Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas perkenanNya,
sehingga LAKIP ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ) Dinas Peternakan Kabupaten
Barru Tahun Anggaran 2015 dapat disusun dan diselesaikan sesuai jadwal.
Sungguh sangat dipahami bahwa tugas menyusun LAKIP bukanlah pekerjaan mudah,
menuntut keterampilan teknis, pengalaman dan wawasan yang luas serta kemampuan menguasai
modul dengan baik, disamping tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan
terpercaya.
Olehnya itu dalam menyusun LAKIP Dinas Peternakan Kabupaten Barru diakui masih terdapat
banyak kekurangan kelemahan, namun sebagai langkah selanjutnya kiranya LAKIP ini akan menjadi
acuan dalam meningkatkan kinerja baik terhadap tehadap individu dan terutama bagi Organisasi Dinas
Peternakan Kabupaten Barru.
Sehubungan dengan hal tersebut maka segala kritik ataupun saran untuk perbaikan dan
penyempurnaannya akan disambut dengan segala senang hati. Amin.
ii | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
DAFTAR ISI
iii | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
IKTHISAR EKSEKUTIF
Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan merupakan tanda suatu pelaksanaan
pemerintah yang baik. Hal tersebut adalah persyaratan bagi setiap instansi dalam mewujudkan
aspirasi masyarakat untuk mencapai tujuan serta cita-cita negara sebagaimana yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Oleh karena itu, diperlukan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas, sehingga
pelaksanaan pemerintahan dapat dipertanggunjawabkan secara tepat, benar dan teratur.
TAP MPR No. XI/1998 dan UU No. 28/1999, tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
KKN, serta instruksi Presiden RI No. 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kedua
aturan tersebut diatas merupakan dasar bagi SKPD dalam menyusun laporan akuntabilitas instansi
yang dapat dipertanggungjawabkan secara akurat. Dinas Peternakan Kabupaten Barru untuk
mempertanggungjawabkan kinerjanya pada setiap tahun dituangkan dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penetapan tujuan dan sasaran Dinas Peternakan
Kabupaten Barru diarahkan kepada bidang-bidang strategis yang mendukung pengembangan dan
pelaksanaan pembangunan peternakan di Kabupaten Barru. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi. Tafsiran lain adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu tertentu. Tujuan Dinas Peternakan Kab. Barru menggambarkan arah strategik dan
peluang-peluang yang ingin diciptakan yaitu :
1. Tercapainya kesejahteraan ekonomi dan social masyarakat
2. Terjaminnya kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam
3. Meningkatkan daya saing daerah
4. Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien dan memuaskan masyarakat
Sasaran organisasi adalah pernyataan tentang hal-hal yang diharapkan oleh setiap unit
organisasi dalam perannya terhadap pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Sasaran
memberikan gambaran tentang capaian-capaian antara yang diperlukan dalam rangka merealisasikan
visi, misi dan tujuan organisasi melalu indikator sasaran. Penyusunan sasaran berdasarkan prioritas
pembangunan Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2014, yaitu :
1. Berkurangnya penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan kerentanan untuk miskin
2. Terjadinya transformasi struktur perekonomian yang berimbang antara sector primer, sekunder
dan tersier
3. Meningkatnya populasi ternak besar yang berintegrasi dengan tanaman pangan
4. Meningkatnya produksi ternak unggas
iv | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
5. Terciptanya kesiapan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan ilkim terhadap produksi
pertanian, ketahanan pangan, gangguan kesehatan dan keragaman hayati
6. Berkembangnya wilayah perkotaan/agropolitan, wilayah industry dan kawasan strategis
7. Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang transparan, akuntabel
dan partisipatif
8. Terciptanya pelayanan publik yang prima
9. Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur
Keberhasilan yang telah dicapai ini berkat upaya – upaya dan komitmen tinggi yang telah
dilakukan oleh seluruh jajaran aparat Dinas dengan strategi dasar berupa : “Meningkatkan pelayanan
yang profesional untuk mendukung terwujudnya peternakan tangguh berbasis sumberdaya lokal
melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pemantapan kelembagaan, akses modal, teknologi
dan informasi pasar”.
v|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah Daerah Kabupaten Barru dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat untuk
mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara telah menetapkan bahwa penyelenggaraan
pemerintahannya harus terlaksana secara good governance. Untuk itu diperlukan pengembangan
dan penerapan sistem pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pembangunan secara tepat, jelas,
terukur dan legitemage sehingga berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta
bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme. Penjelsaan di atas berlaku pada seluruh bidang
kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal ini adalah sektor peternakan yang dilaksanakan oleh
Dinas Peternakan.
Dinas Peternakan dalam rangka menyikapi komitmen Pemerintah Daerah tersebut telah
menetapkan beberapa kebijakan dan program yang dituangkan dalam kegiatan baik jangka pendek
maupun jangka panjang sebagai penjabaran dari visi dan misi Pemerintah Daerah maupun Dinas
Peternakan sendiri untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.
Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan merupakan tanda suatu pelaksanaan
pemerintah yang baik. Hal tersebut adalah persyaratan bagi setiap instansi dalam mewujudkan
aspirasi masyarakat untuk mencapai tujuan serta cita-cita negara sebagaimana yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur. Oleh karena itu, diperlukan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas,
sehingga pelaksanaan pemerintahan dapat dipertanggunjawabkan secara tepat, benar dan teratur.
Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dan penerapan suatu sistem pertanggungjawaban yang
tepat dan jelas, sehingga penyelenggara pemerintah dan pembangunan dapat
dipertanggungjawabkan kepada yang telah memberikan amanah.
Sesuai dengan TAP MPR No. XI/1998 dan UU No. 28/1999, tentang penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas KKN, serta instruksi Presiden RI No. 7/1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, maka Dinas Peternakan Kabupaten Barru untuk mempertanggung
jawabkan kinerjanya pada setiap tahun dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, seperti tertuang
dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 589/1999 dan telah disempurnakan
melalui SK Kepala LAN No. 239/2003. LAKIP merupakan laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
strategik sebagaimana diatur dalam rencana strategis organisasi dan rencana kerja tahunan Dinas
1|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
Peternakan Kabupaten Barru. LAKIP memberikan informasi mengenai capaian kinerja Dinas
Peternakan Kabupaten Barru dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Peternakan Kabupaten
Barru dimasa yang akan datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan bentuk formal
pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi yang
bermanfaat sebagai berikut :
a. Meningkatkan akuntabilitas instansi pemerintah, sehingga mampu menyelenggarakan tugas
pokok pemerintah dan pembangunan secara baik.
b. Menjadi umpan balik dan masukan bagi pihak-pihak yang erkepentingan dalam rangka
peningkatan kinerja instansi pemerintah.
c. Peningkatan perencanaan di segala bidang.
d. Meningkatkan kredibilitas dimata instansi yang lebih tinggi juga meningkatnya kepercayaan
masyarakat.
e. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan.
f. Menjadi instansi yang akuntabel serta dapat beroperasi secara efisient, efektif dan responsif
terhadap masalah.
g. Mendorong instansi melaksanakan tugas secara baik, sesuai ketentuan, kebijakan yang
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat.
