Anda di halaman 1dari 28

STEP 1

1. Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun
terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan
baik.
2. Mengi adalah istilah untuk menggambarkan suara bernada tinggi saat bernapas.
Suara ini biasanya terdengar saat mengembuskan napas. Mengi merupakan gejala
dari gangguan pernapasan serius yang membutuhkan pertolongan dokter sesegera
mungkin.
Mengi ditandai dengan bunyi napas seperti bersiul, dan bisa disertai rasa sesak di dada.
Mengi akan terdengar lebih keras dan jelas jika menutup telinga saat mengembuskan
napas. Biasanya dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi mengi.

Wheezing (mengi) : Adalah bunyi seperti bersiul, kontinu, yang durasinya lebih lama dari
krekels. Terdengar selama : inspirasi dan ekspirasi, secara klinis lebih jelas pada saat
ekspirasi. Penyebab : akibat udara melewati jalan napas yang menyempit/tersumbat sebagian.
Dapat dihilangkan dengan batuk.Dengan karakter suara nyaring, suara terus menerus yang
berhubungan dengan aliran udara melalui jalan nafas yang menyempit (seperti pada asma dan
bronchitis kronik). Wheezing dapat terjadi oleh karena perubahan temperature, allergen, latihan
jasmani, dan bahan iritan terhadap bronkus.

3. Ronchi :Adalah bunyi gaduh yang dalam. Terdengar selama : ekspirasi. Penyebab :
gerakan udara melewati jalan napas yang menyempit akibat obstruksi napas. Obstruksi :
sumbatan akibat sekresi, odema, atau tumor. Contoh : suara ngorok.
 Ronchi kering : suatu bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama waktu ekspirasi
disertai adanya mucus/secret pada bronkus. Ada yang high pitch (menciut) misalnya pada asma
dan low pitch oleh karena secret yang meningkat pada bronkus yang besar yang dapat juga
terdengar waktu inspirasi.
 Ronchi basah (krepitasi) : bunyi tambahan yang terdengar tidak kontinyu pada waktu
inspirasi seperti bunyi ranting kering yang terbakar, disebabkan oleh secret di dalam alveoli atau
bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang, dan kasar. Ronki halus dan sedang dapat disebabkan
cairan di alveoli misalnya pada pneumonia dan edema paru, sedangkan ronki kasar misalnya pada
bronkiekstatis. Perbedaan ronchi dan mengi.Mengi berasal dari bronki dan bronkiolus yang
lebih kecil salurannya, terdengar bersuara tinggi dan bersiul. Biasanya terdengar jelas pada pasien
asma. Ronchi berasal dari bronki dan bronkiolus yang lebih besar salurannya, mempunyai suara
yang rendah, sonor. Biasanya terdengar jelas pada orang ngorok.

4. Spirometri adalah salah satu metode pemeriksaan untuk mengevaluasi fungsi paru
dan mendiagnosis kondisi paru-paru. Dengan menggunakan alat yang disebut
spirometer, dokter akan meminta Anda untuk bernapas pada alat tersebut
kemudian dokter akan menilai fungsi paru Anda.
Tes spirometri umumnya dilakukan di rumah sakit atau tempat praktek dokter dan hanya
memakan waktu sekitar 15 menit. Tes ini akan menunjukkan kondisi paru-paru, termasuk
seberapa banyak udara yang dapat dihirup dan dikeluarkan. Spirometri dapat digunakan
untuk mendiagnosis penyakit pada sistem pernapasan seperti asma, penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK), asma, fibrosis paru, emfisema, dan bronkitis kronik.
5. Terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat
langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran obatnya. Terapi ini biasanya
digunakan dalam proses perawatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun kronik,
misalnya pada penyakit asma.
6. Bronkokonstriksi adalah suatu kondisi di mana otot-otot polos dari bronkus berkontraksi. ...
Kontraksi otot ini menyebabkan bronkus menyempit dan membatasi jumlah udara yang masuk
dan keluar dari paru-paru Anda. Bronkokonstriksi biasanya terjadi pada asma, emfisema, dan
penyakit paru-paru lainnya.

STEP 3

1. Penilaian kesadaran dengan GCS


Glasgow Coma Scale.Penilaian :
* Refleks Membuka Mata (E)
4 : membuka secara spontan
3 : membuka dengan rangsangan suara
2 : membuka dengan rangsangan nyeri
1 : tidak ada respon
* Refleks Verbal (V)
5 : orientasi baik
4 : kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan
3 : kata-kata baik tapi kalimat tidak baik
2 : kata-kata tidak dapat dimengerti, hanya mengerang
1 : tidak ada respon
* Refleks Motorik (M)
6 : melakukan perintah dengan benar
5 : mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukan perintah dengan benar
4 : dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi.
3 : hanya dapat melakukan fleksi
2 : hanya dapat melakukan ekstensi
1 : tidak ada respon
cara penulisannya berurutan E-V-M sesuai nilai yang didapatkan. Penderita yang sadar = compos
mentis pasti GCSnya 15 (4-5-6), sedang penderita koma dalam, GCSnya 3 (1-1-1). Bila salah satu
reaksi tidak bisa dinilai, misal kedua mata bengkak sedang V dan M normal, penulisannya X-5-
6.Bila ada trakheostomi sedang E dan M normal, penulisannya 4-X-6.Atau bila tetra parese
sedang E dan V normal, penulisannya 4-5-X. GCS tidak bisa dipakai untuk menilai tingkat
kesadaran pada anak berumur kurang dari 5 tahun. Atau jika ditotal skor GCS dapat
diklasifikasikan :
a. Skor 14-15 : compos mentis
b. Skor 12-13 : apatis
c. Skor 11-12 : somnolent
d. Skor 8-10 : stupor
e. Skor < 5 : koma
Derajat Kesadaran
– Sadar : dapat berorientasi dan komunikasi
– Somnolens : dapat digugah dengan berbagai stimulasi, bereaksi secara motorik / verbal
kemudian terlelap lagi. Gelisah atau tenang.
– Stupor : gerakan spontan, menjawab secara refleks terhadap rangsangan nyeri, pendengaran
dengan suara keras dan penglihatan kuat. Verbalisasi mungkin terjadi tapi terbatas pada satu
atau dua kata saja. Non verbal dengan menggunakan kepala.
– Semi Koma : tidak terdapat respon verbal, reaksi rangsangan kasar dan ada yang menghindar
(contoh menghindari tusukan).
– Koma : tidak bereaksi terhadap stimulus.
Kualitas Kesadaran
– Compos mentis : bereaksi secara adekuat
– Abstensia drowsy / kesadaran tumpul : tidak tidur dan tidak begitu waspada. Perhatian
terhadap sekeliling berkurang. Cenderung mengantuk.
– Bingung / confused : disorientasi terhadap tempat, orang dan waktu.
– Delirium : mental dan motorik kacau, ada halusinasi dan bergerak sesuai dengan kekacauan
pikirannya.
– Apatis : tidak tidur, acuh tak acuh, tidak bicara dan pandangan hampa.
Gangguan fungsi cerebral meliputi : gangguan komunikasi, gangguan intelektual, gangguan
perilaku dan gangguan emosi.
Pengkajian position mental / kesadaran meliputi : GCS, orientasi (orang, tempat dan waktu),
memori, interpretasi dan komunikasi
2. Penyebab Mengi

Mengi disebabkan oleh penyempitan dan peradangan pada saluran pernapasan di tenggorokan
maupun yang menuju ke paru-paru. Asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
merupakan penyebab munculnya mengi yang paling umum. PPOK adalah istilah yang digunakan
untuk sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru dalam jangka panjang. Penyakit ini
menghalangi aliran udara dari dalam paru-paru, sehingga penderitanya akan mengalami sesak
napas.

Asma dan PPOK memang penyebab paling umum, namun setiap peradangan di tenggorokan
atau saluran napas dapat menyebabkan mengi. Misalnya akibat reaksi alergi, infeksi, atau iritasi
pada jalan napas. Mengi juga bisa ditimbulkan oleh faktor dari luar tubuh, seperti adanya benda
asing yang tidak sengaja terhirup. Berikut penyebab mengi secara lengkap:

 Asma.
 Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
 Bronkitis.
 Bronkiolitis.
 Benda asing yang terhirup.
 Reaksi anafilaktik.
 Pneumonia.
 Gagal jantung.
 Penyakit asam lambung.
 Gangguan pita suara.
 Sleep apnea.
 Kanker paru-paru.
 Merokok.

Diagnosis Mengi

Untuk mengidentifikasi penyebab mengi, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan
menanyakan riwayat kesehatan melalui beberapa pertanyaan. Antara lain, kapan biasanya mengi
kambuh, sudah berapa lama keluhan mengi dirasakan, dan apakah mengi muncul setelah
mengonsumsi makanan tertentu.

Kemudian dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara paru-paru dan napas
Anda. Jika ini pertama kalinya Anda mengalami mengi, dokter mungkin menyarankan
pemeriksaan penunjang, seperti Rontgen dada dan tes pernapasan atau spirometri. Tes lain
seperti tes darah dan tes alergi juga mungkin dilakukan, tergantung pada riwayat penyakit Anda
dan hasil pemeriksaan dokter.

Cara Mengatasi Mengi

Secara medis, pengobatan mengi tergantung pada penyebabnya. Jika mengi disebabkan oleh
asma, ada beberapa jenis pengobatan yang bisa digunakan:

 Bronkodilator kerja cepat berupa inhaler (obat yang dihirup), untuk melebarkan saluran
pernapasan.
 Kortikosteroid hirup.
 Kombinasi inhaler dan kortikosteroid.
 Obat pengontrol asma untuk mengurangi peradangan.

Selain dengan pengobatan, salah satu langkah terpenting dalam penanganan asma adalah
menghindari faktor pencetus asma, agar keluhan mengi dan sesak pada asma tidak muncul.

Sedangkan jika mengi disebabkan oleh bronkitis, lazimnya dokter akan memberikan:

 Bronkodilator, untuk melancarkan pernapasan.


 Antibiotik, jika ditemukan infeksi bakteri.

Untuk mengi yang disertai sesak napas berat dan ancaman gagal napas, kondisi tersebut perlu
segera ditangani oleh dokter di rumah sakit.

Gejala mengi dapat diredakan dengan uap panas. Caranya dengan menyalakan shower panas
sampai ruangan beruap atau menggunakan mesin penghasil uap. Namun cara ini hanya dapat
meredakan dan bukan mengobati, sehingga tidak mencegah mengi muncul kembali.

Kapan harus ke dokter?

Anda dianjurkan segera mengunjungi dokter, terutama jika mengalami kondisi berikut:

 Baru pertama kali mengalami mengi.


 Mengi sering kambuh.
 Mengi muncul setelah digigit binatang, misalnya lebah.
 Mengi muncul setelah mengonsumsi obat atau makanan tertentu.
 Diiringi sesak napas yang parah.
 Mengi muncul setelah tersedak makanan atau benda asing.

Jangan sepelekan mengi, karena mengi bisa menjadi gejala dari penyakit serius. Terlebih jika
mengi disertai gejala berikut:

 Sesak napas hingga merasa tercekik. Ini bisa jadi tanda asma berat atau reaksi alergi
hebat.
 Pusing, batuk darah, sesak napas, dan disertai nyeri hebat di bagian dada. Hal ini
merupakan gejala emboli paru.
 Disertai demam 38 derajat Celcius atau lebih. Mengi yang disertai demam merupakan
gejala dari infeksi, seperti pneumonia atau bronkitis akut.
 Kulit dan bibir tampak kebiruan (sianosis). Kondisi ini menandakan kadar oksigen dalam
darah menurun akibat gangguan pernapasan berat.

Seringan apapun gejala mengi, hal ini tetap merupakan indikasi abnormal pada saluran
pernapasan. Jika tidak ditangani, gejala mengi berpotensi menyebabkan gagal napas yang dapat
berujung pada kematian. Karena itu, jika terdapat tanda gangguan pernapasan berupa mengi,
segeralah konsultasikan ke dokter.

Cara mengatasi mengi tanpa obat

Mengi yang muncul tiba-tiba tentu membuat Anda merasa terganggu. Namun, tenang saja karena
Anda bisa mencegah dan mengatasi mengi dengan cara-cara di bawah ini.

1. Oleskan minyak esensial di dada

Beberapa minyak esensial (essential oil) diketahui dapat mengurangi kambuhnya mengi. Namun
perlu diingat, penggunaan yang efektif justru pada saat mengi belum kambuh. Beberapa minyak
esensial yang diketahui bermanfaat adalah minyak daun mint, minyak kayu putih, minyak bunga
lavender, dan minyak cengkeh.

Campurkan dua tetes minyak essensial ke dalam seperempat cangkir takar carrier oil yang akan
mengencerkan essential oil. Balurkan di dada dan hirup selama 15-20 menit, kemudian lap
hingga bersih dari dada Anda. Khusus minyak lavender dan minyak kayu putih, campurkan 2-3
tetes minyak ke dalam baskom berisi air panas. Posisikan wajah Anda di atas air (dengan mata
terpejam supaya tidak iritasi) tanpa menyentuh air. Kemudian tutup kepala Anda dengan handuk
sehingga seluruh uap masuk ke dalam saluran pernapasan Anda.

Akan tetapi, beberapa orang terlalu sensitif pada bau-bau tertentu dan justru dapat memicu
mengi. Jadi gunakan dengan hati-hati dan hentikan pemakaian apabila gejala bertambah parah.

2. Mandi air hangat


Anda juga bisa meletakkan handuk hangat di dada Anda selama sekitar 30 menit lalu mandi air
hangat selama 15 menit. Panas dan uap dari air hangat yang Anda gunakan dapat membantu
melegakan pernapasan. Selain itu, hal ini juga akan membuat tubuh Anda rileks dan lebih
nyaman. Terutama kalau Anda mandi air hangat sebelum tidur. Anda jadi bisa tidur lebih
nyenyak tanpa bunyi napas yang mengganggu.

3. Hindari asap rokok

Merokok dapat memicu terjadinya masalah pernapasan. Salah satu efek samping dari merokok
atau menghirup asap rokok sebagai perokok pasif adalah mengi. Anda yang sudah punya kondisi
ini juga akan merasakan gejala yang tambah parah bila menghirup asap rokok.

Jika mengi yang Anda alami tidak diketahui penyebabnya, terjadi berulang, dan berat, maka
Anda pelru segera berkonsultasi ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Apakah saat bernafas, Anda mendengar bunyi seperti siulan seiring dengan irama nafas? Banyak
orang yang menyebutnya ‘mengi’. Benarkah nafas yang berbunyi ini termasuk tanda-tanda
asma?

Menurut situs asthma.about.com, salah satu gejala yang umum terjadi pada penderita asma
adalah nafas yang berbunyi. Saat menarik dan mengeluarkan nafas akan diiringi dengan bunyi
yang serupa dengan bunyi peluit, baik saat bernafas dengan hidung maupun mulut.

Nafas yang berbunyi ini disebabkan oleh peradangan sehingga udara yang keluar dari paru-paru
akan terhimpit dan berbunyi—akan semakin sulit bagi penderita asma untuk bernafas.
Penderita asma juga mengalami peradangan pada sistem pernafasan, namun tidak berarti
semua orang yang nafasnya berbunyi merupakan penderita asma. Banyak penderita penyakit
yang berhubungan dengan oragan pernafasan yang juga mengalami nafas yang berbunyi ini,
antara lain penderita pneumonia dan gangguan pita suara.

Bagaimana cara untuk mengetahui bahwa Anda mengidap asma saat nafas Anda berbunyi?
• Batuk yang parah, terutama saat malam hari.
• Dada yang sesak saat bernafas.
• Nafas yang pendek-pendek.

Kapankah waktu yang tepat untuk mengonsultasikan nafas yang berbunyi ini pada dokter?
Terdapat dua kondisi: yang pertama, saat Anda mengalami nafas berbunyi untuk pertama
kalinya dalam kurun waktu yang lama, dan yang kedua saat nafas berbunyi Anda semakin parah.

Saat Anda mengonsultasikan pada dokter dan ternyata Anda negative mengidap asma, maka
dokter akan mencari penyebab lainnya terutama pemicu dan kapan saja Anda mengalami nafas
yang berbunyi ini.
4. Asma bronkial hanyalah salah satu istilah untuk mengacu pada penyakit asma itu sendiri.
Penyakit ini diindikasikan dengan adanya peradangan dalam saluran pernapasan yang membuat
penderitanya merasakan dadanya sesak dan kesulitan bernapas. Banyak sekali orang yang
menderita penyakit yang satu ini. Di Amerika Serikat sendiri saja, terdapat lebih dari 22 juta
penduduknya yang menderita asma bronkial.

Jika anda atau saudara anda memiliki asma bronkial ini, anda pasti dapat melihat tanda-tanda
yang mengindikasikan bahwa anda atau saudara anda mengidap penyakit pernapasan yang satu
ini. Seperti yang diungkapkan dalam webmd.com, terdapat 4 tanda bahwa anda atau saudara
anda terkana asma bronkial.

