Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN

KEGIATAN 1
TIPE-TIPE TELUR

Disusun oleh

Nama : Arina Salsabila Nafi’ah


NIM : K4316011
Kelas :A
Kelompok :9

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
Judul : Tipe-Tipe Telur

Tujuan : 1. Mengamati struktur telur-telur telolesital dan megalesital.


2. Mengetahui perbedaan telur telolesital dan megalesital.

Dasar Teori :
Sel telur diproduksi dalam ovarium dan perkembangannya terjadi dalam folikel-
folikel telur. Sel telur dilengkapi dengan membrane sel yang disebut plasmalema atau
oolema untuk melindungi sitoplasma, inti, yolk dan organel-organel dalam sel.
Disamping oolema, kebanyakan sel telur dikelilingi oleh membrane-membran telur
seperti membrane vitelin, zona pelucida, membran cangkang dan cangkang kapur pada
telur reptile dan aves. Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi telur.
(Yatim,W.1990).
Berdasarkan jumlah dan penyebaran yolknya, telur dapat dibagi menjadi
beberapa tipe :
 Isolesital → yolk sedikit dan tersebar merata, misalnya telur mamalia
 Centrolesital → yolk di tengah dan sitoplasma dipinggir, misalnya telur insecta
 Telolesital → yolk banyak dan tersebar tidak merata, terutama tertimbun dikutub
vegetal, misalnya telur amphibian. Umumnya pada daerah anima telur katak ini
lebih banyak pigmen.
 Megalesital/telolesital ekstrim → yolk (deutoplasma) banyak sekali dan tersebar
merata sehingga nucleus dengan sedikit ooplasma terdesak ke permukaan sel telr
yang disebut keeping lembaga. Misalnya, telur ayam.
(Puspita Sari, D, dkk. 2016: 7)
Secara umum, telur terdiri dari beberapa bagian fungsi sebagai berikut :
 Cangkang Telur → bisa bersifat keras karena mengandung zat kapur atau bersifat
lunak, mempunyai banyak pori untuk pertukaran udara, berfungsi untuk melindungi
bagian-bagian telur.
 Selaput membrane → berupa selaput tipis yang terletak di dalam cangkang,
berfungsi untuk melindungi bagian-bagian telur.
 Rongga Udara → sebagai sumber oksigen bagi embrio
 Albumin (putih telur) → berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari
goncangan, bahaya lain, dan sebagai cadangan makanan.
 Kuning Telur → berfungsi nutritif bagi embrio.
 Kalaza (tali kuning telur) → berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap
pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
 Keping Lembaga → disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu
baru.
(Sugianto, 1996).

Alat dan Bahan :


A. Alat
1. Mikroskop
2. Lup
3. Kaca arloji
4. Pinset

B. Bahan
1. Telur katak
2. Telur puyuh
3. Telur ayam kampung
4. Telur ayam negeri
5. Telur bebek
6. Telur keong

Prinsip Kerja :
Mengambil telur katak yang ada di perairan serta telur, lalu menaruhnya dalam
kaca arloji dan amati morfologinya. Memecah sebutir telur ayam kampung, lalu telur
ayam negeri, telu bebek,dan telur puyuh meletakkan masing-masing telur dalam gelas
arloji yang besar. Mengamati selaput-selaput telurnya serta bagian-bagian lainnya dengan
memperhatikan gambar.

Analisis Observasi
Membandingkan struktur morfologi sel telur dari kedua hewan yang diamati.

Data Pengamatan :

Perbedaan Gambar Keterangan


Telur katak
1. Lendir
2. Yolk

Telur keong
1. Cangkang

1
Telur Bebek 1. Kalaza
5 2. Albumin
1 3. Yolk
3 4. Membran Vitelin
2
5. Keping germinal
4 6. Rongga udara
7. Cangkang
8. Selaput/membran cangkang

Telur ayam
1. Kalaza
negeri 1 2. Albumin
5 3. Yolk
2 4. Keping germinal
3 5. Membran Vitelin
6. Rongga udara
4
7. Cangkang
8. Selaput/membran cangkang

7
6

8
Telur ayam
1. Kalaza
kampung
3 2. Albumin
5 3. Yolk
4. Membran Vitelin
2 5. Keping germinal
1 6. Rongga udara
4
7. Cangkang
8. Selaput/membran cangkang

