Anda di halaman 1dari 78

PENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) UNTUK

MENINGKATKAN PERGERAKAN SENDI PADA PASIEN


STROKE DI DESA WONOSIGRO KELURAHAN
GOMBONG

RISKI WIDIA NUR CHASANAH

A01401956

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2017
PENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) UNTUK
MENINGKATKAN PERGERAKAN SENDI PADA PASIEN
STROKE DI DESA WONOSIGRO KECAMATAN
GOMBONG

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

RISKI WIDIA NUR CHASANAH

A01401956

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2017

i
iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................................... ii
Lembar Persetujuan .......................................................................................... iii
Lembar Pengesahan ........................................................................................ iv
Daftar isi ........................................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................. vii
Kata Pengantar ................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
3. Tujuan Studi Kasus .............................................................................. 4
4. Manfaat Studi Kasus ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

A. Tinjauan Teori ...................................................................................... 6


1. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Strok ................................ 6
2. Stroke ............................................................................................. 12
3. Range Of Motion (ROM) ............................................................... 22

BAB III METODE STUDI KASUS ............................................................. 25

A. Jenis Hasil Penerapan ...................................................................... 25


B. Subyek Penerapan ........................................................................... 25
C. Fokus Penerapan .............................................................................. 26
D. Definisi Operasional ........................................................................ 26
E. Instrument Penerapan ...................................................................... 26
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 27
G. Lokasi dan waktu Penerapan ........................................................... 27

v
H. Analisa Data dan penyaji Data ........................................................ 27
I. Etika Studi Kasus ............................................................................ 28

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ........................... 30


A. Hasil Penerapan Latihan .................................................................. 30
B. Pembahasan .................................................................................... 35
C. Keterbatasan Studi Kasus ................................................................ 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . ........................................................ 42

A. Kesimpulan ...................................................................................... 42
B. Saran ................................................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Diagnosa Keperawatan Keluarga yang mungkin muncul pada Penerapan
Kasus
Tabel 2.2 Perencanaan Keperawatan Keluarga dengan Diagnosa Ketidakefektifan
Pemeliharaan Kesehatan Keluarga
Tabel 4.0 Hasil Observasi Kemampuan Latihan Terapi Range Of Motion (ROM)

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 GERAKAN – GERAKAN RANGE OF MOTION (ROM)


Lampiran 2 SOP (Standar Operasional Prosedur) Pelatihan Range Of Motion
(ROM) DAN SOP (Standar Operasional Prosedur) Pelatihan Range Of
Motion (ROM)
Lampiran 3 Pre Planning Kunjungan Ke 1-4
Lampiran 4 Lembar Observasi Penilaian Kemampuan Range Of Motion (ROM)
Lampiran 5 Asuhan Keperawatan Keluarga
Lampiran 6 Jurnal

viii
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017
Riski Widia Nur Chasanah1, Marsito2

ABSTRAK
PENERAPAN TERAPI : RANGE OF MOTION (ROM) UNTUK
MENINGKATKAN PERGERAKAN SENDI PADA ANGGOTA
KELUARGA DENGAN STROKE NON HEMOROGIK
DI DESA WONOSIGRO KECAMATAN GOMBONG

Latar Belakang: Menurut Junaidi (2011) stroke adalah penyakit gangguan


fungsional akibat penghambatan aliran darah ke otak. Prevalensi stroke di
Semarang adalah 17,91% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2007).
Penelitian Stoykov dan Corcos (2009) menyatakan bahwa latihan bilateral di
tangan dengan stroke memberikan hasil yang efektif dan meningkatkan
kemampuan fungsional tangan dibandingkan dengan pengukuran unilateral yang
diukur dengan motor assessment scale.
Tujuan: Untuk melakukan asuhan keperawatan dengan menerapkan berbagai
terapi gerakan (ROM) untuk meningkatkan pergerakan sendi penderita stroke non
hemoragik.
Metode: Makalah ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan studi
kasus. Data diperoleh dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
Subyeknya adalah penderita stroke non-hemoragik
Hasil: Setelah intervensi dan pelaksanaan terapi ROM dua kali sehari dalam 5
hari, terjadi peningkatan pergerakan sendi dari 64% menjadi 91%.
Kesimpulan: Penerapan terapi ROM merupakan cara yang efektif untuk
meningkatkan pergerakan sendi penderita stroke non hemotthagic dan
keluarganya.
.

Kata kunci: Stroke non hemorrhagic, latihan range of motion (ROM), pergerakan
sendi

1. Mahasiswa1
2. Dosen Pembimbing2

ix
DIII Program of Nursing Deparment
Muhammadiyah Health Scientific Institute of Gombong
Scientific Paper, July 2017
Riski Widia Nur Chasanah1, Marsito2

ABSTRACT

THE APPLICATION OF RANGE OF MOTION (ROM) THERAPY TO


INCREASE JOINTS MOVEMENT OF NON-HEMORRHAGIC
STROKE PATIENT AND HER FAMILY AT WONOSIGRO,
GOMBONG

Background: According to Junaidi (2011) stroke is a functional disorder disease


due to inhibition of blood flow to the brain. The prevalence of stroke in Semarang
was 17.91% (Central Java Provincial Health Office, 2007). Stoykov and Corcos
(2009) studies state that bilateral exercises on hands with stroke provide effective
results and improve hand functional ability compared to unilateral being measured
by motor assessment scale.
Objective: To perform nursing care by applying range of motion (ROM) therapy
to increase joints movement of non-hemorrhagic stroke patient.
Method: This paper is an analytical descriptive with a case study approach. Data
were obtained trhough interview, observation, physical examination. The subject
was a non-hemorrhagic stroke patient.
Result: After the intervention and implementation of ROM therapy twice a day
in 5 days, there was an increase in joints movement from 64% to be 91%.
Conclusion: The application of ROM therapy is an effective way to increase the
joint movement of non-hemotthagic stroke patient and her family.

Keywords: Non-hemorrhagic stroke, Range of Motion (ROM) exercise, joints


movement.

1. Mahasiswa1
2. Dosen Pembimbing2

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Departemen Kesehatan RI mendapatkan data bahwa penyebab kematian
utama adalah stroke pada usia > 45 tahun yaitu 15,4% dari 987.205 subjek di
33 provinsi (Riset Kesehatan Dasar, 2008). Menurut diagnosis tenaga
kesehatan provinsi Jawa Tengah, prevalensi kota semarang dengan stroke
sebesar 17,91% (Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, 2007).
Sedangkan menurut World Health Organitation (WHO), terdapat 15 juta
orang mengalami stroke dan merupakan penyebab kematian kedua mulai usia
60 tahun dan penyebab kelima pada usia 15-59 tahun. Hampir 6 juta orang
meninggal karena stroke akibat kecacatan jangka panjang yang dialaminya
tanpa membedakan usia, jenis kelamin, dan etnis (WHO, 2010).
Di Indonesia, prevalensi stroke mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk.
prevalensi stroke tertinggi terdapat didaerah Nanggroe Aceh Darussalam
(16,6 per 1.000 penduduk) dan terendah adalah Papua (3,8 per 1.000
penduduk). Menurut Riskesdas tahun 2007, stroke, hipertensi, dan penyakit
lainnya, merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Di Indonesia
stroke menempati urutan pertama penyebab kematian (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2009).
Menurut WHO stroke adalah gejala defisit fungsi susunan saraf yang
disebabkan oleh penyakit pembuluh darah otak bukan oleh yang lainnya.
Organisasi stroke dunia mencatat hampir 85% dapat terhindar dari stroke bila
menyadari dan mengatasi faktor resiko sejak dini. Badan kesehatan dunia
memprediksi bahwa kematian akibat stroke akan meningkat dengan seiring
kematian yang disebabkan akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih 6
juta pada tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030 (Nabyl R.A 2012, h 19).