Tanda yang pertama adalah napas anda atau saudara anda yang menderita penyakit ini menjadi
pendek-pendek. Hal ini disebabkan oleh penyempitan pada saluran pernapasan. Penyempitan
ini kemudian mengakibatkan jalannya udara dalam paru-paru anda terhambat sehingga napas
yang anda keluarkan menjadi pendek.

Tanda yang kedua adalah dada yang terasa sesak. Hal ini masih juga berkaitan dengan
penyempitan pada saluran pernapasan anda atau saudara anda yang mengidap penyakit yang
satu ini. Saluran pernapasan yang menyempit itu mengakibatkan dada anda terasa sesak.

Tanda yang ketiga adalah timbulnya bunyi menciut-ciut pada saat anda atau saudara anda yang
mengidap asma bronkial bernapas. Hal ini diakibatkan oleh peradangan yang terjadi pada
saluran pernapasan.

Tanda yang terakhir bahwa anda atau saudara anda terkena asma bronkial adalah timbulnya
batuk-batuk yang parah. Batuk-batuk ini akan dapat sangat mengganggu kegiatan dan tidur
anda di malam hari.

5. Sesak napas, batuk, dan bunyi “ngik-ngik” yang muncul ketika Si Kecil mengembuskan
napas, bisa jadi merupakan pertanda gejala asma. Asma yang timbul karena reaksi alergi
disebut juga asma alergi.

Asma alergi dapat timbul ketika menghirup alergen, seperti debu, serbuk sari bunga, spora
jamur, tungau debu rumah, bulu hewan, kecoak, dan lain-lain. Selain alergen hirup, makanan
juga dapat menyebabkan asma, seperti susu, ikan, telur, kacang, gandum, dan lain-lain.

Reaksi alergi timbul ketika sistem kekebalan tubuh menganggap suatu zat yang sebenarnya tidak
berbahaya, sebagai sesuatu yang membahayakan tubuh dan perlu dibasmi. Jika zat tersebut
masuk ke dalam tubuh – melalui pernapasan atau pencernaan – sistem kekebalan akan
meluncurkan reaksi peradangan yang berakibat kepada gejala alergi.

Penanganan Asma Alergi


Cara untuk mencegah agar asma alergi tidak kambuh adalah dengan mengenali dan menghindari
alergen tersebut. Bagaimana caranya?

Pertama, catat makanan yang dikonsumsi oleh Si Kecil beserta jamnya. Hal ini akan
memudahkan Anda untuk mengenali makanan penyebab asma alergi. Kedua, catat dan
perhatikan aktivitas Si Kecil beserta tempatnya. Jika asma kambuh saat malam hari ketika ia
berada di kamar tidur, berarti alergennya berada di ruangan tersebut.

Kecurigaan tersebut dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan uji cukit kulit dan pemeriksaan IgE
spesifik darah. Si Kecil juga dapat mengikuti pemeriksaan spirometri untuk mengonfirmasi
diagnosis asma.

Untuk meredakan gejala asma, dokter dapat memberikan serangkaian pengobatan, mulai dari
antihistamin untuk mengatasi alergi, bronkodilator untuk melegakan pernapasan, hingga suntikan
untuk mengatasi alergi dan gejala pernapasan yang berat.

Pengobatan tersebut hanya dapat mengatasi gejala, namun tidak 100% efektif dalam mencegah
terjadinya kambuh. Untuk membantu agar asma alergi Si Kecil tidak kambuh, Anda harus rajin
membersihkan rumah – jika alergen penyebabnya adalah alergen hirup.

Menyapu, mengepel, menyedot debu, dan mengelap seisi rumah harus dilakukan secara berkala.
Jangan menunggu sampai rumah kotor atau debu menempel pada perabotan. Apalagi, rumah
yang bersih juga tidak akan diminati kecoak untuk bersarang.

Anda juga dapat menggunakan penyaring udara untuk membantu menyaring debu di ruangan
tempat Si Kecil sering berada. Jagalah agar kelembapan udara di rumah Anda rendah, sehingga
jamur pun tidak terbentuk. Bersihkan juga saringan penyejuk udara Anda dari debu dan jamur
secara berkala.

Jika Anda memelihara hewan peliharaan, jangan membawanya ke dalam rumah. Meskipun
demikian, memang lebih ideal untuk tidak memelihara hewan sama sekali jika Si Kecil alergi
bulu hewan.

Gejala alergi yang muncul pada sistem pernapasan biasanya akibat reaksi alergi terhadap
alergen yang terhirup, misalnya debu, asap rokok, polusi udara, tungau dan bulu binatang.

Sedangkan gejala alergi pada sistem pernapasan umumnya ditunjukkan dengan keluhan sebagai
berikut:
1. Sesak napas dan/atau batuk yang bersifat kambuhan, hilang timbul bisa disertai dahak
2. Napas berbunyi ngik-ngik (mengi)
3. Sering pilek yang hilang timbul dengan lendir hidung yang jernih dan cair
4. Bersin-bersin dan rasa gatal di hidung, langit-langit mulut, atau telinga
5. Radang tenggorokan berulang
6. Hidung tersumbat yang hilang timbul
Gangguan alergi pada hidung disebut rhinitis alergi. Gejala alergi yang terjadi akibat peradangan
di hidung ini termasuk yang paling umum ditemukan di seluruh dunia.

Rhinitis alergi memicu berbagai gejala seperti hidung tersumbat dan gatal, bersin-bersin, mata
berair, keluar cairan lender dari hidung dan post nasal drip (sensasi menetes lendir di belakang
hidung). Peradangan alergi di hidung ini juga dapat terjadi terus-menerus dan musiman.

Alergi yang terus menerus ini, biasanya disebabkan oleh kontak dengan alergen yang banyak
ditemukan di sekitar seperti debu dan tungau, jamur serta bulu binatang.Sedangkan rhinitis
alergi musiman yang juga disebut demam rumput kering (hay fever), terjadi ketika serbuk sari
sedang banyak berterbangan di udara.

Sementara, sesak napas atau asma merupakan peradangan saluran pernapasan yang
mengakibatkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas akibat menyempitnya saluran
udara bronchial sehingga pasokan udara keparu-paru berkurang.

Namun, Anda perlu mengetahui bahwa asma tidak selalu disebut alergi, karenanya bisa juga
merupakan gejala alergi yang disebabkan oleh alergen yang terhirup. Nah, gejala-gejala asma
yang umum ditunjukkan adalah napas pendek, batuk, napas berbunyi dan dada sesak.

Jika Anak Anda memiliki gejala rhinitis alergi dan asma, sebaiknya menghindari hewan
peliharaan, karpet dan bahan-bahan yang menyerap debu. Selain itu juga kurangi minuman
dingin dan makanan yang dapat mencetuskan alergi.

6. Bronchoconstriction adalah sebuah kondisi di mana otot-otot halus dari bronkus


berkontraksi Bronkus adalah jalur yang menggerakkan udara ke dan dari paru-paru Anda
Kontraksi otot ini menyebabkan bronkus menyempit dan membatasi jumlah udara yang
masuk ke dalam dan keluar dari paru-paru Anda.

Bronchoconstriction biasanya terjadi pada asma, emfisema, dan penyakit paru-paru lainnya.
Namun, bronkokonstriksi juga dapat terjadi pada mereka yang tidak memiliki penyakit paru-paru
selama latihan intens.

Penyebab Penyebab bronkokonstriksi

Spesifik Penyebab bronkokonstriksi tidak diketahui, namun beberapa hal diketahui adalah
pemicu bronkokonstriksi serta asma. Ini memicu m ay meliputi:

 alergen
 polutan lingkungan
 asap
 udara dingin
 udara kering
 bahan kimia
 infeksi pernafasan
 penyakit paru
 stres

Pemicu bronkokonstriksi umum lainnya adalah olahraga yang intens atau berat. Bila kondisi ini
terjadi pada seseorang dengan asma, ini disebut asma akibat olahraga.

Namun, terkadang juga kadangkala terjadi pada orang yang tidak memiliki jenis penyakit paru-
paru. Dalam kasus ini, bronkokonstriksi hanya terjadi bila orang-orang ini melakukan olahraga
berat. Kondisinya diatasi saat latihan dihentikan. Ini disebut exercise-induced
bronchoconstriction (EIB).

Pemicu EIB mungkin termasuk yang tercantum di atas untuk bronkokonstriksi secara umum.
Tapi pemicu utama EIB adalah aktivitas daya tahan. Jenis aktivitas ini termasuk pernapasan
dalam yang dalam. Beberapa contohnya adalah:

 lari jarak jauh


 berenang jarak jauh
 bersepeda jarak jauh
 ski lintas alam

Olahragawan yang berolahraga dalam cuaca dingin sangat rentan terhadap EIB. Misalnya, EIB
telah ditemukan di sekitar 50 persen pemain ski lintas negara. Meski tidak jelas mapan,
perubahan suhu jalan nafas sambil bernafas dalam jumlah besar udara dingin diikuti dengan
rewarming bisa menjadi penyebabnya. Dehidrasi dari menghirup udara kering juga bisa
menyebabkan pelepasan sel-sel inflamasi yang menyebabkan pembengkakan.

Gejala Gejala bronkokonstriksi

Berikut adalah beberapa gejala bronkokonstriksi:

 batuk
 sesak nafas
 sesak napas
 sesak atau nyeri di dada
 kelelahan ekstrem saat berolahraga. (terutama EIB)
 kinerja fisik yang lebih buruk dari yang diharapkan (EIB)
 menghindari aktivitas fisik tertentu (biasanya berlaku untuk anak kecil)

Pengobatan Pengobatan dan Pengobatan

Rencana perawatan untuk bronkokonstriksi mungkin bergantung pada spesifik Anda pemicu,
tingkat keparahan kondisi Anda, serta kondisi kesehatan lainnya yang mungkin Anda
miliki.Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter
Anda.

Anda mungkin harus minum obat tertentu secara teratur untuk penanganan gejala yang sedang
berlangsung. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin hanya membutuhkannya sebelum
berolahraga atau terpapar pada pemicu. Obat-obatan ini dapat meliputi:

 albuterol (ProAir HFA)


 agonis beta short-acting
 kortikosteroid inhalasi
 pengubah leukotrien (diambil secara oral untuk memblokir beberapa jenis peradangan)

Ada juga perubahan gaya hidup yang Anda bisa membuatnya dapat membantu mengelola
kondisi Anda. Perubahan gaya hidup ini bisa meliputi:

 menghindari pemicu Anda


 pemanasan sebelum melakukan olahraga
 mengenakan syal atau topeng dalam cuaca dingin
 berubah menjadi olahraga yang tidak memerlukan daya tahan dan waktu yang lama dalam
bernafas, seperti sepak bola, bisbol, lari cepat, atau gulat (untuk EIB)
 hindari latihan intensif saat Anda memiliki infeksi pernafasan
 makan makanan rendah garam
 yang mengandung ikan berlemak untuk omega-3 dan buah-buahan dan sayuran tinggi vitamin c
ke makanan Anda

Komplikasi Komplikasi dan kondisi terkait

Jika tidak diobati, bronkokonstriksi dapat menjadi ancaman bagi kehidupan. Untuk alasan ini,
penting untuk mengikuti rencana pengobatan dan manajemen dokter Anda.

Bronkokonstriksi juga dapat menyebabkan remodeling saluran napas. Renovasi jalan napas
terjadi saat kondisi seperti bronkokonstriksi mengubah pola saluran napas Anda, mengentalnya,
atau meningkatkan jumlah lendir yang dihasilkan di sana. Renovasi jalan nafas masih dipelajari,
jadi penyebabnya tidak jelas. Disarankan perubahan tersebut mungkin berasal dari kekuatan
mekanis bronkus Anda yang membatasi sel jaringan yang merusak selama episode
bronkokonstriksi atau kondisi paru-paru yang berulang.

Komplikasi tambahan dari EIB mungkin termasuk yang berikut ini:

 tidak menikmati aktivitas favorit karena kinerja buruk


 menghindari olahraga dan kehilangan manfaat kesehatan yang diberikannya

Beberapa kondisi yang terkait dengan bronkokonstriksi meliputi:

 Asma
 COPD
 emphysema
 disfungsi pita suara
 refluks gastroesofagus
 kondisi kardiovaskular

Kunjungi dokterKetika menemui dokter Anda

Anda harus menemui dokter kapan pun Anda memiliki gejala bronkokonstriksi Penting untuk
mendapatkan diagnosis yang benar karena gejalanya bisa serupa dengan kondisi medis lainnya.
Diagnosis yang benar dapat memastikan penanganan dan penanganan yang tepat untuk
menghindari keadaan darurat.

Jika Anda memiliki gejala berikut, Anda harus segera mendapat perawatan medis:

 mengi atau sesak napas yang memburuk dengan cepat


 gejala yang tidak membaik setelah menggunakan obat asma
 gejala yang disebabkan oleh Latihan intens yang tidak menjadi lebih baik setelah Anda
menghentikan aktivitas

OutlookOutlook

Dengan perawatan yang tepat, bronkokonstriksi dapat dikelola dengan baik. Namun, tanpa
perawatan yang tepat, bisa jadi mengancam nyawa. Penting untuk menemui dokter Anda kapan
pun Anda memiliki gejala bronkokonstriksi bahkan jika Anda tidak memiliki kondisi paru-
paru.Semua bronkokonstriksi harus ditangani dan ditangani dengan baik.

Bronkokonstriksi adalah suatu kondisi di mana otot-otot polos dari bronkus berkontraksi.
Bronkus adalah jalur yang menggerakkan udara ke dan dari paru-paru Anda. Kontraksi otot ini
menyebabkan bronkus menyempit dan membatasi jumlah udara yang masuk dan keluar dari
paru-paru Anda.

Bronkokonstriksi biasanya terjadi pada asma, emfisema, dan penyakit paru-paru lainnya. Namun,
bronkokonstriksi juga dapat terjadi pada mereka yang tidak memiliki penyakit paru-paru.

Mengenai Bronkokonstriksi

Bronkiolus merupakan tabung mengalirkan udara masuk dan keluar dari paru-paru dikelilingi
oleh otot polos Pada penderita asma, otot-otot ini menimbulkan penyempitan akibat pemicu
tertentu dan peradangan yang terkait dengan asma yang memburuk.

Saat bronkiolus menyempit, menghalangi aliran udara dan membuat sulit bernafas, Anda
mungkin mengalami gejala lain seperti sesak napas, mengi, batuk, sesak dada, dan bahkan
serangan asma dalam beberapa kasus.
Bronkokonstriksi adalah kontraksi abnormal otot polos jalan nafas yang diduga disebabkan oleh
kelainan intrinsik pada miosit saluran napas. Disfungsi sistem saraf dengan kelebihan faktor
patogenik kolinergik dan / atau tachykinin .

Disfungsi otonom berkurang sebagai respons terhadap agonis-β dan peningkatan respons
terhadap aktivitas agonis-a.

Apa yang menyebabkan Bronkokonstriksi?

Penyebab spesifik bronkokonstriksi tidak diketahui. Namun, beberapa hal diketahui sebagai
pemicu bronkokonstriksi serta asma diantaranya:

 Alergen
 Polutan lingkungan
 Merokok
 Udara dingin
 Udara kering
 Bahan kimia
 Infeksi saluran pernapasan

Exercise Induced Bronchoconstrction Pemicu umum lain dari bronkokonstriksi adalah olahraga
berat atau berat. Ketika kondisi ini terjadi pada seseorang dengan asma, itu disebut asma yang
disebabkan oleh olahraga berat. Kondisi ini berkurang ketika latihan dihentikan.

Komplikasi tambahan EIB dapat meliputi: tidak menikmati kegiatan favorit karena kinerjanya
yang buruk menghindari olahraga dan kehilangan manfaat kesehatan yang diberikannya

Beberapa kondisi yang berhubungan dengan bronkokonstriksi meliputi:

 Asma
 COPD
 Empisema
 Disfungsi pita suara
 Refluks gastroesofagus
 Kondisi kardiovaskular

Apa saja gejala Bronkokonstriksi?

Berikut ini adalah beberapa gejala bronkokonstriksi:

 Batuk
 Sesak napas
 Mengi
 Sesak atau sakit di dada
 Kelelahan ekstrim selama latihan
 Kinerja fisik yang lebih buruk dari yang diharapkan (EIB)

Bagaimana cara mencegah Bronkokonstriksi?

Bronkokonstriksi dan gejala-gejala lainnya paling sering menjadi kondisi pemicu asma. Untuk
Memahami yang sedang terjadi, perawatan untuk bronkokonstriksi adalah di antara keterampilan
yang paling penting bagi penderita asma untuk mengendalikan asma.

Cara pertama dan terbaik untuk mengobati bronkokonstriksi adalah dengan menghindarinya
faktor resiko dan penyebab. Cara paling komprehensif dan lengkap untuk melakukan ini adalah
memiliki rencana tindakan asma.

Langkah pertama adalah memahami apa yang memicu asma Anda dan untuk menghindari
pemicu tersebut. Diet juga dapat mempengaruhi bronkokonstriksi. Asupan natrium yang tinggi
telah dikaitkan dengan bronkokonstriksi, sementara minyak ikan omega-3 dosis tinggi dapat
menurunkan risiko.

Karena itu, perhatikan natrium dan suplementasi dengan omega-3 atau mendapatkan lebih
banyak dari makanan alami Anda dapat membatasi beberapa gejala.

Bagaimana cara menangani Bronkokonstriksi?

Perawatan bronkokonstriksi dilakukan melalui sumber pemicu serta tingkat keparahan kondisi
Anda

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin hanya membutuhkannya sebelum berolahraga atau
terkena pemicu. Obat-obatan ini termasuk:

 Albuterol (ProAir HFA)


 Agonis beta kerja pendek
 Kortikosteroid inhalasi

Ada juga perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan yang dapat membantu mengelola
kondisi Anda. Perubahan gaya hidup ini antara lain:

 Menghindari pemicu Anda


 Pemanasan sebelum latihan
 Mengenakan pelindung apabila cuaca dingin
 Melatih pernapasan terutama saat berolahraga, berlari, melompat.

menghindari latihan yang intens ketika Anda memiliki infeksi pernapasan

 Makan makanan rendah garam


 Mengonsumsi ikan berlemak untuk omega-3 dan buah-buahan dan sayuran yang mengandung
banyak vitamin c ke dalam makanan Anda
Latihan cuaca dingin umumnya lebih sulit bagi mereka yang menderita asma.

Anda mungkin ingin mencoba cara ini untuk mengurangi paparan terhadap cuaca dingin),
membatasi jumlah paparan udara dingin melalui hal-hal seperti syal, berolahraga ketika itu
paling hangat, dan menggunakan inhaler sebelum merambah ke udara dingin adalah semua hal
yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gejala

7. Kondisi yang disertai dengan wheezing


Wheezing adalah suara pernapasan frekuensi tinggi nyaring yang terdengar di akhir ekspirasi.
Hal ini disebabkan penyempitan saluran respiratorik distal. Untuk mendengarkan wheezing,
bahkan pada kasus ringan, letakkan telinga di dekat mulut anak dan dengarkan suara napas
sewaktu anak tenang, atau menggunakan stetoskop untuk mendengarkan wheezing atau crackles/
ronki.

Pada umur dua tahun pertama, wheezing pada umumnya disebabkan oleh infeksi saluran
respiratorik akut akibat virus, seperti bronkiolitis atau batuk dan pilek. Setelah umur dua tahun,
hampir semua wheezing disebabkan oleh asma (Tabel 10). Kadang-kadang anak dengan
pneumonia disertai dengan wheezing. Diagnosis pneumonia harus selalu dipertimbangkan
terutama pada umur dua tahun pertama.

Anamnesis

 Sebelumnya pernah terdapat wheezing


 Memberi respons terhadap bronkodilator
 Diagnosis asma atau terapi asma jangka panjang.

Pemeriksaan

 wheezing pada saat ekspirasi


 ekspirasi memanjang
 hipersonor pada perkusi
 hiperinflasi dada
 crackles/ronki pada auskultasi.

Respons terhadap bronkodilator kerja cepat

Jika penyebab wheezing tidak jelas, atau jika anak bernapas cepat atau terdapat tarikan dinding
dada bagian bawah ke dalam selain wheezing, beri bronkodilator kerja cepat dan lakukan
penilaian setelah 20 menit. Respons terhadap bronkodilator kerja cepat dapat membantu
menentukan diagnosis dan terapi.

Berikan bronkodilator kerja-cepat dengan salah satu cara berikut:


 Salbutamol nebulisasi
 Salbutamol dengan MDI (metered dose inhaler) dengan spacer
 Jika kedua cara tidak tersedia, beri suntikan epinefrin (adrenalin) secara subkutan.

Lihat bagian 4.4.2 untuk rincian pemakaiannya.

Lihat respons setelah 20 menit. Tanda adanya perbaikan:

 distres pernapasan berkurang (bernapas lebih mudah)


 tarikan dinding dada bagian bawah berkurang.

Anak yang masih menunjukkan tanda hipoksia (misalnya: sianosis sentral, tidak bisa minum
karena distres pernapasan, tarikan dinding dada bagian bawah sangat dalam) atau bernapas cepat,
harus dirawat di rumah sakit.

Tabel 10. Diagnosis Banding Anak dengan Wheezing

DIAGNOSIS GEJALA

 Riwayat wheezing berulang, kadang tidak


berhubungan dengan batuk dan pilek
Asma  Hiperinflasi dinding dada
 Ekspirasi memanjang
 Berespons baik terhadap bronkodilator

 Episode pertama wheezing pada anak umur <


2 tahun
 Hiperinflasi dinding dada
 Ekspirasi memanjang
Bronkiolitis
 Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai
 Respons kurang/tidak ada respons dengan
bronkodilator

 Wheezing selalu berkaitan dengan batuk dan


pilek
 Tidak ada riwayat keluarga dengan
asma/eksem/hay fever
Wheezing berkaitan
 Ekspirasi memanjang
dengan batuk dan pilek
 Cenderung lebih ringan dibandingkan dengan
wheezing akibat asma
 Berespons baik terhadap bronkodilator

 Riwayat tersedak atau wheezing tiba-tiba


 Wheezing umumnya unilateral
Benda asing
 Air trapping dengan hipersonor dan
pergeseran mediastinum
 Tanda kolaps paru

 Batuk dengan napas cepat


 Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
 Demam
Pneumonia  Crackles/ ronki
 Pernapasan cuping hidung
 Merintih/grunting

8. Wheezing merupakan suara pernapasan berfrekuensi tinggi yang nyaring, dimana terdengar di
akhir ekspirasi / saat menghembuskan napas. Wheezing terjadi oleh karena adanya
penyempitan saluran pernapasan bagian ujung / dalam.
Sedangkan ronkhi merupakan suara napas tambahan yang bernada rendah yang terjadi akibat
adanya penyumbatan jalan napas biasanya akibat adanya lendir. Ronkhi dapat terjadu pada
inspirasi (saat mengambil napas) maupun ekspirasi. Ronkhi sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu
ronkhi basah dan ronkhi kering.

9. Urutan Prosedur Spirometri

Sekitar 24 jam sebelum melakukan spirometri, disarankan berhenti merokok dan minum alkohol.
Selain itu Anda juga sebaiknya tidak menjalani olahraga berat atau makan dalam porsi besar
beberapa jam sebelum pemeriksaan spirometri. Saat akan melakukan tes spirometri, sebaiknya
hindari mengenakan pakaian yang ketat. Kemungkinan juga dokter akan meminta Anda untuk
menghentikan penggunaan obat tertentu sebelumnya.

Urutan prosedur tes spirometri adalah:

 Anda akan diminta duduk di tempat yang disediakan oleh dokter, setelah itu dokter akan
menaruh semacam klip di hidung yang berguna untuk menutup kedua hidung Anda.

 Selanjutnya dokter akan memasang sungkup atau masker pernapasan di mulut Anda,
kemudian meminta Anda untuk menarik napas dalam-dalam, menahan napas selama
beberapa detik, lalu menghembuskan napas sekuat mungkin ke dalam masker
pernapasan.

 Biasanya tes ini dilakukan setidaknya tiga kali untuk memastikan hasil yang konsisten.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan didapatkan hasil, dokter akan menilai fungsi paru
Anda.

Setelah tes spirometri awal selesai, ada kemungkinan dokter memberi Anda obat bronkodilator
hirup untuk melebarkan jalan napas, kemudian setelah 15 menit akan dilakukan pemeriksaan
spirometri ulang. Dokter kemudian akan membandingkan hasil kedua pengukuran tersebut untuk
menilai efektivitas bronkodilator dalam memperbaiki jalan napas Anda.
Adapun efek samping yang kemungkinan terjadi ketika tes spirometri adalah merasa sedikit
pusing dan terkadang sesak napas setelah melakukan tes.

Kondisi yang Memerlukan Spirometri

Ada beberapa kondisi kesehatan yang perlu diperiksa dengan tes spirometri, salah satunya adalah
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK adalah penyakit paru akibat peradangan kronis
yang menyebabkan aliran udara terhambat pada paru-paru sehingga menimbulkan batuk, sesak
napas, dan mengi. Tes spirometri biasanya dilakukan tiap 1-2 tahun untuk menilai fungsi
pernapasan pada orang yang mengalami PPOK.

Adapun kondisi lainnya yang memerlukan spirometeri adalah:

 Asma
Asma adalah jenis penyakit kronis akibat peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak napas dan batuk. Gejala asma bisa muncul jika terdapat infeksi,
alergi, terpapar polusi, hingga kecemasan.

 Fibrosis kistik
Fibrosis kistik yaitu kondisi genetik di mana paru-paru dan sistem pencernaan tersumbat
oleh lendir yang tebal dan lengket.

 Fibrosis paru
Penyakit fibrosis paru terjadi saat jaringan paru rusak dan terbentuk jaringan parut pada
jaringan paru. Jaringan parut ini membuat paru menjadi lebih kaku sehingga mengganggu
pernapasan.

Tes spirometri juga dapat membantu dokter dalam menentukan tingkat keparahan penyakit pada
paru-paru yang Anda alami atau sebagai metode untuk menilai respons pengobatan Anda.

Jika Anda memiliki masalah paru-paru atau pernapasan, tanyakan pada dokter kemungkinan
diperlukan tes spirometri untuk mengetahui adanya gangguan pada fungsi pernapasan Anda.
Setelah dilakukan pemeriksaan spirometri, dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut
dan dapat memberikan pengobatan lebih lanjut.

Gejala-gejala yang anda rasakan memang bisa jadi merupakan reaksi alergi terhadap makanan
yang anda makan. Gejala alergi pada makanan biasanya dapat muncul beberapa menit hingga
beberapa jam setelah konsumsi makanan tertentu penyebab alergi. Beberapa gejala alergi
makanan antara lain:

 Rasa gatal dan nyeri di mulut


 Ruam pada kulit disertai dengan gatal
 Bengkak pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya
 Hidung tersumbat, nafas berbunyi, sulit bernafas
 Nyeri perut, diare, mual dan muntah

Reaksi alergi yang berat dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:

 Penyempitan dan bengkak pada saluran nafas


 Bengkak pada tenggorokan atau sensasi terdapat benjolan pada tenggorokan yang
menyebabkan kesulitan bernafas
 Penurunan tekanan darah
 Denyut jantung yang cepat
 Pusing, kepala terasa ringan, hingga pingsan

Alergi terhadap makanan memang paling sering terjadi pada anak-anak. Namun alergi makanan
juga dapat terjadi pada orang dewasa. Diperkirakan sekitar 15% kasus alergi adalah alergi yang
muncul pada usia dewasa. Penyebab munculnya alergi yang muncul saat dewasa tidak diketahui
secara pasti. Pada beberapa kasus, alergi yang muncul saat dewasa terjadi pada orang yang
memiliki alergi saat anak-anak, sembuh seiring pertambahan usia, tetapi muncul kembali saat
usia dewasa.

Sementara itu, batuk disertai sesak yang terjadi setelah anda mengalami flu dapat disebakan oleh
beberapa kemungkinan:

 Asma

Asma adalah suatu kondisi di mana terjadi penyempitan dan pembengkakan pada jalan nafas
disertai dengan produksi lendir di jalan nafas yang berlebihan.

Gejala yang dapat ditimbulkan antara lain sesak nafas, batuk, mengi atau nafas berbunyi ngik-
ngik, nyeri dada seperti diikat. Beberapa pemicu terjadinya asma antara lain:

o infeksi saluran nafas misalnya influenza


o iritasi saluran nafas seperti paparan debu, asap rokok, polusi
o alergi terhadap bahan tertentu seperti bulu binatang, serbuk sari, spora jamur, dan
lain-lain
o udara dingin
o olah raga
o obat tertentu seperti beta bloker, aspirin, ibuprofen
o stress
 Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus paru. Gejala yang sering muncul antara lain batuk
dengan banyak dahak, sesak nafas, kadang disertai dengan demam, rasa lelah, mengi.

Bronkitis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, iritasi pada saluran nafas seperti
paparan asap rokok, debu, polusi

Bronkitis kronik terjadi karena peradangan yang terjadi terus menerus pada bronkus paru, paling
sering disebabkan oleh asap rokok, polusi, serta bronkitis akut berulang. Bronkitis kronis
seringkali menimbulkan gejala akut bila terdapat infeksi atau iritasi pada saluran nafas.

 Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada paru. Infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun jamur.
Gejala pada pneumonia antara lain batuk dengan dahak, sesak nafas, demam, menggigil, nyeri
dada, merasa sangat lemas dan sakit, kadang dapat disertai mual muntah dan diare

Bila anda memang memiliki kondisi alergi, maka kemungkian anda juga memiliki kondisi
hipersensitifitas lainnya seperti asma. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyebab sesak
nafas berulang yang anda rasakan, sebaiknya anda memeriksakan diri ke dokter penyakit dalam.
Dokter dapat melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk
melihat apakah anda memiliki alergi terhadap hal-hal lainnya selain ikan, misalnya alergi
terhadap bulu binatang, debu, kecoa, dan lain-lain. Dengan mengetahui hal-hal yang
menyebabkan alergi pada diri anda, anda dapat menghindari paparan dengan alergen tersebut
agar alergi tidak kambuh kembali. Bila anda mengalami sesak nafas setelah makan makanan
tertentu atau setelah anda mengalami flu dan batuk, sebaiknya anda segera pergi ke unit gawat
darurat (UGD) untuk diberikan penanganan yang sesuai. Kekurangan oksigen (karena sesak
nafas) dapat berakibat fatal bagi tubuh hingga dapat menyebabkan kematian.

Penanganan sendiri di rumah terhadap kondisi sesak nafas berbeda untuk setiap penyebab. Bila
anda mengalami sesak akibat alergi makanan, anda memerlukan suntikan epinefrin dengan
segera di rumah sakit. Sementara itu, anda dapat mengkonsumsi obat anti alergi meskipun obat
anti alergi tidak dapat mengatasi sesak dengan cepat. Bila anda memang memiliki kondisi asma,
sesak nafas dapat diatasi dengan pemberian obat inhalasi yang berisi short acting beta agonist
(SABA). SABA dalam bentuk obat minum juga tersedia. Obat-obatan tersebut hanya dapat
didapatkan dengan resep dokter dan penggunaannya memerlukan pengawasan dari dokter.

10. Penyebab Hidung Tersumbat dan Tips Mudah Mengatasinya


Keadaan hidung yang tersumbat tentu membuat Anda merasa tidak nyaman dalam
beraktivitas. Banyak penyebab yang membuat Anda mengalami hidung tersumbat.
Hidung tersumbat dapat terjadi ketika jaringan di dalam hidung terganggu. Gangguan
bisa disebabkan iritasi karena menghirup polusi udara, baik dari asap kendaraan atau
pajanan asap rokok. Penyebab lain dari hidung tersumbat adalah alergi, sinusitis, dan
infeksi, contohnya ISPA dan influenza.

Ketika Anda terkena alergi atau menghirup udara kotor, selaput yang melapisi saluran hidung
akan meradang. Pada saat itulah hidung memproduksi lendir untuk mengusir segala sesuatu yang
mengganggu. Lendir pengusir gangguan inilah yang membuat hidung jadi tersumbat.

Penyebab Hidung Tersumbat

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penyebab hidung tersumbat bermacam-macam. Berikut
ini penjelasan yang lebih detail:

Batuk pilek

Keluhan batuk-batuk dan pilek kerap terjadi karena adanya benda asing seperti kotoran, infeksi
atau peradangan yang terjadi pada saluran napas bagian atas, yaitu hidung dan tenggorokan. Pada
saat pilek, hidung Anda mungkin tersumbat. Pilek biasanya sembuh dengan sendirinya dalam
waktu 7-10 hari.

Flu

Flu atau influenza terjadi karena virus menyerang sistem pernapasan, seperti hidung,
tenggorokan, dan paru-paru. Kondisi ini juga memungkinkan hidung tersumbat. Sebenarnya flu
juga bisa sembuh sendiri, tapi jika terjadi komplikasi, komplikasi itulah yang dapat
membahayakan.

Sinusitis akut

Sinusitis akut biasanya berkembang karena batuk pilek. Kondisi ini sebenarnya bisa sembuh
dengan sendirinya dalam waktu 10 hari. Namun, pada saat sinusitis terjadi, jaringan di dalam
hidung meradang dan membengkak sehingga rongga hidung menyempit. Produksi lendir juga
dapat meningkat. Hal-hal itulah yang menyebabkan hidung tersumbat.

Alergi

Ketika penderita alergi terpapar oleh zat-zat penyebab alergi (alergen), maka tubuh akan
bereaksi. Berbagai hal bisa terjadi akibat reaksi alergi. Pada rinitis alergi, terjadi gangguan pada
sistem pernapasan, di mana produksi lendir dalam rongga hidung dapat meningkat, yang
menimbulkan reaksi bersin-bersin atau pilek. Pada kondisi ini, ada pula kemungkinan hidung
menjadi tersumbat.

Cara Mengobati Hidung Tersumbat

Ada berbagai cara untuk mengobati hidung tersumbat. Beberapa jenis pengobatan ini bisa
dikonsumsi untuk membantu meringankan gejala hidung tersumbat:
Minum obat penghilang rasa sakit

Obat dengan kandungan paracetamol atau ibuprofen dapat membantu menghilangkan rasa sakit
saat hidung tersumbat.

Antihistamin

Antihistamin, merupakan pengobatan untuk meredakan alergi dan membantu mengurangi


keluhan hidung tersumbat.

Dekongestan

Sifat zat ini adalah membantu mengurangi pembengkakan pada hidung akibat kondisi yang
menyebabkan hidung tersumbat. Selain itu, dekongestan tersedia dalam bentuk oral atau obat
minum dan nasal dekongestan yang disemprotkan ke dalam hidung.Obat semprot hidung bekerja
lebih cepat dibandingkan dengan obat minum, sehingga efeknya dapat segera dirasakan.

Mengobati Hidung Tersumbat dengan Nasal Spray dan Nasal dekongestan

1. Nasal spray atau obat semprot hidung adalah cara mengatasi hidung tersumbat dengan
cairan yang disemprotkan ke hidung. Cara ini dilakukan untuk membuat bagian dalam
hidung menjadi lebih lembap, sehingga lendir menjadi lebih encer. Selanjutnya, hidung
akan terasa lebih lega.

Cairan yang digunakan untuk menyemprot hidung bisa berupa larutan garam. Meskipun sudah
terbukti dapat digunakan untuk membantu meredakan hidung tersumbat, Anda disarankan untuk
berkonsultasi dahulu kepada dokter sebelum membuat larutan ini untuk menyemprot hidung. Hal
ini terkait dengan takaran yang tepat dan aman.

2. Nasal dekongestan: Oxymetazoline. Kandungan obat ini berfungsi mengurangi pelebaran


pembuluh darah di hidung, sehingga mengurangi penyumbatan pada hidung.
Oxymetazoline dapat bekerja pada hidung mampet yang disebabkan oleh berbagai
penyebab, seperti batuk pilek, flu, alergi, dan sinusitis.

Cara menggunakan nasal dekongestan yang mengandung oxymetazoline cukup mudah dan
efeknya pun lebih cepat dibandingkan dengan obat minum. Semprotkan ke salah satu lubang
hidung dengan menutup lubang hidung lainnya. Posisikan kepala tetap tegak. Semprotkan ketika
sedang menarik napas. Jaga agar cairan tidak menyemprot ke mata. Lakukan pada lubang hidung
yang satunya. Setelah itu, bersihkan ujung botol semprotan dengan air hangat, lalu
keringkan. Simpan di tempat kering dan hindarkan dari paparan sinar matahari langsung.

Jangan menggunakan terlalu sering. Penggunaannya hanya disarankan dua kali sehari, setiap 10-
12 jam sekali. Perhatikan juga lama pemakaiannya. Obat ini tidak boleh digunakan lebih dari tiga
hari terus menerus.
Selain obat-obatan di atas, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu
meredakan hidung tersumbat, yaitu:

 Minum lebih banyak cairan, sehingga kekentalan lendir di hidung akan berkurang.
 Hirup uap air hangat.
 Mandi menggunakan air hangat.
 Membasuh wajah dengan handuk hangat.
 Hindari berenang dalam kolam yang mengandung klorin.

Berbagai cara di atas dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejala hidung tersumbat.
Namun bila Anda menginginkan cara untuk menghilangkan gejala dengan cepat dan membantu
tidur Anda lebih nyenyak, mungkin nasal dekongestan bisa menjadi pilihan pengobatan Anda.
Pastikan untuk memerhatikan aturan pakai dan takarannya, konsultasikan dengan dokter bila
keluhan berlanjut.

Membedakan Pilek akibat Virus dan Alergi

Hidung tersumbat karena virus dan alergi memiliki gejala yang serupa, sehingga agak sulit untuk
dibedakan. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda amati untuk membedakan kedua kondisi
ini, yaitu:

 Waktu terjadinya pilek


Virus penyebab pilek akan lebih cepat berkembang ketika musim hujan. Gejala pilek atau hidung
berair biasanya baru muncul beberapa hari setelah terinfeksi oleh virus ini. Sedangkan pilek
yang disebabkan oleh alergi dapat langsung terjadi setelah tubuh terpapar alergen. Selain
hidung tersumbat, gejala lain yang muncul pada pilek akibat alergi adalah hidung meler, bersin-
bersin, serta mata terasa gatal atau berair.
 Lamanya waktu terkena pilek
Pilek karena virus umumnya akan berlangsung selama 3 sampai 14 hari. Sedangkan pilek karena
alergi akan berlangsung lebih lama, bahkan hingga berminggu-minggu. Terutama jika Anda terus
terpapar dengan pemicu alergi.
 Demam
Saat Anda terinfeksi virus penyebab pilek, suhu tubuh akan meningkat sebagai respons tubuh
dalam melawan virus, sehingga terjadilah demam. Berbeda dengan pilek akibat alergi, yang
umumnya tidak disertai dengan demam.
 Warna cairan hidung
Ketika Anda mengalami pilek akibat virus, lendir yang keluar dari hidung biasanya akan
berwarna kekuningan atau kehijauan. Berbeda dengan pilek akibat alergi yang lendirnya tidak
berwarna atau jernih.

11. Sering bersin, padahal sedang tidak flu. Kenapa ya?

1. Reaksi alergi
Jika Anda memang sedang tidak flu tapi belakangan ini sering bersin, mungkin ini disebabkan
oleh reaksi alergi. Pemicu alergi yang paling sering menyebabkan bersin-bersin adalah bulu
binatang, alergi makanan (kacang, kerang, ikan, telur, susu), hingga alergi debu dan tungau.

2. Baru keluar dari ruangan ber-AC

Ini memang aneh, tapi perubahan suhu drastis benar-benar dapat menyebabkan Anda jadi sering
bersin. Ketika Anda keluar dari tempat ber-AC ke ruangan yang lebih hangat, tak sampai semeter
beranjak mungkin Anda akan bersin-bersin.

Hal ini terjadi karena hidung masih beradaptasi dengan udara di lingkungan yang baru. Hidung
pada dasarnya bekerja untuk melembapkan udara kering yang seharian kita hirup di ruangan ber-
AC demi paru-paru dan tenggorokan. Dua organ ini tidak mentolerir udara kering dengan baik.

Begitu berpindah ke tempat yang lebih lembap, misalnya di luar ruangan, bersin akan muncul
sebagai upaya hidung menyesuaikan diri dengan suhu yang baru agar tenggorokan dan paru-paru
terjaga kelembapannya. Biasanya bersin akan hilang setelah satu atau dua menit kemudian.

3. Menghirup asap rokok

Berada di sekitar asap rokok juga bisa membuat Anda sering bersin. Asap rokok mengandung
ribuan bahan kimia yang dapat mengiritasi hidung, mata, bahkan paru-paru. Bukan hanya bersin,
sebagian orang yang sensitif terhadap asap rokok biasanya juga bisa mulai batuk-batuk.

4. Mencium bau rempah atau makanan

Bersin seringkali terjadi ketika Anda mencium bau bumbu dapur atau ketika membuka kemasan
bumbu, terutama lada. Lada bisa menyebabkan Anda sering bersin jika akan membuat Anda
bersin bila serbuknya terhirup oleh hidung.

Tips mencegah sering bersin

Selain menjaga kesehatan tubuh agar tidak terkena flu, beberapa tips berikut juga bisa membantu
Anda untuk mencegah bersin-bersin saat sedafng tidak flu.

 Menjaga kebersihan rumah dari debu dan tungau. Rajin-rajinlah membersihkan rumah, baik itu
dengan penyedot debu atau menggunakan lap basah. Jangan lupa gunakan masker saat
membersihkan rumah. Mengurangi penggunaan karpet juga bisa mengurangi tungau
berkembang biak di rumah Anda.
 Bila Anda alergi terhadap bulu binatang, sebaiknya hindari untuk memelihara binatang yang
memiliki bulu. Anda bisa beralih dengan memelihara hewan air, seperti ikan atau kura-kura.
 Gunakan masker ketika Anda berpergian keluar. Masker akan menghalangi Anda dari asap
kendaraan dan juga asap rokok. Bila berada di sekitar perokok maka langkah terbaik adalah
menjauhi diri dari lingkungan tersebut.
 Bila bersin akibat rempah-rempah, pastikan untuk membuka kemasan makanan atau bumbu
menggunakan gunting dan jauhkan wajah Anda saat membukanya. Untuk alergi terhadap
makanan, Anda akan tahu makanan apa yang membuat Anda alergi setelah mengeceknya ke
dokter. Dokter akan memberikan saran kepada Anda supaya alergi dan bersin bisa Anda atasi.
 1. Terapi imun

Sublingual immunotherapy (SLIT) bekerja dengan cara memaparkan pasien terhadap


alergen lewat tetesan kecil air di bawah lidah. Pasien dibiarkan sengaja terpapar dengan
tujuan melatih sistem imunnya untuk mentoleransi alergen.

