Anda di halaman 1dari 25

Dicetak pada tanggal 2019-05-15

Id Doc: 589c891e81944d4610494717

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap disiplin siswa yang

terkait dengan waktu belajar dan disiplin siswa yang terkait pelaksanaan kegiatan

belajar pada siswa kelas II SD Negeri 182/I Hutan Lindung dengan pemberian

punishment ala Ki Hajar Dewantara. Dalam penelitian ini kegiatan pembelajaran

dilakukan dalam dua siklus. Setiap satu siklus terdiri dari 3 kali pertemuan, setiap

siklus memiliki 4 tahapan, yaitu: (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan

tindakan, (3) Observasi dan evaluasi, (4) Refleksi. Hasil penelitian tindakan kelas

ini diperoleh berdasarkan hasil dari pengamatan kegitan-kegiatan siswa dan guru

dalam setiap pembelajaran.

4.1.1 Hasil Penelitian pada Siklus 1

4.1.1.1 Perencanaan Tindakan

Persiapan yang dilakukan sbelum pelaksanaan tindakan siklus 1 adalah.

1. Menetapkan materi pada pertemuan 1,2, dan 3.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Menyusun peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa.

4. Menentukan hukuman yang akan diberikan pada siswa yang tidak disiplin.

5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati sikap disiplin siswa ketika

proses pembelajaran.
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 40

6. Menyiapkan lembar observasi guru saat melakukan tindakan.

7. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui peningkatan sikap disiplin

belajar siswa.

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan pada

tanggal 9 s.d 11 Februari 2016, pengamatan akan dilakukan dari jam pelajaran

pertama sampai jam pelajaran ke-5. Penulis sebagai peneliti sekaligus pelaksana

pembelajaran dibantu oleh seorang teman sejawat sebagai kolaborator yang akan

membantu mengamati dan mencatat kejadian-kejadian atau temuan-temuan

selama proses pembelajaran berlangsung.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan pada Selasa 9 Februari 2016 jam

ke-1 hingga ke-5. Pada pertemuan pertama ini jumlah siswa yang hadir adalah 19

siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Rangkaian kegiatan proses pembelajaran pada pertemuan pertama ini

adalah sebagai berikut. Pada kegiatan awal atau kegiatan pendahuluan, guru dan

penulis mengajak siswa berdoa untuk mengawali kegiatan pembelajaran. Kegiatan

doa dipimpin oleh ketua kelas. Selesai berdoa kegiatan dilanjutkan dengan

mengenalkan keberadaan kolaborator, guru menjelaskan kepada siswa mengapa

dalam pembelajaran hari itu ada kamera dan guru lain yang masuk ke kelas. Guru

mengatakan bahwa hari ini penulis akan melakukan penelitian terhadap sikap

disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keberadaan guru lain adalah


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 41

sebagai kolaborator yang akan membantu penulis untuk mengamati kegiatan

siswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya penulis mendata kehadiran siswa,

lalu penulis memberikan nomor punggung untuk memudahkan kolaborator dalam

mengamati sikap disiplin siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kemudian penulis meminta siswa menuliskan nama pada nomor punggung yang

sudah diberikan. Kemudian penulis dan kolaborator membantu siswa untuk

memasangkan nomor punggung pada siswa. Guru meminta siswa untuk

membersihkan dahulu jika terdapat sampah yang disimpan di laci meja dan guru

menyampaikan peraturan selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.

Kemudian guru menyampaikan pada siswa tata tertib yang harus dipatuhi dalam

mengikuti proses pembelajaran siswa dan sanksi yang akan diterima siswa jika

melanggar tata tertib dan memberitahu kepada siswa yang datang terlambat

hukumannya. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari peraturan yang dibuat.

Kemudian guru mulai mengajar sesuai dengan RPP yang sudah disusun

sebelumnya. Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan pelajaran sudah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Saat guru mengajar penulis ikut

membantu untuk mengawasi pelanggaran sikap disiplin yang dilakukan siswa.

Pada pertemuan pertama dari hasil pengamatan yang dilakukan sejak jam pertama

pelajaran sampai jam ke-5 saat guru memberikan tugas guru menerapkan batas

waktu untuk mengerjakan tugas, sehingga apabila tugas itu belum dapat

diselesaikan hingga batas waktu yang ditentukan maka siswa harus tetap

mengumpulkan tugasnya, dan guru akan memberi nilai sesuai dengan

pekerjaannya, dari 3 jenis tugas yang diberikan guru dari jam pelajaran ke-1
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 42

sampai ke-5 masih 11 orang yang tidak dapat menyelesaikan tugas. Kemudian

saat guru memberikan tugas individu, guru mengingatkan siswa peraturan untuk

tidak menyontek karena jika siswa ketahuan menyontek jawaban yang sudah

ditulis siswa akan dihilangkan, dan siswa yang menyontek harus menulis kembali

jawabannya dengan jawaban sendiri, dari tugas yang diberikan guru pada

pertemuan pertama 5 orang siswa masih menyontek saat mengerjakan tugas,

penerapan peraturan ini mendapat kendala karena jumlah buku pelajaran yang

disediakan perpustakaan sekolah belum mencukupi dengan jumlah siswa sehingga

beberapa siswa harus berbagi dengan temannya. Saat tiba waktu istirahat guru

menyuruh siswa untuk segera istirahat dan mengingatkan siswa untuk tidak

terlambat masuk ke kelas jika sudah terdengar bel waktu istirahat selesai, pada

pertemuan pertama 4 orang siswa masih terlambat masuk kelas setelah jam

istirahat selesai.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus 1 dilaksanakan pada 10 Februari 2016 jam ke-1

sampai ke-5. Pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan. Penulis

mengajak siswa untuk berdo’a. Pada pertemuan kedua tidak ada siswa yang

datang terlambat. Selanjutnya penulis mendata kehadiran siswa, lalu kolaborator

memasangkan nomor punggung sesuai dengan nama siswa yang sudah dituliskan

pada nomor tersebut. Kemudian penulis menyampaikan pada siswa tata tertib

yang harus dipatuhi dalam mengikuti proses pembelajaran siswa dan sanksi yang

akan diterima siswa jika melanggar tata tertib. Kemudian guru mulai mengajar
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 43

sesuai dengan RPP yang sudah disusun sebelumnya. Guru menyampaikan

apersepsi dengan menanyakan pelajaran sudah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya. Saat guru mengajar penulis ikut membantu untuk mengawasi

pelanggaran sikap disiplin yang dilakukan siswa. Penulis juga ikut membantu

guru dalam menyampaikan materi, dan membantu guru untuk melakukan

penilaian terhadap hasil kerja siswa.

Pada pertemuan kedua dari hasil pengamatan yang dilakukan sejak jam

pertama pelajaran sampai jam ke-5 saat guru memberikan tugas guru menerapkan

batas waktu untuk mengerjakan tugas, sehingga apabila tugas itu belum dapat

diselesaikan hingga batas waktu yang ditentukan maka siswa harus tetap

mengumpulkan tugasnya, dan guru akan memberi nilai sesuai dengan

pekerjaannya, dari 3 jenis tugas yang diberikan guru dari jam pelajaran ke-1

sampai ke-5 masih 11 orang yang tidak dapat menyelesaikan tugas, pada

pertemuan ini ketegasan guru dalam menerapkan peraturan mulai berkurang

karena guru tidak selalu mengingatkan siswa batas waktu untuk siswa harus

menyelesaikan tugasnya. Kemudian saat guru memberikan tugas individu, guru

mengingatkan kembali pada siswa peraturan untuk tidak menyontek karena jika

siswa ketahuan menyontek jawaban yang sudah ditulis siswa akan dihilangkan,

dan siswa yang menyontek harus menulis kembali jawabannya dengan jawaban

sendiri, dari tugas yang diberikan guru pada pertemuan kedua 2 orang siswa

masih menyontek saat mengerjakan tugas. Saat mengikuti kegiatan belajar 1

orang siswa tidak membuang sampah ke tempatnya dan membuang sampah di

bawah meja, maka guru menghukumnya untuk segera membuang sampah ke


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 44

tempatnya. Pada saat jam istirahat guru mengingatkan kembali peraturan untuk

tidak terlambat masuk kelas saat jam istirahat selesai, dan saat jam istirahat selesai

seluruh siswa antusias untuk tidak terlambat dan siswa mengingatkan temannya

untuk tidak terlambat. Sehinggga pada pertemuan ini tidak ada siswa yang

terlambat masuk kelas setelah jam istirahat selesai.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga siklus 1 dilaksanakan pada 11 Februari 2016 jam ke-1

sampai ke-5. Pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan. Penulis

mengajak siswa untuk berdo’a. Pada pertemuan ketiga ada 2 siswa yang datang

terlambat. Selanjutnya penulis mendata kehadiran siswa, lalu kolaborator

memasangkan nomor punggung sesuai dengan nama siswa yang sudah dituliskan

pada nomor tersebut. Kemudian penulis menyampaikan pada siswa tata tertib

yang harus dipatuhi dalam mengikuti proses pembelajaran siswa dan sanksi yang

akan diterima siswa jika melanggar tata tertib dan memberitahu kepada siswa

yang datang terlambat hukumannya. Kemudian guru mulai mengajar sesuai

dengan RPP yang sudah disusun sebelumnya. Guru menyampaikan apersepsi

dengan menanyakan pelajaran sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Saat

guru mengajar penulis ikut membantu untuk mengawasi pelanggaran sikap

disiplin yang dilakukan siswa. Penulis juga ikut membantu guru dalam

menyampaikan materi, dan membantu guru untuk melakukan penilaian terhadap

hasil kerja siswa.


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 45

Pada pertemuan ketiga dari hasil pengamatan yang dilakukan sejak jam

pertama pelajaran sampai jam ke-5 saat guru memberikan tugas guru masih

menerapkan batas waktu untuk mengerjakan tugas, sehingga apabila tugas itu

belum dapat diselesaikan hingga batas waktu yang ditentukan maka siswa harus

tetap mengumpulkan tugsnya, dan guru akan memberi nilai sesuai dengan

pekerjaannya, dari 3 jenis tugas yang diberikan guru dari jam pelajaran ke-1

sampai ke-5 masih 4 orang yang tidak dapat menyelesaikan tugas. Kemudian saat

guru memberikan tugas individu, guru mengingatkan kembali pada siswa

peraturan untuk tidak menyontek karena jika siswa ketahuan menyontek jawaban

yang sudah ditulis siswa akan dihilangkan, dan siswa yang menyontek harus

menulis kembali jawabannya dengan jawaban sendiri, dari tugas yang diberikan

guru pada pertemuan ketiga 5 orang siswa masih menyontek saat mengerjakan

tugas. Pada pertemuan ini banyak ditemukan siswa yang menyontek karena tugas

pada materi matapelajaran matematika yang disampaikan guru belum seluruhnya

dipahami siswa, sehingga penulis menjelaskan kembali materi dari tugas yang

diberikan guru, dan membimbing siswa yang mengalami kesulita dalam memahi

materi pelajaran. Saat mengikuti kegiatan belajar 1 orang siswa tidak membuang

sampah ke tempatnya dan membuang sampah di bawah meja, maka guru

menghukumnya untuk segera membuang sampah ke tempatnya. Pada pertemuan

ketiga ini saat jam istirahat selesai seluruh siswa antusias untuk tidak terlambat

