Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN DENGAN PERSONAL HYGIENE

MENSTRUASI PADA RMAJA PUTRI DI SMP NEGERI SATAP BUKIT ASRI


KABUPATEN BUTON TAHUN 2016
1 2 3
Novianti Yasnani, S.Si., M.Kes Putu Eka Meiyana Erawan, S.KM., M.PH
123
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
1 2 3
Noviantiscorpion@yahoo.com Yasnani_rahabuddin@yahoo.com Putu_eka87@yahoo.com

ABSTRAK

Personal hygiene menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan yang memegang


peran penting dalam menentukan status kesehatan, khususnya terhindar dari infeksi alat reproduksi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan
personal hygiene pada remaja putri di SMP Negeri Satap Bukit Asri Kabupaten Buton Tahun 2016.
Metode penelitian yang digunakan penelitian analitik dengan design Cross sectional. Populasi pada
penelitian ini sebanyak 33 siswi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non
Probability Sampling yaitu teknik sampling jenuh dengan mengambil anggota populasi semua
menjadi sampel. Maka besar sampel penelitian adalah 33 responden. Analisis statistik menggunakan
uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan
yang signifikan antara pengetahuan ( Value =0,030), sikap ( Value =0,009), dan tindakan ( Value
=0,003) siswi dengan personal hygiene menstruasi. Sehingga diharapkan remaja putri dapat
menerapkan dan menjaga personal hygiene pada saat mentruasi dengan rutin dalam kehidupan
sehari-hari. Sekolah juga dapat menambah kurikulum untuk kesehatan reproduksi serta pembuatan
UKS sekolah sebagai tempat memperoleh sumber informasi dalam menyadari pentingnya menjaga
kebersihan organ genetalia eksterna secara dini.

Kata Kunci : pengetahuan, sikap, tindakan, personal hygiene menstruasi

1
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND ACTION WITH THE MENSTRUAL
PERSONAL HYGIENE ON FEMALE ADOLESCENTS IN SMP NEGERI SATAP BUKIT ASRI
OF BUTON REGENCY IN 2016
1 2 3
Novianti Yasnani, S.Si., M.Kes Putu Eka Meiyana Erawan, S.KM., M.PH
123
Public Health Faculty of Halu Oleo University
1 2 3
Noviantiscorpion@yahoo.com Yasnani_rahabuddin@yahoo.com Putu_eka87@yahoo.com

ABSTRACT

Menstrual Personal hygiene is a component of the personal hygiene plays an important role in
determining the health status, particularly protected from infection reproduction organ. The aim of
study was to determine the relationship of knowledge, attitude, and action with the menstrual
personal hygiene on female adolescents in SMP Negeri Satap Bukit Asri of Buton Regency in 2016.
The study method was analytic study with cross sectional design. The populations in this study were
33 female adolescent. The sampling technique in this study was Non-Probability Sampling where it is
saturated sampling technique with all members of the population taking into sample. Sample size in
this study was 33 respondents. Statistical analysis used Chi Square test at the 95% confidence level (α
= 0.05). The results showed that there was significant relationship between knowledge (ρ Value =
0,030), attitude (ρ Value = 0.009), and action of female adolescents (ρ Value = 0.003) with menstrual
personal hygiene. The female adolescents are expected to routinely apply and maintain personal
hygiene during menstruation period in their daily lives. The school can also add curriculum for
reproduction health and the manufacture of School Health Unit (SHU) as a place to obtain resources
in realizing the importance of early maintaining the cleanliness of the external genitalia organ.

Keywords: knowledge, attitude, action, menstrual personal hygiene

2
PENDAHULUAN tahun di provinsi Sulawesi tenggara yaitu 22,8
World Health Organization (WHO) %. Persentase perempuan usia 10-59 tahun di
mendefinisikan kesehatan reproduksi adalah provinsi Sulawesi tenggara yang mengalami
haid tidak teratur yaitu 8,7%. Persentase
suatu kondisi sejahtera jasmani, rohani, sosial,
terendah haid tidak teratur adalah di provinsi
ekonomi, tidak hanya bebas dari penyakit Sulawesi Tenggara 8,7% .
5

atau kecacatan namun dalam semua hal yang Perilaku yang kurang dari perawatan
berkaitan dengan sistem reproduksi dan Hygiene pada saat menstruasi adalah malas
1
fungsi-fungsinya serta prosesnya . Hampir mengganti pembalut. Beberapa penyakit yang
seluruh negara menjadikan kesehatan mudah muncul pada wanita adalah infeksi
reproduksi remaja sebagai salah satu program jamur dan bakteri.Kondisi tersebut biasanya
2 terjadi pada saat wanita dalam masa
Negara .
menstruasi. Salah satu penyebabnya yaitu
Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah bakteri yang berkembang pada pembalut .
6

masuk dan berkembangbiaknya kuman Observasi langsung lokasi SMP Negeri


penyakit infeksi kedalam saluran reproduksi. Satap Bukit Asri Kabupaten Buton didapatkan
Kuman penyebab infeksi tersebut dapat bahwa lokasi tersebut jauh dari pusat kota
berupa bakteri, jamur, virus dan parasite. serta desa Bukit Asri yang lingkungan-nya
Masalah yang dapat timbul akibat kebersihan belum tersentuh oleh listrik, tidak ada
jaringan serta sumber air yang susah dan
organ reproduksi yang kurang baik yaitu
berkapur dan sekolah tersebut tidak
timbul beberapa penyakit kelamin seperti membangun ataupun membentuk Usaha
kanker serviks, keputihan, iritasi kulit genital, Kesehatan Sekolah (UKS). Hasil pra survey dari
alergi, peradangan atau Infeksi Saluran Kemih 10 responden yang dilakukan dengan
3 melakukan wawancara langsung didapatkan
(ISK) .
Berdasarkan data Survei yang dilakukan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan
mereka masih sangat kurang yang dimana
World Health Organization (WHO) di
hanya 2 orang yang mengetahui apa itu
beberapa negara, remaja putri berusia 10-14 personal hygiene menstruasi dengan tindakan
tahun mempunyai permasalahan terhadap yang tepat. Sedangkan 8 orang lainnya tidak
reproduksinya. Sedangkan data statistik di mengetahuinya dan tindakan mereka masih
Indonesia dari 43,3 juta jiwa remaja putri kurang tepat sehingga untuk kedepannya
berusia 10-14 tahun berperilaku hygiene sangat berisiko terkena berbagai macam
sangat buruk .
4 penyakit pada organ reproduksinya.
Dari latar belakang inilah peneliti merasa
Data SKKRI (Survei Kesehatan Reproduksi
perlu melakukan penelitian tentang
remaja Indonesia) tahun 2007 menyatakan
“Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan
bahwa secara nasional remaja yang perilaku
Dengan Personal Hygiene Menstruasi Pada
hygiene dengan benar sebesar 21,6 persen.
Remaja Putri di SMP Negeri Satap Bukit Asri
Hasil survei menunjukkan remaja yang
Kabupaten Buton Tahun 2016”.
terpapar informasi PIK-Remaja (Pusat
Informasi dan Konseling Remaja) mencapai 28
METODE
persen. Berarti hanya 28 dari 100 remaja yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian
akses dengan kegiatan informasi kesehatan
analitik dengan design cross sectional yaitu
reproduksi yang berkaitan dengan
variabel pada obyek penelitian diukur atau
menstruasi.
dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan,
Menurut Riskesdas 2010 (Riset Kesehatan
pengumpulan data untuk semua variabel
Dasar) persentase remaja putri yang
dilakukan secara bersama-sama atau
mendapatkan haid pertama pada usia 15-16

3
7
sekaligus . Penelitian ini telah dilaksanakan Usia Menarche
pada Bulan Maret-April 2016 di SMPN Satap Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
Bukit Asri Kabupaten Buton. Usia Menarche Di SMP Negeri Satap Bukit Asri
Populasi dari penelitian ini adalah semua Kabupaten Buton Tahun 2016
siswi yang menstruasi Kelas VII, VIII, dan IX Usia Menarche Jumlah (n) Persentase (%)
SMP Negeri Satap Bukit Asri yang berjumlah (Tahun)
33 siswi. Pengambilan sampel dalam 10 5 15,2
penelitian ini menggunakan teknik Non 11 2 6,1
12 10 30,3
Probability Sampling yaitu teknik sampling
13 12 36,4
jenuh. Pengambilan sampel dengan
14 2 6,1
mengambil anggota populasi semua menjadi 15 2 6,1
8
sampel, yang dilakukan bila populasi kecil . Total 33 100
Maka besar sampel penelitian adalah 33
Tabel 2 diatas menunjukkan hasil bahwa
responden.
dari total 33 responden, sebagian besar
Data diolah secara manual dan dengan
responden yang mengalami usia menarche
menggunakan komputerisasi program SPSS.
cepat yaitu usia 10 tahun sebanyak 5 orang
Hasil pengolahan data dilakukan uji statistik.
(15,2%) sedangkan responden yang
Univariat, dengan melihat frekuensi. Bivariat,
mengalami usia menarche lambat berada
dengan menggunakan uji Chi Square untuk
pada usia 15 tahun sebanyak 2 orang (6,1%).
melihat adanya hubungan pengetahuan,
sikap, dan tindakan dengan personal hygiene
Kelas Responden
menstruasi pada remaja putri.
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Kelas Responden di SMP Negeri Satap Bukit
HASIL Asri Kabupaten Buton Tahun 2016
Karakteristik Responden Kelas Jumlah (n) Persentase (%)
Umur VII 4 12,1
VIII 15 45,5
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
IX 14 42,4
Umur dan Kelas Di SMP Negeri Satap Bukit
Total 33 100
Asri Kabupaten Buton Tahun 2016
Tabel 3 diatas menunjukkan hasil bahwa
Kelas
sebagian besar responden adalah kelas VIII
Umur VII VIII IX (n) (%)
(Tahun)
yaitu 15 orang (45,5%) dan yang terkecil
12 1 - - 1 3,0
berada di kelas VII yaitu 4 orang (12,1%).
13 3 7 - 10 30,3
14 - 6 3 9 27,3 Analisis Univariat
15 - 2 7 9 27,3 Personal hygiene menstruasi
16 - 4 4 12,1 Tabel 4. Distribusi Responden Menurut
Total 4 15 14 33 100 Personal hygiene menstruasi di SMP Negeri
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa distribusi Satap Bukit Asri Kabupaten Buton Tahun 2016
responden berdasarkan umur responden yang Personal Jumlah Persentase
paling banyak adalah umur 13 tahun sebanyak hygiene (n) (%)
10 siswi (30,3%) yang berada di kelas VII menstruasi
dengan 3 siswi dan kelas VIII dengan 7 siswi, Baik 14 42,4
sedangkan umur responden yang paling Buruk 19 57,6
sedikit terdapat pada kelompok umur 12 Total 33 100
tahun sebanyak 1 siswi (12,1%) yang berada di
Tabel 4 diatas menunjukkan hasil
kelas VII. responden yang memiliki personal hygiene

4
menstruasi baik sebanyak 14 siswi (42,4%) Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa dari
dan memiliki personal hygiene menstruasi 33 responden, terdapat 16 responden dengan
buruk sebanyak 19 orang (57,6%). persentase 48,5% yang memiliki sikap positif
dalam personal hygiene menstruasi,
Pengetahuan sedangkan responden yang memiliki sikap
Tabel 5. Distribusi Responden Menurut negatif dengan personal hygiene menstruasi
Pengetahuan di SMP Negeri Satap Bukit Asri yaitu sebanyak17 responden dengan
Kabupaten Buton Tahun 2016 persentase 51,5%.
Pengetahuan Jumlah (n) Persentase
(%) Tindakan
Cukup 20 60,6 Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan
Tindakan Siswi Di SMPN satap Bukit Asri
Kurang 13 39,4
Kabupaten Buton Tahun 2016
Total 33 100
Tabel 5 diatas menunjukkan hasil Jumlah
Tindakan Persentase (%)
responden yang memiliki pengetahuan cukup (n)
sebanyak 20 orang (60,6%) dan memiliki Cukup 6 18,2
pengetahuan kurang sebanyak 13 orang
Kurang 27 81,8
(39,4%).
Total 33 100
Sikap Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa dari
Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan 33 responden, terdapat 6 responden dengan
Sikap Siswi Di SMPN satap Bukit Asri persentase 18,2% yang memiliki tindakan
Kabupaten Buton Tahun 2016 cukup dan yang memiliki tindakan yang
kurang sebanyak 27 responden dengan
Sikap Jumlah (n) Persentase (%) persentase 81,8%.

