Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum sinyal didefenisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan
fungsi waktu, ruangan, atau beberapa variable (Tanudjaja, 2007). Informasi-informasi
yang dapat diperoleh dari suatu sinyal adalah amplutido, frekuensi, perbedaan fase,
dan gangguan akibat noise. Untuk mengamati informasi tersebut, dapat digunakan
secara langsung dengan peralatan ukur elektronik seperti osiloskop dan spektrum
analisis. Peralatan tersebut bekerja dengan memanfaatkan model matematik dari
sinyal tersebut. Informasi yang diperoleh dari suatu sinyal sering terdapat noise.
Noise merupakan sinyal tidak dikehendaki yang secara alamiah terdapat pada
semua jenis sistem. Berbagai macam metode digunakan untuk dapat mengatasi noise
agar sistem dapat memberikan output yang lebih baik kualitasnya. Maka diperlukan
suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengolah frekuensi dari suatu sinyal,
frekuensi tersebut akan diloloskan atau diredam disesuaikan dengan kebutuhan yang
kemudian disebut dengan filter.
Berdasarkan pemrosesannya filter dibedakan atas dua bagian yaitu filter analog
dan filter digital. Oleh karena itu dilakukannya percobaan tentang pembangkit sinyal
ini agar kita dapat melihat bentuk sinyal analog menjadi signal digital, atau
getaran/gelombang yang di ubah menjadi bentuk sinyal.
B. Tujuan
C. Manfaat
l
v f .v (2.1)
t
l v.T (2.2)
l = Panjang gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium. Akan tetapi, tidak
semua gelombang memerlukan medium perambatan. Gelombang yang memerlukan
medium perambatan disebut gelombang mekanik, contohnya; gelombang pada slinki,
gelombang permukaan air, dan gelombang bunyi. Gelombang yang tak memerlukan
medium perambatan disebut gelombang elektromagnetik, contohnya; gelombang
cahaya, gelombang radio, dan sinar X. Dengan kata lain gelombang elektromagnet
dapat merambat melalui vakum (hampa udara),sedangkan gelombang mekanik tidak
(Jarot,2010)
Dalam hal ini udara berperan sebagai medium perambatan bagi gelombang bunyi.
Gelombang mekanik terdiri dari dua jenis, yakni gelombang transversal (transverse
wave) dan gelombang longitudinal (longitudinal wave). Gelombang Transversal Suatu
gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang trasnversal jika partikel-partikel
mediumnya bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus terhadap gerak
gelombang (Jarot,2010).
c. Tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet
maupun medan listrik.
e. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersama, sehingga medan
listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus (Jarot,2010).
Getaran adalah gerak bolak balik melalui titik setimbang. Satu getaran
didefinisikan sebagai satu kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik
tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu getaran disebut Periode (T)
dan Banyaknya Getaran yang terjadi dalam satu sekon disebut Frekuensi (f). dalam
bergetar simpangan terjauh yang divcapai benda disebut Amplitudo (A).
(karim,saeful.2016).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kasus
B. Algoritma
2. Mendeklarasikan nilai t
4. Memberikan jeda
5. Menggabungkan nada
C. Flowchart
START
NILAI t
MEMBERIKAN JEDA
DENGAN FUNGSI ZEROS
SELESAI
MENGGABUNGKAN NADA MENJADI LAGU
D. SCRIPT
E. HASIL
F. Pembahasan
Dari hasil yang ada diketahui bahwa Nada yang dihasilkan dari audio merupakan
sinyal dan aliasing dari sinyal audio yang menghasilkan suara nada tertentu. Seperti
kita ketahui bahwa suara dihasilkan dari getaran atau gelombang dan perbedaan bunyi
tergantung dari besarnya parameter-parameter dalam sinyal tersebut sehingga juga
menghasilkan perbedaan tinggi rendah nada. Untuk jeda nya digunakan sintak zeros.
Adapun tempo dari lagu bergantung pada t yang digunakan sehingga dari ketiga
lagu tersebut menggunakan t yang berbeda dan menghasilkan pula tempo lagu
berbeda yang dapat dilihat dari gambar gelombang yang berbeda.
Pengaruh Frekuensi sampling pada sinyal audio ini berfungsi untuk tinggi rendah
nada dan pada kejelasan nada-nada audio tersebut (penghalusan)
Daftar Pustaka
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-
WIENDARTUN/Makalah-1.pdf
http://jarotganteng.blog.uns.ac.id/files/2010/11/posting.pdf
Karim, Saeful . 2008. Belajar IPA Untuk Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
ANALISIS SINYAL
DISUSUN OLEH
NIM : 1407045065
PRODI : FISIKA
KELAS :B
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI DAN PEMODELAN
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Praktikum Analisis Sinyal
“Konvolusi sinyal”