Anda di halaman 1dari 3

Naskah drama tentang menangani korup

Disini saya memposkan naskah drama yang berjudul KORUPSI. Naskah drama hanya
diperankan oleh 5 orang saja. Kenapa hanya 3 orang? Karena karakter yang berada dalam tokoh
ini, tidak terlalu banyak perannya. Baiklah silahkan disimak saja naskah dramanya, bila ada
kekurangan dalam pembuatan naskah ini, saya minta maaf. Langsung saja.

KORUPSI
Tema: Bagaimana menangani korupsi secara adil

Anggota
1. tri utami : ( Teman Dela )
2. Nurma : ( koruptor )
3.Andella : ( Hakim )
4.Vivi : Polisi 1
5.Sari : Polisi 2

Sinopsis:

Cerita ini berawal dari seseorang yang ingin cepat kaya. Orang itu bernama Tomi, dan dia
pun mengikuti nasehat kawannya untuk melakukan tindakan korupsi. Setelah dia mencobanya,
akhirnya dia semakin terjerumus dalam tindakan korupsi. Setelah beberapa bulan dia korupsi,
akhirnya ketahuan juga tindakan yang ia lakukan. Dan akhirnya dia dilaporkan kepolisi, lalu
kawannya yang menjerumuskan menyogok hakim yang akan menyidangi dia nanti. Akan tetapi
usaha kawannya gagal dan dia pun dihukum penjara selama 20 tahun dan semua hartanya di sita
oleh Negara.
Adegan 1 (Rumah)
Suatu hari Tami berkunjung kerumah Nurma, dan mereka berdua sedang asik berbincang-
bincang.
Tami : “Hey, bagaimana kabarmu sekarang?”
Nurma : “Alhamdulillah kabar saya baik.”
Tami : “Trus bagaimana kabar pekerjaanmu sekarang?”
Nurma : “Baik-baik saja, memang ada apa?”
Tami : “Tidak, cuma nanya aja. Oh ya, kamu pengen cepet kaya apa tidak?”
Nurma : “Maulah, setiap orang pasti ingin cepet kaya lah.”
Tami : “Bener kamu Tom. Kamu ingin cepat kaya?”
Nurma : “Iya lah, emang bagaimana caranya (berbisik-bisik). Pake jin, tuyul, apa
pake babi ngepet?”
Tami : “Yaelah, jaman sekarang masih pake cara gituan.”
Nurma : “Trus caranya gimana dong?”
Tami : “Korupsi dong bro.”
Nurma : “Ha… (kaget). Masa caranya korupsi si, apa tidak ada cara lain?”
Tami : “Ada banyak, tapi caranya yang paling mudah ya korupsi itu lah.”
Nurma : “trus ntar kalau ketahuan, pasti masuk penjara.”
Ditengah-tengah pembicaraan mereka berdua, tiba-tiba dela pun datang kerumah nurma dan
iapun mengetuk pintu rumahnya.
Dela : “Assalamualaikum.”
nurma : “Waalaikumsalam, Oh kamu Yan. Saya pikir siapa.” ( sembari
membukakan pintu)
Dela : “Ya nur, ngomong-ngomong kabarmu sekarang gimana nur?”
Nurma : “Baik-baik saja. Trus kabar mu sendiri bagaimana?”
Dela : “Baik juga kok del.”
Nurma : “Yaudah kita masuk kedalam saja, gak enak ngomong diluar!”
Lalu, dela pun diajak masuk kedalam dan dela bertemu dengan kawan lamanya yaitu Tami.
Dela : “Eh ada kamu toh Tam disini.”
Tami : “Ya. Oh ya dah lama ni kita tidak bertemu nur.”
Dela : “Iya nih.”
Nurma : “Yaudah, kalian berdua ngobrol-ngobrol saja dulu. Saya mau kebelakang
sebentar.”
Dela : “Ya nur.”
Nurma pun pergi kebelakang, dan mereka berduapun melanjutkan pembicaraannya.
Tami : “Kamu kemana saja nur ? kok dah lama banget kamu tidak ada
kabarnya.”
Dela : “Aku gak kemana-mana kok.”
Tami : “Ngomong-ngomong kamu sekarang kerja dimana?”
Dela : “Aku kerja jadi Hakim.”
Tami : “Oh begitu.” (berhenti sejenak)
Dela : “Ya, oh yaudah, saya mau pulang dulu. Ngomong-ngomong dela lama
banget kebelakangnya.”
Setelah Dela berbicara seperti itu, tiba-tiba Nurma pun datang menghampiri mereka berdua.
Nurma : “Maaf ya, saya agak lama kebelakangnya.”
Dela : “Ya, Gapapa kok Nur, oh ya saya mau pulang dulu.”
Nurma : “Ya, lain kali saya main kerumah kamu dah.”
Dela : “Iya.”
Tami : “Yaudah, saya juga mau pulang ni, besok kita lanjutkan lagi
pembicaraan yang tadi.”
Nurma : “Ya, yaudah, kalian berdua hati-hati ya.”
Dela & Tami : “Yoi bro.”
Dela dan Tami pun pulang dari rumah Nurma.

Anda mungkin juga menyukai