62-67
ISSN: 1858-1463 (print), 2580-6807 (online)
Abstrak– Pesat nya perkembangan teknologi seperti jaman diperlukan alat jemuran yang peraktis yang dapat bekerja
sekarang menuntut manusia untuk selalu berinovasi dalam secara otomatis.
mengembangkan teknologi tepat guna yang dapat membantu Dari penelitian Eko Rismawan, Sri Sulistyanti, dan Agus
memudahkan pekerjaan manusia dalam kegiatan sehari-hari Trisanto, menjelaskan tentang alat penjemur pakaian otomatis
seperti kegiatan menjemur pakaian. Menjemur pakaian yang menggunakan mikrokontroller ATMega8535 sebagai
merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan
pengontrol [1], selain itu juga bisa menggunakan arduino uno
didalam kehidupan rumah tangga, Kepulauan Batam
mempunayai curah hujan yang hampir merata sepanjang Atmega328 sebagai kontrol penggerak alat jemur pakaian
tahun yaitu dengan nilai 230-280 mmtiap bulannya, dan otomatis sebagai solusi pengangkat jemuran disaat hujan ataupun
masyarakat Kota Batam yang rata-rata bekerja di sektor hari sudah malam [2]. Cara merancangan dan Pembuatan alat
industri dan pemerintahan secara tidak langsung sering jemuran otomatis dengan sensor cahaya dan sensor deteksi basah
berada diluar rumah sehingga kegitan menjemur pakaian dengan cara memanfaatkan sensor sebagai inputan untuk
biasa ditinggalkan berpergian atau bekerja, sehingga waktu transistor yang kemudian dikuatkan oleh kontrol motor maka
turun hujan atau pada waktu hari sudah malam tidak bisa akan di hasilkan pergerakan motor sesuai sensor [3]. Sistem
mengangkat jemuran. Maka dari permasalahan tersebut di kendali jemuran otomatis dengan menggunakan LDR dan sensor
atas maka dibuatlah jemuran otomatis (smart clothesline)
hujan, cukup mudah untuk dirancang dan diaplikasikan. Pada
menggunakan arduino dengan mendesain ulang dari jemuran
otomatis yang sudah pernah diteliti yang mempunyai saat sensor hujan mendeteksi adanya air yang berarti dalam
kelebihan lebih mudah dan praktis dalam penggunaannya dan keadaan hujan, maka basis resistor akan aktif dan mengirim input
tidak terlalu banyak membutuhkan tempat. Setelah dilakukan ke relay dan akan menggerakkan rel jemuran masuk, namun jika
pengujian sistem prototype jemuran otomatis (smart sensor hujan tidak mendeteksi adanya air maka rel jemuran akan
clothesline), terlihat bahwa sistem prototype dapat berfungsi keluar. Pada saat LDR mendapat cukup cahaya, rel jemuran akan
karena komponen-komponen yang digunakan bekerja sesuai bergerak keluar, namun pada saat senja atau malam hari maka
urutannya, dan didapatkan hasil ketika sensor air dicelupkan basis transistor akan aktif dan mengirim input ke relay dan akan
ke dalam wadah air motor servo bergerak dari sudut 0˚ ke menggerakkan rel jemuran masuk. Penggunaan relay sebagai
sudut 90˚ menandakan jemuran bergerak menutup dan ketika
sensor air diangkat dari wadah air motor servo bergerak dari
pengendali motor menjadikan alat ini dapat dengan mudah
sudut 90˚ ke sudut 0˚ menandakan jemuran bergerak diaplikasikan didalam kehidupan sehari-hari [4]. Perengkat yang
membuka. Begitu juga ketika sensor cahaya (LDR) diberi telah dibuat dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang
sinar cahaya maka motor servo bergerak dari sudut 90˚ ke diharapan yaitu kedua sensor dapat bekerja dengan baik, sensor
sudut 0˚ menandakan jemuran bergerak membuka dan LDR dapat mendeteksi adanya perbahan cahaya (dari terang ke
sebaliknya ketika sensor cahaya (LDR) ditutup dari terkena gelap atau sebaliknya) dan sensor hujan dapat mendetksi adanya
sinar cahaya maka motor servo bergerak dari sudut 0˚ ke air atau tetesan air hujan, alat mampu membaca keadaan cuaca,
sudut 90˚ menandakan jemuran bergerak menutup. sistem dimana dalam kondisi panas namun ada hujan. Microcontroller
protototype telah sesuia dengan rancangan yang telah dibuat Arduino uno yang digunakan sebagai pengendali utama, alat ini
dapat bekerja dalam menjalankan program atau perintah yang
Kata Kunci: Arduino, Sensor Cahaya (LDR), Sensor Air
diberikan [5].