6 7

Telur burung
5 1. Kalaza
puyuh 2. Albumin
1 3. Yolk
4 3 4. Membran Vittelin
2 5. Keping germinal
Pembahasan :
1. TelurKatak
GambarHasilPengamatan GambarReferensi

1
3
2

https://sites.google.com/site/lcofrog/ho
me/eggs

Keterangan: Keterangan:
1. lendir 1. Yolk
1. Yolk 2. Lendir
3. Plasmolemma

Deskripsi:
1. Tipe Telur
Tipe telur pada amphibi adalah telur bertipe telolesital dan tipe pembelahannya
adalah holoblastik tidak sempurna. Telur katak merupakan tipe sel telur telolesital
ringan yang memiliki yolk banyak dan tersebar tidak merata, namun tertimbun
dikutub vegetal, dan umumnya pada daerah animal telur katak ini lebih banyak
pigmen.
Pada perkembangannya, zigot katak akan berkembang menjadi embrio yang
kemudian embrio tersebut akan berkembang dan mengalami blastulasi, gastrulasi,
neurulasi dan diferensiasi. Setiap tahapan yang dilewati, akan menunjukkan ekspresi
atau ciri khas yang berbeda sehingga dapat diamati dan dibedakan setiap
tahapannya.(Sukro, 2000)
2. a. Ciri umum
Telur katak berbentuk bulat kecil berwarna bening dan hitam di bagian
tengahnya.Telur katak secara keseluruhan berbentuk asimetris membulat
bergerombol sangat banyak atau membentuk rantai. Telur katak tidak memiliki
cangkang, melainkan diselaputi oleh lendir yang kental dan berwarna bening pada
permukannya. Telur kataTk bagian luarnya lunak karena tidak memiliki cangkang
keras sehingga untuk melindungi telurnya terdapat lapisan lendir yang tebal.
Telur katak terdiri dari kutub anima yang gelap dan kutub vegetal yang
terang. Ditemukan kutub anima yang sedikit menonjol berpigmen hitam, dan kutub
vegetal tidak berpigmen yang besar. Terdapat kutub anima menonjol kecil, kutub
vegetal besar. Hal ini, akibat penetrasi sperma sehingga pigmen bergeser ke arah
masuk sperma kurang lebih sepertiga pigmen berkurang menjadi pucat. Gambar
referensi lebih tampak jelas adanya zona abu-abu atau gray crescent yang
merupakan bukti bahwa sel merupakan zigot dari hasil pembuahan sel sperma
terhadap sel telur.
b. Ciri khusus
Telur katak (amphibi) memiliki karakteristik yang khas yaitu diselaputi oleh
membran vitelline dan satu atau lebih lapisan lendir (jelly)(Ciptono,2008). Pada
telur katak yang belum dibuahi akan terlihat bagian sebagai berikut:
 Polus animalis atau kutub animal, berwarna hitam, merupakan kutub telur yang
miskin yolk.
 Polus vegetativus atau kutub vegetal, berwarna putih kelabu, merupakan kutub
telur yang kaya yolk
Lapisan membran vitelin dan lapisan lendir (jelly) membentuk struktur kapsul
telur yang berfungsi melindungi telur dan memberikan dukungan bagi telur.
Lapisan jelly (lendir) ini akan mengembang jika terdapat dalam air, membuat
volumenya membesar sehingga embrio di dalamnya terlindungi. Lapisan jelly ini
akan mudah mengering jika tidak terdapat di air sehingga telur katak selalu
diletakkan dalam air.
Setelah fertilisasi, zigot akan membelah. Katak memiliki tipe pembelahan
holoblastis anequal. Apabila terjadi pembelahan equatorial dikutub vegetal, akan
terbentuk sel anakan yang tidak sama besar yaitu sel makromer (sel berukuran
besar) dan sel mikromer (sel berukuran kecil).Gray crescent terbagi menjadi 2
bagian membentuk blastomer yang bilateral simetris.
Jika telur katak dibuahi (fertilisasi) oleh sperma, akan terbentuk zigot. Setelah
fertilisasi maka lapisan lendir (agar-agar) akan membengkak dan tidak dapat lagi
ditembus oleh sperma(Yatim. 1990).
3. Bagian-bagian telur
Bagian-bagian yang terlihat dari telur katak yaitu:
a. Lendir:
Berwarna putih bening, yang berfungsi untuk melindungi telur. Lapisan lendir ini
mengembang saat menyentuh air hingga volume membesar. Selaput telur pada katak
tergolong selaput sekunder yang dinamakan zona radiata. Selaput tertier terbentuk
setelah pembuahan. Dihasilkan oleh kelenjar saluran kelamin betina, pada katak
disebut selaput lendir (jelly) serta lapisan albumen.(Wildan, 1990).
b. Yolk:
Telur katak mempunyai yolk yang berwarna hitam karena pada lapisan korteks
telur terdapat granula pigmen hitam maka telur tampak kehitaman (Sukra, 2000).
Telur katak memiliki cortical granules (butiran cortex) berada di daerah cortex.
Segera setelah pembuahan berlangsung, cortical granules ini pecah oleh enzim lisis
akrosom dan keluarlah cairan yang mengisi rongga perivitellin. Dengan demikian
cortical granules berguna untuk mencegah masuknya sprematozoa baru setelah
pembuahan (Wildan, 1990).
Kepingan yolk mengandung dua substansi utama yaitu fosforin dan lipovitelin
disamping mengandung lipid dan glikogen lipid tersebar dalam sitoplasma telur,
terorganisasi dalam lipokondria yang terdiri atas bagian dalam lipid yang dikelilingi
oleh selubung tipis dari protein (Sudarwati, 1993). Pada katak selesai vitellogenesis
telur bertambah besar beribu-ribu kali.
Perbandingan dengan gambar referensi
Pada telur hasil pengamatan, bagian-bagian telur tidak telalu jelas karena
berukuran kecil dan memerlukan peralatan lebih untuk mengidentifikasinya.
Sedangkan pada gambar referensi, bagian-bagian telur lebih jelas karena kualitas
gambar yang lebih baik.