1
2

Stroke adalah kerusakan jaringan otak akibat dari terhentinya atau


berkurangnya suplay darah secara mendadak. Jaringan otak akan mati jika
mengalami hal ini dan tidak dapat berfungsi lagi. Kadang pula stroke disebut
dengan CVA (cerebrovaskular accident). Orang awam lebih menganggap
stroke adalah penyakit. Sebaliknya, para dokter justru menganggapnya adalah
gejala klinis yang muncul akibat pembuluh darah jantung yang bermasalah,
penyakit jantung (Auryn, Virzara 2009, h 38).
Stroke non hemoragik adalah infark atau kematian jaringan yang terjadi
pada usia antara 20-60 tahun dan biasanya timbul setelah beraktifitas atau
karena psikologis yang disebabkan karena thrombosis ataupun emboli pada
pembuluh darah diotak (Battica, 2008).
Menurut Batticaca (2008), penanganan dan perawatan penderita stroke di
rumah antara lain, berobat secara teratur ke dokter, tidak menghentikan atau
mengubah dan menambah dosis obat tanpa petunjuk dokter, meminta bantuan
petugas kesehatan atau fisioterapi untuk memulihkan kondisi tubuh yang
lemah atau lumpuh, memperbaiki kondisi fisik dengan latihan teratur di
rumah, membantu kebutuhan klien, memotivasi klien agar tetap bersemangat
dalam latihan fisik, memeriksakan tekanan darah secara teratur, dan segera
bawa klien ke dokter atau rumah sakit jika timbul tanda dan gejala stroke.
Kelemahan dan kelumpuhan otot ekstremitas pada pasien stroke dapat
dipulihkan dengan fisioterapi, fisioterapi harus dimulai sedemikian mungkin
lebih cepat dan optimal. Serta mencegah terjadinya kontraktur dan
memberikan dukungan psikologis pada pasien stroke dan keluarga pasien
(Gorif , 2009).
Penelitian Stoykov dan Corcos (2009) menunjukkan bahwa latihan
bilateral pada tangan untuk klien dengan stroke moderat memberikan hasil
efektif meningkatkan kemampuan fungsional tangan klien stroke
dibandingkan dengan unilateral jika diukur dengan motor assesment scale.
Salah satu hasil yang didapat dalam penelitian Stoykov & Corcos (2009)
dengan motor assesment scale adalah meningkatnya kemampuan fungsi
ekstremitas atas yang salah satunya adalah kekuatan otot pasien.
3

Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa, baik latihan ROM


unilateral maupun latihan ROM bilateral dapat meningkatkan kekuatan otot
pasien dengan hemiparese. Salah satu bentuk latihan rehabilitasi yang dinilai
cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan pada pasien stroke adalah
latihan ROM. Secara konsep, latihan ROM dapat mencegah terjadinya
penurunan fleksibilitas sendi dan kekakuan sendi (Lewis, Dirksen,
Heitkemper, & Bucher, 2007).
Dalam melakukan gerakan ROM harus diulang sekitar 8 kali gerakan dan
dikerjakan minimal 2 kali sehari, dilakukan secara perlahan dan hati-hati agar
tidak menyebabkan kelelahkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merencanakan program latihan ROM diantaranya umur pasien,
diagnosis, tanda vital, dan lamanya tirah baring. Dokter sering
memprogramkan ROM untuk dilakukan pada 12 bagian tubuh diantaranya
leher, jari-jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki, dapat
juga dilakukan pada semua persendian, dalam melakukan ROM harus sesuai
dengan waktunya, misal setelah mandi atau perawatan rutin telah dilakukan
(Maimurahman, 2012)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok intervensi terdapat
penurunan kekuatan otot. Hal ini sesuai dengan konsep yang menyatakan
bahwa pasien stroke dapat mengalami hemiparese, yang ditandai dengan
menurunnya kemampuan motorik pada dengan diidentifikasi dari
menurunnya kekuatan otot pasien stroke. Setelah dilakukan intervensi latihan
ROM menunjukkan terjadinya peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke.
Latihan ROM secara signifikan yang dilakukan dengan teknik yang tepat
dapat meningkatkan kekuatan otot pasien. Dalam melakukan latihan harus
dilakukan secara terprogram minimal dua kali/hari (Berman, Snyder, Kozier,
& Erb, 2008; Potter & Perry, 2006).
Menurut Berman (2009) dalam (Satosa, Bayu, 2013:2) bahwa latihan
pergerakan sendi atau Range Of Motion (ROM) merupakan pergerakan
maksimum yang dapat dilakukan oleh sendi. Latihan ROM dapat dilakukan
dengan cara menggunakan ROM pasif, ROM aktif-asistif, dan ROM aktif.
4

ROM aktif merupakan latihan isotonik secara mandiri menggerahan sendi


tubuhnya melalui rentan pergerakan sendi yang lengkap, peregangan seluruh
otot yang maksimal pada bidang diatas sendi.
Berdasarkan Literature dan hasil pengkajian diatas penulis tertarik untuk
mengimplementasikan penerapan Terapi Range Of Motion (ROM) untuk
Meningkatkan Pergerakan Sendi Pada Pasien Stroke Di Desa Wonosigro.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan terapi Range of motion (ROM) Untuk
Meningkatkan Pergerakan Sendi Pada pasien stroke Di Desa Wonosigro ?

C. Tujuan Studi Kasus


1. Tujuan Umum :
Adapun tujuan umum dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
untuk mengetahui penerapan terapi Range of motion (ROM) Untuk
Meningkatkan Pergerakan Sendi Pada pasien stroke Di Desa Wonosigro.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien stroke mahasiswa
mampu melakukan:
a. Mengetahui hasil pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga pada
keluarga dengan strok.
b. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan dalam mengelola pasien
stroke.
c. Mengevaluasi kemampuan pasien dalam pergerakan sendi sebelum
dan sesudah melakukan terapi range of motion (ROM).
5

