Antropologi Kesehatan
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi Kesehatan
Dosen :
Aini Alifatin. S.Kep, M.Kep.
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai
aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1). Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan
memberikan suatu sumbangan pada pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya
obstetri ginekologi sosial. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran,
cara pandang atau bahkan membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu situasi
kesehatan, berdasarkan perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang telah dikenal para petugas
kesehatan saat ini.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai ilmu yang menunjang profesi sangat
diperlukan guna mendukung tenaga kerja yang profesional. di dalam bidang kesehatan itu
sendiri, khususnya perawat berbagai bidang ilmu yang mencakup bidangnya sangat penting
untuk dikuasai dan dipahami. salah satunya yaitu antropologi kesehatan.
Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya, sebagai salah satu
contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu
sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons
terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya.
Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi
juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana
meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk membahas tentang hubungan
ilmu Antropologi kesehatan dan penerapannya dalam ilmu keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Upacara Procotan
Upacara mrocoti dilaksanakan apabila kandungan sang calon ibu mencapai umur lebih kurang 9
bulan. Mrocoti berasal dari kata procot, dalam bahasa Jawa keluarnya segala sesuatu dari lobang
dengan cepat.
Sajian untuk upacara ini berupa : jenang sumsum (bubur dari tepung beras) yang diberi pisang
utuh yang telah dikuliti.
Sajian tersebut diletakkan dalam piring, dan dibagi – bagikan kepada tetangga.Tujuan dari
upacara procotan ini mengharap agar bayi yang akan lahir nantinya dapat keluar dengan mudah
dan selamat, tanpa gangguan apapun
Pantangan atau anjuran apabila wanita sedang mengandung.
Selama orang sedang megandung, kepadanya berlaku beberapa larangan atau pantangan dan
anjuran, yang harus dipatuhi. Pelanggaran terhadapnya dapat mengakibatkan hal-hal yang buruk,
baik bagi si ibu maupun bagi anak yang dikandungnya.Larangan, pantangan maupun anjuran itu
adalah sebagai berikut :
1. Dilarang makan buah nanas, durian, daging kambing karena makanan ini panas sehingga
mengakibatkan keguguran.
2. Dilarang makan ikan laut karena mengakibatkan keguguran.
3. Dilarang makan terung, karena bayinya terlalu banyak lemak.
4. Dilarang makan udang karena kalau melahirkan maju- mundur.
5. Dilarang makan tuntut karena bayinya akan mengecil (kerdil).
6. Dilarang makan buah kuweni karena mengakibatkan keguguran.
7. Dilarang makan telur karena kalau akan melahirkan memeti seperti ayam yang akan
kawin.
8. Dilarang makan makanan yang gatal karena anaknya nanti akan banyak tingkah.
9. Tidak boleh terlalu banyak minum es karena bayinya akan terlalu besar sehingga sukar
dalam melahirkan.
10. Tidak boleh terlalu banyak makan daun kemangi karena mengakibatkan keguguran.
11. Tidak boleh makan tumpi (peyek kacang hijau) karena anaknya nanti akan banyak tahi
lalatnya.
12. Tidak boleh makan labu merah karena anaknya nanti buah pelirnya terlalu besar.
13. Tidak boleh makan makanan yang bergetah karena anaknya nanti akan malas.
14. Tidak boleh makan buah salak terlalu banyak karena nanti kalau melahirkan akan sukar.
15. Dilarang makan buah pace karena kepala anaknya nanti akan benjol-benjol seperti buah
pace.
16. Dilarang makan buah pisang gandeng karena bayinya nanti akan kembar.
17. Dilarang makan siwalan karena kepala anaknya nanti akan seperti buah siwalan.
18. Dilarang makan tebu karena kalau melahirkan terlalu banyak mengeluarkan darah (uwat
kidang).
19. Dilarang makan kelapa kopyor karena mengakibatkan keguguran.
20. Dilarang makan kecambah karena bayinya nanti lekas punya adik lagi (Jawa :
kesundulan).
21. Tidak boleh makan daging menjangan karena mengakibatkan keguguran.
22. Tidak boleh makan ikan sembilangan agar tidak menemui halangan
4. Upacara Selapanan
Bila bayi sudah mencapai umur selapan atau 35 hari perlu juga diselamati. Bila
kemampuan mengizinkan biasanya mendatangkan tamu dengan disertai keramaian misalnya
klenengan, ketoprak, pentas wayang dan sebagainya.
Selamatan yang diperlukan adalah nasi tumpeng beserta sayur-sayuran, jenang merah
putih, jajan pasar, telur ayam yang telah direbus secukupnya. Di dekat tempat tidur bayi
diletakkan sesaji intuk-intuk. Intuk-intuk yaitu tumpeng kecil yang dibalut dengan daun pisang
(Jawa: diconthongi), di puncaknya dicoblosi bawang merah, cabe merah (lombok abang). Di
samping dan sekitarnya dihiasi dengan bermacam-macam warna bunga (sekar mancawarna).
Tumpeng berlubang atau bermata (bathok bolu), dilengkapi dengan telur ayam mentah,
kemiri dan kluwak. Bayi yang telah berumur selapan atau 35 hari rambutnya dicukur, kukunya
dipotong. Menurut kepercayaan, rambut cukuran pertama, potongan kuku pertama dan puser
yang telah terlepas dijadikan satu, dicampur dengan kembang telon(tiga macam bunga) yang
kemudian dibungkus menjadi satu. Bila bayi itu telah dewasa kelak isi bungkusan tadi ditelan
bersama-sama dengan pisang mas. Hal tersebut bermanfaat untuk tulak balak artinya tidak akan
terkena guna-guna dan terlepas dari segala macam bahaya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia
melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi
berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan
logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau secara etimologis
antropologi berarti ilmu yang memelajari manusia.
Antropologi kesehatan didefinisikan sebagai aktivitas formal antropologi yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit.
Tradisi-tradisi yang ada di suku jawa dan khususnya di daerah lamongan sudah banyak yang
tergerus. dan tradisi tersebut hanyalah sebuah budaya.
Daftar Pustaka