Anda di halaman 1dari 18

SKOR NILAI:

MAKALAH
“ MODEL , STRATEGI , METODE PEMBELAJARAN IPA MENGENAI CIRI-CIRI
DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA SISWA SD KELAS TIGA”

NAMA : LAILA MAJID

NIM :1181111034

DOSEN PENGAMPU : LIDIA SIMANIHURUK,S.Si ,M.Pd

MATA KULIAH : PENDIDIKAN IPA SD KELAS RENDAH

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Maret 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan anugerahnya, saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul”Model,
Strategi,Metode Pembelajaran Ipa Mengenai Ciri-Ciri Dan Kebutuhan Makhluk
Hidup Pada Siswa Sd Kelas Tiga”

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada baginda junjungan nabi
besar Muhammad Saw. Yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir.

Saya berterimakasih kepada Ibu Lidia Simanihuruk S.Si, M.Pd., selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Ipa Sd Kelas Rendah , yang telah memberikan saya
tugas ini karena dapat menambah wawasan saya tentang Model, Strategi,Metode
Pembelajaran Ipa Mengenai Ciri-Ciri Dan Kebutuhan Makhluk Hidup Pada Siswa Sd
Kelas Tiga”

Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang tak khilaf ,begitupun
dalam pembuatan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu, saya
meminta maaf atas segala kekurangan yang ada, dan saya juga memohon kritik dan
saran agar sekiranya dapat memperbaiki kekurangan tersebut di kemudian hari.

Medan , 18 Maret 2019

LAILA MAJID

Nim(1181111034)

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................1

Kata Pengantar .......................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah……………………………………...………..4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................5
D. Manfaat Penulisan.........................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................6
A. Model Pembelajaran Ipa Mengenai Ciri-Ciri Dan Kebutuhan
Makhluk Hidup Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas Tiga……...….6
B. Strategi Pembelajaran Ipa Mengenai Ciri-Ciri Dan Kebutuhan
Makhluk Hidup Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas Tiga………....8
C. Metode Pembelajaran Ipa Mengenai Ciri-Ciri Dan Kebutuhan
Makhluk Hidup Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas Tiga……..…14

BAB III PENUTUP.................................................................................16


A. Kesimpulan ..................................................................................16
B. Saran.............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang
terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru.Semua unsur atau
komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi
dengan berorientasi pada tujuan.Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah
mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau
kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana
memilih dan menentukan model , strategi , dan metode pembelajaran. Model
pembelajaran adalah diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Strategi belajar dan pembelajaran
menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran.Selain itu metode mengajar
juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara
atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi
belajar, metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang
tidak baik.

B . Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang Strategi, Metode, dan Pendekatan


Pembelajaran maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga
penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana model pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup pada siswa sekolah dasar kelas tiga?
b. Bagaimana strategi pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup pada siswa sekolah dasar kelas tiga?
c. Bagaimana metode pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup pada siswa sekolah dasar kelas tiga?

4
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
a. Mengetahui pengertian dan model pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup pada siswa sekolah dasar kelas tiga.
b. Mengetahui pengertian dan strategi pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup pada siswa sekolah dasar kelas tiga.
c. Mengetahui pengertian dan metode pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup pada siswa sekolah dasar kelas tiga.

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, agar kita sebagai calon pendidik dan
pendidik dapat lebih memahami dan menelaah berbagai macam model-model,strategi-
strategi, metode-metode pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup pada siswa sekolah dasar khususnya di kelas tiga.

.Agar kita sebagai calon pendidik dapat mengetahui dan bisa menerapkan hal
tersebut dalam pembelajaran kepada peserta didik.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A . Model Pembelajaran

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam


mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga
diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Model yang paling cocok diterapkan pada pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa sd kelas tiga yaitu :

1.Model Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru


untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan
juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Kelebihan:
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil dan Pembelajaran lebih produktif
dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa.
2. Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh
informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di
lapangan
3. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hasil pemberian dari
guru dan Penerapan pembelajaran Kontekstual dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna.
Kelemahan :
1. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual
berlangsung dan Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan
situasi kelas yang kurang kondusif .
2. Guru lebih intensif dalam membimbing dan Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar
dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri
untuk belajar.

6
2 . Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran berdasarkan tema untuk mempelajari
suatu materi guna mencapai kompetensi tertentu. Tema adalah suatu bidang yang luas,
yang menjadi fokus pembahasan dalam pembelajaran. Topik adalah bagian dari tema /
sub tema.Pembelajaran tematik mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri.
Adapun ciri khas pembelajaran tematik di antaranya:
1) pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa sekolah dasar dan kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran tematik
bertitik tolak dari minat dan kebutuhan siswa;
2) kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama dan membantu mengembangkan keterampilan berpikir
siswa;
3) menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui peserta didik di lingkungannya; dan mengembangkan keterampilan
sosial siswa, misalnya: kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan
orang lain.
Keunggulan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :
a. Pembelajaran lebih mudah memahami apa & mengapa mereka belajar
b. Hubungan antara konten & proses lebih jelas serta Mempercepat transfer konsep
lintas bidang studi
c. Belajar secara mendalam dan meluas serta Penggunaan waktu efektif dan
Mengembangkan sikap positif
Kelemahan pembelajaran tematik tersebut terjadi apabila dilakukan oleh
guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam
penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk
mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika
skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka
pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai
karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.

