Hansen dan Mowen (2001:633) mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang
dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang
dijual atau diserahkan”.
Menurut Mulyadi (2001:78) “pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh
ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan
perusahaan, oleh karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu
cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga
yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan
kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen.
Tujuan penentuan harga jual ada bermacam-macam. Tujuan penentuan harga jual yang
dilakukan perusahaan terhadap produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut (Kotler,
1996:356) :
Perusahaan dapat memaksimalkan laba jangka pendek apabila perusahaan lebih mementingkan
prestasi keuangan jangka pendeknya dibandingkan jangka panjang. Perusahaan mempunyai
keuntungan untuk menetapkan harga yang dapat memaksimalkan laba jangka pendek dengan
anggapan bahwa terdapat hubungan antara permintaan dan biaya dengan tingkatan harga yang
akan menghasilkan laba maksimum yang ingin dicapai.
4. Meningkatkan penjualan
Peningkatan penjualan akan mempengaruhi penerimaan perusahaan, jumlah produksi dan laba
perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan jumlah penjualan yang tinggi untuk menunjang
kelangsungan hidupnya. Peningkatan penjualan dapat dilakukan melalui bauran pemasaran
yang agresif. Pengembangan produk dengan memperbarui atau menawarkan produk-poduk
baru dapat meningkatkan penjualan. Pada satu sisi, perusahaan dapat meningkatkan volume
penjualan dengan tetap mempertahankan tingkat labanya. Sedangkan di sisi lain, manajemen
dapat memutuskan untuk meningkatkan volume penjualan melalui strategi pemotongan harga
atau penetapan harga yang agresif dengan menanggung resiko.
Salah satu strategi yang dapat di tempuh perusahaan adalah mempertahankan dan
meningkatkan pangsa pasar. Banyak perusahaan menetapkan harga yang rendah untuk
mempertahankan dan memperbesar pangsa pasar.
6. Menstabilkan harga
Perusahaan berupaya menstabilkan harga dengan tujuan untuk menghindari adanya perang
harga pada waktu permintaan meningkat atau menurun (tidak stabil).
Oleh karena itu perusahaan perlu menentukan tujuan utama agar fokus perusahaan menjadi
lebih jelas. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut diatas ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan tersebut akan diuraikan lebih lanjut pada sub bab di bawah ini.
Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi harga jual produk, yaitu:
Selera konsumen
Demand dan suplai
Jumlah pesaing yang memasuki pasar
Harga jual produk pesaing
Teori ekonomi mikro menyatakan bahwa harga jual yang paling baik atas barang atau jasa
adalah harga jual yang menghasilkan perbedaan paling besar antara total pendapatan dengan
total biaya. Pada model ekonomi, harga jual disusun berdasarkan tipe pasar yang dihadapi oleh
perusahaan. Beberapa tipe pasar yang penting adalah sebagai berikut (Supriyono, 2001:315):
1. Persaingan Sempurna
Pada pasar persaingan sempurna produk yang diperdagangkan bersifat homogen. Selain itu
penjual maupun pembeli tidak mampu mempengaruhi harga pasar barang atau jasa. Perusahaan
yang bergerak di pasar yang sangat bersaing, di mana barang tidak dapat dibedakan, harus
menerima harga seperti yang ditentukan oleh kekuatan pasar (Horngren, 1988). Pengaruh
persaingan sempurna terhadap terhadap penentuan harga jual barang atau jasa adalah sebagai
berikut:
2. Persaingan Monopolistik
Dalam persaingan monopolistik setiap penjual mencoba untuk membuat produknya berbeda
dibandingkan dengan produk yang dijual oleh penjual lainnya. Pengaruh persaingan
monopolistik terhadap terhadap penentuan harga jual barang atau jasa adalah sebagai berikut:
3. Persaingan Oligopoli
Dalam suatu pasar oligopolistik terdapat satu penjual tunggal yang cukup besar untuk
mempengaruhi harga pasar. Pada pasar ini terdapat pemimpin harga (price leader) dan pengikut
harga (price follower). Masalah yang dihadapi oleh pemimpin harga adalah bagaimana
menentukan harga jual agar labanya maksimal dan agar harga yang ditentukan tersebut juga
diikuti oleh pengikut harga.
4. Persaingan Monopoli
Karena hanya terdapat satu produsen maka produsen tersebut memegang kendali harga barang
atau jasa yang bersangkutan. Dalam pasar monopoli terdapat pemasok tunggal dan tidak ada
persaingan, namun pemegang monopoli biasanya menghadapi pembatasan – pembatasan yang
dilakukan oleh pemerintah.
Secara normal : Harga jual harus dapat menutupi biaya penuh dan menghasilkan laba. Laba
yang dimaksud adalah laba yang sepadan dengan investasi yang ditanam untuk menghasilkan
produk/jasa.
Unsur pertama yang diperhitungkan dalam harga jual adalah taksiran biaya penuh. Taksiran
biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan : Full Costing dan Variable Costing.
Cost of Capital, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk investasi yang dilakukan
dalam perusahaan. Contoh : Perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan
usaha dengan kredit bank, yang bunganya 24%p.a dan tax dari laba yang
dihasilkan 25%. Maka : Cost of Capital = (100% – 25%) x 0.24 = 18%, dimana
semakin besar biaya modalnya, semakin besar pula laba yang diharapkan
dapat diterima oleh perusahaan.
