Anda di halaman 1dari 10

KOMODITI MANGAN

Oleh :
Tomeraya sihombing

SARI
Di Bumi, mangan ditemukan dalam sejumlah mineral kimia yang berbeda dengan sifat
fisiknya, tetapi tidak pernah ditemukan sebagai logam bebas di alam. Mineral yang paling
penting adalah pyrolusite, karena merupakan mineral bijih utama untuk mangan. Mangan
terdapat dalam cebakan sedimen dan residu, juga terdapat dalam cebakan hidrothermal
dan metamnorfosa (malihan).
Mangan di Indonesia telah ditemukan orang sejak tahun 1854 yang terdapat di
Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat. Walaupun demikian endapan biji mangan yang
diusahakan terlebih dahulu yaitu yang terdapat di Kliripan, Kulon Progo - Yogyakarta. Tambang
mangan di Karangnunggal baru diusahakan pada tahun 1930.
Sembilan puluh lima persen bijih mangan digunakan orang di dalam dunia industri
metalurgi dan sisanya digunakan di dalam industri baterai, kimia dan kesehatan.
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai
lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera,
Kepulauan Riau, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

1. Asal Mula Jadi


Mangan adalah logam berwarna abu-abu putih. Mangan adalah unsur reaktif yang
mudah menggabungkan dengan ion dalam air dan udara. Di Bumi, mangan ditemukan dalam
sejumlah mineral kimia yang berbeda dengan sifat fisiknya, tetapi tidak pernah ditemukan
sebagai logam bebas di alam. Mineral yang paling penting adalah pyrolusite, karena merupakan
mineral bijih utama untuk mangan.
Cebakan terrestial untuk cebakan mangan dapat dibagi menjadi lima tipe, yaitu :
 Cebakan hidrothermal
 Cebakan sedimenter
 Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut
 Cebakan metamorfosa
 Cebakan laterit dan akumulasi residual
Dasar samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berukuran kentang.
Nodul tersebut terdiri dari unsur mangan, besi, nikel, kobalt molybdenum. Nodul-nodul ini
banyak terdapat di Samudra Pasifik.

2. Nama
Pada tahun 1774, sedangkan pemanasan mineral pyrolusite (MnO2, mangan dioksida)
dalam api arang, ilmuwan Swedia Johann Gahn menemukan mangan. Panas dan karbon dalam
arang memisahkan oksigen dari pyrolusite, meninggalkan residu logam mangan. Ini reaksi kimia
disebut reaksi reduksi.

3. Latar Belakang
Mangan di Indonesia telah ditemukan orang sejak tahun 1854 yang terdapat di
Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat. Walaupun demikian endapan biji mangan yang
diusahakan terlebih dahulu yaitu yang terdapat di Kliripan, Kulon Progo - Yogyakarta. Tambang
mangan di Karangnunggal baru diusahakan pada tahun 1930. Dua daerah endapan biji mangan
itu dahulu diusahakana oleh NV Algemeene Indische Mijnbouwen Explotatie Maatscappij
(AIME). Kini pengusahaanya dilakukan oleh perusahaan daerah Pertambangan Jawa Barat untuk
Tasikmalaya dan perusahaan daerah Pertambangan Mangan Daerah, pertambangan mangan
Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Kliripan. Selain di ke dua daerah tersebut, juga telah
diusahakan dengan cara sederhana dan kecil-kecilan yaitu di pegunungan Karangbolong, Kedu
Selatan, Pegunungan Menoreh di dekat Salaman, Magelang dan di daerah G. Kidul bagian utara,
juga di berbagai daerah di Jawa Timur bagian Selatan.
Mangan yang ditambang pada umumnya terbatas pada biji mangan dengan kadar MnO2
di atas 75%. Sumber daya dan cadangan mangan dari berbagai daerah dapat di lihat pada
Tabel 1. Sedangkan data produksi, konsumsi, ekspaot dan inport mangan tahun 2003 – 2002
(Tabel 2.).

