Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG GUNUNG BERAPI

DI SUSUN OLEH :

NURAQILA NOVI DWIYANTI

KELAS VIIB

SMPN 5 ENREKANG

TAHUN PELAJARAN 2018-2019


A. PENGERTIAN GUNUNG BERAPI
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi
merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari
benda langit bermassa planet, seperti Bumi. Patahan tersebut
mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari
dapur magma yang terdapat di bawah permukaan bumi.

Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah


menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku yang mengambang
di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Oleh karena
itu, gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas divergen dan
konvergen dari lempeng tektonik. Contohnya, di pegunungan
bawah samudra seperti punggung tengah atlantik terdapat
gunung berapi yang terbentuk dari gerak divergen lempeng
tektonik yang saling menjauh, sementara di Cincin Api Pasifik
terbentuk gunung berapi dari gerakan konvergen lempeng
tektonik yang saling mendekat. Gunung berapi biasanya tidak
terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama
lain.
B. PENYEBAB TERJADINYA GUNUNG BERAPI

Selama masa hidupnya, gunung berapi memiliki kondisi atau


keadaan yang terus berubah dari waktu ke waktu, terkadang
masuk kondisi tidur yang mana suatu gunung berapi namun tidak
menunjukan aktivitas sama sekali selama puluhan hingga ratusan
tahun. Namun di satu kondisi gunung akan kembali aktif dan
meletus dengan dahsyat seperti yang terjadi pada gunung
Sinabung, Sumatera Utara yang terakhir kali meletus pada tahun
1600an dan pada tahun 2010 kembali aktif serta akhirnya meletus
pada tahun 2013 hingga sekarang aktivitas letusan-nya masih
berlangsung. Sementara itu untuk letusan gunung berapi
merupakan suatu aktivitas vulkanik yang sering disebut dengan
istilah erupsi. Bisa dikatakan hampir semua aktivitas letusan
gunung berapi selalu berkaitan dengan zona kegempaan aktif, hal
ini terjadi akibat hubungan antar batas lempeng yang memiliki
tekanan yang sangat tinggi dan bersuhu lebih dari 1000 derajat
Celcius sehingga dapat melelehkan material bebatuan di
sekitarnya dan menjadi Magma.

Magma terkumpul di dapur magma yang terletak dibawah gunung


berapi, ketika dapur magma sudah penuh, maka magma akan
terdorong keluar dari gunung berapi. Magma yang sudah keluar
ini disebut dengan Lava yang memiliki suhu 700 hingga 1200
derajat Celcius. Ketika meletus, sebuah gunung berapi dapat
melontarkan berbagai material hingga puluhan kilometer jauhnya,
tidak hanya itu, awan panas dan gas beracun juga kerap kali
menjadi ancaman serius bagi penduduk yang bertempat tinggal
tak jauh dari letusan. Letusan gunung berapi merupakan salah
satu bencana alam yang banyak menimbulkan berbagai kerusakan
dengan total kerugian yang besar karena menghancurkan areal
pemukiman dan pertanian penduduk, belum lagi dampak lainnya
seperti pencemaran udara oleh gas beracum serta memicu
penyebab banjir lahar dingin yang dapat merusak infrastruktur
umum.

Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab gunung meletus :

1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik

Yang ditandai dengan terjadi aktivitas yang tidak biasa pada


gunung berapi, misalnya frekuensi gempa bumi meningkat yang
mana dalam sehari bisa terjadi puluhan kali gempa tremor yang
tercatat di alat Seismograf. Selain itu terjadi peningkatan aktivitas
Seismik dan kejadian vulkanis lainnya hal ini disebabkan oleh
pergerakan magma, hidrotermal yang berlangsung di dalam perut
bumi.

Jika tanda tanda seperti diatas muncul dan terus berlangsung


dalam beberapa waktu yang telah ditentukan maka status gunung
berapi dapat ditingkatkan menjadi level waspada. Pada level ini
harus dilakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar,
melakukan penilaian bahaya dan potensi untuk naik ke level
selanjutnya dan kembali mengecek sarana serta pelaksanaan shift
pemantauan yang harus terus dilakukan.
2. Suhu Kawah Meningkat Secara Signifikan

Sebagai tanda bahwa magma telah naik dan mencapai lapisan


kawah paling bawah sehingga secara langsung akan
mempengaruhi suhu kawah secara keseluruhan. Pada gunung
dengan status normal, volume magma tidak terlalu banyak
terkumpul di daerah kawah sehingga menyebabkan suhu di
sekitar normal.

