Karya Tulis Statistika
Karya Tulis Statistika
PENDAHULUAN
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi suatu Negara, ekonomi tidak kalah
pentingnya dengan kelangsungan hidup suatu Negara itu sendiri. Negara dapat
dikatakan sebagai Negara maju jika perekonomian Negara tersebut baik, dalam
pengertian bahwa kegiatan produksi dalam perekonomian yang melibatkan
beberapa faktor seperti tenaga kerja, modal, teknologi, sumber daya alam, dan
manajemenpun juga baik. Bagi ketahanan nasional, aspek ekonomi merupakan hal
yang sangat penting karena dengan ekonomi yang stabil akan perpengaruh positif
terhadap ketahanan nasional suatu Negara. Perekonomian merupakan salah satu
aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi
masyarakat, meliputi produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-
usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun
kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan. Oleh karena itulah aspek ekonomi sangat berpengaruh
karena terlibat langsung dengan masyarakat. Sebagai contoh adalah ketahanan
nasional dalam bidang pangan. Dengan ekonomi yang baik tentu saja suatu Negara
tidak akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan warga negaranya.
1
Kelaparan tidak akan terjadi dan kemiskinan perlahan dapat berkurang. Selain itu
suatu Negara akan sangat mudah menerapkan suatu teknologi baru terhadap sistem
pertanian mereka jika Negara tersebut sehat perekonomiannya.
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki sektor pertanian dengan
cakupan wilayah yang cukup luas, ditambah dengan tanah yang sangat subur
sehingga Indonesia sangat cocok untuk mengembangkan sektor pertanian dan
perkebunan. Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis
dalam struktur pembangunan perekonomian nasional, sehingga perlu adanya
perhatian khusus dari pemerintah mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan
lainnya. Sektor pertanian ini juga merupakan sektor yang sangat banyak
menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung
padanya. Namun seiring berjalannya waktu, luas lahan pertanian setiap tahun
semakin berkurang dengan semakin bertambahnya sektor perindustrian, bangunan
perumahan dan yang lainnya sehingga dapat mengancam tenaga kerja di sektor
pertanian.
2
2. Bagaimana penerapan statistika dalam membangun asuransi pertanian?
3. Apa manfaat asuransi pertanian bagi ketahanan nasional?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Sektor pertanian dalam karya tulis ini adalah sektor pertanian di wilayah
Nias Utara. Data yang digunakan yaitu data pendapatan petani padi sawah di Desa
Ombolata Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus
menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut
jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Konsep asuransi
kesehatan memiliki model yang lebih kompleks karena besarnya premi
tergantung usia para calon nasabah.
4
3. Asuransi karyawan
Asuransi karyawan memiliki system yang berbeda dari asuransi lain karena
besarnya asuransi sangat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dan tingkat resiko
bahaya pekerjaan.
4. Kebijakan sosial
Seperti yang dijelaskan pada aplikasi matematika pada ilmu ekonomi dan
manajemen bahwa matematika memodelkan gejala-gejala sosial.
5. Keuangan
6. Manajemen resiko
7. Anuitas
5
membayar premi sebanyak yang ditentukan kepada penanggung tiap-tiap
bulan (EnsikloMedia ,Asuransi Syariah, juli 2006).
Usaha-usaha yang berkenan dengan asuransi ada 2 (dua) jenis yaitu :
1. Usaha asuransi (insurance business) yaitu usaha dibidang kegiatan
asuransi. Perusahaan yang menjalankan usaha asuransi disebut
perusahaan asuransi (insurance company).
2. Usaha dibidang kegiatan penunjang usaha asuransi disebut usaha
penunjang usaha asuransi (complementary insurance business).
