Jtptunimus GDL s1 2007 Msultonabd 118 2 Bab2 PDF
Jtptunimus GDL s1 2007 Msultonabd 118 2 Bab2 PDF
KONSEP DASAR
A. Pengertian
(Carpenito,1999)
di Indonesia biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan
1. Anatomi Payudara
Setiap lobulus terbuat dari ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoli atau
5
putting susu. Di belakang putting susu pembuluh lactiferous agak
(http://www.breastcareinfo.com)
6
Gambar 2 Payudara
(http://www.breastcareinfo.com)
2. Fisologi Payudara
hormone. Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui
sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke-8 haid, payudara jadi lebih besar
Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi tegang dan nyeri
7
Perubahan ketiga kelenjar terjadi pada masa hamil dan menyusui.
Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan
prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh
putting susu.
C. Etiologi/predisposisi
Dapat dicatat bahwa faktor etiologi kanker payudara sampai saat ini
yang dikemukakan oleh Ramli (1999), dan Manan (1999) sebagai berikut:
1. Geografi
2. Usia
3. Kelamin
4. Genetik
8
menyatakan bahwa ketidaknormalan sering ada pada cabang pendek
5. Diet
payudara.
6. Endokrin / Hormonal
pada usia dini dan khususnya sehubungan dengan haid pertama yang
menopause kanker payudara lebih sering dijumpai pada wanita yang tidak
9
terapi penggantian hormon pada kanker payudara di negara-negara
7. Trauma
D. Pathofisiologi
Proses terjadinya kanker mamae dan masing- masing etiologi antra lain
dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula - mula terjadi hiperplasia
sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi
untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup
besar untuk dapat diraba (kira - kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu, kira -
kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala
kedua yang tersering adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu mamae,
10
dan mungkin berdarah. Jika penyakit telah berkembang lanjut, dapat terjadi
berasal dari kanker intraduktal bagian dalam yang bergerak menuju ke atas.
mirip dengan infeksi payudara akut. Kulit menjadi merah, panas, edematoda,
jaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Tempat
yang paling sering untuk metastasejauh adalah paru, pleura dan tulang (Price,
1997)
payudara.
Pengalaman operatif dibagi dalam tiga tahap yaitu preoperatif, intra operatif
11
Operasi merupakan stressor kepada tubuh dan memicu respon neuron
docrine. Respon terdiri dari sistem saraf simpati dan respon honfional yang
bertugas melindungi tubuh dari ancaman cidera. Bila stress terhadap system
cukup gawat atau kehilangan banyak darah, maka mekanisme kompensasi dari
tubuh terlalu banyak beban dan syock akan terjadi. Anestesi tertentu yang
metastase dapat ke organ yang dekat maupun yang jauh antara lain limfogen
yang menjalar ke kelenjar limfe aksilasis dan terjadi benjolan, dari sel
E. Manifestasi Klinik
Pada stadium awal tidak ada keluhan sama sekali hanya seperti
fribroadenoma atau penyakit fibrokistik yang kecil saja, bentuk tidak teratur,
batas tidak tegas, permukaan tidak rata, konsistensi padat keras. Kanker
payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas
terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara
terdapat kanker payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri. Umumnya
12
lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur,
keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat
nyeri yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker
yang mencari bantuan medis pada penyakit tahap awal. Wanita-wanita ini bias
saja tidak mempunyai gejala dengan tidak mempunyai benjolan yang dapat
mencari bantuan medis setelah tampak dimpling atau peau d’orange pada
limfotik pada dinding dada dapat juga merupakan bukti. Metastasis ke kulit
Tanda-tanda dan gejala klasik ini jelas mencirikan adanya kanker payudara
pada tahap lanjut. Namun indeks kecurigaan yang tinggi harus dipertahankan
F. Penatalaksanaan
13
a. Mastektomi radiasi yang di modifikasi
2. Mastektomi
Indikasinya yaitu
cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa dugaan
metastasis aksila
masih bebas satu sama lain, atau tumor dengan metastasis yang
melekat
14
3. Terapi radiasi
4. Rekontruksi / pembedahan
dilakukan mastektomi simpleks yang harus diikuti radiasi tumor bed dan
daerah KGB regional. Untuk setiap tumor yang terletak pada kuadran
sentral atau medial payudara harus dilakukan radiasi pada rantai KGB
regional.
