Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hayu Arianti

NIM : 180020113111001

STRATEGI REKRUTMEN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

Sumber daya manusia menjadi salah satu faktor keberhasilan usaha BCA dalam mendukung
penerapan strategi jangka panjang BCA. Untuk itu, BCA memiliki komitmen dalam mengembangkan
keterampilan dan kompetensi karyawan melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan.
Proses kaderisasi pemimpin menjadi salah satu prioritas untuk memastikan kesinambungan regenerasi
dan suksesi dalam organisasi. Lebih lanjut, BCA berkomitmen untuk menjadi perusahaan pilihan para
pencari kerja (employer of choice) dan berupaya membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Atas komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia, BCA memperoleh berbagai
penghargaan. Pada tahun 2017 BCA meraih penghargaan ‘Great Workplace Award’ dari Gallup,
perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi kinerja manajemen, dimana BCA merupakan pemenang
tunggal dari Indonesia dari 37 pemenang di dunia. Selain itu, BCA juga mendapat peringkat ke-2 dalam
‘Indonesia Best Companies in Creating Leaders from Within 2017’ dari majalah SWA dan NBO consulting
group, serta masuk dalam Forbes Global 2000 – World’s Best Employers (perusahaan pemberi kerja
terbaik dunia), berada pada peringkat ke-40. Semua penghargaan dan pencapaian tersebut tidak lepas
dari komitmen BCA dalam mengembangkan sumber daya manusia. BCA menerapkan berbagai langkah
strategis pada area rekrutmen; pelatihan dan pengembangan; remunerasi; dan pembangunan budaya
inovasi.
A. Strategi Rekrutmen
Regenerasi sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam mempertahankan
dan mengembangkan keunggulan kompetitif BCA. Proses ini dimulai dengan melakukan seleksi para
lulusan terbaik dari universitas-universitas di dalam maupun luar negeri. Sebelum ditempatkan di
berbagai unit kerja, para karyawan baru tersebut diberi pelatihan intensif dan menyeluruh melalui
berbagai program pelatihan. BCA secara aktif melakukan kerja sama dengan universitas-universitas
terkemuka di Indonesia dan berpartisipasi pada kegiatan job fair. Dalam menarik para calon
karyawan yang berkualitas, BCA memperkenalkan profil perusahaan ke universitas-universitas dan
menerima kunjungan mahasiswa.
Untuk menjaring para kandidat BCA Banker Program, pada tahun 2017 BCA
menyelenggarakan acara ‘Director’s Insight’ yang merupakan acara berbagi pengalaman tentang
perjalanan karir di Bank oleh Direktur Sumber Daya Manusia. Pada tahun 2017 BCA
menyelenggarakan ‘Future Marketeer Camp’, yang didalamnya terdapat kegiatan dua hari pelatihan
untuk mempersiapkan para mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate yang ingin memasuki
bidang pemasaran di sektor perbankan. Melalui kegiatan ini, BCA juga mengadakan on-the spot
interview untuk memperoleh kandidat account officer dan relationship officer yang berkualitas.
‘Bankers Program’ yang dimulai sejak tahun 2016, merupakan suatu program
management trainee yang terus disempurnakan BCA. Melalui program tersebut, BCA membuka
kesempatan bagi para peserta untuk memperoleh pengetahuan perbankan secara menyeluruh,
pengalaman on the job training di berbagai unit kerja di BCA, serta kesempatan untuk terlibat
langsung dalam menangani suatu proyek. Setelah lulus program, para peserta yang potensial akan
menempati berbagai posisi manajerial di BCA. Bank merekrut karyawan untuk berbagai posisi
seperti tenaga pemasaran, frontliner dan tenaga kerja pendukung seperti staf teknologi informasi.
