23.rekayasa Ide - Rosvilani Saragih - Profesi Kependidikan
23.rekayasa Ide - Rosvilani Saragih - Profesi Kependidikan
PRODI S1 PGSD
SKOR:
Oleh:
Rosvilani Saragih
1181111024
PGSD Reg-A
MEI 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mini riset ini.
Makalah rekayasa ide ini sudah disusun oleh penulis dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penulis
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
sebagai referensi tambahan dibidang profesi pendidikan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Administrasi
Administrasi dapat dipandang sebagai proses dan dapat pula dipandang sebagai tugas
(kewajiban). Administrasi sebagai proses sama dengan administrasi dalam arti luas.
Administrasi sebagai tugas (kewajiban) dalam konteks pendidikan disebut juga administrasi
sekolah yang antara lain meliputi enam hal, yaitu:
1. Efesiensi, seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efesien dalam
menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
2. Prinsip pengelolaan, administrator akan memperoleh yang paling efektif dan efesien
melalui orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan menejemen yakni merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol.
3. Prinsip mengutamakan tugas pengelolaan, maksudnya adalah sebagai petugas seorang
administrator harus mengutamakan tugas pokonya ketimbang tugas lain yang sifatnya
penunjang.
4. 4. Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni memperhatikan dimensi-dimensi
hubungan antar manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi
situasi (sikon) yang ada.
6
5. Prinsip kerja sama, seorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia
mampu mengemban kerja sama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara
horixontal maupun secara vertical.
Administrasi kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.
Usaha sadar itu mengarah pada pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses
belajar, mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan
tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen ).
Kelas adalah sebuah ruang dilembaga pendidikan yang merupakan wadah tempat
terjadinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mentransfer ilmu
pengetahuan dan keterampilan kepada siswa sehingga terjadilah perubahan tingkah laku.
Agar pelaksanaan kegiatannya berjalan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pendataan
terhadap seluruh komponen pembelajaran untuk diolah, dan dilaporkan hasilnya kepada
kepala sekolah yaitu berupa administrasi kelas. Dengan administrasi/pengelolaan kelas yang
baik dan menarik dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik, yang memungkinkan
tercapainya hasil yang baik pula, dan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan
secara maksimal.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah
meliputi sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif.
(Maman Rachman)
7
a. Mengecek kehadiran sisiwa.
b. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan
tersebut.
c. Pendistribusian bahan dan alat secara adil dan proporsional kepada setiap siswa untuk
melakukan praktik atau menggunakan alat dan bahan dalam proses belajarnya.
d. Mengumpulkan informasi dari siswa.
e. Mencatat data-data siswa yang menyangkut individu maupun maupun pekerjaan.
f. Pemeliharaan arsip tentang kegiatan dalam kelas sebagai tanggungjawab bersama
sehingga dapat memberikan informasi baik bagi guru maupun bagi siswa.
g. Memberikan tugas/PR.
b. Pengaturan Fasilitas
Pengaturan fasilitas adalah kegiatan pengaturan fisik kelas sehingga seluruh siswa
dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya didalam kelasdan siswa merasa nyaman, senang, aman
serta belajar dengan baik.
8
a. Evaluasi Pembelajaran
Nurgiyantoro menyebutkan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengukur kadar
pencapaian tujuan. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim
dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran dan tesmeskipun ketiga konsep
ini sering didapatkan ketika masalah evaluasi pendidikan dibicarakan. Dikatakannya
bahwa penilaian berkaitan dengan aspek kuantitatif dan kualitatif, pengukuran berkaitan
dengan aspek kuantitatif, sedangkan tes hanya merupakan salah satu instrumen penilaian.
Meskipun berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu kesatuan dan saling memerlukan. Hal
senada juga disampaikan oleh Nurgiyantoro dan Sudijono.
Kegiatan evaluasi tentu saja tak dapat dilakukan tanpa prosedur yang jelas. Ada prinsip-
prinsip evaluasi yang sepatutnya diterapkan oleh peserta didik. Tanpa mengikuti prinsip ini
dikhawatirkan hasil evaluasi tidak akan valid, tidak reliabilitas, tidak objektif, dan tidak
praktis menggambarkan kemampuan belajar peserta didik.
