ITS Undergraduate 12820 Presentation PDF
ITS Undergraduate 12820 Presentation PDF
Disusun Oleh :
Hamid Paminto Nugroho
2207 100 571
Dosen Pembimbing :
1. Ir. Syariffuddin Mahmudsyah M.Eng 1946 12 11 1974 12 1001
2. Ir. Teguh Yuwono 1950 08 06 1976 12 1002
Pada waktu beban puncak (WBP) Provinsi Sumatera Barat kekurangan daya
sebesar 97,95 MW. Sedangkan pada saat luar waktu beban puncak (LWBP),
Provinsi Sumatera Barat kekurangan daya sebesar 66 MW, hal tersebut dapat dilihat
pada Gambar berikut.
ALIRAN
ALIRAN DAYA
DAYA WAKTU
LUAR BEBAN
WAKTU BEBANPUNCAK
PUNCAK (WBP)
(LWBP)
SISTEMSUMBAGTENG
SISTEM SUMBAGTENG DAN
DANSUMBAGSEL
SUMBAGSEL
- 97,95 MW
- 66 MW
KURVA BEBAN
POTENSI BATUBARA SUMATERA BARAT
Potensi batubara di Propinsi Sumatera Barat sebesar 200 juta ton, dengan
daerah penghasil adalah Kota Sawahlunto (104,8 juta ton), Kabupaten
Sawahlunto (91,2 juta to) dan Kabupaten Pesisir Selatan (4 juta ton).
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)
SEA WATER
LAY OUT PLTU
Tata letak komponen PLTU Kambang 2 x 100 MW :
Lokasi PLTU Kambang
2 x 100 MW
DKL 3.01
Metode DKL 3.01 merupakan metode menghitung peramalan
kebutuhan listrik tiap pelanggan dengan memperhitungkan rasio
elektrifikasi tiap pelanggan.
&Model regresi adalah suatu model matematik yang memanfaatkan
data masa lalu untuk menganalisa bentuk formulasi suatu variabel
Regresi
terhadap variabel Linieryang lain, yang dapat digunakan dalam
memprediksi pola kejadian di masa yang akan datang.
PROYEKSI JUMLAH PELANGGAN LISTRIK TOTAL PER
KELOMPOK PELANGGAN PROPINSI SUMATERA BARAT
MODEL DKL 3.01
Tahun (t) Jumlah Pelanggan Total
R.Tangga Komersil Publik Industri (Pelanggan)
2009 823873 52040 51714 369 927996
2010 832402 52579 52250 410 937641
2011 841020 53123 52790 455 947388
2012 849727 53673 53337 506 957243
2013 858525 54229 53889 562 967205
2014 867413 54790 54447 624 977274
2015 876393 55357 55011 693 987454
2016 885467 55930 55580 770 997747
2017 894634 56509 56156 856 1008155
2018 903896 57094 56737 951 1018678
2019 913254 57686 57324 105 1028369
2020 922709 58283 57918 1173 1040083
2021 932262 58887 58518 1304 1050971
2022 941913 59496 59123 1448 1061980
2023 951665 60112 59736 1609 1073122
2024 961518 60734 60354 1787 1084393
2025 971472 61363 60979 1985 1095799
PROYEKSI KONSUMSI ENERGI LISTRIK PER KELOMPOK
PELANGGAN (GWH) PROPINSI SUMATERA BARAT MODEL
DKL 3.01
Tahun (t) Konsumsi Energi Pelanggan (GWh)
Total (GWh)
R.Tangga Komersil Publik Industri
2009 942,87 270,18 827,48 190,24 2230,77
2010 968,22 319,24 846,25 211,34 2345,05
2011 994,11 377,21 865,45 234,78 2471,55
2012 1020,56 445,71 885,08 260,82 2612,17
2013 1047,56 526,64 905,16 289,75 2769,11
2014 1075,14 622,27 925,69 321,88 2944,98
2015 1103,3 735,27 946,69 357,58 3142,84
2016 1132,06 868,78 968,17 397,24 3366,25
2017 1161,42 1026,54 990,14 441,30 3619,40
2018 1191,41 1212,94 1012,59 490,25 3907,19
2019 1222,02 1433,2 1035,57 544,62 4235,41
2020 1253,28 1693,44 1059,06 605,02 4610,80
2021 1285,19 2000,95 1083,08 672,13 5041,35
2022 1317,77 2364,29 1107,66 746,67 5536,39
2023 1351,03 2793,61 1132,78 829,49 6106,91
2024 1384,99 3300,89 1158,48 921,49 6765,85
2025 1419,65 3900,29 1184,76 1023,69 7528,39
PERAMALAN BEBAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
REGRESI
Peramalan Kebutuhan Energi
Parameter Listrik
Analisa Tahun
Regresi 2009 Sampai Dengan 2025
Berganda
Dengan
Parameter-parameter Metode
yang Regresiacuan
dijadikan Linier perhitungan :
Dari data diatas maka dapat diketahui bahwa mulai tahun 2012 sudah diperlukan adanya
penambahan daya untuk memenuhi kebutuhan beban listrik di Sumatera Barat, artinya di Sumatera
Barat kemungkinan akan mengalami krisis dalam penyediaan tenaga listrik mulai tahun 2012 sebesar
26,78 MW.
NERACA DAYA SUMATERA BARAT SAMPAI TAHUN 2025
DENGAN PENAMBAHAN PLTU KAMBANG 2X100 MW
Tahun Beban Puncak Daya Mampu Cadangan Sistem
(t) (MW) (MW) (MW)
2009 528,89 586,2 57,31
2010 554,17 786,2 232,03
2011 582,06 786,2 204,14
2012 612,98 786,2 173,22
2013 647,39 786,2 138,80
2014 685,89 786,2 100,31
2015 729,12 786,2 57,08
2016 777,86 786,2 8,34
2017 833,04 786,2 -46,83
2018 895,72 786,2 -109,51
2019 967,18 786,2 -180,97
2020 1048,89 786,2 -262,68
2021 1142,61 786,2 -356,41
2022 1250,39 786,2 -464,19
2023 1374,66 786,2 -588,46
2024 1518,26 786,2 -732,05
2025 1684,53 786,2 -898,33
Dengan beroperasinya PLTU Kambang 2x100 MW pada tahun 2012, maka kekurangan daya yang terjadi
pada tahun 2012 dapat teratasi. PLTU ini dapat menopang kekurangan daya listrik Sumatera Barat
sampai tahun 2016, kemudian pada tahun 2017 diperlukan pembangunan pembangkit yang baru agar
permintaan akan daya listrik Sumatera Barat dapat terpenuhi.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BATUBARA
KB• =dan
P xkebutuhan
Nilai CF xbatubara
kalor SFCbatubara
x 8760
lignit 4200 kkal/kg, CF = 85%
tiap kWh sebesar 0.514
kg/kWh, maka nilai estimasi banyaknya batubara
dimana ; dibutuhkan adalah sebagai berikut :
yang
KB KB= Kebutuhan
= 200 Batubara per tahun
x 0.85 x 0.514 (kg / tahun)
x 8760
P = Daya =Pembangkit
765.448,8 (kWh)
ton per tahun
CF• Kebutuhan
= Capacity Factor
batu bara( selama
%) beroperasi :
SFC KB= Kebutuhan batubara
= 765.448,8 x 25tiap kWh (kg/kWh)
= 19.136.220 ton
• Dengan banyaknya batubara yang dibutuhkan
yaitu sebesar 19.136.220 ton selama beroperasi,
dengan asumsi semua cadangan batubara lignit
di Sumatera Barat yaitu sebesar 200 juta ton,
maka kebutuhan batubara untuk PLTU ini sebesar
9,568 % cadangan batubara Sumatera Barat.
ESTIMASI BIAYA INVESTASI MODAL
(CAPITAL COST)
Maka :
BIAYA BAHAN BAKAR (FUEL COST)
Untuk perhitungan biaya bahan bakar (fuel cost), sangat dipengaruhi oleh harga
bahan bakar yang digunakan yakni batubara. Untuk harga batubara dengan 4200 kcal
yaitu sebesar 48.83 US$/ton atau 0,04883 US$/kg = Rp 537,13/kg dengan asumsi
1US$ = Rp 10.000.
860.Ui
• Biaya bahan bakar (Fc) = / kWh
η
Harga batu bara = 48.83 US$ /ton
Nilai kalori bahan bakar = 4200 kkal/kg
Didapat Ui = 1,16 x 10-5 US$
η = Effisiensi Pembangkit = 37.5%
BIAYA OPERASI DAN PERAWATAN
(O&M)
Untuk biaya O&M tetap ialah :
BO&P = 10.6 x 200.000
= 2.120.000 US$/Tahun.
Untuk biaya tidak tetap ;
BO&P = 0.6 x 765.448,8 x 4200 x 4883
= 9,42. 1012 US$/Joule
= 2.616.380,5 US$/kWh
BO&P = 2.120.000 US$/tahun + 2.616.380,5 US$/kWh
= 4.736380,5 US$/tahun
Maka besarnya operasi dan perawatan :
ANALISA BIAYA PEMBANGKITAN
TOTAL
Biaya pembangkitan total merupakan penjumlahan Sukudari biaya modal
Bunga
Perhitungan
(capital cost), biaya bahan bakar (fuel cost), biaya12%
operasi dan6%
perawatan
(O&M), sesuai dengan persamaan berikut :
Biaya
TC = CC + FC + GsPembangkitan (US$/kWh) 1000 1000
Umur Operasi (tahun) 25 25
Untuk sukuKapasitas
bunga 6 %(kW) 200.000 200.000
TC = 0,010515US$/kWh+0,02666 US$/kWh +0,00318
Biaya Bahan Bakar (US$/kWh) 0,02666 US$/kWh
0,02666
= 0,0403 US$/kWh
Biaya O&M (US$/kWh)
= Rp 403 /kWh
0,00318 0,00318
Biaya Modal (US$/kWh) 0,011986 0,00736
Untuk sukuBiaya
bungaTotal
12 %(US$/kWh) 0,0469 0,0403
TC TCInvestasi (million US$) 200 + 0,00318
= 0,017123US$/kWh+0,02666US$/kWh 200
US$/kWh
= 0,046963 US$/kWh
= Rp 469 /kWh
Daya Beli Masyarakat
Pemakaian listrik sendiri adalah 4 – 10% dari pengeluaran riil/kapita,
dengan asumsi satu keluarga beranggotakan 4 orang dan diambil
pemakaian listrik terbesar, sehingga :
n
CIF
NPV = −COF + ∑
t =1 (1 + k ) t
dimana ;
n
∑ Bennefit=
t
t Jumlah Keuntungan sampai tahun ke − t
Apabila nilai persamaan terhadap bahan bakar fosil (base line faktor) yaitu 0,79
maka :
CO2 Emission Reduction = Produksi Energi x 0,79
= 1.489.200.000 x 0,79
= 1.176.468.000 CO2/tahun
Dengan harga rata-rata jual emisi CO2 yaitu sebesar US$ 12/ton, maka pengeluaran
yang dihasilkan akibat dari CO2 ;