BCA juga memanfaatkan teknologi untuk memperluas cara perekrutan karyawan,
sehingga mempermudah para pencari kerja dalam memperoleh informasi pekerjaan di BCA melalui
media website dan media sosial. Para pencari kerja dapat menggunakan fasilitas website BCA yang
mudah diakses untuk penyampaian aplikasi permohonan bekerja. Melalui berbagai program
rekrutmen, pada tahun 2017 BCA telah merekrut 1.861 karyawan baru dan menerima 3.766 orang
untuk bekerja sebagai teller dan customer service melalui program Magang Bakti BCA.

B. Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia


1. Strategi Pelatihan dan Pengembangan
Untuk memastikan tersedianya sumber daya manusia yang siap dan mampu
beradaptasi dengan cepat seiring perubahan arah strategi bisnis khususnya karena pengaruh
digitalisasi, maka BCA membangun budaya belajar dan kerja yang semakin ‘agile’.
Pembelajaran secara konvensional dimana proses tatap muka di kelas tetap dipertahankan,
namun semakin dilengkapi dengan berbagai metode dan sarana digital sehingga memberikan
kemudahan dan kecepatan bagi karyawan dalam proses belajar dan menyerap pengetahuan.
Sepanjang tahun 2017, jumlah peserta pelatihan di berbagai bidang pembelajaran
mencapai 56.830 peserta dalam 1.968 kelas selama 192.424 hari pelatihan. Mayoritas
pembelajaran dalam kelas saat ini dilakukan di BCA Learning Institute, Sentul, Bogor dan
diberikan kepada karyawan baru, trainee maupun karyawan tetap. Beberapa fokus
pembelajaran dalam kelas antara lain, melanjutkan pelatihan customer relationship
management khususnya memberikan pelatihan pemberian solusi nasabah yang menyeluruh
kepada para relationship officer dan account officer. BCA juga menekankan pada
pengembangan soft skills karyawan sebagai suatu hal yang sama penting dengan peningkatan
keterampilan teknis. Untuk itu, BCA menyelenggarakan berbagai program kepemimpinan,
pengembangan kepribadian maupun praktik coaching.
Dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan spesifikasinya, BCA juga
mendukung para karyawan untuk mengikuti berbagai program pengayaan termasuk pelatihan
ke luar negeri. Melalui pelatihan ke luar negeri, para karyawan dapat memperoleh wawasan
yang lebih luas termasuk dalam memahami perkembangan bisnis perbankan pada lingkup
internasional. Sejalan dengan perubahan bisnis perbankan, program pengayaan diarahkan agar
para pemimpin di unit kerja dapat beradaptasi serta memiliki kemampuan dan fleksibilitas
untuk dapat menempati berbagai posisi dalam organisasi.
Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah karyawan generasi milenial dan guna
menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, BCA meningkatkan kualitas metode
pembelajaran blended & experiental serta memanfaatkan penggunaan alat pembelajaran
digital yang diterapkan secara terstruktur di berbagai lapisan organisasi dan unit kerja. Sejak
tahun 2009, Bank telah menyediakan pelatihan melalui media e-learning yang dapat
menjangkau peserta secara massal. Materi pelatihan e-learning terus diperkaya dan
diperbaharui secara berkala agar materi-materi tersebut selalu relevan dan berkualitas serta
digabungkan dengan efektivitas pembelajaran saat di kelas dan setelahnya atau disebut
Blended Learning. Selain itu, BCA juga menggunakan metode pelatihan interaktif seperti video
learning dan video conference yang terus berkembang dan menarik lebih banyak peserta di
luar kota-kota besar. Jumlah peserta e-learning pada tahun 2017 mencapai 34.827 peserta,
meningkat dibandingkan 34.307 peserta pada tahun 2016.
BCA mengembangkan ‘Mobile learning – Morning BCA’, suatu sarana belajar yang
dapat diakses secara mobile dengan smartphone. Aplikasi ini terus diperbaharui melalui
penyediaan fasilitas pembelajaran dengan video dan permainan. Metode pembelajaran
dengan gamification, yang merupakan suatu proses pembelajaran menggunakan permainan
edukatif, dirancang menarik sehingga dapat meningkatkan jumlah peserta e-learning. Di tahun
2017, BCA memperbaharui aplikasi perpustakaan buku dan digital yang disebut BCA Library
Management System (BLIMS) untuk menarik minat baca karyawan.
