Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN MATERI

DEMAM THYPOID

A. Pengertian
Definisi Demam Tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik bersifat
akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Tifoid termasuk infeksi sistemik dengan
gejala yang khas yaitu demam. Adapun demam yang dialami oleh pasien yang
menderita penyakit ini umumnya memiliki pola khusus dengan suhu yang meningkat
(sangat tinggi) naik-turun. Hal ini terjadi pada sore dan malam hari sedangkan di pagi
hari hampir tidak terjadi demam. Hal inilah yang biasanya tidak disadari oleh
penderita maupun keluarga penderita.

B. Penyebab
1. Kuman Salmonella typhi
2. Salmonella paratyphii A
3. Salmonella Paratyphii B
4. Wujudnya berupa basil gram negative
5. bergerak dengan rambut getar
6. tidak berspora
7. Kuman tumbuh pada suasana fakultatif anaerob pada suhu 15-41oC (Optimum
37oC) dan pH pertumbuhan 6-8

C. Tanda dan gejala


1. Masa inkubasi rata-rata 10-14 hari
2. Demam meninggi sampai akhirminggu pertama
3. Demam turun pada minggu ke empat, kecuali demam tidak tertangani akan
menyebabkan syok, stupor dan koma.
4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 bertahan selama 2-3 hari
5. Nyeri kepala, nyeri perut
6. Kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
7. Pusing, bradikardi, nyeri otot
8. Batuk
9. Epistaksis
10. Lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepian ujung merah serta tremor)
11. Hepatomegali, splenomegali, meteorismus
12. Gangguan mental berupa samnolen, delirium atau psikosis

D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan demam tifoid ada dua, yaitu :
1. Pemberian antibiotic Terapi ini dimaksudkan untuk membunuh kuman penyebab
demam tifoid. Obat yang sering dipergunakan adalah:
a. Kloramfenikol 100mg/kg berat badan/hari/4 kali selama 14 hari
b. Amoksili 100 mg/kg berat badan/hari/4 kali.
c. Kotrimoksazol 480 mg, 2 x 2 tablet selama 14 hari.
d. Sefalosporin generasi II dan III (ciprofloxacin 2 x 500 mg selam 6 hari;
ofloxacin 600 mg/hari selama 7 hari; ceftriaxone 4 gram/hari selama 3 hari).
2. Istirahat dan perawatan Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
komplikasi. Penderita sebaiknya beristirahat total ditempat tidur selama 1 minggu
setelah bebas dari demam. Mobilisasi dilakukan secara bertahap, sesuai dengan
keadaan penderita. Mengingat mekanisme penularan penyakit ini, kebersihan
perorangan perlu dijaga karena ketidakberdayaan pasien untuk buang air besar dan
air kecil.

E. Pencegahan
Usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah :
1. Dari sisi manusia :
a. Vaksinasi untuk mencegah agar seseorang terhindar dari penyakit ini
dilakukan vaksinasi, kini sudah ada vaksin tipes atau tifoid yang
disuntikan atau diminum dan dapat melindungi seseorang dalam waktu 3
tahun.
b. Pendidikan kesehatan pada masyarakat : hygiene, sanitasi, personal
hygiene.
2. Dari sisi lingkungan hidup :
a. Penyediaan air minum yang memenuhi syarat kesehatan
b. Pembuangan kotoran manusia yang higienis
c. Pemberantasan lalat
d. Pengawasan terhadap masakan dirumah dan penyajian pada penjual
makanan

F. Diet / pantangan makanan


pada tahap awal penderita diberi makanan berupa bubur saring. Selanjutnya penderita
dapat diberi makanan yang lebih padat dan akhirnya nasi biasa, sesuai dengan
kemampuan dan kondisinya. Pemberian kadar gizi dan mineral perlu dipertimbangkan
agar dapat menunjang kesembuhan penderita.
DAFTAR PUSTAKA

Inawati. (2009). Demam typoid. Jurnal ilmiah kedokteran wijaya kusuma. Edisi
khusus. Hal 31-36
Nadyah. (2014). Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi insiden penyakit
demam typoid di kelurahan samata kecamatan somba opu kabupaten Gowa 2013.
Jurnal kesehatan , Vol VII, No I, 305-321.
Ngastiyah. (2005). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC.
Wardana, I. M. T. L., et al. (2014). Diagnosa demam thypoid dengan pemeriksaan
widal. Bali: patologi klinik fakultas kedokteran universitas udayana / rumah sakit
pusat sanglah.

Anda mungkin juga menyukai