Penelitian yang disusun oleh Elly Mufidah, Siti Nurajizah,
dan Abdul Abas menjelaskan pembuatan alat pengendali atap
I. PENDAHULUAN
jemuran otomatis dapat berjalan sesusuai dengan yang
Pesat nya perkembangan teknologi seperti jaman diharapkan dan perlu adanya pengembangan lebih lanjut agar
sekarang menuntut manusia untuk selalu berinovasi dalam dapat merespon kondisi-kondisi yang lain, misalnya: secara
mengembangkan teknologi tepat guna yang dapat otomatis atap akan tertutup pada jam 6 sore dan terbuka pada jam
membantu memudahkan pekerjaan manusia dalam kegiatan 7 pagi, walaupun tidak ada cahaya atau air pada jam tersebut,
sehari-hari seperti kegiatan menjemur pakaian. Menjemur serta alat dapat mengkomunikasikan keadaan terkini atap kepada
pakaian merupakan salah satu kegiatan yang sering pemilik rumah melalui SMS. Penggunaan sensor yang lebih
dilakukan didalam kehidupan rumah tangga. Kepulauan sensitif juga menjadi pertimbangan terhadap keberhasilan alat
Batam mempunayai curah hujan yang hampir merata [6]. Dalam perancangan dan pembuatan prototype yang dubuat
sepanjang tahun dan masyarakat Kota Batam yang rata-rata menggunakan sensor cahaya (Light Dependent Resistor), Sensor
bekerja di sektor industri dan pemerintahan secara tidak Pendeteksi Air sebagai masukan mikrokontroler Arduino Uno,
langsung sering berada diluar rumah sehingga kegitan dan IC L298N sebagai penggerak motor yang terdapat pada
menjemur pakaian biasa ditinggalkan berpergian atau penjemur pakaian. Hasil prototype penjemuir pakaian yang
bekerja, sehingga waktu turun hujan atau pada waktu hari dihasilkan bekerja secara otomatis [7]. Hasil akhir sebuah sistem
sudah malam tidak bisa mengangkat jemuran, sehingga kontroler yang dapat menjemur dan mengeringkan pakaian
secara otomatis, jika kondisi cuaca hujan maka jemuran akan
Manuscript received 19-08-2018; revised 24-08-2018; accepted 23-09-2018
- 62 -
Redesign Smart Clothesline Berbasis Arduino (JE. Candra dan V. Karnadi)
ditarik kedalam ruangan pengering untuk melakukan otomatis (smart clothesline)dalam penelitian
pengeringan pakaian. Pakaian mulai kering setelah kondisi inidilakukanmenjadi beberapa tahap dan bagian yaitu
kelembaban ruangan pengering semakin berkurang [8]. sebagai berikut:
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Alhen Dwi a. Perancangan Hardware baik elektronik maupun mekanik
Darusman, Mohammad Dahlan dan F. Shoufika Hilyana bertujuan untuk merancang peralatan/rangkaian
menjelaskan Pengendali yang akan digunakan berbasis Arduino pendukung unruk sistem yang akan dibuat. Pada
Uno dengan Mikrokontroller ATmega 328 dengan bahasa perancangan hardware prototype alat penjemur pakain
pemrogaman, yaitu bahasa C. Dari hasil perancangan diketahui otomatis. Instrumen dan komponen Elektronika dan
bahwa rangkaian dapat bekerja dengan baik yaitu ketika cuaca mekanik yang digunakan terdiri atas:
cerah jemuran pakaian berapa diluar ruangan dan ketika cuaca 1. Arduino Uno
mendung atau hujan jemuran pakaian bergerak masuk ke dalam 2. Sensor Cahaya
