Anda di halaman 1dari 3

PENYAKIT-PENYAKIT LISAN

‫ان‬
ِّ ‫س‬
َ ‫الل‬ ُ ‫أ َ ْم َر‬
ِّ ‫اض‬
Oleh : KH. FATHULLAH MANSHUR, Lc.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


1. Berbicara sesuatu yang tidak berguna ‫ اَ ْل َك ََل ُم فِّ ْي َما ََل يُ ْعنِّ ْي َك‬-١
‫ الحديث‬.‫ِّم ْن ُح ْس ِّن إِّ ْس ََل ِّم ْال َم ْر ِّء ت َ ْر ُكهُ َما ََل يَ ْعنِّ ْي ِّه‬
“Salah satu tanda dari baiknya keislaman seseorang adalah ia biasa meninggalkan
perkara yang tiada berguna.”
2. Berlebih-lebihan dalam bicara ‫ض ْو ُل ْال َك ََل ِّم‬
ُ ُ‫ف‬ -٢
Seperti berkecimpung dalam pembicaraan yang tiada berguna atau berlebih-lebihan
(lewat ukuran keperluan) dalam membicarakan perkara yang berguna.
3. Berkecimpung dalam perkara bathil ِّ ‫ض ِّفى ْال َب‬
‫اط ِّل‬ ُ ‫اَ ْلخ َْو‬ -٣
Yaitu berbicara tentang kemakshiyatan seperti kemakshiyatan hubungan dengan
wanita (zina) atau tentang meminum khamar.
4. Berbantah-bantahan ‫اَ ْل ِّم َرا َء‬ -٤
Yaitu penolakan terhadap perkataan orang lain dengan cara menunjukkan cacat pada
ucapan orang lain tersebut dari segi lapadznya atau dari segi ma’na atau dari segi
maksud omongan.
Sikap Muslim seharusnya adalah bila mendengar omongan orang lain bila omongan itu
benar (haq), maka benarkanlah (tashdiq) dan bila omongan itu salah atau bohong
namun tiada berhubungan dengan agama maka berdiamlah (tidak perlu berbantah-
bantahan).
5. Berdebat ‫ِّجدَال‬ -٥
Yaitu berusaha membungkam pendapat orang lain dan melemahkannya dengan cara
mencela perkataannya.
Adapun jidal (debat) untuk sampai kepada kebenaran adalah diperkenankan malah ia
termasuk ke dalam salah satu wasilah da’wah.
6. Bertengkar ُ ‫اَ ْل ُخ‬
ُ‫ص ْو َمة‬ -٦
Ini lebih tinggi dari berbantah-bantahan dan berdebat.
Bertengkar adalah : Bersungguh-sungguh dalam berbicara untuk mendapatkan harta
atau haq yang dimaksud.