Naiknya magma tersebut bisa disebabkan oleh pergerakan


tektonik pada lapisan bumi dibawah gunung seperti gerakan
lempeng sehingga meningkatkan tekanan pada dapur magma dan
pada akhirnya membuat magma terdorong ke atas hingga berada
tepat dibawah kawah. Pada kondisi seperti ini, banyak hewan
hewan di sekitar gunung bermigrasi dan terlihat gelisah. Selain itu
meningkatnya suhu kawah juga membuat air tanah di sekitar
gunung menjadi kering.

3. Terjadinya Deformasi Badan Gunung

Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan listrik


sehingga menyebabkan perubahan struktur lapisan batuan
gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam sepeti dapur
magma yang volume-nya mengecil atau bisa juga saluran yang
menghubungkan kawah dengan dapur magma menjadi tersumbat
akibat deformasi batuan penyusun gunung.
4. Lempeng lempeng Bumi Yang Saling Berdesakan

Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan mendorong


permukaan bumi sehingga menimbulkan berbagai gejala tektonik,
vulkanik dan meningkatkan aktivitas geologi gunung. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya bahwa lempeng merupakan bagian
dari kerak bumi yang terus bergerak setiap saat, dan daerah
pengunungan merupakan zona dimana kedua lempeng saling
bertemu, desakan lempeng bisa juga menjadi penyebab
perubahan struktur dalam gunung berapi.

5. Akibat Tekanan Yang Sangat Tinggi

Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan pada point


sebelumnya mendorong cairan magma untuk bergerak ke atas
masuk ke saluran kawah dan keluar. Jika sepanjang perjalanan
magma menyusuri saluran kawah terdapat sumbatan, bisa
menimbulkan ledakan yang dikenal dengan letusan gunung
berapi. Semakin besar tekanan dan volume magma-nya maka
semakin kuat ledakan yang akan terjadi.

C. Tanda tanda Gunung Berapi Akan Meletus


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan sejak lama,
baik oleh tenaga ahli ataupun oleh masyarakat awam, dapat
disimpulkan sebelum terjadi letusan gunung kerapkali dijumpai
tanda atau ciri ciri yang sangat spesifik yang mana tingkat
keakuratan-nya cukup tinggi.
Berikut adalah tanda ciri ciri gunung api akan meletus yang sering
terjadi disekitar gunung :

a. Suhu Disekitar Gunung Meningkat – Terutama dapat dirasakan


oleh masyarakat yang tinggal di lereng ataupun kaki gunung.
Penyebabnya karena aktivitas magma semakin meningkat
sehingga berkumpul di dekat permukaan bumi, sehingga suhu
panas dari magma tersebut merambat hingga mempengaruhi
lapisan tanah ada ada diseluruh badan gunung. Kesimpulan-nya
jarak antara magma dengan permukaan bumi lebih dekat dari
biasanya.

b. Mata Air Mengering – Tanda ini sebenarnya masih berkaitan


dengan point sebelumnya, karena magma terdorong keatas
sehingga jarak antara magma dan lapisan tanah menjadi lebih
dekat, akibatnya air tanah menguap dan kering, karena pada
lapisan tertentu didalam tanah suhu menjadi sangat panas
sehingga mengeringkan sumber mata air.

c. Tumbuhan Sekitar Gunung Layu – Karena panasnya suhu


didalam tanah meningkat secara signifikan maka banyak
tumbuhan layu. Efeknya lebih parah daripada layu karena musim
kemarau. Saat magma terkumpul tepat dibalik gunung, ada salah
satu lokasi yang dimana magma dapat bergerak ke atas dekat
dengan lapisan tanah. Itulah kenapa tumbuhan layu dan mati
hanya terjadi pada titik tertentu saja sebelum gunung meletus
dan dapat menjadi penyebab pemanasan global dikarenakan
panasnya suhu.
d. Hewan Liar Turun Gunung – Salah satu tanda yang sering
dijumpai penduduk adalah banyak binatang atau hewan liar yang
sebelumnya jarang terlihat turun ke pemukiman penduduk yang
berada di kaki gunung. Hal ini terjadi karena hewan merasa tidak
nyaman dengan peningkatan suhu yang terjadi di dekat puncak
gunung tempat habitat asli mereka.

