Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah salah satu dari enam siklus biogeokimia yang berlangsung dan
berada di bumi. Kata hidrologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Hydrologia” yang berarti ilmu
air. Hidrologi ialah cabang ilmu geografi yang membahas tentang distribusi, kualitas dan
pergerakan air di bumi. Siklus hidrologi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup
organisme yang ada di bumi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak
pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui tahap kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi kemudian
menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Karena
bentuknya memutar dan berlangsung secara berkelanjutan inilah yang menyebabkan air seperti
tidak pernah habis. Melalui siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, proses
siklus hidrologi juga berdampak pada teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan dan
keseimbangan ekosistem bumi.

Pemanasan air laut oleh paparan sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir
menjadi air permukaan (run off). Air yang ada di permukaan serta sebagian air yang ada di
bawah permukaan, baik itu yang mengalir atau yang tergenang seperti air pada waduk, danau,
rawa, sungai.

Air tersebut terkumpul dan mengalir yang akhirnya membentuk sungai yang mengalir
menuju laut.Baik aliran air yang berada di bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju
ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau dan waduk). Panasnya air laut didukung oleh sinar
matahari karena matahari merupakan kunci sukses dari siklus hidrologi sehingga mampu
berjalan secara terus menerus kemudian air berevoporasi, kemudian jatuh ke bumi sebagai
prespitasi dengan bentuk salju, gerimis atau atau kabut, hujan, hujan es dan salju dan hujan batu.

Dengan kata lain hidrosfer merupakan semua air yang berada di Bumi, baik dalam bentuk cair
yakni air, padat berupa es dan salju, maupun dalam bentuk gas yakni berupa uap air.
Proses Terjadinya Siklus Hidrologi

Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Air di lautan,
akan menguap karena energi panas yang disediakan oleh paparan radiasi sinar matahari dan
membentuk uap air.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas
atau langsung jatuh yang kemudian di intersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Uap air
ini bergerak ke atas ke ketinggian yang lebih tinggi membentuk awan. Tahapan proses terjadinya
siklus hidrologi terus bergerak secara berkelanjutan dalam berbagai tahapan yang berbeda

Evaporasi

Siklus hidrologi berawal dengan terjadinya penguapan air yang ada di permukaan bumi.
Air-air yang tertampung di danau, sungai, laut, bendungan atau waduk berubah menjadi uap air
dengan bantuan panas matahari. Penguapan serupa juga terjadi pada air yang terdapat di
permukaan tanah. Penguapan semacam ini disebut dengan istilah evaporasi.

Evaporasi adalah Suatu proses yang mengubah air yang berwujud cair menjadi air dalam
wujud gas atau biasa disebut dengan penguapan. sehingga memungkinkan ia untuk naik ke atas
atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari (misalnya saat musim kemarau), maka jumlah air
yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi.

Transpirasi
Penguapan air ini bukan hanya terjadi di badan air dan tanah. Penguapan air juga dapat
berlangsung di jaringan makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan semacam ini
dikenal dengan istilah transpirasi. selain itu, transpirasi juga mengubah air yang berwujud cair
dalam jaringan makhluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer.

Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit
dan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi.

Kondensasi

Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel es. Ketika
uap air dari proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi sudah mencapai
ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es yang berukuran
sangat kecil melalui proses konsendasi.

Perubahan wujud ini terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat berada di
ketinggian tersebut. Partikel- partikel es yang terbentuk tersebut akan saling mendekati satu sama
lain dan bersatu hingga membentuk sebuah awan. Semakin banyak partikel es yang bersatu,
maka akan semakin tebal dan juga hitam awan yang terbentuk. Inilah hasil dari proses
kondensasi.

Sublimasi

Tahapan yang lainnya adalah sublimasi yaitu proses naiknya uap air ke atas atmosfer
bumi. Sumblimasi merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap
air, tanpa harus melalui proses pencairan. Sublimasi ini juga tidak sebanyak penguapan
(evaporasi maupun transpirasi), namun meski sedikit tetap saja sublimasi ini tetap berkontribusi
erat terhadap jumlah uap air yang naik ke atmosfer, namun jumlah air yang di hasilkan menjadi
lebih sedikit.Dibandingkan dengan evaporasi maupun transpirasi, proses sublimasi ini berjalan
lebih lambat dari pada keduanya. Sublimasi ini terjadi pada tahap siklus hidrologi panjang.
Adveksi

Adveksi merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam
satu horizontal. Jadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan yang hitam dan gelap,
awan tersebut dapat berpindah dari satu titik ke titik yang lain dalam satu horizontal.Proses
adveksi ini terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan udara sehingga
mengakibatkan awan tersebut berpindah. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik
ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.

