Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa konsekuensinya jika fungsi teknologi informasi perusahaan tidak menyelaraskan


strateginya dengan visi perusahaan secara keseluruhan?
Saat ini semua perusahaan yang bergerak di bisnis pastinya menggunakan TI dalam
mendukung semua kinerja perusahaannya, oleh karena itu TI perannya menjadi sangat
penting dan sangat dibutuhkan. Dalam merencanakan penerapan TI harus betul-betul
dipahami maksud dan tujuan dari perencanaan penggunaan TI tersebut, hal ini didasari
pada biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan, sehingga harus betul-betul
dipahami dengan baik, agar kontribusi positip dari penerapan TI nantinya dapat
langsung dirasakan terhadap kebutuhan bisnis dan adanya signifikan terhadap
peningkatan keuntungan perusahaan.
Untuk merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi
lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan, peluang
dan hambatan bisnis yang dihadapi serta alternatif solusinya. Setelah mengetahui
kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan, maka kita dapat
mengevaluasi sistem apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis
perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, selanjutnya untuk
menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi perusahaan, perlu dilakukan
penyeleksian dan pemilihan secara tepat teknologi apa yang paling sesuai untuk
digunakan dalam menunjang sistem informasi tersebut.

2. Apa tujuan komite pengarah sistem informasi? Mengapa penting untuk memahami
kondisi batas (ruang lingkup, waktu, dan biaya) dari setiap proyek teknologi informasi?
Komponen proyek tersebut ada ruang lingkup, waktu, biaya dan kualitas. Tujuan dari
komite pengarah sistem informasi tersebut terhadap batasan lingkup ini untuk :
1. Proyek harus diselesaikan dan diserahkan dengan tepat waktu.
2. Proyek harus cukup dibiayai dengan dana yang telah ditentukan
3. Proyek harus sesuai dengan ruang lingkup yang disepakati
4. Proyek harus memiliki kualitas hasil sesuai yang kriteria yang disepakati antara
pelaksana dan pemberi proyek
Keempat komponen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan dapat
digambarkan dalam prisma segitiga.
1. Batasan waktu:
Proyek dilaksanakan dengan memperhatikan waktu penyerahan produk
atau hasil akhir sesuai kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Keberhasilan
dari sebuah proyek dapat diukur dari ketepatan waktu sesuai yang telah
direncanakan. Penyelesaian yang terlambat akan berdampak buruknya kredibelitas
pelaksana proyek dimata user atau pemberi proyek, karena bagi user proyek
tersebut bisa mempengaruhi aktivitas organisasi. Sehingga waktu merupakan
faktor yang sangat penting dari sebuah proyek.
2. Batasan Ruang lingkup :
Ruang lingkup menyatakan batasan pekerjaan yang perlu diselesaikan
dalam sebuah proyek. Ruang lingkup memberi gambaran sejauh mana yang
menjadi tanggung jawab pelaksana proyek dan hasil-hasil yang harus dilaporkan
atau diserahkan kepada pemberi proyek.
3. Batasan Biaya :
Biaya menjadi salah satu faktor sebuah proyek yang memiliki potensi
resiko tinggi. Proyek dilaksanan dengan biaya yang telah disepakati oleh
penyandang dana yang harus digunakan untuk mencover seluruh pembiayaan
proyek. Manajer proyek harus memperkirakan dan mendistribusikan ke setiap
aktivitas proyek yang membutuhkan dana dan mengendalikan agar realisasi biaya
yang digunakan tidak melebihi dari yang telah direncanakan.
4. Batasan Kualitas.
Kualitas menjadi kriteria yang ditetapkan bersama antara pemberi dan
penerima proyek untuk dicapai oleh pelaksanan proyek sebagai standar kualitas
dari produk yang dihasilkan. Dengan standar kualitas pelaksana proyek berusaha
untuk menetapkan target-target yang harus dipenuhi dari setiap tahap pelaksanaan
proyek.
Empat komponen dari proyek tersebut diatas menjadi faktor yang saling
mempengaruhi. Sebagai contoh, untuk menghasilkan kualitas yang lebih tinggi maka
perlu menaikkan biaya atau ruang lingkup yang dikurangi, jika menginginkan waktu
penyelesaian proyek dipercepat maka perlu biaya yang lebih besar, dan sebagainya

3. Apa resiko bisnis dan audit dari fungsi TI yang semestinya tidak berada dalam struktur
organisasi perusahaan?
Ada di makalah

Anda mungkin juga menyukai