X
DI BANDUNG, JAWA BARAT (STUDI KASUS BAGIAN
ENVIRONMENT & SAFETY DALAM PENANGANAN
TERHADAP KONTRAKTOR)
Oleh
AULIA MIFTAH
H24097016
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
AULIA MIFTAH
H24097016
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui:
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat
dan hidayah-Nya karya ilmiah ini akhirnya dapat diselesaikan sesuai dengan
harapan. Skripsi ini merupakan hasil penelitian di Kota Bandung, Jawa Barat
untuk menganalisis implementasi OHSAS 18001:2007 di PT. X, karena adanya
rasa ingin tahu dan mendalami mengenai sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3) yang berlaku di dalamnya.
Skripsi berjudul Analisis Implementasi OHSAS 18001:2007 pada PT. X di
Jawa Barat (Studi Kasus Bagian Environment & Safety dalam Penanganan
Terhadap Kontraktor) ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi di bidang studi Manajemen pada Program Sarjana Alih
Jenis Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor
(IPB).
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada
kita semua. Kritik dan saran yang membangun tentunya diharapkan oleh penulis,
sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, maka, penulis menyampaikan ucapan syukur kepada Allah
SWT dan menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS. Dipl.Ing, DEA sebagai dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan
dengan penuh kesabaran.
2. Dosen penguji Bapak Ir. Abdul Basith, MS. dan Bapak Nurhadi Wijaya, STP,
MM. atas kesediaannya menguji dan memberikan saran, serta masukan
kepada penulis.
3. Pimpinan serta seluruh karyawan PT. X.
4. Ketua Tim P2K3 sekaligus pembimbing saya ketika melakukan penelitian di
PT. X, Dr. Mahsun Muhammadi. Kasi Environment and Safety Bapak Sukma
dan Pelaksana (Bapak Yusuf, Bapak Azril, Bapak Budiyana). Kepala Seksi
Poliklinik dr. Erwin, Ibu Restu dan staff, terima kasih atas waktu dan
bimbingannya.
5. Bapak dan Ibu yang selalu berdoa dan memberikan kasih sayangnya. Terima
kasih atas dukungan moril maupun materiilnya. Semoga Allah membalas
dengan keindahan dunia dan akhirat kelak. Aamiin Allahuma aamiin.
6. Mas Rummy, Mba Tika, Mba Ira dan de’ Hisyam, kakak dan adikku yang
tersayang.
7. Semua teman-teman seperjuangan angkatan tujuh, terutama dari D3
Komunikasi (Ipit, Kiki, Ratih, Dinda, Nene’, Tika, Dewi, Trisna) atas
kekompakan dan kebersamaan perjuangannya. Sahabat sekaligus adik kelas
di eksman, Mita, terima kasih atas bantuannya selama ini.
8. Teman-teman satu bimbingan (Dini, Nale, Daniar, Hendra, Erwin dan Putra)
finally we did it!!
9. Teman-teman ex M-17, semoga ukhuwah kita selalu terjalin dengan indah.
10. Teman-teman lama maupun baru yang ada di Bandung. Semoga tali
silaturahmi kita semua selalu terjalin dengan baik.
v
11. Staff Program Sarjana Alih Jenis Manajemen FEM IPB, yang telah banyak
membantu dalam kepengurusan akademik.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian dan penulisan skripsi
ini.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi
I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
1.4. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 4
II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum) ........... 5
2.2. Sistem Manejemen K3 OHSAS 18001:2007 ............................ 5
2.2.1 Proses SMK3 OHSAS 18001:2007 ................................. 6
2.2.2 Unsur Implementasi OHSAS 18001:2007 ....................... 7
2.2.3 Lingkup SMK3 OHSAS 18001:2007 .............................. 8
2.2.4 Langkah-langkah Penerapan SMK3 OHSAS 18001:2007 9
2.2.5 Manfaat Penerapan SMK3 OHSAS 18001:2007 ............. 27
2.3. Kontraktor ................................................................................. 28
2.4. Proses Hirarki Analitik ............................................................. 29
2.5. Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................... 30
III METODE PENELITIAN ................................................................ 31
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................ 31
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 33
3.3. Pengumpulan Data ................................................................... 33
3.4. Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 33
IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 40
4.1. Profil Perusahaan ....................................................................... 40
4.2. Penerapan OHSAS 18001:2007 pada PT. X ............................. 40
4.3. Klausul-Klausul OHSAS 18001:2007 pada PT. X .................... 43
4.4. Bagian Environment and Safety ................................................ 65
4.4.1 Penanganan Kontraktor oleh Bagian Environment
and Safety PT. X di Bandung .......................................... 66
vii
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Data kasus kecelakaan dan kompensasi pada tahun 2002-2010 ......... 1
2. Pokok-pokok persyaratan OHSAS 18001:2007................................... 9
3. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty .. 35
4. Matriks Perbandingan Kriteria ............................................................ 36
5. Nilai RI ................................................................................................ 38
6. Data kasus kecelakaan kerja pada PT. X tahun 2006-2011 ................ 41
7. Bobot dan susunan Prioritas faktor kriteria masalah implementasi
OHSAS 18001:2007 pada Bagian Environment and Safety dalam
penanganan terhadap kontraktor ......................................................... 88
8. Bobot dan susunan prioritas aktor implementasi OHSAS 18001:2007
pada Bagian Environment and Safety dalam penanganan terhadap
kontraktor ............................................................................................ 90
9. Bobot dan susunan prioritas tujuan implementasi OHSAS 18001:2007
pada Bagian Environment and Safety dalam penanganan terhadap
kontraktor ............................................................................................ 92
10. Bobot dan susunan prioritas alternatif implementasi OHSAS
18001:2007 pada Bagian Environment and Safety dalam penanganan
terhadap kontraktor ............................................................................. 93