2. Telur Keong

GambarHasilPengamatan GambarReferensi
Sumber : http://ratnawonderfullife

Keterangan: Keterangan:
2. Cangkang 1. Cangkang
2. Yolk

Deskripsi:
1. Tipe Telur
Berdasarkan kegiatan pengamatan, terlihat satu telur keong berbentuk bulat
kecil berwarna merah. Telur keong secara keseluruhan berbentuk asimetris membulat
bergerombol sangat banyak atau membentuk rantai. Telur keong merupakan tipe sel
telur telolesital ringan yang memiliki yolk banyak dan tersebar tidak merata, namun
tertimbun dikutub vegetal, dan umumnya pada daerah animal telur katak ini lebih
banyak pigmen. Telur keong memiliki bagian luar seperti cangkang namun tidak
seperti cangkang telur ayam dan burung. Cangkang telur keong lebih lunak dengan
tekstur crunchy dan berwarna bening. Warna merah yang terliat dari luar dihasilkan
oleh yolk telur keong yang berwarna kemerahan sehingga cangkang telur keong seperti
memilki warna kemerahan (Andrews, 1964).
2. a. Ciri umum
Cara perkembang biakan keong emas dengan cara bertelur, mereka biasanya
bertelor menjelang pagi ataupun pada sore hari. Seekor keong emas dalam waktu
sebulan bisa menghasilkan 1000-1200 telur.Telur-telur keong emas tersebut akan
menetas dalam waktu 7-14 hari. Warna telur 1 15 keong mas adalah merah muda,
biasanya berada di sawah
b. Ciri Khusus
Telur keong mas memiliki kelenjar ptyalin untuk merekatkan telur satu dengan
yang lainnya. Sebaran yolknya merata dan jumlahnya sedikit. Nukleus telur keong
berada di tengah.
3. Bagian-bagian telur
a. Lapisan luar seperti cangkang : berwarna merah muda-merah, yang berfungsi
untuk melindungi telur.
b. Yolk: berwarna kemerahan. Telur keong mempunyai warna kemerahan sehingga
tampak kontras dengan tanaman hijau yang ditempeli, tujuannya agar kelihatan
tidak mencolok untuk predator dari jarak yang agak jauh (Hatimah & Ismail,
1989).
Perbandingan dengan gambar referensi
Pada telur hasil pengamatan, bagian-bagian telur tidak telalu jelas karena
berukuran kecil dan memerlukan peralatan lebih untuk mengidentifikasinya.
Sedangkan pada gambar referensi, bagian-bagian telur lebih jelas karena kualitas
gambar yang lebih baik.