Proses peyusunan LAKIP Dinas Peternakan Kabupaten Barru Tahun 2015 ini dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data kinerja kegiatan masing-masing unit Dinas peternakan yang berisi indikator
kinerja, satuan indikator serta rencana dan realisasi kegiatan yang dituangkan dalam bentuk
LAKIP Dinas Peternakan Kabupaten Barru.
2. Menghitung capaian kinerja antar unsur dalam indikator kinerja kegiatan dengan cara
membandingkan realisasi dan rencana.
2|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenanergan desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantu serta kewenangan yang tidak atau belum dapat
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota di bidang Peternakan sesuai peraturan dan tugas yang
diberikan oleh Bupati.
Fungsi Dinas Peternakan dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok tersebut adalah :
- Perumusan dan kebijakan teknis penyelenggaraan di bidang peternakan
- Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang peternakan
- Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan di bidang peternakan
- Pelaksanaan urusan tata usaha dinas
- Pelaksanaan tugas lain yg diberikan oleh Bupati
3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas
Peternakan Kabupaten Barru terdiri dari Kepala, Sekretaris, 3 Bidang, 3 Sub Bagian, 6 Seksi dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah, Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun lengkapnya struktur organisasi
sebagai berikut:
Kepala Dinas
Uraian Tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas
1. Menyusun program kegiatan dinas peternakan
2. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehinggga
pelaksanaan tugas berjalan lancer.
3. Memantau,mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaantugas dan kegiatan bawahan.
4. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
5. Mengkuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnaya.
6. Menyeleggarakan kebijakan program keuangan , umum, perlengakapan dan kepegawaian
7. Merumuskandan memyelenggarakan kebijakan dibidang pengembangan
produksi,perbibitan,pakan,penyebaran dan pengembangan ternak.
8. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan dibidang pelayanan kesehatan hewan;
kesehatan masyarakat veteriner dan pengawaaan obat hewan;
9. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan pengembangan dan pelayanan usaha,
investasi, perkreditan, promosi dan pemasaran;
10. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan dibidang sarana, pengolahan lahan dan air,
pasca panen dan pengolahan hasil serta alat dan mesin peternakan;
3|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
11. Merumuskan dan menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan bidang
peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
12. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Dinas Peternakan dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
13. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan, sesuai dengan bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Sekretariat, terdiri atas :
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Keuangan
Uraian Tugas pokok dan fungsi Sekretaris :
1. Menyusun program kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehinggga
pelaksanaan tugas berjalan lancar.
3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan.
4. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan menandatangani naskah dinas;
5. Mengkuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnaya.
6. Melaksanakan koordinasi kepada seluruh bidang serta menyiapkan bahan penyusunan
program Dinas Peternakan;
7. Melakanakan koordinasi perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di lingkungan
Dinas Peternakan;
8. Melaksanakan koordinasi pelayanan kegiatan dalam lingkungan dinas sehingga terwujud
koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;
9. Mengkoordinasikan pelaksanan, pengendalian, dan evaluasi penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan;
10. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian data dan imformasi;
11. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan ketatausahaan, pelayanan administrasi
umum dan kepegawaian serta administrasi keuangan
12. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan organisasi dan
tatalaksana dalam lingkungan Dinas Peternakan;
13. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan rumah tangga Dinas
Peternakan;
14. Melaksanakan kegiatan kehumasan;
4|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
15. Melaksanakan dan mengkoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan
penghapusan barang;
16. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sekertariat dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
17. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Bidang Kesehatan Hewan, terdiri atas :
Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
Seksi Pengawasan Obat Hewan dan Residu
Uraian Tugas pokok dan fungsi Bidang Kesehatan Hewan :
1. Menyusun rencana kegiatan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga
pelaksanaan tugas berjalan lancar;
3. Memantau, mengawasi, mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk
mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
4. Membuat konsep , mengoreksi, memaraf dan atau menandatangani naskah dinas
5. Mengkuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnaya.
6. Melaksananakan inventarisasi perusahaan di bidang perdagangan obat hewan , produk
bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan;
7. Melaksanakan bimbingan peramalan wabah penyakit hewan, pengamatan penyakit,
pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular ( zoonozis dan bukan zoonozis)
8. Melaksanakan bimbingan teknis pelayanan pos kesehatan hewan, klinik hewan, rumah sakit
hewan, laboratorium diagnostik kesehatan hewan dan labaratorium kesehatan masyarakat
veteriner;
9. Melaksanakan bimbingan teknis pengawasan obat hewan, rumah potong hewan, rumah
potong unggas;
10. Memberikan rekomendasi / perizinan terhadap perusahaan yang bergerak di bidang obat
hewan (distributor dan depo)
11. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pemotongan ternak betina produktif;
12. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan hewan, kesehatan
masyarakat veteriner dan pengawasan obat hewan;
5|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
13. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
- Bidang Produksi dan Pengembangan Ternak terdiri atas :
Seksi Pembibitan Ternak
Seksi Pengembangan dan Penyebaran Ternak
Seksi Teknologi Peternakan
Uraian Tugas pokok dan fungsi Bidang Produksi dan Pengembangan Ternak:
1. Menyusun rencana kegiatan Bidang Produksi dan Penyebaran Peternakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga
pelaksanaan tugas berjalan lancar;
3. Memantau, mengawasi, mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk
mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
4. Membuat konsep , mengoreksi, memaraf dan atau menandatangani naskah dinas
5. Mengkuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
6. Melaksananakan inventarisasi wilayah/daerah pengembangan sumber bibit ternak dan
hijauan makanan ternak, bahan baku pakan dan rencana penyebaran ternak;
7. Melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan budidaya dan pembibitan ternak,
pengembangan HMT, pembuatan pakan, pemanfaatan limbah pertanian serta
pengembangan dan penyebaran ternak;
8. Melaksanakan analisa potensi sumber - sumber ketersediaan bibit ternak dan HMT, bahan
baku pakan dan lokasi penyebaran ternak;
9. Melaksankan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembibitan, pakan,
pengembangan dan penyebaran ternak;
10. Melaksanakan kerjasama dengan Balai-Balai Penelitian/Pengkajian dan Perguruan Tinggi
untuk pengembangan pembibitan dan pakan ternak;
11. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Produksi dan Penyebaran Peternakan
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
6|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
- Bidang Usaha dan Pemasaran. terdiri atas :
Seksi Bina Usaha Peternakan
Seksi Pemasaran Peternakan
Kelembagaan Peternakan
Uraian Tugas pokok dan fungsi Bidang Usaha dan Pemasaran. :
1. Menyusun rencana kegiatan Bidang Bidang Usaha dan Pemasaran sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga
pelaksanaan tugas berjalan lancar;
3. Memantau, mengawasi, mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk
mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
4. Membuat konsep , mengoreksi, memaraf dan atau menandatangani naskah dinas
5. Mengkuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnaya
6. Melaksanakan inventarisasi usaha-usaha peternakan rakyat dan perusahaan peternakan;
7. Melaksanakan bimbingan teknis pengembangan usah dan kewirausahaan, perkreditan, dan
kemitraan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM);
8. Melaksanakan sosialisasi penerpaan Good Farming Practices dan skim-skim kredit;
9. Melaksanakan pelayanan perizinan dan rekomendasi usaha peternakan dan produk
peternakan;
10. Memantau dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan pemberian izin dan rekomendai
pengembangan usaha peternakan dan pengeluaran/pemasukan ternak bibit dan potong;
11. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam rangka
pengkajian upaya pengembangan usaha peternakan;
12. Melaksanakan monitoring, evaluasi pelaksanaa AMDAL,UPL dan UKL, perkembangan
realisasi kredit, investasi dan kemitraan serta promosi dan pemasaran hasil-hasil peternakan;
13. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Usaha dan Pemasaran dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
- Kelompok Jabatan Funsional
- UPTD
7|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
Struktur Organisasi Dinas Peternakan dapat dilihat sebagai berikut :
KEPALA DINAS
Ir. H. A. Muh. Amin Manggabarani
Nip. 19551227 198303 1 012
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
I Drh. H. Ma’ruf
FUNGSIONAL Nip. 19640220 199103 1 008
UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS
(UPTD)
8|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
Personil dinas peternakan Kabupaten Barru berjumlah 25 orang pegawai negeri sipil dengan
berbagai disiplin ilmu, yakni :
Jumlah
No Tingkat Pendidikan Ket
PNS Tenaga
Jumlah
Sukarela
1 Pasca Sarjana (S2) 6 - 6
2 Dokter Hewan 1 - 1
3 S1 13 11 24
4 Diploma 1 - 1
5 SLTA 3 11 14
6 SLTP 0 0 0
7 SD 0 0 0
Jumlah 24 22 46
9|L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Perubahan tatanan sosial dan ekonomi dunia menyebabkan paradigma perencanaan mengalami
perubahan. Dalam paradigma perencanaan yang lama titik berat diletakkan pada perencanaan makro
sentral sedang pada paradigma baru perencanaan berbasis pada analisis lingkungan strategis. Ciri
utama dalam perencanaan strategik adalah desentralistis dan berorientasi pada komunitas, peka
terhadap lingkungan dan memiliki target ang begeak (moving target). Sedangkan pada paradigma lama
cirinya sentralistik, tidak peka terhadap lingkungan dan targetnya tetap (statis).
Penyusunan perencanaan strategik Dinas Peternakan Kabupaten Barru, dikembangkan melalui
pendekatan-pendekatan baru yang lebih aspiratif, bottom-up berorientasi klien serta diarahkan pada
pencapaian Good Governance. Substansial Good Governance berujung pada akuntabilitas dan untuk itu
diperlukan syarat pokok yaitu profesionalisme, trasparansi, penegakan hukum dan lain-lain.
Pola dasar pembangunan Kabupaten Barru yang merespon positif terhadap lingkungan strategis
yang terus mengalami perubahan, maka Dinas Peternakan Kabupaten Barru memandang perlu
merumuskan suatu cara pandang startegis yang dapat menjawab perubahan tersebut. Untuk itu, visi,
misi, tujuan, sasaran, kebiijakan dan program Dinas Peternakan Kabupaten Barru sebagaimana
tercantum dalam Renstra 2010-2015 diuraikan sebagai berikut :
10 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
Makna Visi tersebut adalah :
a. Peternakan yang Maju : bahwa petani / peternak dalam mengembangkan ternaknya telah
mengoptimalkan SDA, memanfaatkan dana perbankan dan mampu mengaplikasikan
teknologi peternakan untuk meningkatkan kesejahteraan.
b. Terpadu : bahwa pembangunan peternakan diarahkan terintegrasi dengan sektor lain sesuai
dengan aturan atau norma yang berlaku di masyarakat
c. Mandiri : bahwa kegiatan peternakan telah terbentuk suatu usaha pokok peternakan yang
dapat menyediakan sapi potong dan bibit yang berkualitas dan berkelanjutan
d. Berlandaskan Keagamaan : bahwa aktivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pembinaan dan pembangunanan peternakan senantiasa berlandaskan nilai-nilai
keagamaan.
Sebagaimana penjabaran dari Visi tersebut, maka Misi Dinas Peternakan Kabupaten Barru adalah
sebagai berikut :
a. Mengembangkan budidaya peternakan yang terintegrasi dengan sektor lain agar tercipta
peluang-peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
b. Mendukung ketahanan pangan asal ternak yang cukup, berkualitas dan ASUH (Aman, Sehat,
Utuh dan Halal)
c. Meningkatkan sarana dan prasarana serta memberdayakan SDM peternakan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dan berkelanjutan
d. Melaksanakan pembangunan peternakan secara tulus, sebagai wujud pengamalan agama.
11 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
2. Sasaran
Sasaran pembangunan peternakan tidak terlepas dari perumusan tujuan pembangunan
peternakan. Prioritas sasaran yang ingin dicapai didasarkan pada RPJMD 2010-2015 adalah :
a. Berkurangnya penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan kerentanan untuk miskin
b. Terjadinya transformasi struktur perekonomian yang berimbang antara sector primer,
sekunder dan tersier
c. Meningkatnya populasi ternak besar yang berintegrasi dengan tanaman pangan
d. Meningkatnya produksi ternak unggas
e. Terciptanya kesiapan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan ilkim terhadap
produksi pertanian, ketahanan pangan, gangguan kesehatan dan keragaman hayati
f. Berkembangnya wilayah perkotaan/agropolitan, wilayah industry dan kawasan strategis
g. Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang transparan,
akuntabel dan partisipatif
h. Terciptanya pelayanan publik yang prima
i. Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur
12 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
4 Meningkatnya produksi ternak Melakukan sosialisasi Peningkatan kualitas dan
unggas kemitraan ternak unggas kuantitas produksi pertanian
5 Menekan dampak perubahan Pemanfaatan lahan dan air Mendorong peningkatan dan
iklim terhadap produksi secara arif dan bijak pemeliharaan jaringan
peternakan kerjasama berbagai unsur
tatanan daerah berbasis
kearifan lokal
6 Berkembangnya wilayah Pembangunan kawasan Peningkatan aksebilitas wilayah
perkotaan/agropolitan, wilayah peternakan
industri dan kawasan strategi
7 Tercapainya efektifitas dan Meningkatkan efektifitas Peningkatan efektifitas
efesiensi progran/kegiatan perencanaan dan perencanaan dan pengawasan
yang transparan, akuntabel pengawasan
dan partisipatif
2. Program
Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi
organisasi. Program kerja operasional Dinas Peternakan Kabupeten Barru dirumuskan sebagai
berikut :
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian
Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Peningkatan dan pengembangan statistik
Pembinaan dan produksi pertanian
Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Pelayanan administrasi perkantoran
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Pelayanan administrasi perkantoran
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Peningkatan pelayanan publik
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
13 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
3. Kegiatan
Kegiatan instansi Dinas Peternakan Kabupaten Barru adalah merupakan penjabaran dari
program yang disusun sebelumnya. Kegiatan-kegiatan yang disepakati terlampir :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian
TAHUN
No. Kegiatan
2015 2015 2015 2015 2015
1 Penaggulangan kemiskinan bidang
peternakan
14 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
Masyarakat
6 Pengolahan lahan dan air
7 Pembangunan sarana dan prasarana
pembibitan ternak
15 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
8. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
TAHUN
No. Kegiatan
2015 2015 2015 2015 2015
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2 Penyusunan laporan semesteran
3 Penyusunan laporan akhir tahun
4 Penyusunan RKA dan DPA
5 Monitoring dan evaluasi
16 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
10. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
TAHUN
No. Kegiatan
2015 2015 2015 2015 2015
1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2 Pengadaan peralatan gedung kantor
3 Pengadaan meubeleur
4 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
6 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
gedung kantor
4. Rencana Kinerja
Penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategik Dinas Peternakan Kabupaten Barru Tahun
2010-2015 yang telah mengalami perubahan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 dan Rencana Kinerja (Renja) disusun setiap tahunnya. Renja
menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam suatu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini
mempresentasikan nilai kuantitatif yang dilekatkan pada setiap indikator.