D. Manfaat Penerapan
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan Studi kasus ini, dapat
memberikan manfaat bagi :
1. Masyarakat :
Memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat mengenai terapi
Range Of Motion (ROM) pada pasien Stroke dalam meningkatkan
keluarga lebih sehat.
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan :
Menambah keluasan ilmu dan teknologi asuhan bidang keperawatan
dalam penerapan latihan Range Of Motion (ROM) untuk meningkatkan
pergerakan sendi pada pasien Stroke Non Hemoragik.
3. Penulis :
Memperoleh pengalaman dan mengaplikasikan penerapan terapi Range
Of Motion (ROM) pada pasien Stroke Di Desa Wonosigro.
DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. (2010). Heart diseases and stroke statistic: Our
guide to current statistics and the supplement to our heart and stroke fact-
2010 update.
Astrid. (2008). Pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot,
luas gerak sendi dan kemampuan fungsional pasien stroke di RS Sint
Carolus Jakarta (Tesis, Tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia, Jakarta.
Ariani, TU., 2012. Sistem Neurobehaviour. Jakarta: Salemba medika.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013. Riset Kesehatan Dasar.
Jakarta: Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
Berman A, 2009,Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Alih
Bahasa Meiliya dkk. EGC, Jakarta.
Gofir, A, 2009. Manajemen Stroke. Yogyakarta: Pustaka Cendikia Press.
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia. 2017. Panduan Asuhan
Keperawatan Individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan
Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat.
Junaidi, I., 2011. Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: ANDI. Kementrian
Kesehatan RI, 2014. “Profil Kesehatan Indonesia.”159-63. Jakarta:
Kemenkes RI, 2013.
Lewis, S.L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M., & Bucher, L. (2007). Medical
surgical nursing: Assessment & management of clinical problem (7th Ed.).
St.Louis: Mosby - Year Book, Inc.
Mubarak, W.I. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan aplikasi
dalam praktik. Jakarta. Media Aesculapis.
Murtaqib. 2013. Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Aktif Terhadap
Perubahan Rentang Gerak Sendi Pada Penderita Stroke di Kecamatan
Tanggul Kabupaten Jember. Jurnal IKESMA Volume 9 Nomor 2.
Muttaqin, Arif (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Peter A, Birgitta S, Andreas T. Sex Differences in Stroke Epidemiology. AHA
Journal Stroke. 2009; 40: 1082-1090.
Rahayu, K.I.N (2015). Pemberian Latihan Range of Motion (ROM). Terhadap
Kemampuan Motorik Pada Pasien Post Stroke Di RSUD Gambiran : The
Influence of Range of Motion exercise to Motor Capabily of Post-Stroke
Patien at the Gambiran Hospital. Vol 6. No 2. 2015. E-ISSN 2443-0900.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2864.
Stoykov, M. E., & Corcos, D. M. (2009). A review of bilateral training for upper
extremity hemiparesis. Occupational Therapy International, 16 (3 – 4), 190
– 203.
Suratun dkk (2008). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.
Wahid dkk, 2007. Promosi Kesehatan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Wilkinson, J.M. (2007). Buku Saku: Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC, Edisi 7. Jakarta : EGC.
LAMPIRAN 1
GERAKAN – GERAKAN RANGE OF MOTION (ROM)

Berikut ini gerakan ROM menurut Rendi dan Margareth, 2012 yaitu :
1. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
Cara melakukan :
1) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan
2) Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
memegang pergelangan tangan pasien
3) Tekuk tangan pasien kedepan sejauh mungkin
4) Catat perubahan yang terjadi.
2. Fleksi dan ekstensi siku
Cara melakukan :
1) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisitubuh dengan telapak
mengarah ketubuhnya
2) Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangan mendekat bahu
3) Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
3. Pronasi dan supinasi lengan bawah
Cara melakukan:
1) Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.
2) Letakan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang
tangan pasien dengan tangan lainnya.
3) Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauh.
4) Kembalikan ke posisi semula.
5) Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap
kearahnya.
6) Kembalikan keposisi semula.
4. Pronasi fleksi bahu
Cara melakukan :
1) Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.
2) Letakkan satu tangan perawat diatas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
3) Angkat lengan pasien pada posisi semula.
5. Abduksi dan adduksi bahu
Cara melakukan :
1) Atur posisi lengan pasien di samping badannya
2) Letakan satu tangan perawat diatas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
3) Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya keasar perawat
(Abduksi).
4) Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi).
6. Rotasi bahu
Cara melakukan :
1) Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk
2) Letakkan satu tangan perawat dilengan atas pasien dekat siku dan
pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya.
3) Gerakkan lengan bawah kebawah sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap kebawah.
4) Kembalikkan posisi lengan keposisi semula.
5) Gerakan lengan bawah kebelakang sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap keatas.
6) Kembalikan lengan keposisi semula
7. Fleksi dan ekstensi jari-jari
Cara melakukan :
1) Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tangan lain
memegang kaki.
2) Bengkokkan (tekuk) jari-jari kebawah.
3) Luruskan jari-jari kemudian dorong kebelakang.
4) Kembalikkan keposisi semula
8. Infers dan efersi kaki
Cara melakukan :
1) Pegang separuh bagian kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya.
2) Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki menghadap kekaki lainnya.
3) Kembalikan keposisi semula
4) Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang
lain.
5) Kembalikan ke posisi semula.
9. Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki
Cara melakukan :
1) Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rileks.
2) Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki kea rah dada pasien.
3) Kembalikkan ke posisi semula.
4) ekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
10. Fleksi dan ekstensi lutut
Cara menggerakan :
1) Letakkan satu tangan di lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan
tangan yang lain.
2) Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
3) Lanjutkan menekuk lutut kearah dada sejauh mungkin.
4) Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki keatas.
5) Kembali keposisi semula.
11. Rotasi pangkal paha
Cara melakukan :
1) Letakkan satu tangan perawat dibahu lutut pasien dan satu tangan di
tumit.
2) Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kurang lebih 8cm dari tempat
tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.
3) Gerakkan kaki mendekati badan pasien
4) Kembalikkan ke posisi semula.
LAMPIRAN 2
SOP (Standar Operasional Prosedur)

Pelatihan Range Of Motion (ROM)

A. Pengertian ROM
Menggerakan sendi ekstremitas atas secara aktif atau pasif

B. Tujuan ROM
Menyiapkan tempat tidur dalam keadaan siap pakai

C. Kebijakan
1. Menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi
2. Meningkatkan vaskularisasi

D. Petugas
Perawat

E. Peralatan
WWZ dan sarungnya

F. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap pra interaksi
a) Melakukan verifikasi data dari rekam medik pasien
b) Mengecek kembali kelengkapan alat
c) hand hygiene (hand wash/hand scrub)
d) mendekatkan alat dengan benar