11. Bobot dan susunan prioritas aktor implementasi OHSAS 18001:2007
pada Bagian Environment and Safety dalam penanganan terhadap
kontraktor ............................................................................................ 95
12. Bobot dan susunan prioritas tujuan yang berkepentingan dalam
implementasi OHSAS 18001:2007 pada Bagian Environment
and Safety dalam penanganan terhadap kontraktor ............................. 96
13. Bobot dan susunan prioritas alternatif dalam implementasi
OHSAS 18001:2007 pada Bagian Environment and Safety dalam
penanganan terhadap kontraktor ......................................................... 97
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Siklus manajemen ................................................................................ 6
2. Unsur implementasi dari sistem manajemen K3 menurut OHSAS
18001:2007 ........................................................................................... 8
3. Kerangka pemikiran penelitian ............................................................ 32
4. Struktur organisasi K3 pada PT. X ...................................................... 46
5. Siklus kontraktor .................................................................................. 66
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak PT. X ............................. 104
2. Kuesioner penelitian ............................................................................. 105
3. IAP pada Bagian Environment and Safety ............................................ 117
4. Program pada Bagian Environment and Safety ..................................... 120
5. Struktur hirarki AHP ............................................................................. 122
6. Perhitungan AHP antar faktor .............................................................. 123
7. Sumber daya, tanggung jawab dan wewenang terhadap aktor ............. 124
8. Kompetensi, pelatihan dan kepedulian terhadap aktor ......................... 125
9. Komunikasi terhadap aktor ................................................................... 126
10. Pengendalian dokumen terhadap aktor ................................................. 127
11. Top Management terhadap tujuan ........................................................ 128
12. Middle Management terhadap tujuan ................................................... 130
13. Operational Management terhadap tujuan........................................... 132
14. Tujuan beban tanggungjawab yang sesuai terhadap alternatif .............. 134
15. Tujuan kontraktor taat peraturan sesuai terhadap alternatif .................. 135
16. Tujuan karyawan yang berkompeten yang sesuai terhadap alternatif .. 136
17. Tujuan dokumentasi yang baik yang sesuai terhadap alternatif............ 138
18. Hasil perhitungan data secara horisontal .............................................. 140
19. Perhitungan data secara vertikal............................................................ 141
20. Diagram hasil perhitungan AHP dengan Expert Choice....................... 142
21. Perbedaan SMK3 OHSAS 18001:2007 dengan SMK3 (Permenaker
nomor 5 tahun 1996) ............................................................................. 143
xi
1
I. PEDAHULUA
dari tahun 2009 yang tercatat 96.697 kasus. Dari angka tersebut, 2.191
tenaga kerja meninggal dunia dan menimbulkan cacat permanen sejumlah
6.667 orang. Jumlah klaim yang harus dibayarkan untuk kasus-kasus
tersebut mencapai Rp401.237.441.579 (Resti, 2011). Tingginya angka
kecelakaan kerja, antara lain dapat disebabkan tingkat kesadaran pengusaha
dan pekerja terhadap pentingnya K3 masih rendah. Jika hal ini terus
dibiarkan maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar baik bagi
karyawan maupun perusahaan itu sendiri.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia, pasal 27
ayat 2 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” dan dalam Amandemennya di
pasal 28 h dinyatakan bahwa “Setiap orang (termasuk pekerja) berhak atas
pelayanan kesehatan”. Selanjutnya dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional”.
Dengan adanya hal tersebut dapat dilihat bahwa sebenarnya pemerintah
mendukung adanya kebijakan K3 tersebut.
Seperti yang telah diketahui bahwa penerapan sistem manajemen K3
itu mutlak dilakukan. Dalam lingkup nasional dapat memenuhi sistem
manajemen K3 yang telah ditetapkan Kemenaker. Namun untuk perusahaan
yang ingin atau telah bergerak secara global tentunya memerlukan
pengakuan atas kinerja K3 nya secara internasional. Hal tersebut dapat
diperoleh melalui sertifikasi Occupational Health and Safety Assessment
Series (OHSAS) 18001 yang telah disepakati sebagai standar global untuk
menilai kinerja K3.
Sebagai salah satu perusahaan milik pemerintah yang memproduksi
vaksin dan antisera di Indonesia, PT. X sadar akan pentingnya standar
manajemen K3 dalam perusahaannya. Perusahaan yang telah berdiri sejak
zaman pemerintahan Hindia Belanda tersebut pada tahun 2006 telah
mendapatkan sertifikat OHSAS 18001:2007 untuk pengelolaan K3 dari
Lembaga Sertifikasi Lloyd's Register Quality Assurance Ltd, Singapura. Hal
3
Plan
Action Do
Check
1. Kebijakan K3
7. Kebijakan K3 organisasi.
8. Bentuk dan jenis risiko atau bahaya yang dihadapi.
2.2.4 Langkah-langkah Penerapan SMK3 OHSAS 18001: 2007
Dalam menerapkan SMK3 menurut pendekatan OHSAS
18001 memberikan persyaratan-persyaratan yang tertuang dalam
masing-masing unsur (Ramli, 2010).
Tabel 2. Pokok-pokok Persyaratan OHSAS 18001
KLAUSUL PERSYARATA
4.1. Persyaratan umum 1. Kembangkan SMK3 yang
memenuhi persyaratan
OHSAS18001.
2. Dokumentasikan SMK3 sesuai
dengan OHSAS 18001.
3. Implementasikan SMK3 sesuai
dengan OHSAS 18001.
4. Pelihara SMK3 sesuai OHSAS
18001.
5. Tingkatkan SMK3 sesuai dengan
OHSAS 18001.
4.2. Persyaratan 1. Tetapkan kebijakan K3 organisasi.
kebijakan 2. Dokumentasikan kebijakan K3.
3. Implementasikan kebijakan K3.
4. Pelihara kebijakan K3.
5. Komunikasikan kebijakan K3.
4.3. Perencanaan Persyaratan perencanaan.
4.3.1. Analisa bahaya K3 1. Identifikasi bahaya dan evaluasi
dan tentukan risiko.
pengendaliannya 2. Kembangkan metodologi untuk
mengidentifikasi bahaya dan
penilaian risiko.