Perusahaan yang menjalankan usaha penunjang usaha asuransi disebut
Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi (complementary insurance
company)
6
2. New York Insurance Law
Menurut kententuan pasal 41 New York Insurance Law: “The
insurance contract is any agreement or other transaction whereby one party
hercin called the insurer, is obligated to confer benefit or pecuniary value
upon another party herein called the insurance or beneficiary, dependent
up on the happening of a fortuitous event in which the insured or beneficiary
has, or expected to have at the time of such happening a material interest
which will be adversely affected by the happening of such event. A fortuitous
event is any occurance or failure to occur which is, or is assumed by the
paties to be, to a substantial extend beyond the control of either party”.
Dalam definisi tersebut digunakan kata-kata to confer benefit of
pecuniary value, dengan pengerian kata benefit tidak hanya meliputi ganti
kerugian terhadap kekayaan, tetapi juga meliputi pengertian “yang ada
manfaatnya” bagi tertanggung. Jadi, termasuk juga pembayaran sejumlah
uang pada asuransi jiwa.
7
2.1.2 Tujuan Asuransi
8
masyarakat dari ancaman bahaya seperti kecelakaan yang mengakibatkan
kematian atau cacat tubuh. Apabila mereka mendapat musibah kecelakaan
dalam pekerjaannya atau selama angkutan berlangsung, mereka (atau ahli
warisnya) akan memperoleh pembayaran santunan dari penanggung, yang
jumlahnya telah ditetapkan oleh undang-undang. Jadi, tujuan mengadakan
asuransi sosial menurut pembentuk undang-undang adalah untuk
melindungi kepentingan masyarakat, dan mereka yang terkena musibah
diberi santunan sejumlah uang. (Abdulkadir, Ibid)
2.1.3 Syarat-syarat Sah Asuransi
Asuransi merupakan salah satu jenis perjanjian khusus yang diatur
dalam KUHD. Sebagai perjanjian, maka ketentuan dan syarat-syarat sah
suatu perjanjian dalam KUHPerdata berlaku juga bagi perjanjian asuransi.
Syarat-syarat sah suatu perjanjian diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata.
Menurut ketentuan pasal tersebut, ada 4 syarat sah suatu perjanjian, yaitu
kesepakatan para pihak, kewenangan berbuat, objek tertentu, dan kuasa
yang halal. Syarat yang diatur dalam KUHD adalah kewajiban
pemberitahuan yang diatur dalam Pasal 251 KUHD adalah sebagai berikut:
1. Kesepakatan (consensus)
Tertanggung dan penanggung sepakat mengadakan perjanjian
asuransi. Kesepakatan tersebut pada pokoknya meliputi:
a. benda yang menjadi objek asuransi
b. Pengalihan resiko dan pembayaran premi
c. evenemen dan ganti kerugian
d. syarat-syarat khusus asuransi
e. dibuat secara tertulis yang disebut polis
Kesepakatan antara tertanggung dan penanggung dibuat secara
bebas, artinya tidak berada dibawah pengaruh, tekanan, atau paksaan
pihak tertentu. Dalam Pasal 6 ayat (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun
1992 ditentukan bahw peutupan asuransi atas objek asuransi harus
didasarkan pada kebebasan memilih penanggung kecuali bagi Program
Asuransi Sosial. Ketentuan ini dimaksudkan untuk melindunggi hak
9
tertanggung agar dapat secara bebas memilih perusahaan asuransi
sebagai penanggungnya.
2. Kewenangan (Authority)
Kedua pihak tertanggung dan penanggung berwenang melakukan
perbuatan hukum yang diakui oleh undang-undang. Kewenangan berbuat
tersebut ada yang bersifat subjektif dan ada yang bersifat objektif.
Kewenangan subjektif artinya kedua pihak sudah dewasa, sehat ingatan,
tidak berada dibawah perwalian, atau pemegang kuasa yang sah.
Kewenangan objektif artinya tertanggung mempunyai hubungan yang
sah dengan benda objek asuransi karena benda tersebut adalah kekayaan
miliknya sendiri. Penanggung adalah pihak yang sah mewakili
perusahaan asuransi berdasarkan anggaran dasar perusahaan.
Kewenangan pihak tertanggung dan penanggung tersebut tidak hanya
dalam rangka mengadakan perjanjian asuransi, tetapi juga dalam
hubungan internal dilingkungan perusahaan asuransi bagi penanggung
dan hubungan dengan pihak ketiga.
3. Objek Tertentu (Fixed objek)
Objek tertentu dalam perjanjian asuransi adalah objek yang
diasuransikan, sesuai pada perjanjian asuransi kerugian dapat berupa
harta kekayaan dan kepentingan yang melekat pada harta kekayaan dan
dapat pula berupa jiwa atau raga manusia yang terdapat pada perjanjian
asuransi jiwa.
4. Kausa yang Halal (Legal Cause)
Maksud dari kausa yang halal adalah isi perjanjian asuransi itu tidak
dilarang undnag-undang, tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
dan tidak bertentangan dengan kesusilaan. Berdasarakan kausa yang
halal itu, tujuan yang hendak dicapai oleh tertanggung dan penanggung
adalah beralihnya resiko atas objek asuransi yang diimbangi dengan
pembayaran premi.
5. Pemberitahuan (Notification)
Terdapat 2 (dua) penjelasan mengenai pemberitahuan asuransi yaitu
sebagai berikut :
10
a. Berdasarkan Teori Objektifitas
salah satu teori ilmu hukum yang dikenal dalam hukum asuransi
adalah teori objektifitas, menurut teori ini setiap asuransi harus
mempunyai objek tertentu. Jenis identitas dan sifat objek asuransi
wajib diberitahukan oleh tertanggung kepada penanggung, tidak boleh
ada yang disembunyikan.
b. Pengaturan pemberitahuan dalam KUHD
tertanggung wajib memberitahukan kepada penanggung mengenai
keadaan objek asuransi. Kewajiban ini dilakukan pada saat
mengadakan asuransi. Apabila tertanggung lalai, maka akibat
hukumnya asuransi batal.
11
6. Mulai dan akhir tenggang waktu, dalam mana diadakan jaminan oleh
penjamin
7. Uang premi yang harus dibayar oleh si terjamin
8. Pada umumnya semua hal-hal yang perlu diketahui oleh pihak penjamin,
serta semua janjji-janji tertentu yang diadakan antara kedua pihak.
b. Premi Asuransi
Dalam suatu asuransi premi merupakan salah satu syarat utama
dalam pelaksaan kegiatan asuransi dan juga merupakan kewajiban
tertanggung yang harus dibayarkan kepada pihak asuransi. Kriteria premi
asuransi adalah sebagai berikut:
1. Dalam bentuk sejumlah uang
12
2. Dibayar lebih dahulu oleh tertanggung
3. Sebagai imbalan pengalihan resiko
4. Dihitung berdasarkan presentase terhadap nilai resiko yang dialihkan
1. Resiko
Selama belum terjadi peristiwa penyebab timbulnya kerugian,
selama itu pula bahaya yang mengancam objek asuransi disebut resiko.
Kriteria atau ciri resiko dalam asuransi sebagai berikut:
a. Bahaya yang mengancam benda atau objek asuransi
b. Berasal dari faktor ekonomi, alam, atau manusia
c. Diklarifikasikan menjadi resiko pribadi, kekayaan, tanggung jawab
d. Hanya berpeluang menimbulkan kerugian
13
a. Dapat dinilai dengan uang
b. Harus resiko murni, artinya hanya berpeluang menimbulkan kerugian
c. Kerugian timbul akibat bahaya/peristiwa tidak pasti
d. Tertanggung harus memiliki insurable interest
e.Tidak dilarang undang-undang dan tidak bertentangan dengan
ketertiban umum.
2. Evenemen
Evenemen atau peristiwa yang tidak pasti adalah peristiwa terhadap
mana asuransi diadakan, tidak dapat dipastikan terjadi dan tidak
diharapkan terjadi. Menurut KUHD Pasal 251 “evenemen adalah
peristiwa yang menurut pengalaman manusia normal tidak dapat
dipastikan terjadi, atau walaupun sudah pasti terjadi, saat terjadi itu tidak
dapat ditentukan dan juga tidak diharapkan akan terjadi, jika terjadi juga
mengakibatkan kerugian.
Ciri-ciri evenemen yaitu:
a. Peristiwa yang terjadi itu menimbulkan kerugian
b. Terjadinya itu tidak diketahui, tidak dapat diprediksi lebih dahulu
c. Berasal dari faktor ekonomi, alam, dan manusia
d. Kerugian terhadap diri, kekayaan, dan tanggung jawab seseorang
3. Ganti Kerugian
Kerugian erat sekali hubungannya karena kerugian tersebut timbul
dari suatu evenemen. Dengan kata lain antara evenemen yang terjadi
dengan kerugian yang timbul ada hubungan kausal (sebab-akibat),
evenemen adalah sebab dan kerugian adalah akibat. Kerugian yang dapat
diganti, yaitu jika evenemen tersebut dicantumkan dalam polis maka
penanggung terikat untuk membayar ganti kerugian.
Ciri-ciri kerugian dalam asuransi yang diganti oleh penanggung
yaitu:
a. Berasal dari peristiwa tidak pasti
b. Peristiwa tidak pasti tersebut ditanggung oleh penanggung
14
c. Ada hubungan kausal antara peristiwa tidak pasti dengan kerugian
d. Berdasarkan asas keseimbangan
15
asuransi. Komoditas bernilai ekonomi tinggi biasanya dibiayai
dengan fasilitas perbankan yang mengharuskannya untuk
diasuransikan.
16
2.2.4 Usaha dan Langkah-langkah Operasional Asuransi Pertanian
1. Kelompok Kerja Pelaksana
Strategi pelaksanaan skema asuransi pertanian diawali
dengan perhatian terhadap perlindungan sektor pertanian.
Kementerian Pertanian telah mengambil inisiatif
penyelenggaraan skema asuransi pertanian dengan terlebih
dahulu membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Asuransi Pertanian
tingkat pusat. Pemerintah di tingkat daerah (provinsi dan
kabupaten/kota) belum seluruhnya mengambil langkah-langkah
mengikuti inisiatif di tingkat pusat membentuk Pokja Asuransi
Pertanian di wilayah administrasi masing-masing. Para petani,
khususnya
Para petani, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani
diproyeksikan untuk mengambil tindakan dengan membangun
komunikasi baik secara internal maupun secara ekternal yang
mengomunikasikan rencana skema asuransi pertanian terhadap
anggotanya akan memudahkn penyelenggaraan skema asuransi
pertanian terhadap anggotanya akan memudahkan
penyelenggaraan skema asuransi pada waktunya.
Perusahaan asuransi sebagai pihak yang menjamin,
mengambil kesempatan ini untuk memperluas cakupan bisnis
asuransi dan sekaligus meraih keuntungan bisnis sebagai
perusahaan swasta. Inisiatif belajar sambil melakukan harus
ditempuh karena hal ini merupakan pengalaman baru di bidang
bisnis perasuransian.
2. Premi dan Penutupan Skema Asuransi Pertanian
Premi merupakan prasyarat keabsahan perjanjian asuransi
atau efektivitas jaminan asuransi. Sumber pembiayaan premi
asuransi oleh petani dapat diperoleh dari salah satu atau
kombinasi dari sumber sebagai berikut:
a. Pemerintah (APBN/APBD)
17
b. Kemitraan (PBKL, BUMN, dan perusahaan swasta)
c. Perbankan (jika petani mendapatkan pembiayaan dari
perbankan atau lembaga keuangan lainnya)
d. Swadaya (oleh petani sendiri)
Besaran premi asuransi diperkirakan berkisar antara 2,5%
hingga 3,5% dari harga pertanggungan yang ditetapkan
berdasarkan biaya produksi sesuai jenis komoditasnya. Pihak-
pihak yang bekerjasama akan mengadakan pertemuan dan
mengambil keputusan bersama tentang besaran suku premi
dalam satu musim tanam atau dalam suatu periode tertentu.
Penutupan skema asuransi pertanian ditandai dengan
dibayarkannya seluruh kewajiban penanggung kepada
tertanggung sesuai dengan kesepakatan. Seluruh kesepakatan ini
dituangkan di dalam satu dokumen perjanjian kerjasama (polis
asuransi) yang isinya harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang
berkerjasama.
18
BAB 3
METODE PENULISAN
19
BAB 4
ANALISIS
20
2. Biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah jenis biaya yang besar
kecilnya tidaktergantung pada besar kecilnya produksi, misalnya sewa
atau bunga tanah yang berupa uang. Sedangkan biaya variable adalah
biaya yang besar kecilnya berhubungan langsung dengan besarnya
produksi, misalnya pengeluaran-pengeluaran untuk bibit, pupuk dan
sebagainya.
3. Biaya rata-rata marginal. Biaya rata-rata adalah hasil bagi antara biaya
total dengan jumlah produk yang dihasilkan. Sedangkan biaya marginal
adalah biaya tambahan yang dikeluarkan petani untuk mendapatkan
tambahan satu-satuan produk pada suatu tingkat produksi tertentu.
21
4.2 Analisis data
22
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
1. Statistika sebagai salah satu alat untuk menemukan peluang gagal
panen dan besarnya kerugian yang ditanggung akibat gagal panen.
2. Statistika dapat menjadi salah satu cara untuk membangun asuransi
pertanian dengan menggunakan ilmu aktuaria dalam menentukan
besarnya premi.
3. Asuransi pertanian merupakan hasil kajian yang dilaksanakan secara
intensif sejak tahun 2008 oleh Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hasil-hasil
penelitian ini dapat dikemas dan diajukan sebagai bagian dari kebijakan
pembangunan pertanian untuk melindungi petani dari kerugian karena
resiko bencana alam, khusunya asuransi untuk menanggulangi kerugian
akibat banjir, kekeringan, dan serangan OPT.
4. Asuransi pertanian merupakan salah satu program pembangunan
pertanian ditengah tekanan perubahan iklim global dan fluktuasi harga
komoditas pertanian dunia.
5. Asuransi pertanian diperlukan untuk melindungi petani dari kerugian
karena kehilangan hasil usahatani sebagai akibat resiko bencana alam
seperti banjir, kekeringa, dan serangan OPT).
6. Petani usahatani padi di kedua provinsi lokasi ui coba telah merasakan
manfaat aplikasi asuransi AUTP, memperoleh manfaat ekonomi dari
klaim resiko kegagalan panen yang dialami dan mendapatkan
santunan/ganti rugi sebagaimana tercantum dalam polis asuransi yang
disepakati. Uji coba skema AUTP dapat memberikan informasi yang
diperlukan untuk perbaikan tata cara, prosedur serta mekanisme
penyelenggaraannya.
7. Penyelenggaraan skema AUTP telah mendorong kerjasama yang
semakin erat antar petani dalam kelompok tani masing-masing.
23
Penguatan kelembagaan petani merupakan salah satu kekuatan sosial
yang merekatkan nilai-nilai budaya menyongsong keberhasilan sebagai
petani yang semakin meningkat.
8. Program asuransi pertanian dinilai lebih mendidik dan mendorong
tanggungjawab petani terhadap manajemen usahataninya.
Dibandingkan dengan pemberian bantuan secara cuma-cuma, skema
asuransi padi lebih mendukung upaya peningkatan kapasitas petani,
mengubah pola piker dan menjanjikan keuntungan ekonomi yang
diperoleh secara lebih bertanggungjawab.
