Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangka yang menghubungkan antara konsep-konsep
yang ingi diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo,
2010:100).
Kerangka Konsep pada penelitianini adalah :

Variabel bebas Variabel terikat

Metode Pijat Endorphin Tingkat Nyeri Persalinan


dan Kompres Air Hangat Kala I Fase Aktif

B. Hipotesa Penelitian
Hipotesa adalah jawaban sementara dari sebuah penelitian. Hipotesis kerja yaitu
sustu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang
terjadi apabila suatu gejala muncul, sedangkan hipotesis nol atau hipotesis statistik yaitu
hipotesis yang dibuat untuk menyatakan tidak adanya suatu berbedaan yang bermakna atar
kedua kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan
(Notoatmodjo,2010:105)
Ha : Terdapat perbedaan pemberian metode pijat endorphin dan kompres air hangat
terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif.

C. Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini enggunakan penelitian pre-eksperimen atau percobaan (experimental
research) yaitu suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan bertujuan untuk
menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara
mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi
eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak
bisa dikenai perlakuan ( Setiyawan dkk, 2015: 38).
Desain penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental Desaign. Dalam desain ini
mirip dengan design true experimental yaitu sama-sama memiliki kelompok kontrol, hanya
saja sampel yang dipilih baik bagi kelompok eksperiment maupun kontrol tidak diambil
secara random melainkan dipilih secara sengaja oleh peneliti sebagai kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang akan dibandingkan.
Bentuk Quasi Experimental Desaign ada dua yaitu :
a. Time series design
Hanya ada satu kelompok dan tidak ada kelompok kontrol, sebelum diberi treatment
program, kelompok ini diberi beberapa kali pre-test. Pre-test yang dilakukan beberapa
kali ini bertujuan untuk memperoleh kestabilan nilai. Setelah didapat nilai yang stabil,
maka kelompok ini baru dapat diberikan suatu treatment atau program.
b. Non Equivalent Control Group Design
Non Equivalent Control Group Design mirip dengan Pretest-Posttest Control Group.
Bedanya pada desain Non Equivalent Control Group Design, kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode Quasy Eksperimental dengan rancangan Two Group Pretest-Posttest design.
Dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 30 ibu inpartu primigravida, dimana 15 sampel untuk metode
kompres hangat dan 15 sampel untuk metode pijat endorphin.

D. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau
didapatkan oleh suau penelitian tentang sesuatu konsep penelitian tertentu
(Notoatmodjo,2010:103)
1. Variabel Bebas (independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013:61). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah metode pijat endorphin dan kompres air hangat.
2. Variabel Terikat (dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:61). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah tingkat nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

E. Definisi Operasional Variabel


Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Alat Ukur Skala Kriteria
Operasional
1 Variabel bebas: Pijat Endorphin - - -
Pijat Endorphin merupakan teknik
dan Kompres pijat dengan
air hangat sentuhan yang
lembut, yang dapat
meningkatkan
pelepasan hormon
endorphin dalam
tubuh. Zat endorphin
ini sebenarnya
merupakan
gabungan dari
endogenous dan
morphine, zat yang
merupakan unsur
dari protein yang
diproduksi oleh sel-
sel tubuh serta
sistem saraf
manusia. Sehingga
endorphin dapat
mengendalikan rasa
nyeri dan sakit yang
menetap serta
meningkatkan
perasaan rileks
dalam tubuh ibu
hamil atau bersalain
dengan memicu
perasaan nyaman
melalui permukaan
kulit.
Sedangkan teknik
kompres hangat
selama proses
persalinan dapat
mempertahankan
komponen sistem
vaskuler dalam
keadaan vasodilatasi
sehingga sirkulasi
darah ke otot
panggul menjadi
hemeostasis serta
dapat beradaptasi
dengan nyeri selama
proses persalinan.
Kompres hangat
dapat diberikan
melalui handuk yang
telah direndam
dalam air hangat,
botol yang berii air
hangat, atau bantal
pemanas yang
khusus dirancang
untuk mengompres.
Suhu yang
digunakan untuk
mengompres harus
diperhatikan agar
tidak terlalu panas
yaitu sekitar 40-50
derajat Celsius.
2. Variabel terikat: Tingkat nyeri Numeric Ordinal Skala: 0
Tingkat nyeri merupakan persepsi Rating tidak ada
persalinan kala I masing-masing Scale nyeri,
fase aktif individu terhadap Skala: 1-3
nyeri yang nyeri
dialaminya. ringan
Pernyataan Skala: 4-6
responden tentang nyeri
tingkat nyeri sedang
persalinan kala I fase Skala: 7-10
aktif sebelum dan nyeri berat.
setelah pemberian
pijat endorphin dan
kompres air hangat.
Responden adalah
ibu bersalian
primigravida

F. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Dharmarini Kabupaten Temanggung
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 April – 1 Mei 2019

G. Populasi, Sample dan Tektik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang diterapkan oleh peneliti untuk
diamati dan dipelajari yang memiliki kesaan karakteristik (Sugiyono, 2013:117).
Populasi dari subyek penelitian ini adalah ibu bersalin primigravida