Resiko Bisnis, semakin besar risiko bisnis yang dihadapi perusahaan, semakin
besar persentase yang ditambahkan pada cost of capital di dalam
memperhitungkan laba ynag diharapkan.
Capital Employed, Besarnya Capital Employed / jumlah investasi (atau capital
employed) yang ditanamkan untuk memproduksi dan memasarkan produk atau
jasa merupakan faktor yang menentukan besarnya laba yang diharapkan, yang
diperhitungkan dalam harga jual.
Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan regular
perusahaan. Dalam keadaan seperti ini, yang perlu dipertimbangkan oleh manajer penentu
harga jual adalah:
Pesanan Regular
Pesanan regular adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang
akan terjadi dalam setahun anggaran. Dengan demikian jika manajer penentu harga jual yakin
bahwa seluruh biaya tetap dalam tahun anggaran akan dapat ditutup oleh pesanan yang regular,
maka pesanan khusus dapat dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan kontribusi dalam
menutup biaya tetap.
Jika misalnya dengan penerimaan khusus, perusahaan diperkiran tidak hanya akan
meregularkan biaya variable saja, namun memerlukan biaya tetap, karena harus beroperasi di
atas kapasitas yang tersedia, maka harga jual pesanan khusus harus di atas biaya variable
dengan kenaikan biaya tetap karena pesanan khusus tersebut.
Cost-type Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju
untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang
sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen dengan laba yang dihitung sebesar persentase
tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Jika dalam keadaan normal, harga jual produk
atau jasa yang akan dijual di masa yang akan datang ditentukan dengan metode cost-plus
pricing, berdasarkan taksiran biaya penuh sebagai dasar, dalam cost-type contract harga jual
yang dibebankan kepada konsumen dihitung berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang
telah dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk.
Keterangan:
** Biaya = Biaya yang tidak berhubungan langsung oleh volume produk (non produksi)
Terdapat perbedaan konsep langsung dan tidak langsungnya biaya dengan volume antara
metode full costing dengan metode variable costing. Konsep biaya yang berhubungan
langsung dengan volume menurut metode full costing adalah berupa biaya produksi,
sedangkan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan volume adalah berupa biaya
nonproduksi.
Variable costing memandang dengan cara yang berbeda terhadap biaya yang dipengaruhi
secara langsung oleh volume produk bila dibandingkan dengan full costing. Dalam
pendekatan variable costing, biaya penuh yang dipengaruhi secara langsung oleh volume
produk terdiri dari biaya variabel, sedangkan biaya penuh yang tidak dipengaruhi secara
langsung oleh volume produk terdiri dari biaya tetap.
Contoh soal :
Manajer Pemasaran PT. GLORY sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk
ASTREX untuk tahun anggaran yang akan datang. Menurut anggaran, perusahaan
direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran
biaya penuh untuk tahun anggaran yang akan datang sbb :
Biaya Variabel :
————————– +
Biaya Tetap :
————————– +
Total biaya tetap Rp. 1.400.000.000
————————– +
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran Rp. 4.000.000.000 dan laba yang
diharapkan dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (ROI) 25%
Penyelesaian :
————————— +
Unsur mark-up :
————————– +
Rp. 1.500.000.000
Rp. 3.000.000.000
————————— +
————————– +
Rp. 3.100.000.000
Unsur mark-up :
————————– +
Rp. 2.400.000.000
Rp. 3.100.000.000
————————— +
————————— :
Rp. 3.500.000.000
Unsur mark-up :
Rp. 1.000.000.000
Rp. 3.500.000.000
————————— +
————————— :
Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan (Time And Material Pricing)
Biasanya digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan-perusahaan
penjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.
Dalam perusahaan jasa volumenya dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
melayani konsumen bukan harga jual/unit tetapi harga jual per satuan waktu yang dinikmati
konsumen.
1. Biaya yang berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga mekanik dan ahli
listrik.
2. Biaya yang tidak berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga kerja tidak
langsung, listrik, depresiasi, asuransi dll
Contoh Soal :
Tafsiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran yad sbb :
——————— +
Jam tenaga kerja langsung 10 org x 300 hari x 7 jam/hr 21.000 jam
———————-
:
——————— +
——————– +
———————+
———————-:
——————- +
Mis. Taksiran harga beli bahan & suku cadang Rp. 23.800.000
——————– :
————- +
————— +
Perusahaan yang mengatur hajat hidup orang banyak, sehingga dalam penetapan harga jual
produk dibutuhkan pedoman :
Dengan adanya pedoman tsb, diharapkan didapatkan harga yang wajar. Tiap kenaikan harga
diatur peraturan pemerintah yang harus dapat dipertanggungjawabkan (dilihat dari biaya penuh
yang digunakan sebagai dasar dan kewajaran labanya).
Contoh Soal :
Misalnya untuk menghasilakan listrik diperlukan investasi sebesar Rp. 3.200.000.000 untuk
pembelian mesin dan ekupment serta modal kerja. Taksiran biaya produksi listrik pada volume
produksi 100.000.000 kwh per tahun adalah sbb :
————————– +
————————- +
Diketatui :
Hitung Mark-up
————————– +
————————— :
————————– +
————————– :