dan siswa mengingatkan temannya untuk tidak terlambat. Sehinggga pada

pertemuan ini tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas setelah jam istirahat

selesai.
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 46

4.1.1.3 Observasi dan Evaluasi

Observasi pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan oleh peneliti dan teman

sejawat. Observasi pada tindakan pembelajaran siklus 1 meliputi: observasi

aktivitas guru dan observasi sikap disiplin belajar siswa.

1) Aktivitas Guru

Pada siklus 1 guru telah melakukan perbaikan secara nyata pada kegiatan

meningkatkan sikap disiplin siswa. Pada siklus 1 guru telah menerapkan

pemberian punishment sesuai dengan syarat-syarat hukuman ala Ki Hajar

Dewantara.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1


No Bentuk
Objek Keterangan
Hukuman
1 Siswa yang Hukuman Karena kesalahan siswa berkaitan
datang terlambat selaras dengan dengan waktu. Maka guru
ke sekolah akan kesalahannya memberikan hukuman yang selaras
lebih lama dengan kesalahannya yang berkaitan
keluar dari kelas dengan waktu juga.
saat tiba jam
istirahat
Hukuman Siswa yang terlambat datang ke
dilakukan sekolah waktu belajar nya akan lebih
dengan adil sedikit dari siswa yang tepat waktu,
maka siswa di hukum waktu
istirahatnya lebih sedikit dari siswa
yang tepat waktu.
Hukuman lekas Agar hukuman dapat lekas
dijatuhkan dijatuhkan, Guru memilih
mengurangi waktu istirahat siswa
yang terlambat datang ke sekolah
sehingga tidak terlalu lama mengulur
pemberian hukuman kepada siswa.

2 Siswa yang Hukuman Karena pelanggaran ini maka waktu


terlambat masuk selaras dengan belajar siswa akan lebih sedikit dari
kedalam kelas kesalahannya siswa yang tepat waktu, maka siswa
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 47

setelah jam tersebut harus menerima jika harus


istirahat selesai pulang lebih lambat dari temannya
akan lebih lama yang tepat waktu.
waktu
pulangnya dari Hukuman Guru mengingatkan siswa untuk
siswa lain yang dilakukan tidak terlambat masuk ke kelas.
tepat waktu dengan adil Pengawasan dari sesama siswa
masuk kelas membantu guru dalam memberikan
setelah jam rasa keadilan pada siswa saat ada
istirahat selesai. siswa yang terlambat masuk ke kelas
setelah jam istirahat selesai.
Sehingga sesama siswa saling
mengingatkan untuk tidak terlambat
masuk ke dalam kelas setelah jam
istirahat selesai.
Hukuman lekas Agar hukuman dapat lekas
dijatuhkan dijatuhkan, guru menghukum siswa
yang terlambat masuk kelas setelah
jam istirahat dengan membuat jam
pulang nya lebih lama dari siswa
yang tepat waktu.

3 Siswa yang Hukuman Hukuman ini diberikan karena


tidak membuang selaras dengan kesalahan siswa adalah tidak
sampah pada kesalahannya membuang sampah ke tempatnya,
tempatnya maka dengan hukuman ini siswa
dihukum untuk akan merasa tidak menyenangkan
mengambil jika sampah yang sudah dibuang
sampah yang harus diambil kembali untuk
dibuangnya dibuang ke tempat sampah.
untuk dibuang Sehingga hukuman ini dapat
ke tempat diberikan jika ada siswa yang tidak
sampah membuang sampah ke tempat
sampah.
Hukuman Guru berkeliling meja siswa untuk
dilakukan memeriksa tempat belajar siswa
dengan adil setelah jam istirahat dan sebelum
pulang. Sehingga hukuman dapat
diberikan kepada setiap siswa yang
melanggar.
Hukuman lekas Guru berkeliling meja siswa saat-
dijatuhkan saat tertentu untuk memeriksa
apakah ada siswa yang membuang
sampah tidak pada tempatnya
sehingga guru akan langsung
memberikan hukuman pada siswa
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 48

yang tidak membuang sampah ke


tempatnya.
4 Siswa wajib Hukuman Karena guru ingin mengajarkan
mengumpulkan selaras dengan siswa jika tidak dapat disiplin
tugas yang kesalahannya menggunakan waktu maka tugas
diberikan guru yang diberikan guru tidak dapat
hingga waktu selesai dengan hasil yang baik.
yang telah Sehingga diharapkan siswa dapat
ditentukan, menyadari kesalahannya.
apabila siswa Hukuman Guru mengumpulkan tugas yang
tidak selesai dilakukan sudah selesai dikerjakan siswa
maka guru akan dengan adil maupun yang belum selesai
memberikan dikerjakan siswa.
nilai sesuai Hukuman lekas Guru menyebutkan siswa yang tidak
dengan dijatuhkan menyelesaikan tugasnya. Kemudian
pekerjaan yang guru menasehati siswa akibat tidak
sudah disiplin dengan waktu.
dikerjakannya.
5 Siswa yang Hukuman Karena menyontek itu menyalin
ketahuan selaras dengan jawaban dari orang lain. Maka siswa
menyontek pada kesalahannya harus mengulang menulis jawaban
saat dari tugas yang sudah dikerjakan
mengerjakan dengan jawabannya sendiri.
tugas maka guru Hukuman Guru mengingatkan siswa untuk
akan dilakukan tidak menyontek. Guru juga
menghilangkan dengan adil mengingatkan hukuman jika siswa
jawaban yang menyontek saat mengerjakan tugas.
sudah ditulisnya Hukuman lekas Guru berkeliling mengawasi dan
dan siswa yang dijatuhkan melihat pekerjaan siswa. Ketika ada
menyontek siswa yang ketahuan menyontek
harus menulis guru langsung menegurnya dan
ulang menghapus jawaban siswa yang
jawabannya menyontek untuk ditulis kembali
sendiri. dengan jawabannya sendiri

2) Disiplin belajar siswa

Hasil observasi sikap disiplin belajar siswa pada siklus 1 disajikan pada

tabel 4.2 sebagai berikut.


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 49

Tabel 4.2 Hasil Observasi Sikap Disiplin Belajar Siswa Siklus 1


Indikator
Tepat Tepat Menyele- Membu- Tidak
waktu waktu saikan ang menyon-
Nama datang masuk tugas sampah tek saat Jumlah Rata-
No. ke kelas yang pada mengerja-
Siswa sekola tempatnya kan tugas Skor rata
setelah diberikan
h jam guru tepat
istirahat waktu
selesai
1 Siswa 1 4 4 1 3 4 16 3,2

2 Siswa 2 4 4 4 4 4 20 4

3 Siswa 3 4 4 4 4 4 20 4

4 Siswa 4 3 3 1 4 4 15 3

5 Siswa 5 3 4 2 4 3 16 3,2

6 Siswa 6 4 4 3 4 4 19 3,8

7 Siswa 7 4 4 4 4 4 20 4

8 Siswa 8 4 3 3 4 3 17 3,4

9 Siswa 9 4 4 3 4 3 18 3,6

10 Siswa 10 3 4 3 4 4 18 3,6

11 Siswa 11 4 4 4 3 4 19 3,8

12 Siswa 12 4 4 4 4 4 20 4

13 Siswa 13 4 4 3 4 3 18 3,6

14 Siswa 14 2 3 2 4 3 14 2,8

15 Siswa 15 3 3 2 4 3 18 3,6

16 Siswa 16 4 4 3 4 3 18 3,6

17 Siswa 17 4 4 3 4 4 19 3,8

18 Siswa 18 4 4 3 4 3 18 3,6

19 Siswa 19 4 4 4 4 4 20 4

Jumlah 70 72 56 74 68 343

Rata-rata 3,68 3,79 2,95 3,89 3,58 18,05

% 92% 94,75% 73,68% 97,25% 89,5% 90,26%


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 50

Dari data yang diperoleh pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa rata-rata

sikap disiplin belajar siswa secara keseluruhan sudah mencapai 90,26% dan dapat

dikatakan telah mencapai kriteria keberhasilan dalam penelitian ini. Dari 5

indikator sikap disiplin belajar siswa, indikator menyelesaikan tugas yang

diberikan guru masih belum mencapai kriteria keberhasilan pada penelitian ini.

Maka dapat dikatakan sikap disiplin belajar siswa dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan guru masih kurang.

4.1.1.4 Refleksi dan Perencanaan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil pengamatan tindakan guru dan sikap disiplin belajar

siswa dalam proses pembelajaran ternyata hasil yang diperoleh masih belum

sesuai dengan yang diharapkan, walaupun pencapaian sikap disiplin belajar siswa

sudah mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Kelebihan pada siklus 1 ini adalah

melibatkan anggota kelas dalam mengawasi pelanggaran sikap disiplin belajar

siswa sangat membantu guru dalam melakukan pengawasan, sehingga hukuman

dapat segera dijatuhkan dan menimbulkan rasa keadilan antar siswa. Pada siklus 1

juga masih terdapat beberapa kelemahan. Kelemahan yang terjadi pada siklus 1,

yaitu.

1. Pengawasan guru terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa masih kurang

maksimal. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya rasa keadilan diantara

siswa.
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 51

2. Guru masih belum terbiasa untuk memberikan batas waktu pada siswa

dalam mengerjakan tugas. Sehingga siswa masih bingung kapan tugas itu

sudah harus dikumpul.

3. Tugas yang diberikan guru bersumber dari buku pelajaran siswa, sedangkan

materi dari tugas tersebut masih belum sepenuhnya dimengerti siswa.

Sehingga siswa masih tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan

guru tepat waktu.

4. Saat guru menerapkan hukuman jika hingga waktu yang ditentukan siswa

belum menyelesaikan tugasnya maka harus tetap dikumpulkan, ada siswa

yang kurang memiliki motivasi dalam belajar nya sehingga tetap tidak

berusaha untuk menyelesaikan tugasnya.

5. Terbatasnya jumlah buku yang disediakan oleh perpustakaan sekolah

membuat pengawasan guru terhadap tindakan menyontek saat mengerjakan

tugas mengalami kesulitan.

Berdasarkan kelemahan dan kelebihan tersebut, pada siklus 2 penulis akan

memperbaiki proses pembelajaran dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Pada siklus 2, pengawasan yang dilakukan guru harus ditingkatkan. Agar

peraturan yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik untuk

menimbulkan rasa keadilan pada siswa.

2. Pada siklus 2, guru harus menyediakan kesempatan kepada siswa untuk

menghayati situasi-situasi dalam kehidupan yang nyata agar siswa yang

kurang memiliki motivasi dalam belajar bersemangat untuk mengikuti


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 52

pembelajaran sehingga siswa mau berusaha untuk menyelesaikan tugas

yang diberikan guru.

3. Pada siklus 2, guru harus memberikan batas waktu saat siswa saat

mengerjakan tugas dan terus mengingatkan siswa sisa waktu untuk dapat

mengerjakan tugas nya. Sehingga siswa mengetahui kapan siswa harus

mengumpulkan tugasnya.

4. Pada siklus 2, guru harus menambah sumber untuk pemberian tugas yang

sesuai dengan penguasaan materi yang dimiliki siswa.

5. Pada siklus 2, guru dan penulis akan mendampingi siswa yang memiliki

kelemahan dalam memahami materi yang dipelajari saat mengerjakan tugas.

6. Pada siklus 2, guru dan penulis akan memberikan tugas dengan menulisnya

di papan tulis untuk mengurangi kesempatan siswa untuk menyontek saat

mengerjakan tugas.

Dengan adanya perbaikan dalam tindakan selanjutnya diharapkan siswa

dapat menjadi lebih disiplin dalam pembelajaran pada siklus 2.

4.1.2 Hasil Penelitian pada Siklus 2

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan

Persiapan yang dilakukan sbelum pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah.

1. Menetapkan materi pada pertemuan 4,5, dan 6.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Menyiapkan tugas yang sesuai dengan materi pada pertemuan 4,5, dan 6.

4. Menyusun peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa.


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 53

5. Menentukan hukuman yang akan diberikan pada siswa yang tidak disiplin.

6. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati sikap disiplin siswa ketika

proses pembelajaran.

7. Menyiapkan lembar observasi guru saat melakukan tindakan.

8. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui peningkatan sikap disiplin

belajar siswa.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus 2 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan pada

tanggal 15 s.d 17 Februari 2016, pengamatan akan dilakukan dari jam pelajaran

pertama sampai jam pelajaran ke-5. Penulis sebagai peneliti sekaligus pelaksana

pembelajaran dibantu oleh seorang teman sejawat sebagai kolaborator yang akan

membantu mengamati dan mencatat kejadian-kejadian atau temuan-temuan

selama proses pembelajaran berlangsung.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan pada Senin 15 Februari 2016 jam

ke-1 hingga ke-5. Pada pertemuan pertama ini jumlah siswa yang hadir adalah 19

siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan. Guru mengajak siswa

untuk berdo’a. Pada pertemuan pertama ada 2 siswa yang datang terlambat.

Selanjutnya penulis mendata kehadiran siswa, lalu kolaborator memasangkan

nomor punggung sesuai dengan nama siswa yang sudah dituliskan pada nomor
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 54

tersebut. Kemudian penulis menyampaikan pada siswa tata tertib yang harus

dipatuhi dalam mengikuti proses pembelajaran siswa dan sanksi yang akan

diterima siswa jika melanggar tata tertib. Kemudian penulis menanyakan cita-cita

siswa, siswa sangat antusias menyebutkan cita-cita mereka. Kemudian penulis

menjelaskan bagaimana cara untuk mencapai cita-cita yang diinginkan agar siswa

termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam belajar. Kemudian guru mulai

mengajar sesuai dengan RPP yang sudah disusun sebelumnya. Guru

menyampaikan apersepsi dengan menanyakan pelajaran sudah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya. Saat guru mengajar penulis ikut membantu untuk

mengawasi pelanggaran sikap disiplin yang dilakukan siswa. Penulis juga ikut

membantu guru dalam menyampaikan materi, dan membantu guru untuk

melakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa.

Pada pertemuan pertama pada siklus 2 dari hasil pengamatan yang

dilakukan sejak jam pertama pelajaran sampai jam ke-5 ditemukan pelanggaran

terhadap sikap disiplin belajar yang dilakukan siswa yaitu saat guru memberikan

tugas masih 9 orang yang tidak dapat menyelesaikan tugas, 3 orang siswa masih

menyontek saat mengerjakan tugas, dan 2 orang siswa tidak membuang sampah

ke tempatnya.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan pada 16 Februari 2016 jam ke-1

sampai ke-5. Pada pertemuan kedua ini jumlah siswa yang hadir adalah 19 siswa,

yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 55

Pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan. Guru mengajak siswa

untuk berdo’a. Pada pertemuan kedua ada 1 siswa yang datang terlambat.