Sasaran
No Rencana Tingkat
Uraian Indikator
Capaian (Target)
Tercapainya efektifitas dan Tertibnya administrasi dan
100%
efesiensi progran/kegiatan yang keuangan
1
transparan, akuntabel dan Pencapaian pencapaian sasaran
100%
partisipatif kinerja
Meningkatnya kemampuan Persentase Aparat yang mengikuti
2 80%
manajerial dan teknis aparatur diklat
Berkembangnya industri Bertambahnya jumlah industri
3 0 unit
pengolahan hasil peternakan pengolahan hasil peternakan
Bertambahnya usaha tani ternak Meningkatnya usaha tani ternak
4 14 Klp
sapi terpadu terpadu
17 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
Meningkatnya usaha tani ternak
445.558 Ekor
Meningkatnya Produksi Ternak unggas
6
Unggas Berkembangnya kemitraan dalam
7 unit
usaha ternak unggas
Berkembangnya Wilayah Jumlah Kawasan Usaha dan
7 Perkotaan/Agropolitan, Wilayah Industri peternakan yang 0 unit
Industri dan Kawasan Startegis terbentuk
18 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
a) Pengukuran Kinerja
Untuk melakukan pengukuran kinerja, Dinas Peternakan membuat perencanaan tahunan
yang diambil dari rencana strategis yang berjangka 5 (lima) tahunan. Perencanaan tahunan ini
berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang cara pencapaiannya memuat kebijakan, program,
dan kegiatan 1 (satu) tahun yang akan dikerjakan. Beberapa cara pengukuran kinerja yang dilakukan
antara lain sebagai berikut:
Membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan;
Membandingkan kinerja nyata dengan hasil (sasaran) yang diharapkan;
Membandingkan kinerja tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya;
Indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja adalah indikator kinerja sasaran strategi dan
indikator kegiatan strategi tahun 2015. Indikator kinerja sasaran strategi adalah indikator yang
menggambarkan tingkat keberhasilan atau kegagalan penacapaian sasaran strategi yang telah
ditetapkan dalam dokumen rencana kinerja. Indikator kinerja kegiatan terdiri dari indikator input,
output, dan outcomes unuk setiap kegiatan dan tiap-tiap indikator kinerja ditetapkan satuan, rencana
dan realisasinya, sehingga perbandingan antara rencana dan realisasi tersebut dihasilkan capaian
kinerja.
LAKIP Tahun 2015 merupakan pengukuran kinerja keberhasilan atau kegagalan pencapaian
sasaran startegi dan dilakukan dengan memanfaatkan data base kinerja yang ada pada Dinas
Peternakan.
B. Capaian Kinerja
Sasaran strategik Tahun 2015 yang telah disusun dan ingin dicapai oleh Dinas Peternakan
Kabupaten Barru sebagian sudah tercapai sesuai yang diharapkan berdasarkan target kinerja yang
ditetapkan dalam pelaksanaan pembangunan peternakan di Kabupaten Barru, beberapa kebijakan
telah diambil dan menunjukkan adanya keberhasilan.
19 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
1. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran Strategik
Capaian kinerja sasaran strategik sebagaimana yang tertuang dalam Renstra dan Renja Dinas
Peternakan Kabupaten Barru Tahun 2015, dapat diuraikan sebagai berikut :
Sasaran
No Rencana
Uraian Indikator Tingkat Capaian Realisasi Persentase
(Target)
Tertibnya
Tercapainya efektifitas
administrasi dan 100% 100% 100%
dan efesiensi
keuangan
1 program/kegiatan yang
Pencapaian
transparan, akuntabel
pencapaian sasaran 100% 100% 100%
dan partisipatif
kinerja
Meningkatnya
Persentase Aparat
2 kemampuan manajerial 80% 76,80% 96%
yang mengikuti diklat
dan teknis aparatur
Bertambahnya
Berkembangnya industri
jumlah industri
3 pengolahan hasil 0 unit 1 unit 100%
pengolahan hasil
peternakan
peternakan
Bertambahnya usaha Meningkatnya usaha
4 14 Klp 12 Klp 85,71%
tani ternak sapi terpadu tani ternak terpadu
Meningkatnya Populasi Meningkatnya
5 63.904 ekor 68.805 ekor 107,67%
Ternak populasi ternak sapi
Meningkatnya usaha
445.558 Ekor 529.521 Ekor 118,84%
tani ternak unggas
6 Meningkatnya Produksi
Berkembangnya
Ternak Unggas
kemitraan dalam 7 unit 0 unit 0%
usaha ternak unggas
Berkembangnya
Jumlah Kawasan
Wilayah
Usaha dan Industri
7 Perkotaan/Agropolitan, 0 unit 1 unit 100%
peternakan yang
Wilayah Industri dan
terbentuk
Kawasan Startegis
20 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
a. Untuk sasaran strategik tercapainya efektifitas dan efesiensi program/kegiatan yang transparan,
akuntabel dan partisipatif tercapai dengan hasil 100 % dari target 100% dan realisasi 100%
sebagai beirkut :
- Tersedianya jasa surat menyurat yang terdiri atas honorarium pegawai tidak tetap (Sopir dan
Penjaga kantor), penyediaan alat tulis kantor, penyediaan materai, penyediaan
penggandaan, dan penyediaan makanan minuman harian pegawai.
- Dipertahankannya sistem informasi dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan yang
akurat dan akuntable secara tepat waktu. Jenis laporan yang dimaksud adalah Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keuangan Semesteran, Laporan
Keuangan Akhir Tahun, Rencana Kegiatan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
- Dipertahankannya prosentase pencapaian sasaran kinerja yang ditunjukkan dengan
lancarnya kegiatan operasional kegiatan Dinas Peternakan Kabupaten Barru.
b. Untuk sasaran strategik meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur sebagai
dengan hasil 76,80 % dari target 80 % realisasi 96,00 %.
- Terlaksananya keikutsertaan bimtek sebanyak 3 0rang dari target 5 orang
c. Untuk sasaran strategik berkembangnya industri pengolahan hasil peternakan tercapai 1 Unit
dengan hasil sebagai berikut :
- Telah diserahkan fasilitasi pakan ternak unggas kepada kelompok Sinar Pagi, Kel. Lalolang
Kecamatan Tanete Rilau (APBN).
d. Untuk sasaran strategik meningkatnya usaha tani ternak sapi terpadu tercapai dengan hasil
sebagai berikut :
- Meningkatnya kelahiran ternak 7.195 ekor tahun 2015.
- Meningkatnya kawin IB sebanyak 1.000 dosis tahun 2015
- Meningkatnya kelompok tani ternak yang melakukan usaha tani terpadu sebanyak 12
kelompok tahun 2015.
e. Untuk sasaran strategik Meningkatnya populasi ternak sapi tercapai dengan hasil sebagai
berikut :
- Meningkatnya populasi ternak sapi sebanyak 4.218 ekor tahun 2015
- Meningkatnya produksi daging sebesar 221.686 kg.
