Semoga Modul Bantuan Hidup dasar ini bermanfaat dan digunakan dengan baik
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien,
serta terwujudnya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Batang yang optimal.
Penghargaan kami berikan kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan Modul
Bantuan Hidup Dasar ini dengan sebaik-baiknya.
Akreditasi bagi Rumah Sakit merupakan kewajiban, hal ini sesuai dengan amanat
Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Akreditasi Rumah Sakit
merupakan pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai
bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan.
Akhir kata, semoga Modul Bantuan Hidup Dasar ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya, sehingga bermanfaat bagi seluruh Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Batang dan Peserta Didik dalam memberikan pelayanan yang aman dan
bermutu untuk pasien dan pengunjung di RSUD Kabupaten Batang. Kritik dan saran
sangat kami harapkan untuk menambah kesempurnaan penyusunan Modul Pelatihan ini
dimasa mendatang.
Penyusun
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA SAMBUTAN DIREKTUR ......................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
TIM PENYUSUN............................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................. iv
TIM PENYUSUN ............................................................................................. v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
MODUL BANTUAN HIDUP DASAR .................................................................... 1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM .............................................................. 1
B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS ........................................................... 1
ULASAN MATERI ............................................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
MODUL BANTUAN HIDUP DASAR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG
Peserta didik mampu melakukan Bantuan Hidup Dasar pada pasien yang
mengalami henti jantung dan atau henti nafas dengan pedoman AHA ( American
Heart Association) 2015.
Pada modul ini, anda akan mempelajari mengenai konsep Bantuan Hidup Dasar,
yang akan membantu anda memberikan bantuan segera pada korban yang mengalami
henti nafas dan henti jantung. Materi mengenai Triage yang harus anda pahami adalah:
Anda harus mempelajari henti jantung, kemudian penyebab dari henti jantung. Dan
yang terakhir anda akan mempelajari mengenai penatalaksanaan henti jantung dan
atau henti nafas.
Selamat Belajar…..!!!!!!
ULASANMATERI
Tidak sulit bagi anda untuk belajar dan memahami Bantuan Hidup Dasar sesuai
pedoman AHA 2015.Kematian akibat serangan jantung yang tiba-tiba ( Sudden Cardiac
Death) merupakan masalah kesehatan utama yang terjadi pada klinik dan masyarakat
pada hampir semua negara.
Di Amerika Serikat sebagai negara yang sudah maju masih terjadi kurang lebih
400.000 kasus sudden cardiac death
setiap tahunnya.Pada pasien dengan
sudden cardiac death menunjukkan 80%
disebabkan oleh penyakit jantung
koroner.Angka harapan hidup pada
pasien yang mengalami sudden cardiac
death di luar Rumah Sakit masih sangat
rendah sekitar 2 – 25%.Pasien yang
dapat tertolong masih mempunyai resiko
tinggi serangan ulang.
Di Indonesia kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah masih
menduduki urutan pertama.Angka kematian akibat serangan jantung dan pembuluh
darah masih menduduki urutan pertama.Angka kematian akibat serangan jantung yang
tiba-tiba masih belum diketahui secara pasti.Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) tahun 2007 prevalensi penyakit jantung di Indonesia masih cukup tinggi.
Berdasarkan wawancara 7,2% dan berdasarkan diagnostik menunjukkan angka 0,9%.
Dengan asumsi penduduk Indonesia 228.523.342 orang (Biro Pusat Statistik, 2008),
maka terdapat 16.453.680 orang yang mengalami penyakit jantung dan mempunyai
resiko terjadinya sudden cardiac death.
Anda sebagai tenaga kesehatan harus mampu menolong pasien henti jantung dan
atau henti nafas yang terjadi di dalam dan di luar Rumah Sakit sehingga akan
meningkatkan angka harapan hidup pada pasien henti jantung dan atau henti nafas.
Sebelum melakukan Bantuan Hidup Dasar, anda harus memahami tentang henti
jantung.
Henti Jantung
Henti jantung adalah penghentian tiba-tiba aktivitas pompa jantung efektif yang
mengakibatkan penghentian sirkulasi. Dengan berhentinya sirkulasi akan menyebabkan
kematian dalam waktu yang singkat. Kematian biologis dimana kerusakan otak tidak
dapat diperbaiki lagi hanya terjadi kurang lebih 4 menit setelah tanda-tanda kematian
klinis.Kematian klinis ditandai dengan hilangnya nadi karotis dan femoralis, terhentinya
denyut jantung dan atau pernafasan serta terjadinya penurunan/hilangnyakesadaran.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien henti jantung dan nafas adalah dengan Resusitasi
Jantung Paru (RJP).RJP adalah suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk
mengembalikan henti nafas dan atau henti jantung ke fungsi optimal untuk mencegah
kematian bologis.Oktober 2010 American Heart Association (AHA) mengumumkan
perubahan prosedur RJP/CPR yang sudah dipakai dalam 40 tahun terakhir.