ruangan tertutup. Hal ini terlihat dari sensor dapat bekerja dan 3. Sensor Hujan
outputnya seperti LED dan kipas angin berfungsi (aktif) [9]. 4. Motor Servo 8 Vdc
Dalam perancanga dam pembuatan jemuran 5. Power Supply 12 Vdc
otomatis(smart clothesline), masalah–masalah yang harus 6. Kabel Penghubung
diselasaikan adalah meliputi sistem pengendali jemuran, 7. Besi galvalum dan alumunium ukuran 3/8 inch
arsitektur perangkat keras, meliputi: perangkat elektronik dan 8. Kain parasut
mekanik dari keterangan diatas maka penulis padukan untuk
merealisasi jemuran otomatis yang efektif dan efisien dengan
mendesain ulang dari bentuk jemuran otomatis (smart
clothesline) yang telah diteliti sebelumnya. Alat yang akan
diimplementasikan ini lebih praktis, mudah digunakan. Alat ini
mempunyai prinsip kerja jemuran akan menutup dan membuka
penutup jemuran pada saat hujan tiba atau malam dan cuaca
panas, sehingga membantu untuk mempermudah pemakaiannya.
- 63 -
Redesign Smart Clothesline Berbasis Arduino (JE. Candra dan V. Karnadi)
Maksimal 8,6 Volt DC, Output rpm 456, Torsi myservo.write(0); // Jemuran Terbuka
Maksimal 35 kg/cm. }
if (Sensor_Air < 400)
5. Besi galvanis digunakan sebagai kerangka jemuran {
dengan ukuran prototype 50 cm x 30 cm x 100 cm. Serial.println("HUJAN/ SUDUT MOTOR 90 ");
6. Alumunium digunakam sebagai kerangka penutup myservo.write(90); // Jemuran Nutup
yang digerakkan oleh motor servo. }
c. Perancangan software dilakukan untuk memudahkan di else if (Sensor_Cahaya < 30)
{ // Malam jemuran menutup
dalam pengoperasian alat nantinya, yang perlu
myservo.write(90);
diperhatikan pada perancangan software adalah langkah }
pembuatan rancangan program, yang bisa dilihat
Gambar 3 di bawah ini:
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mulai Pada bagian hasil dan pembahasan terdiri dari
beberapa pengujian yaitu pengujian komponen-komponen
elektronik penyusun sistem pada alat yang akandibuat,
Inisialisasi Port Sensor Air dan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa komponen-
Sensor Cahaya(LDR)
komponen alat yang dibuat sudah sesuai dengan rancangan
yang telah dibuat. Dan yang terakhir pengujian sistem
secara keseluruhan dalam bentuk prototype.
Baca Data dari Sensor Air dan
Sensor Cahaya (LDR) Rangkaian catu daya adalah hal yang pertama yang harus
diperhatikan mengingat catu daya adalah sumber tegangan
dari alat. Apabila catu daya tidak bekerja dengan baik,
maka akan mempengaruhi kinerja sistem dari alat tersebut
Sensor Air Terkena Hujan
Tidak sehingga alat tidak dapat bekerja maksimal. Rangkaian
Dan Penutup Jemuran Terbuka Power supply atau catu daya ini berfungsi untuk mensuplay
Sensor Cahaya Kondisi Gelap
tegangan ke seluruh rangkaian. Pengujian pada bagian
rangkaian power supply ini dapat dilakukan dengan
Ya
mengukur tegangan keluaran dari rangkaian power supply
dengan menggunakan alat ukur voltmeter. Dari hasil
Penutup Jemuran Tertutup pengukuran diperoleh tegangan keluaran dari power supply
sebesar 12 volt dc.
