangki/container.
Gas Safe (aman dari gas) adalah suatu daerah/ruangan yang tidak
dirancang sebagai suatu daerah untuk gas berbahaya.
General Average adalah kerusakan umum; semua kerugian dan
biaya yang dalam keadaan darurat sengaja di buat, dengan tujuan
untuk menye-lamatkan kapal dan muatannya
General Average adalah perbandingan pengorbanan dari semua
pihak yang berkepentingan sesuai dengan nilai dari barang yang
dimilikinya, pada waktu sejumlah barang muatan dikorbankan untuk
menyelamatkan kapal dan muatan lainnya dari suatu bahaya.
General Average Adjuster adalah ahli mengurus dn menghitung
besarnya kerugian General Average serta menetapkan besarnya
kerugian masing-masing pihak yang terlibat dalam tindakan General
Average
General Average Bond adalah uang jaminan General Average yang
harus dibayar oleh pemilik muatan ketika mengambil barangnya
General Cargo Rates adalah tarif untuk barang-barang yang tidak
termasuk kedalam commodity rates ataupun class rates.
Grain Capacity adalah volume ruang palka dihitung dari floor sampai
pertengahan deck beam dan antara pertengahan gading-gading
frame.
Grain Cargo adalah muatan berupa barang-barang berbutir seperti
beras, gandum, dll
Grantry Crane adalah alat muat bongkar untuk muatan container;
crane raksasa yang dipasang di atas rel sepanjang dermaga
pelabuhan, untuk membongkar dan memuat peti kemas dari dan ke
kapal
Gross Freight adalah uang tambang kotor yang belum dikurangi
rabat
Ground, a adalah kandas; bertumpu pada dasar laut
GRT= Gross Tonnage adalah volume semua ruang yang dapat di
tutup kedap air, Besar kecilnya GRT sudah tertera dalam sertifikat
kapal.
Gudang Entreport adalah gudang tempat menyimpan barang-barang
impor yang belum sepenuhya memenuhi kewajiban-kewajibannya
membayar bea masuk
Gudang Laut = Gudang Diepzee; Gudang Linie ke-I; Gudang Pabean,
adalah gudang yang terletak di tepi laut (on the waterfront), tempat
menyimpan barang-barang yang baru saja dibongkar dari kapal atau
segera untuk dimuat di atas kapal
Hague Rules, The adalah Konvensi Internasional tentang
pengangkutan di laut, yang dihasilkan oleh International Law
Association yang ditanda tangani secara resmi oleh negara-negara
maritime di kota Den Haag Belanda pada tanggal 25 Agustus 1924.
Hard Arm adalah lengan pipa yang digunakan pada terminal-terminal
untuk menghubungkan, pipa tepi pantai ke ship manifold.
Hatch adalah palka
Hatch List adalah sebuah daftar barang dan nomor palkanya yang
akan dibongkar di tiap pelabuhan bersangkutan.
Heavy Cargo= Heavy Lift Cargo= muatan berat adalah muatan yang
SF-nya < km =" KB" tolak =" Berat" benaman =" Displacement"
tongkang =" barges)."> 40 cuft/longton atau > 1,16 m3/ton, misalnya
kopi, beras, semen, kapas, rotan, dll.
Light Displacement adalah berat benaman kapal kosong.
Light Load Line (LLL) adalah garis air kapal kosong
Light Ship (berat kapal kosong) adalah berat badan kapal ditambah
inventaris tetap.
Lighterage adalah usaha jasa dalam bidang angkutan barang, yang
mengangkut muatan dari darat ke kapal-kapal yang berlabuh atau
sebaliknya dari kapal ke darat.
Liner Service adalah dinas pelayaran dengan route tetap dan teratur
Liquified Natural Gas (LNG) adalah gas alam yang dicairkan
Liquified Petroleum Gas (LPG) adalah gas minyak bumi yang
dicairkan
Loaded Displacement adalah berat benaman kapal pada sarat
maksimum.
Loadline Certificate adalah sertifikat yang menetapkan minimum
dan maksimum lambung kapal boleh timbul dipermukaan air
Locker adalah ruangan kecil di kapal (biasanya pada tween deck)
yang diperkuat dengan terali besi dan di gembok; tempat
menyimpan muatan berharga tinggi
Log Carrier adalah kapal khusus pengangkut kayu balok
Long Hatch adalah keterlambatan muat bongkar karena terlambat
disalah satu palka. (muatan yang seharusnya dibongkar disuatu
pelabuhan, tertindih oleh muatan yang untuk pelabuhan berikutnya).
Long Lengt Rates adalah tarif yang dikenakan untuk barang-barang
yang panjang tiap kolinya melebihi batas panjang yang telah
ditetapkan.
Longlenght Cargo adalah muatang yang panjangnya melebihi jangka
mulut palka (hatch coaming).
M = Metacentre = titik metasentrum adalah
1. sebuah titik yang tidak boleh dilalui oleh titik G agar stabilitas
kapal tetap positif. Meta berarti berubah-ubah, jadi metacentre
adalah titik pusat yang berubah-ubah tempatnya. Perubahan letak
titik M tergantung dari besarnya sudut senget, makin besar sudut
senget, perpindahan titik M makin jauh pula.
2. Titik potong antara perpanjangan gaya bouyancy dan centre line,
pada saat kapal miring
Man adalah awak kapal, anak buah kapal
Manko adalah selisih antara berat muatan yang dimuat dan
dibongkar.
Marine Insurance Policy adalah Polis Asuransi Laut
Mate Receipt (resi mualim) adalah surat tanda terima sementara
barang dikapal oleh perwira kapal atau mualim kapal dan
berdasarkan mate receipt inilah pengirim barang menukarkan
dengan tanda terima yang sah yaitu B/L.
Measurement Ton adalah suatu ukuran muatan yang diperhitungkan
1 measurement ton sama dengan 40 cuft atau 1,116 m3.
Melayang adalah keadaan kapal dimana gaya-gaya keatas dan
kebawah sama atau hampir sama, Buoyanci = Gravity.
Mengapung adalah keadaan kapal dimana gaya tekanan ke atas
masih mampu menahan gaya berat, atau gaya keatas lebih besar
dari gaya kebawah, Bouyancy > Gravity.
Merchant Marine adalah pelayaran niaga
Metacentric Height (GM) adalah sebagai ukuran stabilitas awal. GM
= KM - KG.
MFAG (Medical First Aid Guide) adalah pedoman pertolongan
kecelakaan pertama (P3K) yang diakibatkan oleh barang-barang
berbahaya, sebagai standar yang dipakai oleh IMO/WHO/ILO.
Minimum Rates adalah tarif yang merupakan tarif terendah untuk
tiap collie barang kirirman.
Molest adalah moles; resiko peperangan dan tindakan kejahatan
Monsterrol adalah crew list, surat sijil, daftar anak buah kapal,
lengkap dengan jabatannya masing-masing
Muatan Basah adalah muatan cair dalam botol atau drum yang
kemungkinan bocor sangat besar, misalnya bir, minyak, jenis-jenis
,minuman, dll.
Muatan Berat adalah muatan yang SF-nya <> 40 cuft/longton atau >
1,16 m3/ton, misalnya kopi, beras, semen, kapas, rotan, dll.
Navigable Waters adalah perairan yang dapat dilayari
Negligence Clause adalah syarat kelalaian; pengangkut bebas dari
tanggung jawab atas kerugian akibat kelalaian nahkoda dan anak
buahnya dalam hal navigasi dan manajemen kapal
Negotiable Bill of Lading adalah Original Bill of Lading; konosemen
yang dapat diperjual belikan
Not Otherwise Enumerated (NOE) adalah tidak dinyatakan secara
khusus (tidak disebut secara khusus)
Notice of Claim adalah nota pemberitahuan penuntutan klaim
Notice of Readiness adalah surat pemberitahuan dari Nahkoda
kepada penyewa kapal, yang menyatakan bahwa kapal siap
memulai pembongkaran atau pemuatan
NRT=Net Register Tonnage=Net Tonnage= volume semua ruang
yang dapat digunakan untuk muatan
Obligation for Expenses adalah syarat charter tentang pembebanan
biaya kapal kepada shipowner dan charterer
OBO adalah Oil Bulk and Ore
OBO Carrier adalah Oil, Bulk, and Ore Carrier; semacam kapal
tangki yang dapat digunakan untuk mengangkut muatan biji
tambang, muatan curah dan minyak bersama-sama atau berganti-
ganti
Odoriser adalah senyawa yang berbau amis (stenching) yang
ditambahkan ke gas petroleum cair untuk memberikan bau khas.
Biasanya dipakai Ethyl mercapton.
Odour (Bau) adalah suatu karakteristik muatan yang dipakai
sebagai peringatan terhadap suatu resiko bahaya misalnya:
Anaesthetic (lupa) adalah berkaitan dengan mengantuk
Acrid (tajam) adalah berkaitan dengan bisa menyala
Ammoniacal (keras) adalah berkaitan dengan amonia.
Etherial (bius) adalah berkaitan dengan mengantuk.
Fragant (harum) adalah berkaitan dengan kenyamanan
Irritating (merangsang) adalah berkaitan dengan bau yang tidak
nyaman
La Chrymatury (keluar air mata) adalah berkaitan dengan yang
dapat menyebabkan menangis
Nacrotic adalah menyebabkan mengantuk/ lupa ingatan
Phenolic (asam karbol) adalah menyebabkan bau karbol
Pungent (pedas) adalah menyebabkan pegaruh kuat pada rasa
Odour adalah bau, smell (contohnya bau yang dikeluarkan kopra)
Oil, Crude adalah minyak mentah
Oil, Vegetable adalah minyak nabati
Oil/Bulk Capacity adalah volume ruang palka dihitung dari floor
sampai sisi atas deck beam dan antara kedua sisi kulit kapal.
Open side Container adalah (peti kemas dengan pintu disamping).
Peti kemas jenis ini mempunyai pintu disamping dimana biasanya
digunakan terpal sebagai penutupnya
Open Top adalah jenis container yang berupa container yang
terbuka dibagian atasnya, ditutup dengan terpal khusus untuk
muatan kaca-kaca, dll.
Operating Load adalah berat yang diperlukan untuk pengoperasian
kapal. yaitu: bahan bakar (fuel oil) + air tawar (fresh water) +
perbekalan (store) + ballast.
Optional Bill of Lading adalah B/L mengenai muatan yang pelabuhan
tujuannya masih akan dipilih dari 2 atau 3 pelabuhan yang disetujui
Optional Cargo adalah muatan yang sementara waktu mempunyai
