Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada praktikum ini, kita akan mengenal dan lebih mendalami
trigliserida darah dalam tubuh. Disini kita akan membahas tentang
keadaan kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu
penyebab penyakit-penyakit arteri.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi
manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki
banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah
yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan
bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang diperiksa
dalam uji profil lipid. Trigliserida berasal dari dua sumber utama yaitu
makanan dan produksi dari dalam tubuh kita sendiri. Makanan dalam
jumlah besar menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan kalori yang
masuk sebagai Trigliserida. Adapun Trigliserida ini merupakan
bentuk cadangan makanan yang berperan sebagai sumber energi
endogenterpenting. Dimana nilai rujukan atau normal dari Trigliserida
adalah < 150 mg/dL.
Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam
jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya
kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat
membahayakan kesehatan.
Kolesterol di bagi menjadi dua yaitu HDL dan LDL dimana HDL
merupakan koleterol yang baik dikarenakan dapat membersihkan
pembuluh darah dari kolesterol yang berlebihan, sedangkan LDL
merupakan kolesterol yang jahat karena bila jumlah berlebih dalam
darajh maka akan menyebabkan pengendapan pada dinding
pembuluh darah sehingga akan membeku dan akan menyumbat
pembuluh darah.

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
Ketika asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh
yang tinggi selalu dikonsumsi maka dapat meningkatkan efek
trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida
meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk menghitung
kadar trigliserida dan HDL yang ada dalam tubuh manusia.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan
konsentrasi atau kadar trigliserida dalam tubuh yang merupakan
salah satu penyebab penyakit-penyakit arteri dengan mengukur
absorbansinya pada spektrofotometer pada panjang gelombang 546
nm.
1.4 Prinsip Praktikum
Adapun prinsip dari praktikum ini adalah penentuan trigliserida
secara enzimatis dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL).
.

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen
pembentuk) tertahan dan dibawah oleh matriks cairan (plasma).
Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini
memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4.(7,35 – 7,45). Warna
darah berfariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan
bergantung pada kadar oksigen yang dibawah oleh sel darah merah.
Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran
rata-rata dan kurang sedikit padda perempuan dewasa. Volume ini
bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan
jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi
sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya
(Sloane, 2003)
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur
pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan
mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik. Protein
plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur
pokok plasma yang tidak dapat menenmbus membran kapilar untuk
mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yaitu albumin, globulin
dan fibrinogen (Sloane, 2003).
Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid
dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid
plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid
tersbut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang
bersifat larut dalam air (Gunawan, 2007).
Proses pencernaan lemak dari makanan selain menghasilkan
kolesterol juga menghasilkan trigliserida dan lemak bebeas semua
lemak ini akan diserap oleh tubuh melalui usus ke dalam darah.
Keberadaan kolesterol dan trigliserida dalam darah memang sangat
dibutuhkan oleh tubuh. Jika pengkonsumsian makanan yang

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
mengandung lemak jenuh berlebihan maka mengakibatkan kadar
kolesterol berlebihan juga. Hal ini akan menimbulkan ancaman dan
masalah yang serius, terutama pada penyakit pembuluh darah yang
disebut aterosklerosis. Penyakit ini dapat memicu timbulnya penyakit
jantung coroner dan stroke (Guyton, 2003).
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam
darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap
makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ketubuh,serta juga dibentuk di hati. Setelah
mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus
dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke
jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah
yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab
utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan
kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila
terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang
menyebabkan hiperlipoproteinemia (Graha, 2010).
Kolesterol adalah zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak
tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa alamiah lainnya.
Kolesterol merupakan bahan bangun esensial bagi tubuh untuk
sintesa zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi
sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal,
vitamin D serta asam empedu. Kolesterol terdapat pula dalam lemak
hewani, kuning telur dan batu empedu (Tjay, 2007).
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam
usus dikemas sebagai kilomikron. Kilomikron ini akan diangkut dalam
saluran limfe lalu ke dalam darah via duktus torasikus. Di dalam
jaringan lemak, trigliserida dalam kilomikron mengalami hidrolisis
oleh lipoprotein lipase yang terdapat pada permukaan sel endotel.
Akibat hidrolisis ini maka akan terbentuk asam lemak dan kilomikron
remnan. Asam lemak bebas akan menembus endotel atau sel otot