e. Sering Terdengar Suara Gemuruh – Kejadian ini menandakan


terjadinya peningkatan aktivitas magma di perut gunung selain itu
sebagai bukti bahwa tekanan semakin tinggi sehingga tak jarang
suara gemuruh disertai oleh keluarnya gas dan debu vulkanik.
Intesitas suara gemuruh tergantung dari status gunung saat itu,
jika sudah berstatus siaga tentu saja akan terdengar lebih sering
daripada saat berstatus waspada.
D. PENYEBABTERJADINYA GUNUNG BERAPI

Gunung berapi terbentuk hasil dari batu-ty cairan yang


dikumpulkan di bawah kerak bumi. Keadaan yang sangat suhu
panas di bawah kerak bumi menyebabkan batu-ty menjadi cair. Ini
batu cair-ty dikenal sebagai magma.

Kebanyakan magma yang terbentuk sekitar 80 km ke 160 km di


bawah permukaan bumi. Hot magma naik ke permukaan tekanan
kerana bumi dan kurang padat dibandingkan dengan batuan
sekitarnya. Magma mengalir keluar ke permukaan bumi melalui
ventilasi vulkanik atau lohong diakui sebagai lava.

Kebanyakan gunung berapi terbentuk di daerah perbatasan piring.


Para ilmuwan telah mengajukan teori lempeng tektonik
menjelaskan proses pembentukan gunung berapi.
E. DAMPAK YANG DITIMBULKAN
Dampak Positif

Gunung berapi merupakan gunung yang berbahaya yang dapat


merusak lingkungan jika gunung berapi mengeluarkan letusan
pada gunung berapi. Biasanya gunung berapi akan meletus
disebabkan oleh beberapa faktor dan akan memberikan siaga jika
gunung berapi akan meletus, sehingga gunung berapi yang akan
meletus memberikan dampak positif maupun negatif.

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif gunung


berapi yang ada di sekitar lingkungan.
1. Dampak Positif Letusan Gunung Api bagi Manusia

Tanah yang dilewati oleh abu vulkanis akibat meletusnya


gunung api tersebut, membuat tanahnya menjadi subur dan
sangat baik untuk bercocok tanam. Bagi penduduk sekitar yang
bekerja menggarap lahan untuk ditanami berbagai tanaman sayur
atau lainnya, hal ini akan membawa keuntungan (baca : ciri ciri
tanah subur dan tidak subur)
Pembangkit listrik baik didirikan di wilayah yang sering
mengalami letusan gunung
Timbulnya mata air yang mengandung banyak mineral. Mata air
ini biasa disebut dengan makdani
Membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga sekitar
pegunungan yaitu sebagai penambang pasir. Materi vulkanik dari
gunung berapi yang berupa pasir dapat dijual dengan harga yang
tinggi dan membantu perekonomian warga
Jenis jenis hutan yang rusak akibat letusan, akan cepat
digantikan dengan pepohonan baru yang tumbuh membentuk
suatu ekosistem baru
Berpotensi terjadi hujan orografis di daerah vulkanis
Batu yang meluap tatkala terjadi letusan gunung api berguna
untuk bahan bangunan
Dampak meletusnya gunung api adalah munculnya geyser atau
sumber mata air panas yang bagus untuk kesehatan kulit.
2. Dampak Positif Letusan Gunung Api bagi Lingkungan

Menjadikan tanah sekitar letusan gunung tambah subur


Menghasilkan batu dan pasir bermutu baik untuk bahan
bangunan
Energi panas yang berasal dari bumi berguna untuk pembangkit
tenaga listrik
Sumber mineral, diantaranya gypsum, belerang, zeolit, dan
lainnya
Sumber mata air bagi pertanian, peternakan, dan sebagainya

Dampak Negatif

Dampak negatif yang diberikan dari adanya letusan gunung


berapi, akan sangat merugikan seluruh makhluk hidup yang
bertahan hidup di bumi. Tak heran jika banyak orang yang sangat
mengantisipasi agar tidak terjadinya letusan pada gunung berapi
karena akan memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitar
dan makhluk hidup disekitarnya.

