PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang semakin
meningkat setiap tahunnya, otomatis kebutuhan pendudukpun akan semakin banyak,
selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin meningkat pesat
dan berbanding lurus dengan pembangunan industri guna untuk memenuhi semua
kebutuhan penduduk yang dinamis dan untuk mendukung keberlangsungan hidup serta
kepuasan penduduk.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian, Industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Industri yang telah
dibangun di Indonesia guna untuk memenuhi semua kebutuhan penduduk sangat
banyak sekali, mulai dari industri makanan dan minuman, industri properti, industri
peralatan elektronik, sampai industri kebutuhan sehari-hari seperti industri sabun, pasta
gigi, termasuk industri tekstil.
Dalam pembangunan dan pendirian industri, tidak pernah terlepas dari aturan
pemerintah mengenai industri, agar semua berjalan selaras dengan meminimalisir
semua risiko akibat operasi industri dan untuk mengurangi serta mengendalikan faktor-
faktor lingkungan kerja yang merugikan, maka dari itu harus dilaksanakannya sanitasi
industri dan Sistem Manajement Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) pada semua
industri, karena kegiatan industri memerlukan pekerja yang sehat dan produktif dengan
suasana kerja yang aman dan nyaman. Kecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan
dan penyakit akibat kerja dapat timbul karena potensi-potensi berbahaya yang dapat
membahayakan,dan mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit dan bahkan
dapat menyebabkan kerugian jiwa. Oleh karena itu setiap industri harus melakukan
program sanitasi industri guna untuk melakukan upaya pencegahan atau preventif
terhadap penyakit akibat kerja ataupun penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja, dan hal ini harus diterapkan disemua tempat kerja yang didalamnya
melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja,bahaya akibat kerja dan usaha yang
dikerjakan. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi : tenaga kerja dari semua
1
jenis dan jenjangkeahlian, peralatan dan bahan yang dipergunakan, Faktor-faktor
lingkungan fisik, biologi, kimiawi, sosial, proses produksi dan sifat pekerjaan serta
teknologi dan metodologi kerja. Semua aspek ini merupakan tugas dari tenaga ahli K3
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja termasuk mensosialisasikan bagaimana
bekerja secara aman kepada para pekerja, misalnya mensosialisasikan pentingnya
penggunaan APD (Alat Pelindung Diri). Karena jika hal ini tidak dilakukan akan
berdampak buruk sekali bagi industri, terutama bagi tenaga kerja yang merupakan
tulang punggung dari industri.
Catatan International Labour Organization (ILO) menunjukkan bahwa tiap
tahun ada 2 juta orang meninggal dan 270 juta orang cidera akibat kecelakaan kerja
yang terjadi diseluruh dunia, dan kecelakaan kerja di negara berkembang semakin
tinggi, hal ini terjadi karena banyak industri padat karya sehingga lebih banyak
karyawan yang terpapar pada potensi bahaya, selain itu banyak perusahaan yang dinilai
kurang mampu dalam mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja (ILO,2003) serta
penilaian Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia mengenai
kurangnya pembinaan bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) oleh perusahaan,
dan hal inipun terjadi pada industri air minum.
B. Tujuan Khusus
Diharapkan setelah melakukan kegiatan pembelajaran praktek lapangan di industri,
Mahasiswa mampu memahami :
a. Mengetahui konsep dasar sanitasi industri dan K3di PT. Passi Trita agung
b. Mengetahui alur produksi air minum kemasan di PT. Passi Trita agung
c. Mengetahui potensi bahaya serta faktor risiko lingkungan kerja dan dampak
terhadap kesehatan disetiap tahapan produksi di PT. Passi Trita agung
d. Mengetahui cara melakukan analisis epidemiologi kerja
e. Mengetahui cara pencegahan, pemantauan, dan pengendalian pada potensi bahaya
disetiap tahapan produksi berkaitan dengan faal kerja, ergonomi, dan produktivitas
kerja di PT. Passi Trita agung
f. Mengetahui Alat Pelindung Diri (APD) apas
g. aja yang harus digunakan pada tahapan produksi
h. Mengetahui hasil dari pengawasan dan pemeriksaan sanitasi industri di PT. Passi
Trita agung
i. Mengetahui cara melakukan monitoring lingkungan kerja
j. Mengetahui Sistem Manajement Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di PT.