- Tersedianya data pendataan masalah peternakan di setiap kecamatan sebanyak 2.994
Kejadian Penyakit.
- Terlaksananya vaksinasi ND,SE/Antraks di kecamatan sebanyak 20.000 dosis
21 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
- Terlaksananya pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik (anjing liar) sebanyak
568 ekor
- Meningkatnya pengawasan depo obat hewan dan pemberdayaan petugas P3T mandiri
sebanyak 35 orang.
f. Untuk sasaran strategik Meningkatnya produksi ternak unggas tercapai dengan hasil sebagai
berikut :
- Meningkatnya populasi ayam buras yaitu 439.521 ekor.
- Meningkatnya populasi itik yaitu 120.184 ekor pada tahun 2015.
- Meningkatnya populasi ayam ras pedaging yaitu 1.500.007 ekor pada tahun 2015,
- Meningkatnya populasi ayam ras petelur sebesar 220.851 ekor pada tahun 2015,
- Meningkatnya produksi daging ayam buras sebesar 15.309 kg pada tahun 2015.
- Meningkatnya produksi daging itik sebesar 6.734 kg pada tahun 2015.
- Meningkatnya produksi daging ayam ras petelur sebesar 2.062 kg pada tahun 2015.
- Meningkatnya produksi daging ayam ras pedaging sebesar 236.585 kg pada tahun 2015.
- Meningkatnya produksi telur ayam buras yaitu 244.358 kg.
- Meningkatnya produksi telur ayam ras petelur yaitu 1.652.448 kg.
- Meningkatnya produksi telur itik yaitu 477.970 kg.
g. Untuk sasaran strategik berkembangya kemitraan dalam usaha ternak unggas dengan hasil
sebagai berikut :
- Tidak bertambahnya kemitraan ternak unggas.
h. Untuk sasaran strategik Menekan dampak perubahan iklim terhadap produksi peternakan
tercapai dengan hasil sebagai berikut :
- Tidak ada pengembangan sumber air melalui pembangunan embung..
i. Untuk sasaran strategik berkembangnya wilayah perkotaan/agropolitan, wilayah industri dan
kawasan strategi tercapai dengan sebagai berikut :
- Terlaksananya pembangunan fasilitasi sarana dan kelembagaan pasar ternak di Kel.
Laoloang Kec. Tanete Rilau.
2. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja Kegiatan.
Memperhatikan rencana kinerja tahunan, maka capaian kinerja kegiatan strategik Dinas
Peternakan Kabupaten Barru Tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Untuk kegiatan promosi hasil produk peternakan unggulan daerah tercapai dengan hasil 1
kegiatan dari target 3 kegiatan yaitu pembuatan leaflet, poster dan banner. Pelaksanaan
Pameran Pembangunan di Lapangan Sumpang Binangae. Dari target 3 kegiatan hanya 1
yang terlaksana disebabkan tidak adanya pelaksanaan promosi pameran di Makassar.
22 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
b. Untuk kegiatan pembibitan dan perawatan ternak diperoleh dengan hasil yang sebagai
berikut :
- Pelayanan Inseminasi Buatan
Indikator kinerja hasil yang diharapkan sebesar 2,0 S/C tercapai dengan hasil sebesar
2,2 S/C. Operasional IB Tahun 2015 yaitu 1.000 dosis dengan jumlah N2 cair
sebanyak 1.000 liter, kontainer depo 2 unit, plastik gloves 100 set, dan penyerentak
birahi 118 vial. Jumlah akseptor di Kabupaten Barru sebanyak 1.701 ekor dengan
jumlah kelahiran sampai Desember 2015 sebanyak 1.000 ekor. Adapun jumlah petugas
untuk 7 kecamatan sebanyak 7 orang. Kegiatan IB dilakukan untuk :
1. Meningkatkan jumlah kebuntingan
2. Meningkatkan kelahiran
3. Meningkatkan populasi ternak
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kegiatan ini antara lain, yaitu:
1. Jumlah tenaga inseminator belum mampu memenuhi untuk seluruh wilayah
kabupaten.
2. Masih kurangnya sosialisasi kegiatan IB
3. Sebagian besar masyarakat belum mengetahui mekanisme pelaksanaan/pelaporan
IB, terutama tanda-tanda birahi dan ciri-ciri reproduksi lainnya.
4. Kualitas semen tidak semuanya baik
5. Sistem pemeliharaan ternak sapi yang bersifat ekstensif sehingga deteksi birahi
sulit dilakukan.
c. Untuk kegiatan penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak diperoleh hasil sebagai
berikut :
- Tersedianya dokumen laporan akhir kegiatan penelitian dan pengolahan gizi pakan
ternak bekerjasama dengan puslitbang sumber daya alam LP2M Universitas
Hasanuddin Makassar
d. Untuk kegiatan pengembangan agribisnis peternakan diperoleh hasil sebagai berikut :
- Terlaksananya pembangunan 1 kandang di Kelompok Padaelo Desa Lempang Kec.
Tanete Riaja.
- Terlaksananya bantuan kawat duri sebanyak 320 roll di 7 kecamatan
- Terlaksananya bantuan bahan bangunan kandang di 7 kecamatan sebanyak 9.048
kaki.
e. Untuk kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna diperoleh
dengan hasil sebagai berikut:
23 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
- Terlaksananya pengadaan instalasi biogas sebanyak 2 unit di kelompok Bua Desa
Mattirowalie Tanete Riaja dan Kelompok Langkanae Desa Lalabata Kec. Tanete Rilau
- Terlaksannaya pengujian pupuk padat di kelompok Lereng Hijau Desa Balusu Kec.
Balusu.
f. Untuk kegiatan pendataan masalah peternakan tercapai dengan hasil sebagai berikut
- Terdatanya jumlah laporan penyakit sebanyak 2.994 yang terespon/terlayani dengan
realisasi pelayanan sebesar 100%. Kasus penyakit ini tersebar pada 54
Desa/Kelurahan pada 7 kecamatan dengan kejadian penyakit paling banyak
cacingan sebanyak 2.321, brucellosis 34 laporan kejadian penyakit, CRD/ngorok pada
ayam 116 laporan, ND pada ayam sebanyak 42, Rabies pada anjing sebanyak 2,
Scabies pada sapi 66, Balisecte (Gatal-Gatal) sebanyak 188 laporan.
g. Untuk kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak tercapai dengan
hasil sebagai berikut :
- Terlaksananya kegiatan pengadaan vaksin ternak SE sebanyak 20.000 dosis yang
menjadi stok tahun berikutnya. Alokasi vaksinasi SE per kecamatan berdasarkan stok
tahun lalu 11.000 dosis tersebar di Pujananting 1.800 dosis, Tanete Riaja 2200 ekor,
Tanete Rilau 1.300 ekor, Barru 2.300 ekor, Balusu 1.000 dosis, Soppeng Riaja 1.100
dosis, dan Mallusetasi 1.300 dosis
- Terlaksananya Vaksin ternak Antraks sebanyak 20.000 dosis. Alokasi vaksinasi
Antrakx per kecamatan berdasarkan stok tahun lalu 16.000 dosis tersebar di 6
Kecamatan : Tanete Riaja 2.200 dosis, Tanete Rilau 1.300 dosis, Barru 2.300 dosis,
Balusu 1.000 dosis, Soppeng Riaja 3.200 dosis, Mallusetasi 6.000 dosis.
