Presentation1nbj 160101095305 PDF
Presentation1nbj 160101095305 PDF
Menu Utama
Pendahuluan
Persamaan Maxwell
Persamaan Gelombang Elektromagnetik
Transversalitas Gelombang Elektromagnetik
Vektor Poynting dan Kekekalan Energi
Gelombang Elektromagnetik dalam Medium
Gelombang dalam Medium Konduktif
Elektron bebas dalam Konduktor dan Plasma
Pemantulan dan Pembiasan Gelombang
Elektromagnetik
Hukum Snellius
Dosen Mata Kuliah Persamaan Fresnel
A. PENDAHULUAN
B. PERSAMAAN MAXWELL
Energi dan Momentum gelombang elektromagnetik dibawa
oleh medan listrik E dan medan magnet B yang menjalar
melalui vakum. Persamaan Maxwell dirumuskan dalam besaran medan
listrik E dan medan magnet B. Seluruh persamaan
Sumber gelombangnya berupa muatan-muatan listrik yang Maxwell terdiri dari 4 persamaan medan, yang masing-
berosilasi dalam atom, molekul, atau mungkin juga dalam masing dapat dipandang sebagai hubungan antara medan
suatu antene pemancar radio.
dan distribusi sumber, baik sumber muatan ataupun
sumber arus.
Untuk medan listrik E dan medan magnet B yang berubah
dengan waktu, keberadaan E selalu disertai B, dan
sebaliknya. Keterkaitan antara E dan B dituangkan dalam
persamaan Maxwell yang mendasari teori medan magnetik.
t t . 1
E . n dA o dq
4. E
xB o 0 . 1
t E n dA dV
o
Click angka untuk mengetahui penurunan rumus masing-masing
persamaan di atas
1
31/12/2015
E . n dA b dV
. 1
o
f
Untuk ruang vakum, karena tidak ada sumber maka
0 sehingga:
. 1
E n dA o P b dV
. E b
Dari teorema divergensi 0
E n dA EdV
1
EdV o P b dV E 0
E o P dv b dV
Persamaan Maxwell (1) untuk ruang vakum,
tanpa sumber muatan
o E P E D
D b Persamaan Maxwell (1) dalam Medium
Persamaan Maxwell kedua merupakan Hukum Gauss Persamaan Maxwell ketiga merupakan ungkapan Hukum
magnetik, yang menyatakan “fluks medan magnetik yang Faraday-Lenz, yang menyatakan bahwa “pengaruh medan
menembus suatu permukaan tertutup sama dengan nol, magnet yang berubah dengan waktu.”
tidak ada sumber medan berupa muatan magnetik.” Atau Secara matematis dituliskan:
dengan kata lain,” garis gaya medan magnet selalu
dengan B. n dA
tertutup, tidak ada muatan magnet monopole.” t
Melalui teorema Gauss, persamaan Maxwell kedua dapat karena E.dl maka
dituliskan dalam bentuk integral:
B B . n dA 0
E.dl t B. n dA
Dari teorema divergensi Dari teorema Stokes E .dl x E . n dA
B . n dA . BdV maka
. BdV 0 x E . n dA t B . n dA
. B 0 Persamaan Maxwell (2) dalam medium dan vakum B Persamaan Maxwell (3) dalam medium
x E
t Dan vakum.
Persamaan Maxwell keempat merupakan Hukum Ampere: Untuk persamaan Maxwell (4) dalam vakum, yaitu:
B
B .dl I dengan
H ; I J . ndA B.dl I 0
H.dl I
dan J J b J f Dari teorema Stokes B.dl x B. n dA maka
H .dl J b J f n .dA x B. n dA J . n dA
0
x B 0 J
E
2
31/12/2015
x y z c t E )
. B 2 B 0 0
t
Solusi paling sederhana:
Karena vektor identitas B . B 2 B
E z , t E 0 cos kz t
Dan persamaan Maxwell (2) serta (3):
. B 0 dan E B
t
sehingga
2 2 2 1 2
2 B 2 2 2 2 2 Bz 0
B 0 0 2
2
x y z c t
t
1 2 B Solusinya: B z , t B 0 coskz t
2 B
c 2 t 2 Solusi persamaan gelombang elektromagnet untuk
1 2 B
medan Listrik dan medan magnet merupakan contoh
B 2
2
0 eksplisit dari gelombang datar (Plan Wave)
c t 2
Maka persamaan gelombang medan magnet dalam Bentuk umum: f (kz t )
bentuk diferensial: Kecepatan: v
k
2 2 2 1 2 Bentuk muka gelombangnya
2 2 2 2 2 Bx 0
x y z c t tegak lurus vektor satuan k,
2 maka:
2 2 1 2
2 2 2 2 2 By 0
x y z c t k . z kons tan
3
31/12/2015
Yang berarti Ez tidak bergantung pada t Dan dari persamaan Maxwell (3):
Jadi Ez (z,t) = konstan =0, yang berarti arah getar B
dari gelombang medan listrik tegak lurus pada arah x E
t
rambatnya, karena medan listrik E hanya mempunyai
Ey E x B z ( z, t )
komponen-komponen pada arah yang tegak lurus
pada arah rambat. x y t
B z ( z, t )
MEDAN MAGNET 0 Sisi temporal, yang berarti Bz
t tidak bergantung pada t.