Positif 16 48,5
Negatif 17 51,5
Total 33 100

Analisis Bivariat
Hubungan Pengetahuan dengan Personal Hygiene Menstruasi
Tabel 8. Hubungan Pengetahuan dengan Personal Hygiene Menstruasi Remaja Putri di SMPN Satap
Bukit Asri Kabupaten Buton tahun 2016
Personal hygiene menstruasi
Pengetahuan Baik Buruk Jumlah Value
n % n % n %
Cukup 12 60,0 8 40,0 20 100
Kurang 2 15,4 11 84,6 13 100 0,030
Total 14 42,4 19 57,6 33 100
Berdasarakan tabel 8 menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan
bahwa dari 20 responden yang memiliki dengan kriteria kurang sebanyak 2 responden
pengetahuan dengan kriteria cukup terdapat (15,4%) yang memiliki personal hygiene
12 responden (60,0%) yang memiliki personal menstruasi baik dan 11 responden (84,6%)
hygiene menstruasi baik dan 8 responden yang memiliki personal hygiene menstruasi
(40,0%) yang memiliki personal hygiene buruk.
menstruasi buruk. Sedangkan dari 13

5
Hasil uji statistik Chi-Square pada taraf ada hubungan antara pengetahuan dengan
kepercayaan 95% ( =0,05) menunjukkan personal hygiene menstruasi di SMP Negeri
bahwa Value = 0,030, jadi Value < (0,05) Satap Bukit Asri.
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

Hubungan Sikap dengan Personal Hygiene Menstruasi


Tabel 9. Hubungan Sikap dengan Personal Hygiene Menstruasi Remaja Putri di SMPN Satap Bukit Asri
Kabupaten Buton tahun 2016
Personal hygiene menstruasi
Sikap Baik Buruk Jumlah Value
n % n % n %
Positif 11 68,8 5 31,2 16 100
Negatif 3 17,6 19 82,4 17 100 0,009
Total 14 42,4 19 57,6 33 100
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan responden (82,4%) yang memiliki personal
bahwa dari 16 responden yang memiliki sikap hygiene menstruasi buruk.
dengan kriteria positif terdapat 11 responden Hasil uji statistik Chi-Square pada taraf
(68,8%) yang memiliki personal hygiene kepercayaan 95% ( =0,05) menunjukkan
menstruasi baik dan 5 responden (31,2%) bahwa Value = 0,009, jadi Value < (0,05)
yang memiliki personal hygiene menstruasi maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
buruk. Sedangkan dari 17 responden yang dapat dimaknai bahwa ada hubungan antara
memiliki pengetahuan dengan kriteria negatif sikap dengan personal hygiene menstruasi di
sebanyak 3 responden (15,4) yang memiliki SMP Negeri Satap Bukit Asri.
personal hygiene menstruasi baik dan 19

Hubungan Tindakan dengan Personal Hygiene Menstruasi


Tabel 10. Hubungan Tindakan dengan Personal Hygiene Remaja Putri di SMPN Satap Bukit Asri
Kabupaten Buton tahun 2016
Personal hygiene menstruasi
Tindakan Baik Buruk Jumlah Value

n % n % n %
Cukup 6 100 0 0 6 100
Kurang 8 29,6 19 70,4 27 100 0,003
Total 14 42,4 19 57,6 33 100