Tabel 1. Sumber daya dan cadangan logam mangan di Indonesia, 2008-2010


KOMODITI 2008 2009 2010
LOGAM SUMBER SUMBER SUMBER
CADANGAN CADANGAN CADANGAN
DAYA DAYA DAYA
10,620,00 938,24 10,909,10 938,24 11,195,34 4,078,02
Mangan 7 0 7 0 1 9

Tabel 2. Data produksi mangan tahun 2003 - 2002

2002 2003
Production, tons 28,884,903.26 32,947,268.17
Consumption, tons 43,579.26 52,242.67
Export, tons 445,795.00 492,901.10
Import, tons 29,287,118.00 33,387,926.60
Sumber : Data Pertambangan Mineral dan Batubara, www.tekmira.esdm.go.id

Berdasarkan mulai jadinya endapan mangan di alam dapat dibedakan sebagai berikut :
Endapan hidrotermal, Endapan sedimenter, Endapan Residu atau sisa dan Endapan
Metamorfosa. Ada bermacam-macam istilah untuk endapan mangan, sebagai berikut :

Jenis Endapan Mangan Kandungan (%)


Manganese ore 100- 35
Ferruginaus manganese ore 10 – 35
Manganiferous iron ore 5 – 10

Mineral-mineral mangan yang umum dijumpai dalam cebakan komersial antara lain
Pirolusit, Manganit, Hausmanit, Kriptomelan, Braunit, Rhodonit, dan Rhodokrosit (Tabel 3.).
Tabel 3. Mineral mangan yang umum dijumpai dalam cebakan komersial
Mineral Komposisi Kangdungan Mn
(%)
Pirolusit MnO2 63,2
Manganit Mn2O3. H2O 62,0
Hausmanit Mn3O4 72,0
Kriptomelan KMn 8O16 45 – 40
Braunit 3Mn2O3.MnSiO3 50 – 60
Rhodonit MnSiO3 42,0
Rhodokrosit MnCO3 48,0

4. Nama
Mangan berasal dari kata Magnes kata Latin yang berarti magnet.

5. Sifat Fisik
a. Manganit – MnO(OH)
Sistem kristal : Orthorombik, dipiramida (Gambar 1.)
Belahan : Sempurna (0,0)
Kekerasan : 4
BD : 4,3
Kilap : Logam
Warna : Abu-abu logam sampai hitam besi
Optik : Opak
apatnya : Dalam cebakan sedimen dan residu, juga terdapat dalam cebakan hidrothermal
dan metamnorfosa (malihan).

Gambar 1. Bentuk kristal manganit

b. Pyrolusite - MnO2
Sistem kristal : Tetragonal
Belahan : Sempurna
Kekerasan : 1-2
BD : 4,75
Kilap : Logam
Warna : Hitam besi
Optik : Opak
Terdapatnya : Pyrolusite terjadi terkait dengan manganite, hollandite, hausmannite, braunite,
chalcophanite, goethite dan hematit di bawah oksidasi kondisi hidrotermal deposit. Hal ini juga
terjadi di rawa dan seringkali hasil dari perubahan manganite.

6. Kegunaan
Mangan merupakan hasil yang banyak kegunaannya. Sembilan puluh lima persen bijih
mangan digunakan orang di dalam dunia industri metalurgi dan sisanya digunakan di dalam
industri baterai dan kimia (Tabel 4.).

Tabel 4. Spesifikasi mangan untuk berbagai keperluan


Unsur Metalurgi Baterai Kimia
(%) (%) (%)
MnO2 - Min 80,00 Min 70,00
Mn Min 48,00 - -
Al2O3 Maks 7,00 - -
Al2O3 + SiO2 Maks 11,00 - -
Fe Maks 6,00 - Maks 5,00
P Maks 0,19 - Maks 8,00
As Maks 0,18 - Maks 0,15
Cu Maks 0,001 - -
Pb Maks 0,30 - -
Zn - - -
Co - Maks 0,0001 -
Ni - Maks 0,0001 -
Nitrat - Trace -
Nh3 - Maks 0,02 -
Na2O - Maks 0,20 Maks 0,10
K2 O - Maks 0,10 Maks 2,00
CaO - Maks 0,20 Maks 0,25
H2O - Maks 3,00 -
Ukuran Butir - 76 % 44 mikron 100 % < 2 inci
Sumber : Suhala, S., M. Arifin (Ed.), 1977.