3. Telur Bebek

Gambar Hasil Pengamatan GambarReferensi

Sumber : (Oktaviani, Herlina, K. Nana,


Utami, NurRahayu, 2012)
Keterangan: Keterangan:
1. Kalaza 1. Albumin
2. Albumin 2. Yolk
3. Yolk 3. Membran vittelin
4. Membran Vitelin
4. Keping germinal
5. Keping germinal
6. Rongga udara
7. Cangkang
8. Selaput/membran cangkang

Deskripsi:
1. Tipe Telur
Telur bebek merupakan tipe telur telolesital ekstrim atau megalesital karena
yolk banyak sekali dan tersebar merata sehingga nucleus dengan sedikit ooplasma
terdesak ke permukaan sel telur yang disebut keping lembaga. Telur tipe ini juga
berukuran besar.
2. a. Ciri umum
Karakteristik telur bebek yaitu memiliki yolk berwarna kuning, posisi yolk
tidak tepat berada di tengah, melainkan agak ke tepi, dan memiliki albumin yang
encer (thin albumin) dan kental (thick albumin)
b. Ciri Khusus
Memiliki kulit atau kerabang yang lebih tebal sehingga telur tidak mudah
retak atau pecah. Pori-pori kulit telurnya lebih besar. Pigmen yang berperan dalam
pembentukan cangkang telur pada telur itik ini adalah pigmen sianin yang
responsif menghasilkan warna cangkang biru dan hijau. Memiliki 2 membrane
cangkang, yaitu inner membrane dan outer membrane.
3. BagianTelurdanPenjelasannya
Setelah telur ayam leghorn dipecah, bagian-bagian dalam telur terdiri dari:
a. Albumin → berwarna putih, terdapat struktur kental dan encer, berfungsi
untuk melindungi embrio dari goncangan & sebagai cadangan makanan.
b. Kuning Telur → berwarna kuning, berfungsi sebagai persediaan makanan
bagi embrio.
c. Kalaza (tali kuning telur) → berfungsi menahan kuning telur, supaya tetap
pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas
kuning telur.
d. Membran vitelin → untuk melapisi dan melindungi yolk
e. Rongga udara merupakan rongga kosong sebagai pertukaran gas, untuk
pernapasan embrio. Embrio yang berupa inti nukleus berada di tepi yolk
Yolk diselimuti oleh membran vitelin yang merupakan selaput membran
primer yang dihasilkan oleh telur sendiri. Membrana vitelin terdiri atas membrana
vitelin interna dan eksterna.

Perbandingan dengan gambar referensi


Pada telur hasil pengamatan, bagian-bagian telur cukup jelas karena berukuran
besar dan mudah diidentifikasi. Sedangkan pada gambar referensi, bagian-bagian
telur cukup jelas pada bagian keping germinalnya namun tidak menunjukkan
keseluruhan.

4. Telur Ayam Negeri (Leghorn)

Gambar Hasil Pengamatan GambarReferensi

Sumber :http://retete.perfecte.md

Keterangan: Keterangan:
1. Kalaza 1. Kalaza
2. Albumin 2. Thick albumin
3. Yolk 3. Thin albumin
4. Membran Vitelin 4. Yolk
5. Keping germinal 5. Membran vittelin
6. Rongga udara 6. Pembuluh darah
7. Cangkang
8. Selaput/membran cangkang

