SKRIPSI Woyo
SKRIPSI Woyo
SKRIPSI Woyo
SKRIPSI
Oleh:
PUPUT PUTRI PERMATA
NIM.2014.02.0.0359
SKRIPSI
Wahidiyah Kediri
Oleh:
i
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi oleh Puput Putri Permata, NIM.2014.02.0.0359, dengan
judul Maraknya Kasus Perceraian Akibat Cerai Gugat Studi Kasus Di
Pengadilan Agama Kab. Kediri ini telah disetujui dan dinyatakan
memenuhi syarat untuk diujikan.
Kediri, 01 Maret 2019
Mengetahui,
Ketua Program Studi,
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji
…………………… Ketua
Mengesahkan, Mengetahui,
iv
Kampus Uniwa Pondok Pesantren Kedunglo Kediri telp.( 0354 ) 771018
fax.0354 (772179)
NIM : 2014.02.0.0359
1. Skripsi yang diujikan ini benar-benar hasil karya saya sendiri (tidak didasarkan
pada data palsu atau hasil plagiasi/jiplakan atau autoplagiasi)
2. Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, saya
akan menanggung resiko dan siap diperkarakan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Kediri ……………………..
Yang menyatakan,
Materai
Rp 6000
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan taufiq hidayah Allah SWT,syafaat tarbiyah Rosululloh
SAW, barokah nadhroh beliau Ghoutsu Hadzaz Zaman RA. Karya ini saya
persembahkan untuk:
1. Untuk kedua orang tua saya yang telah memberi dukungan dan do’a saya
masyarakat nanti.
2. Untuk Adiku I’malul Ikhsan dan Ainia Latifatul Mukaromah yang sedang
mencari ilmu di pondok semoga menjadi kebangaan orang tua dan tercapai
vi
MOTTO
Apa yang kita kerjakan hari ini adalah cerminan hari esok
Hari ini keras, hari esok lebih keras lusa akan indah.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahdengan taufiq hidayah Allah SWT,syafaat tarbiyah
serta do’a restu Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid RA Pengasuh
Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan serta
bantuan berbagai pihak. Baik itu dukungan secara moril maupun dukungan
secara materiil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis dengan segala
viii
5. Ibu Roisatul. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas
Wahidiyah.
penulis.
menyusun skripsi.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis sadar bahwa masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
Kediri,
ix
Penulis
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Singgih D Gunarsa, Psikologi Keluarga (Jakarta: PT BPK
GunungMulia, 1995), 7.
2
lihat Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan
1
perempuan yang minta ditalaq oleh suaminya tanpa sebab maka haramlah
perempuan itu mencium wewangian surga”.3
B. Rumusan Masalah
tahun 2018?”
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
3
Vivi Kurniawati, kupas habis masa iddah wanita, hal.8
2
Untuk mengembangkan penelitian yang pernah dibahas oleh
2. Secara praktis
Kota Kediri.
E. E. DEFINISI OPERASIONAL
F. ASUMSI PENELITIAN
4
A. Sutarmadi dan Mersani, Administrasi Pernikahan dan Manajemen Keluarga,
(Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN JKT, 2006), h. 65
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENELITIAN TERDAHULU
B. B. DEFINISI PERCERAIAN
1. Pengertian perceraian
4
mencakup semua fungsi dari sebuah pernikahan. Namun dari makna istilah
nafkah merupakan hal yang tidak mudah untuk di laksanakan tanpa adanya
usaha yang maksimal.
a. Al Qur’an
al baqarah 233
at talaq 6 dan 7
Dalil
lafadz “asyara” dalam bahasa arab adalah sempurna dan optimal. Dan juga
arti ‘asyara yaitu isryah (al asarah) adalah berkumpul atau bercampur.