Bratatex
k. Mengetahui cara melakukan audit K3
C. Manfaat
1. Mahasiswa mampu melakukan observasi dan dapat menggunakan kuesioner.
2. Mahasiswa mampu melakukan penanganan dalam proses sanitasi dilapangan
secara professional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil
CHEKLIST SURVEI LINGKUNGAN KERJA
Pertanyaan:
1. Bahan baku apa sajakah yang digunakan dalam proses produksi?
Jawab :Karet
2. Bahan tambahan apa sajakah yang digunakan dalam proses produksi?
Jawab :-
3. Dampak atau permasalahan apa saja yang bisa timbul dari bahan bahan tersebut?
Jawab :-
4. Apakah hasil utama dari proses produksi?
Jawab :Ban
5. Apakah hasil samping dari proses produksi?
Jawab :-
6. Bagaimanakah prosedur tetap,proses produksi?
Jawab :-
Petunjuk:
1. Berikan tanda ( √ ) untuk perlayanan yang bisa dijawab pada kotak yanag nilainya
sesuai.
2. Beri tanda (√ ) pada kolom T/T = tidak terpakai untuk pertanyaan yang Tidak Bisa
dijawab karena tidak diterapkan di perusahaan.
Keterangan:
A = Baik Sekali
B = Baik (Sudah berjalan baik dan masih harus dipantau terus-menerus)
C = Cukup (Sudah berjalan dan perlu ditingkatkan)
D = Kurang (Belum ada/belum dilaksanan)
C. PELAKSANAAN K3
1 Apakah ada ahli higiene dan kesehatan kerja dalam
perusahaan?
V Baik Sekali
V Baik Sekali
Petunjuk: berikan tanda chek (√) pada kolom jawaban yang sesuai
F. PENANGGULANGAN KEBAKARAN
No. KOMPONEN PENILAIAN SKOR KETERANGAN
G. FASILITAS SANITASI
No. KOMPONEN PENILAIAN SKOR KETERANGAN
A. PENGENDALIAN TEKNIK
1. Apakah dilakukan penggunaan bahan pengganti?
a. Ya Tidak
b. Tidak
2. Apakah dilakukan perubahan proses?
a. Ya Ya
b. Tidak
3. Apakah dilakukan pemeliharaan alat?
a. Ya Ya
b. Tidak
B. PENGENDALIAN ADMINISTRASI
1. Apakah dilakukan pencatutan “jam kerja”?
a. Ya Ya
b. Tidak
2. Apakah penempatan tenaga kerja sudah sesuai?
a. Ya Ya
b. Tidak
C. APD
1. Apakah setiap tenaga kerja sudah memakai APD?
a. Ya Tidak
b. Tidak
2. Apakah APD tersedia dalam jumlah cukup?
a. Ya Tidak
b. Tidak
3. Apakah APD yang tersedia sudah sesuai dengan bahaya
kerja serta dalam keadaan baik untuk digunakan? Ya
a. Ya
b. Tidak
V Iya
V Iya
6 Apakah ada gangguan dari warna Iya
ditempat kerja?
V
2 Adakah angin?
V Tidak
5 Cukupkahpertukaran udara?
V Iya
III. KEBISINGAN
1 Adakah gangguan kebisingan pada
konsentrasi pada pekerjaan otak?
V Iya
V Iya
4 Mengganggukan kebisingan pada
pembicaraan?
V Iya
IV. VIBRASI
1 Adakah getaran-getaran berfrekuensi
rendah pada tangan/lengan?
V Iya
Mengetahui ..........................,..............20.............
Pengusaha/ Penanggung jawab Pemeriksa,
B. Pembahasan
Dari hasil observasi yang kami lakukan dan Tanya jawab kuesioner ada beberapa item di
dalam varibel tersebut belum memenuhi syarat dalam artian masih mendapatkan nilai
cukup dan selebihnya sudah mendapatkan nilai baik sekali. PT.PASSI TRITA AGUNG
suudah memiliki sanitasi yang baik dari pengelolaan air nya, pensteril airnya, dan
pembilasan airnya, bahkan prosesnya, akan tetapi hanya saja ada juga yang tidak benar-
benar memnuhi syarat K3 atau di disepelekan yaitu APD nya atau K3 kurang melengkapi
yang seharusnya dalam bekerja oleh beberapa karyawan nya.
B. Saran
1. Segera meningkatkan dan mempertahankan apa saja yang sudah baik sekali dari
hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa.
2. Segera memperbaiki dan mebenahi apa saja yang masih kurang dari hasil
observasi yang dilakukan oleh mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Malayu S.P. Hasibuan, 2003. Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan
dapat menciptakan terwujudnya pemeliharaan karyawan yang lebih baik
(UGM),Yogyakarta
Chris Rowley & Keith Jackson, 2012. Tentang kerja (K3) memperhatikan mengenai
masalah manajemen risiko di tempat kerja.
Ridley, (2004) keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta caracara melakukan pekerjaan.
Memberi pengobatan dan perawatan serta rehabilitas dalam Paradita dan Wijayanto
(2012) .ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KELUHAN GANGGUA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT XYZ. Pontianak
:Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. (Skripsi)
Memberi pengobatan dan perawatan serta rehabilitas dalam Paradita dan Wijayanto
(2012).