7
B . Strategi Pembelajaran
Menurut J.R David (1976) strategi diartikan sebagai a plan method, or series of
activities designed to achieves a particular education yang dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Kemp (1985) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran, adalah: suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Menurut Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu
adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-
sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa .
Jadi , kesimpulan dari beberapa pendapat para ahli tersebut adalah bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu rencana atau tindakan (rangkaian kegiatan) yang di
dalamnya termasuk Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari
semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan sehingga penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Akan tetapi sebelumnya, perlu
dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang bisa diukur keberhasilannya.
Strategi yang paling cocok diterapkan pada pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa sd kelas tiga yaitu :

Strategi Pembelajaran Kooperatif ( SPK )

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan


sistem pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang
berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok
akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi
yang dipersyaratkan. hal yang menarik dari SPK adalah adanya harapan selain memiliki
dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik (student
achievement) juga mempunyai dampak pengiring seperti relasi sosial, penerimaan
terhadap peserta didik yang dianggap lemah, harga diri, naorma akademik, penghargaan
terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain.

8
Jadi, hal yang menarik dari strategi pembelajaran kooperatif adalah adanya
harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi
belajar peserta didik (student achievement) juga mempunyai dampak pengiring seperti
relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah, harga diri, norma
akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain.

Ada empat unsur penting dalam Strategi pembelajaran koopratif, yaitu :


 adanya peserta dalam kelompok;
 adanya aturan kelompok;
 adanya upaya belajar setiap anggota kelompok; dan
 adanya tujuan yang harus dicapai.
Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap
kelompok belajar. Pengelompokkan siswa bisa ditetapkan beberapa pendekatan,
diantaranya pengelompokkan yang didasarkan atas minat dan bakat siswa,
Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak
yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota
kelompok. Misalnya, aturan tentang pembagian tugas setiap anggota kelompok, waktu
dan tempat pelaksanaan, dan lain sebagainya.
Upaya belajar adalah segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya
yang telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan dalam
aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Aktivitas pembelajaran tersebut
dilakukan dalam kegiatan kelompok, sehingga antar peserta dapat saling belajar melalui
tukar pikiran, pengalaman, maupun gagasan-gagasan.
Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi. Melalui tujuan yang jelas, setiap anggota kelompok dapat memahami
sasaran setiap kegiatan belajar.

Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif


a. Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan
tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa

9
belajar. Semua anggota tim (anggota kelompok) harus saling membantu untuk mencapai
tujuan pembelajaran..
b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai empat fungsi pokok,
yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol.
Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif.
c. Kemauan untuk Bekerja Sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara
kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses
pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan
tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling
membantu. Misalnya, yang pintar perlu membantu yang kurang pintar.
d. Keterampilan Bekerja Sama
Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan
kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa
perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota
lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan
berkomunikasi, sehingga siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan
memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif


Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif seperti dijelaskan
dibawah ini.
 Prinsip Ketergantungan Positif (Positive Interdependence)
Untuk terciptanya kelompok kinerja yang efektif setiap anggota kelompok
masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Tugas tersebut
tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok.
 Tanggung Jawab Perseorangan (Individual Accountability)
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena
keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota
kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus
memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya.

10
 Interaksi Tatap Muka (Face to Face Promotion Interaction)
Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap
anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan
kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing.
 Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication)
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif
dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam
kehidupan dimasyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru
perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi.

Prosedur Pembelajaran Kooperatif


Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu:
1) Penjelasan Materi
Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi
pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dalam tahap ini adalah
pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini guru memberikan
gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang selanjutnya siswa
akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok (tim).
2) Belajar dalam Kelompok
Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi
pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing
yang telah dibentuk sebelumnya.
3) Penilaian
Penilaian dalam strategi pembelajaran kooperatif bisa dilakukan dengan tes dan
kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun secara kelompok. Tes
individual nantinya akan memberikan informasi kemampuan setiap siswa, dan tes
kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap kelompok.

4) Pengakuan Tim
Pengakuan tim (team recognition) adalah penetapan tim yang dianggap paling
menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau
hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi

11
tim untuk terus berpretasi dan juga membangkitkan motivasi tim lain untuk lebih
mampu meningkatkan prestasi mereka.
Keunggulan SPK :

a.Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari
berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain.
b.SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan
kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
c.SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala
keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
d.SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam belajar.
e.SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi
akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri,
hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan
me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
f.Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berparktik memecahkan
masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung
jawab kelompoknya.
g.SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan
belajar abstrak menjadi nyata (riil).
h.Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka
panjang.