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
untuk diubah menjadi trigliserida kembali (cadangan) atau dioksidasi
(energi) (Gunawan, 2007).
Resorpsinya dari usus hanya terjadi bila ada cukup asam
empedu untuk mengemulsinya. Tergantung dari susunan makanan
atau jumlah kandungan kolesterol, lemak hewani dan serat nabati
setiap hari dapat diserap sebanyak 200-600 mg kolesterol.
Disamping itu tubuh, terutama hati, membentuk 700-1000 mg
kolesterol sehari untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah diserap
tubuh, sebagian lemak dan minyak dalam bahan panga digunakan
sebagai sumber energi, melalui reaksi penguraian: CO2 + H2O +
kalori. Zat-zat perombak lainnya di dalam hati digunakan untuk
sintesa kolesterol dan lemak lain (Tjay, 2007).
LDL (kolesterol jahat) mengandung lebih banyak lemak dari
pada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein
utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B).
Sebaliknya HDL (kolesterol baik) dalam operasinya membersihkan
kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah. Protein utama
yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL ini
mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit dan mempunyai
kepadatan tinggi sehingga lebih berat.Kadar kolesterol HDL diatas
60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin
rendah resiko untuk mendapat serangan jantung dan stroke. Kadar
kolesterol LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin
rendah akan semakin baik.Kolesterol Total sebaiknya berkadar di
bawah 200. Sedangkan Trigliserida merupakan sejenis lemak yang
ditemukan di dalam makan seperti daging, keju, ikan dan kacang-
kacangan dan juga dibuat sendiri oleh tubuh. Kadar Trigliserida
paling baik adalah di bawah 150 mg/dL (Sitti, 2011).
VLDL (very low density lipoprotein) merupakan lipoprotein yang
terdiri dari 60% trigliserida (endogen) dan 10-15% kolesterol.VLDL
disekresi oleh hati untuk mengangkut trigliserida ke jaringan

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
perifer.Trigliserida VLDL dihidrolisis oleh LPL menghasilkan asam
lemak bebas untuk disimpan dalam jaringan adipose dan bahan
oksidasi di jantung dan otot skelet (Gunawan, 2007).
IDL (intermediate density lipoprotein) ini kurang mengandung
trigliserida (30%), lebih banyak kolesterol (20%) dan relative lebih
banyak mengandung apoprotein B dan E. IDL adalah zat perantara
yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL, tidak
terdapat dalam kadar yang besar kecuali bila terjadi hambatan
konversi lebih lanjut. Bila terdapat dalam jumlah banyak IDL akan
terlihat sebagai kekeruhan pada plasma yang didinginkan meskipun
ultra sentrifugasi perlu dilakukan untuk memastikan adanya IDL
(Gunawan, 2007).
2.2 Uraian Sampel
Serum darah atau plasma darah terdiri atas (Sofjan, 2016, h. 3).
- Air : 91 %
- Protein : 8 % ( albumin,globulin,protrombin dan fibrinogen)
- Mineral : 0,9 % ( natrium klorida,natrium bikarbonat, garam
kalsium,fosfor, magnesium dan besi )
- Bahan organik : 0,1 % (glukosa, asam amino, kolesterol, hormon,
enzim, gas oksigen dan karbon dioksida dan sel darah)
2.3 Uraian Bahan
Air suling (Ditjen POM 1979, h. 96)
Nama : Aqua destillata
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :

2.4 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)


