Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN

INFORMED CONSENT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO


UPTD PUSKESMAS TANJUNGHARJO
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

Persetujuan tindakan adalah kesepakatan yang dibuat seorang klien untuk


menerima rangkaian terapi atau prosedur setelah informasi yang lengkap, termasuk
risiko terapi dan fakta yang berkaitan dengan terapi tersebut, telah diberikan oleh
dokter. Mendapatkan persetujuan tindakan untuk terapi medis dan bedah spesifik
adalah tanggung jawab dokter. Meskipun tanggung jawab ini didelegasikan kepada
perawat di beberapa institusi dan tidak terdapat hukum yang melarang perawat
untuk menjadi bagian dalam proses pemberian informasi tersebut.

BAB II
TUJUAN

Informed consent mempunyai peran dan manfaat yang sangat penting dalam
penyelenggaraan praktik, yaitu:
1. Membantu kelancaran tindakan medis.
2. Melalui informed consent, secara tidak langsung terjalin kerjasama antara
tenaga medis dan klien sehingga memperlancar tindakan yang akan
dilakukan. Keadaan ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam upaya
tindakan kedaruratan.
3. Mengurangi efek samping dan komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Tindakan medis yang tepat dan segera, akan menurunkan resiko terjadinya
efek samping dan komplikasi.
5. Mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan penyakit, karena pasien
memiliki pemahaman yang cukup terhadap tindakan yang dilakukan.
6. Meningkatkan mutu pelayanan.
7. Melindungi tenaga medis dari kemungkinan tuntutan hukum.

BAB III
RUANG LINGKUP

Informed Consent dilakukan secara tertulis pada setiap tindakan kedokteran


yang mengandung resiko tinggi. Panduan ini bertujuan agar dijadikan acuan bagi
seluruh dokter, dokter gigi dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Tanjungharjo
dalam melaksanakan ketentuan tentang persetujuan tindakan kedokteran.

BAB IV
TATALAKSANA

1. Memberikan informasi dan penjelasan tentang diagnosis dan keadaan


kesehatan pasien serta prognosisnya
2. Memberikan pnjelasan tentang tindakan kedokteran yang dilakukan meliputi
tujuan tindakan kedokteran, proses pelaksanaan, alternative tindakan lain dan
risiko tindakan.

BAB V
DOKUMENTASI

Semua hal-hal yang sifatnya luar biasa dalam proses mendapatkan


persetujuan tindakan kedokteran harus dicatat dalam rekam medis. Seluruh
dokumen mengenai persetujuan tindakan kedokteran harus disimpan bersama-sama
rekam medis.
Format persetujuan tindakan kedokteran atau penolakan tindakan
kedokteran, menggunakan formulir dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Diketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi. Tenaga keperawatan
bertindak sebagai salah satu saksi.
2. Formulir asli harus disimpan dalam berkas rekam medis pasien.
3. Dokter atau dokter gigi yang memberikan penjelasan harus ikut
membubuhkan tanda tangan sebagai bukti bahwa telah memberikan
informasi dan penjelasan secukupnya.
4. Sebagai tanda tangan, pasien atau keluarganya yang buta huruf harus
membubuhkan cap jempol jari kanan.

Anda mungkin juga menyukai