12
Kelemahan SPK:

a. Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu. Sangat
tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti
dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk siswa yang dianggap
memiliki kelebihan, contohnya, meraka akan merasa terhambat oleh siswa yang
dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat
mengganggu iklm kerja sama dalam kelompok.

b. Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu,
jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran
langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya
dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.

c. Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok.
Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi
yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.dan keberhasilan SPK
dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode
waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat tercapaidengan
sekali penerapan strategi.

13
C. Metode Pembelajaran

Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang berarti jalan yang
harus dilalui. menurut Djamarah, SB. (2006: 46) ”suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan’.
Dari penjelasan mengenai metode pembelajaran diatas , dapat dibuat suatu
generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara
menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang
sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru
sebagai pembawa pesan.
Metode yang paling cocok diterapkan pada pembelajaran ipa mengenai ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa sd kelas tiga yaitu :

1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu
hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan
siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran
dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.

Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :


 Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan tujuan.
 Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
 Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa yang harus
dilakukan oleh siswa.
 Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan percobaan.
 Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.

14
Untuk meningkatkan pemahaman murid terhadap materi ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup maka seorang guru / calon pendidik memilih
menggunakan metode demonstrasi dan pendekatan lingkungan dalam
pembelajaran untuk meningkan pemahaman siswa terhadap materi ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup.
Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) mengemukakan bahwa
demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran yang memperagakan dan
mempertunjukan pada siswa tentang suatu proses, situasi dan benda tertentu yang
sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang
dipertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan
yang harus didemokrasikan.

Adapun kelebihan dari metode demonstrasi ini yaitu:


a) Pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit sehingga tidak terjadi
verbalisme.
b) Siswa akan lebih mudah memahami materi yang didemonstrasikan.
c) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya
mendengarkan tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
d) Siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik untuk mengamatinya sendiri.
e) Menyajikan materi yang tidak disajikan oleh metode lain.

Adapun kelemahan dari metode demonstrasi adalah:


a). Tidak semua guru dapat melakukan demonstrasi dengan baik.
b). Terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi yang
sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu.
c). Demonstrasi memerlukan waktu lebih banyak dibandingkan dengan metode
ceramah dan Tanya jawab.
d). Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan


pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu
pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Saat ini telah banyak
dikembangkan berbagai macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model
yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam
penerapannya.

Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Dimana pembelajaran adalah upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut saya model pembelajaran yang paling tepat dilakukan pada anak sd kelas
rendah adalah model pembelajaran tematik dan model pembelajaran kontekstual karena
model pembelajarannya yang dikemas dalam bentuk tema-tema (tematik). Tema
merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak
didik secara menyeluruh.,membuat pembelajaran lebih terpadu, Proses pembelajaran
kontekstual intinya pembelajaran yang menyenangkan, berkelompok ,tidak
membosankan , bermakna dan mudah dipahami serta menarik oleh siswa SD kelas
rendah .
sedangkan strategi pembelajaran yang paling cocok untuk diterapkan pada siswa sd
kelas rendah adalah srategi pembelajaran kooperatif , dimana pembelajaran kooperatif
merupakan Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang
yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku
yang berbeda (heterogen).dan siswa sd kleas rendah sangat suka belajar dengan
berkelompok.

16
Serta metode pembelajaran yang cocok untuk diterapkan pada siswa sd kelas rendah
adalah metode pembelajaran eksperimen dan metode demonstrasi sebab Metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan
melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya
menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap
ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa.dan siswa sd
kelas rendah sangat menyukai pembelajaran yang ada melakukan percobaan.
Menurut Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) mengemukakan
bahwa demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran yang memperagakan dan
mempertunjukan pada siswa tentang suatu proses, situasi dan benda tertentu yang
sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang
dipertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang
harus didemokrasikan.

B. Saran

Sebagai seorang calon guru, kita harus mempelajari bahkan terlebih menguasai
model, strategi, dan metode dalam proses pembelajaran agar suatu kelak jika kita
mengajar kita tidak akan bingung dalam memilih model , strategi dan metode apa yang
akan digunakan dalam menyajikan materi. Disamping itu proses pembelajaran akan
berlangsung dengan efektif jika kita sebagai calon guru menguasai model,strategi, dan
metode yang tepat dalam pembelajaran .

17
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Fathurrohman . 2015.Model-Model Pembelajaran Inovaif.

Depok:Arruz Media

Wina Sanjaya. 2011.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Istarani . 2014.Kumpulan 40 Model Pembelajaran Untuk Revolusi Pengajaran.

Medan: Media Persada

Gunarto . 2013. Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah.Semarang:Unissula Press

18

Anda mungkin juga menyukai