lebih dari satu pelabuhan bongkar.
Order Bill of Lading adalah konosemen atas tunjuk, yang dapat
dipindah tangankan dengan endosemen
Ordorus cargo adalah muatan yang mengeluarkan bau dan karena
baunya itu dapat merusak muatan lain.
Organic Peroxides adalah (muatan berbahaya class 5), zat ini
menyala denga hebat dapat menyerang mata dan kulit. Reaksi ini
timbul bukan hanya karena naiknya suhu tetapi juga kondisi yang
tidak bersih.
Outward Cargo adalah muatan yang diekspor
Over Carriage Cargo adalah keadaan dimana suatu muatan terbawa
melewati pelabuhan bongkarnya, karena kelalaian dalam
membongkar.
Over in Dispute adalah selisih hitungan (collie dihitung lebih banyak
dari pada yang disebut dalam dokumen)
Over Stowage Cargo adalah keadaan dimana suatu muatan yang
akan dibongkar berada dibagian bawah muatan yang akan
dibongkar dipelabuhan berikutnya.
Overstowed adalah tertindih, muatan untuk pelabuhan terdekat
dipadat di bawah muatan untuk pelabuhan yang berikutnya
Oxidizing Substance adalah (muatan berbahaya class 5), zat yang
terdiri dari campuran bahan anorganik jika kena panas akan
mengeluarkan oxygen yang dapat bereaksi dengan zat lain
membentuk Oxides.
Oxygen Analyser adalah instrument yang digunakan untuk
mengukur konsentrasi oxigen dalam persen terhadap volume
ruangan/tangki.
Oxygen Deficient Atmosphert adalah atmosphere yang berisi kurang
dari 21% oxygen dari ruang.
Paramount Clause adalah syarat penggantian kerugian maksimum
yang dapat diberikan oleh pengirim/ shipper, kalau nilai dan sifat
muatan tidak diberitahukan kepada pengangkut sebelum
pengapalan. Paramount clause tidak berlaku apabila pengirim
(shipper) sudah mencantumkan nilai muatan berharga tersebut.
Parcel Rates adalah tarif yang dikenakan pada pengiriman paket
kecil.
Partial Loss adalah kerugian sebagian
Passanger Vessel adalah kapal penumpang
Pelabuhan adalah lingkungan kerja yang terdiri dari area daratan
dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh dan
bertambatnya kapal untuk terselenggaranya bongkar muat barang
serta turun naiknya penumpang dari moda transportasi laut ke moda
transportasi lainnya, atau sebaliknya. Kepelabuhanan adalah
meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam
melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,
keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang, dan
atau barang, keselamatan berlayar, tempat perpindahan Intra dan
atau antar moda serta mendorong perekonomian nasional secara
fisik.
Peril adalah bahaya; bencana
Perils of the Sea adalah bencana akibat dari keadaan laut yang
buruk (seperti cuaca buruk, taufan)
Pilot adalah pandu kapal; orang yang bertugas memandu kapal
untuk berlayar diperairan wajib pandu
Plimsoll Mark atau Load Line atau Merkah Kambangan adalah
sebuah tanda untuk membatasi jumlah beban yang boleh diangkut
kapal dengan aman.
Polis Asuransi Laut (Marine Insurance Policy) adalah surat bukti
tentang diasuransikan barang yang dikirimkan dengan kapal laut
dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Polis asuransi ini
dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.
Port Administrator adalah pejabat pelabuhan; administrasi
pelabuhan (ADPEL)
Port Authority adalah badan penguasa pelabuhan; kesyahbandaran
Port Mark adalah memberi tanda yang jelas pada muatan tentang
pelabuhan tujuan atau pelabuhan bongkar dari tiap-tiap muatan. Hal
ini untuk menghindari over carriage. Misal muatan untuk pelabuhan
Surabaya diberi tanda A, pelabuhan Medan diberi tanda B,
pelabuhan Jakarta diberi tanda C.
Port of Call adalah pelabuhan persinggahan (yang disinggahi kapal)
Powder Room adalah ruang kapal khusus untuk menyimpan bahan
peledak
Preservation adalah penyimpanan muatan selama dalam
pengangkutan
Prima Facie Evidence adalah bukti sekedarnya; carrier tidak
memeriksa kondisi muatan yang ada di dalam suatu
pembungkus/kemasan sehingga kalau terjadi kerusakan sedangkan
pembungkusnya masih utuh maka carrier tidak bertanggung jawab.
Apabila pada saat pemuatan ditemukan pembungkus yang rusak
atau tidak utuh maka dibuat Cargo Damage Report.
Prinsip-Prinsip Pemuatan adalah prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan dan dilaksanakan dalam kegiatan pemuatan. Antara
lain:
Melindungi awak kapal dan buruh (safety of crew and
longshoreman).
Melindungi kapal (to protect the ship).
Melindungi muatan (to protect cargo).
Melakukan muat bongkar secara cepat dan sistematis (rapit and
systematic loading and discharging).
Penggunaan ruang muat semaksimal mungkin.
Profit Margin adalah batas keuntungan minimum
Prompt Ship adalah kapal yang dalam waktu pendek siap untuk
diserahkan kepada pencharter
Protection and Indemnity (P & I) adalah perlindu-ngan dan jaminan;
sejenis asuransi laut gotong royong guna memberikan jaminan
terhadap kepentingan pemilik kapal dan orang-orang yang bekerja
padanya
Purging adalah pemasukan nitrogen atau inert gas atau uap muatan
untuk menggantikan atmosfer yang ada dari sistem pengkemasan.
Pyrophoric adalah zat padat (muatan berbahaya class 4) walaupun
jumlahnya sedikit dapat menyala sendiri jika terkena panas dari
suatu reaksi dengan oksigen.
Radio Safety adalah sertifikat keamanan radio, menyatakan bahwa
kapal dilengkapi dengan pesawat radio penerima dan pemancar
yang memenuhi syarat
Ramp adalah semacam jembatan yang menghubungkan kapal
dengan dermaga tersebut yang merupakan perlengkapan kapal peti
kemas untuk keperluan muat bongkar secara ro-ro. Rampa
Rate War adalah perang tarif (saling menurunkan tarif agar saingan
mati)
Rate, Loading and Discharging adalah kecepatan muat bongkar
kapal perjam
Rebate System adalah cara pembayaran uang tambang dengan
menetapkan satu tarif kotor (gross freight), lalu kepada pembayar
uang tambang diberikan rabat
Recta Bill of Lading adalah konosemen atas nama consignee
tertentu atau straigt B/L.
Re-Delivery adalah penyerahan kembali kapal kepad pemiliknya,
setelah setelah perjanjian time charter berakhir
Reefer adalah jenis container yang dilengkapi dengan mesin
pendingin.
Reefer Container adalah (peti kemas untuk muatan beku). peti
kemas dari jenis ini digunakan khusus untuk barang-barang yang
memerlukan pendingin dengan suhu udara dibawah 00 C, baik sekali
untuk muatan seperti buah-buahan, daging segar, sayur mayur, dll.
Peti kemas jenis ini mempunyai mesin pendingin di bagian
belakangnya
Refrigerated Cargo (muatan dingin) adalah muatan yang
memerlukan ruangan khusus yang dilengkapi dengan alat pendingin.
Refrigerated Cargo Carrier adalah kapal yang dilengkapi dengan
ruang beku; kapal pengangkut muatan beku. Reefer Cargo Carrier
Refrigerating and Cool Chambers adalah ruang beku atau kamar
dingin
Reporting Day adalah hari pertama dimana kapal charter harus siap
memulai pemuatan; periode waktu sebelum cancelling date dimana
dalam selang waktu tersebut owner menyatakan bahwa kapal telah
siap dicharter
Resi Mualim adalah tanda bukti penerimaan muatan oleh mualim,
Mate's Receipt
Return Cargo adalah muatan kembali; muatan yang dapat diangkut
kapal dalam perjalanan pulang ke pangkalan (baseport)
Revenue Ton adalah suatu ukuran untuk menentukan freight (uang
tambang), pertimbangan antara berat dan volume barang.
Reversable Laydays adalah kompensasi antara hari-hari Despatch
dengan hari-hari Demurrage satu sama lain
Righting Moment = Momen penegak adalah momen yang akan
mengembalikan kapal kekedudukan tegaknya setelah miring karena
mendapat gaya-gaya dari luar dan gaya tersebut tidak bekerja lagi.
Rumus Momen Penegak = W x GZ. Dimana GZ adalah lengan
penegak atau righting arm
Roll On Roll Off adalah cara pemuatan dan pembongkaran muatan
dimana muatannya diangkut dengan trailer (gandengan truck) lalu
trailernya dibawa/dikapalkan ke pelabuhan tujuan bersama-sama
muatannya. Dalam pengapalan peti kemas dengan sistem Ro-Ro,
trailernya tidak ikut berlayar melainkan hanya mengantarkan saja
ke dalam kapal atau menjemput dari dalam kapal.
RORO (Roll On Roll Off) adalah jenis kapal yang dilengkapi dengan
ramp (jembatan/jalan) untuk kendaraan masuk atau keluar kapal
langsung ke dermaga (kapal pengangkut mobil).
Safe Port adalah pelabuhan yang aman, suatu pelabuhan dianggap
aman bagi kapal tertentu apabila :
pelabuhan itu dapat disinggahi kapal tersebut dengan aman.
kapal itu senantiasa dapat berlabuh di sana dengan stabil, serta
dapat menjalankan kegiatan muat bongkar dengan tidak terganggu
oleh ombak besar, dll.
selanjutnya (setelah selesai melakukan pemuatan) kapal dapat
keluar lagi dari pelabuhan itu dengan aman.
terdapat suatu keamanan politik
Safe Working Load (SWL) atau Keamanan Muat adalah berat beban
maksimum yang dapat diangkut dengan aman; jumlah bobot
maksimum yang diijinkan bagi seutas tali untuk dapat mengangkut
beban tersebut dengan aman.
Safety Factor adalah perbandingan antara kekuatan putus dengan
Keamanan muat.
Sagging adalah perubahan bentuk kapal yang diakibatkan karena
penempatan muatan yang dikonsentrasikan pada tengah-tengah