Berdasarkan tabel 10 menunjukkan (70,4%) yang memiliki personal hygiene


bahwa dari 6 responden yang memiliki menstruasi buruk.
tindakan dengan kriteria cukup terdapat 6 Hasil uji statistik Chi-Square pada taraf
responden (100,0%) yang memiliki personal kepercayaan 95% ( =0,05) menunjukkan
hygiene menstruasi baik dan tidak ada yang bahwa Value = 0,003, jadi Value < (0,05)
memiliki personal hygiene menstruasi buruk. maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
Sedangkan dari 27 responden yang memiliki dapat dimaknai bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan kriteria kurang sebanyak tindakan dengan personal hygiene menstruasi
8 responden (29,6%) yang memiliki personal di SMP Negeri Satap Bukit Asri.
hygiene menstruasi baik dan 19 responden

6
DISKUSI baik. Responden yang berpengetahuan
Hubungan Pengetahuan dengan Personal sedang dengan perilaku personal hygiene
Hygiene Menstruasi sedang sebanyak 10 (40,0%) dan kurang
Pengetahuan adalah hasil dari tahu sebanyak 7 (28%). Responden yang
dan ini terjadi setelah orang melakukan berpengetahuan tinggi dengan perilaku
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. personal hygiene baik sebanyak 12 (66,7%)
Pengetahuan diperlukan untuk menghasilkan dan sedang sebanyak 2 orang (11,1%).
suatu perilaku tertentu ketika menghadapi Berdasarkan perhitungan Chi Square sebesar
suatu keadaan tertentu. Rogers menyatakan 12,001 dengan nilai signifikan p-value sebesar
bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan 0,017 (p>5%). Artinya terdapat hubungan
domain yang sangat penting bagi yang signifikan faktor pengetahuan dengan
terbentuknya perilaku dan perilaku yang perilaku personal hygiene saat menstruasi
didasari pengetahuan akan bertahan lebih pada siswi kelas VII di SMP Muhammadiyah 5
langgeng daripada perilaku yang tidak didasari Yogyakarta.
9
oleh pengetahuan . Dalam dunia pendidikan kesehatan
Pada penelitian ini masih ada dasar tentang sistem reproduksi manusia
responden yang pengetahuan kurang tentang harus diberikan. Karena dengan pengetahuan
personal hygiene saat menstruasi sebanyak 13 yang baik tentang menstruasi, remaja akan
responden (39,4%). Hal ini karena dipengaruhi merasa tenang dan siap menghadapi dan
oleh pemahaman yang masih salah sehingga mengatasi masalah yang terjadi saat
kemampuan untuk dipraktekan berada pada menstruasi berlangsung. Jika ada peristiwa
kondisi yang tidak benar dan pengalaman menstruasi yang tidak disertai dengan
orang sekitar dimana melaksanakan personal pengetahuan dan informasi yang benar, maka
hygiene menstruasi masih kurang atau tidak bisa timbul macam-macam problem psikis.
benar seperti mencuci organ kewanitaan Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan
dengan cairan pembersih vagina, tidak sering bahwa semakin remaja putri terbuka dalam
mengganti pembalut, cara membasuh organ menggali informasi mengenai organ
genetalia eksternal yang dari belakang ke reproduksinya, maka akan semakin luas
depan dan sebagainya, sehingga pengetahuan wawasan dan pemahaman mengenai
para siswi kurang lengkap dan hanya pada kesehatan reproduksi. Jika menstruasi disertai
kategori kurang saja. Pengalaman pribadi dengan pengetahuan yang benar, remaja
ataupun orang lain dapat digunakan sebagai putri akan merespon menstruasi dengan hal-
upaya memperoleh pengetahuan dengan cara hal atau perilaku yang positif.
mengulang kembali pengalaman yang pernah Kurangnya pengetahuan tentang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan. personal hygiene saat menstruasi pada
Analisis yang didapatkan dari uji keeratan sebagian remaja putri mengindikasikan bahwa
hubungan diperoleh nilai Phi ( ) = 0,441. Hal selayaknya para remaja putri memperoleh
ini berarti bahwa antara pengetahuan informasi tentang menstruasi. Pendekatan
mempunyai tingkat hubungan yang sedang yang bisa dilakukan diantaranya melalui
dengan personal hygiene menstruasi siswi keluarga, kelompok sebaya, institusi sekolah,
SMP Negeri Satap Bukit Asri. serta kelompok kegiatan remaja yang peduli
10
Sejalan dengan penelitian lainnya terhadap masa puber.
yang menunjukkan bahwa siswi kelas VII di
SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta yang Hubungan Sikap dengan Personal Hygiene
dilakukan terhadap 49 responden diketahui Menstruasi
bahwa pengetahuan rendah dengan perilaku Sikap yang dimiliki seseorang adalah
personal hygiene kurang sebanyak 4 orang suatu jalinan atau suatu kesatuan dari
(66,7%) dan tidak ada yang memiliki perilaku berbagai komponen yang bersifat evaluasi.