2. Strategi Pengembangan Karir
Secara berkala BCA melakukan kajian arah dan pengembangan karir yang disesuaikan
dengan kualitas pencapaian target kinerja individu dan unit kerja. Para karyawan memiliki
kesempatan kerja yang sama, dimana kualitas dan kompetensi merupakan faktor penentu
utama. BCA telah melakukan program promosi kepemimpinan guna mempersiapkan calon
calon suksesor pejabat Bank. Melalui sistem penilaian secara panel pada unit kerja, BCA
mengidentifikasi karyawan terbaik yang siap dipromosikan dan mendapat kesempatan
mengikuti program pendidikan khusus. Setelah program tersebut, BCA melakukan evaluasi
atas kinerja karyawan dan dipersiapkan untuk mengikuti program pengembangan diri
berkelanjutan dan promosi yang ditargetkan. Pada tahun 2017 terdapat 1.045 karyawan yang
telah menyelesaikan program pengembangan karir BCA.
3. Strategi Remunerasi
Sebagai apresiasi atas kontribusi karyawan dan guna meningkatkan loyalitas, BCA
senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawan dan mengelola kebijakan remunerasi yang
kompetitif sesuai dengan kinerja dalam bekerja. Hal ini ditunjukkan oleh BCA dengan
memberikan remunerasi yang meliputi imbalan kerja bersifat moneter berupa gaji, bonus dan
tunjangan lainnya maupun imbalan kerja yang bersifat non-moneter. BCA menyediakan
beberapa fasilitas kesehatan,termasuk memfasilitasi kepersertaan dalam BPJS Kesehatan guna
mendukung kesehatan para karyawan dan keluarganya. Untuk memastikan karyawan
mendapatkan imbalan keuangan yang kompetitif, BCA senantiasa melakukan studi banding
melalui survei untuk melihat posisi remunerasi yang diberikan BCA dibandingkan dengan
kompetitor maupun industri lainnya.
Dalam meningkatkan rasa kepemilikan terhadap BCA, Bank secara konsisten sejak
tahun 2012 telah memberikan ekstra bonus berupa saham BCA yang diperoleh melalui
pembelian di Bursa Efek Indonesia dan ditahan selama tiga tahun sebelum karyawan memiliki
hak untuk menjual. Disamping itu BCA juga mengedepankan terbangunnya iklim kerja yang
berimbang (work-life balance).
4. Konsep Work-Life Balance
BCA menekankan pentingnya work-life balance kepada seluruh karyawan. BCA
percaya bahwa keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dengan kehidupan pribadi akan
mengembangkan produktivitas sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidup karyawan. Secara
konsisten BCA menyelenggarakan berbagai aktivitas diantaranya pelatihan perencanaan
keuangan, pola hidup sehat, perawatan anak serta persiapan menjelang pensiun.
BCA juga mendukung aktivitas rekreasi, berbagai kegiatan olahraga dan penyaluran
hobi karyawan seperti fotografi, peminat wayang dan paduan suara. BCA menyelenggarakan
program pelatihan kesehatan dan layanan konseling untuk membantu karyawan menemukan
solusi atas masalah dalam kehidupan pribadi mereka. Bagi karyawati yang memiliki balita, BCA
menyediakan ruang laktasi di beberapa kantor untuk memudahkan pemberian ASI secara rutin
bagi putra-putrinya.
Melalui berbagai aktivitas work-life balance tersebut, BCA dapat membangun
engagement dan kerja sama antara karyawan. Sejak tahun 2016 BCA telah memulai proyek
percontohan penerapan waktu kerja yang fleksibel dimana karyawan diberi keleluasaan untuk
menentukan waktu kerja berdasarkan jumlah jam kerja harian, sehingga tidak terpaku pada
jam operasional kantor yang berlaku umumnya. Untuk saat ini waktu kerja yang fleksible
tersebut diterapkan di unit kerja group teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan unit
kerja. Diharapkan dengan inisiatif tersebut, karyawan menjadi lebih efisien dalam bekerja.
