PENDAHULUAN
Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) untuk
tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490-1550) seorang Professor
Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di
bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah
(Arber, 1938). Pada awalnya banyak spesimen herbarium disimpan di dalam buku sebagai
koleksi pribadi tetapi pada abad ke-17 Ramadhanil dan Gradstein – Herbarium Celebense 39
Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, pengawetan dan
penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula kelestarian objek tersebut. Perlu
ada pembatasan pengambilan objek. Salah satunya dengan cara pembuatan awetan.
Pengawetan dapat dilakukan terhadap objek tumbuhan maupun hewan. Pengawetan dapat
dengan cara basah ataupun kering. Cara dan bahan pengawet nya bervariasi, tergantung sifat
objeknya. Untuk organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan
awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan awetan kering berupa
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama, penyakit atau
kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak disertakan ujung batang, daun,
bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan seluruh habitus. Herbarium
kering digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan
akar, sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya
terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti. Dengan kata lain, suatu koleksi
tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan
berfungsi sebagai acuan identifikasi untuk mengenal suatu jenis pohon. Istilah Herbarium
adalah pengawetan specimen tumbuhan dengan berbagai cara.untuk kepentingan koleksi dan
ilmu pengetahuan. Koleksi specimen herbarium biasanya disimpan pada suatu tempat yang
diberi perlakuan khusus pula yang dikenal dengan laboratorium herbarium. Para ahli-ahli
Botani, Puslit Biologi-LIPI berada di wilayah Cibinong Jawa Barat. Laboratorium ini
menyimpan lebih dari 2 juta koleksi herbarium yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh
Indonesia dan dari berbagai Negara di dunia. (Balai Diklat Kehutanan Makassar, 2011)
1.2 Tujuan & Kegunaan
Tujuan penulisan
pemeliharaan tanaman.
Kegunaan penulisan
Adapun kegunaan penulisan adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat nilai dari praktek
dari pak Ir.H.Haerudin, M.P dosen Pembina mata kuliah biologi untuk praktikum herbarium
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Pengertian herbarium
Herbarium merupakan suatu specimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan
diawetkan melalui metode tertentu da dilengkapi dengan data-data megenai tumbuhan tersebut.
Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman kering untuk keperluan studi maupun
Herbarium merupakan karya referensi tiga dimensi, herbarium bukan hanya untuk
mendefinisikan suatu pohon, namun segala sesuatu dari pohon.mereka memegang bagian yang
sebenarnya dari bagian mereka itu. Nama latin untuk koleksi ini ataupun herbarium adalah
siccus hortus, yang secara harfiah berarti taman kering, dan setiap specimen menekan yang
terpasang pada selembar kertas yang ditulisi dengan apa tanaman yang ditemukannya
(Stacey,2004).
tumbuhan yaitu herbarium kering dan herbarium basah. Herbarium yang baik selalu disertai
identitas, pengumpulan (nama pengumpul atau kolektor dan nomor koleksi). Serta dilengkapi
keterangan lokasi asal material dan keterangan tumbuhan tersebut ntuk kepentingan penelitian
dan identifikasi.
Pada masa sekarang herbarim tidak hanya merupakan suatu specimen yang diawetkan
tetapi juga mempunyai suatu lingkup kegiatan botani tertentu, sebagai sumber informasi bagi
masyarakat umum. Herbarium diartikan juga sebagai bank data dengan sejumlah data mentah
yang belum diolah. Masing-masing specimen dapat memberikan bermacam-macam informasi,
tergantung kelengkapan specimen, data dan asal usul materialnya. (balai taman nasional
baluran, 2004).
Kelebihan dari herbarium kering disbandingkan dengan herbarium basah adalah dapat
bertahan lama hingga ratusan tahun. Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu:
specimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan yang kurang memadai maupun
karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara
manual, tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh beberapa orang, biaya besar, tidak bias
diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh (wibobo dan Abdullah,2007).
Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang lengkap organ vegetative dan organ
generatifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan menentukan niali estetikanya serta
1. Deskripsi.
Tanaman rambutan adalah tanaman buah yang hidup pada daerah tropis. Tanaman
rambutan ini biasanya di tanam di halaman depan pekarangan rumah karena tanaman
rambutan ini termasuk pohon yang berkayu besar namun terkadang juga tanaman rambutan
ini ditanam dipot sebagai tanaman tabulog pot. Nama latin tanaman rambutan adalah
Nephelium Lappaceum L. Tanaman rambutan berasal dari Asia Tenggara . tanaman rambutan
ini juga terdapat di beberapa daerah yang beriklim tropis seperti Afrika, Karibia, Amerika
dengan rambut dan berwarna kuning kemerahan. Dilam tanaman buah rambutan mempunyai
daging buah yang berwarna putih berstektur kenyal, berair, mempunyai rasa manis sedikit
asam. Daging buah tanaman menempel pada biji dan transparan.biji tanaman rambutan
berbentuk bulat lonjong dengan tekstur yang mirip retak-retak seperti kulit kayu dan
berwarna putih kecoklatan. Tanaman rambutan berkembang baikdengan cara persemaian biji
dan stek batang. Bagian tanaman rambutan yang digunakan ialah Daun, Kulit buah, Biji,
Akar.
(Hipoglikemik).
(diabetes melitus).
3.1 Alat
1. Parang
2. Cutter
3. Gunting kertas
4. Gunting tanaman/stek
3.2 bahan
2. Kertas manila
3. Plastic bening
4. Isolasi bening
5. Lem kertas
6. Lem kastol
7. Alcohol 30%
8. Trileks 40x60cm
9. Tali rapiah
10. Benang
BAB IV
PROSEDUR PENELITIAN
biji). Bias juga ditambahkan bagian-bagian lain yang mendukung misalnya akar dan
2. Letakkan sampel tersebut diatas Koran, kemudian di pres dengan sasak, ditempel
mengguanakan isolasi.
6. Setelah tiga hari, umumnya sampel-sampel tersebut sudah cukup kering. Keluarkan
7. Sampel yang sudah dikeluarkan dari sasak harus segera ditempelkan pada kertas
8. Bagian sampel yang akan direkatkan dengan selotip terlebih dahulu diberi sepotong
kertas agar bagus lem dari selotip tidak bersentuhan langsung dengan sampel
9. Lengkapi herbarium dengan etiket temple yang berisi keterangan mengenai klasifikasi
10. Penulisan keterangan tersebut dilakukan.etiket ini ditempelkan pada pojok bawah
HASIL PENELITIAN
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan
Herbarium berasal dari kata “horcus dan botanicus”, artinya kebun botani yang dikeringkan
secara sederhana yang dimaksud herbanium adalah suatu koleksi specimen tumbuhan yang
umumnya telah dikeringkankan, agar mudah ditransportasi dibandingkan basah dan dan
biasanya disusun berdasarkan klasifikasi. Herbarium juga biasanya disebut sebagai gedung.
Institusi atau lembaga yang menyimpan berbagai jenis tumbuhan. Herbarium merupakan suatu
bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan selain berfungsi sebagai acuan identifikasi
untuk mengenal satu jenis pohon. Istilah herbarium adalah pengawetan specimen tumbuhan
Material herbarium sangat penting artinya sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan
penelitian dan identifikasi hal ini dimungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan
caa diawetkan dapat bertahan lama. Pusat penelitian biologi membawahi satu bagian tata usaha.
1. Sebagai pusat koleksi herbarium tmbuhan sebagai data otentik kegiatan penelitian
7.1 kesimpulan
Herbarium adalah koleksi specimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan
system klasifikasi. Pengaewtan tanaman dapat dilakukan secara basah maupun kering.
7.2 saran
Dalam pembuatan herbarium kering sebaiknya tidak dikeringkan terpapar langsung dibawah
matahari. Sebaiknya ditutupi diatasnya menggunakan kertas karena struktur yang dihasilkan