Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDUAL

Penulis

Nama : Tath Hira Ompu Kori

NPM :1716031030

P.S : Ilmu Komunikasi

Mata Kuliah : Teori Komunikasi

Dosen : Ida Nurhaidah,.M.Si

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

6 Desember 2018
SOAL

1. Uraikan Polarisasi Kelompok


2. Analisis kasus “ Bay of Pigs” sebagai Fenomena Polarisasi (Groupthink )

JAWAB :

1. Polarisasi Kelompok atau Group Polarization adalah kecenderungan suatu kelompok


diskusi dalam mengambil suatu keputusan hingga merubah pandangan dan sikap
anggota kelompok tersebut terhadap kelompok lain. Dan kecenderungan ke arah
posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap
agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi
mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok
agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih
keras.
Beberapa penelitian yang terkait dengan polarisasi kelompok antara lain sebagai
berikut (dalam Sarwono, 2001:113-115) :
1. Moscovici & Zavalloni (1969) Diskusi antar mahasiswa di Perancis yang semakin
mendukung Perdana Menteri Perancis dan semakin negatif terhadap Amerika Serikat.
2. Williams & Taormina (1992) Eksperimen dengan simulasi tiga proyek bisnis untuk
penanaman modal. Ternyata pandangan sebagai kelompok lebih berani untuk
mengambil resiko dengan bekerja di proyek yang beresiko tinggi dibandingkan
pendapat perorangan.
3. Mc Gaily, dkk. (1992) Semakin ekstrem posisi kelompok dalam konteks sosial
(tingginya perasaan in-group) maka polarisasi semakin tajam. Misalnya dalam geng
motor yang dipandang penuh kekerasan dan kejahatan oleh banyak orang,
menyebabkan anggotanya saling melindungi satu sama lain.
4. Abrams, dkk. (1990) Menemukan jika perbedaan antara dua kelompok dipertajam
maka polarisasi semakin kuat dan pertemuan pendapat antara dua kelompok semakin
sulit.
5. Hogg, Turner & Davidson (1990) Ketika berhadapan dengan kelompok lain,
kelompok sendiri selalu mengabil posisi yang berlawanan. Jika kelompok lawan
berani mengambil resiko, maka kelompok kita akan berhati-hati, dan sebaliknya.
Namun ketika kelompok lawan mengambil jalan tengah maka kelompok kita juga
akan mengambil langkah yang sama, dan biasanya akan terjadi kompromi.
6. Isozaki (1984) Dalam diskusi tentang kecelakaan lalu lintas, peserta diskusi
semakin lama semakin menyalahkan pihak penabrak (walaupun awalnya
menyalahkan pihak korban).
7. Myers & Bishop (1970) Diskusi kelompok memperkuat persamaan pendapat antara
yang sepaham, tetapi mempertajam perbedaan antara yang berbeda paham.
8. Cartwright (1975) Geng anak-anak nakal semakin kdmpak karena persaingan dan
tekanan dari luar dan persamaan antar anggota (memiliki latar belakang sosial
ekonomi yang sama, latar belakang etnis, dan sebagainya).

Sebagai contoh polarisasi yang diakibatkan oleh fasilitas internet adalah pembentukan
kubu para pengguna. Misalkan anda adalah pengguna layanan jejaring sosial dibawah.
Maka disadari atau tidak anda sudah ikut terpolarisasi dan menjadi bagian dari salah
satu kelompok pengguna salah satu fasilitas jejaring sosial.