2. Tahan orientasi
a) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / klien
c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap kerja
a) Membaca tasmiyah
b) Mengatur posisi pasien
c) Mengukur TTV
d) Menghangatkan sendi yang akan dilatih
e) Melatih sendi secara bergantian
1) Bahu
a. Fleksi : menaikan lengan dari posisi disamping tubuh kedepan
keposisi di atas kepala, rentang 180o
b. Ekstensi : mengembalikan lengan ke posisi disamping tubuh,
rentang 180o
c. Hiperekstensi : menggerakan lengan ke belakang tubuh, siku
tetap lurus, rentang 45-60o
d. Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala
dengan telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180o
e. Adduksi : menurunkan lengan kesamping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin, rentang 320o
2) siku
a. fleksi : menggerakan siku sehingga lengan bahu bergerak
kedepan sendiri bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150o
b. ekstensi ; meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang
150o
3) lengan bawah
a. supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap ke atas, rentang 70-90o
b. pronasi : memutar lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap kebawah, rentang 70-90o
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
4) Pergelangan tangan
a. Fleksi : menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah, rentang 80-90o
b. Ekstensi : menggerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari,
tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-
90o
c. Hiperekstensi : membawa permukaan tangan, dorsal kebelakang
sejauh mungkin, rentang 89-90o
d. Radialdeviation : menekuk pergelangan tangan miring ke ibu
jarri, rentang 30o
e. Ulnardeviation : menekuk pergelangan tangan miring kearah 5
jari, rentang 30-50o
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
5) Jari-jari tangan
a. Fleksi : membuat genggaman, rentang 90o
b. Ekstensi : melueruskan jari-jari tangan, rentang 90o
c. Hiperekstensi : menggerakan jari-jari tangan ke belakan sejauh
mungkin, rentang 30-60o
d. Abduksi : meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang
lain, rentang 30o
e. Adduksi : merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30o
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
6) Ibu jari
a. Fleksi : menggerakan ibu jari menyilang permukaan telapak
tangan, rentang 90o
b. Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan,
rentang 90o
c. Abduksi : menjauhkan ibu jari kesamping, rentang 30o
d. Adduksi : menggerakan ibu jari kedepan tangan, rentang 30o
e. Oposisi : menyentuhkan ibu jari kesetiap jari-jari tangan yang
sama
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
g. Mengukur TTV
4. Tahap terminasi
1. Merapihkan pasien
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan
SOP (Standar Operasional Prosedur)

Pelatihan Range Of Motion (ROM)

A. Pengertian ROM
Menggerakan sendi ekstremitas bawah secara aktif atau pasif

B. Tujuan ROM
1. Menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi
2. Meningkatkan vaskularisasi

C. Kebijakan
Klien dengan keterbatasan rentang gerak dan immobilisasi

D. Petugas
Perawat

E. Peralatan
WWZ dan sarungnya

F. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap pra interaksi
a) Melakukan verifikasi data dari rekam medik pasien
b) Mengecek kembali kelengkapan alat
c) hand hygiene (hand wash/hand scrub)
d) mendekatkan alat dengan benar
2. Tahan orientasi
a) Memberikan salam dan menyapa nama pasien
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / klien
c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap kerja
a) Membaca tasmiyah
b) Mengukur TTV
c) Menghangatkan sendi yang akan dilatih
d) Melatih sendi secara bergantian
1) Pinggul
a. Fleksi : menggerakan tungkai kedepan dan atas, rentang 90-120o
b. Ekstensi : menggerakan kembali kesamping tungkai yang lalu,
rentang 90-120o
c. Hiperekstensi : menggerakan tungkai kebelakang tubuh, rentang
30-50o
d. Abduksi : menggerakan tungkai kesamping menjauhi tubuh,
rentang 30-50o
e. Adduksi : menggerkan tungkai kembali ke posisi media dan
melebihi jika mungkin, rentang 30-50o
f. Rotasi dalam : memutar kak dan tungkai kearah tungkai lain,
rentang 90o
g. Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai mengjauhi tungkai lain,
rentang 90o
h. Sirkumduksi : menggerakan tungkai melingkar
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
2) Lutut
a. Fleksi : menggerakan tumit kearah blakang paha, rentang 120-
130o
b. Ekstensi : mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130o
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
3) Pergelangan kaki
a. Dorsalfleksi : menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk
keatas, rentang 20-30o
b. Flantarfleksi : menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki
menekuk kebawah, rentang 45-50o
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
4) Kaki
a. Inverse : memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10o
b. Eversi : memutar telapak kaki kesamping luar, rentang 10o
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
5) Jari-jari kaki
a. Fleksi : menekukan jari-jari kaki kebawah, rentang 30-60o
b. Ekstensi : meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60o
c. Abduksi : menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,
rentang 15o
d. Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15o
e. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
4. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
LAMPIRAN 3

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE -1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA

Pertemuan ke : 1

Hari/tanggal : Senin, 10 Juli 2017

A. LATAR BELAKANG
Pengkajian merupakan tahap awal untuk menggali informasi tentang
kesehatan dan kondisi keluarga Tn.M Pengkajian dilakukan untuk
memperoleh data yang terkait dengan keluhan penyakit ataupun keluhan
lainnya yang terkait dengan kondisi keluarga dan lingkungan keluarga. Untuk
mengetahui masalah keperawatan yang terdapat dikeluarga Tn.M diharuskan
mengkaji lebih mendalam agar diperoleh data yang dihasilkan akurat. Data
yang perlu dikaji meliputi data umum klien, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, dan keadaan lingkungan rumah.
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Tujuan Umum:
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga Tn.M diharapkan
mahasiswa dapat memperoleh informasi tentang masalah kesehatan yang
dialami keluarga.
3. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.M diharapkan mahasiswa
dapat :
a. Mengetahui tentang data umum klien, meliputi:
1) Nama kepala keluarga klien
2) Alamat klien
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidiksn kepala keluarga
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
7) Suku
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, meliputi:
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
2) Tahap perkembangan keluarga belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
4) Riwayat keluarga sebelumnya
c. Keadaan lingkungan rumah
1) Karakteristik rumah
2) Denah rumah
3) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5) Sistem pendukung dalam keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran
4) Nilai dan norma budaya
e. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi perawatan keluarga
a) Mengenal masalah kesehatan
b) Memutuskan tindakan
c) Merawat anggota keluarga
d) Memodifikasi lingkungan
e) Memanfaatkan fasilitas kesehatan
d) Fungsi reproduksi
e) Fungsi ekonomi
f) Stess dan koping
a) Stressor jangka pendek dan jangka panjang
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
c) Strategi koping yang digunakan
d) Strategi adaptasi disfungsional
g) Harapan keluarga
C. RENCANA KEGIATAN
1. Metode
Tanya jawab
2. Media dan Alat
a. Alat tulis
b. Daftar pertanyaan
3. Waktu dan Tempat
a. 1x40 menit
b. Rumah keluarga Tn.M
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Menyiapkan daftar pertanyaan
2) Media dan alat sudah disiapkan
3) Kontrak dengan keluarga pada saat akan dilakukan pengkajian.
b. Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan pre planning yang telah dibuat
2) Keluarga kooperatif dalam proses kegiatan
c. Hasil
1) Data umum klien, meliputi:
a) Nama kepala keluarga klien
b) Alamat klien
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidiksn kepala keluarga
e) Komposisi keluarga
f) Tipe keluarga
g) Suku
h) Agama
i) Status sosial ekonomi keluarga
j) Aktivitas rekreasi keluarga
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, meliputi:
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
b) Tahap perkembangan keluarga belum terpenuhi
c) Riwayat keluarga inti
d) Riwayat keluarga sebelumnya
3) Keadaan lingkungan rumah
a) Karakteristik rumah
b) Denah rumah
c) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e) Sistem pendukung dalam keluarga
4) Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
b) Struktur kekuatan keluarga
c) Struktur peran
d) Nilai atau norma keluarga
5) Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi perawatan kesehatan
d) Fungsi reproduksi
e) Fungsi ekonomi
6) Stress dan Koping Keluarga
a) Stressor jangka pendek dan panjang
- Stressor jangka pendek
- Stressor jangka panjang
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
c) Strategi koping yang digunakan
d) Strategi adaptasi disfungsional

D. LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Data Umum
a. Siapa nama kepala keluarga di rumah ini?
b. Apa pekerjaan kepala keluarga?
c. Apa pendidikan terakhir kepala keluarga?
d. Genogram
e. Tipe
f. Berapa KK dalam keluarga dan terdiri dari berapa anggota keluarga?
g. Suku
h. Berasal dari suku mana keluarga?
i. Agama
j. Agama apa yang dianut oleh keluarga?
k. Status ekonomi keluarga
l. Dari mana dan berapa hasil perndapatan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari?
m. Rekreasi keluarga
n. Apa yang dilakukan keluarga untuk membuang kejenuhan?
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
1) Berapa jumlah anak di dalam keluarga?
2) Berapa umur anak-anak bapak/ibu?
3) Adakah anak bapak/ibu yang masih sekolah dan adakah yang
sudah bekerja?
b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Adakah harapan atau tugas keluarga yang belum tercapai, mengapa
belum tercapai? apa kendalanya?
c. Riwayat keluarga inti
1) Apakah ada anggota keluarga yang sedang sakit? Sakit apa?
2) Adakah dikeluarga bapak/ibu yang punya penyakit keturunan?
3) Keluhan apa yang dirasakan terkait dengan penyakit yang
diderita?
d. Riwayat keluarga sebelumnya
1) Bagaimana riwayat kesehatan keluarga dahulu?
2) Apakah ada penyakit keturunan?
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Berapa luas banguan rumah?
2) Terdapat berapa ruangan, dan ruangan apa sajakah?
3) Adakah kamar mandi dan WC?
4) Berapa jumlah jendela?
5) Dari mana sumber air?
6) Apakah jenis septic tank dan jaraknya berapa dari sumber air?
b. Denah rumah
c. Karakteristik tetangga dan komunitas
1) Bagaimana sikap bapak/ ibu terhadap tetangga sekitar?
2) Adakah kegiatan RT/RW?
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat?
1) Apakah ada waktu rutin untuk perkumpulan RT/RW?
2) Sejauh mana keluarga dalam interaksi dengan masyarakat?
e. Sistem pendukung keluarga
1) Apakah anggota keluarga memiliki jaminan kesehatan?
2) Adakah sarana di lingkungan yang dapat di gunakan untuk
mendukung kesehatan keluarga?

f. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Bagaimana komunikasi di dalam keluarga, apakah saling
terbuka?
2) Struktur kekuatan keluarga
Siapa yang mengambil keputusan di dalam keluarga?
3) Struktur peran
Apakah semua anggota keluarga melaksanakan perannya
masing-masing?
4) Nilai atau norma keluarga
Bagaiman aturan yang dianut dalam keluarga? Apakah sesuai
agama?
g. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Bagaimana masing-masing anggota keluarga apakah saling
menyayangi sesama antar anggota keluarga?
2) Fungsi sosialisasi
Bagaimana keluarga dalam hidup bermasyarakat?
3) Fungsi perawatan kesehatan
Apa yang dilakukan bila terdapat anggota keluarga yang sakit?
Apakah keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit?
4) Fungsi reproduksi
Apakah istri menggunakan KB?
Jenis KB apa yang digunakan?
5) Fungsi ekonomi
Apakah keluarga mampu mencukupi kebutuhan ekonomi?
Berapa pendapatan keluarga per bulan?
h. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek
Apakah ada masalah yang dipikirkan keluaraga akhir-akhir
ini?
b) Stressor jangka panjang
Apakah ada masalah yang dipikirkan setahun ini?
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Bagaimana kemampuan keluarga dalam menanggapi masalah
ini? Apakah mampu?
3) Strategi koping yang digunakan
Bagaimana cara keluarga dalam memecahkan masalah?
4) Strategi adaptasi disfungsional
5) Bagaimana harapan keluarga pada tenaga kesehatan seperti
dokter, perawat?
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE -2

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA

Pertemuan ke : ke 2

Hari/tanggal : Selasa, 11 Juli 2017.

E. LATAR BELAKANG
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga ternyata keluarga belum
mengerti tentang terapi range of motion (rom) yang dapat berfungsi untuk
meningkatkan pergerakan sendi pada pasien stroke maka akan dilakukan
pendidikan kesehatan.
F. RENCANA KEPERAWATAN
4. Pendidikan Kesehatan
5. Tujuan Umum:
Melakukan latihan terapi range of motion (rom).
6. Tujuan Khusus:
Agar keluarga Tn.M mengetahui bahwa terapi range of motion (rom)
dapat meningkatkan pergerakan sendi pada pasien stroke.
G. Rancangan kegiatan
1. Metoda : latihan menggerakan anggota gerak tubuh
2. Media dan alat : WWZ dan sarungnya
3. Waktu dan tempat : 11 Juli 2017, pukul 13.00 WIB.
H. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan sebelum pengkajian :
a. Menentukan tujuan pertemuan : Melakukan latihan terapi range of
motion (ROM).
b. Media yang digunakan :
- WWZ
- Sarung WWZ
c. Kontrak :
Topik : Melakukan latihan terapi range of motion (ROM).
Waktu : 11 Juli 2017, pukul 13.00 WIB.
Tempat : Rumah Tn.M. Rt 02 Rw 04 , Wonosigro.
2. Evaluasi proses
Saat proses letihan terapi range of motion (ROM). pada keluarga
Tn.M berjalan lancar.
3. Evaluasi hasil
Hasil dari latihan terapi range of motion (ROM) pada keluarga Tn.M
pada hari selasa, 11 Juli 2017 didapatkan hasil :
Keluarga mengerti tentang :
a. Manfaat terapi range of motion (ROM) bagi pasien stroke
b. Cara melakukan terapi range of motion (ROM).
c. Beberapa macam gerakan terapi range of motion (ROM).
d. Di bagian mana saja persendian yang boleh dilakukan terapi range
of motion (ROM).
e. Waktu untuk melakukan terapi range of motion (ROM).
f. Ukuran yang benar dalam melakukan terapi range of motion
(ROM).
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE -3