3. Tetapkan prosedur untuk
mengidentifikasi bahaya dan
pengendalian risiko.
4. Pelihara metode dan prosedur
identifikasi bahaya dan penilaian
risiko.
5. Kurangi risiko melalui pilihan
pengendalian.
6. Tetapkan prosedur untuk memilih
teknik pengendalian.
7. Implementasikan prosedur
pengendalian risiko.
8. Pelihara prosedur pengendalian
risiko.
10
Lanjutan Tabel 2.
KLAUSUL PERSYARATA
4.3.2. Persyaratan 1. Tetapkan prosedur untuk
perundangan dan mengidentifikasi dan mengakses
lainnya persyaratan legal dan lainnya yang
relevan dengan organisasi.
2. Pertimbangkan semua persyaratan
legal dan lainnya ketika
mengembangkan SMK3.
3. Pelihara semua persyaratan tersebut
selalu mutakhir.
4. Komunikasikan semua persyaratan
kepada pihak terkait.
4.3.3. Tetapkan obyektif 1. Tetapkan obyektif K3.
dan program 2. Tetapkan obyekif.
3. Implementasikan obyektif.
4. Kembangkan program untuk
mencapai obyektif.
5. Implementasikan program K3.
6. Pelihara program K3 untuk
mencapai obyektif.
4.4. Penerapan dan Persyaratan Penerapan.
operasi
4.4.1. Menetapkan 1. Tetapkan tanggungjawab
tanggungjawab manajemen puncak.
dan akuntabilitas 2. Pastikan agar manajemen
menunjukkan komitmennya.
3. Tunjuk anggota manajemen sebagai
Management Representative (MR)
untuk mengelola dan memantau
SMK3.
4. Pastikan bahwa semua individu
memiliki tanggungjawab K3.
4.4.2. Memastikan 1. Pastikan agar semua individu yang
kompetensi dan melakukan kegiatan berbahaya
penyediaan memiliki kompetensi.
pelatihan 2. Pelihara rekaman kompetensi
seluruh individu.
3. Identifikasi kebutuhan pelatihan K3.
4. Tetapkan metode dan prosedur
pelatihan.
5. Lakukan pelatihan untuk memenuhi
kebutuhan pelatihan.
6. Evaluasi efektivitas pelatihan.
7. Pelihara rekaman pelatihan dan
evaluasi hasilnya.
8. Tetapkan prosedur untuk membina
kepedulian tentang K3.
9. Implementasikan prosedur untuk
11
Lanjutan Tabel 2.
KLAUSUL PERSYARATA
membina kepedulian.
10. Pelihara prosedur untuk membina
kepedulian.
4.4.3. Komunikasi, Gambaran komunikasi, partisipasi dan
partisipasi dan konsultasi
konsultasi
4.4.3.1. Tetapkan 1. Tetapkan prosedur untuk
prosedur komunikasi internal.
komunikasi 2. Kembangkan prosedur untuk
mengelola komunikasi internal.
3. Implementasikan prosedur
komunikasi internal.
4. Pelihara prosedur komunikasi
internal.
5. Tetapkan prosedur untuk kontraktor
dan pengunjung.
6. Kembangkan prosedur untuk
mengelola komunikasi dengan
pihak ketiga seperti kontraktor dan
pengunjung.
7. Implementasikan prosedur
komunikasi.
8. Pelihara prosedur komunikasi.
9. Tetapkan prosedur untuk
komunikasi eksternal.
10. Kembangkan prosedur untuk
mengelola komunikasi eksternal.
11. Implementasikan prosedur
komunikasi eksternal.
12. Pelihara prosedur komunikasi
eksternal.
4.4.3.2. Partisipasi dan 1. Tetapkan prosedur partisipasi kerja.
Konsultasi 2. Kembangkan prosedur untuk
mengelola keterlibatan pekerja.
3. Implementasikan prosedur.
4. Pelihara prosedur.
5. Konsultasi dengan pekerja tentang
isu-isu K3.
6. Konsultasi dengan kontraktor dan
pihak lainnya.
7. Kembangkan prosedur untuk
mengelola keterlibatan kontraktor.
8. Pelihara prosedur.
9. Konsultasi dengan kontraktor dan
pihak terkait tentang isu-isu K3.
4.4.4. Dokumentasikan 1. Dokumentasikan kebijakan K3.
SMK3 2. Dokumentasikan obyektif K3.
12
Lanjutan Tabel 2.
KLAUSUL PERSYARATA
3. Dokumentasikan lingkup SMK3.
4. Dokumentasikan seluruh unsur
SMK3.
5. Dokumentasikan seluruh
keterkaitan antara unsur SMK3.
4.4.6. Implementasikan 1. Identifikasi semua operasi kegiatan
tindakan yang perlu dikendalikan bahayanya
pengendalian dan mengurangi risiko.
operasi 2. Implementasikan pengendalian
untuk mengelola bahaya K3 dan
pengurangan risiko.
3. Implementasikan semua prosedur
yang didokumentasikan untuk
mengurangi risiko.
4. Pelihara prosedur operasi dan
pengendalian.
5. Pelihara kriteria operasi unutk
menekan risiko.
4.4.7. Tetapkan Proses 1. Persiapkan untuk situasi darurat
keadaan darurat yang dapat timbul.
2. Tetapkan prosedur keadaan darurat.
3. Uji coba prosedur keadaan darurat.
4. Implementasikan prosedur keadaan
darurat.
5. Tinjau ulang prosedur keadaan
darurat.
6. Perbaiki prosedur keadaan darurat.
4.5. Pemeriksaan Persyaratan pemeriksaan.
4.5.1. Pantau dan ukur 1. Tetapkan prosedur untuk memantau
kinerja SMK3 dan mengukur kinerja SMK3.
2. Implementasikan prosedur
pemantauan dan pengukuran
kinerja.