7
Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai Sementara itu analisis statistik
kecenderungan untuk berespons (secara Continuity Correction diperoleh nilai atau
positif atau negatif) terhadap orang, obyek nilai signifikan adalah 0,009 dan α adalah
atau situasi tertentu. Selain bersifat positif 0,05, nilai lebih kecil dari α, maka hipotesis
atau negatif, sikap memiliki tingkat Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada
kedalaman yang berbeda-beda, misalnya hubungan antara sikap dengan personal
sangat benci, agak benci, dan sebagainya. hygiene menstruasi. Adapun berdasarkan
Sikap seseorang dapat berubah dengan analisis uji keeratan hubungan diperoleh nilai
diperolehnya tambahan informasi tentang Phi ( ) = 0,517. Hal ini berarti bahwa antara
obyek tersebut, melalui persuasi serta sikap mempunyai tingkat hubungan yang kuat
tekanan dari kelompok sosialnya. Sikap yang dengan personal hygiene menstruasi siswi
ada dalam diri seseorang memerlukan unsur SMP Negeri Satap Bukit Asri.
12
respon dan stimulus. Kepuasan merupakan Sejalan dengan penelitian lainnya
respon dari stimulus yang diterima. Output berdasarkan hasil analisis statistik
sikap pada seseorang dapat berbeda, jika suka menunjukkan sikap berhubungan dengan
maka seseorang akan mendekat, mencari personal hygiene pada remaja putri dengan
tahu, dan bergabung, sebaliknya jika tidak nilai =0,017 ( <0,05). Hasil uji hipotesis
suka, maka seseorang akan menghindar dan dengan menggunakkan Chi square dapat
11
menjauh . diambil kesimpulan Ho ditolak dan Ha
Permasalahan yang di temukan pada diterima jadi mempunyai makna ada
sikap responden tentang personal hygiene hubungan yang signifikan antara sikap dengan
menstruasi yaitu sikap negatif dari para siswi personal hygiene pada remaja putri. Adanya
SMP Negeri satap Bukit Asri masih hubungan sikap dengan personal hygiene
mendominasi daripada sikap positifnya. Hasil menstruasi disebabkan karena sikap remaja
penelitian menunjukkan bahwa dari 16 siswi putri yang baru mau beranjak dewasa masih
yang memiliki sikap dengan kriteria positif sangat tertutup dan pemalu jika
terdapat 11 siswi (68,8%) yang memiliki membicarakan tentang menstruasi.
personal hygiene menstruasi baik dan 5 siswi Remaja putri umumnya kurang
(31,2%) yang memiliki personal hygiene memahami bahwa menstruasi adalah
menstruasi buruk. Sedangkan dari 17 siswi peristiwa yang normal yang terjadi pada
yang memiliki pengetahuan dengan kriteria wanita. Mereka tidak mengetahui hal-hal
negatif sebanyak 3 siswi (15,4) yang memiliki yang mendasar yang berkaitan dengan
personal hygiene menstruasi baik dan 19 siswi menstruasi antara lain adalah pengertian,
(82,4%) yang memiliki personal hygiene mekanisme terjadinya menstruasi, dan siklus
menstruasi buruk. menstruasi. Sikap tertutup tersebut
Sikap yang masih negatif dengan menyebabkan mereka kurang mendapat
personal hygiene menstruasi pada siswi SMP informasi mengenai menstruasi, Seharusnya
Negeri Satap Bukit Asri dipengaruhi oleh remaja putri memiliki sikap terbuka supaya
penerimaan stimulus yang diberikan dan dapat menerima berbagai informasi mengenai
tanggapannya masih acuh tak acuh sehingga kesehatan reproduksi khususnya
13
untuk membahas tentang menstruasi dengan menstruasi .
teman ataupun orang lain dan bahkan
mengajak atau mempengaruhi untuk orang Hubungan Tindakan dengan Personal
lain merespon masih kurang. Jadi, para siswi Hygiene Menstruasi
untuk bertanggung jawab dari pengetahuan Pada penelitian ini sangat banyak
yang diketahuinya hingga sikapnya dengan responden dengan tindakan kurang dengan
personal hygiene menstruasi masih kurang personal hygiene menstruasi sebanyak 27
atau bersikap negatif. responden (39,4%). Hal ini karena dipengaruhi

