PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
a. mengetahui deskripsi investasi
b. mengetahui prinsip aluntansi berterima umumdalam penyajian investasi di neraca.
c. mengetahui tujuan pengujian substantif terhadap investasi.
d. mengetahui program pengujian substantif terhadap investasi.
PEMBAHASAN
1. Investasi harus disajikan secara terpisah di neraca sesuai dengan tujuan investasi
tersebut. Investasi yang tidak akan dijual dalam jangka pendek disajikan dalam
kelompok aktiva tidak lancar. Jika jumlahnya material investasi ini disajikan
terpisah dengan judul “Investasi.” Jika jumlahnya kecil investasi jangka panjang ini
disajikan dengan judul “Aktiva Lain-lain.” Investasi yang tujuannya untuk
Rerangka tujuan pengujian substantif terhadap investasi dilukiskan pada gambar 22.1.
c. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas investasi pada tanggal neraca.
Membuktikan hak kepemilikan klie atas invetasi pada tanggalneraca, auditor
melakukan pengujia substantif berikut ini:
1. Pemerikasaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan investasi;
2. Komfirmasi sekuritas yag berada di tangan pihak luar .
Prosedur analitik
2. Lakukan prosedur analitik
a. Hitung rasio berikut ini:
Ratio investasi sementara dengan
aktiva lancar.
Ratio investasi jangka panjang
dengan aktiva lancar.
Rate of return tiap-tiap golongan
investasi.
b. Lakukan analisis hasil prosedur
1. Usut saldo utang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun investasi hang
bersangkutan di dalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun investasi di buku besar.
3. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu.
Berikut ini diuraikan lebih rinci prosedur audit awal dalam pengujian substantif
terhadap investasi.
a. Usut saldo invesstasi yang tercantum di neraca ke saldo akun investasi yang
bersangkutan di dalam buku besar.
Untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo investasi yang tercantum di
neraca di dukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya kebenaran
mekanisme pencatatannya, maka saldo investasi yang dicantumkan di neraca
diusut ke akun buku besar berikut ini:
- Investasi sementara
Akun ini digunakan untuk menampung transaksi pembelian dan penjualan
surat berharga sebagai investasi sementara.
- Investansi jangka panjang.
Kelompok akun ini terdiri dari akun-akun: investasi saham, investasi obligasi,
piutang hipotek, piutang wesel, piutang kepada perusahaan afiliasi, dana
pelunasan obligasi, dana pensiun, dan aktiva tetap untuk ekspektasi.
c. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu.
Sebelum auditor melakukan pengujian terhadap transakso rinci yang
menyangkut akun investasi, ia perlu memperoleh keyakinan atas kebenaran saldo
awal akun tersebut. Untuk memcapai tujuan ini, auditor melakukan pengusutan
d. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun investasi.
Ketidakberesan dalam transaksi pembelian dan [enjualan investasi dapat
ditemukan melalui review atas mutasi luar biasa, baik dalam hal jumlah maupun
sumber posting dalam akun investasi.
Untuk membuktikan hak milik klien atas surat berharga yang berada di
tangan klien atau ditangan pihak lain pada tanggal neraca auditor melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen yang mendukung pemerolehan surat berharga
tersebut. Otorisasi pemerolehan dan penjulan investasi jangka pendek umumnya
hanya berasal dari direktur keuangan atau pejabat yang lebih rendah seperti
manajer keuangan. Dalam melaksanakan pengujkan substantive terhadap
pemerolehan investasi jangka pendek yang ada pada tanggal neraca, auditor
melakukan pemeriksaan terhadap bukti yang mendukung transaksi pembeliaan
investasi jangka pendek tersebut, dan memeriksa otorisasi yang tercantum di
c. Hitung kembali laba dan rugi yang timbul dari transaksi penjualan surat
berharga.
Investasi dalam surat berharga menimbulkan dua macam pendapatan: (1)
pendapatan bunga dan (2) capital gain/loss. Dalam memverifikasi penghasilan
bunga dan dividen auditor di samping menghitung kembali pendaptan bunga yang
d. Hitung kembali laba atau rugi yang timbul dari transaksi penjualan
investasi.
Penjualan surat berharga menimbulkan laba atau rugi yang merupakan
selisih hasil penjualan dengan kos surat berharga yang dijual. Dalam
memverifikasi nilai investasi yang dicantumkan di neraca, auditor memeriksa
dokumen yang mendukung penjualan investasi, dan sekaligus menghitung
kembali laba atau rugi yang timbul dari transaksi penjualan investasi tersebut.