Dari persamaan Maxwell (2):
. B 0 Yang berarti arah getar gelombang medan magnet tegak
lurus terhadap arah rambatnya.
B x ( z, t ) B y ( z, t ) B z ( z, t )
0 Dengan demikian maka gelombang
x y z
Elektromagnetik merupakan gelombang transversal.
B z ( z, t )
0 Sisi spatial, yang berarti Bz tidak bergantung
z pada z.
Hubungan E dan B, misal menjalar dalam arah z: Hubungan vektor propogasi k, medan listrik E,
dan medan magnet B ditunjukkan dengan gambar:
E i Ex j E y
E i E0 x cos(kz t ) j E0 y cos(kz t )
B i Bx j B y
B i B0 x cos(kz t ) j B0 y cos(kz t )
B
x E
t
k sin( kz t ) i Eoy jEox sin( kz t ) i Box jB0 y
k i Eoy jEox i Box jB0 y
k E B E B E cB
k
EB
4
31/12/2015
.D b
.B 0 D
H Jb
B t
E
t E
B J
D t
H Jb
t E B
( B ) ( J ), dengan E
t t t t
J 2E
( E ) 2 ,
t t
5
31/12/2015
Misal : κ = a + ib
Dari pers κ2= μεω2 – iμσω, maka : Dengan menggunakan rumus akar kuadrat, diperoleh :
a2 – b2 = μεω2 dan 2ab = - μσω 4 2
( 4 2 ) 2 4 ( 4 )( ) 2
( a1, 2 ) 2
8
2 b 2 1
a 2 ( ) 2 2a ( a1, 2 ) 2
2
2
( 2 ) 2 ( ) 2
2a
1 1
2 ( a 1 , 2 ) ( )
2 2
2 2 2
a2 ( ) 2 kalikan dengan 4a2 2 2
2a 1 1 2
( a 1 , 2 ) 2 ( 2 ) 2 1 ( )
2 2
4(a2)2 – 4μεω2a2 – (μσω)2 = 0
2
a2 – b2 = μεω2
1 1
( a1, 2 ) 2 ( 2 ) 2 1 (
2
) 1
2 2 a2 ( 2 ) 1 1
b2 = a2 - μεω2 2
2
1
(a1, 2 ) 2 ( 2 ) 1 1
2
2
1
b2 2 1 1
2
2
Karena a bilangan riil, maka a2 harus positif 1 1
2
sehingga dipilih:
b 2 2 1 1
2 2
1
2 1 1
2
a2 ( 2 ) 1 1 b 2 2 1
2 2 2
2
2
b2 1 1
2
1
2
a2 b2
2 a2 2
1 1
2
1 1
2 1 1 ( )2 2 1 1 ( )2
2
2
2 1
1
2 a2
2
2
2 1 ( )2
2
1
a2 2
κ merupakan fungsi dari ω. Dan karena k berkaitan 2
dengan cepat rambat, maka pada medium konduktif,
a
cepat rambat gelombang bergantung pada frekuensi. 2
Medium tersebut seperti medium dispersif.