8
persepsi bagaimana para siswi SMP Negeri berbentuk respon internal yang tidak dapat
Satap Bukit asri dalam memilih tindakan yang dilihat seperti pengetahuan dan sikap serta
benar seperti pemilihan pembalut ataupun respon eksternal yang dapat dilihat seperti
pemilihan cairan pembersih organ tindakan. Dari segi biologis, perilaku adalah
kewanitaan. Setelah persepsi itu ada maka suatu kegiatan atau aktivitas makhluk hidup
respon yang benar pun terjadi secara yang bersangkutan. Sehingga dapat
otomatis jika selalu dilakukan secara disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
berulang-ulang dan akan menjadi kebiasaan (manusia) adalah semua kegiatan atau
yang benar atau sehat. Analisis statistik aktivitas manusia, baik yang dapat diamati
Fisher’s exact Test diperoleh nilai atau nilai langsung, maupun yang tidak dapat diamati
14
signifikansi adalah 0,003 dan adalah 0,05. oleh pihak luar .
nilai lebih kecil dari α, maka hipotesis Ho Teori dan hasil penelitian terdahulu
ditolak dan Ha diterima sehingga dapat mendukung hasil penelitian ini, bahwa
dimaknai bahwa ada hubungan antara tindakan yang baik kemungkinan besar akan
tindakan dengan personal hygiene menstruasi memberikan pandangan seseorang untuk
di SMP Negeri Satap Bukit Asri. Adapun berperilaku baik pula, sehingga dalam hal ini
berdasarkan analisis uji keeratan hubungan lebih meminimalkan kemungkinan terjadinya
diperoleh nilai Phi ( ) = 0,549. Hal ini berarti infeksi saluran reproduksi (ISR) ataupun
bahwa antara pengetahuan mempunyai penyakit reproduksi lainnya.
tingkat hubungan yang kuat dengan personal
hygiene menstruasi siswi SMP Negeri Satap SIMPULAN
Bukit Asri. 1. Ada hubungan antara pengetahuan
Sejalan dengan penelitian lainnya yang dengan personal hygiene menstruasi
menunjukkan responden yang memiliki remaja putri di SMP Negeri Satap Bukit
kebiasaan baik dengan perilaku personal Asri Kabupaten Buton tahun 2016.
hygiene baik sebanyak 18 orang (51,4%) dan 2. Ada hubungan antara sikap dengan
kurang sebanyak 7 orang (20,0%). Responden personal hygiene menstruasi remaja putri
dengan kebiasaan yang baik tetapi belum di SMP Negeri Satap Bukit Asri Kabupaten
melakukan perilaku personal hygiene yang Buton tahun 2016.
baik dapat disebabkan karena lingkungan. 3. Ada hubungan antara tindakan dengan
Lingkungan remaja yang tidak mendukung personal hygiene menstruasi remaja putri
dapat menghambat siswa dalam melakukan di SMP Negeri Satap Bukit Asri Kabupaten
personal hygiene seperti kurangnya sarana Buton tahun 2016.
dan prasarana yang dibutuhkan remaja dalam SARAN
melakukan personal hygiene. Berdasarkan 1. Perlunya peningkatan pengetahuan serta
perhitungan chi Square sebesar 7,887 dengan pemahaman terhadap pentingnya
nilai signifikansi faktor kebiasaan -Value menjaga kebersihan diri atau personal
sebesar 0,019 ( <5%). Artinya personal hygiene menstruasi terutama dengan
hygiene pada siswi kelas VII di SMP diadakannya penyuluhan kesehatan dari
Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Semakin baik pihak puskesmas ataupun instansi
kebiasaan responden maka semakin baik pula kesehatan untuk daerah terpencil
perilaku personal hygiene mereka. sehingga remaja putri terbebas dari
Psikologi memandang perilaku penyakit infeksi saluran reproduksi (ISR).
manusia sebagai reaksi yang dapat bersifat 2. Sekolah hendaknya memberikan edukasi
sederhana maupun kompleks. Perilaku dapat masalah kesehatan reproduksi terutama
diartikan sebagai suatu respon organisme menjaga kebersihan organ reproduksi
atau seseorang terhadap rangsangan lebih dini untuk menghindari penyakit
(stimulus) dari luar subjek yang dapat reproduksi dan perlunya sekolah