kapal akibatnya kapal akan mudah patah.
Salvage adalah imbalan yang diberikan atas dasar menyelamatkan
kapal dan atau muatan sebagian/ seluruhnya dari bahaya laut,
biasanya bernilai besar. Penyelamatan dalam hal ini adalah
penyelamatan muatan dan kapal bukan manusianya, karena
menyelamatkan manusianya adalah termasuk kewajiban sesama
manusia
Sarat lihat draught
Schedule, Sailing adalah jadwal perjalanan/pelayaran kapal.
Seagoing Ship adalah kapal samodera.
Seaworthy adalah layak laut; laik laut, zeewaarding
Seaworthy Certificate adalah sertifikat layak laut; Certificate of
Seaworthiness.
Seaworthy Package adalah kemasan muatan yang memenuhi syarat
pelayaran samodera
Second Carrier adalah pengangkut kedua yang mengambil bagian
dari pelabuhan transhipment sampai ke pelabuhan tujuan
Segregation Table adalah sebuah daftar rekomendasi pemadatan
muatan berbahaya sesuai sifatnya masing-masing .
Self Heating adalah zat padat (muatan berbahaya class 4) yang
dapat menyala sendiri jika disimpan terlalu lama atau perjalanan
panjang dalam jumlah besar, misalnya bubuk carbon.
Separation atau Segregation adalah usaha mencegah over stowage
dengan memisahkan muatan dari pelabuhan bongkar yang berbeda
dengan menggunakan jaring (net) yang tipis tetapi cukup kuat,
sehingga jelas bagi yang membongkar akan terhenti pada waktu
akan melampaui jarig pemisah tersebut.
Ship = Kapal adalah alat transportasi di laut.
Ship to ship adalah kegiatan pemuatan atau pembongkaran antar
kapal ke kapal lain
Shipment adalah pengiriman, pengapalan.
Shipowner adalah pemilik kapal
Shipper (Pengirim Barang) adalah orang atau badan hukum yang
mempunyai muatan kapal untuk dikirim dari suatu pelabuhan
tertentu (pelabuhan pemuatan) untuk diangkut ke pelabuhan tujuan.
Shipper adalah pengirim muatan
Shipping adalah pelayaran, perkapalan
Shipping Business adalah bisnis pelayaran niaga
Shipping Document adalah dokumen-dokumen pengapalan muatan,
seperti Shipping Order, Cargo Manifest, Bill of Lading, Mate's
Receipt, Delivery Order, Invoice, Marine Insurance Policy, C.B.L.
Shipping Order adalah surat perintah yang dikeluarkan perusahaan
atau agennya yang ditujukan kepada nahkoda atau perwira kapal
untuk memuat barang sesuai yang tertera pada shipping order
tersebut.
Shipping Order adalah surat tanda bukti pembukuan muatan untuk
di kapalkan. Shipping Instruction. Booking Note
Short in Dispute adalah selisih hitungan collie, dimana pihak carrier
menghitung kurang dari pada yang dihitung oleh shipper. Hitungan
yang benar akan diselesaikan di pelabuhan tujuan
Shortlanded Cargo adalah jumlah muatan yang dibongkar kurang
dari yang sebenarnya disebut "Shortlanded indispute", lawannya
overlanded.
Sludge adalah suatu campuran minyak dan air, biasanya setengah
padat, kadang-kadang mengandung pasir atau kepingan karat.
Sling adalah tali manila atau kawat baja tak berujung pangkal,
untuk mengangkut muatan/peti
Snotter adalah sebuah tali sling tunggal yang sering digunakan
untuk mengangkat atau menghibob barang.
Space, Bale adalah ruang muatan yang disediakan untuk muatan
yang dibungkus
Space, Grain adalah ruang muatan bagi muatan curah
Special Designed Ship adalah kapal yang di bangun khusus untuk
mengangkut jenis muatan tertentu (misal: log carrier)
Spreader adalah alat khusus berupa kerangka baja segi empat
untuk mengangkat peti kemas (boleh disebut: sling peti kemas).
Biasanya spreader dilengkapi dengan "locking pin" pada keempat
ujungnya; pen tersebut dimasukkan ke dalam lubang pada keempat
sudut peti kemas dan mengunci dengan sendirinya ketika spreader
diangkat. Bila spreader yang bawahnya tergantung peti kemas
tersebut, diletakkan, maka pena akan membuka secara otomatis
Stabilitas Awal adalah keseimbangan kapal yang sedang
mengoleng; (karena gaya-gaya dari luar) sampai suatu sudut dimana
moment kelembaman bidang air membujur kapal masih mempunyai
nilai tetap; stabilitas pada sudut senget kecil
Stabilitas Kapal = Initial Stability adalah keseimbangan kapal pada
sudut senget kecil (senget 100-150 tergantung bentuk kapal)
dimana letak titik M masih dianggap tetap.
Stabilitas Negatif = Unstabel Equilibrium adalah kondisi stabilitas
kapal dimana titk Gravity berada di atas titik Metacentre.
Stabilitas Netral = Neutral Equlibrium adalah kondisi stabilitas kapal
dimana titik Gravity berimpit dengan titik Metacentre.
Stabilitas Positif = Stabel Equilibrium adalah kondisi stabilitas kapal
dimana titik Gravity berada dibawah titik Metacentre.
Steaming Time adalah waktu perjalanan kapal dari satu pelabuhan
ke pelabuhan lainnya, dihitung dalam hari dan jam
Stevedore adalah rencana/denah stowage muatan didalam kapal.
Stevedoring adalah hal memuat dan membongkar muatan kapal
Stiff = kapal kaku adalah keadaan kapal dimana stabilitasnya
positip tetapi GM nya terlalu besar, dengan demikian momen
penegaknya juga besar. Bila ia senget (pengaruh gaya dari luar)
maka akan kembali kekedudukan semula secara cepat sekali.
Sifatnya olengan kapal cepat dan menyentak-nyentak, penyebabnya
karena konsentrasi muatan terlalu banyak dibawah, cara
mengatasinya dengan mengosongkan tangki Double Bottom atau
memindahkan muatan dari atas kebawah.
Stowage adalah pemadatan, penempatan muatan kedalam palka
kapal
Stowage Factor adalah Volume ruangan effektif dalam m3 yang
digunakan untuk memadatkan muatan seberat 1 ton.
Stowage Plan adalah suatu bagan kapal dimana muatan
ditempatkan. Dilengkapi data-data pelabuhan muat dan pelabuhan
bongkar, nama barang, jumlah dan beratnya.
Stowage Rates adalah tarif uang tambang yang didasarkan atas
pemadatan barang di dalam ruangan palka kapal.
Stowage = Penataan Muatan adalah suatu pengetahuan tentang
memuat dan membongkar muatan dari dan ke atas kapal
sedemikian rupa agar terwujud prinsip-prinsip pemuatan.
Straight Bill of Lading adalah konosemen mengenai muatan yang
dikapalkan langsung kepada penerima (consignee) tertentu; Recta
B/L
Stripping adalah pembongkaran atau pengeluaran barang dari dalam
container, di CFS atau tempat lain. Disebut juga Un-Stuffing
Stuffing adalah pemuatan barang kedalam container.
Subject Matter of Insurance adalah barang pertang-gungan; obyek
asuransi
Sublect adalah penyewaan kembali kapal charter kepada pihak
ketiga; Subletting (lihat: Disponent Owners)
Sue and Labour Clause adalah syarat asuransi yang menetapkan
kewajiban masing-masing pihak untuk memperkecil akibat resiko
kerusakan barang pertanggungan
Summer Fresh Water Load Line adalah garis batas tenggelam kapal
pada waktu berada diair tawar, didaerah musim panas permanen
atau didaerah musim panas pada waktu musim panas, dan draftnya
akan kembali ke garis "S", jika kapal kembali ke laut.
Summer Load line adalah gari batas tenggelam kapal pada waktu
berada didaerah musim panas permanen atau daerah musim panas
pada waktu musim panas. Sisi atau garis "S" letaknya segaris
dengan pusat lingkaran garis air.
Surchange adalah uang tambahan dari freight rate oleh karena
ukuran/berat muatan melebihi ukuran yang ditentukan.
Surcharge adalah biaya tambahan
Surcharge Heavylift adalah biaya tambahan yang dipungut atas
collo yang beratnya melebihi ukuran tertentu
Surcharge, Longlenght adalah biaya tambahan dipungut atas collo
yang panjangnya melebihi ukuran tertentu
Surveyor adalah pejabat yang diberi hak menyaksikan dan meneliti
keadaan muatan dan kapal atau lain-lainnya termasuk kondisi alat-
alat keselamatan yang ada dikapal
Tackle / Takal adalah katrol; kait; suatu rangkaian 2 (dua) blok atau
lebih yang dihubungkan dengan tali ulang agar supaya beban yang
diangkat dapat diatur kecepatannya dan aman, serta pula untuk
menjaga sentakan-sentakan yang berbahaya
Takal/Katrol adalah suatu rangkaian yang terdiri dari 2 blok atau
lebih yang dihubungkan dengan tali ulang supaya beban yang
diangkat dapat diatur kecepatannya dan aman, serta pula untuk
menjaga sentakan-sentakan yang berbahaya
Tally adalah hitungan tiap-tiap collie/collo yang dimuat atau
dibongkar, diseret catatan atas keadaannya
Tally Company adalah usaha jasa yang bergerak dalam mengadakan
perhitungan dan pencatatan muatan yang dibongkar atau dimuat
dikapal.
Tank adalah jenis container yang berisi tangki cairan.
Tanker adalah kapal pengangkut muatan cair; secara konstruksi
disebut kapal tangki
Tender = Kapal Langsar adalah keadaan kapal dimana stabilitasnya
positip hanya nilai GM nya terlalu kecil, dengan demikian momen
penegaknya juga kecil. Bila ia menyenget karena gaya dari luar,
maka kembalinya kekedudukan tegak lambat sekali. Cara
mengatasinya dengan mengisi penuh tangki Double Bottom atau
memindahkan muatan dari atas ke bawah.
Tender adalah kapal bersandar dengan cara merapat di sepanjang
tubuh kapal lainnya
Tender of the Ship adalah penyerahan kapal kepada pencarter
Tenggelam adalah keadaan kapal dimana gaya keatas lebih kecil
dari gaya ke bawah, atau tekanan keatas masih mampu menahan
gaya berat.
Buoyancy < e =" E.max.">

