Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Disiplin Belajar

A. Pengertian Kedisiplinan Belajar.


Arti disiplin bila dilihat dari segi bahasanya adalah latihan ingatan dan watak untuk
menciptakan pengawasan (kontrol diri), atau kebiasaan mematuhi ketentuan dan perintah.
Jadi arti disiplin secara lengkap adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan
dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh
tanggung jawab tampa paksaan dari siapa pun (Asy Mas’udi, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan(Yogyakarta: PT Tiga Serangkai, 2000), h. 88.)
Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau
pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat
mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan efisien”(Kadir, Penuntun Belajar
PPKN(Bandung: Pen Ganeca Exact,1994), h. 80). Sedangkan disiplin menurut Djamarah
adalah “Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pridadi dan
kelompok”(Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru(Surabaya: Usaha Nasional,
2002), h. 12). Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan.
Berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh paktor yang paling pokok
yaitu kedispilan, disamping paktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan setra
bakat siswa itu sendiri.

Adapun ahli lain berpendapat tentang pengertian disiplin adalah sebagai berikut :
a. Disiplin yaitu :
1. Kreasi dan persiapan kondisi pokok untuk bekerja
2. Kontrol diri sendiri
3. Melatih dan belajar tingkah laku yang dapat diterima
4. Sejumlah pengontrolan guru terhadap murid
b. Disiplin guru yaitu : penuturan terhadap sesuatu peraturan dengan kesadaran sendiri
untuk tercapainya tujuan peraturan itu (Subari, Supervisi Pendidikan (Dalam Rangka
Perbaikan Situasi Belajar)(Jakarta: Bina Aksara,1994), h. 163.).
Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa disiplin mengandung arti adanya
kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Kepatuhan disini bukan
hanya karena adanya tekanan-tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh
adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan.
Kondisi yang dinamis, tertib dan aman adalah merupakan pencerminan dari kedisiplinan
atau kehadiran dan kepatuhan, biak itu disiplin kepala sekolah, guru maupun siswa yang
didasari oleh kesadaran dalam menjalankan dan melaksanakan peraturan.

Adapun macam disiplin berdasarkan ruang ligkup berlakunya ketentuan atau peraturan yang
harus dipatuhi, dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Disiplin diri
Disiplin diri (disiplin pribadi atau swadisiplin), yaitu apabila peraturan-peraturan atau
ketentuan-ketentuan itu hanya berlaku bagi diri seseorang. Misalnya, disiplin belajar, disiplin
bekerja, dan disiplin beribadah.
2) Disiplin sosial
Disiplin sosial adalah apabila ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan itu harus
dipatuhi oleh orang banyak atau masarakat. Misalnya, disiplin lalu lintas, dan disiplin
menghadiri rapat.
3) Disiplin nasional
Disiplin nasional adalah apabila peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan itu
merupakan tata laku bangsa atau norma kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus
dipatuhi oleh seluruh rakyat. Misalnya, disiplin membayar pajak dan disiplin mengikuti
upacara bendera (Asy Mas’udi, Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan(Yogyakarta:
PT Tiga Serangkai, 2000), h. 88-89.).
Pada dasarnya ada dua dorongan yang mempengaruhi disiplin :
1. Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yaitu dikarenakan adanya
pengetahuan, kesadaran, keamanan untuk berbuat disiplin
2. Dorongan yang datangnya dari luar yaitu dikarenakan adanya perintah, larangan,
pengawasan, pujian, ancaman, hukuman dan sebagainya.
“Meningkatkan disiplin untuk siswa“, memang penting untuk dilakukan. Karena sekolah
merupakan tempat bagi generasi calon pemimpin bangsa menimba ilmu pengetahuan dan
berinteraksi dalam dunia keilmuan. Disadari atau tidak oleh siswa, sekolah menjadi salah
satu tempat pendadaran bagi mereka untuk belajar tentang banyak hal agar kelak menjadi
orang yang eksis dan sukses. Disiplin menjadi salah satu faktor yang dapat membantu
seseorang meraih sukses, tidak terkecuali disiplin pada siswa.
Menurut Johar Permana, Nursisto (1986:14), Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Sedangkan, menurut Wikipedia
(1993:119) tujuan disiplin sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan
belajar yang nyaman terutama di kelas. Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu
menerapkan disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan
memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk
mencapai prestasi belajar siswa. Sebutan orang yang memiliki disiplin biasanya tertuju
kepada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai
dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang
disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat menaati peraturan
dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat, pemerintah atau peraturan
yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu, misalnya sekolah. Maman Rachman (1999:83)
mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah :
(1) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
(2) Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,
(3) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya
dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan
(4) Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya
serta lingkungannya.
Kiat-kiat meningkatkan efektifitas belajar
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena
ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun
sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua
agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman
yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar
kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau
sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil
yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada dan
kapan pun. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat
merugikan kita sendiri
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu, ada
baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui
apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan.
Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan
yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar
yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah serta buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya
seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh.
Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda
lagi. Kemudian melanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar
belum usai. Selain itu bermain dengan teman atau game saat waktu belajar dapat merusak
konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang
cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain
video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran
yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita
bertanya biasanya kita akan mengingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya
dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Selain itu, tawarkanlah pada teman untuk
bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita
dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar,
maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting
karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau
ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil
dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri
dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari
kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan
pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga
larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur
tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi
kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat
membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat
ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya
untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan
guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Tips Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Untuk Dapat Nilai Bagus/Tinggi
Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi belajar para
pelajar atau mahasiswa :
1. Hilangkan Beban dan Tugas-Tugas
Jika ada PR (pekerjaan rumah) sebaiknya diselesaikan dulu agar tidak menjadi pikiran
terus-menerus pada saat kegiatan belajar berlangsung. Lakukan identifikasi hal-hal yang
harus dilakukan dan melaksanakannya agar tidak ada beban seperti cuci baju, bayar
rekening listrik, mengembalikan dvd pinjaman ke teman, dan lain sebagainya.
2. Pikirkan Manfaat Belajar di Masa Depan
Untuk menyemangati kegiatan belajar, kita harus sedikit berandai-andai, yakni kalau kita
sudah besar nanti akan sukses jadi orang pandai, penghasilan besar, mempunyai pekerjaan
yang menetap, dan lain-lain. Dengan demikian maka kita akan menjadi lebih terpacu untuk
meraih masa depan yang kita cita-citakan. Selain itu, bayangkan orang lain juga yang
sayang kepada kita seperti ayah, ibu, adik, kakak, pacar, saudara, dan lain-lain akan ikut
senang apabila suatu saat kita menjadi orang sukses. Sebaliknya kalau menjadi orang
bodoh maka kemungkinan untuk menjadi orang susah semakin besar. Berpikirlah bahwa
sekarang mencari kerja sebagai office boy saja sulit, apalagi ingin bekerja kantoran atau
menjadi eksekutif muda.
3. Jangan Terlalu Capek
Usahakan tidak membuat jadwal belajar dengan aktivitas fisik berlebih seperti olahraga,
main seharian, jalan-jalan ke mall, dan lain sebagainya. Apabila sudah terlanjur capek maka
belajar sebentar pun sudah bisa membuat kita mengantuk. Apabila pulang sekolah
sebaiknya langsung tidur siang atau sore kemudian setelah bangun tidur langsung belajar
yang serius.
4. Posisi Belajar Yang Pas
Belajar jangan dengan posisi tubuh yang salah seperti sambil tiduran, sambil jalan-jalan,
sambil nonton tv, sambil ngobrol, sambil jongkok, dan lain sebagainya. Belajarlah dengan
posisi duduk di meja belajar (jika ada) atau di meja dan kursi yang membuat kita senyaman
di meja kursi sekolah atau kampus. Jangan belajar sambil menghibur diri yang mengganggu
seperti sambil main video game, main komputer, nonton televisi, sambil baca komik, dan
sebagainya.
5. Makanan dan Minuman Pendamping
Siapakan makanan dan minuman ringan yang biasa-biasa saja sekedar untuk mengisi perut
dan menghilangkan haus saja. Hal ini dilakukan untuk lebih membuat kita belajar dengan
semangat dan tidak mudah bosan. Contohnya seperti singkong rebus sama teh tawar.
Ketika lapar dan haus mendera kita akan dengan mudah untuk menghilangkannya dari diri
kita.