3. Pelihara prosedur pemantauan dan
pengukuran kinerja.
4. Rekam hasil pematauan dan
pengukuran.
5. Tetapkan prosedur peralatan
pemantauan dan pengukuran.
6. Pelihara prosedur untuk peralatan
pemantauan dan pengukuran.
4.5.2. Evaluasi Persyaratan evaluasi pemenuhan
pemenuhan perundangan dan persyaratan lainnya.
perundangan dan
persyaratan
lainnya.
13
Lanjutan Tabel 2.
KLAUSUL PERSYARATA
4.5.2.1. Evaluasi 1. Tetapkan prosedur untuk
pemenuhan mengadakan evaluasi pemenuhan
persyaratan perundangan secara berkala.
perundangan 2. Rekam hasil evaluasi pemenuhan
perundangan.
4.5.2.2. Evaluasi 1. Tetapkan prosedur untuk
pemenuhan mengadakan evaluasi pemenuhan
dengan persyaratan lainnya secara berkala.
persyaratan 2. Rekam hasil evaluasi pemenuhan
lainnya persyaratan lainnya.
4.5.3. Penyelidikan Persyaratan penyelidikan insiden dan
insiden dan langkah perbaikan.
langkah perbaikan
4.5.3.1. Selidiki semua 1. Tetapkan prosedur penyelidikan
insiden insiden.
2. Implementasikan prosedur
penyelidikan insiden.
3. Pelihara prosedur penyelidikan
insiden.
4.5.3.2. Ambil langkah 1. Tetapkan prosedur untuk mengelola
perbaikan ketidaksesuaian.
2. Implementasikan prosedur
mengelola ketidaksesuaian.
3. Pelihara prosedur mengelola
ketidaksesuaian.
4.5.4. Tetapkan rekaman 1. Tetapkan rekaman K3 yang
SMK3 dan diperlukan.
pengendaliannya 2. Pelihara rekaman K3.
3. Tetapkan prosedur untuk mengelola
rekaman K3.
4. Implementasikan prosedur
pengelolaan dan penyimpanan
rekaman.
4.5.5. Lakukan internal 1. Tetapkan program audit internal K3.
audit SMK3 2. Implementasikan prosedur audit
internal.
3. Implementasikan prosedur audit
internal.
4.6. Tinjauan manajemen Tinjau ulang kinerja K3
1. Tinjau ulang SMK3 melalui
berbagai masukan.
2. Kaji hasil tinjau ulang.
3. Keluarkan hasil tinjau ulang
manajemen.
4. Komunikasikan hasil tinjau ulang.
Sumber : Ramli, 2010
14
3. Sumber daya.
4. Unsur-unsur lain dari sistem manajemen K3.
Hasil yang relevan dari tinjauan manajemen harus tersedia
(dapat diakses) untuk proses komunikasi dan konsultasi (Bagian
4.4.3).
2.2.5 Manfaat Penerapan SMK3 OHSAS 18001: 2007
Menurut sebuah perusahaan jasa konsultan dan pelatihan
mutu, yaitu PT. Digisi Indonesia manfaat dari penerapan OHSAS
18001:2007 (Effendi, 2011) ialah :
a. Kepuasan pelanggan melalui pengiriman produk yang secara
konsisten memenuhi persyaratan pelanggan, disertai
perlindungan terhadap kesehatan dan properti para pelanggan.
b. Mengurangi ongkos-ongkos operasional dengan mengurangi
kehilangan waktu kerja, karena kecelakaan dan penurunan
kesehatan, serta pengurangan ongkos-ongkos berkenaan dengan
biaya dan kompensasi hukum.
c. Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perlindungan pada kesehatan dan
properti karyawan, para pelanggan dan rekanan.
d. Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana
persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut
mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para
pelanggan anda.
e. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen risiko melalui
pengenalan secara jelas pada kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penerapan pada pengendalian dan pengukuran.
f. Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang
dijalankan, dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga
yang independen pada standar yang diakui.
g. Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis, khususnya
spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai
suatu persyaratan sebagai rekanan.
28
2.3. Kontraktor
c. Langkah 3 :
Bila perkiraan aij baik akan cenderung untuk dekat dengan nisbah
wi/wj, jika n juga berubah, maka n diubah menjadi maks,
sehingga diperoleh :
Pengolahan horisontal
Pengolahan horisontal dimaksudkan untuk menyusun
prioritas elemen keputusan setiap tingkat hirarki keputusan.
Tahapannya adalah sebagai berikut :
Perkalian baris (z) dengan rumus :
…………………………... (1)
Keterangan :
eVPi adalah unsur vektor prioritas ke-i.
Perhitungan nilai eigen maksimum :
VA = aij x VP dengan VA = (Vai)
VB = VA/VP dengan VB = (Vbi)
…………………… (3)
…………………………………………………….. (5)
VISI : Menjadi produsen vaksin dan antisera yang berdaya saing global.
MISI :
1. Memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan vaksin dan antisera
yang bermutu internasional untuk kebutuhan Pemerintah, swasta
nasional, dan internasional.
2. Mengembangkan inovasi vaksin dan antisera sesuai dengan kebutuhan
pasar.
3. Mengelola perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan
menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham, dengan
tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya.
PT. X di Bandung ialah perusahaan yang memproduksi vaksin dan
antisera. Secara nasional memenuhi kebutuhan vaksin untuk program
imunisasi dengan target 5 juta bayi per tahun, 27,6 juta anak usia sekolah
per tahun dan 15 juta wanita usia subur per tahun. Sejak tahun 1997,
diantara 200 produsen vaksin di dunia, perusahaan ini merupakan salah satu
dari 30 produsen vaksin yang telah mendapatkan Prakualifikasi WHO.