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sempel


Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan jumlah objek yang diamati
serta dipelajari dan dianggap mewakili seluruh dari populasi (Sugiyono, 2013:118).
Pengambilan sampel Non Probability Sampling adalah pengambiln sampel yang tidak
didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan, akan tetapi semata-mata
hanya berdasarkan dari segi kepraktisan saja (Notoatmodjo, 2012:124). Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling
Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu :
a. Kriterian Inklusi :
Kriterian inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang dimiliki oleh setiap anggota
populasi yang dapat diambil dari sebagian sampel (Notoatmodjo,2012:130).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : ibu inpartu primigravida fase aktif,
bersedia menjadi responden, tidak menggunakan obat anti nyeri, dan bersalin di
Puskesmas Dharmarini Kab. Temanggung
b. Kriteria Eksklusi :
Kriteria eksklusi yaitu mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteri inklusi namun
tidak dapat diambil sebagai sampel karena sebagai sebab (Notoatmodjo, 2012:130).
Ktiteria eksklusi pada penelitian ini adalah : ibu bersalin multigravida, ibu inpartu
kala I fase laten, ibu dengan persalinan komplikasi sehingga harus dirujuk, dan ibu
bersalin pindah wilayah

H. Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data


1. Jenis Data atau Sumber Data
Sumbe data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010:172). Data
yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono,2013:193). Data primer dalam penelitian ini diperoleh
dari skala pengukuran nyeli numerik sebelum diberikan pijat endorphin pada
kelompok yang pertama dan kompres air hangat pada kelompok kedua yang
ditanyakan pada ibu bersalin primigravida di Puskesmas Dharmarini Temanggung.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak secara langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013: 193). Pada penelitian ini data sekunder
diambi dari data yang terdapat di Puskesmas Dharmarini Temanggung untuk
menetapkan subyek penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Persiapan Penenlitian
Sebagaian besar tujuan penelitian ini adalah memeperoleh data yang
relevan, dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Tahap penelitian ini
dilakukan dengan mengaukan surat permohonan izin peneliti dari institusi Sarjana
Terapan Kebidanan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang
b. Tahap Penelitian
Pada tahap penelitian peneliti akan melakukan pengumplan data dengan tahap :
1) Tahap Pre test
Tahap pre test peneliti memberikan angket atau kuesioner kepada responden
untuk mengetahui skala nyeri sebelum dilakukan pemberian pijat oksitoksin
pada kelompok yang pertama dan kompres air hangat pada kelompok kedua.

2) Tahap Intervensi
Pada tahap ini peneliti akan memberikan intervensi kepada responden
dengan memberikan pijat oksitoksin pada kelompok pertama dan kompres
air hangat pada kelompok kedua selama 30 menit.

3) Tahap Post test


Pada post test yaitu 30 menit setelah responden diberikan pijat oksitoksin
pada kelompok yang pertama dan kompres air hangat pada kelompok kedua,
kemudian responden diminta untuk mengisi angket tentang intensitas nyeri
yang dirasakan setelah diberikan intervensi

I. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat ygn akan digunakan dalam pengumpulan data
(Notoatmodjo,2012:152).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah berupa alat pengukur skala nyeri
Numeric Rating Scale untuk mengukur tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum
dan setelah diberikan intervensi pijat oksitoksin pada kelompok yang pertama dan kompres
air hangat pada kelompok kedua. Adapun skala nyeri ini terdiri dari beberapa kriteria antara
lain skala 0 tidak ada nyeri, skala 1-3 nyeri ringan, skala 4-6 nyeri sedang, skala 7-10 nyeri
berat.

J. Uji Validitas dan Reliabilitas


Uji instrumentasi penelitian terdiri dari uji validitass dan reabilitas. Uji validitas
adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur
sedangkan uji reabilitas ialah indeks yang menunjukann sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,2010:164-168).
Dalam penelitian ini, peneliti tidsk menggunakan uji validasi dan reabilitasi karena
instrumen karen instrumen yng digunakan sudah baku yaitu dalam pengkajian nyeri
mengunakan skala Numeric Rating Scale (NRS) yang sudah ditetapkan menjadi skala ukur
nyeri (Potter & Perry 2006).

