Anda di halaman 1dari 17

Makalah Teori Perilaku Konsumen

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu : AMIR MAHMUD, S.E.Sy, M.H

Kelas : Ekonomi Syariah (H)

1) M. Fradiyan Khamid 2013115360

2) Nurul Hadi 2013115374

3) Ira Rahmawati 2013115391

4) Arini Tri Utami 2013115393

5) Anis Lutfiyani 2013115365

Nama Kelompok : 5

Prodi : Syariah

Jurusan : Ekonomi Syariah

STAIN PEKALONGAN

Jl. Kusuma bangsa no. 9 pekalongan utara, Kota Pekalongan


2015
Kata pengantar

Segala puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala taufik dan hidayah-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik sebagaimana yang kita harapkan.
Shalawat dan taslim semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
yang telah memberi petunjuk kepada umat manusia dimuka bumi dan menyempurnakan
akhlak dan budi pekerti yang mulia.
Kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan
kesulitan tetapi dengan ketekunan dan bantuan dari beberapa pihak sehingga makalah ini
dapat tersusun. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat beberapa
kekurangan. oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati Kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekalongan, 22 Oktober 2015

Penulis

Kelompok 5

BAB I
PENDAHULUAN

· LATAR BELAKANG
Ekonomi mikro merupakan ilmu yang memiliki beberapa pokok bahasan, salah satunya
adalah studi mengenai Teori perilaku konsumen. Terdapat suatu alasan ketika konsumen
membeli barang lebih banyak pada saat harga barang rendah dan mengurangi pembeliannya
saat harga barang tersebut tinggi. Setiap individu ataupun rumah tangga pasti mempunyai
perkiraan tentang berapa pendapatannya dalam suatu periode tertentu, misalkan satu tahun.
Dan mereka juga pasti mempunyai suatu gambaran tentang barang – barang atau jasa – jasa
apa saja yang akan mereka beli. Tugas setiap rumah tangga adalah bagaimana mereka bisa
memaksimalkan pendapatan mereka yang terbatas untuk mendapatkan dan memenuhi semua
kebutuhan sehingga bisa mencapai kesejahteraan. Tapi ternyata hampir tidak satupun
individu atau rumah tangga yang berhasil dalam tugasnya tersebut. Sampai pada tingkat
tertentu, kegagalan tersebut disebabkan oleh adanya keterangan - keterangan yang tidak tepat
dan ada juga alasan - alasan lain seperti pembelian – pembelian secara impulsif.
· TUJUAN
a) Tujuan Umum
Tujuan umum makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ekonomi mikro yang menerangkan
tentang teori perilaku konsumen.

b) Tujuan Khusus
Tujuan khusus makalah ini antara lain:
1) Untuk mengetahui pengertian perilaku konsumen dan nilai guna (utility).
2) Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
3) Untuk mengetahui macam – macam perilaku konsumen
4) Pendekatan perilaku konsumen

· Rumusan Masalah
a. Apa yang di maksut perilaku konsumen?
b. Apa saja macam-macam perilaku konsumen?
c. Teori perilaku konsumen
d. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen?
e. Apa yang di maksut nulai guna (utility)?
f. Pendekatan perilaku konsumen
g. Keseimbangan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Perilaku Konsumen


· Pengertian Konsumen
Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri
sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana dapat diartikan sebagai
pengguna barang dan atau jasa.

· Pengertian Perilaku Konsumen


Menurut para ahli :
Ø Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses
seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta
mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)

Ø Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan
produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Ø Menurut Schiffman dan Kanuk [2000]: adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, & bertindak pasca konsumsi produk, jasa
maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.
Ø menurut, John C. Mowen & Michael Minor : perilaku konsumen sebagai studi tentang unit
pembelian (buying unit) & proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai
produk, jasa & pengalaman serta ide-ide.

Jadi dapat di simpulkan : Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau
organisasi dalam mencari, membeli, memakai, mengevaluasi, dan membuang produk ataupun
jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.

· Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 (dua) yaitu perilaku konsumen yang
bersifat Rasional dan bersifat Irrasional, berikut ciri-cirinya:
Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat Rasional, diantaranya seperti:
v Koumen memilih barang yang berdasarkan dengan kebutuhannya.
v Barang yang dipilih oleh konsumen memberikan manfaat atau
kegunaan yang optimal bagi konsumen.
v Konsumen memilih barang yang kualitasnya terjamin.
v Konsumen memilih barang yang harganya sesuai kemampuan atau daya belinya.

Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat Irrasional, diantaranya seperti:


v Konsumen cepat tertarik dengan iklan ataupun promosi di media cetak maupun media
elektronik.
v Konsumen memiliki barang-barang bermerk yang sudah terkenal atau dikenal luas.
v Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhannya, melainkan karena gengsi
atau prestise.

· Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

o Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha
memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap
suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana
kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari
pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;

o Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks
dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara
langsung;

o Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan
sebagainya.

· Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen


X Pengaruh psikologis mencakup motivasi, presepsi, kemampuan belajar, dan sikap
perseorangan.
X Pengaruh pribadi mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.
X Pengaruh sosial mencakup keluarga, pendapat pemimpin (orang yang pendapatnya
diterima oleh orang lain), dan kelompok referensi lainya seperti teman, rekan sekerja, dan
rekan seprofesi.
X Pengaruh budaya mencakup budaya (“cara hidup” yang membedakan satu kelompok besar
dengan kelompok lainya), subkultur (kelompok yang lebih kecil, seperti kelompok etnis yang
memilliki nilai-nilai bersama), dan kelas sosial (kelompok-kelompok berdasarkan peringkat
budaya menurut kriteria seperti latar belakang, pekerjaan, dan pendapatan.

Walaupun seluruh faktor itu dapat berdampak besar pada pilihan konsumen, dampk faktor-
faktor itu terhadap pembelian aktual beberapa produk menjadi sangat lemah atau dapat
diabaikan. Beberpa konsumen, misalnya, memperlihatkan loyalitas terhadap merek (Brand
Loyalty) tertentu, yang berarti mereka secara rutin membeli produk-produk karena mereka
puas atas kinerja merek produk itu.

· Nilai Guna (UTILITY)


Utility atau nilai guna sering digunakan sebagai istilah untuk menjelaskan mengenai suatu
manfaat barang atau komoditas tertentu. Pada teori keseimbangan, diketahui bahwa teori
keseimbangan menggambarkan antara kesesuaian antara permintaan dan penawaran.
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari komoditas yang diminta.
Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility).

Teori utility sering digunakan sebagai pendekatan dalam menjelaskan perilaku konsumen.
Pokok persoalan ekonomi yang dihadapi oleh setiap orang dalam perannya sebagai konsumen
membutuhkan bermacam barang dan jasa yang semua harus diimbangi dengan kemampuan
membeli. Konsumen harus berhadapan dengan pilihan jenis dan jumlah barang dan jasa yang
harus di beli serta harga yang harus dibayar untuk mendapatkan barang dan jasa yang dituju.

Didalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau utility. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka makin tinggilah nilai gunanya atau utilitinya.

· Pendekatan Perilaku Konsumen, diantaranya ada 2 (dua) macam, yaitu:


§ Secara Kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolute)

Pendekatan perilaku konsumen secara cardinal merupakan kepuasan individu atau seorang
konsumen diukur dengan satuan kepuasan. Setiap menambahan satu unit barang yang
dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah
tertentu. Semakin banyak atau semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka
semakin tinggi pula tingkat kepuasannya. Konsumen ini akan berusaha untuk
memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dia dimiliki. Besarnya nilai
kepuasan akan sangat bergantung pada konsumen yang bersangkutan. Konsumen ini dapat
mencapai mencapai kepuasan yang maksimum jika dalam membelanjakan pendapatannya
mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.

Dalam pendekatan utilitas cardinal di anggap bahwa manfaat atau kenikmatan yang di
peroleh oleh seorang konsumen dapat di nyatakan secara kuantitatif dan dapat di ukur secara
pasti. Untuk setiap unit yang di konsumsi akan dapat di hitung nilai gunanya.