1. Penyiapan Serum

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge.
c. Disentrifug selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah.
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipet 10 µL larutan standar ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL serum darah ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT. Diinkubasi pada suhu
250C selama 20 menit.
d. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu kuvet,
mata mikro pipet, mikro pipet, pipet tetes, rak tabung, sentrifuge,
spektrifotometer, tabung reaksi dan tabung sentrifuge.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
aquadest, aluminium foil, larutan standar. mata mikro, reagen RGT,
dan sampel darah (serum).
3.3 Cara Kerja
a. Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan, dimasukkan darah ke dalam
tabung sentrifug. Kemudian disentrifug selama ± 15 menit pada
kecepatan 6000 rpm. Serum darah diambil dan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.
b. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 10 µL aquadest ke dalam
kuvet, kemudian ditambahkan 1000 µL regean RGT. Diinkubasi
pada suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
c. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 20 µL larutan standar ke
dalam kuvet, kemudian ditambahkan 2000 µL regean RGT.
Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
d. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 20 µL serum darah ke
dalam kuvet, kemudian ditambahkan 2000 µL regean RGT.
Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
a. Tabel Pengamatan
KLP Probandus Absorbansi Trigliserida
(mg/dL)
blanko 0
standar 0,295
1 Puasa 0,165 111,864
Tidak puasa 0,115 77,966
2 Puasa 0,060 40,677
Tidak puasa 0,085 57,627
3 Puasa 0,007 4,745
Tidak puasa 0,093 63,050
4 Puasa 0,039 26,440
Tidak puasa 0,020 13,559

Trigliserida < 150 mg/dL (Noer Sjaifoellah, 1996)


4.2 Pembahasan
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam
darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap
makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ketubuh,serta juga dibentuk di hati. Setelah
mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus
dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke
jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah
yang dibawa oleh serum lipoprotein.
Serum merupakan bagian dari cairan tubuh yang bercampur
dengan darah. Serum sendiri dapat diartiakan sebagai cairan tanda
sel darah dan fator koagulasi atau fibrinogen. Serum merupakan juga
sebuah plasma darah tanpa adanya fibrinogen. Serum ini terdari dari
4 jenis berdasarkan komponen yang terkandung di dalamnya yaitu,

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
serum albumin, serum globulin, serum lipoprotein dan serum
wewenang. Masing-masing jenis serum memiliki fungsi yang
berbeda meskipun dalam satu larutan plasma darah.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan
pemeriksaan trigliserida dan HDL (High Density Lipoprotein) secara
fotometer dengan menggunakan gliserol-3-fosfat-oksidasi (GPO) dan
enzim lipoprotein lipase (LPL) dengan mengukur absorbansinya
pada spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm, karena
sampel darah mempunyai panjang gelombang sinar tampak (380-
780 nm)
Cara kerja dari praktikum ini yaitu pada pemeriksaan trigliserida
dan kolesterol pertama-tama harus di ambil serum darah dengan
cara darah disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 6000
rpm, hal ini dilakukan untuk memisahkan antara serum dan plasma
darah. Serum yang telah dipisahkan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi. Pada percobaan ini yang digunakan adalah serum darah
setelah darah disentrifuge, alasan penggunaan serum karena di
bagian serum terdapat asam lemak dalam hal ini trigliserida.
Selanjutnya pengukuran absorban blanko, dibuat dengan cara
memipet 20 µl aquadest ke dalam kuvet lalu ditambahkan 2000 µl
reagen sesuai yang diujikan, untuk trigliserida menggunakan reagen
RGT, lalu di inkubasi pada suhu 25OC selama 20 menit, lalu diukur
pada spektrofometer pada panjang gelombang 546 nm.
Kemudian untuk pengukuran absorban standar dipipet larutan
standar sebanyak 20 µl lalu ditambahkan reagen RGT 2000 µl
kemudian diinkubasi selama 20 menit pada suhu 25 OC, lalu diukur
pada spektrofometer pada panjang gelombang 546 nm.
Pada pengukuran absorban sampel dipipet serum sebanyak 20
µl lalu ditambahkan reagen RGT 2000 µl kemudian diinkubasi
selama 20 menit pada suhu 25OC, lalu diukur pada spektrofometer
pada panjang gelombang 546 nm