- 64 -
Redesign Smart Clothesline Berbasis Arduino (JE. Candra dan V. Karnadi)
Pengujian sensor cahaya ini dapat dilakukan dengan mendapatkan perintah dari arduino, karena input dari LDR
meletakkan sesor cahaya tersebut didalam ruangan minim dibaca oleh Arduino. Jemuran itu akan berhenti sendirinya
cahaya. Pada saat pengujian sensor cahaya ini, LDR dapat ketika sudut gerak motor servo pembuka
bekerja dengan baik ditandai dengan bekerjanya sebuah jemuranmembentuk sudut 0º.
relay yang mengubah kontak NO (normally open) menjadi
NC (normally close). Dengan berubahnya intensitas cahaya Tabel 4. Hasil Pengujian Sensor LDR Saat diberikan Cahaya pada
yang jatuh pada LDR, maka nilai hambatannya pun akan Prototype Smart Clothesline
ikut berubah. Seiring dengan perubahan nilai hambatan
tersebut, maka akan mempengaruhi output dari rangkaian No Input Output
sensor tersebut. Sensor Cahaya Waktu Penutup
(LDR) (Menit) Jemuran
Tabel 3. Hasil pengukuran tegangan pada rangkaian sensor LDR
1 Cahaya Terang 1 Terbuka
2 Cahaya Terang 2 Terbuka
No Perlakuan pada Tegangan Ouput (V) 3 CahayaTerang 3 Terbuka
Sensor
4 Cahaya Terang 4 Terbuka
1 Terang 4,8 V
2 Gelap 1,8 V 5 Cahaya Terang 5 Terbuka
- 65 -
Redesign Smart Clothesline Berbasis Arduino (JE. Candra dan V. Karnadi)
No Input Output
Sensor Air Waktu Penutup Jemuran
(Menit)
1 Tetesan Air Sedikit Sedikit 1 Terbuka
Gambar 5. LDR Tidak Lagi Diberi Cahaya
2 Tida Ada Tetesan Air 2 Terbuka
3 Tidak adaTetesan Air 1 Terbuka
Pengujian prototypesystem jemuran otomatis (smart 4 Tidak adaTetesan Air 2 Terbuka
clothesline) saat hujan. Pada penelitian ini sensor air 5 Tidak adaTetesan Air 1 Terbuka
diberikan tetesan air yang diasumsikan sebagai tetesan air
hujan. Jadi seperti terlihat pada Gambar 6 ketika sensor
airdicelupkan pada wadah berisi air maka penutup
jemuranakan menetup oleh motor servo yang mendapatkan
perintah dari arduino, karena input dari sensor air dibaca
oleh arduino. Jemuran itu akan berhenti sendirinya ketika
sudut gerak motor servo penutup jemuran membentuk sudut
90º.
No Input Output
Sensor Air Waktu Penutup
(Menit) Jemuran
1 Tetesan Air Sedikit 1 Terbuka
2 Tetesan Air Sedikit 2 Tertutup
3 Tetesan Air Sedang 1 Tertutup
4 Tetesan Air sedang 2 Tertutup
5 Tetesan Air Banyak 1 Tertutup Gambar 7. Sensor Air Tidak Ditetesi Air
Adapun hasil pengamatan dari hasil pengujian jemuran
otomatis (smart clothesline) keseluruhan ditunujkkan oleh
Tabel. 7sebagai berikut:
No Input Output
Sensor Cahaya Sensor Air Penutup
(LDR) Jemuran
1 Terang Cerah Terbuka
2 Malam Cerah Tertutup
3 Terang Hujan Tertutup
4 Malam Hujan Tertutup
- 66 -
Redesign Smart Clothesline Berbasis Arduino (JE. Candra dan V. Karnadi)
- 67 -