Sejak memiliki Prakualifikasi World Health Organization (WHO),
perusahaan ini mulai melakukan ekspansi pada tahun 1997 dengan
mengirimkan produk-produknya ke pasar internasional yang sudah tersebar
di sekitar 110 negara di berbagai belahan dunia.
telah direvisi oleh kepala bagian harus disampaikan melalui training terlebih
dahulu baru disahkan oleh pihak QA.
Dalam mengkomunikasikan hal-hal mengenai K3, P2K3 dan Bagian
Environment and safety selalu melakukan induction training tentang K3,
JSA kepada kontraktor dan Karyawan baru. Begitu juga dengan tamu,
perusahaan memberikan induction training, atau minimal memberi petunjuk
melalui surat tanda izin masuk yang diberi oleh bagian keamanan sebelum
tamu memasuki kawasan.
Klausul 4.4.3.2. Partisipasi dan konsultasi
Partisipasi dan konsultasi tentang K3 dapat dilakukan melalui
komunikasi dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Hal tersebut telah
berjalan dengan baik karena dapat dilihat dari adanya catatan mengenai
“partisipasi karyawan tentang K3 di lingkungan perusahaan” yang
disampaikan secara langsung maupun media lain seperti intranet perusahaan.
Catatan tersebut berupa laporan dari karyawan akan adanya sumber bahaya
yang memungkinkan adanya ancaman terhadap K3, atau stakeholder yang
berada dalam lingkungan tersebut.
Melalui intranet perusahaan, dalam Public Folder telah disediakan
“Forum K3” sebagai wadah informasi K3 bagi seluruh karyawan. Sebagai
wadah partisipasi karyawan terhadap masalah K3, maka karyawan tersebut
dapat memberikan saran, masukkan dan hal lain secara langsung kepada
perwakilan Anggota Tim P2K3 (Panitia Pembina K3) yang berada di
Divisinya masing-masing maupun langsung kepada Ketua dan Sekretaris
P2K3, termasuk kepada Seksi Safety dari Bagian Environment and Safety.
Saran, masukan, atau hal-hal lain yang bersangkutan tentang K3 tersebut
akan diselesaikan dan dicari jalan keluarnya dalam rapat Tim P2K3.
Klausul 4.4.4. Dokumentasi
Pelaksanaan dari kesisteman yang diterapkan khususnya sistem K3
dapat berjalan sesuai dengan kebijakan dan aturan yang ada. Untuk itu maka
diperlukan pedoman dan prosedur yang menjelaskan seluruh aktivitas yang
dikerjakan secara garis besar. Struktur dokumentasi yang terdapat dalam
perusahaan ini terdiri atas :
55
1. Manual
Manual merupakan dokumen tingkat pertama yang berisi tentang
kebijakan perusahaan dalam rangka memenuhi persyaratan ISO 9001,
ISO 14001, OHSAS 18001, cara produksi obat yang baik (CPOB),
Association of South East Asia Nation Good Manufacturing Practice
(ASEAN GMP), WHO GMP dan mengikuti perkembangan persyaratan
GMP secara global. Manual perusahaan ini terdiri dari dua, yaitu :
a. Manual I PT. X seperti visi, misi, kebijakan dan tujuan.
b. Manual II PT. X seperti bisnis proses yang utama (penerimaan
order, pengadaan. Produksi, pengujian, pengemasan dan distribusi).
2. Pedoman
Pedoman merupakan dokumen tingkat kedua yang berisi pedoman
untuk mengimplementasikan kebijakan yang ada pada manual.
Pedoman dibuat untuk setiap aktivitas sesuai aliran bisnis proses
perusahaan.
3. Dokumen pendukung
Dokumen pendukung merupakan dokumen tingkat ketiga yang berisi
prosedur atau langkah detail untuk menjalankan suatu pekerjaan. Isi
dari dokumen pendukung mencakup : prosedur baku, formula induk,
spesifikasi, protokol, formulir data dan catatan atau record.
Dokumen tingkat I terdiri dari dua (2) dokumen, yaitu Manual 1 dan
manual 2. Kemudian dokumen tingkat II berjumlah 135 dokumen pedoman
SM.S.20 yaitu manajemen risiko korporat. Untuk tingkat III terdapat 4494
dokumen dimana dokumen tersebut merupakan dokumen pendukung
(prosedur baku). Dokumen yang menyangkut K3 yang ada dalam
perusahaan ini, yaitu :
1. 100K-SIS-IAP : Identifikasi Aspek/Bahaya dan Dampak/ Risiko.
2. 100K-SIS-JSA : Analisa Keselamatan Kerja
3. 100K-PAK-01 : Penyakit Akibat Kerja
4. 100K-KK-01 : Penanganan Kecelakaan Kerja.
5. 100K-SIS-08 : Pemantauan Kesehatan Karyawan.
6. 100K-SIS-12 : Pelatihan Karyawan
56
telah dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2010 di gedung polio dan campak.
Pada saat Evacuation Drill, karyawan di gedung polio dan campak dapat
melaksanakan instruksi sesuai dengan posedur baku dokumen 214K-KTD-
01. Berdasarkan evaluasi di lapangan dengan melaksanakan prosedur 214K-
KTD-01 tersebut dapat mengatasi keadaan darurat gempa bumi, dimana
Evacuation Drill terhadap seluruh karyawan dalam waktu tiga (3) menit, 49
detik. Syarat dalam SOP ialah kurang dari enam (6) menit yang berarti telah
terpenuhi. Jika suatu saat pada gedung lain dilakukan Evacuation Drill dan
waktu tempuhnya tidak memenuhi syarat maka dilakukan perbaikan atau
review terhadap fasilitas gedung tersebut.
Klausul 4.5.3. Penyelidikan insiden, ketidaksuaian, tindakan
perbaikan dan pencegahan
Klausul 4.5.3.1. Penyelidikan insiden
Perusahaan telah memiliki prosedur terkait penyelidikan insiden.
Penyelidikan insiden telah diatur dalam dokumen 100K-KK-01. Berlaku
untuk semua divisi termasuk Bagian Environment and Safety sendiri.
