Pearl Harbour
1. Overview
Pada tahun1939hingga 1945, dunia berada pada masa perang dunia ke duadengan adanya
agresi yang dilaksanakan oleh jerman, italia, dan jepang. Pada tahun 1940 kekaisaran
jepang mendatangi perjanjian persekutuan dengan jerman dimana pada kisaran waktu
yang hamper sama Jepang telah berhasil menguasai sebagian besar dari Indochina. Terkait
dengan hal, Amerika melakukan beberapa langkah mitigasi seperti misalnya embargo,
pemutusan hubungan dagang, dan pemberian bantuan kepada beberapa pihak misalnya
Inggris dan China; mengingat pada saat ini pemerintah Amerika, belum dapat terjun
langsung kedalam perang karena adanya Neutrality Act. Sebagai langkah preventi adanya
intervensi dari negara-negara seperti Inggris dan Amerika dalam penyerangan Jepang ke
Asia Tenggara, Jepang menyerang beberapa point pertahanan negara-negara sebagaimana
dimaksud dimana salah satunya adalah pangkalan armada laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour, Hawaii.
2. Kronologi Groupthink
4. Kepentingan
Dari sudut pandang sejarah secara umum, banyak yang menyatakan pada saat ini Presiden
Amerika dan Anggota Kongres merasa terlalu percaya diri bahwa Jepang tidak akan
menyerang Amerika sehingga mereka berpendapat bahwa Amerika tidakperlu
memindahkan armada tempurnya dari Hawai ataupun memperkuat pertahanan Pearl
Harbour.
Namun bila dilihat dari sudut pandang lain, Ptresiden Roosvelt terindikasi ingin melibatkan
Amerika pada perang dunia dua melalui pembiaran penyerangan ke Pearl Harbour. Dengan
diserangnya pangkalan ini, Presiden jadi memiliki alasan untuk meminta kongres
mengizinkan Amerika untuk turut berperang. Beberapa indikasi terkait adanya keinginan
ini tercermin dari kebijakan presiden yang akan memancing serangan dari Jepang,
misalnya dengan melakukan embargo dan mensupport persenjataan ke beberapa negara
seperti Inggris dan China.
Karena adanya rasa terlalu percaya diri di kalangan pengambilan keputusan, merasa
sebagai negara super power yang tidak mungkin diserang dan mungkin karena adanya
maksud tersembunyi dari sisi pengambilan keputusan.
KESIMPULAN
Groupthink adalah suatu model berfikir yang ditetapkan oleh suatu kelompok orang ketika
merka terlibat secara nendalam didalam suatu kelompok yang kohesi dimana para
anggotanya mencapai kebulatan keputusan sehingga menghilangkan motivasi mereka
untuk menilai secara realitas rangkaian alternatif lainnya.
Janis L. irving menyatakan bahwa terdapat delapan gejala yang dapat menunjukkan adanya
groupthink di dalam suatu kelompok : Illusion of invulnerability Collective rationalization;
Belief in inherent morality; Stereotyped views of outgroups; Direct pressure on dissenters;
Illlusion of unanimity; Self appointed ‘mindguards’