Anda di halaman 1dari 9

 

 
 

IV. Titik Berat dan Momen Inersia

4.1 Titik Berat Penampang


Momen pertama suatu luasan elemen terhadap suatu sumbu di dalam
bidang luasan diberikan dengan produk luasan elemen dan jarak tegak lurus
antara elemen dengan sumbu.

Titik berat atau pusat suatu luasan adalah suatu titik dimana luasan
terkonsentrasi dan tetap meninggalkan momen yang tidak berubah terhadap
sembarang sumbu. Pada umumnya leyak titik berat dinyatakan sebagai jarak
pada koordinat “x” dan “y”. Momen pertama dQx elemen da terhadap sumbu
x adalah dQx = yda, dan terhadap sumbu y adalah dQy = xda.

Gambar 4.1 Koordinat Suatu Elemen

Momen pertama luasan terhingga terhadap suatu sumbu di dalam bidng


luasan diberikan dengan jumlah momen pertama terhadap sumbu yang sama
dari semua elemen luasan yang terdapat dalam luasan. Ini sering dievaluasi
dengan cara integral. Jika momen pertama suatu luasan terhingga dinyatakan
dengan Qx, maka :

QX = ∫ dQx .......... (4.1a)


Q y = ∫ dQ y ......... (4.1b)

IV‐1 
 
 
 
 

Jadi letak titik berat atau pusat suatu luasan dengan koordinat sebagai berikut:

xda Q y
x=∫ = .......... (4.2a)
A A
yda Qx
y=∫ = ......... (4.2b)
A A

dimana A adalah luasan

Luasan dan titik berat beberapa bentuk penampang :


a. Empat persegi panjang

b. Segi tiga sama kaki

c. Segi tiga siku-siku

IV‐2 
 
 
 
 

d. Segi tiga tidak sama kaki

e. Lingkaran

f. Setengah lingkaran

Untuk luasan bidang yang tersusun atas n sub-luasan Ai, dengan


masing-masing koordinat “x” dan “y” diketahui, titik berat dapat ditentukan
dengan cara menganggap luasan penampang sebagai berat, kemudian
berdasarkan jumlah momen dari bagian-bagian luasan penampang terhadap
garis sembarang sama dengan momen keseluruhan penampang terhadap garis
yang sama, maka letak titik berat dapat ditentukan :

IV‐3 
 
 
 
 

n
⎛ n ⎞
∑i =1
Ai . x i = ⎜ ∑ Ai ⎟ x
⎝ i =1 ⎠
dan .......... (4.3a)

n
⎛ n ⎞

i =1
Ai . y i = ⎜ ∑ Ai ⎟ y
⎝ i =1 ⎠
.......... (4.3b)

sehingga,

∑ x i . Ai
xi = i =1
n
dan .......... (4.3c)
∑ i =1
Ai

∑ y i . Ai
yi = i =1
n
.......... (4.3d)
∑i =1
Ai

4.2 Momen Inersia Penampang

Gambar 4.2 Momen Inersia Luasan Hingga

IV‐4 
 
 
 
 

Momen inersia suatu luasan terhingga terhadap suatu sumbu di dalam


bidang luasan diberikan dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu yang
sama dari seluruh elemen yang ada pada luasan terhingga tersebut, dinyatakan
dalam bentuk integral :

Momen inersia suatu luasan elemen terhadap suatu sumbu di dalam


bidang luasan diberikan dengan produk luasan elemen dan kuadrat jarak
(tegak lurus) antara elemen dengan sumbu. Momen inersia elemen terhadap
sumbu x adalah dlx = y2da dan terhadap sumbu y adalah dly = x2da

I x = ∫ dl x = ∫ y 2 da dan .......... (4.4a)

I y = ∫ dl y = ∫ x 2 da .......... (4.4b)

Untuk suatu bidang yang tersusun atas n sub-bidang Ai , dimana


masing-masing momen inersianya terhadap sumbu x dan sumbu y diketahui,
maka bentuk integral dapat diganti dengan bentuk penjumlahan :

n
I x = ∑ ( I x )i dan .......... (4.5a)
i =1

n
I y = ∑ ( I y )i
i =1 ......... 4.5b).

Satuan untuk momen inersia adalah pangkat empat dari satuan panjang.

Momen inersia terhadap sumbu yang melalui titik berat beberapa bentuk
penampang :

IV‐5 
 
 
 
 

a. Empat persegi panjang

1
Ix = b.h 3
12
1
I y = h.b 3
12

b. Segi tiga sama kaki

1
Ix = b.h 3
36
1
I y = b.h 3
48

c. Segi tiga siku-siku

1
Ix = b.h 3
36
1
I y = b.h 3
48

d. Segi tiga tidak sama kaki

1
Ix = b.h 3
36
1
I y = b.h(b 2 − b.b2 + b2 )
2

36

IV‐6 
 
 
 
 

e. Lingkaran

1
Ix = I y = πd 4
64

f. Setengah lingkaran

1
I x = I y = πr 4
8

Momen inersia suatu elemen terhadap sumbu yang bergeser dari titik
berat, maka momen inersia terhadap sumbu x dan sumbu y adalah :

Gambar 4.3 Elemen Sumbu Yang Bergeser

I x = I xG + A. y1
2
.......... (4.6a)

I y = I yG + A. x1 .......... (4.6b)
2

Jari-jari putaran, jika momen inersia luasan A terhadap sumbu x dinyatakan


dengan Ix, maka jari-jari putaran rx dapat didefinisikan dengan :

IV‐7 
 
 
 
 

Ix
rx =
A .......... (4.7a)
dan jika momen inersia luasan A terhadap sumbu y dinyatakan
dengan Iy, maka jari-jari putaran ry adalah :
I
ry =
y

A .......... (4.7b)

4.3 Contoh-Contoh Soal dan Pembahasan


Soal 1. Sebuah balok berlubang di tengah lebar balok dengan ukuran dalam
cm seperti ditunjukkan pada gambar. Tentukan letak titik berat dan
momen inersia balok penampang tersebut.

60

30 
20

30

Penyelesaian :
a. Letak titik berat.

x1 . A1 − x 2 . A2
x=
A1 − A2
15 .( 30 x 60 ) − 15 .( 1 4 .π .20 2 )
x= = 15 .cm
(30 x 60 ) − ( 1 4 .π .20 3 )

y1 . A1 − y 2 . A2
y=
A1 − A2
30 .( 30 x 60 ) − 40 .( 1 4 .π .20 2 )
y= = 27 ,89 cm
(30 x 60 ) − ( 1 4 .π .20 3 )

IV‐8 
 
 
 
 

b. Momen inersia penampang.

I x = I x1 − I x 2
Ix = (1
12 ) (
.b1 .h1 + A1 . y1 ' 2 −
3 1
64 .π .d 4 + A2 . y 2 ' 2 )
Ix = (1
12 . 30 . 60 + ( 30 x 60 ). 27 ,89
3 2
)− ( 1
64 .π . 20 4 + ( 1 4 .π . 20 2 ) ). 40 , 79 2 )
I x = 536355 ,33 .cm 4

I y = I y1 − I y 2
Iy = ( 1
12 ) (
.b1 .h1 + A1 . x1 ' 2 −
3 1
64 .π .d 4 + A 2 . x 2 ' 2 )
Iy = ( 1
12 . 30 3. 60 + ( 30 x 60 ). 0 2 − ) ( 1
64 .π . 20 4 + ( 1 4 .π . 20 2 ) ). 0 2 )
I y = 127146 , 02 .cm 4

IV‐9 
 

Anda mungkin juga menyukai