Khusus di dalam industri metalurgi biji mangan digunakan untuk membuat baja yang
tahan terhadap pengaruh belerang, baja kuat, keras dan liat. Mangan digunakan untuk
membuat perunggu yang digunakan untuk propeller kapal, campuran logam (alloy) yang
sifatnya meredam getaran dan suara. Mangan digunakan untuk pembuatan besi tuang dan
sebagainya. Sedangkan di dalam industri kimia (Tabel 3.).
Mangan digunakan untuk melindi biji uranium, welding rod (batang-batang las), bahan
celup, cap, pernis, pupuk, obat-obatan, kaca/gelas, keramik dan lain-lain. Paduan mangan
dengan logam lain seperti aluminium, tembaga dan antimony, produk akhir adalah magnet.
Jumlah jejak mangan sangat penting untuk kesehatan yang baik. Hal ini membuat tulang
kuat namun fleksibel, dan membantu tubuh dalam menyerap vitamin B1. Ini juga merupakan
aktivator penting bagi tubuh untuk menggunakan enzim. Sesedikit 0,00002% Mn dalam tubuh
manusia adalah penting. Studi telah menunjukkan bahwa kurangnya mangan menyebabkan
ketidaksuburan pada hewan.

7. Penyebaran
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai
lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera,
Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Endapan biji mangan banyak terdapat beberapa lokasi di berbagai provinsi di Indonesia (Tabel
5.). Beberapa daerah memiliki cadangan mangan yang cukup berlimpah serta masih banyak
wilayah diperlukan penelitian lebih lanjut.
Lebih dari 80% dari sumber daya dunia yang dikenal mangan ditemukan di Afrika
Selatan dan Ukraina. Deposit mangan yang penting di Cina, Australia, Brasil, Gabon, India, dan
Meksiko. Amerika Serikat impor bijih mangan mangan karena sumber daya di Amerika Serikat
relatif rendah dalam konten mangan per ton bijih. Mengimpor Bijih ini saat ini lebih ekonomis
dari penambangan secara lokal.

Tabel 5. Cadangan mineral mangan di berbagai provinsi


Provinsi Lokasi
DI. Aceh Lho Kruet, Pantai Timur Aceh, Karang Igeuh, Kapi
Sumatera Utara Pantai Timur, 23 km timur laut Natal
Sumatera Barat Mangani, Ulu Aer
Riau Sungai Lumut, Balangbeo
Sumatera Selatan Pesawaran Ratai
Bangka Belitung S. Selan
Bengkulu Tambang Sawah, Gebang Ilir, Tambang Sawah
Lampung G. Pesawaran Ratai, G. Waja, G. Kasih, G. Kedondong
Banten Cikotok
Jawa Barat Cibadeng, Karangnunggal, Cibadong, Cigempor,
Salopa, Cikatomas
Jawa Tengah Peg. Karang Bolong, Klaten, Ngargoretno,
Salaman,Bapangsari, Semanggung, Cangkerep
Jawa Timur Puger, Nambakan, Tamban, Ngradu, Sempor, G.
Gede, Dawung, Klumpit, Banyumuntah, Bukul, G.
Kembar, Cikuli, Goro, Blimbing, Panggul, G.
Kuncung, Tumpaktelor, Serut, Sukorejo,
Tenggong, G. Jambe, G. Puncak Asem, G.
Cemerung, Wlingi, G. Rajak, Kalirejo, Bedug I,
Puger, G. Marondon Sekunir Puger, Jambe, G.
Sadeng
D.I. Yogyakarta Kliripan, Samigaluh, Gedad, Batuwarno, Eromoko,
Gunung Kidul
Kalimantan Barat G. Sekereh, Jelatok, Lumar
Kalimantan Selatan G. Besi, Pasir, Tanah Laut, . Tawon, Birayang
Kalimantan Timur G. Bambu, Muara Ancalong
Maluku Laloda, Galela, P. Batanta, Waturen, Tanjung
Fatufat, P. Doi, P. Dongasuli, Waigeo
Sulawesi Utara Tanjung Torawitan, Tewangko, S. Molosipat
Sulawesi Tengah Tawangko
Sulawesi Selatan Wonomulyo, Liburung, Tanene
Sulawesi Tenggara S. Rumu
Nusa Tenggara Barat Teluk Maja, Panda, Binoa
Nusa Tenggara Timur Oil Manonok, Tanini, Amarasi, Kupang, P. Roti,
Nggorang 8 Km Selatan Reo, Atar Punda, Bukit
Golorawang, Ngrawang, Wangkung, Kajong,
Lante, Wangkal, Meas, Kadung, Ngampur, Bajak,
Wancang, Riung, Metang, Weibuka, Nangasu,
Melana, Mena, Lake, Rokap, Manggarai, sebelah
timur Kupang, Ole Manenok, Tanimi, sebelah
selatan Kupang, Ikan Foti, Niuk Baum,Moil Tobe,
Buleo, Desa Ponudan Kaubelah, Oe Ekam, Oe
Baki, Babuin, Kalbano
Sumber : Dari berbagai sumber

8. Daftar Acuan

Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara.