Shipping Abbreviation
AA Always Afloat AAAA Always Afloat Always Accessible ABS
American Bureau Of Shipping AFSPS Arrival First Sea Pilot Station
AGW All Going Well ANTHAM Antwerp Hamburg Range APS Arrival
Pilot Station ARA Amsterdam Rotterdam Antwerp Range ARAG
Amsterdam Rotterdam Antwerp Ghent Range AS or A/S Alongside
ASPW Any Safe Port Worldwide ATDNSHINC Any Time Day Night
Sundays Holidays Included BAF Bunker Adjusting Factor BBB Before
Breaking Bulk BDAYS Banking Days BDI Both Dates Inclusive
BENDS Both Ends BHP Break Horse Power BI Both Inclusive BIMCO
The Baltic & International Maritime Council BL Bale B/L Bill Of
Lading BLT Built BOB Bunker On Board BROB Bunkers Remaining
On Board BSS Basis BT Berth Terms BV Bureau Veritas BW Brackish
Water BWAD Brackish Water Arrival Draft CAF Currency Adjusting
Factor CFT Cubic Feet CFR Cost & Freight CHOPT Charterer's
Option CIF Cost Insurance & Freight COA Contract Of Affreightment
COACP Contract Of Affreightment Charter Party COB Closing Of
Business COBLDN Closing Of Business London COGSA Carriage of
Goods By Sea Act COD Cash On Delivery CONT Container Vessel
CONT Continent (Europe) COP Custom Of Port C/P or CP Charter
Party CPD Charterers Pay Dues CQD Customary Quick Despatch CR
Crane CROB Cargo Remaining Onboard CST Centistoke CUFT Cubic
Feet CUM Cubic Meters D/A Disbursement Account DAP or DAPS
Days All Purposes DBL SKIN Double Skinned DDP Delivered Duty
Paid DELY Delivery DEM Demurrage DERR or DER Derrick DES or
DESP Despatch DEQ Delivered Ex Quay DHDATSBE Demurrage Half
Despatch On All Time Saved Both Ends DHDWTSBE Demurrage Half
Despatch On Working Time Saved Both Ends DLOSP Dropping Last
Outwards Sea Pilot DNV Det Norske Veritas DO Diesel Oil DOLSP
Dropping Off Last Sea Pilot DOP Dropping Outward Pilot DOT
Department Of Transport DWT Deadweight EC East Coast EIU Even
If Used ELVENT Electrically Ventilated ETA Expected Time Of
Arrival ETC Expected Time Of Completion ETD Expected Time Of
Departure ETS Expected Time of Sailing EXINS Extra Insurance
EXW Ex Works FA Free Alongside FAC Fast As Can FAS Free
Alongside Ship FCA Free Carrier FD Free Despatch FDD Freight
Demurrage & Deadfreight FDEDANRSAOCLONL Freight Deemed
Earned Discountless & Non-Refundable Ship And Or Cargo Lost Or
Not Lost FE Far East FHEX Fridays Holidays Excluded FHINC Fridays
Holidays INCluded FIO Free In Out FIOST Free In Out Stowed &
Trimmed FIOT Free In Out Trimmed FIT Free In Trimmed. FIW Free
In Wagon FO Fuel Oil FOB Free On Board FOC Flag Of Convenience
FOG For Our Guidance FOR Free On Rail FOQ Free On Quay FOT
Free On Truck FOW First Open Water FOW Free On Wharf FREE
EXINS Free of Extra Insurance FT Feet FWAD Fresh water Arrival
Draft. FWDD Fresh Water Departure Draft FYG For Your Guidance
FYI For Your Information GA General Average GASBENDS Good And
Safe (Port) Both Ends GENCON General contract GL Germanischer
Lloyd GLESS Gearless GO Gas Oil GNS German North Sea GR Grain
GMDSS Global Maritime Distress Safety System GTEE Guarantee HA
Hatch HDLTSBENDS Half Despatch Lay Time Saved Both Ends
HDWTSBENDS Half Despatch Working Time Saved Both Ends HBF
Harmless Bulk Fertilizer HDWTS Half Demurrage Weather Time
Saved HFO Heavy Fuel Oil HHDW Handy Heavy Deadweight HMS
Heavy Metal Scraps HO Hold HSS Heavy Soya Sorghum HW High
Water IFO Intermediate Fuel Oil IMDG International Maritime
Dangerous Code. IU If Used IMO International Maritime
Organisation. IUHTAUTC If Used Half Time Actually Used To Count
I.W.L. Institute Warranty Limits KR Korean Register LAT Latitude
LAY/CAN (Laycan) Layday Cancelling date LC Letter Of Credit LOI
Letter Of Indemnity LOW Last Open Water LR or LRS Lloyds Register
(Lloyds Register Of Shipping) LSD Lashed Secured Dunnaged LSM
Lumpsum L.T. Liner Terms LT or LTONS Long Tons LTS Laytime
Saved LW Low Water MB Merchant Broker MDO Marine Diesel Oil
MGO Marine Gas Oil MIN/MAX Minimum/Maximum MOA
Memorandum Of Agreement MOLCHOP More Or Less In Charterer's
Option MOLOO More Or Less In Owner's Option MOT Ministry Of
Transport MT (MTONS) Metric Tons NAABSA Not Always Afloat But
Safely Aground NCB National Cargo Bureau NCSA North Coast South
America NE Not East NKK Nippon Kaiji Kyokai NN Not North NOLA
New Orleans NOR Notice Of Readiness NS Not South NW Not West
NYPE New York Produce OO Owners Option OSH Open Shelter Deck
OT On Truck PASSERO Cape Passero PDPR Per Day Pro Rata PHPD
Per Hatch Per Day PHPWD Per Hatch Per Working Day PWWD Per
Weather Working Day REDELY Redelivery RNR Rate Not Reported
ROB Remaining On Board ROC Reference Our Cable ROTLX
Reference Our Telex RPM Revolutions Per Minute RYC Reference
Your Cable RYTLX Reference Your TeLeX SSHEX or SATSHEX
Saturdays, Sundays, Holidays Excluded SSHINC or SATSHINC
Saturdays, Sundays, Holidays Included SB Safe Berth. SELFD
SELFDischarger SF Stowage Factor SHEX Sundays, Holidays
Excluded SHINC Sundays, Holidays Included SID Single Deck SKAW
Skaggens Odde SOF Statement Of Facts SOM Swedish Official
Measure SP(S) Safe Port(s) SPORE Singapore SRBL Signing &
Releasing Bill(s) Of Lading S.T. Short Tons STEM Subject To Enough
Merchandise SW Salt Water SWAD Salt Water Arrival Draft SWDD
Salt Water Departure Draft TC or T/C Time Charter TCP Time Charter
Party TEU Transport Equivalent Unit (the standard 20' container)
TIP Taking Inbound Cargo TL Total Loss TOP Taking Outbound Pilot
TWN Tweendecker USAC US Atlantic Coast USC Unless Sooner
Commenced USCG US Coast Guard USEC US East Coast USG UU
Gulf USNP or USNOPAC US North Pacific USWC US West Coast UU
Unless Used UUIWCTAUTC Unless Used In Which Case Time
Actually Used To Count. VPD Vessel Pay Dues WC West Coast WCCA
West Coast Central America WCCON Whether Custom Cleared Or
Not WCSA West Coast South America WIBON Whether In Berth Or
Not WIFPON Whether In Free Pratique Or Not WIPON Whether In
Port Or Not WLTPOHC Waterline To Top Of Hatch Coaming WOG
Without Guarantee Working Copy Unchecked copy of C/P or MOA WP
Weather Permitting. WRIC Wire Rods in Coils. WWD Weather Working
Days. WWR When, Where Ready. WWWW Wibon Wiccon Wifpon
Wipon. YAR York Antwerp Rules YC Your Cable. AA - Always Afloat
Maritime Abbreviations. (Info from U&D Shipping Transportation &
Trading Ltd)
Diposkan oleh BLOG ARIEF STR LOGISTICS di Rabu, Maret 07, 2012

 Pengantar pengetahuan Cargo

Pengantar pengetahuan Cargo


Posted by : Khoirul FajriSelasa, 20 Juli 2010

Perkembangan pengiriman barang via udara ataupun laut yang lebih dikenal dengan sebutan
kargo, pada saat ini mengindikasikan perkembangan yang mengembirakan. Hal ini terlihat dari
makin banyaknya perusahaan kargo yang worldwide. Federal express, UPS, DHL adalah
perusahaan kargo kelas dunia. Di tingkat lokal TIKI JNE, MSA, Megacitra adalah nama
perusahaan kargo yang telah lama berkecimpung di bidang ini. Tidak ketinggalan maskapai
penerbangan seperti Garuda, Singapore Airlines dan maskapai penerbangan lainpun ikut
membuka dunia usaha kargo.

Pada saat ini dunia penerbangan terbagi menjadi dua bagian :

- Penerbangan untuk penumpang (passenger aircraft) yaitu pesawat yang khusus untuk
mengangkut penumpang, bagasi dan kargo (surat dan dokumen)

- Penerbangan khusus kargo (cargo aircraft) yaitu pesawat yang khusus untuk mengangkut
kargo saja.

Kargo melalui udara adalah barang yang dikirim tanpa disertai oleh penumpang. Pengiriman
bisa melalui maskapai penerbangan ataupun agen kargo (freight forwarder). Kemasan yang
dilakukan melalui laut disebut kontainer

Kemasan melalui udara disebut pallet.

Dokumen yang diperlukan dalam pengiriman barang/kargo ini ada dua :


- SMU (Surat Muatan Udara) khusus untuk penerbangan domestik

- AWB (Air Way Bill) khusus untuk penerbangan internasional.

Proses pengiriman cargo dapat langsung menghubungi perusahaan penerbangan sebagai


pengangkut melalui agen cargo untuk mengurus pengiriman barang. Setelah persyaratan
dipenuhi pengirim akan mendapatkan dokumen yang diperlukan sesuai dengan tujuan
pengiriman barang, setelah itu dilakukan reservasi kargo melalui “booking procedure”. Sebelum
itu barang dicheck oleh pihak pabean, apakah barang layak untuk dikirim, dalam arti tidak
menyalahi peaturan kepabeanan. Setelah reservasi kargo, barang tersebut akan disimpan di
dalam gudang untuk menunggu pengiriman sesuai dengan reservasi kargo.

Ada beberapa syarat prosedur yang harus dilakukan dalam pengiriman barang, yaitu :

a. Mengirim barang

Apabila kita akan mengirim barang melalui kargo, maka beberapa hal harus diperhatikan:

- Mendatangi kantor bagian cargo dengan membawa barangnya tentu saja. Setelah itu barang
akan ditimbang dan diperiksa packing-annya. Setelah semauanya tidak ada masalah lalu

- Dibuatkan air waybill.

- Air waybill dan barang dibawa ke pabean untuk diperiksa dan disetujui. Bila sudah beres,
barang siap kirim.

- Barang disimpan di gudang ekspor sampai tiba waktunya untuk dinaikkan ke dalam pesawat.

b. Mengeluarkan barang

Proses pengeluaran barang yang diterima adalah:

- Setelah diturunkan dari pesawat terbang, barang akan disimpan terlebih dahulu di dalam
gudang impor (kecuali untuk barang-barang yang dikeluarkan hari itu juga, misalnya Koran, film
berita untuk tv, barang yang lekas rusak/busuk seperti daging, sayuran, buah, dsb).

- Penerima barang akan mendapat surat pemberitahuan tentang adanya barang kiriman (Notice
of arrival).

- Dengan surat tersebut, penerima barang akan mendatangi kantor bagian kargo atau agen yang
mengirimi surat tersebut untuk mengambil air waybill-nya, setelah itu datangi pabean untuk
mendapatkan persetujuan pengeluaran barang dari gudang impor.

- Barang di gudang impor hanya bisa dikeluarkan setelah diperiksa oleh pihak pabean dan
pembayaran pajak atas barang kiriman tersebut telah diselesaikan.
Jenis pesawat yang menggunakan bagassi pallet :

- Air bus

- Boeing

- Jumbo Jet

Pengiriman dan pengangkutan cargo dengan pesawat udara didasarkan pada :

1. Kemampuan daya angkut pesawat (pay load)

2. Rauang cargo di dalam pesawat

3. Ukuran pintu pesawat

4. Maksimum floor load.

Di dalam penerimaan cargo melalui udara sangat diutamakan kemanan penerbangan ( safety
flight) karena hal tersebut maka penerimaan cargo harus memperhatikan:

1. Isi di dalam cargo yang akan dikirim (content)

2. Berat cargo (weight)

3. Ukuran (dimension)

4. Pembungkus (packing)

Isi barang haruslah:

1. Jangan sampai barang terlarang.

2. Jangan sampai barang berharga

3. Jangan sampai barang yang mudah busuk

4. Jangan sampai barang yang mudah pecah

5. Jangan sampai binatang hidup

6. Jangan sampai barang berbahaya yang lainnya.

Pembungkus (packing) jangan sampai terbuka dalam perjalanan dan berceceran.

Ukuran harus sesuai dengan pintu cargo (lebih kecil dari pintu pesawat)
Cargo Udara

Macam-macam cargo udara

1. General Cargo

Yang umumnya mempunyai sifat yang tidak membahayakan, tidak mudah busuk, t idak mudah
mati. Contoh: tas, mobil, motor

2. Special Cargo

Cargo yang memerlukan perhatian khusus dalam pengiriman, penyimpanan, dan pengangkutan,
Contoh:

a. Live animal

 Keadaan binatang hidup harus sehat. Yang diperlukan adalah surat karantina airport setempat.

 Apabila untuk eksport harus ada ijin dari dinas peternakan.

 Untuk pengiriman binatang yang dilindungi harus ada ijin dari dinas perlindungan dan
pelestarian alam/dinas kehutanan.

 Kandang (tempat membawa binatang) tauapun kontainer harus kuat untuk mencegah
terlepasnya binatang yang akan dikirim.

 Pengiriman tersebut harus memnuhi syarat dinas penerbangan internasional (IATA/ICAO)

 Minuman dan makanan binatang tersebut harus tersedia selama pengiriman.

 Pengirim harus menandatangani surat pembebasan tanggung jawab.

b. Human remains

b1. Uncremated in coffin

adalah masih berupa jasad dan pengangkutannya memakai peti yang dilapisi seng (untuk
mencegah kebocoran dan mencegah bau dari jenazah)

 Ukuran peti harus sesuai dengan ukuran pintu pesawat.

 Jenazah tidak dapat diangkut apabila penyebab kematian disebabkan oleh penyakit menular.

 Surat yang diperlukan dalam pengangkutan jenazah adalah:

1. Surat keterangan sebab kematian


2. Keterangan kematian/akte kematian

3. Surat ijin keluar untuk membawa jenazah

4. Bila WNA harus ada ijin dari kedutaan setempat.

5. Surat dalam jawatan kesehatan yang menyatakan bahwa peti jenazah telah memenuhi
persyaratan.

6. Surat jaminan dari si pengirim bahwa jenazah akan dijemput ditempat tujuan, kecuali ada
pengantar.

Note : Selain persyaratan di atas, jenazah sudah disuntik decay injectiondan di balsem.

b1. Cremated in coffin

adalah jenazah yang sudah berupa abu/ashes, biasanya berupa guci/kotak.

c. Perishable Goods

 Barang yang mudah busuk. Contoh buah-buahan, sayur, ikan, seafood

 Pengiriman perishable goods memerlukan perhatian khusus dalam penerimaan dan


pengiriman sehingga tiba di tempat tujuan keadaannya tidak rusak dan masih segar.

 Penerima barang perishable, diinformasikan oleh airlines ditempat keberangkatan ke airp ort
tujuan dengan mengunakan telex ataupun telepon.

d. Valuable goods

 Setiap barang yang dikirim dengan nilai USD1.000/kg atau lebih.

 Emas, platina, intan, berlian, mutiara.

 Legal bank notes

 Stamp dan stempel

 Pengiriman barang barang berharga ini harus dengan packing yang kuat dan pengirim harus
mendapatkan jawaban atas pengiriman barang tersebut dengan menyatakan “OK to forward”
dari stasion keberangkatan ke stasion tujuan.

e. Strongly smelling goods

Pengiriman barang seperti ini memerlukan packing yang baik sehingga baunya tidak tercium.

f. Dangerous goods

Pengiriman harus berpedoman pada:

1. Dangerous goods regulations yang dikeluarkan oleh IATA

2. Berapa banyak, berapa liter atau kg per package agar dapat diangkut oleh pesawat terbang.
3. Bagaimana cara penempatan di gudang maupun dalam pesawat terbang.

4. Label yang sesuai yang harus ditempatkan pada barang tersebut.

5. Dokumen yang harus dipenuhi oleh pengirim (consignee) dangerous goods.

Barang yang termasuk dangerous goods adalah:

a. Kelas 1 : bahan/barang yang mudah meledak (explosive materials).

b. Kelas 2 : bahan/barang terbakar jika ditekan (compressed deeply refrigerated)

c. Kelas 3 : bahan/barang cairan yang mudah terbakar jika terkena gesekan/terkena api
(flammable liquid, tinner, alcohol)

d. Kelas 4 : bahan/barang serbuk yang mudah terbakar/terkena air (carbon dioxide, carbide)

e. Kelas 5 : bahan/barang yang mudah menguap yang apabila terhirup oleh manusia/binatang
akan mengantuk/pingsan.

f. Kelas 6 : bahan/barang mengandung racun yang sangat berbahaya bila terkena makanan
(pestisida, pupuk)

g. Kelas 7 : bahan/barang yang mengandung radioaktif/zat helium dan mercury.

h. Kelas 8 : bahan/barang yang mengandung karat/garam

i. Kelas 9 : bahan/barang yang dapat menimbulkan magnet yang akan mempengaruhi kompas
pesawat jika cara pemuatannya salah (besi berbentuk silinder berukuran besar)

METODE PEMBAYARAN

Pembayaran ongkos angkut dan biaya tambahan dapat dilakukan atas dasar:

1. Cash : semua ongkos telah dibayar oleh pengirim (shipper) di stasion keberangkatan.
2. Collect : Semua ongkos dibayar oleh penerima di airport kedatangan pada waktu pengambilan
barang kiriman, tetapi pembayaran collect untuyk beberapa barang tidak berlaku dan ditolak
kalaupun ada dengan persyaratan tertentu.

Tariff Cargo
a. Untuk penerbangan internasional dikenal adanya rate class/rate classification untuk
menghitung transportasi charge bagi suatu barang kiriman, menurut golongannya masing -
masing (cargo classification).

b. Perhitungannya selalu berdasarkan kepada:


 Actual Gross Weight (AGW)

untuk barang barang packing. Contoh rokok.

 Volume weight

Semua barang yang jumlah atau besarnya tidak pasti.

Berat barang berdasarkan rumus:

VW = P x L x T = …… Kg

6.000

Rate Class

M: Minimum Charge Rate

Ongkos/biaya terendah yang harus dikenakakan terhadap suatu kiriman.

Misalnya : Charge untuk penerbangan domestik 10 Kg yang sifatnya actual gross weight.

N Normal Rate

Rate per kg yang dikenakan terhadap kririman yang mempunyai berat di bawah 45 Kg.

Q Quantity Rate

Rate per kg yg dikenakan terhadap kiriman yang berat barangnya di atas 45 Kg.

S Surcharge

Biaya tambahan untuk beberapa macam kiriman., contohnya jenazah.

R Reduction Rate

Pembayaran tariff oleh beberapa macam kiriman barang.

Pemberian reduction rate (discount) biasanya terhadap barang kiriman, buku, Koran, majalah.

Reduction rate biasanya penghitungan dari normal rate.


Contoh :

W = (50% x N)

Selain barang barang tersebut di atas yang merupakan reduction rate adalah barang
“uncompannied baggage” (UB) yaitu bagasi penumpang yang dikirim sebagai cargo yang terdiri
dari keperluan pribadi dan bukan barang dagangan.

Barang yang dikirim sebagai UB harus memnuhi syarat sebagai berikut:

- Tiket dari penumpang yang bersangkutan belum digunakan (masih berlaku).

- Tujuan barang sama dengan tujuan penumpang.

- Nama penumpang (sebagai pengirim) harus sama dengan penerima barang.

- Barang tersebut harus diselesaikan urusan pabeannya oleh pengirim dan penerima.

- Pengiriman UB tidak boleh dacampur dengan kiriman barang lainnya dalam satu SMU (AWB).

- Nomor tiket dan nomor penerbangan dari yang bersangkutan harus ditulis dalam SMU atau
AWB.

C Comodity rate

Rate khusus untuk barang komoditi (ikan, sayur yang merupakan special cargo).

Comodity rate digunakan berdasarkan berat minimum yang telah ditentukan bagi stiap barang.

Huma remain, ongkos angkut ; WN

Barang berharga (valuable goods) ; W (100% x N)

Live animal:

- with in area III ; WN

- Within area III, II : UN

- Within area III, I : diluar USA dan Canada : WN

: USA W (110% x GAR)

: Canada W (150% x GAR)


CALCULATION OF CHARGE

Didalam menentukan perhitungan ongkos angkut (transportation charge) untuk general


cargo berdasarkan cargo rate (GCR)

- GCR : M : Minimal Charge

N : Normal rate

Q : Quantity rate

M: minimal charge dikenakan pada setiap barang kiriman apabila hasil perkalian W dengan N rate
atau (W x N) lebih kecil dari minimal charge itu sendiri.

Rumus : W x N < M

Besarnya M,N,Q ditentukan dalam buku air cargo tariff, yang dikeluarkan oleh IATA, perhitungan
ongkos angkut suatu barang ditentukan dari hasil perkalian berat x rate cargo. Sedangkan rate -
nya diambil dari N dan Q.

Selain itu ada ketentuan apabila hasil perkalian W dan N, ratenya lebih besar dari hasil perkali an 45
Kg dengan Q rate yang kita gunakan adalah 45 Kg sebagai charge-nya dengan rumus W x N > 45
xQ

Contoh : kiriman dengan berat baarang 35 Kg dari JKT – AMS

N rate : USD 10,29 Q : USD 7,72

Berapa tariff yang paling murah?

W x N = 35 x USD 10,29 = USD 360,15

45 x Q = 45 x USD 7,72 = USD 347,4 (tariff yang harus dibayar)

Kalau W > 45 maka yang digunakan adalah rumus W x N

VW setiap kiriman selain actua; gross weight (AW) harus diperhatikan volume weight-nya
karena barang yang ringan timbangannya tetapi besar volume-nya akan menyita ruangan di
pesawat.

PEMBULATAN
Pembulatan untuk ukuran yaitu P, L, T dalam cm (centimeter) apabila ukuran kurang dari 0,5
cm, maka akan dibulatkan ke bawah. Ukuran lebih dari 0,5 cm dibulatkan ke atas.

Pembulatan berat suatu barang apabila berat barang kurang dari 0,5 Kg dibulatkan menjadi 0,5
Kg. Apabila beratnya lebih dari 0,5 Kg dibulatkan menjadi 1 Kg.

Pembulatan mata uang USD apabila terdapat nilai USD kurang dari USD 0,005 dihilangkan dan
lebih dari USD 0,005 dibulatkan menjadi USD 1.

Pembulatan mata uang rupiah kurang adri Rp. 5, dibulatkan menjadi Rp. 5. lebih dari Rp. 5
dibulatkan menjadi Rp. 10,-

MIXED CONSIGMENT

- Adalah kiriman yang terdiri dari beberapa macam barang yang dibuat dalam satu AWB.

- Kiriman semacam ini kemungkinan dapat dikenakan rate class yang berbeda tergantung dari
golongan cargo-nya sendiri yang tidak boleh dicampur dalam mixed consignment, adalah:

a. valuable goods

b. Live animal

c. Human remains

d. Diplomatic baggage

e. Unaccompanied baggage

f. Dangerous goods

- Pengiriman barang campuran jumlah berat barang yang dituliskan ke dalam AWB atau SMU
boleh diperinci untuk setiap jenis barang.

- Terhadap beberapa macam cargo yang ongkos angkutnya mendapat reduksi atau discount
sebesar 50% dari N. Jika ternyata W x (50% x N) hasilnya lebih kecil dari minimal charge maka
ditetapkan M sebagai minimla charge.

PENERIMA AWB
AWB disebut juga air consignment note yang dibuat oleh airline atau agent yang ditunjuk AWB
merupakan dokumen bukti kontrak atau perjanjian antara shiper dengan pengangkut untuk
mengangkut barang sesuai dengan rute yang ditentukan.

AWB digunakan untuk pengiriman barang pribadi atau bermacam macam barang yang
digabungkan menjadi satu pengirim.

Satu set AWB terdiri dari sembilan lembar dimana lembar 1,2 dan 3 mempunyai kekuatan yang
sama dan dianggap sebagai original AWB.

AWB adalah dokumen cargo yang sangat penting yang berfungsi sebagai tanda penyerahan
barang dari pengirim kepada airline dan bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan
dari barang tersebut sehingga diterima oleh penerima barang pada tujuan.

Pengisian AWB harus teliti sehingga terhindar dari kesalahan mengenai jumlah coli, berat, isi,
packing, alamat, serta perhitungaan rate.

Setelah AWB dibuat dengan ditanda tangani oleh pengirim dan oleh airline atau agent cargo,
milai saat itulah tanggung jawab beralih ke airline sebagai pengangkut dan tanggung jawab
akan berakhir setelah barang diserahkan kepada penerima barang.

Setiap AWB mempunyai nomor pada kedua sudut kanan kiri atas serta sudut bawah kanan dan
kiri.

Tiga angka dimuka disebut prefix AWB.

Contoh: JKT – UPG rate IDR 1.100/Kg, Administrasi dokumen 1.500, ppn 10%.

Hitung biaya angkut untuk:

a. Magazine : 7,5 Kg

b. Press bulletin : 0,8 Kg

c. News paper : 4,4 Kg


d. Human remain (in coffin) : 88,3 Kg

Dengan ukuran 205,2 x 70,4 x 59,6 cm

e. 4 drums insecticide : 60 Kg

Dengan ukuran 50 x 50 x 60 cm each

f. 20 karton live tropical ash : 140 Kg

dengan ukuran 30 x 40 x 60 cm each

g. 5 wooden boxes bank notes : 75 Kg

dengan ukuran 50 x 40 x 54 cm each

h. 1 live dog : 20 Kg

dengan ukuran 69,5 x 60,3 x 50,1 cm

DASAR-DASAR KARGO
6 JUNI 2011 BY ALVIMARTIRA

57

Kasih Jempol Dong

Nama : Tajimula Wiraguna


NIM : 234110003

*Perdagangan sebagai awal aktifitas usaha penanganan Cargo


Dengan adanya perbedaan kondisi suatu wilayah atau suatu negara dengan
wilayah negara yang lain dalam hal sumber daya alam yang dimiliki, iklim, letak
geografis, penduduk, struktur ekonomi dan sosialnya, sehingga mengakibatkan
perbedaan dalam hal hasil alamnya atau hasil produksi barang yang akan
dikonsumsi oleh dalam negeri itu sendiri atau yang juga dapat dikonsumsi oleh
negara lain yang tidak menghasilkan atau memproduksi barang tersebut.

Hal inilah yang mendorong terjadinya suatu perdagangan antar negara yang
sangat membutuhkan sarana angkutan baik melalui darat, laut atau udara.
Adapun kegiatan perdagangan tersebut lebih dikenal dengan dua kegiatan yaitu
EKSPOR ( kegiatan menjual) dan kegiatan IMPOR ( kegiatan membeli).

*Definisi dan Dokumen Kargo

Kargo adalah Semua barang yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut
(kapal) atau darat (truk kontainer) untuk diperdagangkan, baik antar wilayah atau
kota di dalam negeri maupun antar negara (internasional) yang dikenal dengan
istilah ekspor-impor.

Apapun jenisnya, semua barang kiriman – kecuali benda – benda pos dan bagasi
penumpang baik yang diperdagangkan (ekspor-impor) maupun untuk keperluan
lainnya (non komersial) dikategorikan sebagai kargo. Lalu, pengertian kargo
menurut IATA (2005) adalah semua barang yang diangkut atau yang akan
diangkut dengan pesawat udara dengan menggunakan Air Way Bill / SMU tetapi
tidak termasuk pos atau barang lain yang dimuat dalam perjanjian konvensi pos
internasional dan bagasi yang disertai tiket penumpang atau check baggage.

Perkembangan pengiriman barang via udara ataupun laut yang lebih dikenal
dengan sebutan kargo, pada saat ini mengindikasikan perkembangan yang
menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya perusahaan kargo yang
worldwide. Federal express, UPS, DHL adalah perusahaan kargo kelas dunia. Di
tingkat lokal TIKI JNE, MSA, Megacitra adalah nama perusahaan kargo yang telah
lama berkecimpung di bidang ini. Tidak ketinggalan maskapai penerbangan
seperti Garuda, Singapore Airlines dan maskapai penerbangan lainpun ikut
membuka dunia usaha kargo.

Pada saat ini dunia penerbangan terbagi menjadi dua bagian :

Penerbangan untuk penumpang (passenger aircraft) yaitu pesawat yang khusus


untuk mengangkut penumpang, bagasi dan kargo (surat dan dokumen).

Penerbangan khusus kargo (cargo aircraft) yaitu pesawat yang khusus untuk
mengangkut kargo saja.

Kargo melalui udara adalah barang yang dikirim tanpa disertai oleh penumpang.
Pengiriman bisa melalui maskapai penerbangan ataupun agen kargo (freight
forwarder). Kemasan yang dilakukan melalui laut disebut container dan kemasan
melalui udara disebut pallet.
*Dokumen yang diperlukan dalam pengiriman barang/kargo ini ada dua :

1. SMU (Surat Muatan Udara) khusus untuk penerbangan domestic

2. AWB (Air Way Bill) khusus untuk penerbangan internasional.

Proses pengiriman cargo dapat langsung menghubungi perusahaan penerbangan


sebagai pengangkut melalui agen cargo untuk mengurus pengiriman barang.
Setelah persyaratan dipenuhi, pengirim akan mendapatkan dokumen yang
diperlukan sesuai dengan tujuan pengiriman barang. Setelah itu dilakukan
reservasi kargo melalui “booking procedure”. Sebelum nya barang dicheck oleh
pihak pabean, apakah barang tersebut layak untuk dikirim, dalam arti tidak
menyalahi peraturan kepabeanan. Setelah reservasi kargo, barang tersebut akan
disimpan di dalam gudang untuk menunggu pengiriman sesuai dengan reservasi
kargo.

Berikut beberapa terminologi kargo :

Air Way Bill adalah dokumen yang dibuat atas perjanjian


antara shipper atau cargo agentdengan airlines yang merupakan bukti kontrak
kerjasama untuk pengangkutan barang melalui udara melalui rute yang
dilewati airlines tersebut.

Master Air Waybill adalah dokumen yang meng-cover pengiriman individu


sebagai consol cargo.

Cargo Aircraft adalah setiap pesawat selain pesawat penumpang yang hanya
mengangkut kargo dan pos.

Cargo Transfer adalah kargo yang datang dari satu penerbangan dan melanjutkan
dengan pesawat lain.

Cargo Transit adalah kargo yang datang dan singgah sebentar sebelum
melanjutkan pengiriman dengan pesawat yang sama.

Selanjutnya, tambahan terminologi kargo menurut Standard Operation Procedure


Cargo Handling PT JAS (2004: 27) antara lain :

Storage adalah proses penempatan kargo di dalam gudang sesuai dengan sifat
dan jenis dan masing-masing barang tersebut menunggu proses build up untuk
diberangkatkan.

Rebuild Up adalah proses penempatan kargo di dalam ULD (pallet, kontainer)


atau gerobak atau cart sesuai dengan SOP masing-masing.

ULD (Unit Lod Device) adalah semua tipe pallet, kontainer yang digunakan
sebagai alat untuk mempermudah pengiriman barang walaupun tidak semua
pesawat bisa dimuati oleh kontainer.
Cargo delivery atau Cargo Movement adalah proses pemindahan kargo
dari warehouse ataustorage ke area shipside atau antar rampside.

Unloading adalah proses menurunkan atau membongkar kargo dari pesawat


untuk selanjutnya ditaruh di ramp side atau dibawa ke gudang sebagai transit
cargo atau inbound cargo.

Cargo Manifest adalah daftar muatan angkutan yang berisi jumlah koli, berat,
jenis komoditi dan tujuan sesuai dengan yang tertera di SMU atau AWB.

B.C 1.2 adalah dokumen Bea dan Cukai yang digunakan sebagai pelindung barang
import atau transit yang diangkut lanjut melaui daerah pabean (domestik).

Break Down adalah proses pembongkaran atau penurunan kargo dari ULD
atau cart yang disesuaikan dengan manifest atau AWB atau SMU untuk mengecek
kesesuaian jumlah koli, berat, jenis isi.

PEB ( Pemberitahuan Ekspor Barang) adalah dokumen pabean yang digunakan


untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor yang dibuat sesuai BC 3.0 yang dapat
berupa tulisan di atas formulir atau pesan elektronik (EDI).

Daftar Pemberitahuan Barang Ekspor (DPEB) adalah daftar muatan barang ekspor
yang digunakan untuk memberitahukan barang ekspor yang diangkut lanjut atau
barang ekspor yang diangkut terus pada saat kedatangan sarana pengangkut.

Anda mungkin juga menyukai