Maka berkumpul disini adalah apa yang seharusnya ada pada suami isteri
seperti rasa saling terikat. Karena dalam syariat islam antara suami isteri
5
diwajibkan untuk bergaul dangan sebaik-baiknya, tidak diperbolehkan
menunda hak dan kewajiban, dan juga tidak boleh saling membenci
apalagi bersikap saling menyakiti sebagaiman dalam ayat tersebut oleh
sebab itu dalam memaknani lafadz tersebut Al- Qusyairi menyatakan
dalam tafsirnya yaitu pengaruh isteri dengan ilmu-ilmu agama dan tata
cara atau adab serta akhlak yang baik.
6
b. Hadist Nabi SAW
c. Para Ulama
1. Imam malik
2. Imam hanafi
3. Imam syafi’i
4. Imam hambali
7
Imam hambali berpendapat bahwa nafkah di ukur dari
kondisi dan status ekonomi antara keduanya. Keluarga merupakan
gabungan antara suami dan isteri, oleh karena itu keduanya
dijadikan pertimbangan nafkah.
d. Menurut KHI
8
“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian
bagi mereka”. (QS. al-Baqoroh(2): 187).
9
3. Cerai Gugat
10
1. Seorang isteri diajak untuk disetubuhi apabila isteri mau untuk di
setubuhi, maka suami wajib memberikan nafkah. Namun, apabila si isteri
menolak dan tidak mau untuk digauli tanpa alasan syar’i yang jelas,
maka suami tidak wajib memberikan nafkah.
2. Istri dapat disetubuhi. Maksudnya, apabila kemaluan isteri sehat, tidak
ada penyakit apapun yang menyebabkan terhalangnya bersetubuh, maka
si suami wajib memberikan nafkah. Namun, apabila si isteri, dalam
kemaluanya, seperti ada tulang besar atau penyakit lainya yang
menyebabkan tidak dapat disetubuhi, maka suami tidak wajib
memberikan nafkah.
3. Pernikahan tersebut adalah pernikahan yang sah, bukan pernikahan yang
batal. Apabila pernikahanya memenuhi segala persyaratan rukun dan
syarat sebagaimana telah di bahas pada makalah sebelumnya, maka si
suami wajib memberikan nafkah. Namun apabila pernikahanya bukan
pernikahan yang sah, misalnya, tidak memakai wali atau tidak di
umumkan, maka si suami tidak berkewajiban memberikan nafkah.
Karena hakikatnya ketika pernikahan itu tidak sah, maka wanita tersebut
bukanlah isterinya dan dipandang tidak terjadi pernikahan. Karena tidak
terjadi pernikahan, maka gugur kewajiban untuk memberikan nafkah.
Sementara syarat-syarat wajibnya nafkah yang berkaitan dengan
11
Bentuk-bentuk nafkah batin antara lain pemenuhan pendidikan,
perlindungan, melayani dan menggauli isteri dengan baik.
a. pendidikan
b. perlindungan
Dalil
12
Suami memastikan bahwa hati isteri tidak terluka dengan sikap
suami. Jika seorang isteri melakukan suatu perkara yang kurang di senangi
oleh suami, suami hendaklah bersabar dengan isteri asalkan ia tidak
merusak peribadi isteri dan isteri tidak melakukan perkara-perkara yang
dicegah dalam islam.
senda gurau sangat perlu dalam hubungan suami isteri karena dapat
mendekatkan hubungan mereka. Merupakan salah satu cara untuk
merelekskan badan dan pikiran. Suami hendaklah menggembirakan hati
isteri dengan berjenaka secara sederhana. Apabila menggauli isteri, suami
hendaklah melakukanya dengan lemah lembut, sopan santun dan tidak
dzalim.
13
Sepatutnya isteri itu dilayani dengan penuh kasih sayang dan kelembutan
terutatamanya pada malam pertama pernikahan mereka. Dengan ini, sudah
tentu akan mengukuhkan lagi rasa kasih sayang antara mereka.
Dalil
1. Faktor Ekonomi
bersama. Dalam islam, keluarga yang bahagia itu disebut dengan keluarga
dalil
14
islam menginginkan pasangan suami isteri yang telah atau akan
membina suatu rumah tangga melalui akad nikah tersebut langgeng.