Secara umum, kegunaan data evaluasi adalah sebagai dasar untuk mengambil sebuah
keputusan dan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut:
1. Kondisi fisik
· Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
9
· Pengaturan tempat duduk.
2. Kondisi Sosio-Emosional
· Tipe kepemimpinan.
· Sikap guru.
· Suara guru.
3. Kondisi Organisasional
Dengan kegiatan rutin yang secara organisasional telah diatur secara jelasdan telah
dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas bagi mereka, akan
menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Kegiatan rutinitas
tersebut antara lain:
· Pergantian pelajaran
· Upacara bendera
· Kegiatan lain.
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu ia dituntut
untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi di sekolah akan
10
banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola langsung proses belajar
mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang
proses belajar mengajar.
Di bawah ini, kegiatan administrasi kelas sekaligus peranan guru dalam pelaksanaan
administrasi kelas itu meliputi :
1. Merencanakan
Merencanakan dalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih dimasa
depan.
2. Mengorganisasikan
Mengorganisasikan berarti: (1) menetukan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisai (2) mampu membawa organisasi pada tujuan, (3) menugaskan
seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu, (4)
mendelegasikan wewenang kepada individu yang behubungan dengan keleluwasaan
melaksanakantugas.
3. Memimpin
4. Mengendalikan
11
H. Tujuan Administrasi kelas
Administrasi kelas pada umumnya untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam
pencapaian tujuan belajar.
Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan oleh a.c.wragg dapat dilihat
dari:
1. Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan
penuh perhatian dari guru.
2. Mereka akan bekerja dengan rajin dan penih konsentrasi dalam melakukan tugas-
tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
12
BAB III
PENERAPAN IDE
1. Langkah Perencanaan
Tidak akan berlebihan kiranya kalau diketahui di sini bahwa, sukses yang akan dapat
dicapai oleh suatu program evaluasi telah turut ditentukan oleh memadai atau tidaknya
langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan ini. Sukses atau tidaknya suatu
program evaluasi pada hakikatnya turut menentukan oleh baik tidaknya perencanaan. Makin
sempurna kita melakukan langkah pokok perencanaan ini makin sedikitlah kesulitan-
kesulitan yang akan kita jumpai dalam melaksanakan langkah-langkah berikutnya.
13
Langkah pengolahan data dilakukan untuk memberikan “makna” terhadap data yang
pada kita. Jadi hal ini berarti bakwa tanpa kita olah, dan diatur lebih dulu data itu sebenarnya
tidak dapat menceritakan suatu apapun kepada kita. Sering sekali seorang memiliki data yang
cukup lengkap tentang seorang murid atau sekelompok murid yang sedang dievalusinya
tetapi karena ia kurang pandai mengolah data yang dimilikinya tadi tidak banyaklah arti atau
makna yang dapat dikeluarkannya dari datanya. Fungsi pengolahan data dalam proses
evaluasi yang perlu disadari benar-benar pada tarafmemperoleh gambaran yang selengkap-
lengkapnya tentang diri orang yang sedang di evaluasi.
14
Bab IV
PEMBAHASAN
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meminimalisasi permasalahan
administrasi di sekolah yaitu:
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran dari kami sebaiknya upaya dalam mengatasi permasalahan administrasi bisa
terselesaikan dengan baik, agar dapat memperbaiki masalah administrasi dan para guru bisa
menjadi lebih baik dan bijak seseuai dengan yang diharapkan. Dan sebaiknya administrasi
yang terdapat dalam SD Negeri 060877 Jl, Ibrahim Umar, di susun dengan baik dan
sistematis agar kedepannya tidak adalagi upaya dalam mengatasi permasalahan administrasi
di SD Negeri 060877 Jl, Ibrahim Umar
16
DAFTAR PUSTAKA
http://reizacullen777.blogspot.com
17