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA

Pertemuan ke : ke 3

Hari/tanggal : Kamis, 13 Juli 2017

I. LATAR BELAKANG
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga ternyata keluarga belum
mengerti tentang terapi range of motion (rom) yang dapat berfungsi untuk
meningkatkan pergerakan sendi pada pasien stroke maka akan dilakukan
pendidikan kesehatan.
J. RENCANA KEPERAWATAN
7. Pendidikan Kesehatan
8. Tujuan Umum:
Melakukan latihan terapi range of motion (rom).
9. Tujuan Khusus:
Agar keluarga Tn.M mengetahui bahwa terapi range of motion (rom)
dapat meningkatkan pergerakan sendi pada pasien stroke.
K. Rancangan kegiatan
4. Metoda : Latihan menggerakan anggota gerak tubuh
5. Media dan alat : WWZ dan sarungnya
6. Waktu dan tempat : 13 Juli 2017, pukul 13.00 WIB.
L. Kriteria evaluasi
4. Evaluasi struktur
Persiapan sebelum pengkajian :
d. Menentukan tujuan pertemuan : Melakukan latihan terapi range of
motion (ROM).
e. Media yang digunakan :
- WWZ
- Sarung WWZ
f. Kontrak :
Topik : Melakukan latihan terapi range of motion (ROM).
Waktu : 13 Juli 2017, pukul 13.00 WIB.
Tempat : Rumah Tn.M. Rt 02 Rw 04 , Wonosigro.
5. Evaluasi proses
Saat proses latihan terapi range of motion (ROM). pada keluarga
Tn.M berjalan lancar.
6. Evaluasi hasil
Hasil dari latihan terapi range of motion (ROM) pada keluarga Tn.M
pada hari kamis, 13 Juli 2017 didapatkan hasil :
Keluarga mengerti tentang :
a. Manfaat terapi range of motion (ROM) bagi pasien stroke
b. Cara melakukan terapi range of motion (ROM).
c. Beberapa macam gerakan terapi range of motion (ROM).
d. Di bagian mana saja persendian yang boleh dilakukan terapi range
of motion (ROM).
e. Waktu untuk melakukan terapi range of motion (ROM).
f. Ukuran yang benar dalam melakukan terapi range of motion
(ROM).
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE -4

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA

Pertemuan ke : 4

Hari/tanggal : Sabtu, 15 Juli 2017.

M. LATAR BELAKANG
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga ternyata keluarga belum
mengerti tentang terapi range of motion (rom) yang dapat berfungsi untuk
meningkatkan pergerakan sendi pada pasien stroke maka akan dilakukan
pendidikan kesehatan.
N. RENCANA KEPERAWATAN
10. Pendidikan Kesehatan
11. Tujuan Umum:
Melakukan latihan terapi range of motion (rom).
12. Tujuan Khusus:
Agar keluarga Tn.M mengetahui bahwa terapi range of motion (rom)
dapat meningkatkan pergerakan sendi pada pasien stroke.
O. Rancangan kegiatan
7. Metoda : latihan menggerakan anggota gerak tubuh
8. Media dan alat : WWZ dan sarungnya
9. Waktu dan tempat : 15 Juli 2017, pukul 13.00 WIB.
P. Kriteria evaluasi
7. Evaluasi struktur
Persiapan sebelum pengkajian :
g. Menentukan tujuan pertemuan : Melakukan latihan terapi range of
motion (ROM).
h. Media yang digunakan :
- WWZ
- Sarung WWZ
i. Kontrak :
Topik : Melakukan latihan terapi range of motion (ROM).
Waktu : 15 Juli 2017, pukul 13.00 WIB.
Tempat : Rumah Tn.M. Rt 02 Rw 04 , Wonosigro.
8. Evaluasi proses
Saat proses letihan terapi range of motion (ROM). pada keluarga
Tn.M berjalan lancar.
9. Evaluasi hasil
Hasil dari latihan terapi range of motion (ROM) pada keluarga Tn.M
pada hari sabtu, 15 Juli 2017 didapatkan hasil :
Keluarga mengerti tentang :
a. Manfaat terapi range of motion (ROM) bagi pasien stroke
b. Cara melakukan terapi range of motion (ROM).
c. Beberapa macam gerakan terapi range of motion (ROM).
d. Di bagian mana saja persendian yang boleh dilakukan terapi range
of motion (ROM).
e. Waktu untuk melakukan terapi range of motion (ROM).
f. Ukuran yang benar dalam melakukan terapi range of motion
(ROM).
Lampiran 4

Lembar Observasi

Penilaian Kemampuan Range Of Motion (ROM)

Nama (Inisial) : Ny.R

Latihan ke :1

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI BOBOT


0 1 2 X
NILAI
BAHU
1 Fleksi : menaikan lengan dari 1.5 V 3
posisi disamping tubuh kedepan
keposisi di atas kepala, rentang
180o
2 Ekstensi : mengembalikan 1 V 2
lengan ke posisi disamping
o
tubuh, rentang 180
3 Hiperekstensi : menggerakan 1.5 V 1.5
lengan ke belakang tubuh, siku
tetap lurus, rentang 45-60o
4 Abduksi : menaikan lengan ke 1.5 V 1.5
posisi samping di atas kepala
dengan telapak tangan jauh dari
kepala, rentang 180o
5 Adduksi : menurunkan lengan 1 V 2
kesamping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin, rentang 320o
SIKU
6 fleksi : menggerakan siku 1 V 2
sehingga lengan bahu bergerak
kedepan sendiri bahu dan tangan
sejajar bahu, rentang 150o
7 ekstensi ; meluruskan siku 1 V 2
dengan menurunkan tangan,
rentang 150o
LENGAN BAWAH
8 supinasi : memutar lengan 1 V 2
bawah dan tangan sehingga
telapak tangan menghadap ke
atas, rentang 70-90o
9 pronasi : memutar lengan bawah 1 V 2
sehingga telapak tangan
menghadap kebawah, rentang
70-90o
PERGELANGAN TANGAN
10 Fleksi : menggerakan telapak 1 V 1
tangan ke sisi bagian dalam
lengan bawah, rentang 80-90o
11 Ekstensi : menggerakan jari-jari 1 V 2
tangan sehingga jari-jari, tangan,
lengan bawah berada dalam arah
yang sama, rentang 80-90o
12 Hiperekstensi : membawa 1 V 1
permukaan tangan, dorsal
kebelakang sejauh mungkin,
o
rentang 89-90
13 Radialdeviation : menekuk 1 V 2
pergelangan tangan miring ke
ibu jarri, rentang 30o
14 Ulnardeviation : menekuk 1 V 1
pergelangan tangan miring
kearah 5 jari, rentang 30-50o
JARI-JARI TANGAN
15 Fleksi : membuat genggaman, 1.5 V 1.5
rentang 90o
16 Ekstensi : meluruskan jari-jari 1.5 V 3
tangan, rentang 90o
17 Hiperekstensi : menggerakan 1.5 V 1.5
jari-jari tangan ke belakan sejauh
mungkin, rentang 30-60o
18 Abduksi : meregangkan jari-jari 1.5 V 1.5
tangan yang satu dengan yang
lain, rentang 30o
19 Adduksi : merapatkan kembali 1.5 V 3
o
jari-jari tangan, rentang 30
IBU JARI
20 Fleksi : menggerakan ibu jari 1.5 V 3
menyilang permukaan telapak
tangan, rentang 90o
21 Ekstensi : menggerakan ibu jari 1.5 V 1.5
lurus menjauh dari tangan,
rentang 90o
22 Abduksi : menjauhkan ibu jari 1.5 V 1.5
o
kesamping, rentang 30
23 Adduksi : menggerakan ibu jari 1.5 V 1.5
kedepan tangan, rentang 30o
24 Oposisi : menyentuhkan ibu jari 1.5 V 1.5
kesetiap jari-jari tangan yang
sama
PINGGUL
25 Fleksi : menggerakan tungkai 1 V 1
kedepan dan atas, rentang 90-
120o
26 Ekstensi : menggerakan kembali 1 V 1
kesamping tungkai yang lalu,
rentang 90-120o
27 Hiperekstensi : menggerakan 1 V 2
tungkai kebelakang tubuh,
rentang 30-50o
28 Abduksi : menggerakan tungkai 1 V 2
kesamping menjauhi tubuh,
rentang 30-50o
29 Adduksi : menggerkan tungkai 1 V 1
kembali ke posisi media dan
melebihi jika mungkin, rentang
30-50o
30 Rotasi dalam : memutar kaki dan 1 V 2
tungkai kearah tungkai lain,
rentang 90o
31 Rotasi luar : memutar kaki dan 1 V 1
tungkai mengjauhi tungkai lain,
rentang 90o
32 Sirkumduksi : menggerakan 1 V 2
tungkai melingkar
LUTUT
33 Fleksi : menggerakan tumit 1 V 2
kearah blakang paha, rentang
120-130o
34 Ekstensi : mengembalikan 1 V 2
tungkai kelantai, rentang 120-
130o
PERGELANGAN KAKI
35 Dorsalfleksi : menggerakan kaki 1 V 1
sehingga jari-jari kaki menekuk
keatas, rentang 20-30o
36 Flantarfleksi : menggerakan kaki 1 V 2
sehingga jari-jari kaki menekuk
kebawah, rentang 45-50o
KAKI
37 Inverse : memutar telapak kaki 1 V 2
ke samping dalam, rentang 10o
38 Eversi : memutar telapak kaki 1 V 2
o
kesamping luar, rentang 10
JARI-JARI KAKI
39 Fleksi : menekukan jari-jari kaki 1.5 V 3
kebawah, rentang 30-60o
40 Ekstensi : meluruskan jari-jari 1 V 2
kaki, rentang 30-60o
41 Abduksi : menggerakan jari-jari 1.5 V 3
kaki satu dengan yang lain,
rentang 15o
42 Adduksi : merapatkan kembali 1 V 2
bersama-sama, rentang 15o
TOTAL 78
Keterangan :