K. Teknik Pengolahan dan Analis Data


1. Pengolahan data
Pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Oleh
karena itu, harus dilakukan dengan baik dan baik. Kagiatan dalam proses pengolahan
data (Notoatmodjo, 2012: 174-177) adalah :
a. Memeriksa data (editing)
Editing merupakan kegiatan untuk memeriksa data yang terkumpul dari
formulir atau kuesioner. Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksa data ialah
melakukan pengecekan dan juga perbaikan. Setelah data hasil wawancara, lembar
pengamat dan juga kuisioner telah terkumpul kemuadian dilakukan penyuntingan
terlebih dahulu. Apabila ada data yang terkumpul belum lengkap, dapat dilakukan
pengambilan data ulang jika tidak memungkinkan maka tidak dimasukan kedalam
pengolahan data.
b. Memberi Kode (coding)
Setelah semua data telah diedit dan disunting, selanjutnya melakukan
pengkodean, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi dua
anggka atau bilangan. Pada peneelitian ini kode yang kan di gunakan :
Kode 0 untuk nyeri tetap
Kode 1 untuk nyeri ringan
Kode 2 untuk nyeri sedang
Kode 3 untuk nyeri berat
Kode 4 untuk nyeri sangat berat/tidak terkontrol
c. Memasukan data (entry)
Data yang telah dikumpulkan yakni jawaban dari masing-masing responden
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau sotware
komputer. Pada penelitian ini entry data menggunakan program komputerisasi.
d. Cleaning
Apabila semua data dari setiapa sumber data selesai dimasukan, prlu dicek
kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau
koreksi.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariate
Analisis univariate yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian. Pada umumnya dalam anaisis ini hanya menghasilkan distribusi dan
presentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012:182)
Penelitian ini, analisa univariate yang dilakukan untuk menghasilkan :
1) Distribusi frekuensi dan presentase tentang skor nyeri persalinan Kala I sebelum
diberikan pijat endorphin pada kelompok pertama dan di berikan kompres air
hangat pada kelompok kedua
2) Distribusi frekuensi dan presentase tentang skore nyeri persalina Kala I setelah
diberikan pijat endorphin oada kelompok pertama dan diberikan kopres air hangat
pada kelompok kedua.
b. Analisis Bivariate
Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012: 183).
Analisis bivariate ini dilakukan beberapa tahap, yaitu :
1) Uji Normalitas
Menurut Dahlan (2014: 7) untuk enguji kenolmalan data maka peneliti
menggunakan uji Shapiro-Wilk karena sampel yang kecil ( kurang dari 50)
karena berdasarkan perhitungan kecilnya sampel yang didapat sebanyak 30
responden sehinggu untuk menguji kenormalan data pada penelitian ini
digunakan uji Shapiro-Wilk.
Analisis bivariate pada penelitian ini menggunakan data berskala ordinal untuk
mengetahui pengaruh pemberian pijat endorphin dan kompres air hangat
terhadap tingkat nyeri persalinan Kala I fase aktif.

2) Uji Hipotesa

Tahap ini dilakukan uji skala nyeri untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri
persalinan Kala I pada primigravida . skala dan data yang digunakan untuk
variable terikat pada penelitian ini adalah skala numerik, pada kelompok
dilakukan pretest-posttest mengenai nyeri ( uji komparasi dengan dua
kelompok tidak berpasangan). Analis bivariate pada penelitan ini menggunakan
data berskala rasio dan menggunakan uji Chi Square setelah diketahui data
setelah diketahui data…. ( …)

L. Etika Peneliti
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Lembar persetujuan menjadi respondent dibrikan kepada subyek yang akan diteliti
sebelum penelitiab dilakukan. Dalam lembar persetujuan penelitian harus menjelaskna
maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi
selama atau setelah pengumpulan data. Apabila responden tersebut menolak untuk
diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati keputusannya (
Notoatmodjo, 2012: 203 ).
Sebelum melakukan penelitian dilakukan, penulis akan memberikan informed
consent kepada subyek yang akan diteliti. Infoermed consent ini merupakan pernyataan
kesediaan dari subyek peneliti untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian,
dengan adanya informed consent subyek yang kana diteliti berhak untuk menentukan
apakah akan meneruskan mengikuti penelitian atau berhenti, selain itu informed
consent dapat melindungi subyek peneliti dari tekanan dan juga dapat melindungi
peneliti dari gugatan yang mungkin muncul dari subyek penelitian. Dalam penelitian
ini informed consent akan diberikan kepada responden sebelum dilakukan penelitian.
2. Anonymity ( tanpa nama )
Menjaga kerahasian responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada
lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpilan data atau
hasil penelitian yang akan disampaikan ( Setiiawan dan Saryono, 2011:131)
Peniliti tidak menampilkan identitas nama terang subyek dalam alat ukur apapun hal
ini untuk menjaga kerahasiaan dan juga hak subyek peneliti, sehingga peneliti hanya
akan menggunakan inisial atau koding sebagai penganti identitas responden.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Informasi yang telah dikumpulkan, keerahasiaan dijamin oleh peneliti, hanya data
tertentu saja yang disajikan sabagai hassil asuhan (Setiawan dan Saryono, 2011:131).

Penelitian ini, penulis akan menjaga kerahasiaan data yang menyangkut dengan
penelitian saja yang akan digunakan oleh penulis. Selain itu juga, penulis tidak akan
menyebar luaskan data yang diperoleh dari subyek peneliti kepada orang yang tidak
berkepentingan dalam penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo S. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; h.
57, 100, 103, 105, 130, 168, 174, 176, 177, 182, 183, 203.
Setiawan A, Saryono. Metodologi penelitian kebidanan. Yogyakarta: Nuha
medika; 2011. H 113, 131.
Setiawan D, Prasetyo. 2015. Metodologi penelitian kesehatan untuk mahasiswa
kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&B. Jawa Barat: Alvabeta.h. 117, 118, 172.

Anda mungkin juga menyukai