Deskripsi:
1. Tipe Telur
Telur ayam negeri merupakan tipe telur telolesital ekstrim atau megalesital
karena yolk banyak sekali dan tersebar merata sehingga nukleus dengan sedikit
ooplasma terdesak ke permukaan sel telur yang disebut keping lembaga. Telur tipe
ini juga berukuran besar.
2. a Ciri Umum
Telur ayam lehor umumnya memiliki panjang 12 cm, lebar 4 cm. Sebelum
dipecah, terlihat bahwa telur ayam leghorn memiliki bentuk oval, berukuran
paling besar apabila dibandingkan dengan telur ayam kampung dan telur katak.
Cangkang telur keras karena mengandung zat kapur dan berwarna coklat muda
untuk melindungi bagian-bagian dalam telur yang berupa cairan dan menjaga
pembentukkan individu jika telur dierami induknya sehingga terlindungi
sempurna. Memiliki pori-pori yang agak besar merata pada cangkangnya untuk
pertukaran udara. Di dalam cangkang terdapat dua lapis selaput tipis yang disebut
membran luar dan membran dalam berwarna putih, disalah satu ujung selaput
tidak menempel sehingga terbentuk rongga udara yang berfungsi sebagai sumber
oksigen bagi embrio
b. Ciri Khusus
Karakteristik dari telur ayam negri, yaitu memiliki yolk berwarna kuning,
posisi yolk tidak tepat berada di tengah, melainkan agak ketepi, dan memiliki
albumin yang encer (thin albumin) dan kental (thick albumin). Warna kuning yolk
pada telur ayam leghorn cenderung lebih muda daripada yolk pada telur ayam
kampung, komposisi yolk telur ayam leghorn lebih kecil daripada yolk pada telur
ayam kampung, dan komposisi albumin telur ayam leghorn lebih banyak daripada
albumin pada telur ayam kampung. Pada telur ayam leghorn tidak terlihat adanya
keping lembaga karena telur ini tidak dibuahi atau tidak melalui proses fertilisasi
oleh sperma ayam jantan. Hal ini karena telur ini hanya diproduksi dengan bantuan
penyuntikan hormon yang disengaja oleh manusia untuk dikonsumsi bukan untuk
perbanyakan keturunan.
3. Bagian Telur dan Penjelasannya
Setelah telur ayam leghorn dipecah, bagian-bagian dalam telur terdiri dari:
a. Albumin → berwarna putih, terdapat struktur kental dan encer, berfungsi untuk
melindungi embrio dari goncangan & sebagai cadangan makanan.
b. Kuning Telur → berwarna kuning, berfungsi sebagai persediaan makanan bagi
embrio.
c. Kalaza (tali kuning telur) → berfungsi menahan kuning telur, supaya tetap pada
tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
d. Membran vitelin → untuk melapisi dan melindungi yolk
e. Rongga udara merupakan rongga kosong sebagai pertukaran gas, untuk
pernapasan embrio. Embrio yang berupa inti nukleus berada ditepi yolk
Yolk diselimuti oleh membrane vitelin yang merupakan selaput membran primer yang
dihasilkan oleh telur sendiri. Membrana vitelin terdiri atas membrana vitelinin interna
dan eksterna
Perbandingan dengan gambar referensi
Pada telur hasil pengamatan, bagian-bagian telur cukup jelas karena berukuran
besar dan mudah diidentifikasi. Sedangkan pada gambar referensi, bagian-bagian
telur cukup jelas terutama pada bagian thin dan thick albuminnya namun tidak
menunjukkan keseluruhan bagian telur.

5. Telur Ayam Kampung

Gambar Hasil Pengamatan GambarReferensi


Keterangan: Keterangan:
1. Kalaza
2. Albumin
3. Yolk
4. Membran Vitelin
5. Keping germinal
6. Rongga udara
7. Cangkang
8. Selaput/membran cangkang