Adapun penyebab-penyebabnya adalah :

1. Perbandingan : Memperhitungkan kemampuan orang lain, pendapat yang sudah


diyakini diperbandingkan lagi dengan pendapat orang lain.
2. Diskusi : Dalam suatu diskusi terkumpul ide-ide, maka bukan hal yang tidak
mungkin pula akan terlahir ide-ide yang sama pula.
3. Tidak adanya prasangka

2. Analisis Kasus “ Bay of Pigs” :

Tanggal 15 April 1961, dalam sejarah dikenal sebuah peristiwa pendaratan dan
penyerbuan di Pantai Playa Giron, Kuba oleh pasukan Brigade 2506 untuk
menggulingkan pemerintahan Fidel Castro. Brigade 2506 merupakan pasukan yang
terdiri dari orang-orang Kuba di pengasingan yang dilatih, didanai dan didukung oleh
Amerika Serikat (AS). Invasi Teluk Babi berlangsung dari tanggal 15 – 19 April 1961
yang berakhir dengan kemenangan berada di pihak Fidel Castro. Peristiwa ini lebih
dikenal dengan sebutan Bay of Pigs Invasion atau Invasi Teluk Babi, karena Pantai
Play Giron berada di wilayah Teluk Babi, Kuba Selatan.
Kebijakan ekonomi-sosialis Fidel Castro dimulai dengan menuntut Amerika untuk
mengembalikan wilayah Teluk Guantanamo dan menolak uang sewa sebesar 4.000
dollar per tahun dari AS. Fidel Castro selanjutnya melakukan nasionalisasi aset-aset
Washington di wilayahnya. Lebih dari 100 perusahaan berbendera AS disita Kuba.
Seperti Arbenz, Castro juga melakukan reformasi agraria pada tahun 1960 dengan
mencanangkan Tahun Pembaharuan Agraria yang mengancam keberadaan United
Fruit Company di Kuba.

Dia malah mengutuk komunisme dengan konsep-konsepnya yang totalitarian.


Revolusi Hijau Buah Zaitun kemudian berjalan dengan melakukan reformasi liberal-
demokratik, diantaranya dengan menasionalisasi industri yang dikuasai perusahaan-
perusahaan asing. Dalam Deklarasi Havana yang dia nyatakan pada tanggal 2
September 1960, Fidel Castro menegaskan posisi Kuba sebagai negara revolusioner
yang anti kapitalisme dan imperialisme.

Bulan April 1961 diawali dengan tercapainya sebuah kompromi tentang rencana
Invasi Teluk Babi antara Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan CIA
dengan didukung oleh Kepala Staf Gabungan. Sebelum memberikan keputusan final
atas rencana Invasi Teluk Babi, Presi den John F. Kennedy mengadakan pertemuan
dengan selusin penasehat dan stafnya untuk memilih apakah mereka akan terus maju
dengan rencana Invasi Teluk Babi. Hampir semua yang hadir dalam pertemuan,
termasuk seluruh penasehat Kennedy, tetap mendukung rencana invasi setelah
mendengar pendapat Senator Fullbright, kecuali Menteri Luar Negeri Dean Rusk yang
akhirnya menyatakan ketidaksetujuannya sebagai pribadi secara terbuka.

Setelah pertemuan, salah seorang penasehat Kennedy bernama Arthur Schlesinger,


yang sejak awal sebenarnya memprotes rencana invasi, memberikan memo tertulis
yang menyatakan rencana invasi CIA sangat berbahaya. Hal yang sama dilakukan
David M. Shoup, seorang komandan pasukan marinir.

Presentasi terakhir Operasi Zapata, nama sandi untuk Invasi Teluk Babi, digelar pada
tanggal 11 April 1961 oleh Direktur CIA dengan dihadiri Presiden, Menteri Luar
Negeri, Kepala Staf Gabungan dan pejabat NSC yang lain. Dalam sebuah konferensi
pers di Departemen Luar Negeri, Kennedy menolak dengan alasan apa pun, intervensi
ke Kuba oleh angkatan bersenjata AS, untuk menutupi segera dilakukannya rencana
invasi. Tanggal 15 April 1961, rencana Invasi Teluk Babi akhirnya dilaksanakan CIA
melalui tangan Brigade 2506.

Siapa Aktornya
Dari uraian Proses Pembuatan Keputusan Kebijakan, dapat diketahui siapa saja aktor
dalam proses pembuatan keputusan Invasi Teluk Babi. Mereka adalah Presiden
Kennedy dan para penasehatnya, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, Direktur
CIA, Kepala Staf Gabungan, dan pejabat NSC lainnya.