- Terlaksananya kegiatan vaksinasi ND/AI sebanyak 20.000 dosis yang tersebar di 7
kecamatan sebagai berikut : Kecamatan Pujananting 2.800 ekor, Tanete Riaja 2.800
ekor, Tanete Rilau 3.000 ekor, Barru 2.800 ekor, Balusu 3.000 ekor, Soppeng Riaja
2.800 ekor dan Mallusetasi 2.800 ekor.
- Terlaksananya kegiatan vaksinasi brucella sebanyak 5.000 ekor di Kecataman Tanete
Rilau dan Barru masing2 2.500 ekor.
h. Untuk kegiatan pemusnahan ternak terjangkit penyakit endemik yaitu terlaksananya
eliminasi anjing liar sebanyak 568 ekor dari target sebanyak 2.000 ekor. Hal ini disebabkan
karena tdk semua perangkap racun yang disebar di konsumsi oleh anjing.
i. Untuk kegiatan penyusunan data dan statistik peternakan tercapai dengan hasil yaitu:
Pengumpulan data populasi, pemotongan ternak, produksi daging dan telur pada 7
(tujuh) kecamatan selama satu tahun.
24 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
Monitoring ternak pemerintah yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Barru
sebanyak 42 Kelompok.
j. Untuk kegiatan pembinaan dan pengawasan depo obat hewan, bahan asal ternak dan hasil
olahannya yaitu :
- Terlaksannya pertemuan P3T mandiri sebanyak 35 orang dan pemberian obat-obatan
- Pengawasan pemantauan depo obat hewan, bahan asal ternak dan hasil olahannya
- Terdapat 96 jenis obat yang beredar di kabupaten barru di 3 poultry shop, dan hasil
pemantauan lapangan tidak ada obat kadaluawrsa yang beredar
- Terperiksanya hewan qurban sebelum di potong di kabupaten barru
k. Untuk kegiatan pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat diperoleh hasil sebagai
berikut :
- Terlaksannya pendisitribusian ayam buras sebanyak 2.000 ekor di 4 Kelompok masing-
masing 500 ekor sebanyak 50 ekor jantan dan 450 ekor betina sebagai berikut : Kelompok
Mabbulosibatang Desa Balusu Kec Balusu, Kelompok Mawija Desa Lompo Tengah Kec.
Tanete Riaja, Kelompok Massediadae Desa Lompo Tengah Kec. Tanete Riaja, Kelmpok
Syukur Bersama Kelurahan Bojo Baru Kec. Mallusetasi.
l. Untuk kegiatan pemberdayaan kelembagaan peternak tercapai dengan hasil pelaksanaan
sebagai berikut :
- Bimtek produk peternakan unggas dilaksanakan di Kec. Balusu Desa Lampoko di
Kelompok Wanita Tani Pakkiti sebanyak 25 orang.
- Bimtek pengolahan limbah ternak dilaksanakan di Kelompok Duppamatae Desa Siddo
Kec. Soppeng Riaja sebanyak 25 orang.
- Bimtek Agribisnis Peternakan dilaksanakan di kelompok Macccolililoloe Desa Batupute
Kec. Soppeng Riaja sebanyak 25 orang.
m. Untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan di
Desa Tellumpanua Kec. Tanete Rilau tercapai dengan hasil yaitu :
- Terlaksananya pembangunan Rumah Potong Hewan
- Tersedianya Peralatan Rumah Potong Hewan
n. Untuk kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan administrasi perkantoran diperoleh
dengan hasil sebagai berikut :
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat selama 1 tahun
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik selama 1 tahun
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional 2 unit
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor selama 1 tahun
25 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
- Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan selama 12 bulan.
- Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah selama 1 tahun sebanyak
- Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah selama 1 tahun
o. Untuk kegiatan yang berhubungan dengan sarana dan prasaran aparatur diperoleh dengan
hasil sebagai berikut :
- Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 1 jenis
- Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 4 jenis
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor sebanyak 1 unit
- Pemeliharaan Rutin/Berkala kendaraan dinas operasional sebanyak 1 unit
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 3 jenis
p. Untuk kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kapasitas aparatur diperoleh
dengan sebagai berikut :
- Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan untuk 5 orang hanya
terealisasi 3 orang sj.
q. Untuk kegiatan yang berhubungan dengan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD sebanyak 1
dokumen
- Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran sebanyak 1 dokumen
- Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun sebanyak 1 dokumen
- Penyusunan RKA dan DPA sebanyak 2 dokumen
C. Akuntabilitas Keuangan
Akuntabilitas keuangan Dinas Peternakan Kabupaten Barru dianalisis dari perbandingan alokasi
dan realisasi anggaran secara keseluruhan yang dikelola. Dana yang dikelola bersumber dari APBD
Kabupaten Barru dan Dana Tugas Perbantuan yang bersumber dari APBN. Akuntabiltas keuangan
menggambarkan pula tingkat capaian efisiensi penggunaan dana terhadap indikator kinerja yang
telah ditetapkan dengan rincian yaitu sebagai berikut :
26 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
a) Belanja Operasi sebesar Rp. 3.607.018.457,- dengan realisasi sebesar Rp.
3.561.793.598,- atau 98,75%. Belanja Operasi ini dialokasikan untuk Belanja Pegawai
dan Belanja Barang dan Jasa
b) Belanja Modal sebesar Rp. 687.757.200,- dengan realisasi sebesar Rp. 638.940.000
atau 92,90%.
o Tahun Anggaran 2015 realisasi penerimaan kembali piutang yang dikelola Dinas Peternakan
sebesar Rp. 2.500.000.
2. Analisis capaian indikator kinerja efisiensi
Dana yang bersumber dari APBD Kabupaten yang dikembalikan ke Kas Negara sebesar Rp.
24.329.724,-.
27 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Barru Tahun 2015 yang disusun ini,
berisi tentang capaian Kinerja yang merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen seluruh aparat Dinas
Peternakan Kabupaten Barru dalam rangka mewujudkan Pertanggungjawaban kinerja Dinas Peternakan
Kabupaten Barru sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tanuh 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Dinas Peternakan menetapkan beberapa kebijaksanaan dan program yang dituangkan dalam
kegiatan baik jangka pendek maupun panjang sebagai penjabaran dari visi dan misi Pemerintah Daerah
maupun Dinas Peternakan sendiri untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Penerapan
sistem pertanggung jawaban secara transparan dan akuntable melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), sehingga dalam pelaksanaan pembangunannya akan tepat, jelas, terukur,
dan legitimage, berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari kolusi,
korupsi dan nepotisme serta mampu menjadi pedoman untuk pelaksanaan kegiatan sektor peternakan
pada tahun selanjutnya.
Pengukuran dan evaluasi kinerja pencapaian kegiatan yang dilakukan mempunyai nilai capaian
yang cukup memuaskan dan sesuai dengan sasaran dan tujuan. Kegiatan-kegiatan yang telah disusun
mampu dilaksanakan oleh masing-masing pelaksana kegiatan. Untuk itu, pada tahun depan Dinas
Peternakan Kabupaten Barru akan lebih antusias untuk meningkatkan kinerjanya dengan
memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki baik potensi internal maupun eksternal.