Berikan tanda centang (V) pada kolom nilai

Skala nilai 0 : tidak dilakukan

1 : dilakukan tapi masih perlu latihan/melakukan kurang dari 50%


dari sub penilaian

2 : melakukan lebih dari 50% dari sub penilaian

Jika nilai 90 - 100 : amat baik

75 -89 : baik

60 – 74 : cukup

0 – 59 : kurang
Lampiran

Lembar Observasi

Penilaian Kemampuan Range Of Motion (ROM)

Nama (Inisial) : Ny.R

Latihan ke :2

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI BOBOT


0 1 2 X
NILAI
BAHU
1 Fleksi : menaikan lengan dari 1.5 V 3
posisi disamping tubuh kedepan
keposisi di atas kepala, rentang
180o
2 Ekstensi : mengembalikan 1 V 2
lengan ke posisi disamping
o
tubuh, rentang 180
3 Hiperekstensi : menggerakan 1.5 V 3
lengan ke belakang tubuh, siku
tetap lurus, rentang 45-60o
4 Abduksi : menaikan lengan ke 1.5 V 3
posisi samping di atas kepala
dengan telapak tangan jauh dari
kepala, rentang 180o
5 Adduksi : menurunkan lengan 1 V 2
kesamping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin, rentang 320o
SIKU
6 fleksi : menggerakan siku 1 V 2
sehingga lengan bahu bergerak
kedepan sendiri bahu dan tangan
sejajar bahu, rentang 150o
7 ekstensi ; meluruskan siku 1 V 2
dengan menurunkan tangan,
rentang 150o
LENGAN BAWAH
8 supinasi : memutar lengan 1 V 1
bawah dan tangan sehingga
telapak tangan menghadap ke
atas, rentang 70-90o
9 pronasi : memutar lengan bawah 1 V 2
sehingga telapak tangan
menghadap kebawah, rentang
70-90o
PERGELANGAN TANGAN
10 Fleksi : menggerakan telapak 1 V 1
tangan ke sisi bagian dalam
lengan bawah, rentang 80-90o
11 Ekstensi : menggerakan jari-jari 1 V 2
tangan sehingga jari-jari, tangan,
lengan bawah berada dalam arah
yang sama, rentang 80-90o
12 Hiperekstensi : membawa 1 V 1
permukaan tangan, dorsal
kebelakang sejauh mungkin,
o
rentang 89-90
13 Radialdeviation : menekuk 1 V
pergelangan tangan miring ke
ibu jarri, rentang 30o
14 Ulnardeviation : menekuk 1 V
pergelangan tangan miring
kearah 5 jari, rentang 30-50o
JARI-JARI TANGAN
15 Fleksi : membuat genggaman, 1.5 V
rentang 90o
16 Ekstensi : meluruskan jari-jari 1.5 V 3
tangan, rentang 90o
17 Hiperekstensi : menggerakan 1.5 V 1.5
jari-jari tangan ke belakan sejauh
mungkin, rentang 30-60o
18 Abduksi : meregangkan jari-jari 1.5 V 3
tangan yang satu dengan yang
lain, rentang 30o
19 Adduksi : merapatkan kembali 1.5 V 3
o
jari-jari tangan, rentang 30
IBU JARI
20 Fleksi : menggerakan ibu jari 1.5 V 1.5
menyilang permukaan telapak
tangan, rentang 90o
21 Ekstensi : menggerakan ibu jari 1.5 V 1.5
lurus menjauh dari tangan,
rentang 90o
22 Abduksi : menjauhkan ibu jari 1.5 V 1.5
o
kesamping, rentang 30
23 Adduksi : menggerakan ibu jari 1.5 V 1.5
kedepan tangan, rentang 30o
24 Oposisi : menyentuhkan ibu jari 1.5 V 1.5
kesetiap jari-jari tangan yang
sama
PINGGUL
25 Fleksi : menggerakan tungkai 1 V 1
kedepan dan atas, rentang 90-
120o
26 Ekstensi : menggerakan kembali 1 V 1
kesamping tungkai yang lalu,
rentang 90-120o
27 Hiperekstensi : menggerakan 1 V 2
tungkai kebelakang tubuh,
rentang 30-50o
28 Abduksi : menggerakan tungkai 1 V 2
kesamping menjauhi tubuh,
rentang 30-50o
29 Adduksi : menggerkan tungkai 1 V 1
kembali ke posisi media dan
melebihi jika mungkin, rentang
30-50o
30 Rotasi dalam : memutar kaki dan 1 V 2
tungkai kearah tungkai lain,
rentang 90o
31 Rotasi luar : memutar kaki dan 1 V 1
tungkai mengjauhi tungkai lain,
rentang 90o
32 Sirkumduksi : menggerakan 1 V 2
tungkai melingkar
LUTUT
33 Fleksi : menggerakan tumit 1 V 2
kearah blakang paha, rentang
120-130o
34 Ekstensi : mengembalikan 1 V 2
tungkai kelantai, rentang 120-
130o
PERGELANGAN KAKI
35 Dorsalfleksi : menggerakan kaki 1 V 2
sehingga jari-jari kaki menekuk
keatas, rentang 20-30o
36 Flantarfleksi : menggerakan kaki 1 V 2
sehingga jari-jari kaki menekuk
kebawah, rentang 45-50o
KAKI
37 Inverse : memutar telapak kaki 1 V 2
ke samping dalam, rentang 10o
38 Eversi : memutar telapak kaki 1 V 2
o
kesamping luar, rentang 10
JARI-JARI KAKI
39 Fleksi : menekukan jari-jari kaki 1.5 V 3
kebawah, rentang 30-60o
40 Ekstensi : meluruskan jari-jari 1 V 2
kaki, rentang 30-60o
41 Abduksi : menggerakan jari-jari 1.5 V 3
kaki satu dengan yang lain,
rentang 15o
42 Adduksi : merapatkan kembali 1 V 2
bersama-sama, rentang 15o
TOTAL 78
Keterangan :

