RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (RPL BK) A. Topik Bahasan : Meningkatkan Disiplin Belajar pada siswa B. Sub Topik Bahasan : Kiat-kiat / cara-cara Meningkatkan disiplin Belajar C. Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar D. Jenis Layanan : Informasi E. Fungsi Layanan : Sebagai pemahaman kepada siswa agar dapat mempergunakan waktu dengan baik dan bermanfaat F. Tujuan Layanan : agar semua siswa dapat belajar dengan disiplin G. Tugas Perkembangan : Mengembangkan Siswa agar selalu disiplin dalam belajar H. Rumusan Kompetensi : Siswa dapat Memahami arti dari disiplin belajar dan menerapkannya pada pribadi masing-masing siswa I. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab J. Strategi Layanan : Klasikal K. Sasaran Layanan : Siswa Kelas X L. Materi Layanan : 1. Menjelaskan Pengertian dari disiplin belajar. 2. Menjelaskan kiat-kiat/cara-cara Meningkatkan disiplin belajar.
M. Uraian Kegiatan : Tahap Kegiatan Estimasi Waktu a. Pembukaan – Mengucapkan salam ‘’assalam’mualaikum Wr.Wb’’ – Mengucapkan do’a sebelum belajar. – Memperkenalkan diri kepada para siswa kelas X-2 15 Menit b Inti – Menjelaskan uraian materi tentang disiplin belajar. – Menjelaskan pentingnya menerapkan disiplin belajar sejak dini – Menjelaskan sebab-akibat yang terjadi apabila tidak disiplin belajar – Memberikan motivasi kepada siswa agar mau belajar dengan disiplin 30 Menit c. Penutup – Memberikan Saran yang baik kepada siswa. – Membaca do’a selesai belajar – Mengucapkan salam penutup ‘’wassalam’mualaikum Wr.Wb’’. 15 Menit N. Tempat Layanan : Ruang Kelas X-2 O. Waktu / Semester : 1X60 Menit/ Semester genap P. Hari / Tanggal : jum’at, 26 Mei 2014 Q. Pelaksanaan : Dina Nadifah R. Pihak yang Berperan Serta : Wali kelas, Guru kelas dan Siswa kelas X-2 S. Alat-alat Perlengkapan : Buku,Bolpoin,Papan tulis, Spidol,Penghapus T. Media : Laptop dan LCD U. Rencana Penilaian : Laiseg V. Rencana Tindak Lanjut : Memberikan pengarahan melalui bimbingan kelompok bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam membagi waktu untuk belajar. Tegal, 29 Juni 2015 Mengetahui; Guru Pembimbing Praktikan Hj. KHARIROH, M.Pd DINA NADIFAH NIP: NPM:1113500004 Pengertian Disiplin Belajar A. Pengertian Kedisiplinan Belajar. Arti disiplin bila dilihat dari segi bahasanya adalah latihan ingatan dan watak untuk menciptakan pengawasan (kontrol diri), atau kebiasaan mematuhi ketentuan dan perintah. Jadi arti disiplin secara lengkap adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tampa paksaan dari siapa pun (Asy Mas’udi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan(Yogyakarta: PT Tiga Serangkai, 2000), h. 88.) Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan efisien”(Kadir, Penuntun Belajar PPKN(Bandung: Pen Ganeca Exact,1994), h. 80). Sedangkan disiplin menurut Djamarah adalah “Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pridadi dan kelompok”(Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru(Surabaya: Usaha Nasional, 2002), h. 12). Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh paktor yang paling pokok yaitu kedispilan, disamping paktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan setra bakat siswa itu sendiri. Adapun ahli lain berpendapat tentang pengertian disiplin adalah sebagai berikut : a. Disiplin yaitu : 1. Kreasi dan persiapan kondisi pokok untuk bekerja 2. Kontrol diri sendiri 3. Melatih dan belajar tingkah laku yang dapat diterima 4. Sejumlah pengontrolan guru terhadap murid b. Disiplin guru yaitu : penuturan terhadap sesuatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk tercapainya tujuan peraturan itu (Subari, Supervisi Pendidikan (Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar)(Jakarta: Bina Aksara,1994), h. 163.). Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa disiplin mengandung arti adanya kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Kepatuhan disini bukan hanya karena adanya tekanan-tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan. Kondisi yang dinamis, tertib dan aman adalah merupakan pencerminan dari kedisiplinan atau kehadiran dan kepatuhan, biak itu disiplin kepala sekolah, guru maupun siswa yang didasari oleh kesadaran dalam menjalankan dan melaksanakan peraturan. Adapun macam disiplin berdasarkan ruang ligkup berlakunya ketentuan atau peraturan yang harus dipatuhi, dapat dibedakan sebagai berikut : 1) Disiplin diri Disiplin diri (disiplin pribadi atau swadisiplin), yaitu apabila peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan itu hanya berlaku bagi diri seseorang. Misalnya, disiplin belajar, disiplin bekerja, dan disiplin beribadah. 2) Disiplin sosial Disiplin sosial adalah apabila ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan itu harus dipatuhi oleh orang banyak atau masarakat. Misalnya, disiplin lalu lintas, dan disiplin menghadiri rapat. 3) Disiplin nasional Disiplin nasional adalah apabila peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan itu merupakan tata laku bangsa atau norma kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dipatuhi oleh seluruh rakyat. Misalnya, disiplin membayar pajak dan disiplin mengikuti upacara bendera (Asy Mas’udi, Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan(Yogyakarta: PT Tiga Serangkai, 2000), h. 88-89.). Pada dasarnya ada dua dorongan yang mempengaruhi disiplin : 1. Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yaitu dikarenakan adanya pengetahuan, kesadaran, keamanan untuk berbuat disiplin 2. Dorongan yang datangnya dari luar yaitu dikarenakan adanya perintah, larangan, pengawasan, pujian, ancaman, hukuman dan sebagainya. “Meningkatkan disiplin untuk siswa“, memang penting untuk dilakukan. Karena sekolah merupakan tempat bagi generasi calon pemimpin bangsa menimba ilmu pengetahuan dan berinteraksi dalam dunia keilmuan. Disadari atau tidak oleh siswa, sekolah menjadi salah satu tempat pendadaran bagi mereka untuk belajar tentang banyak hal agar kelak menjadi orang yang eksis dan sukses. Disiplin menjadi salah satu faktor yang dapat membantu seseorang meraih sukses, tidak terkecuali disiplin pada siswa. Menurut Johar Permana, Nursisto (1986:14), Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Sedangkan, menurut Wikipedia (1993:119) tujuan disiplin sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas. Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai prestasi belajar siswa. Sebutan orang yang memiliki disiplin biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat menaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat, pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu, misalnya sekolah. Maman Rachman (1999:83) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah : (1) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, (2) Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar, (3) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan (4) Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya. Kiat-kiat meningkatkan efektifitas belajar 1. Belajar Kelompok Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru. 2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada dan kapan pun. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri 3. Membuat Perencanaan Yang Baik Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu, ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah serta buatlah jadwal belajar yang baik. 4. Disiplin Dalam Belajar Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Kemudian melanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Selain itu bermain dengan teman atau game saat waktu belajar dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah. 5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan mengingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Selain itu, tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. 6. Belajar Dengan Serius dan Tekun Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab. 7. Hindari Belajar Berlebihan Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak. 8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan. Tips Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Untuk Dapat Nilai Bagus/Tinggi Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi belajar para pelajar atau mahasiswa : 1. Hilangkan Beban dan Tugas-Tugas Jika ada PR (pekerjaan rumah) sebaiknya diselesaikan dulu agar tidak menjadi pikiran terus-menerus pada saat kegiatan belajar berlangsung. Lakukan identifikasi hal-hal yang harus dilakukan dan melaksanakannya agar tidak ada beban seperti cuci baju, bayar rekening listrik, mengembalikan dvd pinjaman ke teman, dan lain sebagainya. 2. Pikirkan Manfaat Belajar di Masa Depan Untuk menyemangati kegiatan belajar, kita harus sedikit berandai-andai, yakni kalau kita sudah besar nanti akan sukses jadi orang pandai, penghasilan besar, mempunyai pekerjaan yang menetap, dan lain-lain. Dengan demikian maka kita akan menjadi lebih terpacu untuk meraih masa depan yang kita cita-citakan. Selain itu, bayangkan orang lain juga yang sayang kepada kita seperti ayah, ibu, adik, kakak, pacar, saudara, dan lain-lain akan ikut senang apabila suatu saat kita menjadi orang sukses. Sebaliknya kalau menjadi orang bodoh maka kemungkinan untuk menjadi orang susah semakin besar. Berpikirlah bahwa sekarang mencari kerja sebagai office boy saja sulit, apalagi ingin bekerja kantoran atau menjadi eksekutif muda. 3. Jangan Terlalu Capek Usahakan tidak membuat jadwal belajar dengan aktivitas fisik berlebih seperti olahraga, main seharian, jalan-jalan ke mall, dan lain sebagainya. Apabila sudah terlanjur capek maka belajar sebentar pun sudah bisa membuat kita mengantuk. Apabila pulang sekolah sebaiknya langsung tidur siang atau sore kemudian setelah bangun tidur langsung belajar yang serius. 4. Posisi Belajar Yang Pas Belajar jangan dengan posisi tubuh yang salah seperti sambil tiduran, sambil jalan-jalan, sambil nonton tv, sambil ngobrol, sambil jongkok, dan lain sebagainya. Belajarlah dengan posisi duduk di meja belajar (jika ada) atau di meja dan kursi yang membuat kita senyaman di meja kursi sekolah atau kampus. Jangan belajar sambil menghibur diri yang mengganggu seperti sambil main video game, main komputer, nonton televisi, sambil baca komik, dan sebagainya. 5. Makanan dan Minuman Pendamping Siapakan makanan dan minuman ringan yang biasa-biasa saja sekedar untuk mengisi perut dan menghilangkan haus saja. Hal ini dilakukan untuk lebih membuat kita belajar dengan semangat dan tidak mudah bosan. Contohnya seperti singkong rebus sama teh tawar. Ketika lapar dan haus mendera kita akan dengan mudah untuk menghilangkannya dari diri kita. 6. Tempat Yang Tenang Tanpa Pengganggu Konsentrasi Beajar Menghindari lokasi belajar yang berisik dan mudah menghilangkan konsentrasi belajar kita. apabila perlu, maka menyendiri di kamar tanpa suara apapun bisa menjadi jalan keluarnya. Kita sebaiknya memberitahukan kepada orang-orang di rumah bahwa kamu sedang belajar dan mohon untuk tidak diganggu beberapa waktu demi masa depan yang cemerlang. Selain itu, kamu perlu menutup jendela dan pintu juga agar bila ada sesuatu yang lewat atau bergerak kita tidak terpancing untuk melihatnya. 7. Cari Tahu Metode Belajar Yang Tepat Terkadang ada orang yang materi pelajarannya bisa masuk ke otak jika sambil mendengarkan musik, sambil menyanyi, sambil keliling-keliling, sambil corat-coret kertas, dan lain-lain. Maka cobalah menentukan aktivitas tertentu yang menurut kamu dapat menunjang masuknya materi pelajaran ke dalam otak. 8. Strategi Menghapal Materi Pelajaran Jika kamu punya kesulitan menghafal dan memahami pelajaran, maka sebaiknya kamu membuat rangkuman pelajaran yang menurut kamu mudah dimengerti dan dapat dilihat serta dibaca-baca kembali jika ada yang terlupakan. Selain itu, kamu juga dapat membuat hubungan gambar-gambar yang mewakili point-poin pelajaran. Kemudian adapula dengan merekam suara kita saat membaca materi pelajaran untuk didengar kembali atau membuat pertanyaan-pertanyaan tertentu yang atas materi yang telah dipelajari, dan lain-lain. 9. Istirahat / Break Jika Lelah Jangan memaksakan tubuh kita yang lelah untuk terus belajar karena tidak ada gunanya. Percuma apabila dipaksakan pun bisa-bisa menjadi sakit seperti pusing, vertigo, demam, badan lemas, masuk angin, dan lain-lain. Pelajaran yang sudah dihapal pun mungkin saja bisa terlupakan. Maka dari itu, istirahatlah apabila memang sudah merasa kelelahan dan apabila rasa lelah tersebut berkurang, maka lanjutkan aktifitas belajarmu. 10. Lupakan Sejenak Masalah Cinta dan Pacar Apabila ingin lebih konsentrasi dalam belajar lebih baik jangan memikirkan pacar atau kekasih terlebih dahulu, kecuali memiliki seorang kekasih yang bisa saling mendukung dalam kegiatan belajar atau apabila kita memikirkan pacar kita maka kita akan lebih termotivasi dalam belajar.