Anda di halaman 1dari 10

BALINGTAN

Teknik Pengambilan Sampel


Tanah, Air, dan Tanaman untuk
Analisis Residu Pestisida
Oleh
Asep Kurnia
Disampaikan dalam acara
BIMTEK
Teknologi Ramah Lingkungan
Pati, Rabu 4 Juli 2018
Outline
Pendahuluan

Pengambilan Sampel
Tanah

Pengambilan Sampel Air

Pengambilan Sampel
Tanaman
PENDAHULUAN

Personil Peralatan Metode


• Terlatih • Peralatan utama • Pemilihan lokasi yang
• Jumlah • Peralatan tepat
pendukung • Cara pengambilan
contoh
• Perlakuan contoh
dilapangan
• Jumlah contoh
• Volume contoh
• Frekuensi pengambilan
Pengambilan contoh
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan contoh, adalah
• Nama pengambil contoh dan Nomor identifikasi atau nama identifikasi
1

• Tanggai, Jam, Lokasi pengambilan contoh


2

• Deskripsi contoh (warna, kekeruhan, pH, suhu, dsb)


3
• Kondisi penting saat pengambilan contoh, seperti : pola aliran, keadaan
4 pasang/surut, musim, keadaan cuaca, keadaan hujan, dsb

• Titik Pengambilan contoh


5

• Cara penyimpanan contoh


6

• Tanggal dan waktu analisis contoh


7

• Keterangan lain
8
Beberapa metode sampling tanah

Cara Manual Direct Push (Cara Drill Rig Shelby tube/Thin- Backhoe
• Menggunakan mesin mekanik) : (Pengeboran) walled • Scoope and bracket
stainless untuk tanah • Split spoon • Direct from bucket
spoon/shovel (sekop subsoil dalam, • Continous split spoon
): Untuk tanah yang
halus Contoh :
• Menggunakan hand • Large bor soil
auger (bor tanah ) : sampler
untuk tanah yang • Macro-Core® Soil
agak keras baik tanah Sampler
permukaan maupun
• Dual Tube Soil
tanah subsoil yang
Sampling System
dangkal
Beberapa Metode sampling air

Composite
sample (Contoh
Gabungan) Integrated
Grab sample
• Contoh gabungan sample (Contoh
(Contoh sesaat) tempat terpadu)
• Contoh gabungan
waktu
Sampling hasil pertanian
• Pengambilan contoh dapat dilakukan di sawah/kebun yang siap dipanen, di
gudang penyimpanan hasil panen, maupun di pasar tergantung dari tujuan
analisa. Penetapan jumlah contoh yang akan diambil perlu dipertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Kemampuan laboratorium dalam menangani sejumlah sampel
b. Luas daerah untuk menentukan berapa luas sawah/kebun untuk setiap contoh,
misalnya 10 ha/contoh atau 100 ha/contoh dan sebagainya.
c. Kemudahan untuk mencapai daerah yang bersangkutan. Sebagai pedoman
umum, ukuran tiap contoh adalah sebagai berikut :
- Ukuran kecil misal gabah minimal 1 Kg
- Ukuran sedang, misal tomat minimal 5 Kg
- Ukuran besar , misal semangka 10 Kg
Pedoman diatas juga berlaku untuk contoh yang diambil dari gudang atau pasar.
Untuk dari gudang diambil sejumlah contoh secara acak sehingga dapat mewakili
tiap gudang atau kelompok gudang
Sampel lain
• Ikan
Untuk ikan ukuran kecil diperlukan beberapa ekor
sehingga terkumpul kurang lebih 100 g. Untuk ikan
ukuran besar cukup satu ekor
Penyimpanan Contoh
• Contoh mempunyai batas waktu penyimpanan
sebelum dianalisis. Batas waktu ini tergantung dari
jenis contoh dan jenis residu yang hendak
dianalisis. Transportasi dari tempat pengambilan
ke laboratorium harus juga diperhitungkan
sebagai waktu penyimpanan.
Persiapan Contoh
• Persiapan sampel umumnya terdiri dari proses :
- Pencucian
- Pengeringan
- Penumbukan (tanah)
- Pengayakan (tanah) serta penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai