Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWt, karena berkat rahmat dan karunianyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Asuhan Keperawatanh “ tepat
pada waktunya, atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam menyusun makalah ini.
Maka kami ucapkan terima kasih kepada :
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu, segala saran
dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak, demi
kesempurnaan bagi penulisan berikutnya.
Semoga dengan adanya makalah seminar ini akan dapat memberikan manfa’at yang besar
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.
penulis
1
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................................... 0
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Kesehatan Kerja ............................................................................................. 5
2.2 Tujuan Kesehatan Kerja ................................................................................................... 7
2.3 Ruang Lingkup Kesehatan Kerja ..................................................................................... 7
2.4 Masalah Kesehatan Kerja ................................................................................................. 7
2.5 Kapasitas Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja ..................................................... 8
2.6 Kecelakaan kerja .............................................................................................................. 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ............................................................ 14
3.1 Pengkajian ...................................................................................................................... 14
3.2 Analisa Data ................................................................................................................... 19
3.3 Diagnosa ......................................................................................................................... 19
3.4 Perencanaan .................................................................................................................. 20
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 22
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 22
4.2 Saran ............................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 23
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
pencegahan serta terapinya, mampu melaksanakan promosi kesehatan untuk pencegahan
penyakit kecelakaan serta pemulihan sesuai renpra dan yang terakhir mampu melakukan
evaluasi berkesinambungan terhadap respon pekerja dan kemajuan yang dicapai
Di dalam kesehatan kerja pedomannya ialah penyakit dan kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah, sehingga upaya pokok kesehatan kerja ialah pencegahan kecelakaan akibat
kerja, dan pokok yang kedua adalah promosi (peningkatan) kesehatan masyarakat pekerja
dalam rangka peningkatan produktivitas kerja. Sedangkan pengertian dari Upaya Kesehatan
Kerja (UKK) itu sendiri adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara maksimal tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun lingkungan, agar diperoleh produktifitas kerja yang optimal.
Pelaksanaan UKK bukan saja merupakan pemenuhan hak asasi pekerja, tetapi juga
berperanan besar dalam investasi atau pembangunan suatu bangsa.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pekerja dan upaya kesehatan kerja.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari pekerja.
3. Untuk mengetahui masalah kesehatan pada pekerja.
4. Untuk mengetahui indikator kesehatan pada pekerja.
5. Untuk mengetahui program kesehatan pada pekerja.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
Faktor – faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja, antara lain 1) beban kerja :
fisik, mental, 2) lingkungan kerja : fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikologi, 3) kapasitas
kerja : ketrampilan, kesegaran jasmani, status kesehatan, usia,
Kegiatan higiene yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menciptakan
kesehatan lingkungan kerja adalah sebagai berikut :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
2. Maintenance and increasing kesehatan tenaga kerja.
3. Care, efficiency increasing, dan productivity balance tenaga kerja.
4. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja.
5. Meningkatkan semangat dalam bekerja.
6. Perlindungan masyarakat kerja dari bahaya pencemaran.
7. Perlindungan masyarakat luas.
8. Pemeliharaan dan peningkatan higiene sanitasi perusahaan.
Pelayanan Kesehatan Kerja Per Menakertrans No.03/1982 :
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
2. Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja
3. Pembinaan & pengawasan lingk kerja
4. Pembinaan & pengawasan sanitair
5. Pembinaan & pengawasan perlengkapan kesehatan tenaga kerja
6. Pencegahan thd peny umum & PAK
7. P3K
8. Pelatihan Petugas P3K
9. Perencanaan tempat kerja, APD, gizi
10. Rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK
11. Pembinaan thd tenaga kerja yg punya kelainan
12. Laporan berkala
Pemusatan perhatian terhadap penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja dapat
dilakukan berbagai upaya antara lain mengenal, mencegah adanya gangguan kesehatan,
mendiagnosis, mengobati penyakit yang ada, dan merehabilitasi. Dari sisi lingkungan kerja,
disamping penerapan ergonomi dilakukan pengontrolan, membandingkan dengan standar,
pemantauan, evaluasi dan koreksi (Maurits, 1999).
6
Program pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja dapat dikelompokkan dalam dua
pokok pelaksanaan, yaitu :
a. Pelayanan terhadap manusianya
b. Pelayanan terhadap lingkungan kerjanya.
7
Penelitian Depkes (1989) :
Penyakit/gangguan kes :
1. Gangguan visus : petani, nelayan
2. Gangguan pendengaran : penyelam, pandai besi
3. Kelainan paru : penyelam, perajin batu bata
4. Kelainan kulit : petani dan nelayan
Masalah kesehatan yang dapat menurunkan produktifitas antara lain:
1. Penyakit umum pada p'ekerja antara lain kusta, TB paru, penyakit jantung, kanker,
kecacatan, dan lain-lain.
2. Penyakit yang timbul akibat kerja, misalnya pneumokoniosis dan dermatosis.
Pneumokoniosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh asbes, dengan gejala seperti
batuk, sesak napas, nyeri dada, dan sianosis. Pengobatan cukup sulit dan hanya bersifat
mengurangi keluhan, seperti jika infeksi diberi antibiotik, gizi ditingkatkan, juga jika
kanker diberi obat sitostatika. Upaya preventif meliputO:i skrining, promosi kesehatan,
penggunaan alat pelindung masker, kaca mata, substitusi untuk menyaring debu seperti
cerobong asap, water spray, dan exhauster.
3. Gizi buruk, Gizi buruk saat ini telah bermunculan hampir disemua kabupaten hal ini
disebabkan:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan kebutuhan gizi bagi anggota keluarga
b. Ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi bagi anggota keluarga
c. Pola hidup yang salah
d. Stok bahan makanan yang tidak ada
2.5 Kapasitas Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja
Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama
dalam kesehatan kerja, dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen
tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal.
Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta
kemampuan fisik yang prima diperlukan agar seseorang pekerja dapat melakukan
pekerjaannya secara baik.
8
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu
berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja
menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Kondisi lingkungan kerja (misalnya panas, bising, debu, zat kimia, dll) dapat merupakan
beban tambahan terhadap pekerja. Beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dapat menimbulkan gangguan atau penyakit akibatnya.
Gangguan kesehatan pada pekerja dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan
dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa status kesehatan kerja dari masyarakat pekerja dipengaruhi tidak
hanya oleh bahaya-bahaya kesehatan ditempat kerja dan lingkungan kerja tetapi juga faktor-
faktor pelayanan kesehatan. (Mikheev 1986).
9
pentingnya keselamatan dalam bekerja, enforcement dimana para karyawan menaati
peraturan-peraturan yang ada .
Secara umum penyebab kecelakaan ada dua, yaitu unsafe action (faktor manusia)
dan unsafe condition (faktor lingkungan). Menurut penelitian bahwa 80%-85% kecelakaan
disebabkan oleh unsafe action.
1. Unsafe action
Unsafe action dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut :
a. Ketidak seimbangan fisik tenaga kerja, yaitu :
b. Posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah
c. Cacat fisik
d. Cacat sementara
e. Kepekaan panca indera terhadap sesuatu
f. Kurang pendidikan
- Kurang pengalaman
- Salah pengertian terhadap suatu perintah
- Kurang terampil
- Salah mengartikan SOP (standart operational procedure) sehingga
mengakibatkan kesalahan pemakaian alat kerja.
g. Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai wewenang
h. Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlianya
i. Pemakaian alat pelindung diri (APD) hanya berpura – pura
j. Mengangkut beban yang berlebihan
k. Bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja
2. Unsafe Condition
Unsafe Condition dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut :
a. Peralatan yang sudah tidak layak pakai
b. Ada api di tempat bahaya
c. Pengamanan gedung yang kurang standar
d. Terpapar bising
e. Terpapar radiasi
f. Pencahayaan dan ventilisasi yang kurang atau berlebihan
10
g. Kondisi suhu yang membahayakan
h. Dalam keadaaan pengamanan yang berlebihan
i. System peringatan yang berlebihan
j. Sifat pekerjaan yang mengandung potensi bahaya
3. Indikator Kesehatan
Menurut Mangkunegara (2002), bahwa indikator penyebab masalah keselamatan kerja
adalah:
12
bekerja secarapermanen, baik sebagian atau seluruh kemampuan bekerja yang
baisanya mampu dilakukansehari-hari. Kegiatannya antara lain meliputi:
a. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya yang
masihada secara maksimal.
b. Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.
c. Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau menerima tenaga kerja
yangcacat akibat kerja.
13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Pengkajian
“Contoh kasus”
Kelompok pekerja bangunan “pabrik sarung tangan” merupakan salah satu kelompok
pekerja yang terdiri dari 65 orang dengan jenis kelamin laki-laki, usia bervariasi tapi
lebih dari 18 tahun. Alasan didirikan pabrik sarung tangan ini dikarenakan untuk salah
pembangunan jenis usaha dan diharapkan dapat turut meningkatkan pendapatan warga
setempat dengan memberi lapangan pekerjaan baru. Salah satu bentuk pengkajian yang
dilakukan adalah observasi dan wawancara langsung dengan pekerja. Dari hasil
wawancara para pekerja didapatkan data yakni ada 1 pekerja yang sedang menderita
patah tulang pada tangan kiri sedang di tangani di Rumah sakit, beberapa pekerja
mengeluhkan lecet-lecet di bagian kaki dan tangan dan 1 pekerja pernah terpeleset. Dari
hasil observasi didapatkan bahwa hampir semua pekerja tidak memakai pelindung tali
pengikat untuk keamanan selama bekerja, sebagian besar pekerja berumur 35 tahun, 85%
pekerja tidak memakai alat pelindung kepala, 80% tidak memakai alat pelindung kaki,
dan 95% pekerja tidak menggunakan alat pelindung tangan. Saat bekerja para pekerja
terkadang tidak memperdulikan keselamatan pribadi, seperti saat ada pekerjaan naik
keatas atap bangunan, pekerja tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri. Para pekerja
mengatakan bahwa pihak pabrik pernah menyediakan masker untuk para pekerja, akan
tetapi persediaan sudah lama habis setelah itu para pekerja tidak menggunakan masker
lagi. Para pekerja mengatakan tidak mempunyai biaya untuk membeli alat pelindung diri
berupa helm sebagai pelindung kepala atau sepatu sebagai pelindung kaki, dll. Para
pekerja tidak memperdulikan keselamatannya diri sendiri.
14
Aspek Sub Aspek Komponen Kajian Sumber Metode
Kajian Data w o a sd
Inti / 1. Histori a. Kapan mulai bekerja Pekerja
core b. Usia mulai bekerja
c. Alasan bekerja
d. Pengalaman pekerja
15
pendidikan pekerja dan keluarga
d. Fasilitas pendidikan di
perusahaan
e. Jenis pendidikan yang diberikan
16
c. Pemanfaatan fasilitas umum dan
kesehatan bagi pekerja dan
keluarga
d. Dampak pelayanan umum dan
kesehatan terhadap pekerja dan
keluarga
17
perusahaan
b. Pemanfaatan rekreasi
perusahaan bagi pekerja dan
keluarga
c. Jenis rekreasi yang dilakukan
oleh pekerja dan keluarga selain
dari perusahaan
d. Jadwal rekreasi/frekuensi
rekreasi
e. Dampak rekreasi terhadap
motivasi bekerja
18
3.2 Analisa Data
3.3 Diagnosa
Resiko jatuh berhubungan dengan lingkungan yang tidak terorganisasi dan kurangnya alat
pelindung diri (APD) (Domain 11 kelas 2 (00155)
19
3.4 Perencanaan
No Diagnose kep. NOC NIC
D
X
1 Resiko jatuh Level 1, Domain 4: Level 1, Domain 4: Keamanan
berhubunga pengetahuan tentang Level 2, Domain 4, kelas 5:
n dengan kesehatan dan perilaku. Manajemen resiko.
lingkungan Level 2, kelas T: Kontrol Level 3: Intervensi:
yang tidak resiko dan keamanan. Manajemen lingkungan
terorganisas Level 3, outcomes: kontrol - Ciptakan lingkungan
i (Domain resiko. yang aman.
11 kelas 2 - Singkirkan bahaya
(00155) Kriteria Hasil: lingkungan.
- Meminta bantuan. Manajemen lingkungan:
- Menempatkan keselamatan
penghalang untuk - Modifikasi lingkungan
mencegah jatuh. untuk meminimalkan
- Menggunakan bahan berbahaya dan
pegangan tangan resiko.
yang digunakan. - Gunakan peralatan
- Menggunakan alat perlindungan.
bantu yang benar. - Monitor lingkungan
- Monitor faktor terhadap terjadinya
resiko dilingkungan. peerubahan status
- Mengembangkan keselamatan.
strategi yang efektif Manajemen lingkungan:
dalam mengontrol keselamatan pekerja.
resiko. - Tentukan kebugaran
- Menggunakan pekerja untuk bekerja.
fasilits kesehatan - Informasikan tentang
20
yang sesuai dengan terkait hak dan
kebutuhan. kewajiban mereka
- Menggunakan dibawah peraturan
system dukungan OSHA.
personal untuk - Gunakan tanda untuk
mengurangi resiko. memperingatkan para
pekerja terkait bahaya
di tempat kerja.
- Mulai lakukan
modifikasi lingkungan
untuk menghilangkan
atau meminimalkan
bahaya.
- Inisiasi program
peningkatan kesehatan
di tempat kerja
berdasarkan pengkajian
resiko pekerjaan.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tenaga kerja atau pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
atau kegiatan baik fisik maupun non fisik didalam hubungan kerja maupun diluar
hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat atau kebutuhannya sendiri. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian
antara kepasitas, beban, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat disekitarnya, agar
diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
4.2 Saran
Makalah ini membahas tentang keperawatan komunitas dengan berfokuskan pada
tenaga kerja. Sehingga dengan membahas ini, semestinya pekerja dapat menggunakan
APD dengan benar untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat bekerja.
22
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, M. Gloria. (2013) Nursing Interventions Classification (NIC). Edisi Bhs Indonesia.
Singapura
Hertmand, T. Heather. (2015). NANDA International Inc. diagnosis keperawatan : definisi dan
klarifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). Edisi Bhs Indonesia.
Singapura
Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta
Sugeng, B. 2005. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Haji Masagung
Sumamur. Hygine perusahaan dan kesehatan kerja (HIPERKES). 2009. Jakarta: sugeng seto.
23