Berdasarkan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang akan di


capainya, akan di ketahui bagaimana seorang konsumen akan memaksimumkan dengan
memilih komoditas yang tersedia di pasar. Dalam teori nilai guna ini (di kenal dengan nilai
guna total (Total utility = TU) dan Nilai guna marginal (marginal utility = MU).

Niali guna marginal adalah penambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari
penambahan atau pengurangan penggunaan satu unit komoditas tertentu. Berkaitan dengan
ini, dalam teori nilai guna di kenal dengan hokum diminisbing marginal utility yaitu
penambahan utilitas yang menurun karena penambahan satu unit komoditas yang di
konsumsi.

Perhatikan table berikut :

Dari table tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah hingga jeruk ke 6, sedangkan MU
bertambah dengan pola menurun, hingga unit jeruk ke 7 nilai MU mencapai 0 yang berarti
TU telah maksimal. Posisi ini di kenal sebagai titik jnuh (saturation point)
§ Secara Ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relative, order atau rangking

Dengan cara kedua yaitu menggunakan metode ordinal. Tingkat utility di ukur melalui order
atau rangking tetapi tidak disebutkan niali gunanya secara pasti. Dalam hal ini,
mengkonsumsi 4 komoditas pada umumnya lebih memuaskan dari pada mengkonsumsi 1
komoditas. Namun nilai kepuasannya tidak dapat di ketahui secara pasti. [pada umumnya
masyaakat tidak hanya mengkonsumsi satu komoditas, tetpi kombinasi komoditas. Misalkan
saja masyarakat mengkonsumsi 2 komoditas, yaitu buah jeruk dan buah apel. Konsumen
secara Rasional ingin membeli sebanyak-banyaknya buah jeruk dan buah apel, tetapi mereka
di hadapkan pada kendala keterbatasan dana.

Dalam pendekatan ini daya guna suatu produk atau jasa tidak perlu diukur, cukup untuk
diketahui saja dan konsumen mampu membuat urutan tinggi – rendahnya daya guna yang
diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok produk atau jasa.

· Kendala Konsumen

Secara Rasional konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak apapun, tetapi mereka
di batasi oleh pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu, makan konsumen
harus mengatur komposisi komoditas sehingga pemanfaatannya optimal.

Kendala pendapatn di kenal sebagai garis anggaran dan budget line (BL). Jika barang yang di
konsumsi adalah x dan y, maka persamaan budget line dapat di tulis sbb :
B = PX.(x) + PY.Y

Keterangan :

B = Anggaran

PX = Tingkat harga X

PY = Tingkat harga Y

Jika di asumsikan tingkat harga barang X dan Y tetap, maka akan di dapatkan BL. Berupa
garis lurus dan dengan slope (kemiringan garis) sebesar rasio tingkat harga, sehingga
Jika terjadi kenaikan / penurunan pendapatan, maka BL akan bergeser ke kanan atau ke kiri
secara parallel dengan slope tetap. Tetapi jika terjadi perubahan tingkat harga, maka slope BL
akan berubah.

Contoh soal :

1. Jika persamaan garis anggaran adalah P1 X1 + P2 X2 = Y. Sekarang jika P1 naik 2 kali


lipat, P2 naik 8 kali lipat dan pendapatan naik 4 kali lipat, bagaimana persamaan untuk garis
anggaran yang baru dalam hubungannya dengan harga dan pendapatan yang lama? Gambar
kurvanya!

Penyelesaian :
· Keseimbangan

Jika tadi di awal diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utility atau nilai gunanya, dan di
ketahui pula ada keterbatasan dana, maka pertanyaannya adalah : dengan dana terbatas,
berapakah utilitas maksimalnya, atau dengan utilitas tertentu brapakah dana minimal yang di
pelukan?
Untuk itu dapat di perhatikan Gambar 4.4 IC tertinggi adalah IC2. IC terendah adalah IC0.
Konsumen ingin menikmati titik D pada IC2. Tetapi dana yang tersedia tidak mencukupi.
Konsumen dapat menikmati titik C pada IC0 tetapi konsumen juga dapat menikmati titik E
pada IC1 dimana IC1 > IC0. Karena itu titik E maka di ketahui kedua kurva yakni IC dan BL
bersinggungan, dengan kata lain di katakana slopenya sama, sehingga :
Persamaan di atasa menunjukan tempat keseimbangan konsumen yakni jika rasio marginal
utility terhadap harga dari suatu barang telah sama. Jika rasio tersebut tidak sama, katakana
misalnya

maka keseimbangan belum tercapai. Pada kondisi tersebut tambahan manfaat yang di peroleh
persatuan uang yang di keluarkan untuk mengkonsumsi komoditas X lebih besar dari
tambahan manfaat yang di peroleh persatuan uang yang di keluarkan untuk mengkonsumsi
komoditas Y. sehingga kepuasan konsumen dapat di tingkatkan jika konsumsi terhadap
komoditas X di naikkan dan konsumsi komoditas Y di turunkan.

Contooh soal :

1. Dalam mengkonsumsi barang X dan Y. Anastasia memiliki fungsi kepuasan total sbb :

Bila di ketahui uang yang di anggarkan Anastasia untuk membeli kedua barang tsb adalah
22.000, harga barang X adalah 3.000 dan harga barang Y adalah 4.000. tentukan :

a. Banyaknya barang X dan barang Y yang di konsumsi Anastasia agar ia memperoleh


kepuasan maximal

b. Pada tingkat pembelian soal (a) berapakah besarnya kepuasan total (TU), Kepuasan
marginal dari barang X (MUx) dan kepuasan marginal dari barang Y (MUy) yang di
perolehnya.
Penyelesaian :

a. Kepuasan maximum akan tercapai jika :


b . pada tingkat konsumsi tersebut di peroleh :
Kepuasan total Anastasia adalah 90

Kepuasan marginal Anastasia yang di peroleh dari barang X adalah 9

Kepuasan marginal Anastasia yang di peroleh dari barang Y adalah 12.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas yanng mencakup mengenai Teori Tingka Laku Konsumen: teori
Nilai Guna ( Utiliti), dapat di simpulkan bebera hal, yaitu sebagai berikut:
1. Teori tingkah laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen di pasaran,
menerangkan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan di belinya.
Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk: teori utiliti dan analisis kepuasan sama.

2. Dalam teori utiliti perlu dibedakan dua konsep: utiliti total atau jumlah utiliti dari
mengkomsumsi sejumlah barang tertentu dan utiliti marjinal, yaitu tambahan utiliti yang
diperoleh dari menambah satu unit barang yang dikomsumsikan.pola komsumsi ke atas
sesuatu barang dipengaruhi oleh hukum utiliti marjinal yang semakin menurun.

3. Apabila seseoramg hanya mengkomsumsi satu unit barang saja, kepuasan yang maksimum
akan dicapai ketika utiliti marjinal adalah nol.

4. Teori tingka laku konsumen dapat menerangkan mengapa kurva permintaan menurun dari
kiri katas ke kanan. Ini menggambarkan apabiala harga turun, permintaan akan bertambah.

5. Teori nilai guna dapat pula digunakan untuk menerangkan tentang paradoks nilai, yaitu
keadaan di mana beberapa jenis barang yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
(seperti air dan udara) harganya sangat rendah, sedangkan barang yang kurang berguna
(seperti berlian) harganya sangat tinggi.

6. Kepuasan seorang konsumen dari mengkomsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari
pengorbanan (pembayaran) yang dibuat untuk memperoleh batanng tersebut. Perbedaan di
antara keduanya dinamakan surplus konsumen. Yang di mana surplus konsumen akan wujud
dapat ditunjukkan untuk kasus seseorang individu dan untuk keseluruhan konsumen dalam
suatu pasar barang.

2. Kritik dan Saran

Daftar Pusaka

http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-perilaku-konsumen-dan-menurut-para-ahli-
lengkap.html

https://taniosutrisno.wordpress.com/2014/09/25/perilaku-konsumen-teori-ciri-ciri-dan-
manfaat-perilaku-konsumen/

http://ikanteri89.blogspot.co.id/2014/12/makalah-mikroekonomi-teori-tingkahlaku.html

Herlambang, Tedy. 2007 Ekonomi Mikro PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai