Anda di halaman 1dari 17

REKAYASA IDE

REKAYASA IDE MK. PROFESI KEPENDIDIKAN

PRODI S1 PGSD

SKOR:

Upaya Mengatasi Permasalahan Administrasi Kelas Di Sekolah


Sd 060877 Jl. Ibrahim Umar No. 01

Dosen pengampu : Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd.

Oleh:

Rosvilani Saragih

1181111024

PGSD Reg-A

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mini riset ini.

Makalah rekayasa ide ini sudah disusun oleh penulis dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penulis
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
sebagai referensi tambahan dibidang profesi pendidikan.

Medan, Mei 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................... 5

Bab II Kajian Teori ........................................................................................................... 6

Bab III Penerapan Ide ..................................................................................................... 13

Bab IV Pembahasan ........................................................................................................ 15

Bab V Penutup ................................................................................................................ 16

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, bidang studi administrasi pendidikan boleh


dikatakan masih baru. Dinegara-negara yang sudah maju, administrasi
penndidikan mulai berkembangdengan pesat sejak abad 20-an, terutama sejak
berakhirnya perang dunia kedua. Khususnya dinegara kita Indonesia
administrasi pendidikan mulai diperkenalkan melaluai beberapa IKIP sejak
tahun 1960-an, dan baru dimasukkan sebagai mata pelajaran dan mata ujian di
SGA/SPG sejak tahun ajaran 1965/1966. Oleh karena itu, tidak mengherankan
para pendidik sendiri banyak yang belum memahami betapa perlu dan
pentingya adminstrasi pendidikan itu d a l a m penyelenggaraan dan pengembangan
pendidik pada umumnya. D i s a m p i n g i t u , administrasi pendidikan itu sendiri sebagai
ilmu, terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembanagan pendidikan dinegara
masing-masing.

Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada


manusia yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik
bekerja semacam benda sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada
administrasi. Jika kita melihat suatu lembaga yang melatih dan memberikan
suatu pelajaran yang akhirnya mereka mendapat sertifikat dari pr oses
pendidikan itu, maka disitu ada administrasi pendidikan. Jika kita melihat suatu
lembaga yang mempunyai suatu organisasi yang tersusun baik ataupun terencana,
maka di situ kita melihat ada sebuah manajemen, dan disetiap lingkungan mempunyai proses
pengelolaan pembelajaran. Banyak orang beranggapan bahwa administrasi itu sama dengan
juru ketik, tata usaha atau pekerjaan yang bersangkutan dengan tulis menulis. Administrasi
adalah upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang
dalam suatu pola kerjasama. Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya itu sama dengan
tujuan yang ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana,
daya waktu

4
B. Rumusan Masalah

 Apakah Administrasi pendidikan di SD Negeri 060877 Jl, Ibrahim Umar, telah


berjalan secara lancar ?
 Bagaimana upaya guru tersebut dalam menghadapi permasalahan administrasi SD
Negeri 060877 Jl, Ibrahim Umar ?
 Adakah kesulitan yang di alami guru tersebut dalam upaya mengatasi permasalahan
administrasi ?

C. Tujuan

 Untuk mengetahui apakah administrasi pendidikan di sekolah tersebut berjalan


dengan lancar atau tidak
 Untuk mengerti upaya yang telah di lakukan guru tersebut dalam menghadapi
permasalahan administrasi di SD Negeri 060877 Jl, Ibrahim Umar
 Untuk mengetahui apa saja kesulitan yang telah di alami dalam permasalahan
administrasi di SD Negeri 060877 Jl, Ibrahim Umar

5
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Administrasi

Administrasi dapat dipandang sebagai proses dan dapat pula dipandang sebagai tugas
(kewajiban). Administrasi sebagai proses sama dengan administrasi dalam arti luas.
Administrasi sebagai tugas (kewajiban) dalam konteks pendidikan disebut juga administrasi
sekolah yang antara lain meliputi enam hal, yaitu:

1. Administrasi peserta didik


2. Administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta struktur organisasinya,
3. Administrasi keuangan
4. Administrasi sarana prasarana
5. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat
6. Administrasi layanan khusus (bimbingan konseling, unit kesehatan siswa, unit koperasi
sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler)
Adapun dasar administrasi adalah sebagai berikut;

1. Efesiensi, seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efesien dalam
menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
2. Prinsip pengelolaan, administrator akan memperoleh yang paling efektif dan efesien
melalui orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan menejemen yakni merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol.
3. Prinsip mengutamakan tugas pengelolaan, maksudnya adalah sebagai petugas seorang
administrator harus mengutamakan tugas pokonya ketimbang tugas lain yang sifatnya
penunjang.
4. 4. Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni memperhatikan dimensi-dimensi
hubungan antar manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi
situasi (sikon) yang ada.

6
5. Prinsip kerja sama, seorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia
mampu mengemban kerja sama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara
horixontal maupun secara vertical.

B. Pengertian Administrasi Kelas

Administrasi kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.
Usaha sadar itu mengarah pada pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses
belajar, mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan
tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen ).

Kelas adalah sebuah ruang dilembaga pendidikan yang merupakan wadah tempat
terjadinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mentransfer ilmu
pengetahuan dan keterampilan kepada siswa sehingga terjadilah perubahan tingkah laku.
Agar pelaksanaan kegiatannya berjalan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pendataan
terhadap seluruh komponen pembelajaran untuk diolah, dan dilaporkan hasilnya kepada
kepala sekolah yaitu berupa administrasi kelas. Dengan administrasi/pengelolaan kelas yang
baik dan menarik dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik, yang memungkinkan
tercapainya hasil yang baik pula, dan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan
secara maksimal.

C. Aspek dalam Administrasi kelas

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah
meliputi sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif.
(Maman Rachman)

Secara lebih terperinci kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan guru dalam


memanajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen kelas yang tertuang dalam petunjuk
pengelolaan kelas adalah:

7
a. Mengecek kehadiran sisiwa.
b. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan
tersebut.
c. Pendistribusian bahan dan alat secara adil dan proporsional kepada setiap siswa untuk
melakukan praktik atau menggunakan alat dan bahan dalam proses belajarnya.
d. Mengumpulkan informasi dari siswa.
e. Mencatat data-data siswa yang menyangkut individu maupun maupun pekerjaan.
f. Pemeliharaan arsip tentang kegiatan dalam kelas sebagai tanggungjawab bersama
sehingga dapat memberikan informasi baik bagi guru maupun bagi siswa.
g. Memberikan tugas/PR.

Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :

a. Denah tempat duduk siswa


b. Papan absensi siswa
c. Daftar pelajaran kelas
d. Daftar piket kelas
e. Buku absensi siswa
f. Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas
g. Tata tertib siswa

D. Ruang Lingkup Administrasi kelas

a. Pengaturan Orang (Siswa)


Pengaturan orang atau siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa
dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya.

b. Pengaturan Fasilitas
Pengaturan fasilitas adalah kegiatan pengaturan fisik kelas sehingga seluruh siswa
dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya didalam kelasdan siswa merasa nyaman, senang, aman
serta belajar dengan baik.

8
a. Evaluasi Pembelajaran
Nurgiyantoro menyebutkan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengukur kadar
pencapaian tujuan. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim
dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran dan tesmeskipun ketiga konsep
ini sering didapatkan ketika masalah evaluasi pendidikan dibicarakan. Dikatakannya
bahwa penilaian berkaitan dengan aspek kuantitatif dan kualitatif, pengukuran berkaitan
dengan aspek kuantitatif, sedangkan tes hanya merupakan salah satu instrumen penilaian.
Meskipun berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu kesatuan dan saling memerlukan. Hal
senada juga disampaikan oleh Nurgiyantoro dan Sudijono.

Kegiatan evaluasi tentu saja tak dapat dilakukan tanpa prosedur yang jelas. Ada prinsip-
prinsip evaluasi yang sepatutnya diterapkan oleh peserta didik. Tanpa mengikuti prinsip ini
dikhawatirkan hasil evaluasi tidak akan valid, tidak reliabilitas, tidak objektif, dan tidak
praktis menggambarkan kemampuan belajar peserta didik.

Secara umum, kegunaan data evaluasi adalah sebagai dasar untuk mengambil sebuah
keputusan dan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut:

1. Administratif: Administrator menggunakan hasil evaluasi untuk pengelompokkan


kelas, melengkapi laporan-laporan untuk wali murid, memberikan informasi untuk
menempatkan siswa jika dia pindah sekolah, dan melengkapi laporan kemajuan
sekolah kepada instansi yang lebih tinggi.
2. Instruksional: Supervisor dan guru menggunakan hasil evaluasi untuk membantu
meningkatkan cara mengajar guru agar lebih baik.
3. Bimbingan dan Penyuluhan: Hasil yang diperoleh dari berbagai teknik evaluasi
seperti tes intelegensi, achievement test, attitude test, catatan observasi, catatan
harian, interest inventories, dan catatan kumulatif dapat digunakan.
4. Penyelidikan: Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyelidiki apakah ada
ketidaksesuaian atau ketidakberesan dalam program, baik dari segi siswa, guru,
kurikulum, ataupun lainnya.

E. Faktor yang mempengaruhi Administrasi kelas

1. Kondisi fisik
· Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.

9
· Pengaturan tempat duduk.

· Ventilasi dan pengaturan cahaya.

· Pengaturan penyimpanan barang-barang.

2. Kondisi Sosio-Emosional

· Tipe kepemimpinan.

· Sikap guru.

· Suara guru.

· Pembinaan hubungan baik (raport).

3. Kondisi Organisasional

Dengan kegiatan rutin yang secara organisasional telah diatur secara jelasdan telah
dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas bagi mereka, akan
menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Kegiatan rutinitas
tersebut antara lain:

· Pergantian pelajaran

· Guru berhalangan hadir

· Masalah antar siswa

· Upacara bendera

· Kegiatan lain.

F. Peran Guru dalam Administrasi

Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu ia dituntut
untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi di sekolah akan

10
banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola langsung proses belajar
mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang
proses belajar mengajar.

Di bawah ini, kegiatan administrasi kelas sekaligus peranan guru dalam pelaksanaan
administrasi kelas itu meliputi :

1. Mengecek absensi siswa


2. Melaksanakan kurikulum
3. Mengembangkan kurikulum
4. Mengembangkan RPP
5. Mengelola keuangan kelas
6. Mengevaluasi pembelajaran

G. Fungsi Administrasi Kelas

1. Merencanakan

Merencanakan dalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih dimasa
depan.

2. Mengorganisasikan

Mengorganisasikan berarti: (1) menetukan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisai (2) mampu membawa organisasi pada tujuan, (3) menugaskan
seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu, (4)
mendelegasikan wewenang kepada individu yang behubungan dengan keleluwasaan
melaksanakantugas.

3. Memimpin

4. Mengendalikan

Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang direncanakan.

11
H. Tujuan Administrasi kelas

Administrasi kelas pada umumnya untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam
pencapaian tujuan belajar.

Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan oleh a.c.wragg dapat dilihat
dari:

1. Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan
penuh perhatian dari guru.
2. Mereka akan bekerja dengan rajin dan penih konsentrasi dalam melakukan tugas-
tugas yang sesuai dengan kemampuannya.

12
BAB III

PENERAPAN IDE

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yaitu :

1. Langkah Perencanaan
Tidak akan berlebihan kiranya kalau diketahui di sini bahwa, sukses yang akan dapat
dicapai oleh suatu program evaluasi telah turut ditentukan oleh memadai atau tidaknya
langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan ini. Sukses atau tidaknya suatu
program evaluasi pada hakikatnya turut menentukan oleh baik tidaknya perencanaan. Makin
sempurna kita melakukan langkah pokok perencanaan ini makin sedikitlah kesulitan-
kesulitan yang akan kita jumpai dalam melaksanakan langkah-langkah berikutnya.

2. Langkah Pengumpulan Data


Soal pertama yang kita hadapi dalam melakukan langkah ini ialah menentukandata
apa saja yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita butuhkan untuk
melakukan tugas evaluasi yang kita hadapi dengan baik. Kalau kita rangkumkan kembali
uraiannya maka kita dapat jalan pikiran yaitu rumusan tentang tugas kita sebagai seorang
pengajar dalam suatu usaha pendidikan menghasilkan ketentuan-ketentuan tentang tujuan
yang harus kita capai dengan materi yang kita ajarkan.

3. Langkah Penelitian Data


Data yang telah terkumpul harus disaring lebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut,
proses penyaringan ini kita sebut penelitian data atau verifikasi data dan maksudnya ialah
untuk memisahkan data yang “baik” yang akan dapat memperjelas gambaran yang akan kita
peroleh mengenai individu yang sedang kita evaluasi, dari data yang kurang baik yang hanya
akan merusak atau mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apa bila turut kita olah
juga. Oleh karna itu kita selalu menyadari baik buruknya setiap data yang kita pergunakan
untuk memperoleh data langsung dari orang yang bersangkutan oleh karena itu dalam
evaluasi yang baik, kkita selalu berusaha untuk hanya mempergunakan alat-alat yang sebaik-
baiknya yang tersedia bagi kita.