9. Model skema asuransi hingga saat ini masih terus dikaji oleh Pusat
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian bersama lembaga/instansi
terkait, termasuk kerjasama kedepan antara Kementrian Pertanian
dengan JICA yang difasilitasi Bappenas untuk mempelajari
format/skema pelaksanaan yang lebih tepat dan efisien, seperti asuransi
pertanian berbasis produktivitas, asuransi pertanian berbasis harga, atau
asuransi pertanian berbasis indeks iklim.
4.2 Saran
Saran yang dapat digunakan dari hasil pengamatan asuransi pertanian
khusunya dalam usahatani adalah sebagai berikut:
1. Asuransi pertanian dapat diajukan sebagai salah satu bentuk kebijakan
untuk meningkatkan pendapatan petani, mengurangi ketergantungan
terhadap impor pangan dan sekaligus menghemat devisa negara.
Asuransi pertanian juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja
baru, mendorong bisnis perasuransian, dan menggerakkan kegiatan
perekonomian regional dan nasional.
2. Program asuransi pertanian diharapkan dapat diaplikasikan pada
berbagai komoditas bernilai ekonomi tinggi lainnya, seperti tanaman
pangan jagung dan kedelai, tanaman hortikultura bawang merah dan
cabai, serta ternak sapi dan unggas.
3. Pengajuan klaim oleh petani perlu dirubah untuk tidak menggunakan
patokan kerusakan usahatani mencapai 75%, tetapi misalnya klaim
24
karena petani mengalami resiko kerusakan usahatani pada umur
tanaman sebelum 30 hari atau sebelum 60 hari setelah tanam dengan
kriteria terukur.
4. Uji coba untuk lahan padi sawah yang lebih luas masih diperlukan untuk
alasan pemahaman fenomena asuransi usahatani padi.
5. Sosialisasi pelaksanaan skema asuransi usahatani padi perlu terus
dilakukan, bukan hanya untuk petani atau kelompok tani sasaran, tetapi
juga terhadap para pembina/pejabat serta stakeholders lainnya di pusat
dan di daerah.
6. Program asuransi pertanian dapat diajukan sebagai salah satu program
pembangunan pertanian yang besaran preminya dapat diintegrasikan
kedalam ongkos produksi. Jika dalam uji coba pemerintah menyediakan
subsidi hingga 80%, maka kelak subsidi ini dikurangi secara bertahap
hingga keselruhannya ditanggung petani dan diintegrasikan kedalam
ongkos produksi atau dimasukkan kedalam paket kredit yang diterima
petani.
25
DAFTAR PUSTAKA
Yustisia, Tim Pustaka. 2011. Kitab Lengkap KUHPer, KHUAPer, KHUAP dan
KUHD. Jakarta. Pustaka Yustisia.
EnsikloMedi@. Juli 2006. Asuransi Syariah.
Abdulkadir, Muhammad. 2006. Hukum Asuransi Indonesia. Bandung. Citra Aditya
Bakti.
Prodjodikoro, Wirjono. 1987. Hukum Asuransi di Indonesia. Jakarta. PT.Intermasa.
Hartawan, Tony. 2014. Asuransi Pertanian, Premi Petani Rp 180ribu/Ha.
http://www.tempo.co/read/news/2014/09/15/087607185/Asuransi-Pertanian-
Premi-Petani-Rp-180-RibuHa [15 Oktober 2014]
Subti, R., dan R, Tjitrosudibio. 1976. Kitab Undang-undang Hukum Dagang.
Jakarta. Pradya Paramita. Terjemahan dari wetboek Van Koophandel.
http://www.neraca.co.id/article/46094/Hadapi-Risiko-Ekonomi-Akibat-Gagal-
Panen [15 Oktober 2014]
26
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Milasari
Tempat Tanggal lahir : Surabaya, 18 Juli 1994
Karya ilmiah yang dibuat : PKM-K 2013 (Arabitin Es Krim Berbahan Dasar
Buah Religius Anti Kanker)
Karya ilmiah yang dibuat : PKM-K 2013 (Arabitin Es Krim Berbahan Dasar
Buah Religius Anti Kanker)
27