Anda di halaman 1dari 3

Groupthink pada Proses Pengambilan Keputusan Amerika Serikat dalam Penyerangan

Pearl Harbour

1. Overview

Pada tahun1939hingga 1945, dunia berada pada masa perang dunia ke duadengan adanya
agresi yang dilaksanakan oleh jerman, italia, dan jepang. Pada tahun 1940 kekaisaran
jepang mendatangi perjanjian persekutuan dengan jerman dimana pada kisaran waktu
yang hamper sama Jepang telah berhasil menguasai sebagian besar dari Indochina. Terkait
dengan hal, Amerika melakukan beberapa langkah mitigasi seperti misalnya embargo,
pemutusan hubungan dagang, dan pemberian bantuan kepada beberapa pihak misalnya
Inggris dan China; mengingat pada saat ini pemerintah Amerika, belum dapat terjun
langsung kedalam perang karena adanya Neutrality Act. Sebagai langkah preventi adanya
intervensi dari negara-negara seperti Inggris dan Amerika dalam penyerangan Jepang ke
Asia Tenggara, Jepang menyerang beberapa point pertahanan negara-negara sebagaimana
dimaksud dimana salah satunya adalah pangkalan armada laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour, Hawaii.

2. Kronologi Groupthink

Sebelum terjadinya serangan, beberapa pihak sebenarnya sudah menyampaikan berbagai


macam peringatan kepada para petinggi pemerintah Amerika termasuk Presiden di
Washington DC. P[eringatan-peringatan tersebut meliputi peringatan yang diberikan oleh
Kedutaan Besar amerika di Jepang, Jenderal Angkatan Darat Amerika Billy Mitchell, dan
Badan Intelejen Australia yang secara spesifik menyampaikan informasi terkait serangan
ini tiga hari sebelum kejadian. Menanggapi hal ini, alih-alih percaya, para petinggi
pemerintah termasuk Presiden justru menyatakan ketidak percayaannya terhadap berita ini
dan menganggapnya sebagi informasi yang tidak penting. Presiden Roosevelt justru
memberhentikan Admiral James O.Richardson yang memprotes kebijakannya dalam
memindahkan armada laut pasifik ke Pearl Harbour. Segera setelah kejadian ini, Amerika
menyatakan perang kepada Jepang dan Husband E. Kimmel sebagai Komando Armada
Pasifik pada saat itu disajikan kambing hitam.

3. Pihak yang Terlibat

Presiden F.D. Roosevelt dan Kongres Amerika Serikat.

4. Kepentingan

Dari sudut pandang sejarah secara umum, banyak yang menyatakan pada saat ini Presiden
Amerika dan Anggota Kongres merasa terlalu percaya diri bahwa Jepang tidak akan
menyerang Amerika sehingga mereka berpendapat bahwa Amerika tidakperlu
memindahkan armada tempurnya dari Hawai ataupun memperkuat pertahanan Pearl
Harbour.

Namun bila dilihat dari sudut pandang lain, Ptresiden Roosvelt terindikasi ingin melibatkan
Amerika pada perang dunia dua melalui pembiaran penyerangan ke Pearl Harbour. Dengan
diserangnya pangkalan ini, Presiden jadi memiliki alasan untuk meminta kongres
mengizinkan Amerika untuk turut berperang. Beberapa indikasi terkait adanya keinginan
ini tercermin dari kebijakan presiden yang akan memancing serangan dari Jepang,
misalnya dengan melakukan embargo dan mensupport persenjataan ke beberapa negara
seperti Inggris dan China.

5. Penyebab Terjadinya Kesalahan dalam Pengambilan Keputusan

Karena adanya rasa terlalu percaya diri di kalangan pengambilan keputusan, merasa
sebagai negara super power yang tidak mungkin diserang dan mungkin karena adanya
maksud tersembunyi dari sisi pengambilan keputusan.

6. Dampak yang Ditimbulkan

Pearl Harbour diserang, menewaskan 2.403 orang,dan menenggelamkan 4 dari delapam


kapal induk Amerika. Kongres memutuskan Amerika terjun ke dalam perang Dunia ke II
yang berjuang kepada kemenangan sekutu.

KESIMPULAN
Groupthink adalah suatu model berfikir yang ditetapkan oleh suatu kelompok orang ketika
merka terlibat secara nendalam didalam suatu kelompok yang kohesi dimana para
anggotanya mencapai kebulatan keputusan sehingga menghilangkan motivasi mereka
untuk menilai secara realitas rangkaian alternatif lainnya.

Janis L. irving menyatakan bahwa terdapat delapan gejala yang dapat menunjukkan adanya
groupthink di dalam suatu kelompok : Illusion of invulnerability Collective rationalization;
Belief in inherent morality; Stereotyped views of outgroups; Direct pressure on dissenters;
Illlusion of unanimity; Self appointed ‘mindguards’

Penyebab terjadinya groupthink ddalam beberapa kasus pengambilan keputsan penting di


Amerika Serikat yang kami bahas antara lain ego pemimpin, ambisi sebagai negara
adikuasa, sikap paranoid terhadap ideology lain, meng-underestimated kekuatan musuh,
tidak mempertimbangkn pendapat minoritas, menyelesaikan masalah politik dan sosial,
menerima informasi dari satu sisi saja, banyak informasi yang tidak tersampaikan kepada
pemimpin , ekonomi perang, daan terlalu percaya diri sebagai negara adikuasa.

Anda mungkin juga menyukai