4. Langkah-Langkah Pengolahan Data

13
Langkah pengolahan data dilakukan untuk memberikan “makna” terhadap data yang
pada kita. Jadi hal ini berarti bakwa tanpa kita olah, dan diatur lebih dulu data itu sebenarnya
tidak dapat menceritakan suatu apapun kepada kita. Sering sekali seorang memiliki data yang
cukup lengkap tentang seorang murid atau sekelompok murid yang sedang dievalusinya
tetapi karena ia kurang pandai mengolah data yang dimilikinya tadi tidak banyaklah arti atau
makna yang dapat dikeluarkannya dari datanya. Fungsi pengolahan data dalam proses
evaluasi yang perlu disadari benar-benar pada tarafmemperoleh gambaran yang selengkap-
lengkapnya tentang diri orang yang sedang di evaluasi.

5. Langkah Penafsiran Data


Kalau kita perhatikan segenap uraian yang telah di sajikan mengenai langkah data tadi
akan segera tampak pada kita bahwa memisahkan langkah penafsiran dari langkah
pengolahan sebenarnya merupakan suatu pemisahan yang terlalu dibuat-buat. Memang dalam
praktek kedua langkah ini tidak dipisah-pisahkan kalau kita melakukan suatu pengolahan
terhadap sekumpulan data, dengan sendirinya kita akan memperoleh “tafsir” makna data yang
kita hadapi.

6. Langkah Meningkatkan Daya Serap Peserta Didik


Hasil pemikiran memiliki fungsi utama untuk memperbaiki tingkat penguasaan
peserta didik. Hasil pengukuran secara umum dapat dikatakan bisa membantu, memperjelas
tujuan instruksional, menentukan kebutuhan peserta didik, dan menentukan keberhasilan
peserta didik dalam suatu proses pembelajaran.

7. Laporan Hasil Penelitian


Pada akhir penggal waktu proses pembelajaran, antara lain akhir catur wulan, akhir
semester, akhir tahun ajaran, akhir jenjang per sekolahan, diperlukan suatu laporan kemajuan
peserta didik, yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan sekolah. Laporan ini akan
memberikan bukti sejauh mana pendidikan yang diharapkan oleh anggota masyarakat
khususnya orang tua peserta didik dapat tercapai.

14
Bab IV

PEMBAHASAN

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meminimalisasi permasalahan
administrasi di sekolah yaitu:

1. Guru lebih memahami setiap karakteristik peserta didiknya


2. Guru dapat menguasai kondisi kelas
3. Guru dapat menciptakan kondisi kelas yang kondusif
4. Guru dapat menggunakan beberapa game/permainan untuk meransang anak
5. Guru dapat merancang pembelajaran yang disukai peserta didik
6. Guru menyediakan media pembelajaran yang dapat mempermudah proses
pembelajaran
7. Guru menggunakan metode, strategi dan model pembelajaran yang cocok digunakan
pada peserta didik
8. Guru menyelingi pembelajaran dengan evaluasi dapat berupa lembar kerja siswa
(LKS) yang dapat memacu peserta didik lebih mengetahui materi pelajaran yang
sedang di jelaskan
9. Guru membentuk kelompok belajar siswa supaya lebih banyak interaksi antara guru
dan siswa maupun siswa dengan siswa lainnya
10. Guru memberikan PR (pekerjaan rumah) agar siswa mempelajari lagi materi yang
dipelajari pada hari itu di rumah kembali

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian administrasi secara bebas dapat diartikan bahwa admini strasi


itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Administrasi dalam arti
sempit adalah aktivitas ketatausahaan, berupa penyusunan dan pencatatan
keterangan yang diperoleh secara sistematis. Administrasi dalam arti luas yaitu: Upaya
mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu
pola kerjasama.

Administrasi pendidikan yaitu segenap proses pengalahan dan


pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan,
baik personal, spiritual dan materil,yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan
pendidikan. Manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan
pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumberdaya
organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara efektif,
inovatif, kreatif, solutif, dan efisien.

B. Saran

Saran dari kami sebaiknya upaya dalam mengatasi permasalahan administrasi bisa
terselesaikan dengan baik, agar dapat memperbaiki masalah administrasi dan para guru bisa
menjadi lebih baik dan bijak seseuai dengan yang diharapkan. Dan sebaiknya administrasi
yang terdapat dalam SD Negeri 060877 Jl, Ibrahim Umar, di susun dengan baik dan
sistematis agar kedepannya tidak adalagi upaya dalam mengatasi permasalahan administrasi
di SD Negeri 060877 Jl, Ibrahim Umar

16
DAFTAR PUSTAKA

http://reizacullen777.blogspot.com

17

Anda mungkin juga menyukai