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
Alasan digunakannya reagen RGT karena reagen RGT adalah
reagen yang spesisfik untuk pengukuran trigliserida pada serum
sedangkan pada pengukuran kolesterol digunakan reagen HDL
karena merupakan reagen yang spesifik untuk pengukuran
kolesterol.
Pada praktikum ini juga dilakukan inkubasi pada suhu ruangan
selama beberapa menit, hal ini berguna agar reagen dan sampel
dapat bercampur dengan baik ,sehingga pada saat pengukuran
absorban hasilnyapun sesuai dengan yang diharapkan.
Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil
pemeriksaan trigliserida probandus yang didapatkan hasilnya sangat
jauh dari nilai rujukan. Berdasarkan literatur, kandungan trigliserida
yaitu <150 mg/mL, sedangkan dari hasil yang didapatkan yaitu
kelompok 1 : serum darah puasa 111,864 mg/dL dan serum darah
tidak puasa 77,966 mg/dL. Kelompok 2 : serum darah puasa 40,677
mg/dL dan serum darah tidak puasa 57,627 mg/dL. Kelompok 3
:serum darah puasa 7,745 mg/dL dan serum darah tidak puasa
63,050 mg/dL. Kelompok 4: serum darah puasa 26,440 mg/dL dan
serum darah tidak puasa 13,559 mg/dL.

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil yang normal
tetapi sangat jauh dari data nilai rujukan. Berdasarkan literatur,
kandungan trigliserida yaitu <150 mg/mL.
5.2 Saran
Diharapkan agar alat dan bahan yang akan digunakan telah
dipersiapkan terlebih dahulu agar praktikum dapat terlaksana dengan
mudah.

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2017., Penuntun Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim
Indonesia : Makassar.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta : Depkes


RI.

Graha, C., 2010, Question & Answer : Kolesterol, PT Elex Media


Komputindo : Jakarta.

Gunawan, Sulistia., 2007, Farmakologi dan Terapi, Penerbit FKUI, Jakarta

Guyton, 2003., Fisiologi Kedokteran, EGC : Jakarta.

Sitti, F., 2011, Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Serum Darah, EGC :


Jakarta.

Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta .

Tjay, H.T., Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting, Penerbit PT Elex


Media Komputindo, Jakarta.

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
LAMPIRAN
1. Perhitungan
1. Kelompok 1
Puasa
0,165 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 111,864 mg/dL
0,295 dL
Tidak Puasa
0,115 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 77,966 mg/dL
0,295 dL
2. Kelompok 2
Puasa
0,060 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 40,677 mg/dL
0,295 dL
Tidak Puasa
0,085 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 57,627 mg/dL
0,295 dL
3. Kelompok 3
Puasa
0,007 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 4,745 mg/dL
0,295 dL
Tidak Puasa
0,093 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 63,050 mf/dL
0,295 dL
4. Kelompok 4
Puasa
0,039 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 26,440 md/dL
0,295 dL
Tidak Puasa
0,020 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 13,559 mg/dL
0,295 dL

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
2. SKEMA KERJA
a. Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm

Diambil serum darah

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


b. Pengukuran absorban blangko
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20 µL aquadest ke dalam kuvet

Ditambahkan 2000 µL reagen RGT

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm
c. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20 µL larutan standar ke dalam kuvet

Ditambahkan 2000 µL reagen RGT

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm
d. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 µL serum ke dalam kuvet

Ditambahkan 1000 µL reagen RGT

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM
3. GAMBAR

Sampel darah yang telah di Sampel darah yang telah di


centrifuge pisahkan antara supernatant
dan serum

Serum yang telah di tambahkan Reagen


RGT

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

Nilai Absorbansi yang sudah di ukur menggunakan spektofotometer

AYU MELINDA ST. MARYAM S.Si., M.Sc., Apt


15020140081

Anda mungkin juga menyukai