َ ‫الر َجا ِّل ِّإلَى هللاِّ أَ ْْلَلَدُّ ْال ِّخ‬


‫ رواه البخارى‬.‫ص ُم‬ َ ‫ِّإ َّن أَ ْبغ‬
ِّ ‫َض‬
“Orang yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah orang yang sangat bertengkarnya
dan sangat bermusuhannya.”
Bila ia bertengkar demi mengambil haq sebenarnya maka itu diperkenankan.
7. Berdalam-dalam (ngajejero) dalam perkataan ‫اَلتَّقَعُّ ُر ِّفى ْال َك ََل ِّم‬ -٧
Seperti bersulit-sulit dalam ucapan, mengungkapnya dalam sajak dan
memperindahnya secara berlebih-lebihan (sampai kadang-kadang sulit untuk
dimengerti).
8. Berkata keji, kotor, carut marut. ‫سا ِّن‬
َ ‫الل‬ ُ ‫اَ ْلفُ ْح‬
ِّ ُ ‫ش َوبَذَا َءة‬ -٨
Seperti mengucapkan perkara yang tiada patut diucapkan dengan ungkapan yang jelas
seperti jima’ diungkapkan dengan …..
9. Memaki, mencaci ‫ب‬ َّ ‫اَل‬
ُّ ‫س‬ -٩
Memaki ini ada yang hukumnya :
1
PP. ‘IBAADURRAHMAN YLPI – TEGALLEGA KOTA SUKABUMI
TK – MI – MTs –SMP IT – MA – SMK ( STM, SMEA, KESEHATAN & PARIWISATA ISLAMY) DAN PESANTREN
- Kufur : Seperti mencaci maki Allah, Rosul, agama Islam, Qurän dan lain-lainnya.
- Akbarul Kabair (Dosa sangat besar) seperti orang yang mencaci orang tua orang lain
yang mengakibatkan ia membalas dengan mencaci orang tuanya.
َّ َ‫ إِّ َّن ِّم ْن أَ ْكبَ ِّر ْال َك َبائِّ ِّر أ َ ْن يَ ْل َعن‬: ‫َقا َل النبي صلعم‬
: ‫ قِّ ْي َل‬،‫الر ُج ُل َوا ِّلدَ ْي ِّه‬
ُ‫ب أ َبَاه‬ ُ َ‫لر ُج ِّل فَي‬
ُّ ‫س‬ َّ ‫ب ال َّر ُج ُل أَبَا ا‬ُّ ‫س‬ ُ َ‫ ي‬: ‫ قَا َل‬،‫الر ُج ُل َوا ِّلدَ ْي ِّه‬ َّ ‫ْف يَ ْل َع ُن‬ َ ‫َو َكي‬
‫ رواه البخارى‬.ُ‫ب أ ُ َّمه‬ ُّ ‫س‬ ُ َ‫ب أ ُ َّمهُ فَي‬
ُّ ‫س‬ُ َ‫َوي‬
- Dosa besar (Al Kabair), seperti mencaci makinya seseorang keselain ibu bapak.
- Dosa kecil (As Shoghoir) seperti mencaci maki hewan atau benda-benda mati.
10. Mengutuk ‫اَللَّ ْع ُن‬ -١٠
Bernilai kufur bila mengutuk Allah, Rosul, Al Qurän, agama Islam.
Bernilai akbarul kabair dan seterusnya seperti penjelasan nomor (9).
11. Lagu-lagu ‫اَ ْل ِّغنَا ُء‬ -١١
Haram hukumnya kecuali bernyanyi perempuan dihadapan perempuan di saat
pernikahan.
Diperbolehkan nyanyian anak-anak pada hari-hari raya dengan kata-kata yang
diperbolehkan.
Demikian pula diperkenankan nyanyian-nyanyian islamy (anasyid islamiyyah) dan segala
nyanyian yang tidak menghilangkan rasa malu atau yang tidak membangkitkan syahwat.
12. Syi’ir ِّ َ‫ا‬
‫لش ْع ُر‬ -١٢
Sebagian syi’ir itu ada yang haram dan sebagian lagi ada yang halal. Bila baik maka ia
baik dan bila jelek maka jelek.
13. Mengolok-olok
ِّ ْ ‫س ْخ ِّريَّةُ َو‬
‫اْل ْستِّ ْهزَ ا ُء‬ ُّ ‫اَل‬ -١٣
   
     
   
    
‫{الحجرات‬     
}١١ : )٤٩(
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi
yang direndahkan itu lebih baik.”
14. Memberi gelar dengan gelaran yang jelek ِّ ‫اَلتَّنَابَ ُز ِّب ْاْل َ ْلقَا‬
‫ب‬ -١٤
    ...
}١١ : )٤٩( ‫ {الحجرات‬
“dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.”
15. Menyebarkan rahasia ‫إِّ ْنشَا ُء الس ِِّّر‬ -١٥
Haram hukumnya bila membahayakan dan tercela hukumnya bila tidak
membahayakan.