PENTING UNTUK DIINGAT SISTEMATIKA RJP : C–A-B
1. Dewasa
a. Dilakukan di Arteri Karotis
b. Dilakukan kurang dari 10 detik
2. Anak-anak
a. Dilakukan di Arteri Brachialis/Femoralis
b. Dilakukan kurang dari 10 detik
Kompresi Dada
Kompresi dada merupakan tindakan berirama berupa penekanan pada tulang
sternum bagian setengah bawah (2-3 jari diatas Prosesus Xypoideus). Kompresi dada
dapat menimbulkan aliran darah karena adanya peningkatan tekanan darah intrathorak
dan kompresi langsung pada jantung. Aliran darah yan ditimbulkan oleh kompresi dada
sangatlah kecil, tetapi sangat penting untuk dapat membawa oksigen ke otak dan
jantung.
PENTING DIINGAT KOMPRESI JANTUNG LUAR YANG BAIK
Tempatkan tangan di tulang sternum bagian setengah bawah (2-3 jari diatas
Prosessus Xipoideus).
Kunci jari-jari dengan tangan dominan berada di atas.
Pertahankan tangan tetap lurus (sudut 90 0).
1 Penolong 2 Penolong
PENTING UNTUK DIINGAT KOMPRESI DADA YANG BERKUALITAS !!
Finger Swap
Breathing : Periksa Pernapasan
Pemeriksaan Breathing dilakukan dengan tekhnik “LOOK, LISTEN, and FEEL”.
Look untuk melihat pergerakan naik turun dada, Listen untuk mendengarkan suara
nafas dan Feel untuk merasakan hembusan nafas. Waktu peme-riksaan kurang dari 10
detik.
Berikut ini anda akan mempelajari cara memberikan bantuan pernafasan, dapat
dilakukan dengan bantuan dari mulut ke mulut, dari mulut ke alat pelindung
pernafasan, dari mulut ke hidung dan ventilasi bagging-sungkup.
Langkah 3 Langkah 4
KOMPLIKASI RJP
Fraktur Iga dan Sternum
Sering terjadi terutama pada orang tua, RJP tetap diteruskan walaupun
terasa ada fraktur iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi tangan salah.
Pneumothorax
Hemothorax
Kontosio Paru
Laserasi Hati dan Limpa
Posisi tangan yang terlalu rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah
hepar/limpa
Emboli lemak
PENTING UNTUK DI INGAT KAPAN RJP DIHENTIKAN !!!
e. Kaji jalan napas secara sering untuk memastikan keberhasilan tindakan ini
Caranya back blows dan chest thrust pada bayi adalah: bayi posisi pronasi diatas
lengan bawah tangan kanan kita. Pegang rahang bayi untuk menopang kepala bayi
dengan tangan kanan. Lakukan back blow dengan tumit tangan kiri kita dengan kuat di
antara tulang belikat korban sebanyak 5 kali. Kemudian posisi bayi dirubah ke posisi
supinasi, dengan tangan kiri menopang kepala dan leher bayi yang ditempatkan diatas
paha kita. Lakukan chest thrust dengan posisi jari setingkat dibawah nipple bayi dan jari
tengah dan manis disternum bayi untuk memberikan tekanan saat chest trust.
Dilakukan sampai benda asing keluar.
Selamat !!!
Anda telah menyelesaikan materi Sistem Kegawatdaruratan RSUD Kabupaten Batang
yang di dalamnya berisi tentang Bantuan Hidup Dasar dan pengaktifan Sistem Code
Blue RSUD Kabupaten Batang.
Dari materi tersebut Anda harus mengingat hal penting jika Anda berada di lokasi RSUD
Kabupaten Batang, yaitu :
1. Resusitasi Jantung Paru adalah serangkaian upaya penyelamatan hidup pada
pasien henti jantung dan atau henti napas.
2. RSUD Batang mengacu pada pedoman American Heart Association (AHA) 2015
yaitu D-R-H-C-A-B
3. Pengaktifan Sistem Code Blue di RSUD Batang dengan cara menghubungi telepon
line intra Rumah Sakit dengan menekan nomor ‘119’, menginformasikan kondisi
“code blue” dan lokasi kejadian korban kepada information center yang kemudian
akan di umumkan lewat public paging.
Terima Kasih…
DAFTAR PUSTAKA
Pembaruan Pedoman American Heart Association 2015 untuk CPR dan ECC.
https://eccguidelines.heart.org/wp-content/uploads/2015/10/2015-AHA-
Guidelines-Highlights-Indonesian. diakses tanggal 10-06-2016.
Pokja PP. 2016.Panduan Sistem Code Blue Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Batang.