5. Terapi normal
Tujuan dari therapy hormonal ini adalah untuk menekan sekresi hormon
G. Komplikasi
payudara adalah :
1. Gangguan Neurovaskular
15
2. Metastasis: otak, pleura, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang
panjang
3. Fraktur patologi
4. Fibrosis payudara
5. Kematian
H. Pengkajian Fokus
1. Demografi
a. Biodata
b. Riwayat kesehatan
bernafas
16
2. Aktivitas/Istirahat
a. Aktivitas/istirahat
b. Sirkulasi
c. Makanan/Cairan
d. Integritas Ego
e. Nyeri/Kenyamanan
f. Keamanan
g. Seksualitas
suhu; rabas puting yang tak biasanya; gatal, rasa terbakar atau puting
17
meregang. Riwayat menarke dini (lebih muda dari usia 12 lahun):
kemerahan atau panas pada payudara. Puting retraksi; rabas dari puting
h. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Riwayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara wanita, bibi dari
pemeliharaan rumah.
3. Pemeriksaan penunjang
18
d. CT scan dan MRI: Teknik skan yang dapat mendeteksi penyakit
massa padat dan kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya
untuk mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada
tahap awal.
19
G. Pathways
Faktorpredisposisi
Hiperplasmasel
perkembanganselatipik
ca.mamae
massa krisissituasi cemas
pertumbuhanselca
nutrisiyangmasukke
tubuhtidakbisa
digunakanoptimal
menekansaraf Perubbentuk& Bendungan Penanganan olehtubuh
Distruksijar
fungsimamae limfe
keterbatasan Op.mastektomi radiasi Kemoterapi risikoperubahannutrisi
rentanggerak E dema kurangdarikebutuhan
Terputusnya Jar tdkpunya kulitkering rambut kulit mual
reseptornyeri terputus mamae kering
Gg.mobilitas rontok muntah
kerusakan
fisik
perubfung si kulit
Gg.rasa
nyamannyeri d anb entuk
mamae menekan
bonmorow
Pepertahanan
sistemhemolitik
tubuh
terganggu
20
H. Diagnosa Keperawatan
trauma jaringan
mamae
informasi.
nutrisi yang masuk ke tubuh tidak bisa digunakan optimal oleh tubuh,
I. Fokus Intervensi
otot, keluhan kekakuan, bebas pada area dada, nyeri bahu/ lengan,
21
perubahan tonus otot, fokus pada diri sendiri dan distraksi/ melindungi
c. Intervensi
analgesik
5) Berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal teratur sebelum nyeri
22
Rasional : mempertahankan tingkat kenyamanan dan
c. Intervensi :
kemungkinan limfedema
23
Rasional : peningkatan sirkuklasi, membantu meminimalkan
perubahan.
eritema.
c. Intervensi :
edema, kemerahan dan nyeri pada insisi dan lengan, awasi suhu,
24
terjadinya infeksi dapat memampukan pengobatan
dengan cepat
2). Tempatkan pada posisi semi fowler pada punggung atau sisi yang
karakteristik drainase
25
b. Kriteria hasil : Mengaitkan faktor yang menunjang limfedema,
c. Intervensi :
b) Kelemahan otot
edema
intermitean
dapat diindikasikan
a) Vaksin
c) Membawa tas bahu atau barang berat pada lengan yang sakit
26
d) Gunakan BH dengan tali bahu yang kecil (gunakan tali yang
Rasional :
bahu
pencegahan infeksi.
kerusakan jaringan.
b) Kriteria hasil : Tetap tidak demam, tidak terdapat tanda - tanda infeksi
pada waktunya.
c) Intervensi
27
2) Tekankan pentingnya mencuci tangan dengan baik`
program terapi.
c. Intervensi
1). Dorong pertanyaan tentang situasi saat ini dan harapan yang akan
28
Rasional : kehilangan payudara menyebabkan reaksi, termasuk
2). Identifikasi masalah peran sebagai wanita, istesi, ibu, wanita kase
dan sebagainya
telah berubah
29
salah konsepsi, tidak akurat mengikuti instruksi / terjadinya komplikasi
c. Intervensi :
datang
30
5) Anjurkan penggunaan kompres intermitten sesuai kebutuhan
nutrisi yang masuk ke tubuh tidak bisa digunakan optimal oleh tubuh,
c. Intervensi
31
Rasional : kebiasaan diet sebelumnya mungkin tidak memuaskan
gaster
a. Tujuan :
adekuat
potensial / aktual
b. Kriteria hasil:
ditangani
c. Intervensi:
32
Rasional : memberikan dasar pengetahuan perawat untuk
ansietas
bantuan / dukungan
dukungan emosi
33