5. Srategi dalam Membangun Budaya Inovasi
BCA secara konsisten membangun budaya inovasi untuk mewujudkan BCA sebagai
organisasi pembelajar yang mampu merespon dinamika perubahan eksternal yang terjadi. BCA
berupaya untuk membentuk karyawan yang tangkas dan memiliki kemampuan mempelajari
keterampilan baru dengan cepat, selalu siap menghadapi tantangan-tantangan baru, dan
beradaptasi dengan tren bisnis yang semakin kompleks. Guna membangun budaya belajar dan
berbagi pengetahuan dalam meningkatkan kompetensi para karyawan, BCA
menyelenggarakan program Community of Practice (COP). Melalui COP, para karyawan dapat
berbagi pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat bagi para karyawan lainnya disetiap unit
kerja. Dengan sarana tersebut, para karyawan juga memperoleh sosialisasi produk dan layanan
baru ataupun perkembangan terkini terkait bisnis perbankan dan industri lainnya yang
berkaitan dengan BCA. COP juga diselenggarakan bagi jajaran pemimpin senior BCA, termasuk
mengundang pembicara dan pakar eksternal untuk berbagi pandangannya terkait topik dan
praktik manajemen terbaru guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan pejabat senior Bank.
Selanjutnya, untuk mendukung pengembangan diri karyawan, pada tahun 2017 BCA
menyelenggarakan BCA Innovation Awards (BIA) sebagai ajang inovasi dan ekspresi diri
karyawan. Diselenggarakan sejak tahun 2014, ajang ini memberi kesempatan bagi karyawan di
seluruh tingkatan untuk menyalurkan ide-ide kreatif dalam berinovasi, mengembangkan
layanan serta solusi perbankan maupun penyempurnaan proses internal. Sebagai
pengembangan dari BIA, pada tahun 2017 BCA juga menyelenggarakan dua kali kegiatan
Financial Technology Hackaton (Finhack) yaitu Finhack yang diperuntukkan bagi non karyawan
atau masyarakat umum dan Finhack BIA yang pesertanya adalah para karyawan yang memiliki
ide inovasi di bidang digital. Konsep inovasi yang akan dibawakan dalam BIA terlebih dahulu
disampaikan dan didiskusikan dalam COP untuk mendapat masukan dari rekan-rekan unit kerja
kemudian diajukan kepada juri independen untuk memperoleh penilaian. Sementara itu, BCA
senantiasa menerapkan Kaizen, suatu filosofi yang menekankan pada perubahan proses secara
terus menerus untuk menghasilkan pencapaian yang lebih baik. Melalui program-program
tersebut, BCA mendorong para karyawan untuk menumbuhkan budaya inovasi dan continuous
improvement.
Untuk mempermudah pemberian informasi bagi para karyawan, BCA
mengembangkan berbagai sarana komunikasi internal, termasuk dalam bentuk korespondensi
resmi, serta memanfaatkan perkembangan teknologi internet dan mobile apps. Pada tahun
2017 BCA menyelenggarakan acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) sebagai media berbagi
pengetahuan dan pengalaman yang ditujukan untuk masyarakat, nasabah dan karyawan BCA
pada jenjang tertentu. Diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2012, tema IKF pada tahun
2017 adalah “Moving Our Nation to the Next Level – Elevating Creativity and Innovation
through Digital Collaboration” yaitu mengenai upaya menghadapi disrupsi teknologi yang
menyebabkan perubahan gaya hidup ke arah digital. Penyelenggaraan IKF ini mendapat respon
positif dari masyarakat yang terlihat dari jumlah peserta yang mencapai sekitar 1.200 orang
dari beberapa kalangan masyarakat, seperti pengusaha, mahasiswa, nasabah dan karyawan
perbankan.

Anda mungkin juga menyukai