Penyelidikan dilakukan setelah adanya laporan kecelakaan atau timbulanya
PAK terhadap karyawan. Penyelidikan dimaksudkan untuk mengetahui
penyebab suatu kecelakaan, sehingga tidak terulang kembali. Terdapat tiga
(3) jenis kecelakaan, yaitu :
1. Kecelakaan “first aid” dan hampir celaka
Untuk jenis kecelakaan ini penyelidikan dilakukan oleh kepala seksi
atau kepala bagian yang terkait. Laporan penyelidikan diisi di dalam
form laporan kecelakaan dan form laporan penyelidikan. Tindak lanjut
perbaikan kecelakaan dilaporkan oleh kepala seksi atau kepala bagian
terkait ke P2K3 dan tembusan ke bagian administrasi personalia serta
QA (khusus untuk QA dilapokan secara periodik).
2. Kecelakaan cidera sedang
Untuk jenis kecelakaan ini diinformasikan ke kepala seksi secepatnya
dan paling lambat dua jam setelah kejadian. Laporan dibuat secara
tertulis melalui form yang telah ditentukan oleh kepala bagian terkait
dalam waktu 2 x 24 jam sesuai peraturan perundangan berlaku.
62
Memilih Negosiasi
Studi Kelayakan Kontraktor Kontrak
4. Ketinggian
Hal ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan dengan
ketinggian lebih dari tiga (3) m di atas permukaan tanah. Untuk
persiapan penerbitan surat izin kerja ketinggian, hal-hal yang
harus dilakukan adalah :
a. Pastikan bahwa area kerja dinyatakan aman.
b. Isi secara lengkap surat izin kerja sesuai kebutuhan oleh
penanggungjawab.
c. Isi tipe pekerjaan yang akan dilakukan.
d. Isi alat pelindung yang dibutuhkan, seperti sepatu safety,
safety harness, perancah sesuai, helm safety, sarung tangan,
alat komunikasi dan alat lainnya sesuai kebutuhan.
e. Penanggungjawab memeriksa kelengkapan dan kebenaran
isi dari surat izin kerja, memastikan alat-alat yang
digunakan dalam kondisi baik dan melakukan penilaian
terhadap rambu-rambu peringatan yang diperlukan. Selain
itu memastikan juga bahwa rambu-rambu tersebut telah
terpasang sebelum memulai pekerjaan.
f. Setelah diperiksa lengkap surat izin kerja ketinggian
disahkan oleh penanggungjawab.
4.4.2 Penerapan operasi OHSAS 18001:2007 pada Bagian
Environment and Safety PT. X di Bandung, Jawa Barat dalam
penanganan terhadap kontraktor
Implementasi dan operasi OHSAS 18001:2007 dalam
penanganan terhadap Kontraktor yang dilakukan oleh Bagian
Environment and Safety sebagai berikut :
a. Sumber daya, peran, tanggungjawab, akuntabilitas dan
wewenang
SDM yang berperan dalam pelaksanaan penanganan
kontraktor ialah Divisi Logistik, Bagian Umum dan Bagian
Environment and Safety. Berikut merupakan tanggungjawab dan
wewenang masing-masing :
71
besar lagi baik dari perusahaan, maupun pihak kontraktor bersangkutan jika
terjadi kecelakaan. Untuk aspek sosial, perusahaan dapat selalu memberikan
rasa aman dan nyaman bagi karyawan, tamu, maupun masyarakat yang
berada di sekitar area perusahaan karena SMK3 berjalan dengan baik.
Terakhir dari aspek lingkungan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif, aman dan jauh dari pencemaran.
100
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, O. http://digisi-indonesia.com/article/80002/penerapan-ohsas-18001-
pada-industri-manufaktur.html. [07-10-2011].
Heni, Y. 2011. Panduan untuk Selalu Bekerja dengan Selamat IMPROVING OUR
SAFETY CULTURE; Cara Cerdas Membangun Budaya Keselamatan
yang Kokoh. PT. Gramedi Pustaka Utama, Jakarta.
Kurniawidjaja, L.M. 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. UI Press, Jakarta.
Laksmi, F.K. 2010. Analisis Implementasi ISO 9001: 2000 pada Departemen
Collection PT. Para Jawa Barat Propertindo Jakarta. Skripsi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Ramli, S. 2011. Pedoman Praktis Manajemen Bencana. PT. Dian Rakyat, Jakarta.
Resti, P. http://www.suarapembaruan.com/home/klaim-jamsostek-tinggi-tanda-
penerapan-k3-belum-memadai/12191. [10-10-2011].
Saaty, T.L. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Terjemahan). PT.
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
103
LAMPIRA
104
32
PT. X
Klausul-klausul OHSAS
18001:2007
Implementasi OHSAS Bagian Environment and Safety
18001:2007 secara garis PT. X dalam Penanganan
besar terhadap kontraktor
Analisis deskriptif
Rekomendasi alternatif
tindakan pemecahan masalah
OHSAS 18001:2007
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
33
104
Tahap 1
Tahap 2
Lampiran 2. Kuesioner
Kuesioner ini diberikan dalam rangka penyusunan tugas akhir Aulia Miftah
(H24097016) Mahasiswi Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, dengan skripsi berjudul :
ANALISIS IMPLEMENTASI OHSAS 18001:2007 PADA PT. X DI JAWA
BARAT (STUDI KASUS BAGIAN ENVIRONMENT & SAFETY DALAM
PENANGANAN TERHADAP KONTRAKTOR)
Kuesioner ini dibagikan untuk menghasilkan rekomendasi alternatif pemecahan
masalah yang terdapat di dalam implementasi OHSAS 18001:2007 PT. X Jawa
Barat.
Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini secara benar
dan obyektif. Hasil kuesioner ini hanya bertujuan untuk penelitian ilmiah. Atas
perhatiannya dan partisipasi Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Jenis Kelamin: L / P
A. PETUNJUK
I. UMUM
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden dengan
menjawab setiap pertanyaan tertulis.