Hambatan dan kendala yang timbul selama pelaksanaan kegiatan pada tahun 2015 ini akan
dijadikan pelajaran dan pengalaman serta dilakukan pengkajian, sehingga dalam pelaksanaan
pembangunan peternakan di Kabupaten Barru pada waktu dan tahun yang akan dating mampu ditekan
dan diminimalkan. Dengan demikian, hasil yang diperoleh akan lebih baik dibandingkan apa yang telah
dicapai pada tahun ini.
28 | L a k i p D i n a s P e t e r n a k a n 2 0 1 5
Lampiran 1.
RENCANA KINERJA TAHUNAN
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2015
Sasaran Kegiatan
Rencana Rencana
Tingkat Program Tingkat
Uraian Indikator Uraian Indikator Kinerja Satuan
Capaian Capaian
(Target) (Target)
1 2 3 4 5 6 7 8
Tercapainya efektifitas dan Tertibnya administrasi dan 100,00% Program Administrasi Penyediaan Jasa Surat Input : Dana Rupiah 31.645.000
efesiensi progran/kegiatan yang keuangan Perkantoran Menyurat Output : Tersedianya jasa surat Bulan 12
transparan, akuntabel dan menyurat
partisipatif Outcome : Meningkatnya persentase Persen 100
jumlah surat yang berhasil
terkirim selama 1 tahun
Program Peningkatan Penyusunan Laporan Input : Dana Rupiah 499.800
Pengembangan Capaian Kinerja dan Output : Terlaksananya penyusunan Dokumen 1
Sistem Pelaporan Ikhtisar Realisasi Kinerja laporan LAKIP
Capaian Kinerja dan SKPD Outcome : Tersampaikannya Lakip Dinas Dokumen 1
Keuangan Peternakan Tepat Waktu
Sasaran Kegiatan
Persentase Realisasi Persentase
Rencana Pencapaian Rencana Pencapaian
Tingkat Rencana Program Tingkat Rencana
Uraian Indikator Realisasi Uraian Indikator Kinerja Satuan
Capaian Tingkat Capaian Tingkat
(Target) Capaian (Target) Capaian
(Target) (Target)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tercapainya Tertibnya 100% 100% 100% Program Penyediaan Jasa Input : Dana Rupiah 31.645.000 31.645.000 100%
efektifitas dan administrasi dan Administrasi Surat Menyurat Output : Tersedianya jasa
Bulan 12 12 100%
efesiensi keuangan Perkantoran surat menyurat
progran/kegiatan Outcome : Meningkatnya
yang transparan, persentase jumlah
akuntabel dan surat yang berhasil Persen 100 100 100%
partisipatif terkirim selama 1
tahun
Program Penyusunan Input : Dana Rupiah 499.800 499.800 100%
Peningkatan Laporan Capaian Output : Terlaksananya
Pengembangan Kinerja dan penyusunan laporan Dokumen 1 1 100%
Sistem Ikhtisar Realisasi LAKIP
Pelaporan Kinerja SKPD Outcome : Tersampaikannya
Capaian Kinerja Lakip Dinas
Dokumen 1 1 100%
dan Keuangan Peternakan Tepat
Waktu
Penyusunan Input : Dana Rupiah 499.800 499.800 100%
Laporan Output : Terlaksananya
Keuangan penyusunan laporan
Dokumen 1 1 100%
Semesteran keuangan
semesteran
Outcome : Tersampaikannya
laporan keuangan
Dokumen 1 1 100%
semesteran secara
tepat waktu
Penyusunan Input : Dana Rupiah 499.800 499.800 100%
Laporan Output : Terlaksananya
Keuangan Akhir penyusunan laporan
Dokumen 1 1 100%
Tahun keuangan akhir
tahun
Outcome : Tersampaikannya
laporan keuangan
Dokumen 1 1 100%
akhir tahun secara
tepat waktu
Penyusunan RKA Input : Dana Rupiah 499.800 499.800 100%
dan DPA Output : Terlaksananya
penyusunan RKA Dokumen 2 2 100%
dan DPA
Outcome : Tersampaikannya
RKA dan DPA
Dokumen 2 2 100%
tahun 2015 secara
tepat waktu
Pencapaian 100% 100% 100% Program Penyediaan Jasa Input : Dana Rupiah 13.200.000 7.542.319 57,14%
pencapaian Administrasi Komunikasi, Output : Tersedianya jasa
sasaran kinerja Perkantoran Sumberdaya Air langganan
dan Listrik komunikasi Bulan 12 12 100%
sumberdaya air dan
listrik
Outcome : Dipertahankannya
prosentase
pembayaran jasa Rekening 3 3 100%
komunikasi,, listrik
dan air
Penyediaan Jasa Input : Dana Rupiah 1.340.000 863.600 64%
Pemeliharaan dan Output : Tersedianya jasa
Perizinan perizinan kendaraan
Bulan 12 12 100%
Kendaraan dinas/operasional
Dinas/Operasiona
l Outcome : Dipertahankannya
prosentase
pembayaran jasa
perizinan kendaraan Unit 3 2 67%
dinas/operasional
selama 1 Tahun
Penyediaan jasa Input : Dana Dana 4.800.000 4.800.000 100%
kebersihan kantor Output : Tersedianya jas
Bulan 12 12 100%
kebersihan kantor
Outcome Dipertahankannya
pembayaran jasa Orang 1 1 100%
kebersihan kantor
Penyediaan Input : Dana Rupiah 3.300.000 3.300.000 100%
Bahan Bacaan Output : Tersedianya bahan
dan Peraturan bacaan dan
Perundang- peraturan Tahun 1 1 100%
Undangan perundang-
undangan
Outcome : Dipertahankannya
persentase
ketersediaan bahan
bacaan dan Tahun 1 1 100%
peraturan
perundang-
undangan selama 1
Tahun
Rapat-Rapat Input : Dana Rupiah 80.632.000 80.501.100 100%
Koordinasi dan Output : Terlaksananya
Konsultasi Keluar Rapat-Rapat
Daerah Koordinasi dan Tahun 1 1 100%
Konsultasi Keluar
Daerah
Outcome : Tercapainya
persentase
pelaksanaan tugas-
tugas Rapat-Rapat OK 50 69 138%
Koordinasi dan
Konsultasi Keluar
Daerah
Rapat-Rapat Input : Dana Rupiah 24.815.000 24.795.000 100%
Koordinasi dan Output : Terlaksananya
Konsultasi Dalam Rapat-Rapat
Daerah Koordinasi dan Tahun 1 1 100%
Konsultasi Dalam
Daerah
Outcome : Tercapainya
persentase
pelaksanaan tugas-
tugas Rapat-Rapat OK 66 80 121,21%
Koordinasi dan
Konsultasi Dalam
Daerah
Program Pengadaan Input : Dana Rupiah 3.500.000 3.500.000 100%
Peningkatan Perlengkapan Output : Tersedianya
Sarana dan Gedung Kantor perlengkapan Jenis 1 1 100%
Prasarana gedung kantor
Aparatur Outcome : Terlaksananya
pengadaan
jenis 1 1 100%
perlengkapan
gedung kantor
Pengadaan Input : Dana Rupiah 7.500.000 7.500.000 100%
Peralatan Gedung Output : Tersedianya
Kantor peralatan gedung Jenis 1 1 100%
kantor
Outcome : Terlaksananya
pengadaan
jenis 1 1 100%
peralatan gedung
kantor
Pemeliharaan Input : Dana Rupiah 4.250.000 4.250.000 100%
Rutin/Berkala Output : Tersedianya
Gedung Kantor pemeliharaan Jenis 3 3 100%
gedung kantor
Outcome : Terlaksananya
pemelihraan
Jenis 3 3 100%
rutin/berkala
gedung kantor
Pemeliharaan Input : Dana Rupiah 12.500.000 12.500.000 100,00%
Rutin/Berkala Output : Terlaksananya
Kendaraan Pemeliharaan
Dinas/Operasiona Rutin/Berkala Unit 1 1 100,00%
l Kendaraan
Dinas/Operasional
Outcome : Dipertahankannyap
emeliharaan
rutin/berkala
Unit 1 1 100,00%
kendaraan
dinas/operasional
roda 4
Pemeliharaan Input : Dana Rupiah 2.300.000 2.300.000 100,00%
Rutin/Berkala Output : Terlaksananya
Peralatan Gedung pemeliharaan
jenis 3 2 67%
Kantor peralatan gedung
kantor
Outcome : Dipertahankannya
kondisi peralatan jenis 3 2 67%
gedung kantor
Meningkatnya Persentase 80% 80% 100% Program Bimbingan Teknis Input : Dana Rupiah 8.500.000 7.500.000 88,24%
kemampuan Aparat yang Peningkatan Implementasi Output : Terlaksananya
manajerial dan mengikuti diklat Kapasitas Peraturan keikutsertaan aparat
3 3 100%
teknis aparatur Sumberdaya Perundang- dalam bintek
Aparatur Undangan Orang
Outcome : Meningkatnya Orang
pengetahuan aparat 3 3 100%
peternakan
Berkembangnya Bertambahnya 0 unit 0 unit 0% Promosi Hasil Input : Dana Rupiah 23.195.000 7.895.000 34,04%
industri pengolahan jumlah industri Produk Output : Terselenggaranya
hasil peternakan pengolahan hasil Peternakan promosi produk
peternakan Unggulan Daerah unggulan Kegiatan 3 1 33,33%
peternakan daerah
Outcome : Meningkatnya
promosi atas hasil
produk unggulan Kegiatan 3 1 33,33%
peternakan daerah
Bertambahnya Meningkatnya 14 Klp 12 Klp 85,71% Program Pembibitan dan Input : Dana Rupiah 555.809.800 550.707.000 99,08%
usaha tani ternak usaha tani ternak Peningkatan Perawatan Ternak Output : Terlaksananya
Dosis 1.000 1.000 100%
sapi terpadu terpadu Produksi Hasil kegiatan kawin IB
Peternakan Outcome : Tercapainya jumlah
ternak yang di IB ekor 750 750 100%
Outcome : Meningkatnya
keterampilan
pengelolaan pemilik
Depo Obat Hewan Orang 35 35 100,00%
dan Hasil
Olahannya serta
petugas P3TM
Meningkatnya Meningkatnya 445.558 529.521 118,84% Program Pendistribusian Input : Dana Rupiah 197.765.000 197.765.000 100,00%
Produksi Ternak usaha tani ternak ekor ekor Peningkatan bibit ternak Output : Terlaksananya
Unggas unggas Produksi Hasil kepada pendistribusian ekor 2000 2.000 100,00%
Peternakan masyarakat ternak unggas
Outcome : Bertambahnya
populasi ternak Ekor 2000 2.000 100,00%
unggas
Berkembangnya 7 Unit 0 unit 0% Program Pemberdayaan Input : Dana Rupiah 144.318.800 130.461.300 90,40%
kemitraan dalam Pembinaan dan Kelembagaan Output : Terlaksananya
usaha ternak Produksi Peternak pelatihan dan temu
unggas Pertanian usaha bagi kali 9 9 100,00%
kelompok dan
pelaku usaha
Outcome : Bertambahnya
pengetahuan bagi
Orang 240 240 100,00%
kelompok dan
pelaku usaha
Berkembangnya Jumlah Kawasan 0 Unit 1 unit 100% Program Pembangunan Input : Dana Dana 673.825.000 617.246.000 91,60%
Wilayah Usaha dan Peningkatan Sarana dan Pasar Output : Bertambahnya
Perkotaan/Agropolit Industri Produksi Hasil Produksi Hasil sarana dan
an, Wilayah peternakan yang Peternakan Peternakan Prasarana Rumah
Unit 1 1 100,00%
Industri dan terbentuk Potong Hewan
Kawasan Startegis (RPH) Ruminansia
Outcome : Terlaksannya
pembangunan
sarana dan
Prasarana Rumah Unit 1 1 100,00%
Potong Hewan
(RPH) Ruminansia
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 31.645.000 31.645.000 100,00 12 12 100,0 100,00 100 100 100,00 100,00 Efisien, Efektif
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 4.800.000 4.800.000 100,00 12 12 100,0 100,00 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
6 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 80.632.000 80.501.100 99,84 1 1 100,0 100,16 50 69 138,00 138,00 Efisien, Efektif
7 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah 24.815.000 24.795.000 99,92 1 1 100,0 100,08 66 80 121,21 121,21 Efisien, Efektif
8 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 3.500.000 3.500.000 100,00 1 1 100,0 100,00 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
9 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 7.500.000 7.500.000 100,00 1 1 100,0 100,00 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
10 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 4.250.000 4.250.000 100,00 3 3 100,0 100,00 3 3 100,00 100,00 Efisien, Efektif
15 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 499.800 499.800 100,00 1 1 100,0 100,00 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
16 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 499.800 499.800 100,00 1 1 100,0 100,00 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
17 Penyusunan RKA dan DPA 499.800 499.800 100,00 1 1 100,0 100,00 2 2 100,00 100,00 Efisien, Efektif
18 Penyusunan Data dan Statistik Peternakan 60.490.000 60.471.000 99,97 1 1 100,0 100,03 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
19 Pendataan Masalah Peternakan 339.937.500 336.482.700 98,98 7 7 100,0 101,03 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
21 Pemusnahan Ternak Terjangkit Penyakit Endemik 121.741.600 120.605.000 99,07 100 100 100,0 100,94 2.000 568 28,40 28,40 Efisien, Tdk Efektif
22 Pembibitan dan Perawatan Ternak 555.809.800 550.707.000 99,08 1.000 1.000 100,0 100,93 750 750 100,00 100,00 Efisien, Efektif
23 Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat 197.765.000 197.765.000 100,00 2.000 2.000 100,0 100,00 2.000 2.000 100,00 100,00 Efisien, Efektif
24 Penelitian dan pengolahan gizi pakan ternak 16.495.000 16.495.000 100,00 1 1 100,0 100,00 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
25 Pengembangan Agribisnis Peternakan 127.930.000 106.930.000 83,58 1 1 100,0 119,64 1 1 100,00 100,00 Efisien, Efektif
27 Promosi Hasil Produk Peternakan 23.195.000 7.895.000 34,04 3 1 33,3 97,93 3 1 33,33 100,00 Tdk Efisien, Efektif
30 Pemberdayaan Kelembagaan Peternak 144.318.800 130.461.300 90,40 9 9 100,0 110,62 240 240 100,00 100,00 Efisien, Efektif