Anda di halaman 1dari 1

11.

Pelabelan dan Pengemasan

1. Peralatan/mesin pengemasan harus selalu dalam keadaan baik dan bersih sebelum digunakan, ditandai
dengan label bersih. Sebelum digunakan, lini pengemasan harus dibersihkan dari bahan pengemas dan
produk sebelumnya dari barang-barang yang tidak ada kaitannya dengan proses pengemasan yang akan
dilakukan dengan tujuan mengurangi kontaminasi silang dan campur baur. Produk yang berbeda, tidak
dikemas pada lokasi yang berdekatan kecuali terdapat pemisahan secara fisik,
2. Selama proses pengemasan dan pelabelan harus dilakukan pengambilan contoh secara acak untuk
pemeriksaan bobot, penampilan serta pemeriksaan kualitas meliputi pemerian/organoleptik, fisika, kimia dan
mikrobiologi. Contoh yang diambil mewakili satu periode pengemasan yang dilaksanakan, dengan cara
mengambil contoh secara berkala. Jumlah contoh yang diambil sangat tergantung dari tingkat ketelitian.
Pengambilan contoh dilakukan minimal pada saat awal, tengah dan akhir pengisian dan atau apabila terjadi
kerusakan/perbaikan alat. Pemeriksaan dapat dilakukan segera setelah pengambilan contoh, atau waktu
tertentu sesuai dengan spesifikasi. Bila ditemukan penyimpangan selama proses pengemasan dan pelabelan
ini, proses pengemasan dan pelabelan dihentikan.
3. Pada saat digunakan, lini tersebut diberi identitas produk yang dikemas, misalnya nama produk, ukuran dan
nomor bets yang dapat dilihat dengan jelas. Satu lini pengemasan dalam satu satuan waktu tertentu hanya
digunakan untuk satu macam produk guna menghindari tercampurnya satu produk dengan produk lain.
Produk yang telah dimasukkan ke dalam wadah akhir tetapi belum diberi label dipisahkan, diberi tanda untuk
menjaga agar tidak tercampur dengan produk lain.
4. Pada akhir pengemasan dan pelabelan, dilakukan penghitungan kembali (rekonsiliasi) produk akhir yang
diperoleh, sisa komponen wadah dan tutup, pembungkus dan lain-lain. Rekonsiliasi dicatat pada Catatan
Pengemasan Bets. Hanya produk yang berasal dari satu bets pengemasan saja yang boleh ditempatkan pada
satu palet. Bila ada karton yang tidak penuh maka jumlah kemasan yang ada di dalam dituliskan pada karton
tersebut. Sisa bahan pengemas dikembalikan ke gudang, disertai catatan perincian jumlah yang dipakai
ataupun ditolak. Untuk yang ditolak hendaklah diproses lebih lanjut sesuai dengan POB. Setiap bahan yang
sudah diberi kode bets, tetapi tidak digunakan, harus dilakukan pencatatan dan dikembalikan ke gudang untuk
dimusnahkan. Setelah rekonsiliasi, produk tersebut dikarantina sambil menunggu pelulusan dari Bagian
Pengawasan Mutu.

12. Produk Jadi, Karantina, dan Pengiriman ke Gudang Produk Jadi


Semua label yang berkaitan dengan produk jadi harus kelihatan dengan jelas. Produk yang sudah diluluskan
oleh Bagian Pengawasan Mutu dicatat pada kartu stok produk jadi. Bila produk tidak lulus uji, harus segera
diberi tanda sebagai produk ditolak dan dipisahkan secara fisik untuk ditindak lanjuti sesuai dengan POB.

Anda mungkin juga menyukai