6
31/12/2015
Sehingga : Jadi
(1i)
b aib
2a
b merupakan bilangan gelombang untuk medium
dengan konduktivitas tinggi, pada frekuensi rendah
2
2 maka solusinya :
b
2
E ( z , t ) E0 e i ( a ib ) z t
1i
i ( ) z t
2 1 E ( z , t ) E0 e
Jika maka a b
z z
i ( t )
E ( z , t ) E0 e e
Dengan besaran δ disebut tebal kulit (skin depth)
Jadi, 2
1 2
a2 1 1 2 ( ) ....... Dari solusi persamaan gelombang pada medium
2 konduktif yaitu :
2 1 2
a2 2 ( ) .......
z z
i ( t )
2 2
E ( z, t ) E0e e
2
a2
4 yang dapat ditafsirkan setelah menempuh jarak
2 sebesar δ, maka amplitudo gelombang berkurang
a
4 menjadi 1 dari amplitudo semula.
e 1 i (1 t )
a
2
E ( z , t ) E0e e
Jika z = δ maka
E 0 i (1t )
ab
dengan
2 E ( z, t ) e
2 e
1
a b yang disebut skin depth
7
31/12/2015
Medan Magnet : B E E ( z , t ) E0 e i ( a ib ) z t
Kecepatan fase:
a ib
B( z, t ) Eo e i ( a ib ) z t
2 2
a2 1 1 ( )
b 1 2
dengan r a b , dan tan
i
Karena a ib re
2 2
a k2 2
a2 1 1 ( )
2
maka
a2 b2 1
B( z, t ) Eo e i ( a ib ) z t a
k 2 2
1 1 ( )
2
Jadi medan listrik (E) dan medan magnet (B) dengan kv = ω, dan karena a > k , maka kecepatan fase
tidak lagi mempunyai fase yang sama pada medium konduktif < v di udara/non konduktif
1 1
S E( E) Untuk medium konduktif a b
maka a2 b2 2 2 z 2i z t 2
1
S E 2
S E0 e e
1
S ( a ib ) E0 e 2 i (z t )
2 z
2
Faktor e
8
31/12/2015
Sehingga : k 2 E 0 0 ( 2 E ) 0
N (qe ) 2
E 0
-
E
2
N (qe ) 2 m
2 E 0 0 0 E 0
t 2 m -
N ( qe ) 2
dan i ( kz t ) k 2 0 0 2 0
E ( z , t ) E 0e m
k2 N (qe ) 2
2 E i 2 k 2 E0e i ( kz t ) k 2 E 1
0 0 2
0 m 2
E
i E 0 e i ( kz t ) i E 1 k2 N ( qe ) 2
t 1 dengan N ( qe ) 2
p
2
0 0 2
0 m 2 m
maka, 1
c2 k2 1
karena dan 2
E 2 2 i(kzt )
2 0 0 2 v
i E0e 2E
t 2 c 2 p
2
maka 1 2
v 2
c
Berdasarkan definisi indeks bias : n Bila ω<ωp maka nilai indeks bias n
v
berupa bilangan imajiner yang berarti
gelombang di dalam plasma tsb akan
p2 teredam.
n 2 1 2
Bila ω ≥ ωp, maka nilai indeks bias n
berupa bilangan nyata (real) sehingga
p
2
gelombang akan diteruskan.
n 1 Indeks Bias Plasma
2
9
31/12/2015
a2 x2 b2 x2 c2 x2
B 3 ( r , t ) B 03 e i [ k 3 ( x sin 3 ) ( y cos 3 ) t ] A1 ax ..... B 1 bx ..... C 1 cx .....
2! 2! 2!