2. Jawaban dapat merupakan pendapat pribadi maupun hasil diskusi atau
pemikiran dengan orang lain.
3. Pertanyaan yang ditujukan adalah membandingkan data dua faktor
berdasarkan tingkat kepentingan atau besarnya peranan dengan
memberikan skala penilaian (petunjuk II).
4. Dalam pengisian kuesioner ini, diharapkan responden melakukan
dengan sekaligus (tidak tertunda).
106
Skala Keterangan
1 Sama Penting
3 Sedikit lebih penting
5 Jelas lebih penting
7 Sangat jelas lebih penting
9 Mutlak lebih penting
107
Lanjutan Lampiran 2.
B. PERTANYAAN
I. Dalam kaitannya dengan fokus hirarki, yaitu identifikasi
permasalahan implementasi OHSAS 18001:2007 studi kasus Bagian
Environment and Safety PT. X di Jawa Barat dalam penanganan
terhadap kontraktor, faktor/kriteria masalah yang teridentifikasi
adalah :
a. Sumber daya, peran, tanggungjawab, dan wewenang :
Penumpukan tanggungjawab dan wewenang yang kurang sesuai,
ruang kerja yang belum tetap dan kurang nyaman.
b. Kompetensi, pelatihan : Masih membutuhkan personil yang
memiliki kemampuan mendalam tentang K3 dalam perusahaan.
c. Komunikasi : Pihak kontraktor masih ada yang
tidak patuh dalam penggunaan APD.
d. Pengendalian dokumentasi: Adanya beberapa dokumen laporan
K3 yang tidak lengkap, yaitu beberapa surat izin kerja dan JSA yang
tidak ada dalam arsip.
lebih penting lebih penting
dibandingkan di kolom dibandingkan di kolom
Faktor sebelah kanan sebelah kiri Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Sumber daya,
peran, Kompetensi
tanggungjawab dan pelatihan
dan wewenang
Sumber daya, Komunikasi
peran,
tanggungjawab
dan wewenang
Sumber daya, Pengendalian
peran, Dokumentasi
tanggungjawab
dan wewenang
Kompetensi Komunikasi
dan pelatihan
108
Lanjutan Lampiran 2.
Lanjutan Lampiran 2.
Lanjutan Lampiran 2.
Lanjutan Lampiran 2.
Lanjutan Lampiran 2.
Lanjutan Lampiran 2.
IV. Dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin diraih dalam implementasi
OHSAS 18001:2007, maka alternatif kegiatan/tindakan yang dapat
diambil adalah melalui :
Lanjutan Lampiran 2.
Lanjutan lampiran 2.
Lanjutan lampiran 2.
117
Sumber : Data Bagian Environment and Safety, 2011
Lanjutan Lampiran 3.
NO Kode Kegiatan/ Rincian Aspek/Bahaya Dampak/Risiko Tindak Peraturan Faktor
Aspek Produk/Jasa Kegiatan/Produk/Jasa lanjut Pengendalian
Aspek Lingkungan, Bahaya K3 Dampak Lingkungan, Risiko K3 Y/T
8 I-214-18 Pengangkutan Pengangkutan tidak teratur Sampah menumpuk ditempat T UU RI No. SM-S19
sampah sampah 18/2008
9 I-214-20 Pengelolaan sampah Sampah menjadi tercampur Sisa sampah yang tidak terurai T UU RI No. SM-S19, 214K-
18/2008 PS-01
10 III-214- Ruang Ruangan istirahat Pengap, sirkulasi udara tidak baik Supir kelelahan saat kembali dari T Adanya ventilasi
01 Garasi tidak memadai tugas luar kota, dan sulit untuk udara yang baik di
melakukan aktifitas kembali karena garasi
kelelahan
11 III-214- Keadaan rusak Emisi udaran gas buang Pencemaran udara T PreMenLH Sudah dilakukan
02 No. uji emisi
05/2006, kendaraan
PreMenLH
No.
04/2009
12 III-214- Alat/sistem pada kendaraan tidak Kecelakaan T UU RI No. Terdapat tata cara
04 berfungsi dengan baik 01/1970 menggunakan
kendaraan dengan
baik
13 IV-214- Lampu Penerangan jalan dan Penggunaan energi listrik secara Penipisan SDA T INPRES/0 135K-PP-SDA
01 Penerangan koridor berlebihan 2/2008
14 V-214- Administrasi Pengoperasian Radiasi monitor pada mata Mata lelah, iritasi mata T Kepmenke 100K-SIS-JSA
01 komputer s
No.1405/
MENKES/
SK/XI/200
2
15 V-214- Pemakaian Listrik Penggunaan energi listrik secara Penipisan SDA T INPRES/0 135K-PP-SDA
02 untuk komputer, berlebihan 2/2008
penerangan dan AC
16 V-214- Pekerjaan Penggunaan alat berat limbah non B3 Terjatuh, terpeleset, tersayat, T UU No. 1 100K-IKER-01
03 Proyek tersandung, terjepit, tertimpa, th 1970
tertusuk, iritasi mata dan tergores
Sumber : Data Bagian Environment and Safety, 2011
118
Lanjutan
Lampiran 3.
Tindak
Kode Kegiatan/ Rincian Aspek/Bahaya Dampak / Risiko Faktor
NO lanjut Peraturan
Aspek Produk/Jasa Kegiatan/Produk/Jasa Pengendalian
Aspek Lingkungan, Bahaya K3 Dampak Lingkungan, Risiko K3 Y/T
17 V-214- Pekerjaan Penggunaan las Kebakaran Terbakar, terpapar panas, kesetrum, T UU No. 1 100K-IKER-01
04 Proyek radiasi dan gas th 1970,
PreMenak
er 02/1982
18 V-214- Pekerjaan Perbaikan/Pemelihara Limbah B3 Kurang oksigen, terjepit alat dan T UU No. 1 100K-IKER-01
05 Proyek an Boiler/ruang terpapar panas th 1970
tertutup
19 V-214- Pekerjaan Penggalian limbah non B3 Tertimpa tanah, terbacok kaki, T UU No. 1 100K-IKER-01
06 Proyek tertimpa bahan/alat dan terpeleset th 1970
119
Lampiran 4. Program pada Bagian Environment and Safety
120
Sumber : Data Bagian Environment and Safety, 2011
Lanjutan Lampiran 4.
121
Sumber : Data Bagian Environment and Safety, 2011
Lampiran 5. Struktur Hirarki AHP
Beban tanggungjawab Infrastruktur yang baik Kontraktor taat pada Dokumentasi yang Karyawan yang
Tujuan yang sesuai dan permanen peraturan baik berkompeten
(0,194) (0,186) (0,218) (0,176) (0,226)
Penambahan SDM yang Penyediaan ruang kerja Penyempurnaan sistem Pengelolaan
Alternatif lebih berkompeten yang baik dan permanen reward dan punishment dokumentasi yang
122
(0,456) (0,170) (0,123) baik dan benar
(0,251)
123
Lampiran 15. Tujuan kontraktor taat peraturan sesuai terhadap
alternatif
Ketua
P2K3
KTP
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
3.000
5.000
5.000
2.943
0.543
2.276
4.190
RUKER
0.333
1.000
5.000
3.000
1.495
0.276
1.139
4.126
RP
0.200
0.200
1.000
0.500
0.376
0.069
0.289
4.164
DOK
0.200
0.333
2.000
1.000
0.604
0.112
0.451
4.044
Jumlah
5.419
1.000
16.523
Rataan
4.131
CI
0.044
CR
0.049
Kepala
Seksi
Safety
KTP
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
5.000
6.000
4.000
3.310
0.581
2.488
4.281
RUKER
0.200
1.000
3.000
0.333
0.669
0.117
0.486
4.140
RP
0.167
0.333
1.000
0.200
0.325
0.057
0.242
4.243
DOK
0.250
3.000
5.000
1.000
1.392
0.244
1.027
4.203
Jumlah
5.695
1.000
16.866
Rataan
4.217
CI
0.072
CR
0.081
Pelaksana
Safety
KTP
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
1.000
0.333
1.000
0.760
0.176
0.713
4.063
RUKER
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.231
1.000
4.328
RP
3.000
1.000
1.000
4.000
1.861
0.430
1.841
4.282
DOK
1.000
1.000
0.250
1.000
0.707
0.163
0.677
4.147
Jumlah
4.328
1.000
16.820
Rataan
4.205
CI
0.068
CR
0.077
Ahli
K3
Umum
Bagian
Teknik
KTP
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
4.000
4.000
1.000
2.000
0.433
1.784
4.121
RUKER
0.250
1.000
1.000
1.000
0.707
0.153
0.675
4.414
RP
0.250
1.000
1.000
0.250
0.500
0.108
0.446
4.121
DOK
1.000
1.000
4.000
1.000
1.414
0.306
1.325
4.328
Jumlah
4.621
1.000
16.985
Rataan
4.246
CI
0.082
CR
0.092
KTP
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
2.783
2.515
2.115
1.961
0.444
1.811
4.078
RUKER
0.359
1.000
1.968
1.000
0.917
0.208
0.843
4.059
RP
0.398
0.508
1.000
0.562
0.581
0.131
0.535
4.073
DOK
0.473
1.000
1.778
1.000
0.958
0.217
0.868
4.004
Jumlah
4.417
1.000
16.215
Rataan
4.054
CI
0.018
CR
0.020
136
Lampiran 16. Tujuan karyawan yang berkompeten yang sesuai
terhadap alternatif
Ketua
P2K3
KB
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
5.000
6.000
5.000
3.500
0.608
2.628
4.322
RUKER
0.200
1.000
3.000
0.333
0.669
0.116
0.489
4.207
RP
0.167
0.333
1.000
0.250
0.343
0.060
0.254
4.255
DOK
0.200
3.000
4.000
1.000
1.245
0.216
0.925
4.277
Jumlah
5.756
1.000
17.062
Rataan
4.265
CI
0.088
CR
0.099
Kepala
Seksi
Safety
KB
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
7.000
5.000
3.000
3.201
0.571
2.351
4.121
RUKER
0.143
1.000
1.000
0.333
0.467
0.083
0.333
4.003
RP
0.200
1.000
1.000
0.200
0.447
0.080
0.330
4.145
DOK
0.333
3.000
5.000
1.000
1.495
0.267
1.105
4.146
Jumlah
5.611
1.000
16.416
Rataan
4.104
CI
0.035
CR
0.039
Pelaksana
Safety
KB
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
1.000
3.000
1.000
1.316
0.323
1.373
4.252
RUKER
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.245
1.000
4.076
RP
0.333
1.000
1.000
1.000
0.760
0.186
0.785
4.209
DOK
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.245
1.000
4.076
Jumlah
4.076
1.000
16.613
Rataan
4.153
CI
0.051
CR
0.057
Ahli
K3
Umum
Bagian
Teknik
KB
SDM
RUKER
RP
DOK
VE
VP
VA
LAMDA
SDM
1.000
5.000
4.000
1.000
2.115
0.456
1.925
4.220
RUKER
0.200
1.000
1.000
1.000
0.669
0.144
0.635
4.404
RP
0.250
1.000
1.000
0.333
0.537
0.116
0.469
4.045
DOK
1.000
1.000
3.000
1.000
1.316
0.284
1.232
4.340
Jumlah
4.637
1.000
17.009
Rataan
4.252
CI
0.084
CR
0.094
‘
137
Synthesis: Summary
Combined instance -- Synthesis with respect to: Goal: Tujuan Analisis Implementasi OHSAS pada Penanganan Kontraktor
A ,450
B ,173
C ,123
D ,254
142
143
Tidak ada ketentuan sanksi, jika tidak Ada aspek/ketentuan sanksi terhadap
menerapkan pelanggaran