Keputusan Presiden
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 24 Tahun 2009 tentang Panduan Penilaian
Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Buku, Majalah, Peta


Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan, 2007, Panduan Penilaian AMDAL atau UKL/UPL
untuk Kegiatan Pembangunan Perumahan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Atmawinata, S., H.Z. Habidin, 1991, Geologi Lembar Ujung Kulon, Jawa, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
Battay, M.H., 1972, Mineralogy For Student, Longman Group Ltd.
Departemen Pertambangan, 1969, Bahan Galian Indonesia.
Departemen Pertambangan dan Energi, 1989, Buku Laporan Tahunan Pertambangan, Departemen
Pertambangan dan Energi.
Direktorat Pertambangan, 1969, Bahan Galian Indonesia, Departemen Pertambangan.
Eneste, Pamusuk, 2009, Buku Pintar Penyuting Naskah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Graha, D.S., 1987, Batuan dan Mineral, PT. Nova, Bandung.
……......, 1994, Bahan Galian Indonesia, Unpub.
..........., 2001, Daya Dukung Alam Banten Dalam Pembangunan, Koran Fajar Banten, Banten.
……....., 2003, Potensi Bahan Galian di Banten Selatan, Majalah Menara Banten, Banten.
.........., 2011, Kisi Kisi Pertambangan, Unpub.
Hurlburt, C.S., 1971, Dana’s Manual of Mineralogy, Eignteenth Ed., John Wiley and Sons.
Madjadipoera, T., 1990, Bahan Galian Industri Indonesia, Direktorat Sumberdaya Mineral.
Middlemost, E.A.K., 1985, Magmas and Magmatic Rocks, Longman Group Ltd.
Sanusi, B., 1984, Mengenal Hasil Tambang Indonesia, PT Bina Aksara, Jakarta.
Suhala, S., M. Arifin (Ed.), 1997, Bahan Galian Industri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral.
Sujatmiko, S. Santosa, 1992, Geologi Lembar Leuwidamar, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi.
Sukmana, 2006, Inventarisasi Mangan di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.

Internet
http://bantenminning.wordpress.com
http://bapesdalh.papua.go.id/content.php?id=39
http://Bkpmd.kalselprov.go.id
http://borneotribune.com/pdf/edisi-khusus/11-potensi-kabupaten-pontianak.pdf
http://elevenmillion.blogspot.comhttp://tambang.net
http://esdm-blora.blogspot.com/2011102/potensibahan-galian-pertambangan.html
Http://Esdm.jabarprov.go.id
http://id.wikipedia.org
http://kotaluwuk.wordpress.com/catagory/potensi/
http://nasional.vivanews.com/news/read/6469-provinsi-bali
http://Potensidaerah.ugm.ac.id/dataprov
http://potensidaerah.ugm.ac.id
http://regionalinvestment.com/newsipid/commondityarea.php?ic=2474&ia=12
http://simpotda.bantenprov.go.idhttp://infobatu.blogspot.com
http://psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium/konservasi/47/konservasi-gorontalo,gorontalo.pdf
http://psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium/konservasi/155/konservasi-tilamuta,gorontalo.pdf
http://www.antaranews.com/berita/1250204129/kandungan-mineral-no-logam-papua-barat-juta-an-
ton
http://www.aspindo-imsa.or.id/berita/Potensi dan Peluang
http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6148/
http://www.distamben.kalbarprov.go.id/downlot.php.file...pdf
http://www.equator-news.com/lintas-barat/Landak/kaya-kandungan-mineral-tambang
http://www.facebook.com/topic.php?uid=18883685757&topic=13924
http://www.itb.ac.id/news/2140.xheml
http://www.kaimanakab.go.id/wp-content/upload/2010/09/sumber-daya-mineral-energi-dan-bahan-
galian-kab-kaimana,pdf
hhttp://www.kalselprov.go.id/potensi-daerah/pertambangan
http://www.kepriprov.go.id
http://www.nttprov.go.id/bkpmd/web/index.php?hal=pottambang
http://www.mii.org
http://www.pkrt.ugm.ac.id/files/djgsm5.ppt
http://www.tekmira.esdm.go.id
pusatpanduan.com/pdf/konsep-pengelolaan-tambang-berbasis-lingkungan-htmmusi-
rawas.go.id/musirawas/images/stories/pdf...
www.bappenas.go.id/blog/?p=303

Anda mungkin juga menyukai