Berikan tanda centang (V) pada kolom nilai

Skala nilai 0 : tidak dilakukan

1 : dilakukan tapi masih perlu latihan/melakukan kurang dari 50%


dari sub penilaian

2 : melakukan lebih dari 50% dari sub penilaian

Jika nilai 90 - 100 : amat baik

75 -89 : baik

60 – 74 : cukup

0 – 59 : kurang
Lampiran

Lembar Observasi

Penilaian Kemampuan Range Of Motion (ROM)

Nama (Inisial) : Ny.R

Latihan ke :3

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI BOBOT


0 1 2 X
NILAI
BAHU
1 Fleksi : menaikan lengan dari 1.5 V 3
posisi disamping tubuh kedepan
keposisi di atas kepala, rentang
180o
2 Ekstensi : mengembalikan 1 V 2
lengan ke posisi disamping
o
tubuh, rentang 180
3 Hiperekstensi : menggerakan 1.5 V 3
lengan ke belakang tubuh, siku
tetap lurus, rentang 45-60o
4 Abduksi : menaikan lengan ke 1.5 V 3
posisi samping di atas kepala
dengan telapak tangan jauh dari
kepala, rentang 180o
5 Adduksi : menurunkan lengan 1 V 2
kesamping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin, rentang 320o
SIKU
6 fleksi : menggerakan siku 1 V 2
sehingga lengan bahu bergerak
kedepan sendiri bahu dan tangan
sejajar bahu, rentang 150o
7 ekstensi ; meluruskan siku 1 V 2
dengan menurunkan tangan,
rentang 150o
LENGAN BAWAH
8 supinasi : memutar lengan 1 V 2
bawah dan tangan sehingga
telapak tangan menghadap ke
atas, rentang 70-90o
9 pronasi : memutar lengan bawah 1 V 2
sehingga telapak tangan
menghadap kebawah, rentang
70-90o
PERGELANGAN TANGAN
10 Fleksi : menggerakan telapak 1 V 2
tangan ke sisi bagian dalam
lengan bawah, rentang 80-90o
11 Ekstensi : menggerakan jari-jari 1 V 2
tangan sehingga jari-jari, tangan,
lengan bawah berada dalam arah
yang sama, rentang 80-90o
12 Hiperekstensi : membawa 1 V 1
permukaan tangan, dorsal
kebelakang sejauh mungkin,
o
rentang 89-90
13 Radialdeviation : menekuk 1 V 2
pergelangan tangan miring ke
ibu jarri, rentang 30o
14 Ulnardeviation : menekuk 1 V 2
pergelangan tangan miring
kearah 5 jari, rentang 30-50o
JARI-JARI TANGAN
15 Fleksi : membuat genggaman, 1.5 V 1.5
rentang 90o
16 Ekstensi : meluruskan jari-jari 1.5 V 3
tangan, rentang 90o
17 Hiperekstensi : menggerakan 1.5 V 3
jari-jari tangan ke belakan sejauh
mungkin, rentang 30-60o
18 Abduksi : meregangkan jari-jari 1.5 V 3
tangan yang satu dengan yang
lain, rentang 30o
19 Adduksi : merapatkan kembali 1.5 V 3
o
jari-jari tangan, rentang 30
IBU JARI
20 Fleksi : menggerakan ibu jari 1.5 V 3
menyilang permukaan telapak
tangan, rentang 90o
21 Ekstensi : menggerakan ibu jari 1.5 V 3
lurus menjauh dari tangan,
rentang 90o
22 Abduksi : menjauhkan ibu jari 1.5 V 1.5
o
kesamping, rentang 30
23 Adduksi : menggerakan ibu jari 1.5 V 3
kedepan tangan, rentang 30o
24 Oposisi : menyentuhkan ibu jari 1.5 V 3
kesetiap jari-jari tangan yang
sama
PINGGUL
25 Fleksi : menggerakan tungkai 1 V 2
kedepan dan atas, rentang 90-
120o
26 Ekstensi : menggerakan kembali 1 V 2
kesamping tungkai yang lalu,
rentang 90-120o
27 Hiperekstensi : menggerakan 1 V 2
tungkai kebelakang tubuh,
rentang 30-50o
28 Abduksi : menggerakan tungkai 1 V 2
kesamping menjauhi tubuh,
rentang 30-50o
29 Adduksi : menggerkan tungkai 1 V 2
kembali ke posisi media dan
melebihi jika mungkin, rentang
30-50o
30 Rotasi dalam : memutar kaki dan 1 V 2
tungkai kearah tungkai lain,
rentang 90o
31 Rotasi luar : memutar kaki dan 1 V 1
tungkai mengjauhi tungkai lain,
rentang 90o
32 Sirkumduksi : menggerakan 1 V 2
tungkai melingkar
LUTUT
33 Fleksi : menggerakan tumit 1 V 2
kearah blakang paha, rentang
120-130o
34 Ekstensi : mengembalikan 1 V 2
tungkai kelantai, rentang 120-
130o
PERGELANGAN KAKI
35 Dorsalfleksi : menggerakan kaki 1 V 2
sehingga jari-jari kaki menekuk
keatas, rentang 20-30o
36 Flantarfleksi : menggerakan kaki 1 V 2
sehingga jari-jari kaki menekuk
kebawah, rentang 45-50o
KAKI
37 Inverse : memutar telapak kaki 1 V 2
ke samping dalam, rentang 10o
38 Eversi : memutar telapak kaki 1 V 2
o
kesamping luar, rentang 10
JARI-JARI KAKI
39 Fleksi : menekukan jari-jari kaki 1.5 V 1.5
kebawah, rentang 30-60o
40 Ekstensi : meluruskan jari-jari 1 V 2
kaki, rentang 30-60o
41 Abduksi : menggerakan jari-jari 1.5 V 1.5
kaki satu dengan yang lain,
rentang 15o
42 Adduksi : merapatkan kembali 1 V 2
bersama-sama, rentang 15o
TOTAL 91
Keterangan :

Berikan tanda centang (V) pada kolom nilai

Skala nilai 0 : tidak dilakukan

1 : dilakukan tapi masih perlu latihan/melakukan kurang dari 50%


dari sub penilaian

2 : melakukan lebih dari 50% dari sub penilaian

Jika nilai 90 - 100 : amat baik

75 -89 : baik

60 – 74 : cukup

0 – 59 : kurang

Anda mungkin juga menyukai