Terjalin keharmonisan diantara suami isteri yang saling mengasihi dan
menyayangi, sehingga masing-masing pihak merasa damai dalam rumah
tangganya.
2. Mawaddah (cinta)
Mawaddah biasa diartikan sebagai cinta yang disertai birahi,namun
15
Disamping itu keluarga sakinah dapat memberi kesempatan
manusia sebagai hamba yang baik, sebagaimana maksud dan tujuan tuhan
menciptakan manusia di bumi. Rumah tangga sudah seharusnya menjadi
tempat yang tenang bagi anggota keluarganya, karena rumah tangga
merupakan tempat kembali kemanapun mereka pergi. Mereka merasa
nyaman di dalamnya, dan penuh percaya diri ketika berinteraksi dengan
keluarga yang lainya dalam masyarakat inilah yang dalm perspektif
sosiologis disebut unit terkecil dari suatu masyarakat untuk memelihara
kenyamanan dalam keluarga yang dibangun bersama-sama.
16
d) Berusaha dengan maksimal dalam memecahkan masalah kelainan
seks, dengan mencari jalan yang sehat dan rasional, seperti
berkonsultasi kepada ahlinya.
17
3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial
dianggap patut (ma’ruf), tidak asal benar dan hak, wa’a syirihuna bil
ma’ruf (Qur’an /4:19). Besarnya mahar, nafkah cara bergaul dan
sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma’ruf. Hal ini terutama
harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang
berbeda.
4. Menurut hadis nabi, menciptakan keluarga sakinah itu ada empat (idza
aradallohu bi ahli baitin khoiron dst): (a) memiliki kecenderungan
kepada agama, (b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua
menyayangi yang muda, (c) sederhana dalam belanja, (d) santun dalam
bergaul dan (e) selalu intropeksi.
5. Menurut hadis nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang
mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba’un min sa’adat al mar’i),
yakni (a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah), (b) anak-anak yang
berbakti, (c) lingkungan yang sehat dan (d) dekat rizkinya.
18
tentukan keduanya. Jika menjadi suami, suami akan melaksanakan
kewajiban terhadap keluarganya dengan penuh tanggung jawab,
bersemangat, penuh perhatian serta lapang dada.
19
k. Bertanggung jawab mendidik akhlak isteri dan anak-anak sesuai
dengan kehendak islam.
l. Senantiasa menjaga kesalamatan mereka.
m. Membeeri kasih dan rela bekorban apa saja demi kepentingan dan
kebahagiaan bersama.
20
adalah ilmu merawat dan mendidik anak merupakan tugas bersama suami
isteri.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
21
memilih tempat ini sebagai lokasi penelitian karena di tempat ini wanita
yang berstatus isteri namun dalam kondisi terpidana atau tertahan dalam
LAPAS. Kondisi ini mengakibatkan sebuah hubungan keluarga khususnya
pemenuhan nafkah batin.
B. Metode Penelitian
a. Jenis penelitian
data sekunder.
22
b. pendekatan penelitian
2. Data Penelitian
a. Wujud data
Kediri.
b. Sumber data
1. Data primer
23
2. Data sekunder
informasi yang ada padanya, berupa dokumen atau data dari polisi atau
sipil LAPAS Wanita Kelas II A Kediri dengan jumlah isteri yang terpidana
3. Data tesier
a. Wawancara
b. Observasi
diamati meliputi ruang atau tempat pelaku, kegiatan, objek atau benda-
24
c. Dokumen
d. Quesioner
Oleh karena itu peneliti mengambil sample dari bebrapa penghuni LAPAS
yang sudah menikah. Dan peneliti mengambil 100 napi yang sudah
1. Editing
2. Klasifikasi (pengelompokan)
25
data-data tersebut dikelompokan berdasarkan kategori-kategori kebuthan
akan data-data penelitian yang dimaksud. Dengan tujuan agar lebih
mudah dalam melakukan pembacaan dan penelaahan. Disini peneliti
menelaah kembali data yang dihasilkan.
3. pemeriksaan (verifying)
4. Analisis data
5. Kesimpulan
26