1
Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI
[Email: nurdeni@unindra.ac.id]
2
Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI
[Email: witrilestari.unindra@gmail.com]
3
Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI
[Email : taso8060@gmail.com]
§Corresponding Author
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model laju pertumbuhan bakteri S. Aerous melalui pendekatan
persamaan diferensial. Jenis penelitian ini adalah riset dan pengembangan (Research and
Deveopment). Penelitian model riset dan pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memperoleh suatu sistem pengembangan pengetahuan di suatu tempat yang kemudian divalidasi dan
dikembangkan untuk diterapkan pada tempat-tempat yang lain. Subjek penelitian ini adalah bakteri S.
Aureus, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses laboratorium
dimana melihat pertumbuhan laju bakteri tersebut. Adapun teknik analisis datanya adalah dengan
pendekatan model persamaan diferensial. Berdasarkan hasil pengamatan, hasil uji laju pertumbuhan
bakteri S. Aerous di laboratorium terlihat jelas bahwa laju perkembangan atau pertumbuhannya
meningkat, hal ini menunjukkan bahwa bakteri khususnya bakteri S. Aerous ini mempunyai
pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan beberapa model persaman pertumbuhan
bakteri yaitu : Populasi bakteri pada setiap waktu adalah :
( )
183
Nurdeni, W. Lestari, Seruni Laju Pertumbuhan Bakteri S. Aerous Melalui Pendekatan Persamaan Diferensial
hasil yang diperoleh, dimana dengan pola merupakan penelitian yang bertujuan untuk
perkembangan ilmu matematika kita bisa memperoleh suatu sistem pengembangan
menduga model persamaan diferensial yang pengetahuan di suatu tempat yang kemudian
tepat untuk perkembangan mikroorganisme divalidasi dan dikembangkan untuk diterapkan
sesuai dengan data histori yang berisi data pada tempat-tempat yang lain.
pertumbuhan terhadap waktu. Setiap organisme Penelitian ini dirancang untuk dua tahap.
yang mengalami pertumbuhan ditandai dengan Pada tahap pertama menguji coba model
penambahan jumlah sel atau pembesaran pengukuran laju perkembangan bakteri melalui
ukuran sel dari organisme tersebut. konsep persamaan diferensial dan tahap kedua
Penambahan jumlah sel atau pembesaran mengaplikasikan model pengukuran laju
ukuran sel tersebut dapat dilihat dari data perkembangan bakteri melalui konsep
pertumbuhan setiap organisme. Terkait dengan persamaan diferensial.
pertumbuhan organisme, banyak hal yang Subjek penelitian ini adalah bakteri S.
mempengaruhi laju pertumbuhan dari setiap Aureus, teknik pengumpulan data yang
organisme (Hasan, 2001:3). digunakan dalam penelitian ini adalah proses
Persamaan diferensial dapat berhubungan lab dimana melihat perkembangan laju bakteri
dengan mikrobiologi sebagai disiplin ilmu tersebut. Adapun teknik analisis datanya adalah
biologi dan matematika. Salah satu contoh memakai salah satu model Persamaan
persamaan diferensial yang berhubungan Differensial.
dengan mikrobiologi adalah perkembangan
bakteri, misalnya bakteri S. Aureus yang
merupakan salah satu bakteri yang dapat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
merusak kekebalan tubuh manusia. Banyak Berdasarkan hasil penelitian hubungan
model matematika telah dikembangkan untuk waktu dengan nilai optical density dinyatakan
tujuan memprediksi pertumbuhan bakteri dalam tabel 1.
(Teleken, et al., 2011). Apabila N(t) adalah populasi bakteri pada
Penelitian ini akan dilakukan untuk waktu t, maka laju pertumbuhan populasi
mengaplikasikan model pengukuran persamaan bakteri adalah
diferensial terhadap laju perkembangan bakteri
dN( t ) dN( t )
S. Aureus. Persamaan diferensial sering muncul = R N(t) atau R
dalam model matemtika yang mencoba dt N( t )dt
menggambarkan keadaan kehidupan nyata. R adalah laju reproduksi, dan umumnya
Banyak hukum-hukum alam dan hipotesa- bergantung pada populasi bakteri pada waktu
hipotesa dapat diterjemahkan kedalam t, jadi R = f(N(t)). Selanjutnya R diasumsikan
persamaan yang mengandung turunan melalui linier, maka f(N(t)) = a – bN(t) yang berarti
bahasa matematika. Dalam kehidupan sehari- untuk media yang terbatas maka laju reproduksi
hari, banyak fenomena yang dalam a
menyelesaikannya menggunakan persamaan adalah 0 dan terjadi ketika N = .
b
diferensial orde satu. Laju populasi dengan laju reproduksi f(N(t))
2. DATA DAN METODE dN( t )
adalah = ( a – bN(t))N(t) (1)
Data yang diperoleh adalah hasil dt
pengukuran bakteri S. Aureus di laboratorium
dengan menggunakan UV.
Jenis penelitian ini adalah riset dan
pengembangan (Research and Development).
Penelitian model riset dan pengembangan
184
E-Jurnal Matematika Vol. 6 (3), Agustus 2017, pp. 183-187 ISSN: 2303-1751
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2017.v06.i03.p164
Sehingga jika
dN( t )
= 0, maka N = 0 atau N = N(t )keat 1,3 N(t )
dt
logaritma kedua ruas persamaan terakhir
a
. Solusi persamaan diferensial 1 didapat
b ln N( t )ke at ln 1,3 N( t )
dengan metode pemisahan perubah sebagai
berikut:
185
Nurdeni, W. Lestari, Seruni Laju Pertumbuhan Bakteri S. Aerous Melalui Pendekatan Persamaan Diferensial
dimana: 1,3
N (t ) (4)
ln k 2,45 → k = 11,589 1 11,589e 0,387t
-a = -0,387 → a =0,387 Untuk nilai t = 0, 1, 2, .... 25, maka populasi
Jadi populasi bakteri pada setiap waktu bakteri berdasarkan solusi persamaan
adalah diferensial (persamaan 4), mendekati nilai data
hasil pengamatan lihat grafik 2.
1,4
1,2
1,0
0,8
0,6
0,4
0,2
0,0
-0,2
-2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
T
Populasi Bakteri Berdasarkan Data Sampel
Populasi Bakteri Berdasarkan Solusi Persamaan diferensial
186
E-Jurnal Matematika Vol. 6 (3), Agustus 2017, pp. 183-187 ISSN: 2303-1751
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2017.v06.i03.p164
187