Proses adveksi ini memungkinkan awan yang terbentuk dari proses kondensasi akan
menyebar dan berpindah dari atmosfer yang berada di lautan menuju atmosfer yang ada di
daratan. Namun perlu diketahui bahwa tahapan adveksi ini tidak selalu terjadi dalam proses
hidrologi, tahapan ini tidak terjadi dalam siklus hidrologi pendek.

Run off

Proses terjadinya siklus hidrologi selanjutnya ialah tahap run off. Tahapan run off ini
terjadi ketika sudah di permukaan Bumi. Run off (limpasan) ialah suatu proses pergerakan air
dari tempat yang tinggi menuju tempat rendah di permukaan bumi.Proses pergerakan air ini
berlangsung melalui saluran-saluran air contohnya danau, got, muara, sungai, laut hingga
samudra. Dalam proses inilah air yang mengalami siklus hidrologi akan kembali ke lapisan
hidrosfer.

Infiltrasi

Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di bumi akibat proses
presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan bumi dan mengalami run off. Sebagian kecil
dari air tersebut akan bergerak menuju ke pori- pori tanah, merembes, dan menumpuk menjadi
air tanah. Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut sebagai proses infiltrasi.
Proses infiltrasi akan secara lambat membawa air tanah untuk menuju kembali ke laut.

Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang telah mengalami siklus
hidrologi akan kembali berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang berangsur- angsur, air tersebut
akan kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, dimana diawali dengan evaporasi. Dan
itulah beberapa dari tahapan siklus hidrologi.
Macam-Macam Siklus Hidrologi

Hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan segala elemen dalam
proses pencatatan, kegiatan survei dan pemetaan keadaan air di permukaan bumi.Siklus hidrologi
yang memiliki berbagai tahapan, ternyata tidak hanya terdiri atas satu macam saja. Siklus
hidrologi ini terbagi atas beberapa macam. Varian siklus hidrologi ini dilihat dari panjang atau
pendeknya proses siklus hidrologi tersebut. Berdasarkan proses panjang dan pendeknya, siklus
hidrologi ini dibagi menjadi 3 macam, yakni siklus hidrologi panjang, siklus hidrologi sedang
dan hidrologi pendek.

Siklus hidrologi pendek (Short cycle)

Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses
adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan melalui hujan yang
terjadi di daerah sekitar laut tersebut. Pada siklus ini, uap air akan diturunkan menuju sekitar laut
melalui hujan. Berikut adalah penjelasan mengenai siklus hidrologi pendek: Air laut mengalami
proses penguapan dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas matahari. Uap air akan
mengalami kondensasi dan membentuk awan. Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di
permukaan laut.

Siklus hidrologi sedang (medium cycle)


Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Siklus
ini terjadi saat air yang berada pada badan air (danau, rawa, laut, sungai) menguap, terkondensasi
menjadi awan, kemudian awan tersebut bergerak ke tempat lain karena terdorong oleh angin atau
karena perbedaan tekanan dan menurunkan hujan di permukaan tanah. Siklus hidrologi ini
menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi membawa awan yang terbentuk ke atas
daratan Siklus ini terjadi di wilayah daratan yang di dekatnya terdapat laut atau di wilayah tropis.

Berikut penjelasan singkat mengenai siklus hidrologi sedang ini: Air laut mengalami
proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas matahari. Uap air mengalami
adveksi karena angin sehingga bergerak menuju daratan. Di atmosfer daratan, uap air
membentuk awan dan berubah menjadi hujan.Air hujan di permukaan daratan akan mengalami
run off menuju sungai dan kembali ke laut.

Siklus hidrologi panjang (long cycle)

Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah
beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Siklus hidrologi panjang sebenarnya sama
peristiwanya dengan siklus hidrologi sedang. Yang membedakannya adalah siklus ini memiliki
daerah yang sangat luas sehingga perubahannya terjadi menjadi hujan salju dan mengalir melalui
sungai dan akan kembali menuju laut. Dalam siklus hidrologi ini, awan tidak langsung diubah
wujud menjadi air, melainkan terlebih dahulu turun sebagai salju dan membentuk gletser.
Berikut penjelasan singkat tentang siklus hidrologi panjang ini:

Penjelasan mengenai siklus hidrologi panjang ini adalah sebagai berikut: Air laut yang
terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air.Uap air yang
telah terbentuk akan mengalami proses sublimasi.Kemudian awan terbentuk dengan
mengandung kristal-kristal es. Awan mengalami proses adveksi dan kemudian bergerak ke
daratan. Awan akan mengalami presipitasi dan kemudian akan turun sebagai salju Salju akan
terakumulasi menjadi gletser. Gletser tersebut akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara
dan membentuk aliran sungai. Air yang berasal dari gletser akan mengalir di sungai tersebut
kemudian akan kembali ke laut.

Anda mungkin juga menyukai