Anda di halaman 1dari 2

HAND OUT PENDIDIKAN SENI DI SD

MODUL 11

Pendidikan Melalui Seni

1. Membantu Pelatihan Pengembangan Daya Pikir


Ketika menari dan bernyanyi seluruh ingatan gerak dan nada maupun irama berkonsentrasi dalam satu
penampilan. Proses ini melatih keja otak untuk berpikir dalam mengungkapkan cerita tarian dan lirik lagu.
Begitu juga ketika menggambar atau melukis, kinerja otak menemukan proporsi bentuk yang ideal dalam
keindahan.
2. Membantu pelatihan pengembangan kepekaan rasa
Proses kerja rasa digerakkan untuk menciptakan suasana keindahan. Ketika anak meluks segala anngan-angan
dicurahkan agar warna sesuai yang dibayangkan. Begitu juga ketika menyanyi, perasaan anak bergerak
memperoleh keselarasan nada.
3. Membangkitkan karsa anak
Proses berkarya pada hakikatnya merupakan kegiatan berangan – angan serta membayangkan terciptanya suatu
karya.
4. Membantu belajar memahami pelajaran lain
Belajar untuk mencari jalan keluar tidak mudah sehingga dibutuhkan kreativitas seorang guru dalam mengaitkan
pelajaran. Cara ini agar anak dapa memecahkan masalah dalam pelajaran tertentu. Cara ini sering disebut SENI.

Fungsi Pendidikan Seni

1. Sebagai Media Ekspresi


Anak kadang sulit mengungkapkan isi perasaannya karena kemampuan berbahasa anak masih terbatas. Maka
diperlukan media untuk membantu anak menyampaikan apa yang anak rasa.
2. Sebagai media komunikasi
Setelah adanya medium untuk menyalurkan isi hati dan perasaan anak, maka anak butuh cara untuk
mengungkapkannya. Melalui seni anak dilatih menyusun keindahan kata – kata dan memberikan kesan yang
senang, damai, indah, menarik dan santai.
3. Sebagai media pembinaan kreativitas
Pada dasarnya pendidikan seni adalah pendidikan untuk melatih kreativitas anak dan berkembang sesuai
nalurinya. Pendidikan kreatif dilatihkan melalui 3 medium, yaitu seni tari, suara, dan seni rupa.
4. Sebagai media pelatihan pengembangan hobi dan bakat
Salah satu tugas pendidikan seni adalah mengetahui bakat dan potensi anak. Penerimaan secara cepat dalam
menanggapi suatu rangsangan ketika proses apresiasi seni berjalan, menunjukkan anak memiliki potensi yang
lebih besar dalam bidang tersebut.

Ruang Lingkup Pendidikan Seni

1. Pengetahuan Seni
Pengetahuan seni berbalut erat dengan praktek berkarya seni. Pengetahuan seni berupa resapan rasa keindahan
atau estetika terhadap wujud karya.
2. Apresiasi
Apresiasi adalah menilai dengan melalui proses menghargai dan bertujuan untuk menghargai dan mengerti
maupun memahami karya orang lain.
3. Pengalaman Kreatif
Pengalaman Kreatif atau disebut juga pengalaman seni sebenarnya pengetahhuan yang aplikatif yang diperoleh
dari berperilaku seni.

Pendekatan Belajar Seni

1. Pendekatan Deskriptif
Ketika guru menjelaskan bermacam-macam binatang dan karakteristik gerakan dengan memberikan contoh-
contoh gerakan binatang dalam suatu karya seni tari.
2. Pendekatan Partisipatif
Ketika guru melakukan kegiatan membuat syair puisi terlebih dahulu dan kemudian diisi dengan nada dan irama
sehingga terciptanya sebuah lagu.
3. Pendekatan Eksploratif
Ketika guru meminta siswa mencari referensi tentang tanaman dan karakteristik dari berbagai disiplin ilmu
bahkan bisa melakukan tanya jawab langsung dengan petugas taman, kemudian mereka salurkan dalam bentuk
karya seni rupa.

Model Pembelajaran Seni

1. Model Bermain
Karena bermain adalah kebiasaan anak maka penerapan dalam pendidikan seni dapat melalui model ini.
2. Model Kreatif
Salah satu syarat belajar seni adalah adanya kreativitas, karena tuntutan seni harus kreatif.
3. Model Pendidikan Integratif
Pendidikan integratif dapat dikemas dalam bentuk permainan kreatif, dimana siswa diminta bermain kreatif baik
pikiran, perasaan maupun fisik.

Anda mungkin juga menyukai