Syarat batas di y = 0 ; maka
dengan mengabaikan suku ke tiga, diperoleh :
B1x – B2x = B3x
A + B =C
B1 cos α1 – B2 cos α2 = B3 cos α3 Aax + Bbx = Ccx
Dan persamaan 3 menjadi : Aax + Bbx = (A + B) cx
B01 cos1.ei ( k1 x sin 1 ) B02 cos 2 .ei ( k 2 x sin 2 ) B03 cos3.ei ( k3 x sin 3 )
10
31/12/2015
Persamaan 2.2 disubstitusikan kedalam Dari persamaan 2.1 kita peroleh persamaan
persamaan 1,maka akan diperoleh : n1 (E1-E2) = n2 E3
n1 E1 n2 E3 …… 4
E1 E2 cos n1 E1 E2 cos E2
n2 n1
n
E2 cos 1 cos E1 1 cos cos
n Persamaan 4 disubstitusikan ke persamaan 1, maka :
n2 n2 n E n2 E3
E1 1 1 cos E3 cos
Maka diperoleh koefisien refleksi yaitu n1
perbandingan antara medan pantul terhadap medan n
2 E1 cos 2 E3 cos E3 cos dikali n1
datang (E2/E1). n1
maka 2n1 E1 cos n2 E3 cos n1 E3 cos
cos cos
n1
2n1 E1 cos E3 n1 cos n2 cos
r TM
E2 n2
dikali n2
E1 n1 cos cos
n2 Dari persamaan diatas dapat dicari koefisien transmisi,
Yaitu perbandingan antara E3/E1
E2 n1 cos n2 cos 2n1 cos
maka r TM ……… 3
E
tTM 3
E1 n1 cos n2 cos E1 n1 cos n2 cos
11
31/12/2015
E x
ikEz iBy ……… 2.2 Bz By i ……… 2.4
z 2 Ex
y z c
y z c
i Ex Bx ……… 3.2
Ez
/ c k
2 2 k z y 2 2
2
2 2 k Bx 0 ……… 4.2
2
……… 5
nˆ B 0 nˆ B 0
12
31/12/2015
Dengan n̂ adalah vektor satuan normal pada Dan bila Bx = 0, maka menurut hukum Faraday
konduktor, maka akan kita peroleh Berlaku hubungan
Ex = 0 Di permukaan ……… 6.1 E x E y ……… 8
0
y z
Bx Di permukaan ……… 6.2 Karena E = 0 di permukaan logam, maka potensial listrik
0
n V = konstan pada permukaan logam. Menurut hukum Gauss
Bila Ex = 0, disebut gelombang TE (Transverse elektrik Atau persamaan Laplace untuk V, berlaku pula V = konstan
Bila Bx = 0, disebut gelombangTM (Transverse MAgnetik), Didalam rongga. Ini berarti E = 0 didalam rongga. Dari
Dan Ex = 0 dan Bx = 0, disebut gelombang TEM (Transverse Persamaan
Electric Magnetik) B
E
Pada pandu gelombang yang terselubung, kasus TEM tidak t
pernah terjadi hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut : Berarti B tidak bergantung waktu, dengan demikian tidak
Bila Ex = 0, maka menurut hukum gauss haruslah berlaku hukum ada gelombang didalam rongga
E y E z ……… 7
0
y z
y z c
2Z
2Y
dibagi YZ
2
Z Y 2 k 2 YZ 0
y 2 z c
1 2Y 1 2 Z
2
k 0
2
……… 2
Y y 2 Z z 2 k
dengan 1 Y2 k 2 y
2 2
Syarat batas
dY
0 di y = 0 dan di y = a maka untuk
dy
Y A sin k Y B cosk Y Z A sin k z Z B cosk z Z
k y A cosk y y k y yB sin k y y
dY
0 = ky A, maka A = 0
y y
m nz
dy 0 B cos y 0 B cos
a b
0 k y B sin k y a maka, k y a m dengan m = 0, 1, 2,…. my nz
B cos
B cos b
m a
atau ky Sehingga my
Bx y, z B cos
nz
B cos
a a b
1 Z
Untuk mendapat bilangan gelombang k, maka dari
2
dz z
b
c a
maka dZ
k z A cosk z Z k z B sin k z Z untuk
dZ
k z A cosk z Z
maka m n
2 2 2
dz dz
k 0
2
0 kz A a b c
cosk z Z 0 1
Untuk dz k z B sin k z Z
dZ
k z B 0 dan kzz = 0 k 2
2
m n
2 2 2 mm
k2 c
k z z n c a b
Sin kzz = 0 maka dengan n = 0, 1, 2, …. m n
2 2
k zb n m n
2 2 2
z=b k
mm c
c a b a b
n
kz
b
13
31/12/2015
Untuk mengetahui kecepaatan grup maka dapat E.2 PANDU GELOMBANG JALUR
diperoleh dari persamaan
d 1 TRANSMISI KOAKSIAL
vg vg
dk d / dk
Dari persamaan : k
1
2
2
mm
c
dk d 1
2 2 mm
d d c
Gambar diatas memperlihatkan pandu gelombang berupa
1
dk 1 d
2 2 mm 2 jalur trandmisi koaksial (coaxial) transmition line),
d c d c 2 2 mm
vg terdiri dari kawat panjang yang diselimuti konduktor
1
dk 11 2
2 mm 2 2 silinder. Kawat panjang itu terletak pada sumbu silinder
d c2 2 2 mm
vg 2 Dari persamaan Maxwell 3 dan 4 diperoleh :
1
dk
2
2 2 mm 2
d c
2
Bx i Bx i
dk vg 1 mm ikB y 2 E z ikBz 2 E y
y c z c
d c 2 2 mm
14