9
mengadakan Unit Kesehatan sekolah (UKS) Muhammadiyah 5 Yogyakarta Tahun
agar para siswa lebih aktif lagi dalam 2014. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
memperhatikan kesehatannya. Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk 11. Budiman & Riyanto, Agus. (2013). Kapita
mengkaji variabel lain yang mungkin Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan
belum diteliti yaitu variabel yang dapat Sikap dalam Penelitian Kesehatan.
mempengaruhi pengetahuan meliputi Jakarta: Salemba Medika.
tingkat pendidikan, informasi, budaya, 12. Handayani, Hani. 2011. Hubungan
pengalaman, umur dan sosial ekonomi. Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja
Dan variabel sikap meliputi pengalaman putri Tentang Kebersihan Organ
pribadi, pengaruh orang lain, kebudayaan, genitalia Eksterna Di Madrasah
media massa dan faktor emosional. Tsanawiyah Pembangunan Tahun 2011.
Universitas Islam negeri Syarif
DAFTAR PUSTAKA Hidayatullah: Jakarta.
1. Widyastuti. 2009. Kesehatan Reproduksi. 13. Tarigan, W.J., Gambaran tentang
Yogyakarta: Fitra Maya Hubungan Pengetahuan dan Sikap
2. BKKBN. 2011. Kajian Profil Penduduk dengan Praktek Hygiene Menstruasi
Remaja. Jakarta: Pusat Penelitian Dan Pada Remaja kelas VII DAN VIII di SMPN
Pengembangan kependudukan. 141 Jakarta Selatan, Skripsi (Jakarta:
3. Nadesul, Hendrawan. Cantik, sehat, dan FKM UI, 2013).
Feminim Kesehatan Perempuan 14. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi
sepanjang usia. Jakarta: PT Kompas Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Media Nusantara. 2008. Rineka Cipta.
4. Priyitno, S. 2014. Buku Lengkap
Kesehatan Organ Reproduksi Wanita.
Akarta Selatan: Saufa
5. RISKESDAS. 2010. Riset Kesehatan Dasar
2010. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan: Kementerian
Kesehatan RI.
6. Wulandari, Okhrinta. 2013. Hubungan
Peran Orang Tua Dalam Pendidikan
Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku
Hygiene Menstruasi pada Siswi kelas VII
SMP Negeri 3 Pajangan Bantul. Skripsi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah:
Yogyakarta
7. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
8. Sugiyono, 2015. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
9. Notoatmodjo, S. 2012. Promosi
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
10. Rahman, Nita. 2014. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Perilaku Personal
Hygiene Pada Saat Menstruasi di SMP

10

Anda mungkin juga menyukai