Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

PERENCANAAN RUNWAY DAN WINDROSE

4.1 Data Perhitungan


4.1.1 Perhitungan Panjang Runway Akibat Pengaruh Kondisi Local Bandara
Pada umumnya landasan pacu memiliki lapisan aspal "hotmix" dengan
identifikasi angka derajat dan arah yang dituliskan dengan huruf, serta garis garis
yang mirip dengan "zebra cross" pada ujung ujungnya yang semakin berkurang
jumlah garisnya bila menuju ke tengah landasan yang menunjukkan saat saat
pesawat harus touch down (roda roda menyentuh landasan saat mendarat) serta
take off (melandas). Pada landasan-landasan tertentu, ujung ujung landasan yang
digunakan untuk touch down atau take off digunakan lapisan beton, bukan aspal,
untuk menghindari melelehnya aspal pada saat pesawat take off dengan kekuatan
mesin penuh, khususnya pesawat tempur yang menggunakan mekanisme
afterburner sehingga menimbulkan semburan api pada nozzle (saluran buang)
mesin pesawat.
Data Bandara Juanda Surabaya yang dimana salah satunya memakai
Karakteristik Teknis Boeing 737-900 ERW sebagai berikut :
•ARFL = 2.615 m
•Wingspan= 35,8 m
•OMGWS (Outer Main Gear Wheel Span) = 9m
•Overal Lenght = 42,1 m
•MTOW = 85.139 kg
Data – data kondisi lapangan yang dibutuhkan untuk perencanaan adalah
sebagai berikut :
•Ketinggian lokasi dari muka air laut (h) = 3m
•Gradient efektif = 1,25%
Perhitungan Panjang Runway Akibat Pengaruh Kondisi Lokal Bandara: :
Koreksi Elevasi (Fe) = 1 + 0.07 (h/300) = 1 + 0,07 (3/300) = 1,0007 m
Koreksi Temperatur (Ft) =1+ 0.01 ( T -(15 - 0.0065h)) = 1 + 0,01 (29,5 –(15 –0,0065
x 3)) = 1,145195 m
Koreksi kemiringan (gradien) runway (Fs) = 1 + 0,1 x S = 1 + 0,1 × 1,25%
=1,00125m

4.1.2 Perencanaan dan Pengoperasian Runway


Perhitungan geometrik meliputi dimensi runway, taxiway dan semua
komponen yang merupakan pelengkap bagi keperluan landasan (shoulder , strip
landasan,stopway, dan lain sebagainya). Diketahui data-data sebagai berikut :
Ketinggian dari muka air laut : 20 feet (6,1 meter DPL) Temperatur udara : 320C
(suhu tertinggi). Slope : 0,519 % ARFL : 2.615 m Maximum structural Payload: B
737-300 CFM58-3B2 Engines = 15.404 kg Kecepatan angin : + 10 knot ,Perhitungan
Panjang Runway Diperlukan :
a.Koreksi terhadap faktor kemiringan landasan
Fs = 1 + 0.1 S Fs = 1 + 0.1 (0,519) Fs = 1,0519 meter
b.Koreksi terhadap faktor temperatur
Ft = 1 + 0.01 (T– (15 - 0.0065h)) metric Ft = 1 + 0.01 (32– (15 - 0.0065(6,1))) Ft =
1,1704 meter
c. Koreksi terhadap faktor ketinggian altitude
Fe = 1 +0,07 h/300 Fe = 1 +0,07 (6,1)/300 Fe = 1,0014 meter
d. Koreksi terhadap faktor angin permukaan panjang runway perencanaan (Lr) menj

Berdasarkan ketentuan diatas maka, lebar landasan pacu minimum untuk pesawat
rencana Boeing 737 – 300 yang memiliki kode 4C adalah 45 meter. Karena
landasan dilengkapi dengan bahu landasan, lebar total landasan dan bahu
landasannya menjadi 60 meter.
- Kemiringan longitudinal dan Transversal
Berdasarkan persayaratan dari FAA, maka detail kemiringan arah longitudinal
(memanjang) dan arah transversal (melintang) landasan pacu
4.1.3 Panjang,Lebar,Kemiringan dan Perataan Strip Landasan

Tabel 5. Kemiringan Memanjang Landasan Detail Kemiringan Besar Kemiringan (%)


4.2 Jumlah Dan Lokasi Taxiway

4.2.1 Perencanaan Exit Taxiway


4.3 Ukuran Apron
Pelataran pesawat adalah bagian dari bandar udara yang digunakan sebagai
tempat parkir pesawat terbang. ... Pelataran pesawat berada pada sisi udara (airport
side) yang langsung bersinggungan dengan bangunan terminal, dan juga
dihubungkan dengan jalan rayap (taxiway) yang menuju ke landas pacu.
Adapun ukuran apron pada Bandara Internasional Juanda adalah sebagai
berikut :
 Kekuatan : PCN 73 FCJ
 Permukaan : Beton
 Luas Apron Utama : 72.262 m2
 Luas Apron Barat : 12.177 m2
 Luas Apron Timur : 12.177 m2

4.4 Data-Data Perencanaan Apron


Apron terdiri dari temapat parkir pesawat (aircraft gates, aircraft stands atau
ramps) dan jalur khusus untuk sirkulasi pesawat masuk dan keluar tempat parkir
(taxilane). Daerah apron biasanya tidak dapat diakses oleh umum, diperlukan
sejenis izin khusus untuk dapat memasuki area ini. Ukuran apron pada sebuah
Bandar udara dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu, jumlah aircraft gate, ukuran
gate, luas areal yang diperlukan untuk maneuver pesawat di gate, dan sistem serta
tipe parkir pesawat Langkah pertama yang dilakukan untuk menghitung luas apron
adalah mencari peak month ratio, peak day ratio, dan peak hour ratio pada data
historis.
Pencarian rasio ini dapat dilakukan dengan melihat data pesawat pada tahun-
tahun sebelumnya dan mencari ratio untuk masing-masing bulan, hari, dan jam nya.
Rumus (1), (2), dan (3) merupakan rumusrumus yang digunakan untuk mencari
rasio.
𝑅𝑚𝑜𝑛𝑡ℎ = 𝑁𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑢 / 𝑁𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑢 (1)
𝑅𝐷𝑎𝑦 = 𝑁ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑢 / 𝑁𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑢 (2)
𝑅ℎ𝑜𝑢𝑟 = 𝑁𝑗𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑢 / 𝑁ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑢 (3)

Ukuran dan letak gate harus direncanakan dengan memperhatikan karakter


pesawat yang menggunakan gate tersebut seperti lebar sayap, panajang, radius
belok pesawat,dan juga area yang diperlukan oleh kendaraankendaraan yang
menyediakan suatu servis untuk pesawat selama berada di gate.Untuk menjamin
keselamatan pesawat di daratan, ICAO dan FAA juga menerapkan persyaratan jarak
minimum antara pesawat terbang yang sedang parkir diapron, juga antara pesawat
terbang dengan bangunan atau obyek tetap lainya yang berada di apron
berdasarkan jarak sayap pesawat / wing tip clereance.
Untuk perhitungan luas apron ini akan direncanakan pada terminal 3 Juanda
yang berdasarkan pada pertumbuhan penumpang dengan menggunakan
pergerakan dan ukuran pesawat B 739, B 757, A 330, dan A 380 pada tahun 2029.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung peak hour pesawat pada
pergerakan pesawat di tahun rencana, dengan menghitung peak month ratio, peak
day ratio dan peak hour ratio pada data histori akan didapat peak hour pada tahun
rencana dengan mengalikan pergerakan pesawat pada tahun rencana dengan
masing-masing rasio.

Tabel 4.1 Rasio Pergerakan Pesawat

Dari ratio diatas akan dikalikan dengan pergerakan pesawat per tahunnya
untuk masing-masing tipe, sehingga didapat pergerakan pesawat per tahun untuk
masing-masing tipe pada tahun rencana, yaitu 2029. Setelah itu hasil pergerakan
pesawat per tahun tersebut akan dikalikan dengan peak day ratio dan hasilnya akan
dikalikan dengan peak hour ratio. Sehingga didapat peak hour pada masing-masing
tipe di tahun 2029.
Tabel 4.2 Waktu Puncak Pergerakan Pesawat
Untuk pertimbangan penggunaan pesawat tipe A380 dalam perencanaan
apron hanya sebatas mengetahui perkiraan pergerakan pesawat tersebut, karena
untuk tipe ini tidak pernah ada data historisnya di Indonesia dan tidak bisa
diramalkan. Oleh karena itu penulis menggunakan presentase pergerakan pesawat
tipe A380 di negara lain sebagai pedoman untuk menentukan jumlah pergerakan
pesawat tipe ini. Hasil peninjauan dari pergerakan pesawat tipe A380 di negara lain
terdapat pada Tabel 11. Dari Tabel 11 didapat bahwa rata-rata pergerakan pesawat
tipe A380 adalah 1,23% dari total pergerakan pesawat per tahun nya. Dari
presentase tersebut dapat dikalkulasikan untuk pergerakan pesawat tipe A380 pada
tahun 2029 adalah 1,23% x (9.176 + 25.277 + 2.167) = 451 pergerakan per tahun.

Tabel 4.3 Pergerakan Pesawat Tipe A380 Di Negara Lain

Langkah kedua adalah menghitung gate position untuk masing-masing tipe


pesawat. Hasil perhitungan jumlah gate position mengguakan rumus (4), dengan
asumsi gate occupancy time selama 45 menit dan faktor penggunaan gate adalah
0,8.

Tabel 4.4 Perhitungan Jumlah Gate Position


Langkah ketiga adalah mengitung luas apron. Untuk merencanakan luas
apron, karakteristik pesawat yang akan dijadikan acuan dalam perencanaan luas
apron adalah pesawat yang diramalkan, dengan spesifikasi badan pesawat yang
ada juga menunjukkan data yang dibutuhkan untuk menghitung luas apron
diantaranya yaitu: area bebas antara ujung pesawat dengan gedung terminal (Cb)
dan antar ujung sayap (Cw), area bebas untuk mobil service pesawat (Asv), dan
area traktor sebagai alat bantu push-out pesawat (P).

Tabel 4.5 Perhitungan Luas Apron


Luas apron untuk tipe B 757 diperoleh sebesar 33,337 𝑚2 Sedangkan Luas
apron untuk tipe A 330 diperoleh sebesar 55,816 𝑚2.

Anda mungkin juga menyukai