Deskripsi:
1. Tipe Telur
Telur ayam kampung merupakan tipe telur telolesital ekstrim atau megalesital
karena yolk banyak sekali dan tersebar merata sehingga nucleus dengan sedikit
ooplasma terdesak ke permukaan sel telur yang disebut keping lembaga. Telur tipe
ini juga berukuran besar (John, 2018).
2. a. Ciri umum
Sebelum dipecah, terlihat bahwa telur ayam kampung memiliki bentuk oval,
berukuran lebih kecil daripada telur ayam leghorn dan berukuran lebih besar
daripada telur puyuh, telur katak dan telur keong. Cangkang telur keras karena
mengandung zat kapur dan berwarna putih untuk melindungi bagian-bagian dalam
telur. Memiliki pori-pori yang agak besar merata pada cangkangnya untuk
pertukaran udara. Di dalam cangkang terdapat dua lapis selaput tipis yang disebut
membran luar dan membran dalam berwarna putih, disalah satu ujung selaput tidak
menempel sehingga terbentuk rongga udara yang berfungsi sebagai sumber oksigen
bagi embrio
b. Ciri khusus
Berdasarkan kegiatan pengamatan, terlihat beberapa karakteristik dari telur
ayam kampung, diantaranya yaitu memiliki yolk berwarna kuning, posisi yolk tepat
berada di tengah, dan memiliki albumin yang encer (thin albumin) dan kental (thick
albumin). Warna kuning yolk pada telur ayam kampung cenderung lebih tua
daripada yolk pada telur ayam leghorn, komposisi yolk telur ayam kampung lebih
besar daripada yolk pada telur ayam leghorn, dan komposisi albumin telur ayam
kampung lebih sedikit daripada albumin pada telur ayam leghorn.
3. Bagian-bagian telur:
Setelah telur ayam kampung dipecah, terlihat bagian-bagian dalam telur yang
terdiri dari:
a. Albumin → berwarna putih, ada yang berstuktur kental dan encer, berfungsi untuk
melindungi embrio dari goncangan & sebagai cadangan makanan.
b. Kuning Telur (Yolk) → berwarna kuning, sebagai persediaan makanan bagi
embrio.
c. Keping Lembaga (germinal disc) → terletak di tengah yolk berwarna putih disebut
juga blastodisc yaitu sel embrio yang akan tumbuh menjadi individu baru.
d. Membrane vitelin → untuk melapisi dan melindungi yolk
e. Shell / Cangkang Telur → mengandung zat kapur, mempunyai banyak pori untuk
pertukaran udara, berfungsi untuk melindungi bagian-bagian telur.
Perbandingan dengan gambar referensi
Pada telur hasil pengamatan, bagian-bagian telur cukup jelas karena berukuran
besar dan mudah diidentifikasi. Sedangkan pada gambar referensi, bagian-bagian
telur lebih jelas dan lengkap.

6. Telur burung puyuh

GambarHasilPengamatan GambarReferensi

facts/egg-facts/
Keterangan: Keterangan:
1. Kalaza
1. Kalaza
2. Thin albumin
2. Albumin
3. Thick albumin
3. Yolk
4. Yolk
4. Membran Vittelin
5. Membrane vitelin
5. Keping germinal
6. Keeping germinal
7. Membran cangkang
8. Rongga udara
9. Cangkang

Deskripsi:
1. Tipe Telur
Telur puyuh merupakan tipe telur telolesital ekstrim atau megalesital karena
yolk banyak sekali dan tersebar merata sehingga nukleus dengan sedikit ooplasma
terdesak ke permukaan sel telur.
2. a. Ciri umum
Telur puyuh memiliki ukuran yang kecil seperti buah kelengkeng, dengan
warna putih keruh berbintik-bintik. Nilai gizi yang terkandung didalamnya tidak
kalah dengan nilai gizi pada ayam ras. Dalam telur puyuh juga mengandung
berbagai macam vitamin seperti vitamin A, D, E, K dan mengandung sejumah
mineral yang cukup tinggi (Haryoto, 2002). Struktur telur puyuh secara umum tidak
berbeda dengan struktur telur ayam yang terdiri dari 3 komponen pokok yaitu putih
telur (58%), kuning telur (31%), dan kerabang telur (11%) (Ensminger dan
Nesheim, 1992).
b. Ciri khusus
. Telur puyuh berbentuk oval, berukuran lebih besar daripada telur katak tetapi
lebih kecil daripada telur ayam kampung dan telur ayam leghorn. Cangkang telur
keras karena mengandung zat kapur dan berwarna putih dengan motif totol
berwarna hitam kecoklatan yang berfungsi untuk melindungi bagian-bagian dalam
telur. Memiliki pori-pori yang agak besar merata pada cangkangnya untuk
pertukaran udara. Di dalam cangkang terdapat dua lapis selaput tipis yang disebut
membran luar dan membrane dalam berwarna putih, di salah satu ujung selaput
tidak menempel sehingga terbentuk rongga udara yang berfungsi sebagai sumber
oksigen bagi embrio.
3. Bagian-bagian telur
a. Albumin → berwarna putih, berstruktur cair dan kental, berguna untuk menjaga
embrio yang berkembang tidak berubah dosisnya dan membantu dalam
keberadaan embrio tetap eksis.
b. Yolk (deutolasma) → berwarna kuning, berfungsi sebagai cadangan makanan
(protein, lemak, fosfolipid)
c. Germinal disc terlihat berada ditengah yolk
d. Khalaza → selaput yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel telur
(calonembrio) supaya tidak goyang serta melindungi embrio dari benturan
e. Membran vitellin →menyelaputi yolk terdiri atas membran vitelin, interna dan
eksterna. (Harlita, 2000).
Perbandingan dengan gambar referensi
Pada telur hasil pengamatan, bagian-bagian telur telah nampak jelas dan bisa
diidentifikasi dengan baik. Namun, pada telur puyuh yang dilihat dari atas tidak
menunjukkan adanya keping lembaga, ternyata keping lembaga berada pada bagian
dasar atau bawah. Sedangkan pada gambar referensi, bagian-bagian telur lebih banyak
yang terlihat karena dapat menunjukkan bagian-bagian telur sebelum dipecah.
KESIMPULAN