"Pasien bisa perlahan-lahan memperoleh kembali sistem imun yang toleran terhadap
alergi serbuk bunga," kata dr Deborah Gentle, spesialis alergi dari Allegheny Health
Network.

Menurut studi yang dipublikasi di Journal of the American Medical Association SLIT
dapat mengurangi gejala asma dan alergi musiman pada pasien hingga 40%.

2. Akupunktur

Akupunktur dikaitkan dengan pengurangan rasa sakit lewat cara praktisi menerapkan
jarum-jarum kecil di tubuh pasien. Peneliti dalam studi mengatakan praktik tradisional ini
mampu meredakan gejala alergi musiman yang di antaranya termasuk mata gatal dan
bersin.

American Academy of Medical Acupuncture mengatakan metode akupunktur adalah


terapi komplementer yang baik untuk alergi dan bisa meminimalkan kebutuhan pasien
terhadap obat.

3. Olahraga

Olahraga itu sendiri tidak akan menyembuhkan alergi. Namun aktivitas fisik terutama lari
diketahui dapat meredakan beberapa gejala alergi.

Sebuah studi yang dipublikasi di Asian Pacific Journal of Allergy and Immunology pada
tahun 2013 menemukan bahwa setelah berlari 30 menit gejala seperti bersin-bersin,
meler, dan gatal di hidung bisa berkurang lebih dari 70%. Peneliti yakin efek ini didapat
karena olahraga kardio mampu menenangkan protein inflamasi yang ada di salurah
hidung.

"Olahraga menstimulasi sistem imun untuk melindungi diri dari alergi," kata dr Gentle.

4. Obat herbal dan suplemen

Hati-hati ketika memilih obat herbal dan suplemen karena beberapa produk bisa saja
memiliki kandungan yang berbeda dari yang tertulis pada label.

Namun bila memang obat dapat dipertanggungjawabkan maka obat yang mengandung
minyak ikan atau tanaman butterbur (kerabat dari tanaman bunga matahari). Studi tahun
2002 di British Medical Journal menemukan butterbur bisa mengurangi gejala demam.
Sementara minyak ikan dalam studi di American Review of Respiratory Diseases
diketahui punya efek antiinflamasi.

5. Makan coklat

Jika Anda suka makanan manis dan memiliki alergi, maka mengonsumsi coklat adalah
pilihan yang tepat. Alasannya karena kandungan kokoa dalam coklat memiliki properti
antialergi.

Studi tahun 2013 di Frontiers of Pharmacology melihat polifenol pada kokoa sebagai
senyawa antioksidan yang kuat dan antialergi potensial. Oleh karena itu ketika seseorang
mengonsumsi coklat secukupnya (mengonsumsi minimal 70& kokoa) maka reaksi alergi
akan berkurang.

6. Jaga stres

Bagaimana tubuh menghadapi stres dapat berdampak secara signifikan terhadap reaksi
alergi yang mungkin terjadi. Hal ini karena stres dapat melemahkan sistem imun dan
meningkatkan inflamasi sehingga risiko serangan alergi pun bertambah.
Semua alternatif yang telah disebutkan sebelumnya dapat membantu alergi tapi bisa
hilang manfaatnya bila seseorang tak pandai mengelola stres.

11. Rinitis alergi disebut juga sebagai hay fever yang memiliki gejala seperti hidung gatal,
bersin-bersin, hidung meler dan tersumbat atau pilek. Gejala rinitis alergi memang mirip
dengan Flue atau common cold yang membedakannya, rinitis alergi ini disebabkan oleh
reaksi alergi sedangkan influenza ataupun common cold disebabkan oleh infeksi virus.
Alergi pada rinitis alergi dapat disebabkan oleh debu, bulu binatang, serbuk sari dan lain-
lain atau bisa juga diperparah oleh cuaca yang dingin atau lingkungan dingin sehingga
sering kali kita jumpai bersin-bersin pada pagi hari.

Ciri khas dari pilek alergi ini (Rhinitis alergi) yaitu gejala pilek akan muncul ketika seseorang
terpapar dengan alergen (bahan yang menyebabkan alergi) tertentu misalkan ketika terpapar
debu seseorang menjadi bersin-bersin hidung tersumbat dan meler.

Secara lengkap gejala rinitis alergi terdiri dari :

 Hidung berair (rhinorrhea)


 Hidung tersumbat (kongesti hidung)
 Hidung gatal
 Mata berair mata gatal
 Mata bengkak, warna mata lebih gelap dikantung mata (allergic shiners)
 Batuk
 Cairan hidung keluar melalui tenggorokan atau postnasal drips
 Kelelahan

Walaupun rinitis alergi bisa mengenai semua umur namun paling sering terjadi pada
usia remaja atau dewasa muda.

Faktor risiko rinitis alergi Seseorang akan mudah atau mungkin lebih mudah mengalami rinitis
alergi ketika :

 Memiliki riwayat alergi seperti asma atau gatal-gatal pada kulit.


 Riwayat keluarga dengan rinitis alergi atau asma dan alergi jenis lain.
 Tinggal di tempat yang sering terpapar alergen seperti bulu binatang.

Komplikasi Rinitis Alergi

Masalah yang mungkin berhubungan dengan rinitis alergi atau hay fever meliputi:

 Berkurangnya kualitas hidup. Hay fever atau rinitis alergi dapat mengganggu kenikmatan
kegiatan dan menyebabkan Anda menjadi kurang produktif. Bagi banyak orang, gejala rinitis
alergi ini mengakibatkan absen dari pekerjaan atau sekolah.
 Kurang tidur. Rinitis alergi dapat membuat Anda tidak bisa tidur sehingga kurang istirahat.
 Memperberat asma. Jika Anda memiliki asma, rinitis alergi dapat memperburuk tanda-tanda
dan gejala asma, seperti batuk dan mengi.
 Sinusitis. Tersumbatnya Sinus dalam jangka panjang karena rinitis alergi dapat meningkatkan
kerentanan seseorang untuk terkena sinusitis - infeksi atau peradangan pada selaput yang
melapisi sinus.
 Infeksi telinga. Pada anak-anak, rinitis alergi sering merupakan faktor penyebab terjadinya
infeksi telinga bagian tengah (otitis media).

Pengobatan Rinitis Alergi

Cara mengobati pilek-bersin alergi (Rinitis Alergi) yang terbaik adalah dengan menghindari zat
yang menyebabkan Rinitis Alergi. Jadi harus diketahui dulu hal-hal apa saja yang membuat pilek
alergi anda muncul untuk bisa menghindarinya karena setiap orang bisa berbeda.

Jika Rinitis Alergi tidak terlalu parah, obat-obat anti alergi yang dijual bebas mungkin cukup
untuk meringankan gejala-gejala yang muncul. Untuk gejala yang lebih mengganggu, Anda
mungkin perlu obat dari resep dokter.

Jika anak mengalami rinitis alergi, konsultasikan dengan dokter tentang perawatan yang terbaik.
Karena ada obat-obatan tertetu yang bisa untuk orang dewasa tapi tidak boleh untuk anak-anak,
jadi jangan sembarangan diberi obat.

Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi pilek, bersin-bersin alergi (rinitis alergi)
antara lain :

Nasal kortikosteroid. Obat semprot hidung yang mengandung kortikosteroid


untuk mencegah dan mengobati peradangan hidung, hidung gatal dan pilek yang disebabkan
oleh alergi.

Antihistamin. Biasanya berbentuk pil (contohnya CTM,


loratadin,desloratadine, dypenhydramin, cetirizin, dsb). Berfungsi meringankan hidung gatal,
bersin-bersin dan pilek.

Decongestan. Ada sedian tablet, sirup, dan juga semprot hidung berfungsi untuk melegakan
hidup tersumbat. Tapi, hati-hati dapat menyebabkan peningkaan tekanan darah (terutama yang
sediaan minum). Contoh oral decongestan seperti pseudoefedrin. Sedangkan contoh sediaan
spray yaitu oxymetazoline.

Secara umum itulah obat-obat yang sering digunakan untuk menangani rinitis alergi walapun
masih ada jenis obat yang lain seperti Cromolyn sodium, Leukotriene modifier, Nasal
ipratropium, dll.

Anda mungkin juga menyukai