A. Pilihan Ganda
1. D. Pasal 25
Karena PPh pasal 25 adalah angsuran yang harus dibayar sendiri oleh WP.
2. D. Gratifikasi, THR, Bonus
Karena Di pilihan A dan C mengandung unsur warisan yang sebenarnya warisan
adalah bukan objek pajak
3. D. Ujang menerima upah atas pekerjaannya melakukan renovasi gedung PT
Sinar rembulan
Karena pilihan A,B, dan C pemberi kerjanya bukan pemotong pph pasal 21
4. B. 54.000.000
Karen ptkp karyawati secara umum adalah TK/0, kecuali diterangkan bahwa
suaminya tidak bekerja.
5. A. 25 Maret 2019
Saat diakuinya beban gaji oleh perusahaan atau diakuinya penghasilan bagi
penerima
6. C. 31 Maret 2019
Saat terutang bagi pemotong (pemberi kerja) yaitu saat akhir bulan pemotongan.
7. C. 10 April 2019
Saat penyetoran pemotongan pph pasal 21 yaitu 10 hari setelah masa pajak berakhir
8. D. 20 April 2019
Saat pelaporan pemotongan pph pasal 21 yaitu 20 hari setelah masa pajak berakhir
9. C. Natura yang dibayarkan oleh perusahaan merupakan penghasilan bagi
karyawan
PT. GARUDA EMAS (Pemberi natura) adalah perusahan yang dikenai dengan tarif
final atau norma penghitungan khusus karena bergera dalam bidang konstruksi.
10. B. Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima penghasilan tertentu secara
teratur
Sesuai dengan kriteria pegawai tetap dalam per-16/2016
11. C. Pegawai tidak tetap
Pegawai tidak tetap = pegawai yang penghasilannya berdasar jumlah hari bekerja,
jumlah unit hasil pekerjaan.
12. C. Upah satuan
Upah satuan = upah berdasar jumlah unit hasil pekerjaan
13. D. Tidak dipotong PPh pasal 21
Santunan dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi adalah bukan objek pph
pasal 21
14. C. Terutang phh pasal 21
Karena pph pasal 21 ditanggung oleh perusahaan dengan tarif final atau norma
penghitungan khusus.
15. B. Penghasilan bagi reza dan merupakan objek PPh pasal 21
Tunjangan pph pasal 21 yang diberikan pemberi kerja adalah penambah
penghasilan bruto bagi penerima
16. C. Biaya pensiun
Pengurang penghasilan pensiunan teratur yaitu biaya pensiun sebesar 5% dari
penghasilan bruto dengan maksimal 200.000/bulan atau 2.400.000/tahun.
17. A. 500.000
gaji Rp 9.000.000
tunjangan jabatan Rp 2.000.000
tunjangan telekomunikasi Rp 2.000.000
tunjangan transportasi Rp 2.000.000
Penghasilan bruto Rp 15.000.000
biaya jabatan
= 5% * Ph bruto
Rp 750.000 >>> maksimal 500.000 satu bulan
18. B. Pada bulan Januari s.d. April penghasilan mamat dipotong PPh pasal 21
sebesar 120% x tarif pasal 17
Karena sesuai per-16 bahwa wajib pajak yang belum memiliki NPWP maka akan
dipotong pph pasal 21 dengan kenaikan 20% dari pph terutang. Artinya sama saja
100% + 20% = 120% dari PPh terutang
19. D. Total penghasilan hari ke 1 sampai hari ke 12 terutang PPh pasal 21
Karena penghasilan kumulatifnya > 4,5 juta. Yaitu 425.000 x 12 = 5.100.000
20. C. Dipotong pph pasal 21 dengan tarif pasal 17
Honorarium yang diterima oleh mantan pegawai, komisaris yang bukan pegawai
tetap maka dipotong pph pasal 21 dengan tarif pasal 17 dikalikan terhadap
penghasilan bruto serta diperhitungkan kumulatif.
21. C. Dipotong pph bersifat final dengan tarif 15%
Karena prof. Amrie adalah seorang PNS dengan golongan Ive menerima honor dari
dinas pendidikan prov. DKI JAKARTA yang honor tersebut menjadi beban APBD
22. D. Dipotong pph pasal 26 atau sesuai dengan tarif p3b yang berlaku
Karena penerima penghasilan merupakan WPLN (di indonesia < 183 hari)
23. D. 0
PPh dipotong januari s.d mei (belum ber-NPWP)
= 5 x 60.000 Rp 300.000
pph seharusnya dipotong jan s.d mei = 100/120 x 5 X 60.000 Rp 250.000
Selisih Rp 50.000
1.660.000.000
@=
1020
@ = 1.627.450,98
Jadi PPh pasal 21 bulan Februari 2019 yang ditanggung pemberi kerja adalah 1.627.450,98