Selanjutnya penulis mendata kehadiran siswa, lalu kolaborator memasangkan

nomor punggung sesuai dengan nama siswa yang sudah dituliskan pada nomor

tersebut. Kemudian penulis menyampaikan pada siswa tata tertib yang harus

dipatuhi dalam mengikuti proses pembelajaran siswa dan sanksi yang akan

diterima siswa jika melanggar tata tertib. Kemudian penulis mengingatkan cita-

cita siswa, kemudian penulis menjelaskan bagaimana cara untuk mencapai cita-

cita yang diinginkan agar siswa termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam

belajar. Kemudian guru mulai mengajar sesuai dengan RPP yang sudah disusun

sebelumnya. Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan pelajaran sudah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Saat guru mengajar penulis ikut

membantu untuk mengawasi pelanggaran sikap disiplin yang dilakukan siswa.

Penulis juga ikut membantu guru dalam menyampaikan materi, dan membantu

guru untuk melakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa.

Pada pertemuan kedua siklus 2 dari hasil pengamatan yang dilakukan sejak

jam pertama pelajaran sampai jam ke-5 ditemukan pelanggaran terhadap sikap

disiplin belajar yang dilakukan siswa yaitu saat guru memberikan tugas masih 7

orang yang tidak dapat menyelesaikan tugas, 2 orang siswa masih menyontek saat

mengerjakan tugas.
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 56

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga siklus 1 dilaksanakan pada 17 Februari 2016 jam ke-1

sampai ke-5. Pada pertemuan ketiga ini jumlah siswa yang hadir adalah 19 siswa,

yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan. Guru mengajak siswa

untuk berdo’a. Pada pertemuan ketiga tidak ada siswa yang datang terlambat.

Selanjutnya penulis mendata kehadiran siswa, lalu kolaborator memasangkan

nomor punggung sesuai dengan nama siswa yang sudah dituliskan pada nomor

tersebut. Kemudian penulis menyampaikan pada siswa tata tertib yang harus

dipatuhi dalam mengikuti proses pembelajaran siswa dan sanksi yang akan

diterima siswa jika melanggar tata tertib. Kemudian penulis mengingatkan cita-

cita siswa, kemudian penulis menjelaskan bagaimana cara untuk mencapai cita-

cita yang diinginkan agar siswa termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam

belajar. Kemudian guru mulai mengajar sesuai dengan RPP yang sudah disusun

sebelumnya. Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan pelajaran sudah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Saat guru mengajar penulis ikut

membantu untuk mengawasi pelanggaran sikap disiplin yang dilakukan siswa.

Penulis juga ikut membantu guru dalam menyampaikan materi, dan membantu

guru untuk melakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa.

Pada pertemuan kedua siklus 2 dari hasil pengamatan yang dilakukan sejak

jam pertama pelajaran sampai jam ke-5 ditemukan pelanggaran terhadap sikap

disiplin belajar yang dilakukan siswa yaitu saat guru memberikan tugas masih 4

orang yang tidak dapat menyelesaikan tugas.


Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 57

4.1.2.3 Observasi dan Evaluasi

Observasi pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan oleh peneliti dan teman

sejawat. Observasi pada tindakan pembelajaran siklus 1 meliputi: observasi

aktivitas guru dan observasi sikap disiplin belajar siswa.

1) Aktivitas Guru

Pada siklus 2 guru telah melakukan perbaikan berdasarkan hasil refleksi

dari siklus 1 pada kegiatan meningkatkan sikap disiplin siswa. Pada siklus 1 guru

pengawasan dan ketegasan guru masih kurang terhadap pelanggaran disiplin yang

dilakukan siswa. Pada siklus 2 guru sudah mulai meningkatkan pengawasan

terhadap sikap disiplin belajar siswa dan ketegasan guru dalam menerapkan

peraturan dalam pelaksanaan tindakan juga sudah meningkat dari siklus 1.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2


Bentuk
No Objek Keterangan
Hukuman
1 Siswa yang Hukuman Karena kesalahan siswa berkaitan
datang terlambat selaras dengan dengan waktu. Maka guru
ke sekolah akan kesalahannya memberikan hukuman yang selaras
lebih lama dengan kesalahannya yang berkaitan
keluar dari kelas dengan waktu juga.
saat tiba jam Hukuman Guru melakukan pengawasan
istirahat dilakukan terhadap setiap siswa agar dapat
dengan adil memberikan hukuman kepada setiap
pelanggar. Karena untuk
menimbulkan rasa keadilan
dibutuhkan kekonsistenan guru
dalam menjalankan peraturan yang
telah dibuat.
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 58

Hukuman Guru memilih untuk membuat siswa


lekas yang terlambat datang ke sekolah
dijatuhkan akan lebih lambat keluar kelas saat
tiba jam istirahat, sehingga guru
tidak terlalu lama mengulur
pemberian hukuman kepada siswa
yang terkait dengan waktu.

2 Siswa yang Hukuman Karena pelanggaran ini maka waktu


terlambat masuk selaras dengan belajar siswa akan lebih sedikit dari
kedalam kelas kesalahannya siswa yang tepat waktu, maka siswa
setelah jam tersebut harus menerima jika harus
istirahat selesai pulang lebih lambat dari temannya
akan lebih lama yang tepat waktu.
waktu
pulangnya dari Hukuman Guru melakukan pengawasan dan
siswa lain yang dilakukan mengingatkan siswa untuk tidak
tepat waktu dengan adil terlambat masuk ke kelas.
masuk kelas Pengawasan dari sesama siswa
setelah jam sangat membantu guru dalam
istirahat selesai. memberikan rasa keadilan pada
siswa saat ada siswa yang terlambat
masuk ke kelas setelah jam istirahat
selesai. Sehingga sesama siswa
saling mengingatkan untuk tidak
terlambat masuk ke dalam kelas
setelah jam istirahat selesai.

Hukuman Guru memilih untuk membuat siswa


lekas yang terlambat masuk ke kelas
dijatuhkan setelah jam istirahat selesai akan
lebih lambat keluar kelas saat tiba
jam pulang sekolah, sehingga guru
tidak terlalu lama mengulur
pemberian hukuman kepada siswa
yang terkait dengan waktu.
3 Siswa yang Hukuman Hukuman ini diberikan karena siswa
tidak membuang selaras dengan akan merasa tidak menyenangkan
sampah pada kesalahannya jika sampah yang sudah dibuang
tempatnya harus diambil kembali untuk
dihukum untuk dibuang ke tempat sampah. Maka
mengambil hukuman ini dapat diberikan jika ada
sampah yang siswa yang tidak membuang sampah
dibuangnya ke tempat sampah.
untuk dibuang
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 59

ke tempat Hukuman Guru berkeliling meja siswa untuk


sampah dilakukan memeriksa tempat belajar siswa.
dengan adil Sehingga hukuman dapat diberikan
kepada setiap siswa yang melanggar.
Hukuman Guru berkeliling meja siswa saat-
lekas saat tertentu untuk memeriksa
dijatuhkan apakah ada siswa yang membuang
sampah tidak pada tempatnya
sehingga guru akan langsung
memberikan hukuman pada siswa
yang tidak membuang sampah ke
tempatnya.
4 Siswa wajib Hukuman Karena guru ingin mengajarkan
mengumpulkan selaras dengan siswa jika tidak dapat disiplin
tugas yang kesalahannya menggunakan waktu maka tugas
diberikan guru yang diberikan guru tidak dapat
hingga waktu selesai dengan hasil yang baik.
yang telah Sehingga diharapkan siswa dapat
ditentukan, menyadari kesalahannya.
apabila siswa Hukuman Guru mengumpulkan tugas yang
tidak selesai dilakukan sudah selesai dikerjakan siswa
maka guru akan dengan adil maupun yang belum selesai
memberikan dikerjakan siswa.
nilai sesuai Hukuman Guru dibantu penulis untuk langsung
dengan lekas memeriksa hasil pekerjaan siswa.
pekerjaan yang dijatuhkan Sehingga siswa dapat segera
sudah mengetahui hasil pekerjaannya.
dikerjakannya.
5 Siswa yang Hukuman Karena menyontek itu menyalin
ketahuan selaras dengan jawaban dari orang lain. Maka
menyontek pada kesalahannya hukuman bagi siswa yang
saat menyontek adalah siswa harus
mengerjakan mengulang mengerjakan tugasnya
tugas maka guru dengan jawabannya sendiri.
akan Hukuman Pengawasan guru ditingkatkan
menghilangkan dilakukan terhadap tindakan siswa yang
jawaban yang dengan adil menyontek. Hal ini diantisipasi oleh
sudah ditulisnya guru dengan memberikan soal
dan siswa yang individu yang dituliskan dipapan
menyontek tulis. Sehingga pengawasan guru
harus menulis dalam pemberian hukuman dapat
ulang dirasakan siswa dilakukan secara
jawabannya adil.
sendiri. Hukuman Ketika ada siswa yang ketahuan
lekas menyontek guru langsung
dijatuhkan menegurnya dan menghapus
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 60

jawaban siswa yang menyontek


untuk ditulis kembali dengan
jawabannya sendiri.

2) Disiplin belajar siswa

Hasil observasi sikap disiplin belajar siswa pada siklus 2 disajikan pada

tabel 4.4 sebagai berikut.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Sikap Disiplin Belajar Siswa Siklus 2


Indikator
Tepat Tepat Menyele- Membu- Tidak
waktu waktu saikan ang menyon-
Nama datang masuk tugas sampah tek saat Jumlah Rata-
No. ke kelas yang pada mengerja-
Siswa sekola tempatnya kan tugas Skor rata
setelah diberikan
h jam guru tepat
istirahat waktu
selesai
1 Siswa 1 4 4 3 4 4 19 3,8
2 Siswa 2 4 4 4 4 4 20 4
3 Siswa 3 4 4 4 3 4 19 3,8
4 Siswa 4 3 4 2 4 4 17 3,4
5 Siswa 5 4 4 3 4 4 19 3,8
6 Siswa 6 4 4 3 4 4 19 3,8
7 Siswa 7 2 4 3 4 3 16 3,2
8 Siswa 8 4 4 3 4 4 19 3,8
9 Siswa 9 4 4 3 3 4 18 3,6
10 Siswa 10 4 4 3 4 4 19 3,8
11 Siswa 11 4 4 4 4 4 20 4
12 Siswa 12 4 4 4 4 4 20 4
13 Siswa 13 4 4 4 4 3 19 3,8
14 Siswa 14 4 4 3 4 4 19 3,8
15 Siswa 15 4 4 3 4 4 19 3,8
16 Siswa 16 4 4 4 4 4 20 4
17 Siswa 17 4 4 3 4 4 19 3,8
18 Siswa 18 4 4 4 4 4 20 4
19 Siswa 19 4 4 4 4 4 20 4
Jumlah 73 76 64 74 74 361
Rata-rata 3,84 4 3,37 3,89 3,89 19
% 96% 100% 84,25% 97,25% 97,25% 95%
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 61

Dari data yang diperoleh pada tabel dapat diketahui bahwa rata-rata sikap

disiplin belajar siswa sudah mencapai 95% dan dapat dikatakan telah melebihi

kriteria keberhasilan dalam penelitian ini.

4.1.2.4 Refleksi

Pada siklus 2, hasil peningkatan sikap disiplin dengan pemberian

punishment mengalami peningkatan melebihi hasil penelitian pada siklus 1. Hal

ini disebabkan sikap disiplin siswa dan pelaksanaan tindakan oleh guru pada

pembelajaran siklus 2 sudah ditingkatkan. Pada siklus 2, siswa sangat antusias

dalam menjalankan peraturan yang dibuat. Begitu pula dengan guru, guru telah

melakukan perbaikan dalam pelaksanaan tindakan. Pada siklus 1 diperoleh data

bahwa rata-rata sikap disiplinan belajar siswa adalah 90,26% dan dapat dikatakan

sudah memenuhi kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini. Sedangkan

pada siklus 2 rata-rata sikap disiplin belajar siswa mengalami peningkatan hingga

95% melebihi hasil penelitian siklus 1.

4.2 Pembahasan

Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa

pada penelitian ini adalah dengan memberikan hukuman ala Ki Hajar Dewantara.

Berdasarkan pendapat Dewantara (2011: 28-29) alat pendidikan pada anak usia 7-

14 tahun (intellectueele periode) adalah dengan cara pengajaran, perintah, paksaan

dan hukuman. Hukuman adalah salah satu alat pendidikan yang diperlukan dalam
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 62

pendidikan. Berdasarkan pendapat Dewantara (2011: 400) “hukuman itu suatu

syarat untuk mengertikan kepada anak, bahwa segala perbuatan orang itu

membawa akibat sendiri-sendiri”.

Indikator kedisiplinan yang diukur dalam penelitian ini berdasarkan

pendapat Moenir (2014: 96-98) yaitu (1) tepat waktu datang ke sekolah, (2) tepat

waktu masuk kelas setelah jam istirahat selesai, (3) membuang sampah pada

tempatnya, (4) menyelesaikan tugas yang diberikan guru, (5) tidak menyontek

saat mengerjakan tugas.

Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan kedisiplinan siswa

setelah diberikan punishment untuk siswa yang tidak disiplin.

Tabel 4.5 Tabel Peningkatan Sikap Disiplin Belajar Tiap Pertemuan


Siklus 1 Siklus 2
Indikator
No Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5 Pertemuan 6
Disiplin
Siswa % Siswa % Siswa % Siswa % Siswa % Siswa %
1 Tepat
waktu
15 78, 95 19 100 17 89,47 17 89,47 16 84,21 19 100
datang ke
sekolah.

2 Tepat
waktu
masuk
kelas 15 78,95 19 100 19 100 19 100 19 100 19 100
setelah jam
istirahat
selesai.

3 Membuang
sampah 19 100 18 94,74 18 94,74 17 89,47 19 100 19 100
pada
tempatnya.
4 Menyele-
saikan
8 42,11 8 42,11 15 78,95 10 52,63 12 63,16 15 78,95
tugas yang
diberikan
guru.
5 Tidak
menyontek
14 73,68 17 89,47 14 73,68 16 84,21 19 100 19 100
saat
mengerja-
kan tugas.
Rata-rata
74,74 85,26 87,37 83,16 89,47 95,79
kedisiplinan siswa
(%)
Rata-rata
90,26 95
kedisiplinan siswa
dalam siklus (%)
Dicetak pada tanggal 2019-05-15
Id Doc: 589c891e81944d4610494717 63

Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 sampai siklus 2 setelah diberikan

hukuman ala Ki Hajar Dewantara terjadi peningkatan sikap disiplin belajar siswa

pada tiap siklusnya, terlihat dari hasil analisis pada tabel 4.5. Indikator sikap

disiplin belajar juga mengalami peningkatan tiap siklus nya. Pada siklus 1

indikator tepat waktu datang ke sekolah 92%, meningkat pada siklus 2 menjadi

96%. Tepat waktu masuk kelas setelah jam istirahat selesai pada siklus 1 94,75%

meningkat menjadi 100% pada siklus 2. Indikator disiplin menyelesaikan tugas

yang diberikan guru tepat waktu pada siklus 1 73,68% menjadi 84,25% pada

siklus 2. Indikator disiplin siswa membuang sampah pada tempatnya pada siklus 1

dan siklus 2 masih tetap yaitu 97,25%. Indikator disiplin tidak menyontek saat

mengerjakan tugas pada siklus 1 89,5% meningkat pada siklus 2 menjadi 97,25%.

Hal ini sesuai dengan pendapat Tu’u (2004:33) yang menyatakan

“hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam

rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku. Dalam

penelitian ini unsur yang digunakan adalah dengan pemberian hukuman

(punishment)”. Hukuman ala Ki Hajar Dewantara diberikan pada siswa yang

berbuat kesalahan atau pelanggaran bertujuan untuk membuat siswa memiliki

kesadaran untuk melaksanakan peraturan dalam belajar dan memberikan efek jera

kepada siswa. Dengan demikian siswa akan terdorong untuk berperilaku disiplin.

Anda mungkin juga menyukai