Apa Kriteria Yang Dipakai (terdapat GROUPTHINK) :


Proses pembuatan keputusan kebijakan mengenai rencana Invasi Teluk Babi adalah
salah satu contoh dari fenomena yang disebut sebagai groupthink dalam diri para
penasehat Presiden John F. Kennedy. Sekelompok orang, untuk menjaga
eksistensinya dalam kelompok, tidak berani menentang keputusan yang dianggap
sebagai keputusan mayoritas. Semua orang saling menduga bahwa keputusan tersebut
disetujui rekan-rekannya sehingga mereka memutuskan mengambil keputusan yang
sama tanpa berpikir secara kritis.
Groupthink adalah salah satu fenomena penting proses pengambilan keputusan dalam
suatu kelompok. Kadang, untuk menyenangkan pemimpin, suara-suara yang tidak
setuju hanya tersimpan rapat-rapat.

Barulah setelah melalui proses musyawarah, di mana semua pendapat-pendapat bisa


dikeluarkan, dicapai kata mufakat yang harus didukung oleh semua pihak termasuk
yang tidak setuju. Secara psikologis, walau keputusan akhir tidak sesuai dengan
keinginan kita, selama suara kita didengarkan dengan serius, kita lebih bersedia
mendukungnya.Proses perdebatan sehat tidak terjadi dalam pertemuan membahas
rencana Invasi Teluk Babi karena pihak-pihak yang memegang peranan penting dalam
keputusan kebijakan justru bersuara seragam.

Hasil dan Dampak


Invasi Teluk Babi berakhir dengan kegagalan-kegagalan.

1. Kegagalan pertama terjadi pada tanggal 15 April 1961, saat pesawat pengebom
gagal mengebom dan menembaki landasan-landasan udara Kuba di San Antonio de
Los Banos, Bandara Internasional Antonio Maceo dan landasan udara di Ciudad
Libertad.

2. Kegagalan kedua terjadi saat sekitar 1.500 orang Kuba pengasingan yang telah
dipersenjatai mendarat di Teluk Babi. Para imigran Kuba di AS tersebut langsung
dihujani oleh tembakan-tembakan peluru.
Kegagalan Invasi Teluk Babi ini selain karena lemahnya proses pembuatan keputusan
kebijakan Presiden John F. Kennedy sebagaimana telah diuraikan diatas, juga
disebabkan manipulasi analisis tingkat keberhasilan Invasi Teluk Babi oleh CIA.

Invasi Teluk Babi akhirnya justru meningkatkan pamor Fidel Castro. Menambahkan
sentimen nasionalistik terhadap dukungan bagi kebijakan ekonomi sosialisnya. Castro
yang sebelum invasi itu terjadi, terancam merosot popularitasnya karena gagal
memecahkan persoalan ekonomi. Kuba kini justru menjadi sosok pahlawan
penyelamat bangsa. Fidel Castro, Che Guevara dan kaum barbudos-nya tidak hanya
menjadi simbol perlawanan rakyat Kuba yang miskin, tetapi bagi seluruh Amerika
Latin. Dianggap sebagai perwujudan David dari Karibia menghadapi raksasa Goliath
dari Amerika Utara.
Sebaliknya. Invasi Teluk Babi justru menorehkan sejarah hitam dalam pemerintahan
Kennedy. AS menuai banyak kritik dan kecaman dari dalam negeri atas kegagalan
tersebut. Para sekutu Amerika marah, Meskipun Kennedy menyangkal peran mereka
dalam Invasi Teluk Babi tetapi keterlibatan Amerika tidak lagi dapat ditutupi.

Sumber :

Hanurawan, F. 2014. Psikologi Kelompok. Serang: FTK Banten Press.

http://www.academia.edu/9011132/Analisis_Tipe_Kepemimpinan_John_F._Kennedy

Anda mungkin juga menyukai