TIPE-TIPE TELUR
A. Isolesital: yolk sedikit dan tersebar merata, misalnya telur mamalia.
Contoh pada pengamatan: Telur keong
B. Centrolesital: Yolk di tengah dan sitoplasma dipinggir, misalnya telur insecta.
Contoh pada pengamatan:-
C. Telolesital: yolk banyak dan tersebar tidak merata, terutama tertimbun dikutub vegetal,
misalnya telur amphibian. Umumnya pada daerah anima telur katak ini lebih banyak
pigmen.
Contoh pada pengamatan: Telur katak
D. Megalesital: yolk (deutoplasma) banyak sekali dan tersebar merata sehingga nucleus
dengan sedikit ooplasma terdesak ke permukaan sel telr yang disebut keeping
lembaga.
Contoh pada pengamatan: Telur bebek, telur ayam negeri, telur ayam kampung, telur
burung puyuh

Struktur telur telolesital dan mega lesital:


 Cangkang Telur → bisa bersifat keras karena mengandung zat kapur atau bersifat lunak,
mempunyai banyak pori untuk pertukaran udara, berfungsi untuk melindungi bagian-
bagian telur.
 Selaput membrane → berupa selaput tipis yang terletak di dalam cangkang, berfungsi
untuk melindungi bagian-bagian telur.
 Rongga Udara → sebagai sumber oksigen bagi embrio
 Albumin (putih telur) → berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan,
bahaya lain, dan sebagai cadangan makanan.
 Yolk → berfungsi nutritif bagi embrio.
 Khalaza (tali kuning telur) → berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada
tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
 Keping Lembaga → disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.
DAFTAR PUSTAKA

Andrews, E.B. 1964. The Functional Anatomy and Histology of The Reproductive System
of some Pilid Gastropod Molluscs. Proceeding of The Malacological Society of
London. Vol.36. Blackwell Scientific Publications. Oxford. London.
Ciptono. (2008). Perkembangan Katak. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Djaelani, M. A., Biologi, D., Sains, F., & Diponegoro, U. (2016). Air Cell Size , pH of
Egg , and Diameter of Albumen Chicken ( Gallus L .) After Dipped in to Seaweed
Solution and in Different Storage Time. Anatomi Dan Fisiologi, 1(1), 19–23.
Harlita. 2000. SPH 3. Surakarta: UNS Press.
Hatimah S.W dan Ismail. 1989. Penelitian Pendahuluan Budidaya Siput Emas (Pomacea
sp).Buletin Penelitian Perikanan Darat. Vol.8 No.1 Balai penelitian Perikanan Air
Tawar. Bogor.
John, M. A. (2018). Cleavage Furrow Formation In A Telolecithal Egg. The Journal of Cell
Biology, 41(1969), 894–904.
Rugh, R. 1971. A guide to Vertebrae. Development Meintheopolis: Burger Publishing.
Sudarwati. 1993. Perkembangan Hewan. Bandung : FMIPA ITB.
Sugianto. 1996. Perkembangan Hewan. Jakarta: Depdikbud.
Sukra, Yuhara. 2000. Wawasan Ilmu Pengetahuan Embrio :Benih Masa Depan, DIRJEN.
Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS: Jakarta.
Yatim, Wildan. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito

Lampiran :
1 lembar foto dokumentasi
2 lembar laporan sementara (logbook)

Surakarta, 26 Maret 2019


Asisten Praktikan

(Octaviana Ika Setyawati) (Arina Salsabila Nafi’ah)


(K43150) (K4316011)
Lampiran
Foto Dokumentasi
Lampiran
Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai