Anda di halaman 1dari 10

Materi 1

Mindset itu adalah cara kita berfikir.


Cara kita berfikir, akan menentukan sikap kita, keputusan kita, respon kita, dan
rencana-rencana kita.

Dengan mengubah cara berfikir, action kita akan berubah.


Dan setelah action berubah, maka hasil akan berubah.

Urutannya seperti ini


Mindset -> Action -> Result

Dari penjelasan ini, kita jadi paham bahwa seseorang tidak akan bisa dapat
hasil yang berbeda dimasa depan, dengan cara berfikir yang sama seperti
masa lalu.
Jika ingin hasil berubah, maka ubahlah cara berfikir kita terlebih dahulu.

Saya bisa mengatakan hal seperti ini, karena Saya mengalami sendiri.

Sebelum mendirikan BeraniJualanOnline bersama teman-teman yang lain,


Saya banyak belajar dari buku-buku, guru-guru, dan berbagai sumber ilmu.
Apa yang diajarkan, Saya praktikan.
Apa yang disuruh kerjakan, Saya lakukan.

Anehnya, walaupun menurut Saya, Saya sudah melakukan persis seperti apa
yang disampaikan, bisnis Saya tidak terlalu berubah.

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya Saya sadar bahwa Saya hanya
mengubah action Saya saja.
Kesalahan Saya adalah tidak mengubah cara berfikir lama Saya.

Contohnya, ketika Saya belajar ilmu tentang marketing.


Saya hanya melakukan aktivitas promosi saja. Padahal, ilmu marketing isinya
lebih luas daripada itu.
Karena salah cara berfikir, akhirnya penerapan ilmunya gak maksimal.

Nah, karena itu Saya gak ingin Kita hal yang sama.
Saya ingin setelah bimbingan selesai, selain actionnya Kita berubah, cara
berfikirnya juga berubah.
Ingat selalu bahwa Mindset pengusaha beda dengan mindset profesi lainnya
Orang-orang yang omzet bisnisnya ratusan juta, punya cara berfikir berbeda
dengan mereka yang omsetnya ratusan ribu.
Mereka yang omzetnya miliaran, punya cara berfikir yang berbeda dengan
mereka yang omzetnya jutaan.

Sekali lagi,
Beda cara berfikir, beda hasilnya.

Nah, dimateri BOM pertama ini, untuk memberikan Kita wawasan tambahan,
maka Saya akan sharing tentang salah satu pengetahuan penting untuk
seorang pengusaha.
Boleh?

Kalau boleh, mari sekarang kita coba pikir baik-baik.


Kira-kira sebagai pengusaha, hal apa sih yang sangat-sangat kita
khawatirkan?

Kalau Kita salah satu hal yang dikhawatirkan apa?

Gak dapat pembeli?


Ditikung kompetitor?
Jualan gak laris?
Dikomplain pelanggan?

Setiap orang mungkin berbeda-beda tentang apa yang dikhawatirkannya.


Tapi Saya rasa semua pengusaha seperti kita pasti punya 1 kekhawatiran
yang sama.
Yaitu sama-sama khawatir kalau bisnis yang kita perjuangkan susah payah
akhirnya tutup juga.
Ya, kita takut bisnis kita mati.

Bayangkan. . .
Kita sudah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan uang disana.
Eh, ujungnya tutup. Siapa sih yang mau??
Pasti gak ada dong. . .

Jujur saja, Saya pribadi gak mau bisnis Saya tutup.


Kalau bisa gak tutup, kenapa harus tutup, hehe.
Saya sangat paham bahwa yang mencukupi diri kita bukan bisnis kita, tapi
Allah Ta'ala.
Tapi karena profesi Saya full time pengusaha, Saya juga paham bahwa bisnis
punya manfaat untuk beberapa orang.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lewat bisnis, itu bisa jadi salah satu jalan menjemput rezeki, memberikan
manfaat untuk konsumen, wadah orang lain untuk berkarya.Yang punya
karyawan, bisnisnya bisa jadi tempat bergantung karyawannya. Dan banyak
manfaat lainnya.

Karena manfaatnya banyak, Saya sangat berhati-hati dalam berbisnis.


Dan salah satu buktinya adalah Saya belajar bagaimana cara untuk
menghindari agar bisnis jangan sampai mati.

Ya, Saya ikhtiar agar bisnis-bisnis Saya tidak tutup, hehe.

Lalu kenapa Saya cerita hal barusan?


Karena lewat bimbingan pertama ini, Saya ingin berbagi pandangan agar
jangan sampai bisnis yang Kita perjuangakan itu mati.

Kita gak mau kan bisnisnya tutup?

Nah, kalau Kita gak mau, maka hindarilah yang namanya kondisi BANGKRUT.

Pernah dengar istilah bangkrut?


Apa itu bangkrut?
Dan kenapa bangkrut bisa buat bisnis kita mati?

Saya coba jelaskan pelan-pelan ya.

Jadi begini,
Jika diartikan secara bebas, bangkrut adalah kondisi dimana TIDAK ADA
UANG untuk melanjutkan operasional bisnis.

Beberapa bisnis, mungkin bisa dibuka tanpa perlu modal uang sama sekali.
Tapi Saya tidak pernah ketemu bisnis yang berkembang tanpa bantuan uang.
Semua bisnis besar, karena mereka punya keuangan yang besar.

Buka bisnis mungkin gak butuh uang, tapi membesarkan bisnis butuh uang.
Nah, untuk yang selama ini merasa bisnisnya gak berkembang.
Mungkin karena UANGNYA SELALU HABIS dan gak ada menyisakan
apa-apa.

Percaya atau gak, dulu diawal berbisnis Saya begitu.


Begitu dapat untung, selalu Saya habiskan. Maklum namanya juga belum tau
apa-apa, hehe.

Sampai akhirnya disatu titik Saya merasa aneh.


Perasaan penjualan tinggi, tapi koq bisnisnya gitu-gitu aja. Gak ada
perkembangan.

Rupanya Saya lupa menyisihkan keuntungan bisnis, untuk membuat bisnis


berkembang. Uangnya habis untuk keinginan pribadi. Ups.

Dari pengalaman inilah Saya belajar bahwa kas bisnis itu gak boleh kosong.
Uang dibutuhkan untuk menjaga bisnis terus bisa beroperasional.

Mulai dari bisnis skala kecil, sampai skala besar. Uang dibutuhkan untuk
membuat roda bisnis berputar.

Misal seseorang buka sebuah online shop.


Orang tersebut butuh uang untuk biaya paket internet, ambil barang ke
supplier, biaya promosi, dan lain-lain.
Nah butuh uang kan?

Apalagi usaha yang lebih besar.


Harus berfikir gaji bulanan, bonus tahunan karyawan, deviden yang perlu
dibagi ke investor, cadangan perusahaan, dll.

Jika sebuah bisnis rugi, tapi di kas bisnis masih ada uang untuk menutup
kerugiannya.
Maka bisnis tersebut masih bisa hidup.

TAPI, jika sebuah bisnis kasnya nol, maka sebenarnya bisnis tersebut dalam
kondisi kritis.

Nah, bisnis Anda bagaimana?


Berapa uang kas Anda saat ini?

Intinya, hindari kondisi dimana uang kas bisnis itu nilainya Nol.
Karena kalau bisnis itu sudah kritis, maka bisnis tersebut dekat dengan
bangkrut.
Dan kalau bangkrut, ya mati deh bisnisnya. . .

Lalu apa yang perlu kita lakukan??

Setidaknya ada 2 cara yang bisa kita lakukan agar kas bisnis tidak menyentuh
angka nol.

Cara Pertama adalah menyisihkan sebagian keuntungan bersih untuk


disimpan kedalam kas.

Ya, jangan pakai seluruh keuntungan bisnis, kalau Anda ingin bisnisnya
bertumbuh.
Sisihkan sebagian untungnya, buat disimpan.
Dengan cara begini, cepat atau lambat Anda bisa mengembangkan bisnis
Anda dengan uang simpanan tersebut.

Cara inilah yang Saya pakai di bisnis-bisnis Saya.


Berawal dari satu bisnis, keuntungannya disimpan.
Begitu cukup besar, untung tersebut dibuatkan bisnis baru.
Setiap dapat untung, simpan lagi sebagian.
Keluarkan kalau untuk kebutuhan bisnis, atau investasi
Begitu terus polanya.

Uang yang disimpan ini juga nantinya bisa untuk beli aset, belajar, atau
menggaji orang profesional dengan angka yang cukup tinggi sehingga
pekerjaan jadi terbantu.
Banyak kan manfaatnya?

Terus cara kedua.


Agar kas bisnis tidak kosong, maka perbesar penjualannya.
Ketika penjualan besar, maka kita punya lebih banyak uang untuk disisihkan
kedalam kas.

Khusus poin kedua ini, Saya ingin membahas lebih dalam.


Jadi, Saya punya teori bahwa jika penjualan sebuah bisnis bermasalah, coba
pertama kali cek trafficnya.

Traffic adalah jumlah calon pembeli yang datang ke bisnis kita.


Karena calon pembelinya ada, calon pembeli inilah yang diubah jadi pembeli
beneran.

Selama ini, bisnis-bisnis yang penjualannya stuck, sepi, kecil itu karena
trafficnya bermasalah.
Bisnisnya gak bisa datangkan calon pembeli yang banyak, sehingga hasil
penjualannya kecil.

Sebut saja rumah makan yang sepi pengunjung.


Yang berkunjung saja sepi, apalagi yang beli, ya sepi juga, hehe.

Contoh lainnya . . .
Toko-toko yang jarang dilewati calon pembeli, pasti penjualannya bermasalah.

Prinsip yang sama berlaku juga di bisnis online.


Kalau jualan di Facebook, terus temannya sedikit, pasti penjualannya bisa
dihitung jari.
Kalau jualan di Instagram, terus followernya kecil, pasti orderannya gak stabil.
Kalau jualan di WhatsApp, terus kontaknya sedikit, pasti hasilnya juga krik
krik. .

Begitulah. . .
Calon pembelinya ada dulu, baru jualan.
Kalau gak ada calon pembeli, emang mau jualan ke siapa??
Hehehe. .

Lalu apa hubungannya Traffic sama Mencegah Bangkrut?

Polanya begini. . .
Trafficnya banyak -> Jualannya Lancar -> Uang Masuk Ke Bisnis -> Uang Kas
terisi -> Terhindar dari Bangkrut.

Begitu kita punya calon pembeli dalam jumlah besar, maka jualan kita lebih
enak.
Karena jualannya enak, maka uang mudah masuk kedalam bisnis.
Uang masuk, kita dapat untung. Untungnya disisihkan ke kas, kas terisi deh.

Kebayang konsepnya?

Tinggal masalahnya, bagaimana caranya mendapatkan calon pembeli


sebanyak-banyaknya.
Ya, bagaimana caranya membuat traffic datang terus-terusan ke bisnis Anda.

Nah untuk itulah Ecourse ini ada.

Saya punya satu cara yang bisa Anda coba agar bisnis Anda tidak pernah
kekurangan calon pembeli.
Ya, kalau Anda kuasai cara ini, maka bisnis Anda tidak akan kehabisan calon
pembeli.
Bayangkan calon pembeli selalu ada, dan Anda jadi sangat terbantu saat
mempromosikan produk/jasa Anda.
Mau?

Lalu, cara apakah yang Saya maksud?

Salah satu cara yang bisa Anda gunakan agar bisnis Anda selalu memiliki
calon pembeli adalah dengan menerapkan Strategi Organic Marketing.

Apa itu Organic Marketing?

Penjelasan versi Saya,


Organic Marketing adalah Strategi pemasaran dengan memanfaatkan media
promosi gratisan untuk membuat sebanyak-banyaknya orang yang awalnya
tidak mengenal bisnis kita, jadi pelanggan setia.

Ada 2 Kata kunci penting disini.

1. Memanfaatkan Media Promosi Gratisan


2. Mengubah yang awalnya gak kenal, jadi pelanggan loyal

Oh ya, selain membuat calon pembeli datang terus-terusan, setidaknya Saya


punya 5 alasan tambahan kenapa Kita perlu menerapkan strategi Organic
Marketing ini ke dalam bisnisnya.

Alasan pertama, Personal

Sadarilah bahwa semakin tahun bertambah, kompetitor Anda makin banyak.


Dunia digital membuat pintu masuk jadi pengusaha semakin tipis.

Dulu orang-orang yang berbisnis jarang banget. Sekarang, mereka yang


terakses dengan internet punya peluang buka bisnis yang sama.
Denger-denger nih, jumlah pengusaha di Indonesia ada sekitar 8 juta orang.
Sekitar 3% dari total penduduk Indonesia.
Nah, itu yang beneran pengusaha ya alias yang terdata. Yang gak terdata
gimana?
Ya banyak .

Ada emak-emak jualan online.


Ada yang gak nulis diKTPnya dia punya usaha
Ada juga yang usaha nyambi-nyambi. .
Pokoknya banyak lah.

Karena yang berbisnis banyak, pasar jadi bingung memilih penjual untuk
memenuhi kebutuhannya.
Akhirnya, mereka mencari penjual yang memanusiakan mereka.
Nah, dengan strategi Organic Marketing, sentuhan promosinya jadi lebih
personal dan Anda bisa berkomunikasi lebih dalam dengan pelanggan Anda.

Alasan Kedua, Loyal

Alasan terbesar pembeli membeli suatu produk karena suka dengan


penjualnya.
Dengan Organic Marketing, target pasar jadi lebih loyal dengan satu brand.
Tau efek loyal dalam satu bisnis kan?
Ya, repeat ordernya jadi lebih cepat.
Repeat Order cepat, artinya terus terjadi transaksi, dan artinya kas bisnis jadi
sehat.

Pembeli loyal = Kas Bisnis Sehat

Alasan Ketiga, Practiable

Strategi Organic cuma mengandalkan media promosi gratisan. InsyaAllah bisa


dipraktikan di semua bisnis, termasuk bisnis Anda.

Alasan Keempat, Simple

Saya sudah sharing ilmu bisnis ke ribuan orang. Dan dari seluruh strategi
marketing yang mudah dipahami, ya Organic Marketing ini. Belajar hari ini,
besok sudah bisa praktik. Kalau strategi marketing yang lain, belum tentu bisa
dipraktikan secepat itu. Hehe

Alasan Kelima, Impactfull

Alias berdampak kuat. Organic Marketing bukan strategi promosi gitu-gitu


doang. .
Kalau jalanin semua tahap-tahapnya dengan benar, akan terasa banget efek
positifnya.

Itulah 5 alasan tambahan kenapa Anda perlu menerapakan strategi ini ke


dalam bisnis Anda

1. Personal
2. Loyal
3. Practiable
4. Simple
5. Impactfull

Karena garis besar Organic Marketing ini adalah menggunakan media


promosi gratisan, maka di masa-masa bimbingan ini, Saya akan sharing
kepada Anda bagaimana cara menggunakan Facebook Personal, Instagram,
dan WhatsApp sebagai media promosi yang luar biasa.
Kita belajar 3 media ini agar Anda bisa praktik dengan cepat juga ya. ^^

Wah, gak terasa Saya sudah cerita panjang dibimbingan pertama ini, hehe.

Intinya, Saya ingin mengatakan ke Kita bahwa

 Mindset itu sangat penting, karena dengan mengubah cara berifikir, kita
akan mendapatkan hasil yang berbeda
 Kalau bisnisnya untung, sisihkan sebagian buat disimpan dalam kas
 Salah satu cara memperbesar penjualan adalah dengan cara
memperbanyak calon pembelinya
 Dan salah satu cara memperbanyak calon pembeli adalah dengan
Organic Marketing.

Anda mungkin juga menyukai