16. Janji palsu ُ ‫ اَ ْل َو ْعدُ ْال َكاذ‬-١٦


‫ِّب‬
‫ الحديث‬..... ‫ق ثَ ََلث‬ ِّ ِّ‫آيَاتُ ْال ُمنَاف‬
17. Kebohongan ُ ‫ اَ ْل َكذ‬-١٧
‫ِّب‬
Hukum berbuat bohong :
a. Kufur bila berbuat bohong tentang Allah dan RosulNya, seperti : mengharamkan
yang halal atau menghalalkan yang haram.
2
PP. ‘IBAADURRAHMAN YLPI – TEGALLEGA KOTA SUKABUMI
TK – MI – MTs –SMP IT – MA – SMK ( STM, SMEA, KESEHATAN & PARIWISATA ISLAMY) DAN PESANTREN
b. Akbarul Kabair (sebesar-besar dosa besar), yaitu sengaja berbohong tentang
Rosulullah SAW.
c. Kabair (dosa besar) : seperti berkata bohong untuk mengambil haq orang lain atau
tidak mengakui apa-apa yang telah dilakukannya.
d. Dosa kecil (shoghoir) : seperti bohongnya seorang ibu kepada anak kecilnya akan
memberi sesuatu (agar anak itu mendatanginya) padahal tidak ada apa-apa.
‫ أبو داود‬.‫علَي ِّْك ُكذَ ْي َبة‬ ْ ‫لَ ْو لَ ْم تَ ْفعَ ِّلى لَ ُكتِّ َب‬
َ ‫ت‬
“Bila engkau tidak memenuhinya maka akan dicatat bagimu satu kebohongan
kecil.”
e. Bohong yang mubah (boleh) : seperti dalam perang, dalam rangka mendamaikan
dua orang (kelompok) yang bertikai, atau bohongnya suami terhadap isterinya
atau isteri terhadap suaminya tentang rasa cinta mereka berdua.

‫َاك ِّب َما َي ْك َرهُ ِّإ ْن َكانَ ِّف ْي ِّه فَإِّ ْن لَ ْم َي ُك ْن ِّف ْي ِّه فَ ُه َو‬ َ ‫ َو ِّه‬: ُ‫اَ ْل ِّغ ْي َبة‬
َ ‫ي ِّذ ْك ُر َك أَخ‬ -١٨
‫بُ ْهتَان‬
18. Ghibah – mengumpat : yaitu engkau menceiterakan tentang saudaramu yang ia
tidak senang tentang itu walaupun memang itu ada pada dirinya. Bila itu tidak ada
pada dirinya maka disebut kebohongan besar atau fitnah.
 …      …
}١٢ : )٤٩( ‫{الحجرات‬
“dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.”
Mengumpat (menceriterakan seseorang dibelakangnya) diperkenankan dalam hal
sebagai berikut :
a. Melaporkan kedzoliman ( ) ‫لظ ْل ُم‬
ُّ َ‫ا‬
Seperti mengatakan :
- Saya didzolimi seseorang.
- Bahwa si anu berbuat dosa besar dan terang-terangan dalam dosanya.
- Bahwa si anu berbuat bid’ah.
- Bahwa hakim anu berlaku tidak adil.
- Boleh mengumpat dalam rangka memperingatkan umat Islam tentang kejelekan.
- Dan lain-lainnya.
b. Demi untuk mengenalkan ( ) ُ ‫اَلت َّ ْع ِّري‬
‫ْف‬
Bila seseorang sulit dikenal kecuali dengan menyebut gelaran jeleknya maka hal
itu dibolehkan.

‫وهللا أعلم‬

3
PP. ‘IBAADURRAHMAN YLPI – TEGALLEGA KOTA SUKABUMI
TK – MI – MTs –SMP IT – MA – SMK ( STM, SMEA, KESEHATAN & PARIWISATA ISLAMY) DAN PESANTREN

Anda mungkin juga menyukai