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif gunung


berapi :

1. Dampak Negatif Letusan Gunung Api bagi Manusia

Abu vulkanik yang panas akan merusak segala yang dilewatinya


Pencemaran udara oleh abu gunung api tersebut. Abu gunung
berapi memiliki beberapa kandungan zat berbahaya seperti :
hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida
dan material debu yang kemungkinan mengandung racun
Melumpuhkan semua kegiatan masyarakat sekitar, termasuk
ekonomi yang berhenti
Bermacam material yang dikeluarkan gunung berapi dapat
memicu munculnya bibit penyakit, seperti infeksi saluran
pernapasan, batuk-batuk, sakit kulit, dan sebagainya
Utamanya untuk gunung berapi yang dimanfaatkan sebagai
tempat wisata. Dengan adanya bencana ini, pariwisata akan
terhenti, pemasukan dari wisata pun turut berhenti. Beberapa
gunung api di Indonesia sebagai destinasi wisata contohnya,
gunung Merapi dan Rinjani
Terjadinya kecelakaan akibat jalanan yang licin berdebu,
makanan terkontaminasi racun
Hujan debu yang menghalangi pandangan dan mencemari
udara sekitar yang menjadi penyebab pemanasan global
Lahar panas mengakibatkan kebakaran hutan, sehingga
ekosistem hutan terancam. Termasuk satwa yang tinggal di
dalamnya.

2. Dampak Negatif Letusan Gunung Api bagi Lingkungan

Bahaya langsung saat gunung meletus seperti awan panas,


guguran material letusan gunung, bebatuan, abu vulkanik, lava
dan erosi tanah.
Bahaya tak langsung seperti terjadinya polusi udara oleh zat
beracun, air tercemar, lahan rusak
F. ANTISIPASI BENCANA
 SEBELUM
Fase sebelum bencana menjadi fase yang penting untuk
mempersiapkan diri dan lingkungan sehingga dapat meminimalisir
kerugian akibat bencana. Salah satu yang hal kecil namun penting
untuk kita lakukan adalah mempersiapkan survival emergency kit
yang akan sangat berguna saat terdapat bencana. Survival
emergency kit ini bisa menggunakan kotak ataupun wadah yang
berisi makanan kering, minuman kemasan, P3K, alat kebersihan diri
seperti sikat gigi dan sabun, baju ganti dan selimut, foto keluarga,
tali, jas hujan, senter, uang secukupnya, dokumen berharga yang
dimasukkan ke dalam plastik kedap air. Selain itu kita perlu
menyimpan nomer penting seperti pemadam kebakaran di 113,
ambulans di 118/119, dan Basarnas di 115.

 SAAT TERJADI
Terdengar sulit namun satu yang pasti saat terjadi saat terjadi
bencana adalah jangan panik. Dengan ketenangan, kita akan
dapat lebih jernih dalam bertindak. Saat terjadi bencana, misalnya
gempa bumi, saat kita di di rumah segera keluar dari rumah dan
cari tempat yang lapang. Saat sedang di dalam gedung bertingkat
mungkin akan sulit untuk segera keluar, lebih baik untuk
berlindung di bawah meja atau benda yang dapat menahan
reruntuhan. Sedangkan misal saat sedang mengemudi di jalan
raya sebaiknya kamu tetap di dalam mobil dan menepi secara
perlahan mencari tempat yang jauh dari pohon, gedung, maupun
papan reklame. Selanjutnya bagi yang tinggal di pesisir harap
diwaspadai apabila setelah terjadi gempa air surut secara tiba-tiba
karena biasanya akan terjadi tsunami. Sedangkan bagi yang
tinggal di pegunuungan harap menjahui daerah yang rawan
longsor.

 SETELAH TERJADI
Ketenangan masih perlu diterapkan pada saat setelah
bencana. Pertama kita perlu memeriksa lingkungan, kita perlu
mewaspadai adanya kebocoran gas, kebocoran pipa air, maupun
konsleting listrik. Ingat jangan mencoba memasuki bangunan
karena biasanya masih ada kemungkinan adanya bencana
susulan. Selanjutnya kita dapat secara gotong royong bersama
orang di sekitar kita membantu korban maupun membersihkan
lingkungan. Kita juga dapat meminta bantuan kepada pihak yang
berwenang dengan menghubungi nomor darurat yang kita sudah
siapkan sebelum bencana. Kita perlu meng-update keadaan
setelah bencana untuk mengetahui kondisi terkini di sekitar kita
dengan mencari informasi atau mendengarkan radio jika
memungkinkan.

Anda mungkin juga menyukai