Bab Iv-V
Bab Iv-V
BAB IV
PEMBAHASAN
yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan napas, sleepapneu, gangguan
menelan, gangguan berbicara dan cor pulmonale. Rhinitis dan sinusitis yang kronis,
peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak berhasil hilang dengam pengobatan. Napas bau
yang tidak berhasil dengan pengobatan. Tonsillitis berulang yang disebabkan oleh bakteri
grup A Streptokokus beta hemolitikus. Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan.
Otitis media efusa/otitis media supuratif.
Sebelum dilakukan tonsilektomi, peradangan pada tonsil ditenangkan terlebih
dahulu dengan pemberian terapi medikamentosa yaitu Amoxicillin 3x500 mg sebagai
antibiotic spectrum luas dan merupakan obat lini pertama untuk terapi tonsilitis kronis.
Selain itu, pasien juga diberikan Dexamethasone 3 x 0,5 mg sebagai obat antiinflamasi
untuk mengurangi gejala hiperemi dan odema. Setelah peradangan tonsil sudah membaik,
pasien dipersiapkan untuk operasi, mulai dengan pemeriksaan laboratorium untuk
mengecek darah lengkap, bleeding time dan clotting time serta pemeriksaan Thorax PA.
Pada pemeriksaan Lab dan Foto Thorax didapatkan hasil dala batas normal, sehingga dapat
langsung dilakukan operasi tonsilektomi.
33
BAB V
KESIMPULAN
1. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, diagnosis Ny. A adalah
tonsillitis kronis.
2. Tonsilitis kronis merupakan infeksi berulang pada tonsil palatina dan obstruksi saluran
napas bagian atas karena peningkatan volume tonsil. Kondisi ini mungkin memiliki
dampak sistemik, terutama ketika dengan adanya gejala seperti demam berulang,
odynophagia, sulit menelan, halitosis dan limfadenopati servikal dan submandibula.
3. Tonsilitis kronik dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak.
4. Peradangan pada tonsil dapat disebabkan oleh bakteri atau virus, termasuk strain bakteri
streptokokus, adenovirus, virus influenza, virus Epstein-Barr, enterovirus, dan virus herpes
simplex dengan penyebab paling sering adalah bakteri grup A Streptococcus beta hemolitik
(GABHS).
5. Faktor predisposisi timbulnya tonsillitis kronik ialah rangsangan yang menahun dari rokok,
beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan
pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat.
6. Penatalaksanaan dari tonsillitis kronik berupa medikamentosa dan operatif .