6. Tempat Yang Tenang Tanpa Pengganggu Konsentrasi Beajar


Menghindari lokasi belajar yang berisik dan mudah menghilangkan konsentrasi belajar kita.
apabila perlu, maka menyendiri di kamar tanpa suara apapun bisa menjadi jalan keluarnya.
Kita sebaiknya memberitahukan kepada orang-orang di rumah bahwa kamu sedang belajar
dan mohon untuk tidak diganggu beberapa waktu demi masa depan yang cemerlang. Selain
itu, kamu perlu menutup jendela dan pintu juga agar bila ada sesuatu yang lewat atau
bergerak kita tidak terpancing untuk melihatnya.
7. Cari Tahu Metode Belajar Yang Tepat
Terkadang ada orang yang materi pelajarannya bisa masuk ke otak jika sambil
mendengarkan musik, sambil menyanyi, sambil keliling-keliling, sambil corat-coret kertas,
dan lain-lain. Maka cobalah menentukan aktivitas tertentu yang menurut kamu dapat
menunjang masuknya materi pelajaran ke dalam otak.
8. Strategi Menghapal Materi Pelajaran
Jika kamu punya kesulitan menghafal dan memahami pelajaran, maka sebaiknya kamu
membuat rangkuman pelajaran yang menurut kamu mudah dimengerti dan dapat dilihat
serta dibaca-baca kembali jika ada yang terlupakan. Selain itu, kamu juga dapat membuat
hubungan gambar-gambar yang mewakili point-poin pelajaran. Kemudian adapula dengan
merekam suara kita saat membaca materi pelajaran untuk didengar kembali atau membuat
pertanyaan-pertanyaan tertentu yang atas materi yang telah dipelajari, dan lain-lain.
9. Istirahat / Break Jika Lelah
Jangan memaksakan tubuh kita yang lelah untuk terus belajar karena tidak ada gunanya.
Percuma apabila dipaksakan pun bisa-bisa menjadi sakit seperti pusing, vertigo, demam,
badan lemas, masuk angin, dan lain-lain. Pelajaran yang sudah dihapal pun mungkin saja
bisa terlupakan. Maka dari itu, istirahatlah apabila memang sudah merasa kelelahan dan
apabila rasa lelah tersebut berkurang, maka lanjutkan aktifitas belajarmu.

10. Lupakan Sejenak Masalah Cinta dan Pacar


Apabila ingin lebih konsentrasi dalam belajar lebih baik jangan memikirkan pacar atau
kekasih terlebih dahulu, kecuali memiliki seorang kekasih yang bisa saling mendukung
dalam kegiatan belajar atau apabila kita memikirkan pacar kita maka kita akan lebih
termotivasi dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai