2. Data Demografi
Jumlah Penduduk : 529 jiwa
a. Berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin T %
1 Laki-laki 258 49
2 Perempuan 271 51
Total 529 100
3. Ethnicity
Distribusi keluarga berdasarkan ethnicity atau suku
No Suku T %
1 Sunda 450 85
2 Jawa 50 9
3 Minang 29 6
Total 529 100
Berdasarkan hasil wawancara masyarakat T menunjukkan bahwa suku Sunda 450 orang
(85%), Jawa 50 orang (9%), Minang 29 orang (6%)
4. Berdasarkan agama
Distribusi penduduk berdasarkan agama
No Agama T %
1 Islam 465 88
2 Kristen 35 7
3 Katolik 29 5
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
Total 529 100
DS= Dari hasil wawancara dengan warga, mayoritas dari PUS ikut KB.
DO= Dari jumlah PUS tersebut 30,4 % kurang mengerti tentang KB dan 69,5 %
cukup mengerti tentang KB.
c. Kesehatan remaja
1) Jumlah penduduk remaja : 69 orang (13 %)
2) Jenis kegiatan penduduk remaja mengisi waktu luang
Kumpul-kumpul : 34 orang ( 49,3 %)
Kursus : 2 orang ( 2,9 %)
Olahraga : 15 orang ( 21,7%)
Remaja masjid/gereja : 8 orang (11,6 %)
Lain-lain { di rumah } : 10 orang ( 14,5 %)
d. Kesehatan lansia
1) Jumlah penduduk lansia :38 orang (2,07 %)
2) Keadaan kesehatan lansia
Ada masalah : 17 orang (44,7%)
HT,Gout Atritis,Jantung,
RPD : Strok,Paru-Paru
Tidak ada masalah :21 orang (55,26%)
e. Distribusi penyakit di masyarakat
1) TB Paru : 23 orang (43,5%)
2) ISPA : 5 orang (11,3%)
3) Hipertensi : 21 orang (47,7%)
4) DM : 8 orang (18,18%)
5) Asma : 2 orang (4,5%)
6) Vertigo : 1 orang (2,27%)
7) Gastritis : 2 orang (4,5%)
8) Otot Dan Tulang : 11 orang (25%)
9) Hipotensi : 1 Orang (2,27%)
10) Faringitis : 1 Orang (2,27%)
11) Batu Ginjal : 2 orang (4,5%)
DS= Masyarakat yang menderita TB Paru tidak memeriksakan / mengontrol kesehatannya ke
puskesmas. Dan bahkan mereka tidak rutin mengambil obat TB ke Puskesmas sehingga
sebagian warga banyak yang mengalami putus obat dan kambuh akibat pengobatan yang
tidak tuntas atau juga karena bosan/ lupa tidak minum obat TB akibat kesibukan kerja.
Mayoritas masyarakat tidak tahu tentang perawatan TB Paru sehingga mereka kadang-
kadang meludah/ berdahak di sembarang tempat (kadang di got, di jalan umum), Tidak ada
pengkhususan alat tenun dan alat makan antara penderita dengan orang yang sehat.
DO= warga belum mengetahui tentang pengetahuan penyakit TB paru dari tenaga kesehatan.
7. Rekreasi
a. Tempat Wisata Alam :- Buah
b. Kolam Renang :- Buah
c. Taman Kota :- Buah
d. Bioskop :- Buah
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. DS: Kurang pengetahuan Penularan penyakit
- Dari hasil wawancara dengan tentang perawatan TB paru di wilayah C
warga bahwa Mayoritas penyakit TB paru Kelurahan T
masyarakat tidak tahu tentang kecamatan S
perawatan TB Paru sehingga
mereka kadang-kadang meludah/
berdahak di sembarang tempat
(kadang di got, di jalan umum)
- Tidak ada pengkhususan alat
tenun dan alat makan antara
penderita dengan orang yang
sehat.
DO:
1. warga belum mengetahui tentang
pengetahuan penyakit TB paru
dari tenaga kesehatan.
2. Penerangan rumah oleh matahari
yang kurang sebanyak 44 KK
(23,10 %)
2. DS: Kurang pengetahuan Resiko terjadi
1. Dari hasil wawancara dengan tentang penyakit TB paru peningkatan
warga bahwa masyarakat yang prevalensi penyakit
menderita TB Paru tidak TB Paru di wilayah C
memeriksakan / mengontrol Kelurahan T
kesehatannya ke puskesmas kecamatan S
2. Dari hasil wawancara dengan
warga bahwa mayoritas
masyarakat tidak rutin
mengambil obat TB ke
Puskesmas
3. Dari hasil wawancara dengan
warga bahwa sebagian
masyarakat banyak yang
mengalami putus obat dan
kambuh akibat pengobatan yang
tidak tuntas atau juga karena
bosan/ lupa tidak minum obat TB
akibat kesibukan kerja.
4. Hasil wawancara menunjukan
bahwa sebanyak 60 % dari
warga yang memiliki ventilasi,
tidak pernah membuka jendela
nya
DO:
1. Jumlah penderita TB Paru TB
Paru sebanyak 23 orang (43,5%)
2. Warga yang belum memiliki
ventilasi sebanyak 47 KK (34,31
%) tetapi tidak dimanfaatkan.
3. Penerangan rumah oleh matahari
yang kurang sebanyak 44 KK
(23,10 %)
3. DS: Kurangnya peranan Kurang pengetahuan
1. Dari hasil wawancara ternyata fasilitas pelayanan tentang perawatan TB
warga masyarakat belum pernah kesehatan paru di wilayah C
mendapatkan informasi tentang Kelurahan T
penyakit masalah kesehatan kecamatan S
khususnya penyakit TB paru baik
dari tenaga kesehatan maupun
melalui leaflet.
2. Dari hasil wawancara ternyata
Pada daerah tersebut belum
pernah diadakan penyuluhan
kesehatan tentang masalah
kesehatan khususnya penyakit TB
Paru.
DO:
1. fasilitas pelayanan kesehatan di
daerah tersebut hanya terdapat 1
buah puskesmas pembantu
2. Pendidikan warga yang lulusan SD
sebanyak 180 KK (47,2 %)
3. Pendidikan warga yang lulusan SD
sebanyak 101 KK (26,5 %)
4. Warga yang tidak bersekolah
sebanyak 24 KK (6,3%)
5. Warga yang memilki pengetahuan
tentang TB paru sebanyak 23%
6. Warga yang tidak memilki cukup
pengetahuan TB paru
sebanyak 57%
C. Diagnosa Keperawatan
1. Penularan penyakit TB paru di wilayah C Kelurahan T kecamatan S berhubungan dengan
Kurang pengetahuan tentang perawatan penyakit TB paru
2. Resiko terjadi peningkatan prevalensi penyakit TB Paru di wilayah C Kelurahan T
kecamatan S kota B berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang penyakit TB paru
3. Kurang pengetahuan tentang perawatan TB paru di wilayah C Kelurahan T kecamatan S
berhubungan dengan Kurangnya peranan fasilitas pelayanan kesehatan
D. Penapisan Masalah
Perhatian Tingkat Kemungkinan
Poin
Masalah Kesehatan masyarakat bahaya untuk dikelola Skor
prevalensi
Penularan penyakit TB 4 3 4 3 14
paru di wilayah C
Kelurahan T kecamatan
S kota B
Resiko terjadi 4 4 4 3 15
peningkatan prevalensi
penyakit TB Paru di
wilayah C Kelurahan T
kecamatan S
Kurang pengetahuan 1 3 3 3 10
tentang perawatan TB
paru di wilayah C
Kelurahan T kecamatan
S
DIAGNOSA
N
KRITERIA KEPERAWATAN
O
1 2 3
1. Sesuai dengan peran perawat komunitas 5 5 5
2. Jumlah yang beresiko 4 5 4
3. Besarnya resiko 5 5 4
4. Kemungkinan untuk penkes 5 5 5
5. Minat masyarakat 2 4 4
6. Kemungkinan untuk diatasi 4 3 4
7. Sesuai dengan program pemerintah 5 5 5
8. Sumber daya tempat 4 4 3
9. Sumber daya waktu 3 4 3
Keterangan:
1 : Sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5: Sangat Tinggi
F. Perencanaan
No Tujuan jangka pendek Tujuan jangka panjang Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan Setalah dilakukan tindakan 1. Identifikasi factor
keperawatan selama 2 minggu keperawatan masyarakat internal dan eksternal
diharakan tidak terjadi dapat: yang dapat
peningkatan prevalensi 1. Semua penduduk yang meningkatkan atau
penyakit TB menderita TB Paru menurunkan motivasi
memeriksakan untuk memeriksakan
kesehatannya ke diri ke puskesmas
puskesmas 2. Identifikasi penyebab
2. Masyarakat rutin masyarakat tidak
mengambil obat TB di engambil obat di
puskesmas puskesmas
3. Masyarakat yang 3. Identifikasi penyebab
menderita TB Paru tidak masyarakat putus obat
mengalami putus obat dan 4. Beri penyuluhan
Rutin minum obat tentang tentang
4. Masyarakat membuka penyakit TB Paru dan
jendela kamarnya akibat bila tidak
5. Warga yang belum mengkonsumsi obat
memiliki ventilasi dapat dengan benar serta
membuat ventilasi penyebab putus obat
6. Pencahayaan yang cukup
2 Setelah dilakukan tindakan Setalah dilakukan tindakan 1. Berikan penyuluhan
keperawatan selama 2 minggu keperawatan masyarakat tentang perawatan
diharakan tidak terjadi dapat: penyakit TB pru
penyakit TB paru 1. Masyarakat tahu tentang 2. Jelaskan kepada
perawatan TB Paru masyarakat untuk
2. Masyarakat dapat mengkususkan alat
mengkhususan alat tenun tenun dan makan
dan alat makan antara antara penderita TB
penderita dengan orang dan orang sehat
yang sehat. 3. Jelaskan kepada
3. Warga yang memilki masyarakat pentingnya
pengetahuan tentang TB penerangan rumah
paru oleh matahari
4. Warga memilki cukup 4. Anjurkan masyarakat
pengetahuan TB paru untuk meiliki
5. Penerangan rumah oleh pencahayaan dalam
matahari cukup rumah yang terang
6. Pencahayaan dalam rumah
tampak terang
3 Setelah dilakukan tindakan Setalah dilakukan tindakan 1. Identifikasi
keperawatan selama 2 minggu keperawatan masyarakat pengetahuan
diharapkan pengetahuan dapat: masyarakat tentang
masyarkat meningkat tentang 1. Pengetahuan masyarakat TB Paru
TB Paru serta peranan fasilitas tentang TB Paru meningkat 2. Lakukan penyuluhan
pelayanan kesehatan (80%) kesehatan tentang TB
meningkat 2. Masyarakat mengetahui paru(pengertian,
tentang TB paru, penyebab, penyebab, cara
cara pencegahan dan pencegahan dan
penularan penularan)
3. Adanya penyuluhan dari 3. Anjurkan untuk
tenaga kesehatan tentang meningkatkan
TB Paru fasilitas pelayanan
4. Fasilitas pelayanan kesehatan
kesehatan di daerah
tersebut meningkat